• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perpustakaan Biro Hukum - Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perpustakaan Biro Hukum - Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

Un d a n g Un d a n g N o. 1 4 Ta h u n 1 9 8 5

Te n t a n g : M a h k a m a h Ag u n g

Oleh : PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A Nom or : 14 TAHUN 1985 ( 14/ 1985)

Tanggal : 30 DESEMBER 1985 ( JAKARTA) Sum ber : LN 1985/ 73; TLN NO. 3316

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pr esiden Republik I ndonesia,

Menim bang :

a. bahw a negar a Republik I ndonesia, sebagai negar a hukum yang ber dasar kan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945, ber t uj uan m ew uj udkan t at a kehidupan bangsa yang sej aht er a, am an, t ent er am dan t er t ib;

b. bahw a dalam m ew uj udkan t at a kehidupan t er sebut dan m enj am in per sam aan kedudukan w ar ga negar a dalam hukum diper lukan upaya unt uk m enegakkan ket er t iban, keadilan, kebenar an, dan kepast ian hukum yang m am pu m em ber ikan pengayom an kepada m asyar akat ;

c. bahw a dalam r angka upaya di at as, pengat ur an t ent ang susunan dan kekuasaan Mahkam ah Agung yang selam a ini m asih didasar kan pada Undang- undang Nom or 13. Tahun 1965 t er nyat a t idak sesuai lagi dengan j iw a dan sem angat Undang- undang Nom or 14 Tahun 1970;

d. bahw a selain it u, dengan Undang- undang Nom or 6 Tahun 1969,

Undang- undang Nom or 13 Tahun 1965 t elah dinyat akan t idak ber laku, t et api saat t idak ber lakunya dit et apkan pada saat undang- undang yang m enggant ikannya m ulai ber laku;

e. bahw a unt uk m elaksanakan Undang- undang Nom or 14 Tahun 1970, dipandang per lu m enet apkan undang- undang yang m engat ur

kedudukan, susunan dan kekuasaan Mahkam ah Agung ser t a hukum acar a yang ber laku bagi Mahkam ah Agung;

Mengingat :

(2)

2. Ket et apan Maj elis Per m usyaw ar at an Rakyat Republik I ndonesia Nom or I I I / MPR/ 1978 t ent ang Kedudukan dan Hubungan Tat a Ker j a Lem baga Ter t inggi Negar a dengan/ at au ant ar Lem baga- lem baga Tinggi Negar a;

3. Undang- undang Nom or 14 Tahun 1970 t ent ang Ket ent uan- ket ent uan Pokok Kekuasaan Kehakim an ( Lem bar an Negar a Tahun 1970 Nom or 74, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 2951) ;

Dengan per set uj uan

DEWAN PERWAKI LAN RAKYAT REPUBLI K I NDONESI A

MEMUTUSKAN :

Menet apkan :

UNDANG- UNDANG TENTANG MAHKAMAH AGUNG.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Bagian Per t am a

Kedudukan Mahkam ah Agung

Pasal 1

Mahkam ah Agung adalah Lem baga Tinggi Negar a sebagaim ana dim aksudkan dalam Ket et apan Maj elis Per m usyaw ar at an Rakyat Republik I ndonesia Nom or I I I / MPR/ 1978.

Pasal 2

Mahkam ah Agung adalah Pengadilan Negar a Ter t inggi dar i sem ua

Lingkungan Per adilan, yang dalam m elaksanakan t ugasnya t er lepas dar i pengar uh pem er int ah dan pengar uh- pengar uh lain.

Bagian Kedua Tem pat Kedudukan

Pasal 3

(3)

BAB I I

SUSUNAN MAHKAMAH AGUNG

Bagian Per t am a Um um

Pasal 4

Susunan Mahkam ah Agung t er dir i dar i Pim pinan, Hakim Anggot a, Panit er a, dan Sekr et ar is Jender al Mahkam ah Agung.

Pasal 5

( 1) Pim pinan Mahkam ah Agung t er dir i dar i seor ang Ket ua, seor ang Wakil Ket ua, dan beber apa or ang Ket ua Muda.

( 2) Hakim Anggot a Mahkam ah Agung adalah Hakim Agung.

Bagian Kedua

Ket ua, Wakil Ket ua, Ket ua Muda, dan Hakim Anggot a Mahkam ah Agung

Pasal 6

( 1) Ket ua, Wakil Ket ua, Ket ua Muda, dan Hakim Anggot a Mahkam ah Agung adalah pej abat negar a yang m elaksanakan t ugas Kekuasaan Kehakim an.

( 2) Syar at , dan t at a car a pengangkat an dan pem ber hent ian m er eka yang t er sebut ayat ( 1) dit et apkan dalam Undang- undang ini.

Pasal 7

( 1) Unt uk dapat diangkat m enj adi Hakim Agung seor ang calon har us m em enuhi syar at - syar at sebagai ber ikut :

a. w ar ganegar a I ndonesia;

b. ber t aqw a kepada Tuhan Yang Maha Esa;

c. set ia kepada Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, dasar negar a, dan ideologi nasional, kepada Pr oklam asi 17 Agust us 1945, Undang- Undang Dasar 1945 ser t a kepada r evolusi kem er dekaan bangsa I ndonesia unt uk m engem ban am anat pender it aan r akyat ;

d. bukan bekas anggot a or ganisasi t er lar ang Par t ai Kom unis

(4)

e. ber ij azah sar j ana hukum at au sar j ana lain dan m em punyai keahlian di bidang hukum ;

f. ber um ur ser endah- r endahnya 50 ( lim a puluh) t ahun;

g. ber pengalam an sekur ang- kur angnya 5 ( lim a) t ahun sebagai Ket ua Pengadilan Tingkat Banding at au 10 ( sepuluh) t ahun sebagai Hakim Tingkat Banding;

h. ber w ibaw a, j uj ur , adil, dan ber kelakuan t idak t er cela.

( 2) Dalam hal- hal t er t ent u dapat dibuka kem ungkinan unt uk m engangkat Hakim Agung yang t idak didasar kan at as sist em kar ier dengan syar at bahw a yang ber sangkut an ber pengalam an sekur ang- kur angnya 15 ( lim a belas) t ahun di bidang hukum .

Pasal 8

( 1) Hakim Agung diangkat oleh Pr esiden selaku Kepala Negar a dar i daft ar nam a calon yang diusulkan oleh Dew an Per w akilan Rakyat .

( 2) Daft ar nam a calon sebagaim ana dim aksudkan dalam ayat ( 1) diaj ukan oleh Dew an Per w akilan Rakyat kepada Pr esiden selaku Kepala Negar a set elah Dew an Per w akilan Rakyat m endengar pendapat Mahkam ah Agung dan Pem er int ah.

( 3) Ket ua dan Wakil Ket ua Mahkam ah Agung diangkat oleh Pr esiden selaku Kepala Negar a di ant ar a Hakim Agung yang diusulkan oleh Dew an Per w akilan r akyat .

( 4) Ket ua Muda Mahkam ah Agung diangkat oleh Pr esiden selaku Kepala Negar a diant ar a Hakim Agung yang diusulkan oleh Ket ua Mahkam ah Agung.

( 5) Unt uk m engisi low ongan j abat an Ket ua, Wakil Ket ua, Ket ua Muda, dan Hakim Anggot a Mahkam ah Agung, diusulkan m asing- m asing 2 ( dua) or ang calon.

Pasal 9

( 1) Sebelum m em angku j abat annya Ket ua, Wakil Ket ua, Ket ua Muda, dan Hakim Anggot a Mahkam ah Agung w aj ib m engucapkan sum pah at au j anj i m enur ut Agam a at au Keper cayaannya yang ber bunyi sebagai ber ikut :

" Saya ber sum pah/ ber j anj i dengan sungguh- sungguh bahw a saya, unt uk m em per oleh j abat an saya ini, langsung at au t idak langsung, dengan m enggunakan nam a at au car a apapun j uga, t iada m em ber ikan at au m enj anj ikan bar ang sesuat u kepada siapapun j uga" .

(5)

langsung at au t idak langsung dar i siapa pun j uga suat u j anj i at au pem ber ian" .

" Saya ber sum pah/ ber j anj i bahw a saya akan set ia kepada dan akan m em per t ahankan ser t a m engam alkan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negar a, Undang Dasar 1945, dan segala Undang-undang ser t a per at ur an- per at ur an lain yang ber laku bagi negar a Republik I ndonesia" .

" Saya ber sum pah/ ber j anj i bahw a saya senant iasa akan m enj alankan j abat an saya ini dengan j uj ur , seksam a dan dengan t idak m em beda-bedakan or ang dan akan ber laku dalam m elaksanakan kew aj iban saya sebaik- baiknya dan seadil- adilnya seper t i layaknya bagi seor ang

Ket ua, Wakil Ket ua, Ket ua Muda, Hakim Anggot a Mahkam ah Agung. yang ber budi baik dan j uj ur dalam m enegakkan hukum dan keadilan" .

( 2) Ket ua, Wakil Ket ua, dan Ket ua Muda Mahkam ah Agung m engucapkan sum pah at au j anj i dihadapan Pr esiden selaku Kepala Negar a.

( 3) Hakim Anggot a Mahkam ah Agung diam bil sum pah at au j anj inya oleh Ket ua Mahkam ah Agung.

Pasal 10

( 1) Hakim Agung t idak boleh m er angkap m enj adi : a. pelaksana put usan Mahkam ah Agung;

b. w ali, pengam pu, dan pej abat yang ber kait an dengan suat u per kar a yang akan at au sedang diper iksa olehnya;

c. penasihat hukum ; d. pengusaha.

( 2) Kecuali lar angan per angkapan j abat an lain yang t elah diat ur dalam Undang- undang, m aka j abat an yang t idak boleh dir angkap oleh Hakim Agung selain j abat an t er sebut ayat ( 1) diat ur lebih lanj ut dengan Per at ur an Pem er int ah.

Pasal 11

( 1) Ket ua, Wakil Ket ua, Ket ua Muda, dan Hakim Anggot a Mahkam ah Agung diber hent ikan dengan hor m at dar i j abat annya oleh Pr esiden selaku Kepala Negar a at as usul Mahkam ah Agung kar ena :

a. per m int aan sendir i;

b. sakit j asm ani at au r ohani t er us- m ener us; c. t elah ber um ur 65 ( enam puluh lim a) t ahun; d. t er nyat a t idak cakap dalam m enj alankan t ugas.

(6)

Pasal 12

( 1) Ket ua, Wakil Ket ua, Ket ua Muda, dan Hakim Anggot a Mahkam ah Agung diber hent ikan t idak dengan hor m at dar i j abat annya oleh Pr esiden selaku Kepala Negar a at as usul Mahkam ah Agung dengan alasan :

a. dipidana kar ena ber salah m elakukan t indak pidana kej ahat an; b. m elakukan per buat an t er cela;

c. t er us- m ener us m elalaikan kew aj iban dalam m enj alankan t ugas peker j aannya;

d. m elanggar sum pah at au j anj i j abat an;

e. m elanggar lar angan yang dim aksud dalam Pasal 10.

( 2) Pengusulan pem ber hent ian t idak dengan hor m at dengan alasan t er sebut dalam ayat ( 1) hur uf b sam pai dengan hur uf e dilakukan set elah yang ber sangkut an diber i kesem pat an secukupnya unt uk m em bela dir i dihadapan Maj elis Kehor m at an Mahkam ah Agung.

( 3) Pem bent ukan, susunan, dan t at a ker j a Maj elis Kehor m at an Mahkam ah. Agung diat ur oleh Mahkam ah Agung.

Pasal 13

( 1) Ket ua, Wakil Ket ua, Ket ua Muda, dan Hakim Anggot a Mahkam ah Agung sebelum diber hent ikan t idak dengan hor m at sebagaim ana dim aksudkan Pasal 12 ayat ( 1) dapat diber hent ikan sem ent ar a dar i j abat annya oleh Pr esiden selaku Kepala Negar a at as usul Mahkam ah Agung.

( 2) Ter hadap pengusulan pem ber hent ian sem ent ar a yang dim aksudkan ayat ( 1) ber laku j uga ket ent uan sebagaim ana dim aksudkan Pasal 12 ayat ( 2) .

Pasal 14

( 1) Apabila t er hadap seor ang Hakim Agung ada per int ah penangkapan yang diikut i dengan penahanan, dengan sendir inya Hakim Agung t er sebut diber hent ikan sem ent ar a dar i j abat annya.

( 2) Apabila seor ang Hakim Agung dit unt ut di m uka Pengadilan dalam per kar a pidana seper t i t er cant um dalam Pasal 21 ayat ( 4) Undang-undang Nom or 8 Tahun 1981 t anpa dit ahan, m aka ia dapat

(7)

Pasal 15

Ket ent uan lebih lanj ut m engenai t at a car a pem ber hent ian dengan hor m at , pem ber hent ian t idak dengan horm at , dan pem ber hent ian sem ent ar a ser t a hak- hak pej abat yang diber hent ikan diat ur dengan Per at ur an Pem er int ah.

Pasal 16

( 1) Kedudukan pr ot okol Ket ua, Wakil Ket ua, Ket ua Muda, dan Hakim Anggot a Mahkam ah Agung, diat ur dengan Undang- undang.

( 2) Hak keuangan/ adm inist r at if Ket ua, Wakil Ket ua, Ket ua Muda, dan Hakim Anggot a Mahkam ah Agung, diat ur dengan Undang- undang.

Pasal 17

( 1) Ket ua, Wakil Ket ua, Ket ua Muda, dan Hakim Anggot a Mahkam ah Agung dapat dit angkap at au dit ahan hanya at as per int ah Jaksa Agung set elah m endapat per set uj uan Pr esiden, kecuali dalam hal :

a. t er t angkap t angan m elakukan t indak pidana kej ahat an, at au; b. ber dasar kan bukt i per m ulaan yang cukup, disangka t elah

m elakukan t indak pidana kej ahat an yang diancam dengan pidana m at i, at au t indak pidana kej ahat an t er hadap keam anan negar a.

( 2) Pelaksanaan penangkapan at au penahanan t er sebut ayat ( 1) hur uf a dan hur uf b selam bat- lam bat nya dalam w akt u 2 ( dua) kali 24 ( dua puluh em pat ) j am har us dilapor kan kepada Jaksa Agung.

Bagian Ket iga

Panit er a Mahkam ah Agung

Pasal 18

Pada Mahkam ah Agung dit et apkan adanya Kepanit er aan yang dipim pin oleh seor ang Panit er a dan dibant u oleh seor ang Wakil Panit er a, beber apa or ang Panit er a Muda, dan beber apa or ang Panit er a Penggant i.

Pasal 19

Tugas ser t a t anggung j aw ab, susunan or ganisasi, dan t at a ker j a

Kepanit er aan Mahkam ah Agung dit et apkan dengan Keput usan Pr esiden.

Pasal 20

( 1) Unt uk dapat diangkat m enj adi Panit er a Mahkam ah Agung seor ang calon har us m em enuhi syar at - syar at sebagai ber ikut :

(8)

b. ber t aqw a kepada Tuhan Yang Maha Esa;

c. set ia kepada Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945; d. ber ij azah sar j ana hukum ;

e. ber pengalam an sekur ang- kur angnya 5 ( lim a) t ahun sebagai Ket ua Pengadilan Tingkat Banding at au 10 ( sepuluh) t ahun sebagai Hakim Pengadilan Tingkat Banding at au 15 ( lim a belas) t ahun sebagai Panit er a Muda Mahkam ah Agung.

( 2) Unt uk dapat diangkat m enj adi Wakil Panit er a Mahkam ah Agung seor ang calon har us m em enuhi syar at - syar at sebagai ber ikut :

a. syar at- syar at sebagaim ana dim aksudkan ayat ( 1) hur uf a, hur uf b, hur uf c, dan hur uf d;

b. ber pengalam an sekur ang- kur angnya 3 ( t iga) t ahun sebagai Ket ua Pengadilan Tingkat Banding at au 7 ( t uj uh) t ahun sebagai Hakim Pengadilan Tingkat Banding at au 10 ( sepuluh) t ahun sebagai panit er a Muda Mahkam ah Agung.

( 3) Unt uk dapat diangkat m enj adi Panit er a Muda Mahkam ah Agung seor ang calon har us m em enuhi syar at - syar at sebagai ber ikut :

a. syar at- syar at sebagaim ana dim aksudkan ayat ( 1) hur uf a, hur uf b, hur uf, c, dan hur uf d;

b. ber pengalam an sekur ang- kur angnya 5 ( lim a) t ahun sebagai Hakim Pengadilan Tingkat Banding at au 5 ( lim a) t ahun sebagai Ket ua Pengadilan Tingkat Per t am a at au 5 ( lim a) t ahun sebagai Panit er a Penggant i Mahkam ah Agung.

( 4) Unt uk dapat diangkat m enj adi Panit er a Penggant i Mahkam ah Agung seor ang calon har us m em enuhi syar at - syar at sebagai ber ikut :

a. syar at- syar at sebagaim ana dim aksudkan ayat ( 1) 'hur uf a, hur uf b, hur uf c, dan hur uf d;

b. ber pengalam an sekur ang- kur angnya 10 ( sepuluh) t ahun sebagai Hakim Pengadilan Tingkat Per t am a.

Pasal 21

Panit er a, Wakil Panit er a Mahkam ah Agung diangkat dan diber hent ikan oleh Pr esiden at as usul Ket ua Mahkam ah Agung.

Pasal 22

Sebelum m em angku j abat annya Panit er a dan Wakil Panit er a Mahkam ah Agung diam bil sum pah at au j anj inya oleh Ket ua Mahkam ah Agung.

Pasal 23

(9)

Pasal 24

Sebelum m em angku j abat annya Panit er a Muda dan Panit er a Penggant i Mahkam ah Agung diam bil sum pah at au j anj inya oleh Ket ua Mahkam ah Agung.

Bagian Keem pat

Sekr et ar is Jender al Mahkam ah Agung

Pasal 25

Pada Mahkam ah Agung dit et apkan adanya Sekr et ar iat Jender al yang dipim pin oleh seor ang Sekr et ar is Jender al dan dibant u oleh seor ang Wakil Sekr et ar is Jender al.

Pasal 26

Tugas ser t a t anggung j aw ab, susunan or ganisasi dan t at a ker j a Sekr et ar iat Jender al Mahkam ah Agung dit et apkan dengan Keput usan Pr esiden.

Pasal 27

Panit er a Mahkam ah Agung m er angkap Sekr et ar is Jender al Mahkam ah Agung.

BAB I I I

KEKUASAAN MAHKAMAH AGUNG

Pasal 28

( 1) Mahkam ah Agung ber t ugas dan ber w enang m em er iksa dan m em ut us: a. per m ohonan kasasi;

b. sengket a t ent ang kew enangan m engadili;

c. per m ohonan peninj auan kem bali put usan Pengadilan yang t elah m em per oleh kekuat an hukum t et ap.

( 2) Unt uk kelancar an pelaksanaan t ugas sebagaim ana dim aksudkan ayat ( 1) Ket ua Mahkam ah Agung m enet apkan pem bidangan t ugas dalam Mahkam ah Agung.

Pasal 29

Mahkam ah Agung m em ut us per m ohonan kasasi t er hadap put usan

(10)

Pasal 30

Mahkam ah Agung dalam t ingkat kasasi m em bat alkan put usan at au

penet apan Pengadilan- pengadilan dar i sem ua Lingkungan Per adilan kar ena : a. t idak ber w enang at au m elam paui bat as w ew enang;

b. salah m ener apkan at au m elanggar hukum yang ber laku; c. lalai m em enuhi syar at - syar at yang diw aj ibkan oleh per at ur an

per undang- undangan yang m engancam kelalaian it u dengan bat alnya put usan yang ber sangkut an.

Pasal 31

( 1) Mahkam ah Agung m em punyai w ew enang m enguj i secar a m at er iil hanya t er hadap per at ur an per undang- undangan di baw ah ini Undang-undang

( 2) Mahkam ah Agung ber w enang m enyat akan t idak sah sem ua per at ur an per undang- undangan dar i t ingkat yang lebih r endah dar ipada Undang-undang at asalasan ber t ent angan dengan per at ur an per Undang-

undang-undangan yang lebih t inggi.

( 3) Put usan t ent ang per nyat aan t idak sahnya per at ur an per undang-undangan t er sebut dapat diam bil ber hubungan dengan pem er iksaan dalam t ingkat kasasi.

Pencabut an per at ur an per undang- undangan yang dinyat akan t idak sah t er sebut , dilakukan seger a oleh inst ansi yang ber sangkut an.

Pasal 32

( 1) Mahkam ah Agang m elakukan pengaw asan t er t inggi t er hadap penyelenggar aan per adilan di sem ua lingkungan per adilan dalam m enj alankan kekuasaan kehakim an.

( 2) Mahkam ah Agung m engaw asi t ingkah laku dan per buat an par a Hakim di sem ua lingkungan per adilan dalam m enj alankan t ugasnya.

( 3) Mahkam ah Agung ber w enang unt uk m em int a ket er angan t ent ang hal-hal yang ber sangkut an dengan t eknis per adilan dar i sem ua

Lingkungan Per adilan.

( 4) Mahkam ah Agung ber w enang m em ber i pet unj uk, t egor an, at au per ingat an yang dipandang per lu kepada Pengadilan di sem ua Lingkungan Per adilan.

(11)

Pasal 33

( 1) Mahkam ah Agung m em ut us pada t ingkat per t am a dan t er akhir sem ua sengket a t ent ang kew enangan m engadili :

a. ant ar a Pengadilan di lingkungan Per adilan yang sat u dengan Pengadilan di Lingkungan Per adilan yang lain;

b. ant ar a dua Pengadilan yang ada dalam daer ah hukum Pengadilan Tingkat Banding yang ber lainan dar i Lingkungan Per adilan yang sam a;

c. ant ar a dua Pengadilan Tingkat Banding di Lingkungan Per adilan yang sam a at au ant ar a lingkungan Per adilan yang ber lainan.

( 2) Mahkam ah Agung ber w enang m em ut us dalam t ingkat per t am a dan t er akhir , sem ua sengket a yang t im bul kar ena per am pasan kapal asing dan m uat annya oleh kapal per ang Republik I ndonesia ber dasar kan per at ur an yang ber laku.

Pasal 34

Mahkam ah Agung m em er iksa dan m em ut us per m ohonan peninj auan kem bali pada t ingkat per t am a dan t er akhir at as put usan Pengadilan yang t elah

m em per oleh kekuat an hukum t et ap ber dasar kan alasan- alasan yang diat ur dalam Bab I V Bagian Keem pat Undang- undang ini.

Pasal 35

Mahkam ah Agung m em ber ikan nasihat hukum kepada Pr esiden selaku Kepala Negar a dalam r angka pem ber ian at au penolakan gr asi.

Pasal 36

Mahkam ah Agung dan Pem er int ah m elakukan pengaw asan at as Penasihat Hukum dan Not ar is.

Pasal 37

Mahkam ah Agung dapat m em ber ikan per t im bangan- per t im bangan dalam bidang hukum baik dim int a m aupun t idak kepada Lem baga Tinggi Negar a yang lain.

Pasal 38

(12)

Pasal 39

Di sam ping t ugas dan kew enangan t er sebut dalam Bab ini Mahkam ah Agung dapat diser ahi t ugas dan kew enangan lain ber dasar kan Undang- undang.

BAB I V

HUKUM ACARA BAGI MAHKAMAH AGUNG

Bagian Per t am a Um um

Pasal 40

( 1) Mahkam ah Agung m em er iksa dan m em ut us dengan sekur ang-kur angnya 3 ( t iga) .or ang Hakim .

( 2) Put usan Mahkam ah Agung diucapkan dalam sidang t er buka unt uk um um .

Pasal 41

( 1) Seor ang Hakim w aj ib m engundur kan dir i dar i suat u per sidangan apabila t er dapat hubungan keluar ga sedar ah at au sem enda sam pai der aj at ket iga at au hubungan suam i at au ist er i m eskipun sudah ber cer ai dengan salah seor ang Hakim Anggot a at au Panit er a pada Maj elis yang sam a dim aksudkan Pasal 40 ayat ( 1) .

( 2) Seor ang Hakim at au Panit er a w aj ib m engundur kan dir i dar i

per sidangan apabila t er ikat hubungan keluar ga sedar ah at au sem enda sam pai der aj at ket iga at au hubungan suam i at au ist er i m eskipun sudah ber cer ai dengan Penunt ut Um um , Odit ur Milit er , Ter dakw a, Penasihat Hukum , Ter gugat at au Penggugat .

( 3) Hubungan keluar ga sebagaim ana dim aksudkan ayat ( 1) dan ayat ( 2) ber laku j uga ant ar a Hakim Agung dan/ at au Panit er a Mahkam ah Agung dengan Hakim dan/ at au Panit er a Pengadilan Tingkat Per t am a ser t a Hakim dan/ at au Panit er a Pengadilan Tingkat Banding, yang t elah m engadili per kar a yang sam a.

( 4) Jika seor ang Hakim yang m em ut us per kar a dalam t ingkat per t am a at au t ingkat banding, kem udian t elah m enj adi Hakim Agung, m aka Hakim Agung t er sebut dilar ang m em er iksa per kar a yang sam a.

(13)

put usan t er sebut bat al dan per kar a t er sebut w aj ib seger a diadili ulang dengan susunan Maj elis yang lain.

Pasal 42

( 1) Seor ang Hakim t idak diper kenankan m engadili suat u per kar a yang ia sendir i ber kepent ingan, baik langsung m aupun t idak langsung.

( 2) Dalam hal sebagaim ana dim aksudkan ayat ( 1) Hakim yang

ber sangkut an w aj ib m engundur kan dir i baik at as kehendak sendir i m aupun at as per m int aan Penunt ut Um um , Odit ur Milit er , Ter dakw a, Penasihat Hukum , Ter gugat at au Penggugat .

( 3) Apabila ada ker agu- r aguan at au per bedaan pendapat m engenai hal sebagaim ana t er sebut ayat ( 1) , m aka :

a. Ket ua Mahkam ah Agung kar ena j abat annya ber t indak sebagai pej abat yang ber w enang m enet apkan;

b. dalam hal m enyangkut Ket ua Mahkam ah Agung sendir i, yang ber w enang m enet apkannya adalah suat u panit ia, yang t er dir i dar i 3 ( t iga) or ang yang dipilih oleh dan di ant ar a Hakim Agung yang t er t ua dalam j abat an.

Bagian Kedua Pem er iksaan Kasasi

Par agr af 1 Um um

Pasal 43

( 1) Per m ohonan kasasi dapat diaj ukan hanya j ika pem ohon t er hadap per kar anya t elah m enggunakan upaya hukum banding kecuali dit ent ukan lain oleh Undang- undang.

( 2) Per m ohonan kasasi dapat diaj ukan hanya 1 ( sat u) kali.

Pasal 44

( 1) Per m ohonan kasasi sebagaim ana dim aksudkan Pasal 43 dapat diaj ukan oleh :

(14)

b. Ter dakw a at au w akilnya yang secar a khusus dikuasakan unt uk it u at au Penunt ut Um um at au Odit ur dalam per kar a pidana yang diper iksa dan diput us oleh Pengadilan Tingkat Banding at au Tingkat Ter akhir di Lingkungan Per adilan Um um dan Lingkungan Per adilan Milit er .

( 2) Dalam pem er iksaan kasasi per kar a pidana, sebelum Mahkam ah Agung m em ber ikan put usannya, Jaksa Agung kar ena j abat annya dapat

m engaj ukan pendapat t eknis hukum dalam per kar a t er sebut .

Pasal 45

( 1) Per m ohonan kasasi dem i kepent ingan hukum dapat diaj ukan oleh Jaksa Agung kar ena j abat annya dalam per kar a per dat a at au t at a usaha negar a yang diper iksa dan diput us oleh Pengadilan Tingkat Per t am a at au Pengadilan Tingkat Banding di Lingkungan Per adilan sebagaim ana dim aksudkan Pasal 44 ayat ( 1) hur uf a.

( 2) Per m ohonan kasasi t er sebut dalam ayat ( 1) dapat diaj ukan hanya 1 ( sat u) kali.

( 3) Put usan kasasi dem i kepent ingan hukum t idak boleh m er ugikan pihak yang ber per kar a.

Par agr af 2 Per adilan Um um

Pasal 46

( 1) Per m ohonan kasasi dalam per kar a per dat a disam paikan secar a t er t ulis at au lisan m elalui Panit er a Pengadilan Tingkat Per t am a yang t elah m em ut us per kar anya, dalam t enggang w akt u 14 ( em pat belas) har i sesudah put usan at au penet apan Pengadilan yang dim aksudkan diber it ahukan kepada pem ohon.

( 2) Apabila t enggang w akt u 14 ( em pat belas) har i t er sebut t elah lew at t anpa ada per m ohonan kasasi yang diaj ukan oleh pihak ber per kar a, m aka pihak yang ber per kar a dianggap t elah m ener im a put usan.

( 3) Set elah pem ohon m em bayar biaya per kar a, Panit er a t er sebut ayat ( 1) m encat at per m ohonan kasasi dalam buku daft ar , dan pada har i it u j uga m em buat akt a per m ohonan kasasi yang dilam pir kan pada ber kas per kar a.

(15)

Pasal 47

( 1) Dalam pengaj uan per m ohonan kasasi pem ohon w aj ib m enyam paikan pula m em or i kasasi yang m em uat alasan- alasannya, dalam t enggang w akt u 14 ( em pat belas) har i set elah per m ohonan yang dim aksud dicat at dalam buku daft ar .

( 2) Panit er a Pengadilan yang m em ut us per kar a dalam t ingkat per t am a m em ber ikan t anda t er im a at as pener im aan m em or i kasasi dan m enyam paikan salinan m em or i kasasi t er sebut kepada pihak law an dalam per kar a yang dim aksud dalam w akt u selam bat - lam bat nya 30 ( t iga puluh) har i.

( 3) Pihak law an ber hak m engaj ukan sur at j aw aban t er hadap .m em or i kasasi kepada Panit er a sebagaim ana dim aksudkan ayat ( 1) , dalam t enggang w akt u 14 ( em pat belas) har i sej ak t anggal dit er im anya salinan m em or i kasasi.

Pasal 48

( 1) Set elah m ener im a m em or i kasasi dan j aw aban t er hadap m em or i kasasi sebagaim ana dim aksudkan Pasal 47, Panit er a Pengadilan yang m em ut us per kar a dalam t ingkat per t am a, m engir im kan per m ohonan kasasi, m em or i kasasi, j aw aban at as m em or i kasasi, beser t a ber kas per kar anya kepada Mahkam ah Agung dalam w akt u selam bat

-lam bat nya 30 ( t iga puluh) har i.

( 2) Panit er a Mahkam ah Agung m encat at per m ohonan kasasi t er sebut dalam buku daft ar dengan m em bubuhkan nom or ur ut m enur ut t anggal pener im aannya, m em buat cat at an singkat t ent ang isinya, dan

m elapor kan sem ua it u kepada Mahkam ah Agung.

Pasal 49

( 1) Sebelum per m ohonan kasasi diput us oleh Mahkam ah Agung, m aka per m ohonan t er sebut dapat dicabut kem bali oleh pem ohon, dan apabila t elah dicabut , pem ohon t idak dapat lagi m engaj ukan per m ohonan kasasi dalam per kar a it u m eskipun t enggang w akt u kasasi belum lam pau.

( 2) Apabila pencabut an kem bali sebagaim ana dim aksudkan ayat ( 1) dilakukan sebelum ber kas per kar anya dikir im kan kepada Mahkam ah Agung, m aka ber kas per kar a it u t idak dit er uskan kepada Mahkam ah Agung.

(16)

( 1) Pem er iksaan kasasi dilakukan oleh Mahkam ah Agung, ber dasar kan sur at - sur at dan hanya j ika dipandang per lu Mahkam ah Agung

m endengar sendir i par a pihak at au par a saksi, at au m em er int ahkan Pengadilan Tingkat Per t am a at au Pengadilan Tingkat Banding yang m em ut us per kar a t er sebut m endengar par a pihak at au par a saksi.

( 2) Apabila Mahkam ah Agung m em bat alkan put usan Pengadilan dan m engadili sendir i per kar a t er sebut , m aka dipakai hukum pem bukt ian yang ber laku bagi Pengadilan Tingkat Per t am a.

Pasal 51

( 1) Dalam hal Mahkam ah Agung m engabulkan per m ohonan kasasi

ber dasar kan Pasal 30 hur uf a, m aka Mahkam ah Agung m enyer ahkan per kar a t er sebut kepada Pengadilan lain yang ber w enang m em er iksa dan m em ut usnya.

( 2) Dalam hal Mahkam ah Agung m engabulkan per m ohonan kasasi ber dasar kan Pasal 30 hur uf b, dan hur uf c, m aka Mahkam ah Agung m em ut us sendir i per kar a yang dim ohonkan kasasi it u.

Pasal 52

Dalam m engam bil put usan, Mahkam ah Agung t idak t er ikat pada

alasan-alasan yang diaj ukan oleh pem ohon kasasi dan dapat m em akai alasan-alasan- alasan-alasan hukum lain.

Pasal 53

( 1) Salinan put usan dikir im kan kepada Ket ua Pengadilan Tingkat Per t am a yang m em ut us per kar a t er sebut .

( 2) Put usan Mahkam ah Agung oleh Pengadilan Tingkat Per t am a

diber it ahukan kepada kedua belah pihak selam bat - lam bat nya 30 ( t iga puluh) har i set elah put usan dan ber kas per kar a dit er im a oleh

Pengadilan Tingkat Per t am a t er sebut .

Pasal 54

(17)

Par agr af 3

Per adilan Agam a, Per adilan Tat a Usaha Negar a, Per adilan Milit er

Pasal 55

( 1) Pem er iksaan kasasi unt uk per kar a yang diput us oleh Pengadilan di Lingkungan Per adilan Agam a at au yang diput us oleh Pengadilan di Lingkungan Per adilan Tat a Usaha Negar a, dilakukan m enur ut ket ent uan Undang- undang ini.

( 2) Dalam pem er iksaan kasasi unt uk per kar a yang diput us oleh

Pengadilan di Lingkungan Per adilan Milit er digunakan hukum acar a yang ber laku di Lingkungan Per adilan Milit er .

Bagian Ket iga

Pem er iksaan Sengket a Tent ang Kew enangan Mengadili

Par agr af 1 Um um

Pasal 56

( 1) Mahkam ah Agung m em er iksa dan m em ut us sengket a t ent ang

kew enangan m engadili sebagaim ana dim aksudkan Pasal 33 ayat ( 1) .

( 2) Sengket a t ent ang kew enangan m engadili t er j adi :

a. j ika 2 ( dua) Pengadilan at au lebih m enyat akan ber w enang m engadili per kar a yang sam a;

b. j ika 2 ( dua) Pengadilan at au lebih m enyat akan t idak ber w enang m engadili per kar a yang sam a.

Par agr af 2 Per adilan Um um

Pasal 57

( 1) Per m ohonan unt uk m em er iksa dan m em ut us sengket a kew enangan m engadili dalam per kar a per dat a, diaj ukan secar a t er t ulis kepada Mahkam ah Agung diser t ai pendapat dan alasannya oleh:

a. pihak yang ber per kar a m elalui Ket ua Pengadilan; b. Ket ua Pengadilan yang m em er iksa per kar a t er sebut .

(18)

dan at as per int ah Ket ua Mahkam ah Agung m engir im kan salinannya kepada pihak law an yang ber per kar a dengan pem ber it ahuan bahw a ia dalam t enggang w akt u 30 ( t iga puluh) har i set elah m ener im a salinan per m ohonan t er sebut ber hak m engaj ukan j aw aban t er t ulis kepada Mahkam ah Agung diser t ai pendapat dan alasan- alasannya.

( 3) Set elah per m ohonan t er sebut dit er im a m aka pem er iksaan per kar a oleh Pengadilan yang m em er iksanya dit unda sam pai sengket a t er sebut diput us oleh Mahkam ah Agung.

( 4) Put usan Mahkam ah Agung disam paikan kepada : a. par a pihak m elalui Ket ua Pengadilan;

b. Ket ua Pengadilan yang ber sangkut an.

Pasal 58

Per m ohonan unt uk m em er iksa dan m em ut uskan sengket a kew enangan m egadili per kar a pidana, diaj ukan secar a t er t ulis oleh Penunt ut Um um at au t er dakw a diser t ai pendapat dan alasan- alasannya.

Pasal 59

( 1) Apabila per m ohonan sebagaim ana dim aksudkan dalam Pasal 58 diaj ukan oleh Penunt ut Um um m aka sur at per m ohonan dan ber kas per kar anya dikir im kan oleh Penunt ut Um um kepada Mahkam ah Agung, sedangkan salinannya dikir im kan kepada Jaksa Agung, par a Ket ua Pengadilan dan Penunt ut Um um pada Kej aksaan lain ser t a kepada t er dakw a.

( 2) Penunt ut Um um pada Kej aksaan lain, dem ikian pula t er dakw a selam bat - lam bat nya 30 ( t iga puluh) har i set elah m ener im a salinan per m ohonan sebagaim ana dim aksudkan dalam ayat ( 1)

m enyam paikan pendapat m asing- m asing kepada Mahkam ah Agung.

Pasal 60

( 1) Apabila per m ohonan diaj ukan oleh t er dakw a, m aka sur at

per m ohonannya diaj ukan m elalui Penunt ut Um um yang ber sangkut an, yang selanj ut nya m ener uskan per m ohonan t er sebut beser t a pendapat dan ber kas per kar anya kepada Mahkam ah Agung.

( 2) Penunt ut Um um sebagaim ana dim aksudkan dalam ayat ( 1)

m engir im kan salinan sur at per m ohonan dan pendapat nya kepada Penunt ut Um um lainnya.

(19)

-lam bat nya 30 ( t iga puluh) har i set elah m ener im a salinan per m ohonan t er sebut .

Pasal 61

( 1) Penunt ut Um um sebagaim ana dim aksudkan Pasal 60 ayat ( 1) secepat -cepat nya m enyam paikan salinan per m ohonan t er sebut kepada par a Ket ua Pengadilan yang m em ut us per kar a t er sebut .

( 2) Set elah per m ohonan t er sebut dit er im anya, m aka pem er iksaan per kar a oleh Pengadilan yang m em er iksanya dit unda sam pai sengket a t er sebut diput us oleh Mahkam ah Agung.

Pasal 62

( 1) Mahkam ah Agung dapat m em er int ahkan Pengadilan yang m em er iksa per kar a m em int a ket er angan dar i t er dakw a t ent ang hal- hal yang dianggap per lu.

( 2) Pengadilan yang diper int ahkan set elah m elaksanakan per int ah t er sebut ayat ( 1) segera m em uat ber it a acar a pem er iksaan dan m engir im kannya kepada Mahkam ah Agung.

Pasal 63

( 1) Dalam hal sengket a kew enangan sebagaim ana dim aksudkan Pasal 58, Mahkam ah Agung m em ut us sengket a t er sebut set elah m endengar pendapat Jaksa Agung.

( 2) Jaksa Agung m em ber it ahukan put usan dim aksudkan ayat ( 1) kepada t er dakw a dan Penunt ut Um um dalam per kar a t er sebut .

Par agr af 3

Per adilan Agam a, Per adilan Tat a Usaha Negar a, Per adilan Milit er

Pasal 64

( 1) Pem er iksaan sengket a t ent ang kew enangan m engadili ant ar Pengadilan yang t er j adi :

a. di lingkungan Per adilan Agam a;

b. di lingkungan Per adilan Tat a Usaha Negar a; dilakukan m enur ut ket ent uan Pasal 57

(20)

Par agr af 4

Pem er iksaan Sengket a Tent ang Kew enangan Mengadili Ant ar Lingkungan Per adilan

Pasal 65

( 1) Pem er iksaan sengket a t ent ang kew enangan m engadili ant ar a :

a. Pengadilan di Lingkungan Per adilan Um um dengan Pengadilan di Lingkungan Per adilan Agam a dengan Pengadilan di lingkungan Per adilan Tat a Usaha Negar a;

b. Pengadilan di Lingkungan Per adilan Agam a dengan Pengadilan di lingkungan Per adilan Tat a Usaha Negar a;

dilakukan m enur ut ket ent uan Pasal 57.

( 2) Pem er iksaan sengket a t ent ang kew enangan m engadili ant ar a Pengadilan di Lingkungan Per adilan Um um dengan Pengadilan di Lingkungan Per adilan Milit er dilakukan m enur ut ket ent uan Pasal 58 sam pai dengan pasal 63.

Bagian Keem pat

Pem er iksaan Peninj auan Kem bali Put usan Pengadilan Yang Telah Mem per oleh

Kekuat an Hukum Tet ap

Pasal 1 Um um

Pasal 66

( 1) Per m ohonan peninj auan kem bali dapat diaj ukan hanya 1 ( sat u) kali.

( 2) Per m ohonan peninj auan kem bali t idak m enangguhkan at au m enghent ikan pelaksanaan put usan Pengadilan.

( 3) Per m ohonan peninj auan kem bali dapat dicabut selam a belum diput us, dan dalam hal sudah dicabut per m ohonan peninj auan kem bali it u t idak dapat diaj ukan lagi.

Pasal 2 Per adilan Um um

(21)

Per m ohonan peninj auan kem bali put usan per kar a per dat a yang t elah m em per oleh kekuat an hukum t et ap dapat diaj ukan hanya ber dasar kan alasan- alasan sebagai ber ikut :

a. apabila put usan didasar kan pada suat u kebohongan at au t ipu m uslihat pihak law an yang diket ahui set elah per kar anya diput us at au

didasar kan pada bukt i- bukt i yang kem udian oleh hakim pidana dinyat akan palsu;

b. apabila set elah per kar a diput us, dit em ukan sur at - sur at bukt i yang ber sifat m enent ukan yang pada w akt u per kar a diper iksa t idak dapat dit em ukan;

c. apabila t elah dikabulkan suat u hal yang t idak dit unt ut at au lebih dar i pada yang dit unt ut ;

d. apabila m engenai sesuat u bagian dar i t unt ut an belum diput us t anpa diper t im bangkan sebab- sebabnya;

e. apabila ant ar a pihak- pihak yang sam a m engenai suat u soal yang sam a, at as dasar yang sam a oleh Pengadilan yang sam a at au sam a t ingkat nya t elah diber ikan put usan yang ber t ent angan sat u dengan yang lain;

f. apabila dalam suat u put usan t er dapat suat u kekhilafan Hakim at au suat u kekelir uan yang nyat a.

Pasal 68

( 1) Per m ohonan peninj auan kem bali har us diaj ukan sendir i oleh par a pihak yang ber per kar a, at au ahli w ar isnya at au seor ang w akilnya yang secar a khusus dikuasakan unt uk it u.

( 2) Apabila selam a pr oses peninj auan kem bali pem ohon m eninggal dunia, per m ohonan t er sebut dapat dilanj ut kan oleh ahli w ar isnya.

Pasal 69

Tenggang w akt u pengaj uan per m ohonan peninj auan kem bali yang

didasar kan at as alasan sebagaim ana dim aksudkan dalam Pasal 67 adalah 180 ( ser at us delapan puluh) har i unt uk :

(22)

b. yang disebut pada hur uf b sej ak dit em ukan sur at - sur at bukt i, yang har i ser t a t anggal dit em ukannya har us dinyat akan di baw ah sum pah dan disahkan oleh pej abat yang ber w enang;

c. yang disebut pada hur uf c, d, dan f sej ak put usan m em per oleh kekuat an hukum t et ap dan t elah diber it ahukan kepada par a pihak yang ber per kar a;

d. yang t er sebut pada hur uf e sej ak sej ak put usan yang t er akhir dan ber t ent angan it u m em per oleh kekuat an hukum t et ap dan t elah diber it ahukan kepada pihak yang ber per kar a.

Pasal 70

( 1) Per m ohonan peninj auan kem bali diaj ukan oleh pem ohon kepada Mahkam ah Agung m elalui Ket ua Pengadilan Neger i yang m em ut us per kar a dalam t ingkat per t am a dengan m em bayar biaya per kar a yang diper lukan.

( 2) Mahkam ah Agung m em ut us per m ohonan peninj auan kem bali pada t ingkat per t am a dan t er akhir .

Pasal 71

( 1) Per m ohonan peninj auan kem bali diaj ukan oleh pem ohon secar a t er t ulis dengan m enyebut kan sej elas- j elasnya alasan yang dij adikan dasar per m ohonan it u dan dim asukkan di kepanit er aan Pengadilan Neger i yang m em ut us per kar a dalam t ingkat per t am a.

( 2) Apabila pem ohon t idak dapat m enulis, m aka ia m engur aikan

per m ohonannya secar a lisan di hadapan Ket ua Pengadilan Neger i yang m em ut us per kar a dalam t ingkat per t am a at au hakim yang dit unj uk oleh Ket ua Pengadilan yang akan m em buat cat at an t ent ang

per m ohonan t er sebut .

Pasal 72

( 1) Set elah Ket ua Pengadilan Neger i yang m em ut us per kar a dalam t ingkat per t am a m ener im a per m ohonan peninj auan kem bali, m aka Panit er a ber kew aj iban unt uk selam bat- lam bat nya dalam w akt u 14 ( em pat belas) har i m em ber ikan at au m engir im kan salinan per m ohonan t er sebut kepada pihak law an pem ohon, dengan m aksud :

(23)

b. dalam hal per m ohonan peninj auan kem bali didasar kan at as salah sat u alasan yang t er sebut Pasal 67 hur uf c sam pai dengan hur uf f agar dapat diket ahui.

( 2) Tenggang w akt u bagi fihak law an unt uk m engaj ukan j aw abannya sebagaim ana dim aksudkan ayat ( 1) hur uf a adalah 30 ( t iga puluh) har i set elah t anggal dit er im anya salinan per m ohonan peninj auan kem bali.

( 3) Sur at j aw aban diser ahkan at au dikir im kan kepada Pengadilan yang m em ut us per kar a dalam t ingkat per t am a dan pada sur at j aw aban it u oleh Panit er a dibubuhi cap, har i ser t a t anggal dit er im anya j aw aban t er sebut , yang salinannya disam paikan at au dikir im kan kepada pihak pem ohon unt uk diket ahui.

( 4) Per m ohonan t er sebut lengkap dengan ber kas per kar a beser t a

biayanya oleh Panit er a dikir im kan kepada Mahkam ah Agung selam bat -lam bat nya da-lam j angka w akt u 30 ( t iga puluh) har i.

( 5) Unt uk per m ohonan peninj auan kem bali t idak diadakan sur at m enyur at ant ar a pem ohon dan/ at au pihak lain dengan Mahkam ah Agung.

Pasal 73

( 1) Mahkam ah Agung ber w enang m em er int ahkan Pengadilan Neger i yang m em er iksa per kar a dalam Tingkat Per t am a at au Pengadilan Tingkat Banding m engadakan pem er iksaan t am bahan, at au m em int a segala ket er angan ser t a per t im bangan dar i Pengadilan yang dim aksud.

( 2) Mahkam ah Agung dapat m em int a ket er angan dar i Jaksa Agung at au dar i pej abat lain yang diser ahi t ugas penyidikan apabila diper lukan.

( 3) Pengadilan yang dim aksudkan ayat ( 1) , set elah m elaksanakan

per int ah Mahkam ah Agung t er sebut seger a m engir im kan ber it a acar a pem er iksaan t am bahan ser t a per t im bangan sebagaim ana

dim aksudkan ayat ( 1) , kepada Mahkam ah Agung.

Pasal 74

( 1) Dalam hal Mahkam ah Agung m engabulkan per m ohonan peninj auan kem bali, Mahkam ah Agung m em bat alkan put usan yang dim ohonkan peninj auan kem bali t er sebut dan selanj ut nya m em er iksa ser t a m em ut us sendir i per kar anya.

(24)

( 3) Put usan Mahkam ah Agung sebagaim ana dim aksudkan ayat ( 1) dan ayat ( 2) diser t ai per t im bangan- per t im bangan.

Pasal 75

Mahkam ah Agung m engir im kan salinan put usan at as per m ohonan

peninj auan kem bali kepada Pengadilan Neger i yang m em ut us per kar a dalam Tingkat Per t am a dan. selanj ut nya Panit er a Pengadilan Niger i yang

ber sangkut an m enyam paikan salinan put usan it u kepada pem ohon ser t a m em ber it ahukan put usan it u kepada pihak law an dengan m em ber ikan salinannya, selam bat - lam bat nya dalam w akt u 30 ( t iga puluh) har i.

Pasal 76

Dalam pem er iksaan per m ohonan peninj auan kem bali put usan per kar a pidana yang t elah m em per oleh kekuat an hukum t et ap digunakan acar a peninj auan kem bali sebagaim ana diat ur dalam kit ab Undang- undang Hukum Acar a Pidana.

Par agr af 3

Per adilan Agam a, Per adilan Tat a Usaha Negar a, Per adilan Milit er

Pasal 77

( 1) Dalam pem er iksaan peninj auan kem bali per kar a yang diput us oleh Pengadilan di Lingkungan Per adilan Agam a at au oleh Pengadilan di Lingkungan Per adilan Tat a Usaha Negar a, digunakan hukum acar a peninj auan kem bali yang t er cant um dalam Pasal 67 sam pai dengan Pasal 75.

( 2) Dalam pem er iksaan peninj auan kem bali per kar a yang diput us oleh Pengadilan di Lingkungan Per adilan Milit er , digunakan hukum acar a peninj auan kem bali sebagaim ana diat ur dalam Kit ab Undang- undang Hukum Acar a Pidana.

Bagian Kelim a

Pem er iksaan Sengket a Yang Tim bul Kar ena Per am pasan Kapal

Pasal 78

(25)

BAB V KETENTUAN LAI N

Pasal 79

Mahkam ah Agung dapat m engat ur lebih lanj ut hal- hal yang diper lukan bagi kelancar an penyelenggar aan per adilan apabila t er dapat hal- hal yang belum cukup diat ur dalam Undang- undang ini.

BAB VI

KETENTUAN PERALI HAN

Pasal 80

Pada saat m ulai ber lakunya Undang- undang ini, sem ua per at ur an

pelaksanaan yang t elah ada m engenai Mahkam ah Agung dinyat akan t et ap ber laku selam a ket ent uan bar u ber dasar kan Undang- undang ini belum

dikeluar kan dan sepanj ang per at ur an it u t idak ber t ent angan dengan Undang-undang ini.

BAB VI I

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 81

Pada saat m ulai ber lakunya Undang- undang ini, Undang- undang Nom or 13 Tahun 1965 t ent ang Pengadilan Dalam Lingkungan Per adilan Um um dan Mahkam ah Agung sepanj ang m engenai ket ent uan t ent ang Mahkam ah Agung dinyat akan t idak ber laku.

Pasal 82

Undang- undang ini m ulai ber laku pada t anggal diundangkan.

Agar set iap or ang m enget ahuinya, m em er int ahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penem pat annya dalam Lem bar an Negar a Republik I ndonesia.

Disahkan di Jakar t a

(26)

PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A

SOEHARTO

Diundangkan di Jakar t a

pada t anggal 30 Desem ber 1985 MENTERI / SEKRETARI S NEGARA REPUBLI K I NDONESI A

SUDHARMONO, S.H.

PENJELASAN ATAS UNDANG- UNDANG REPUBLI K I NDONESI A NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG

I . UMUM

1. Salah sat u unsur dalam t uj uan pem bangunan nasional yang

diam anat kan Gar is- gar is Besar Haluan Negar a adalah m asyar akat adil dan m akm ur ber dasar kan Pancasila dalam w adah negar a kesat uan Republik I ndonesia yang m er deka, ber daulat , ber sat u, dan

ber kedaulat an r akyat dalam suasana per ikehidupan bangsa yang sej aht er a, am an, t ent er am , dan t er t ib. Suasana per ikehidupan t er sebut di at as m er upakan bagian dar i gam bar an t er hadap t at a kehidupan bangsa I ndonesia yang dicit a- cit akan per w uj udannya m elalui r angkaian upaya dan kegiat an pem bangunan yang ber lanj ut dan ber kesinam bungan. Nam un dem ikian pengalam an dalam

kehidupan ber negar a dan ber bangsa sej ak kem er dekaan

m enunj ukkan, bahw a usaha unt uk m ew uj udkan per ikehidupan seper t i it u sangat dipengar uhi oleh ber bagai hal yang saling ber kait sat u dengan lainnya. Cit a t ent ang keadilan, kebenar an, kepast ian hukum , dan ket er t iban sist em ser t a penyelenggar aan hukum m er upakan hal yang m em pengar uhi t um buhnya suasana per ikehidupan sebagaim ana dim aksudkan di at as. Masalahnya adalah, bahw a hal t er sebut secar a ber sam aan m er upakan pula t uj uan kegiat an pem bangunan dibidang hukum dalam ker angka pelaksanaan pem bangunan nasional. Dengan pem aham an seper t i ini pula, m aka salah sat u pendekat an yang ingin dilakukan adalah kait annya dengan penyelenggar aan kekuasaan kehakim an.

(27)

Kehakim an, Mahkam ah Agung diber i kekuasaan dan kew enangan unt uk :

a. m em er iksa dan m em ut us: 1) per m ohonan kasasi;

2) sengket a t ent ang kew enangan m engadili;

3) per m ohonan peninj auan kem bali put usan Pengadilan yang t elah m em per oleh kekuat an hukum t et ap.

per undang- undangan di baw ah undang- undang;

e. m elaksanakan t ugas dan kew enangan lain ber dasar kan Undang- undang.

Unt uk dapat m enyelenggar akan kekuasaan dan kew enangan t er sebut dengan sebaik- baiknya, Mahkam ah Agung m elaksanakan hal- hal sebagai ber ikut :

a. w ew enang pengaw asan m eliput i : 1) j alannya per adilan;

2) peker j aan Pengadilan dan t ingkah laku par a Hakim di sem ua Lingkungan Per adilan;

3) pengaw asan yang dilakukan t er hadap Penasihat Hukum dan Not ar is sepanj ang yang m enyangkut per adilan; 4) pem ber ian per ingat an, t egor an, dan pet unj uk yang

diper lukan.

b. m em int a ket er angan dan per t im bangan dar i : 1) Pengadilan di sem ua Lingkungan Per adilan; 2) Jaksa Agung;

3) Pej abat lain yang diser ahi t ugas penunt ut an per kar a pidana.

c. m em buat per at ur an sebagai pelengkap unt uk m engisi kekur angan at au kekosongan hukum yang diper lukan bagi kelancar an j alannya per adilan.

d. m engat ur sendir i adm inist r asinya baik m engenai adm inist r asi per adilan m aupun adm inist r asi um um .

3. Dalam Undang- undang Nom or 14 Tahun 1970 t ent ang Ket ent uan-ket ent uan Pokok Kekuasaan Kehakim an dit egaskan bahw a :

a. Kekuasaan Kehakim an adalah kekuasaan negar a yang m er deka unt uk m enyelenggar akan per adilan guna m enegakkan hukum dan keadilan ber dasar kan Pancasila, dem i t er selenggar anya negar a hukum Republik I ndonesia;

b. penyelenggar a Kekuasaan Kehakim an adalah Pengadilan di lingkungan:

(28)

- Per adilan Tat a Usaha Negar a.

c. Mahkam ah Agung adalah Pengadilan Ter t inggi dan m elakukan pengaw asan t er t inggi at as per buat an Pengadilan.

Dengan m em per hat ikan kedudukan dan per anan Mahkam ah Agung seper t i t er sebut di at as, per lu diber ikan pengat ur an yang m ant ap, j elas, dan t egas kepada lem baga ini.

Salah sat u pr insip yang t elah dilet akkan dalam Undang- undang Nom or 14 Tahun 1970, adalah bahw a per adilan har us m em nuhi har apan par a pencar i keadilan yang selalu m enghendaki per adilan yang seder hana, cepat , t epat , adil, dan biaya r ingan. Seir ing dengan pr insip t er sebut di at as ser t a sebagai upaya unt uk m ew uj udkan sist em per adilan yang lebih efekt if dan efisien dalam penyelenggar aan

kekuasaan kehakim an di negar a hukum Republik I ndonesia, m aka dalam Undang- undang ini dit egaskan bahw a Mahkam ah Agung adalah Pengadilan Negar a Ter t inggi dar i sem ua Lingkungan Per adilan.

4. Unt uk m em per oleh Hakim Agung yang m er deka, ber ani m engam bil keput usan dan bebas dar i pengar uh, baik dar i dalam m aupun dar i luar , diper lukan per syar at an sebagaim ana diur aikan dalam Undang-undang ini. Pada dasar nya pengangkat an Hakim Agung ber dasar kan sist em kar ier dan t er t ut up.

Nam un dem ikian dalam hal- hal t er t ent u dapat pula dibuka kem ungkinan unt uk m engangkat Hakim Agung yang t idak didasar kan sist em kar ier . Unt uk Hakim Agung yang didasar kan sist em kar ier ber laku ket ent uan Pasal 11 Undang- undang Nom or 8 Tahun 1974 ( Lem bar an Negar a Tahun 1974 Nom or 55, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 3041) . Selanj ut nya unt uk dapat lebih m enj am in t er cipt anya suasana yang sebaik- baiknya bagi penyelenggar aan per adilan guna m enegakkan hukum dan keadilan ber dasar kan Pancasila, m aka per lu pula dibuat suat u undang- undang yang m engat ur penindakan t er hadap per buat an, t ingkah laku, sikap dan/ at au ucapan yang dapat m er endahkan dan m er ongr ong

kew ibaw aan, m ar t abat , dan kehor m at an badan per adilan yang dikenal sebagai " Cont em pt of Cour t " .

5. Mengenai bagaim ana Mahkam ah Agung akan dapat m elaksanakan t ugas t er sebut , Undang- undang ini j uga m em ber ikan kepadanya keleluasaan unt uk m enet apkan sendir i pem bidangan t ugas dalam susunan or ganisasinya sehingga dapat secar a t unt as m enj angkau penyelesaian sem ua m asalah yang ber asal dar i ber bagai lingkungan per adilan.

(29)

dilakukan dengan lebih efekt if dan t er padu. Unt uk it u, dalam

pelaksanaan t ugas sehar i- har i. Panit er a Mahkam ah Agung dibant u oleh Wakil Panit er a Mahkam ah Agung unt uk t ugas- t ugas adm inist r asi

per adilan, dan Sekr et ar is Jender al Mahkam ah Agung dibant u oleh Wakil Sekr et ar is Jender al Mahkam ah Agung unt uk t ugas- t ugas penyelenggar aan adm inist r asi um um , seper t i pengur usan keuangan, kepegaw aian, per alat an, pem elihar aan, dan lain- lain.

Dengan pem isahan ini, m aka panit er a dapat lebih m em usat kan per hat iannya kepada t ugas- t ugas yang ber sifat t eknis per adilan, sedangkan pem ber ian dukungan adm inist r asi yang m eliput i

adm inist r asi keuangan, kepegaw aian per alat an, pem elihar aan, dan lain- lainnya diselenggar akan oleh Sekr et ar iat Jender al.

I I . PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 sam pai pasal 6

Cukup j elas

Pasal 7

Pada dasar nya pengangkat an Hakim Agung ber dasar kan sist em kar ier dan t er t ut up. Nam un dem ikian dalam hal- hal t er t ent u dapat pula dibuka

kem ungkinan unt uk m engangkat Hakim Agung yang t idak didasar kan at as sist em kar ier .

Yang dim aksud dengan sar ana lain yang m em punyai keahlian di bidang hukum sebagaim ana dim aksudkan ayat ( 1) hur uf e adalah m er eka yang m em punyai keahlian seper t i dibidang hukum pidana, hukum per dat a, hukum agam a, hukum m ilit er , dan hukum t at a usaha negar a.

Per syar at an seper t i dim aksudkan ayat ( 1) kecuali hur uf g ber laku pula bagi pengangkat an Hakim Agung ber dasar kan ayat ( 2) .

Pasal 8

Ayat ( 1)

Daft ar nam a calon Hakim Agung.yang ber asal baik dar i kalangan Hakim kar ier m aupun dar i luar kalangan Hakim kar ier disusun ber - dasar kan konsult asi ant ar a Dew an Per w aikilan Rakyat , Pem er int ah, dan Mahkam ah Agung yang pelaksanaannya disesuaikan dengan ket ent uan yang ber laku bagi lem baga m asing- m asing.

Ayat ( 2)

(30)

Ayat ( 3)

Cukup j elas Ayat ( 4)

Cukup j elas Ayat ( 5)

Cukup j elas

Pasal 9

Ayat ( 1)

Pada w akt u pengam bilan sum pah/ j anj i diucapkan kat a- kat a t er t ent u sesuai dengan Agam a m asing- m asing, m isalnya unt uk penganut Agam a I slam kat a- kat a " Dem i Allah" sebelum lafal sum pah dan unt uk penganut Agam a Kr ist en/ Kat olik kat a- kat a " Kir anya Tuhan akan m enolong saya" sesudah lafal sum pah.

Ayat ( 2)

Cukup j elas Ayat ( 3)

Cukup j elas

Pasal 10

Ayat ( 1) hur uf a

Cukup j elas hur uf b

Cukup j elas hur uf c

Cukup j elas

hur uf d

Yang dim aksudkan dengan " pengusaha" ialah Hakim Agung yang m isalnya m em punyai per usahaan, m enj adi pem egang saham per ser oan at au m engadakan usaha per dagangan lain.

Ayat ( 2)

Cukup j elas

Pasal 11

Ayat ( 1)

Yang dim aksudkan dengan Mahkam ah Agung" adalah Pim pinan Mahkam ah Agung.

(31)

ket er at ur an hidup di r um ah t angga set iap Hakim Agung m er upakan salah sat u fakt or yang pent ing per anannya dalam usaha m em bant u m eningkat kan cit r a dan w ibaw a seor ang Hakim Agung dan ini har us dim ulai dar i t er t ib kehidupan r um ah t angga Hakim Agung it u sendir i.

Yang dim aksudkan dengan " sakit j asm ani at au r ohani t er us m ener us" ialah yang m enyebabkan si pender it a t er nyat a t idak m am pu lagi m elakukan t ugas kew aj ibannya dengan baik.

Yang dim aksudkan dengan " t idak cakap" ialah m isalnya yang ber sangkut an banyak m elakukan kesalahan besar dalam m enj alankan t ugasnya.

Pem ber hent ian m enur ut Pasal ini diber it ahukan kepada Dew an Per w akilan Rakyat .

Ayat ( 2)

Cukup j elas

Pasal 12 Ayat ( 1)

Yang dim aksudkan dengan '" Mahkam ah Agung" adalah Pim pinan Mahkam ah Agung.

Yang dim aksudkan dengan dipidana m enur ut Pasal 12 ayat ( 1) hur uf a ialah dipidana dengan pidana penj ar a sekur ang- kur angnya 3 ( t iga) bulan.

Yang dim aksudkan dengan " m elakukan per buat an t er cela" ialah

apabila Hakim yang ber sangkut an kar ena sikap, per buat an, dan t indakannya baik di dalam m aupun di luar Pengadilan m er endahkan m ar t abat Hakim .

Yang dim aksudkan dengan " t ugas peker j aannya" ialah sem ua t ugas yang dibebankan kepada yang ber sangkut an.

Ayat ( 2)

Dalam hal pem ber hent ian t idak dengan hor m at dengan alasan dipidana kar ena m elakukan t indak pidana kej ahat an, yang ber sangkut an t idak diber i kesem pat an unt uk m em bela dir i, kecuali apabila pidana penj ar a yang dij at uhkan kepadanya it u kur ang dar i 3 ( t iga) bulan.

Ayat ( 3)

Yang dim aksudkan dengan Mahkam ah Agung dalam ayat ( 1) dan ayat ( 3) dalam pasal ini adalah Pim pinan Mahkam ah Agung.

Pasal 13 Ayat ( 1)

Yang dim aksudkan dengan " Mahkam ah Agung" adalah Pim pinan Mahkam ah Agung.

Ayat ( 2)

(32)

Bila j angka w akt u pem ber hent ian sem ent ar a yang t er akhir t elah habis dan yang ber sangkut an t idak diusulkan unt uk diber hent ikan dengan t idak dengan hor m at , m aka ia har us dir ehabilit asi.

Pasal 14 Cukup j elas

Pasal 15 Cukup j elas

Pasal 16 Ayat ( 1)

Cukup j elas

Ayat ( 2)

Yang dim aksudkan dengan hak keuangan/ adm inist r at if Ket ua, Wakil Ket ua, Ket ua Muda, dan Hakim Anggot a Mahkam ah Agung ialah sem ua hak yang diat ur dalam Undang- undang Nom or 12 Tahun 1980. ( Lem bar an Negar a Tahun 1980 Nom or 71, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 3182) , sedangkan pangkat dan t unj angan- t unj angan yang ber hubungan dengan kedudukannya sebagai pegaw ai neger i diat ur t er sendir i.

Pasal 17 Cukup j elas

Pasal 18 Cukup j elas

Pasal 19

Keput usan Pr esiden yang dim aksudkan pasal ini dit et apkan at as usul Mahkam ah Agung.

Pasal 20

Ayat ( 1)

Yang dim aksudkan dengan " sar j ana hukum " dalam pasal ini t er m asuk sar j ana lain di bidang hukum yang dianggap cakap unt uk j abat an it u.

Ayat ( 2)

Cukup j elas Ayat ( 3)

Cukup j elas Ayat ( 4)

Cukup j elas

(33)

Pasal 22

Bunyi sum pah at au j anj i Panit er a Mahkam ah Agung dan Wakil Panit er a Mahkam ah Agung pada dasar nya sebagaim ana dim aksudkan pasal 29

Undang- undang Nom or 14 Tahun 1970 t ent ang Ket ent uan- ket ent uan Pokok Kekuasaan Kehakim an.

Pasal 23

Cukup j elas

Pasal 24

Bunyi sum pah at au j anj i Panit er a Muda dan Panit er a Penggant i Mahkam ah Agung pada dasar nya sebagaim ana dim aksudkan Pasal 29 Undang- undang Nom or 14 Tahun 1970 t ent ang Ket ent uan- ket ent uan Pokok Kekuasaan Kehakim an.

Pasal 25 sam pai pasal 30 Cukup j elas

Pasal 31

Ayat ( 1)

Pasal ini m engat ur hak m enguj i m at er iil Mahkam ah Agung. Mahkam ah Agung ber hak m enguj i per at ur an yang lebih r endah dar ipada undang- undang m engenai sah at au t idaknya suat u per at ur an at au ber t ent angan t idaknya suat u per at ur an dengan per at ur an per undang- undangan yang lebih t inggi.

Ayat ( 2)

Apabila Mahkam ah Agung m enggunakan hak m enguj i ber dasar kan pasal ini, m aka Mahkam ah Agung m engam bil put usan bahw a suat u

per at ur an per undang- undangan dar i t ingkat an yang lebih r endah dar ipada Undang- undang ber t ent angan dengan per at ur an per undang- undangan yang lebih t inggi dan Mahkam ah Agung secar a t egas m enyat akan bahw a

per at ur an t er sebut t idak sah dan t idak ber laku unt uk um um .

Ayat ( 3)

Cukup j elas

Pasal 32 Ayat ( 1)

Cukup j elas Ayat ( 2)

(34)

Ayat ( 3)

Kew enangan unt uk m elaksanakan pengaw asan oleh Mahkam ah Agung dapat didelegasikan kepada Pengadilan Tingkat Banding.di sem ua

Lingkungan Per adilan.

Ayat ( 4)

Cukup j elas Ayat ( 5)

Cukup j elas

Pasal 33 Ayat ( 1)

Cukup j elas Ayat ( 2)

Yang dim aksudkan dengan kapal ialah kapal laut dan kapal udar a.

Pasal 34 Cukup j elas

Pasal 35

Pem ber ian nasihat hukum yang dim aksudkan pasal ini dilaksanakan sesuai dengan Undang- undang Nom or 3 Tahun 1950 t ent ang Per m ohonan Gr asi.

Pasal 36

Pada um um nya pem binaan dan pengaw asan at as Penasihat Hukum dan Not ar is adalah t anggungj aw ab Pem er int ah.

Khusus dalam m enyelenggar akan t ugas- t ugasnya yang m enyangkut

per adilan, par a Penasehat Hukum dan Not ar is ber ada di baw ah pengaw asan Mahkam ah Agung.

Dalam m elakukan pengaw asan it u Mahkam ah Agung dan Pem er int ah

m enghor m at i dan m enj aga kem andir ian Penasihat Hukum dan Not ar is dalam m elaksanakan t ugas j abat an m asing- m asing.

Dalam hal diper lukan penindakan t er hadap dir i seor ang Penasihat Hukum at au seor ang Not ar is yang ber upa pem ecat an dan pem ber hent ian, t er m asuk pem ber hent ian sem ent ar a, or ganisasi pr ofesi m asing- m asing t er lebih dahulu didengar pendapat nya.

Pasal 37 Cukup j elas

(35)

Pasal 39

Yang dim aksud dengan " t ugas dan kew enangan lain" dalam pasal ini m isalnya ar bit r ase dan sebagainya.

Pasal 40

Ayat ( 1)

Apabila Maj elis ber sidang dengan lebih dar i 3 ( t iga) or ang Hakim j um lahnya har us selalu ganj il.

Ayat ( 2)

Put usan yang t idak m em enuhi ket ent uan ayat ( 1) dan ayat ( 2) pasal ini bat al m enur ut hukum .

Pasal 41 Cukup j elas

Pasal 42 Cukup j elas

Pasal 43

Ayat ( 1)

Pengecualian dalam ayat ( 1) pasal ini diadakan kar ena adanya

put usan Pengadilan Tingkat Per t am a yang oleh Undang- undang t idak dapat dim ohonkan banding.

Ayat ( 2)

Cukup j elas

Pasal 44 Ayat ( 1)

hur uf a

Cukup j elas

hur uf b

I st ilah " per kar a pidana" yang dim aksudkan hur uf b pasal ini diar t ikan pula per kar a pidana m ilit er .

Ayat ( 2)

Cukup j elas

Pasal 45 Ayat ( 1)

Cukup j elas Ayat ( 2)

(36)

Ayat ( 3)

Yang dim aksudkan dengan " t idak boleh m er ugikan pihak yang ber per kar a" t er sebut ayat ( 3) ialah t idak m enunda pelaksanaan dan t idak m engubah put usan pengadilan yang t elah m em per oleh kekuat an hukum t et ap.

Pasal 46 Cukup j elas

Pasal 47

Ayat ( 1)

Mengaj ukan suat u m em or i kasasi yang m em uat alasan- alasan per m ohonan kasasi adalah suat u syar at m ut lak unt uk dapat dit er im anya per m ohonan kasasi. Mem or i ini har us dim asukkan selam bat - lam bat nya 14 ( em pat belas) har i sesudah m engaj ukan per m ohonan kasasi.

Ayat ( 2)

Cukup j elas Ayat ( 3)

Cukup j elas

Pasal 48 Cukup j elas

Pasal 49 Cukupj elas

Pasal 50

Ayat ( 1)

Yang dim aksudkan dengan " sur at - sur at " m eliput i pula ber kas per kar a dan sur at - sur at lainnya yang dipandang per lu.

Ayat ( 2)

Pada pr insipnya pem er iksaan kasasi seper t i t er sebut ayat ( 1) dilakukan ber dasar kan nom or ur ut daft ar pem er iksaan per kar a.

Pasal 51 Cukup j elas

Pasal 52 Cukup j elas

Pasal 53

Ayat ( 1)

(37)

Ayat ( 2)

Cukup j elas

Pasal 54 sam pai pasal 63

Cukup j elas

Pasal 64 Ayat ( 1)

Cukup j elas

Ayat ( 2)

Pener apan ket ent uan Pasal 58 sam pai dengan Pasal 63 di Lingkungan Per adilan Milit er disesuaikan seper lunya dengan ket ent uan yang ber laku bagi Per adilan Milit er .

Pasal 65 Ayat ( 1)

Cukup j elas

Ayat ( 2)

Pener apan ket ent uan Pasal 58 sam pai dengan Pasal 63 di Lingkungan Per adilan Milit er disesuaikan seper lunya dengan ket ent uan yang ber laku bagi Per adilan Milit er .

Pasal 66 sam pai 68 Cukup j elas

Pasal 69

Hur uf a

Har i dan t anggal diket ahuinya kebohongan dan t ipu m uslihat it u har us dibukt ikan secar a t er t ulis.

Hur uf b

Cukup j elas Hur uf c

Cukup j elas Hur uf d

Cukup j elas

(38)

Pasal 79

Apabila dalam j alannya per adilan t er dapat kekur angan at au

kekosongan hukum dalam suat u hal, Mahkam ah Agung ber w enang m em buat per at ur an sebagai pelengkap unt uk m engisi kekur angan at au kekosongan t adi. Dengan Undang- undang ini Mahkam ah Agung ber w enang m enent ukan pengat ur an t ent ang car a penyelesaian suat u soal yang belum at au t idak diat ur dalam Undang- undang ini.

Dalam hal ini per at ur an yang dikeluar kan oleh Mahkam ah Agung dibedakan dengan per at ur an yang disusun oleh pem bent uk Undang- undang. Penyelenggar aan per adilan yang dim aksudkan Undang- undang ini hanya m er upakan bagian dar i hukum acar a secar a keselur uhan. Dengan dem ikian Mahkam ah Agung t idak akan m encam pur i dan m elam paui pengat ur an t ent ang hak dan kew aj iban w ar ga negar a pada um um nya dan t idak pula m engat ur sifat , kekuat an, alat pem bukt ian ser t a penilaiannya at au- pun pem bagian beban pem bukt ian.

Pasal 80 Cukup j elas

Pasal 81 Cukup j elas

Pasal 82 Cukup j elas

Referensi

Dokumen terkait

UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG DAN JASA POKJA PENGADAAN JASA KONSTRUKSI DAN JASA KONSULTANSI. TAHUN

AEON 1% Club - an organization made up of leading companies in AEON Group, will invite students from Indonesia and three other Asian countries to discusses environmental

Kepada : Penyedia Barang/Jasa yang mengikuti Seleksi Umum dengan Prakualifikasi 1 File Paket Pekerjaan Pengawasan Ruas Jalan Sp. Berdasarkan Penetapan Pemenang Pelelangan

[r]

Berdasakan gambar 4.9 kita bisa melihat bahwa pada menit awal hingga akhir pengujian, temperatur aluminium sebagai penyerap panas (garis biru) dan heatsink (garis merah)

Sistem penjaminan mutu dengan mekanisme kerja yang efektif, serta diterapkan dengan jelas pada tingkat program

Fenomena suhu udara kota yang semakin panas didaerah pusatnya dibanding dengan daerah ditepi kota (daerah pinggiran/rural), adalah sebagai masalah yang membuat penghuni kota

bahwa sebagai pelaksanaan Pasal 8 dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak dan Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 tentang Jenis