• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sosialisasi PP121 Makassar (Kasubdit PSDA) FINAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sosialisasi PP121 Makassar (Kasubdit PSDA) FINAL"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Subdit Pemanfaatan SDA

Direktorat Bina Penatagunaan SDA, Direktorat Jenderal SDA

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 121 TAHUN 2015

TENTANG PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR

Ir. Saroni Soegiarto, ME

Kasubdit Pemanfaatan SDA

(2)

1. UU 7/2004 tentang SDA dinyatakan bertentangan dengan UUD

1945;

2. UU 7/2004 tentang SDA tidak memiliki kekuatan hukum

mengikat; dan

3. UU 11/1974 tentang Pengairan berlaku kembali.

(3)

Berdasarkan Putusan MK, kedepan Pengelolaan SDA harus memenuhi 6

Prinsip Dasar Batasan Pengelolaan SDA:

1.

Pengusahaan atas air tidak boleh mengganggu, mengesampingkan,

apalagi meniadakan hak rakyat atas air;

2.

Negara harus memenuhi hak rakyat atas air. Akses terhadap air adalah

salah satu hak asasi tersendiri;

3.

Kelestarian lingkungan hidup, sebagai salah satu hak asasi manusia,

sesuai dengan Pasal 28 H ayat (1) UUD 1945;

4.

Pengawasan dan pengendalian oleh negara atas air sifatnya mutlak;

5.

Prioritas utama yang diberikan pengusahaan atas air adalah Badan

Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah; dan

6.

Apabila setelah pembatasan tersebut di atas sudah dipenuhi dan

ternyata ada ketersediaan air, Pemerintah masih dimungkinkan untuk

memberikan izin kepada usaha swasta untuk melakukan pengusahaan

atas air dengan syarat-syarat tertentu dan ketat.

(4)

UU

No

.

1

1

/1

9

7

4

tenta

ng

Peng

a

ir

a

n

PP No. 22/1982 tentang Tata Pengaturan Air

PP No. 6/1981 tentang Iuran Pembiayaan Eksploitasi dan Pemeliharaan Prasarana Pengairan

PP No. 23/1982 tentang irigasi 21 Permen PUPR, untuk mengakomodir kondisi kekinian

PP No. 27/1991 tentang Rawa

PP No. 35/1991 tentang Sungai

PP No. 121/2015 tentang Pengusahaan Sumber Daya Air

Permen PUPR No. 01/PRT/M/2016 tentang Tata Cara Perizinan Pengusahaan Sumber Daya Air dan

Penggunaan Sumber Daya Air

PP No. 122/2015 tentang Sistem

(5)

SUMBER DAYA AIR :

AIR, SUMBER AIR, DAN DAYA AIR

YANG TERKANDUNG DI

DALAMNYA

Sumber Daya Air

Pengairan yang selanjutnya

disebut Pengelolaan Sumber

Daya Air adalah upaya

merencanakan, melaksanakan,

memantau, dan mengevaluasi

penyelenggaraan konservasi

sumber daya air,

pendayagunaan sumber daya

air, dan pengendalian daya

rusak air

Pengusahaan

SDA

Pengusahaan Sumber

Daya Air adalah upaya

pemanfaatan Sumber

Daya Air untuk

memenuhi kebutuhan

usaha.

tempat atau

wadah Air alami dan/atau buatan yang terdapat pada, di atas, atau di bawah permukaan tanah

Sumber

Air

semua Air yang

terdapat pada, di atas atau di bawah

permukaan tanah, termasuk air laut yang berada di darat

Air

potensi yang terkandung dalam Air dan/atau pada Sumber Air yang dapat

(6)

Wilayah Sungai adalah kesatuan wilayah Pengelolaan Sumber Daya Air dalam

satu atau lebih Daerah Aliran Sungai dan/atau pulau-pulau kecil yang luasnya

kurang dari atau sama dengan 2.000 km2 (dua ribu kilo meter persegi).

(7)

tidak mengganggu, mengesampingkan, dan meniadakan hak rakyat

atas Air;

perlindungan negara terhadap hak rakyat atas Air;

kelestarian lingkungan hidup sebagai salah satu hak asasi

manusia;

pengawasan dan pengendalian oleh negara atas Air

bersifat mutlak;

prioritas utama pengusahaan atas Air diberikan kepada badan

usaha milik negara atau badan usaha milik daerah; dan

pemberian Izin Pengusahaan Sumber Daya Air dan Izin Pengusahaan Air Tanah kepada

usaha swasta dapat dilakukan dengan syarat tertentu dan ketat setelah prinsip

sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf e dipenuhi dan masih terdapat

ketersediaan Air.

(8)

Pengusahaan

Sumber

Daya Air

pada Sumber

Daya Air

Permukaan

dan Air Tanah

mengutamak

an Sumber

Daya Air

Permukaan

Air untuk

kebutuhan

pokok

sehari-hari dan

pertanian

rakyat telah

terpenuhi

sepanjang

ketersediaan

Air masih

mencukupi

Memperhatik

an fungsi

sosial dan

lingkungan

hidup

terjaminnya

keselamatan

kekayaan

negara dan

(9)

Pengusahaan Sumber Daya Air

diselenggarakan berdasarkan rencana penyediaan Air dan/atau

zona pemanfaatan

ruang

pada Sumber Air untuk Pengusahaan Sumber Daya Air yang terdapat dalam

rencana Pengelolaan Sumber Daya Air

dilakukan oleh perseorangan atau badan usaha berdasarkan

Izin Pengusahaan

Sumber Daya Air

atau Izin Pengusahaan Air Tanah dari Pemerintah Pusat atau

Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya

dilakukan secara ketat dengan urutan prioritas :

1. Pemenuhan kebutuhan pokok

sehari-hari bagi kelompok yang memerlukan Air

dalam jumlah besar;

2. Pemenuhan kebutuhan pokok

sehari-hari yang mengubah kondisi alami

Sumber Air;

3. Pertanian rakyat di luar

sistem irigasi melalui system penyediaan Air

Minum; Air oleh badan

usaha milik negara atau badan usaha milik daerah;

dan

7. Pengusahaan Sumber Daya Air oleh badan

usaha swasta atau perseorangan.

(10)

kegiatan

usaha yang

memerlukan

Air

sebagai

bahan

baku

utama

sebagai

bahan

pembantu

proses

produksi

menghasilkan

produk

berupa Air

Minum

menghasilkan

produk selain

Air Minum

(11)

ALOKASI AIR

Pemenuhan Air untuk berbagai kebutuhan Sumber Daya Air

dilakukan berdasarkan prioritas alokasi Air

untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dan Air untuk irigasi bagi pertanian rakyat dalam

sistem irigasi yang sudah ada merupakan prioritas utama alokasi Air di atas semua kebutuhan

dalam hal jumlah Air tersedia tidak mencukupi

pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari lebih diprioritaskan daripada Air untuk irigasi bagi

pertanian rakyat dalam sistem irigasi yang sudah ada

Prioritas alokasi Air ditentukan berdasarkan urutan prioritas : • Air baku untuk pemenuhan kebutuhan pokok minimal sehari-hari;

• Air baku untuk pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari yang diperoleh tanpa memerlukan izin; • Air baku untuk pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari yang telah ditetapkan izinnya;

• Air untuk irigasi bagi pertanian rakyat dalam sistem irigasi yang sudah ada; • Air untuk irigasi bagi pertanian rakyat yang telah ditetapkan izinnya;

• Air bagi pengusahaan air baku untuk sistem penyediaan Air Minum yang telah ditetapkan izinnya; • Air untuk kegiatan bukan usaha yang telah ditetapkan izinnya;

• Air bagi pemenuhan kebutuhan usaha Air Minum oleh badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah yang telah ditetapkan izinnya;

• Air bagi pemenuhan kebutuhan usaha selain Air Minum oleh badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah yang telah ditetapkan izinnya;

(12)

dilak

u

kan

pada

:

titik atau lokasi

tertentu pada

Sumber Air;

ruas tertentu

pada Sumber Air;

bagian tertentu

dari Sumber Air;

atau

satu Wilayah

Sungai (WS)

badan usaha

milik daerah;

badan usaha

milik desa;

badan usaha

swasta;

koperasi;

perseorangan;

atau

kerja sama antar

badan usaha.

(untuk yang selain

pada satu WS

Sumber Daya Air

sebagai media;

pengusahaan Air

dan daya Air

sebagai materi

baik berupa

produk Air

maupun berupa

produk bukan Air;

Pengusahaan

Sumber Air

sebagai media;

dan/atau

pengusahaan Air,

Sumber Air,

dan/atau daya

Air sebagai

media dan

milik negara di

bidang

Pengelolaan

Sumber Daya Air;

badan usaha

milik daerah di

bidang

Pengelolaan

Sumber Daya Air;

atau

kerjasama antara

badan usaha

milik negara di

bidang

Pengelolaan

Sumber Daya Air

dengan badan

usaha milik

daerah di bidang

Pengelolaan

(13)

Izin Pengusahaan Sumber Daya Air dan Izin Pengusahaan Air Tanah ditetapkan dengan memperhatikan

prinsip keterpaduan

penggunaan Air Permukaan dan Air Tanah

Izin Pengusahaan Sumber Daya Air dan Izin Pengusahaan Air Tanah

bukan merupakan pemberian wewenang

atau pengalihan

penguasaan Sumber Air dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah kepada pemegang

izin

Izin Pengusahaan Sumber Daya Air dan Izin Pengusahaan Air Tanah diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat

atau Pemerintah Daerah

sesuai dengan kewenangannya

Izin Pengusahaan Sumber Daya Air merupakan dasar pelaksanaan kegiatan Pengusahaan Sumber Daya Air bagi para pemegang izin yang melaksanakan kegiatan usaha yang menggunakanSumber Daya

Air Permukaan

Izin Pengusahaan Air Tanah merupakan dasar pelaksanaan kegiatan Pengusahaan Sumber Daya Air bagi para pemegang izin yang melaksanakan kegiatan usaha yang menggunakanSumber Daya Air

Tanah

Pengusahaan Sumber Daya Air yang dilakukan pada titik atau lokasi tertentu pada Sumber Air, ruas tertentu

pada Sumber Air, atau bagian tertentu dari Sumber Air dilaksanakan berdasarkan Izin Pengusahaan Sumber

Daya Air dan Izin Pengusahaan Air Tanah

PERIZINAN

(14)

Izin Pengusahaan

Sumber Daya Air

diberikan kepada :

Izin Pengusahaan Sumber

Daya Air tidak dapat

disewakan atau

dipindahtangankan, sebagian

atau seluruhnya kepada pihak

lain.

badan usaha milik negara;

badan usaha milik daerah;

badan usaha milik desa;

badan usaha swasta;

koperasi; atau

(15)

Permohonan Izin Pengusahaan Sumber Daya Air

diajukan secara tertulis kepada :

menteri

yang menyelenggarakan

urusan pemerintahan di bidang

Sumber Daya Air untuk kegiatan

Pengusahaan Sumber Daya Air yang

menggunakan Sumber Daya Air

pada

Wilayah Sungai lintas provinsi

,

Wilayah Sungai lintas negara

, dan

Wilayah Sungai strategis nasional

;

gubernur

untuk kegiatan

Pengusahaan Sumber Daya Air yang

menggunakan Sumber Daya Air

pada

Wilayah Sungai lintas

kabupaten/kota

; atau

bupati/walikota

untuk kegiatan

Pengusahaan Sumber Daya Air yang

menggunakan Sumber Daya Air

pada

Wilayah Sungai dalam 1 (satu)

kabupaten/kota

.

paling sedikit memuat data :

nama, pekerjaan, dan alamat

pemohon;

maksud dan tujuan Pengusahaan

Sumber Daya Air;

rencana lokasi

penggunaan/pengambilan Air;

bentuk pengusahaan atau jumlah

Air yang diperlukan untuk

diusahakan;

jangka waktu yang diperlukan

untuk Pengusahaan Sumber Daya

Air;

jenis prasarana dan teknologi yang

akan digunakan;

rencana desain bangunan dan/atau

prasarana yang diperlukan;

rencana pelaksanaan

pembangunan bangunan dan/atau

prasarana; dan

hasil konsultasi publik atas rencana

Pengusahaan Sumber Daya Air.

disampaikan oleh :

pemohon

kepada pemberi Izin

(16)

mempertimbangkan

rekomendasi teknis

dari Pengelola Sumber Daya Air

Izin Pengusahaan

Sumber Daya Air

memuat

pertimbangan teknis

dan

saran

kepada pemberi Izin Pengusahaan

Sumber Daya Air

rekomendasi teknis

dibuat berdasarkan prasyarat dan prakondisi Sumber Daya Air secara

khusus untuk masing-masing bentuk Pengusahaan Sumber Daya Air

pertimbangan teknis

dan saran

memuat informasi mengenai :

jenis pengusahaan yang diperbolehkan;

lokasi pengusahaan atau pengambilan Air;

jumlah pengusahaan atau pengambilan Air;

cara pengusahaan atau pengambilan Air;

rencana desain bangunan dan/atau prasarana;

neraca Air pada Wilayah Sungai; dan

kondisi Sumber Air.

pertimbangan teknis

dan saran

pemberi Izin

Pengusahaan Sumber Daya Air

dapat memutuskan

:

mengembalikan permohonan izin dengan permintaan kelengkapan

persyaratan;

menetapkan izin; atau

menolak permohonan izin.

dengan

(17)

Izin Pengusahaan Sumber

Daya Air diberikan oleh :

menteri

yang

menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang

Sumber Daya Air, untuk

kegiatan Pengusahaan Sumber

Daya Air yang menggunakan

Sumber Daya Air pada

Wilayah Sungai

lintas provinsi

,

Wilayah Sungai

lintas negara

,

dan Wilayah Sungai

strategis

nasional

;

gubernur

, untuk kegiatan

Pengusahaan Sumber Daya Air

yang menggunakan Sumber

Daya Air pada Wilayah

Sungai

lintas kabupaten/kota

;

atau

bupati/walikota

, untuk kegiatan

Pengusahaan Sumber Daya Air

yang menggunakan Sumber

Daya Air pada Wilayah

Sungai

dalam 1 (satu)

kabupaten/kota

.

Izin Pengusahaan Sumber

Daya Air paling sedikit

memuat :

nama, pekerjaan, dan alamat

pemegang izin;

tempat atau lokasi

penggunaan;

maksud dan tujuan;

cara pengambilan;

spesifikasi teknis bangunan

atau sarana yang digunakan;

kuota Air dan/atau dimensi

ruang pada Sumber Air;

jadwal pengambilan Air dan

kewajiban untuk melapor;

jangka waktu berlakunya izin;

persyaratan pengubahan izin

dan perpanjangan izin;

ketentuan hak dan kewajiban;

dan

(18)

Izi

n

Pen

g

usa

haan

Sum

b

er

Daya

Ai

r

diberikan untuk jangka waktu

paling lama

10 (sepuluh) tahun

Masa berlaku Izin Pengusahaan Sumber

Daya Air ditetapkan oleh :

menteri

yang menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang Sumber Daya Air,

gubernur

, atau

bupati/walikota

sesuai

dengan kewenangannya

Penetapan

masa berlaku

Izin Pengusahaan

Sumber Daya Air dilakukan dengan

memperhatikan :

ketersediaan Air;

kondisi dan lingkungan Sumber Air;

dan/atau

tujuan pengusahaan.

Dalam hal Pengusahaan Sumber Daya Air

memerlukan prasarana dan sarana

dengan

investasi besar

, diberikan jangka waktu

(19)

izin batal

dengan

sendirinya

Izin Pengusahaan Sumber

Daya Air diberikan kepada

perseorangan

atau badan

usaha

bukan berbentuk

badan

hukum yang

pemilik usahanya

berubah

Izin Pengusahaan Sumber

Daya Air diberikan kepada

badan usaha

yang berbentuk

badan hukum yang

nama

badan usahanya berubah

pemilik usaha yang baru atau

badan usaha berbentuk

badan hukum yang baru

tetap memperoleh Izin

Pengusahaan Sumber Daya

Air yang sedang berjalan

setelah mengajukan

pembaruan izin

Selama proses pembaruan pemilik

usaha yang baru atau badan usaha

berbentuk badan hukum yang baru

tetap mendapatkan alokasi Air

Pembaruan izin diajukan dalam jangka waktu paling

lama 7 (tujuh) hari

setelah terjadi perubahan pemilik

usaha atau perubahan nama

(20)

Tindak lanjut perubahan izin berupa perubahan lokasi pengambilan, perubahan cara pengambilan,

dan/atau perubahan bangunan pengambilan Air dilakukan oleh pemegang izin

Tindak lanjut perubahan izin berupa perubahan kuota Air dilakukan oleh Pengelola Sumber Daya Air dalam

jangka waktu 45 (empat puluh lima) hari kerja sejak tanggal penetapan perubahan izin

Perubahan izin yang didasarkan pada permohonan pemegang izin ditetapkan paling lambat 30 (tiga puluh)

hari kerja sejak permohonan diterima dengan persyaratan lengkap

Dalam jangka waktu paling cepat 14 (empat belas) hari kerja sejak pemberitahuan) diterima oleh pemegang

izin, pemberi Izin Pengusahaan Sumber Daya Air menetapkan perubahan izin

Perubahan izin (selain pengajuan permohonan perubahan oleh pemegang izin diberitahukan terlebih dahulu

oleh pemberi Izin Pengusahaan Sumber Daya Air kepada pemegang Izin Pengusahaan Sumber Daya Air

Perubahan izin dapat berupa perubahan :

kuota Air; lokasi pengambilan; cara pengambilan; dan/atau bangunan pengambilan Air

Izin Pengusahaan Sumber Daya Air dapat diubah oleh pemberi Izin Pengusahaan Sumber Daya

Air dalam hal :

keadaan yang dipakai sebagai dasar rekomendasi teknis

mengalami perubahan;

perubahan kondisi lingkungan Sumber Daya Air yang sangat

berarti;

perubahan kebijakan pemerintah; dan/atau

(21)

Perpanjangan Izin

Pengusahaan Sumber Daya Air

mengajukan permohonan perpanjangan izin secara tertulis kepada menteri yang

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Sumber Daya Air, gubernur, atau bupati/walikota sesuai

dengan kewenangannya

paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum jangka waktu izin

berakhir

Penetapan keputusan perpanjangan izin diberikan paling lambat 3 (tiga) bulan sejak diterimanya permohonan

perpanjangan izin beserta persyaratan lengkap

permohonan perpanjangan izin sampai dengan jangka waktu (penetapan) belum

ditetapkan, permohonan perpanjangan izin dianggap

disetujui

perpanjangan izin belum

diajukan dalam jangka waktu

4 (empat) bulan sebelum

jangka waktu izin berakhir

pemberi Izin Pengusahaan Sumber Daya Air memberitahukan mengenai

masa berakhirnya izin

3 (tiga) bulan sebelum jangka

waktu Izin Pengusahaan

Sumber Daya Air berakhir,

permohonan perpanjangan izin

belum diajukan

Izin Pengusahaan Sumber Daya Air tidak dapat

diperpanjang

pengguna Sumber Daya Air untuk kegiatan usaha dapat mengajukan permohonan izin

(22)

Pemegang Izin Pengusahaan Sumber Daya Air

• memperoleh dan mengusahakan Air Permukaan, Sumber Air Permukaan, dan/atau Daya Air Permukaan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam izin; dan

• membangun prasarana dan sarana Sumber Daya Air dan bangunan lain sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam izin

berhak untuk :

• mematuhi ketentuan dalam izin;

• membayar biaya jasa Pengelolaan Sumber Daya Air dan membayar kewajiban keuangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

• melindungi dan memelihara kelangsungan fungsi Sumber Daya Air;

• melindungi dan mengamankan prasarana Sumber Daya Air;

• melakukan usaha pengendalian terjadinya pencemaran Air;

• melakukan perbaikan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan yang ditimbulkan; dan

• memberikan akses untuk penggunaan Air bagi pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat di sekitar lokasi kegiatan

wajib untuk :

• mencegah terjadinya pencemaran Air akibat pelaksanaan konstruksi;

• memulihkan kerusakan lingkungan hidup yang disebabkan oleh kegiatan konstruksi;

• menjamin kelangsungan pemenuhan Air bagi kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat di sekitar lokasi kegiatan yang terganggu akibat pelaksanaan konstruksi;

• memberikan tanggapan yang positif dalam hal timbul gejolak sosial masyarakat di sekitar lokasi kegiatannya; dan

• melaksanakan operasi dan/atau pemeliharaan terhadap prasarana dan/atau sarana yang dibangun

memerlukan kegiatan

konstruksi, juga

berkewajiban untuk :

(23)

Pemberi Izin Pengusahaan Sumber Daya Air

menetapkan izin;

mengubah izin;

memperpanjang izin; dan

memberikan sanksi administrative

mempunyai wewenang :

Dalam rangka pelaksanaan Pengelolaan Sumber Daya Air yang menjadi wewenang

dan tanggung jawabnya, pemberi Izin Pengusahaan Sumber Daya Air berwenang

setiap saat memasuki Sumber Air dan lingkungan Sumber Air

Wewenang pemberi Izin Pengusahaan Sumber Daya Air (sebagaimana tersebut diatas)

dilaksanakan oleh Pengelola Sumber Daya Air

memenuhi kuota Air sesuai dengan ketentuan yang tercantum

dalam izin dan sesuai dengan ketersediaan Air;

memfasilitasi penyelesaian sengketa yang timbul akibat

pelaksanaan Izin Pengusahaan Sumber Daya Air; dan

mengatur pemberian ganti rugi atau kompensasi

(24)

Pengusahaan Sumber Daya Air yang meliputi satu Wilayah Sungai

dilaksanakan oleh badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerahdi bidang Pengelolaan Sumber Daya Air berdasarkan penugasandari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah

Penugasandari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah dilaksanakansesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan

• merupakan badan usaha yang dibentuk secara khususoleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah dalam rangka Pengelolaan Sumber Daya Air untuk menyelenggarakanpelayanan di bidang Sumber Daya Air kepada masyarakat dan kegiatan usaha bidang Sumber Daya Air berdasarkanprinsip efisiensi dan produktivitas

• mempunyai tugas dan tanggung jawab meliputi:

• penyediaandata dan informasi dalam penyusunan rancangan pola

PengelolaanSumber Daya Air pada Wilayah Sungai yang menjadi wilayah kerjanya;

• penyediaandata dan informasi dalam penyusunan rancangan rencana PengelolaanSumber Daya Air pada Wilayah Sungai yang menjadi wilayah kerjanya;

• membantu pemerintah dalam melakukan pengendalian pemanfaatan dan pemeliharaan sempadanSumber Air pada Wilayah Sungai yang menjadi wilayah kerjanya;

pengembanganSumber Daya Air pada Wilayah Sungai yang menjadi wilayah kerjanya;

operasidan pemeliharaanSumber Daya Air dan prasarananya pada Wilayah Sungai yang menjadi wilayah kerjanya;

PengusahaanSumber Daya Air pada Wilayah Sungai yang menjadi wilayah kerjanya;

• pemberianpertimbangan teknis dan sarandalam perizinan penggunaan, dan Pengusahaan Sumber Daya Air pada Wilayah Sungai yang menjadi wilayah kerjanya; dan

• menjagaefektivitas, efisiensi, kualitas, dan ketertiban pelaksanaan

Pengelolaan Sumber Daya Air pada Wilayah Sungai yang menjadi wilayah kerjanya

Tugas dan tanggung jawab badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah secara rinci diatur dalam peraturan

perundang-undangan pembentukannya

Kegiatan Pengusahaan Sumber Daya Air berupa usaha-usaha penyediaan dan peningkatan potensi Sumber Daya Air antara lain :

• penyediaan Air baku guna memenuhi kebutuhan usaha Air Minum atau air bersih;

• penyediaan Air guna memenuhi kebutuhan usaha;

• penyediaan prasarana Sumber Daya Air untuk meningkatkan kemanfaatan Sumber Daya Air gunamendukung berbagai jenis kegiatan usaha;

operasidan pemeliharaanSumber Air beserta prasarananya;

• penyediaan fasilitas pendukung untuk usaha penambangan komoditas tambang batuan pada Sumber Air;

pemanfaatan lahandi sekitar Sumber Air termasuk sempadan danau, sempadan waduk, bekas Sumber Air; dan

(25)

Pengawasan atas Pengusahaan Sumber Daya Air Permukaan bertujuan untuk menjamin

ditaatinya ketentuan yang tercantum dalam izin

dilakukan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Sumber

Daya Air, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya dan dapat

melibatkan peran masyarakat

Peran masyarakat dalam pengawasan dapat diwujudkan dalam bentuk laporan

atau pengaduan kepada menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di

bidang Sumber Daya Air, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan

kewenangannya

Hasil pengawasan merupakan bahan atau masukan bagi perbaikan, penertiban,

dan/atau peningkatan penyelenggaraan penggunaan Sumber Daya Air

Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Sumber Daya Air,

gubernur, atau

bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya, wajib menindaklanjuti laporan hasil

pengawasan dalam bentuk peringatan, pemberian sanksi, dan bentuk tindakan lain

Ketentuan mengenai tata cara pengawasan Pengusahaan Sumber Daya Air diatur dalam

peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Sumber Daya Air,

peraturan daerah provinsi, atau peraturan daerah kabupaten/kota sesuai dengan

kewenangannya

(26)

Sanksi

Peringatan

Tertulis I s/d III

Penghentian

sementara I

Penghentian

sementara II

Pencabutan izin

Izin

l

l

l

X

Kegiatan

l

l

X

X

Pemberian alokasi air

l

X

X

X

kerugian pada masyarakat, pemegang

izin wajib mengganti biaya kerugian yang

ditimbulkan kepada masyarakat yang menderita kerugian. kerusakan pada

Sumber Air dan/atau lingkungan sekitarnya,

pemegang izin wajib melakukan pemulihan dan/atau perbaikan atas akibat kerusakan

yang ditimbulkannya; dan/atau Selain dikenakan sanksi

pencabutan izin apabila pelaksanaan

konstruksi dan/atau Pengusahaan Sumber

Daya Air yang dilakukan oleh pemegang izin menimbulkan :

(27)

KETENTUAN PERALIHAN

Izin Pengusahaan

Sumber Daya Air atau

izin yang diterbitkan

untuk tujuan

pelaksanaan kegiatan

usaha di bidang

Sumber Daya Air

permukaan dan Izin

Pengusahaan Air Tanah

yang telah diberikan

sebelum ditetapkannya

Peraturan Pemerintah ini

dinyatakan tetap

berlaku sampai dengan

masa berlaku izin

berakhir

KETENTUAN PENUTUP

Pada saat peraturan

pemerintah ini mulai

berlaku ketentuan yang

mengatur mengenai Izin

Penggunaan Air

dan/atau Sumber Air

untuk keperluan usaha

yang tertuang dalam

Peraturan Pemerintah

Nomor 22 Tahun 1982

tentang Tata

Pengaturan Air

(Lembaran Negara

Republik Indonesia

Tahun 1982 Nomor 37

Tambahan Lembaran

Negara Republik

(28)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Penambahan kombinasi tepung jahe merah, kunyit dan meniran 16 g/kg dalam pakan meningkatkan pencernaan protein namun tidak dapat meningkatkan pencernaan lemak, energi

Domain Pembelajaran sepanjang hayat merupakan satu proses untuk mendapatkan pengetahuan, kemahiran dan kompetensi sama ada secara formal atau tidak formal

Kopling manual atau mekanis yang dikenal juga dengan istilah kopling sekunder adalah kopling yang cara kerjanya diatur oleh handel kopling. Kopling manual

Usulan standar waktu pemasangan komponen yang baru dengan menggunakan metoda MODAPTS dapat diterapkan di lantai produksi khususnya stasiun kerja pemasangan. Standar waktu

Inverse Discrete Cosine Transform (IDCT) merupakan komponen yang digunakan untuk memulihkan isyarat hasil dari proses DCT, secara teori DCT melakukan proses

Seiring dengan perkembangan yang sangat cepat dalam digital economy, pemerintah secara bersamaan mencoba menerapkan suatu teknologi yang diasumsikan akan merubah pola

Dalam kegiatan pembelajaran baca tulis Al-Qur’an sebanyak 86% responden kegiatan tersebut dilakukan dengan guru mengajar siswa secara bergantian tiap individu, 10%

ω = gelombang kejut pada saat pintu perlintasan dibuka, kondisi ruas di depan pintu perlintasan dari kondisi arus dan kerapatan nol perlahan bergerak searah dengan lalu