• Tidak ada hasil yang ditemukan

Provinsi Lampung - Pemerintah Provinsi Lampung RENCANA AKSI FULL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Provinsi Lampung - Pemerintah Provinsi Lampung RENCANA AKSI FULL"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan Rahmat dan Nikmat-Nya, Rencana Aksi Kinerja Tahun 2015 Pemerintah Provinsi Lampung sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

Rencana Aksi Kinerja ini dibuat sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja.

Rencana Aksi Kinerja Pemerintah Provinsi Lampung Tahun 2015 merupakan informasi indikator dan target kinerja dalam pencapaian visi, misi dan sasaran yang telah ditetapkan oleh Provinsi Lampung Tahun 2015 berdasarkan RPJMD Provinsi Lampung Tahun 2015-2019. Rencana Aksi Kinerja selain untuk memenuhi kewajiban akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan Provinsi Lampung yang akan dilaksanakan pada Tahun 2015 juga dapat menjadi acuan dalam pencapaian kinerja Pemerintah Provinsi Lampung Tahun 2015.

Semoga Rencana Aksi Kinerja ini dapat bermanfaat dan dipedomani sebagai tolak ukur pencapaian kinerja Pemerintah Provinsi Lampung Tahun 2015 dan dimasa yang akan datang.

KEPALA BAPPEDA,

Ir. Taufik Hidayat, MM., MEP

(2)

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang ... 1

B. Dasar Hukum ... 2

C. Maksud dan Tujuan... 2

D. Ruang Lingkup... 3

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH 4 A. Kondisi Geografi... 4

B. Kondisi Demografi ... 8

C. Kondisi Ekonomi... 10

BAB III RENCANA AKSI TAHUN 2015 38 A. Visi dan Misi ... 14

B. Kebijakan Pengembangangan Wilayah ... ... 17

C. Kebijakan Pengelolaan Keungan Daerah ... 18

D. Program Prioritas Daerah ... 20

E. Target Indikator Sasaran ... 24

F. Rencana Aksi Kinerja Tahun 2015 ... 32

BAB IV PENUTUP 43

LAMPIRAN

(3)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 1 A. Latar Belakang

Proses perencanaan pembangunan mutlak diperlukan sebagai salah satu upaya menata daerah secara terstruktur dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk itu pemerintah juga telah mengatur tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional melalui Undang-undang Nomor 25 tahun 2004. Dalam perencanaan pembangunan, pemerintah daerah harus mampu menjamin bahwa kegiatan pembangunan dapat berjalan efektif, efisien dan tepat sasaran. Dalam proses pembangunan, pemerintah sebagai induk dalam roda pemerintahan secara nasional membuat pedoman Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) periode 20 tahun yang merupakan pedoman capaian pembangungan yang disepakati oleh legislatif dan eksekutif serta seluruh stakholder yang terlibat pada skala nasional. Selanjutnya RPJP tersebut dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang menjadi pedoman pemerintah daerah untuk mendukung RPJMN tersebut dalam wadah RPJP dan RPJMD Provinsi, Kabupaten dan Kota sampai pada perencanaan satuan kerja perangkat daerah untuk mengaplikasikan visi dan misi rencana pembangunan daerah.

Dalam rangka pencapaian sasaran dan prioritas bidang pembangunan

daerah yang ditetapkan melalui RPJMD Provinsi Lampung, maka perlu adanya

konsistensi Program antara Program RPJMD dengan RKPD. Untuk memastikan

konsistensi antara dokumen perencanaan pembangunan dan Tolak ukur Capaian

Indikator Sasaran Pemerintah Daerah, maka sesuai dengan Pedoman Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015 dan

Peraturan Presiden No. 53 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah, perlu disusun Rencana Aksi Kinerja Pemerintah Provinsi

Lampung Tahun 2015.

BAB I

(4)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 2

B. Dasar Hukum

Penyusunan Rencana Aksi Kinerja Provinsi Lampung Tahun 2015 merupakan implementasi ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

4. Peraturan Presiden RI Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan

Daerah Tahun 2015;

7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja

dan Reviu atas Laporan Kinerja

C. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Rencana Aksi Kinerja Pemerintah Provinsi Lampung Tahun 2015 adalah sebagai bentuk akuntabilitas Penyelenggaraan pemerintahan Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2015 dan Tolak Ukur pencapaian target Sasaran Pembangunan Provinsi Lampung Tahun 2015.

Tujuan penyusunan Rencana Aksi Kinerja Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2015 antara lain :

(5)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 3

2014 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana

Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015;

2. Memberikan informasi kinerja yang terukur atas target kerja yang telah dibuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Tahun 2015-2019 dan telah dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2015;

3. Sebagai upaya percepatan bagi Pemerintah Provinsi Lampung untuk meningkatkan kinerja capaian sasaran yang diamanatkan dalam RPJMD 2015-2019.

D. Ruang Lingkup

(6)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 4 A. KONDISI GEOGRAFI

1. GEOGRAFI

Daerah Provinsi Lampung meliputi areal seluas 3.528.835 ha termasuk pulau – pulau yang terletak pada bagian sebelah paling ujung tenggara pulau Sumatra, dan dibatasi oleh :

a. Provinsi Sumatra Selatan dan Bengkulu, di sebelah Utara .

b. Selat Sunda disebelah Selatan.

c. Laut Jawa disebelah timur.

d. Samudera Hindia disebelah Barat.

Provinsi Lampung dengan ibukota Bandar Lampung, yang merupakan

gabungan kota kembar Tanjung Karang dan Telukbetung memiliki wilayah yang

relatif luas, dan menyimpan potensi kelautan. Pelabuhan utamanya bernama

Panjang dan Bakauheni serta pelabuhan nelayan seperti pasar ikan (telukbetung),

Tarahan, Kalianda di Teluk Lampung. Sedangkan di Teluk Semangka adalah Kota

Agung, dan di Laut Jawa terdapat pula pelabuhan nelayan seperti Labuan Maringgai

dan Ketapang. Disamping itu, kota Menggala juga dapat dikunjungi kapal–kapal

nelayan dengan menyusuri sungai Way Tulang Bawang, adapun di Samudra Hindia terdapat Pelabuhan Krui. Lapangan terbang utamanya adalah Raden Inten II , yaitu nama baru dari Branti 8 km dari ibukota melalui jalan negara menuju Kotabumi, dan lapangan terbang AURI terdapat di Menggala bernama Astra Ksetra.

Secara geografis Provinsi Lampung terletak pada Kedudukan :

Timur –Barat berada antara : ° ’ – ° ’ Bujur Timur

Utara –Selatan berada antara : ° ’- ° ’ Lintang Selatan

BAB II

(7)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 5 2. TOPOGRAFI

Secara topografi daerah Lampung dapat dibagi 5 (lima) unit Topogafi antara

lain sebagai berikut:

- Daerah topografis berbukit sampai bergunung. - Daerah topografis berombak sampai bergelombang.

- Daerah dataran alluvial.

- Daerah dataran rawa pasang surut.

- Daerah river Basin.

Daerah topografis berbukit sampai bergunung :

Lereng – lareng yang curam atau terjal dengan kemiringan 25 %, dan

ketinggian rata – rata 300 m diatas permukan laut. Daerah ini meliputi Bukit Barisan

dengan puncak tonjolan – tonjolanya berada pada Gunung Tanggamus, Gunung

Pesawaran, dan Gunung Rajabasa. Yang terakhir ini berlokasi di Kalinda dengan

ketinggian rata – rata 1.500 m. Puncak – puncak lainnya adalah Bukit Pugung, Bukit

Pesagi, Sekincau yang terdapat di bagian Utara. Daerah tersebut umumnya ditutupi

oleh vegetasi hutan primer atau sekunder.

Daerah topogarafis berombak sampai bergelombang:

Ciri – ciri khusus daerah ini adalah terdapatnya bukit – bukit sempit,

kemiringannya antara 8 % sampai 15 % dan ketinggian antara 300 m sampai 500

m dari permukaan laut. Daerah ini membatasi daerah pegunungan dengan dataran

alluvial, vegetasi yang terdapat di daerah ini adalah tanaman–tanaman perkebunan

: Kopi, cengkeh, lada dan tanaman pertanian perladangan seperti : Padi, jagung, dan

sayuran. Daerah tersebut meliputi daerah–daerah : Kedaton di daerah kota Bandar

Lampung, Gedong Tataan di Kabupaten Lampung Selatan, Sukoharjo dan pulau

Panggung di Kabupaten Tanggamus serta Kalirejo dan Bangun Rejo di Wilayah

Kabupaten Lampung Tengah.

Daerah dataran Alluvial :

Daerah ini sangat luas meliputi Lampung Tengah sampai mendekati pantai

sebelah Timur, yang merupakan bagian hilir (down streeam) dari sungai–sungai

yang besar seperti Way Sekampung, Way Tulang Bawang, dan Way Mesuji.

(8)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 6

sampai 3% . Pada bagian pantai Sebelah Barat dataran Alluvial menyempit dan

memanjang menurut arah Bukit Barisan.

Daerah dataran Rawa Pasang Surut :

Disepanjang pantai timur adalah merupakan daerah rawa pasang surut

dengan ketinggian ½ m sampai 1 m, pengendapan air menurut naiknya pasang air

laut.

Daerah River Basin:

Daerah Lampung terdapat 5 (lima) River Basin yang utama :

- River Basin tulang bawang.

- River Basin seputih. - River Basin sekampung.

- River Basin semangka. - River Basin jepara.

3. GEOLOGI

Punggung sebelah Barat Lampung adalah bagian dari Bukit Barisan yang

merupakan geantiklinal dengan sinklinal yang terdapat disebelah timurnya.

Punggung pegunungan dari zaman kapur (creteccus) ini mengalami dekormas pada

tertier terjadinya gejala-gejala patahan (gaya vertikal) sehingga terjadi fenomena

geologi seperti patahan semangka yang panjang menyusuri Way Semangka dan

Teluk Semangka, gunung–gunung api yang berbentuk opal tanggamus, Rindingan,

Rebang dan lain-lain sekitarnya. Depresi Tektonik seperti lembah Suoh, Gedung

Surian dan way Lima yang ditutupi oleh sedimen–sedimen vulkanis dari celah

fisuves errupion. Pada bagian utara lapisan sedimen ini mengalamin peliputan di

zaman Peistosin Tua yang menghasilkan Lapisan/membawa minyak bumi didalam

4 (empat) seri Lapisan Palembang.

Lapisan Sedimen disebelah Timur ini umumnya tertutup pula oleh endapan

tufa massam bagian hasil dari debu gunung api di Bukit Barisan (zaman peitosin)

yang membentuk dataran Peneplain dibagian Timur Lampung. Lapisan Palembang

yang terdapat di daerah Lampung yakni di daerah Menggala, Kotabumi dan

Sukadana Yang ditandai dengan singkapan endapan tuffa massam Lapisan

(9)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 7 Sukadana Bosalt yang merupakan Plateau diiringi dengan instruksi desit yang terjadi pada zaman Holassin. Singkapan plateau ini tidak merata, sebagian ditutupi oleh Endapan alluvin seperti pasir Vulkanis, yang berasal dari debu–debu

gunung berapi. Data tentang endapan mineral di daerah Lampung belum banyak

ditemukan sehinga potensi dari endapan bahan tambang ini tidak/belum banyak

diketahui. Dari literatur dan peta Geologi Daerah lampung dapat diinventaris

adanya bahan–bahan tambang (endapan mineral) diantaranya:

- Minyak Bumi.

- Uranium.

- Batubara muda (brown coal). - Mineral Besi.

- Emas dan Perak. - Marmer.

- Sumber air panas dan gas bumi.

4. KLIMATOLOGI

a. Arus angin

Lampung terletak dibawah katulistiwa 5O lintang selatan beriklim tropis

hummid dengan angin laut lembah yang bertiup dari samudra hindia dengan dua

musim angin setiap tahunnya.

Dua musim yang dimaksud adalah :

a) Nopember s.d. Maret angin bertiup dari arah barat dan barat laut.

b) Juli s.d. Agustus angin bertiup dari arah timur dan tenggara. Kecepatan angin

rata- rata 2 hingga 3 knot.

b. Temperatur

Rata-rata suhu minimum di Provinsi Lampung antara 21,3 0C pada bulan

Agustus 2008 hingga 23,7 0C pada bulan April. Sedangkan rata-rata suhu

maksimum berkisar antara 31,5 0C hingga 34,0 0C.

c. Kelembaban Udara

Dari stasiun meteorologi Raden Inten II Bandar Lampung, rata-rata

kelembaban udara disekitar 69%-81%, dan ternyata kelembaban udara tertinggi

(10)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 8

B. GAMBARAN UMUM DEMOGRAFI

1. ADMINISTRASI PEMERINTAH

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 1964, yang kemudian

menjadi Undang–Undang Nomor 14 tahun 1964 Keresidenan Lampung

ditingkatkan menjadi Provinsi Lampung dengan ibukota Tanjungkarang-

Telukbetung pada tanggal 18 Maret 1964. Selanjutnya berdasarkan Peraturan

Daerah Nomor 24 tahun 1983 ibukota Tanjungkarang – Telukbetung diganti

namanya menjadi kotamadya BandarLampung terhitung sejak tanggal 17 Juni 1983.

Secara administratif Provinsi Lampung dibagi dalam 15 (lima belas)

Kabupaten/kota , dengan luas masing-masing Kab/kota sbb:

Tabel 3. Luas wilayah Kabupaten/kota se provinsi Lampung

No. Kab/Kota Ibu Kota Luas Wilayah Ha2

1. Lampung Selatan Kalianda 331.904

2. Lampung Tengah Gunung Sugih 380.268

3. Lampung Utara Kotabumi 272.587

4. Lampung Barat Liwa 214.278

5. Pesisir Barat Krui 290.723

6. Tulang Bawang Menggala 319.632

7. Tanggamus Kota Agung 302.064

8. Lampung Timur Sukadana 532.503

9. Way Kanan Blambangan Umpu 392.163

10. Bandar Lampung Bandar Lampung 19.296

11. Metro Metro 6.179

12. Pesawaran Gedong Tataan 224.351

13. Pringsewu Pringsewu 62.500

14. Mesuji Mesuji 218.400

15. Tulang Bawang

Barat

Panaragan Jaya 120.100

Jumlah 3.528.835

Sumber : Lampung Dalam Angka tahun 2015

2. PENDUDUK

Berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2010, penduduk Provinsi Lampung

berjumlah 7.596.115 jiwa. Bila dibandingkan dengan data hasil sensus 2000 yang

tercatat sebesar 6.730.751 jiwa, maka dalam kurun waktu 2000-2010 jumlah

penduduk Provinsi Lampung bertambah sebesar 13,42 persen dengan laju

(11)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 9

meningkat kembali menjadi 8.026.191 jiwa tahun 2014. Dilihat dari distribusi antar

Kabupaten/Kota, tiga Kabupaten yang wilayahnya saling berdampingan yaitu

Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Lampung Timur dan Kabupaten Lampung

Selatan tercatat sebagai daerah dengan penduduk terbanyak yang masing-masing

berjumlah 1 227 185 orang, 998 720 orang, dan 961 897 orang. Ini berarti hampir

40% dari total penduduk Provinsi Lampung bermukim di tiga kabupaten tersebut.

Sebaran penduduk di Provinsi Lampung per Kabupaten/Kota adalah sebagai

berikut:

Tabel 2. 1

Sebaran Penduduk di Provinsi Lampung per Kabupaten/Kota

Kabupaten/Kota 2010 2011 2012 2013 2014

01 Lampung Barat 278 189 281 409 284 492 287 588 290 388

02 Tanggamus 538 418 545 909 553 165 560 322 567 172

03 Lampung Selatan 915 463 927 629 939 390 950 844 961 897

04 Lampung Timur 954 694 966 313 977 537 988 277 998 720

05 Lampung Tengah 1 174 534 1 188 316 1 201 689 1 214 720 1 227 185

06 Lampung Utara 585 973 590 596 594 881 598 924 602 727

07 Way Kanan 407 525 412 897 418 121 423 195 428 097

08 Tulang Bawang 399 291 405 574 411 705 417 782 423 710

09 Pesawaran 400 208 405 711 411 077 416 372 421 497

10 Pringsewu 366 615 370 886 375 098 379 190 383 101

11 Mesuji 188 030 189 673 191 314 192 759 194 282

12 Tulang Bawang

Barat 251 489 254 278 257 136 259 674 262 316

13 Pesisir Barat 142 228 143 815 145 411 146 929 148 412

14 Bandar Lampung 885 363 904 322 923 175 942 039 960 695

15 Metro 145 985 148 586 151 117 153 517 155 992

Lampung 7 634 005 7 735 914

7 835

308

7 932

132

8 026

191

(12)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 10 3. KONDISI EKONOMI

1. Produk Domestik Regional Bruto

Perekonomian Provinsi Lampung secara umum terus bergerak ke arah peningkatan. Pada tahun 2014, perekonomian Provinsi Lampung yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 231,008 triliun atau meningkat sebesar Rp. 26,608 Triliun dari PDRB tahun 2013 yang sebesar Rp. 204,40 Triliun. Sedangkan berdasarkan harga konstan Tahun 2010, PDRB Provinsi Lampung meningkat dari Rp. 180,636 Triliun menjadi Rp. 189,809 Triliun. Peningkatan ini terjadi pada seluruh lapangan usaha seperti Pertanian, Kehutanan dan Perikanan yang mengalami peningkatan sebesar Rp. 2,019 triliun dari tahun 2014 yang sebesar Rp. 59,636 triliun. Struktur perekonomian Provinsi Lampung menurut lapangan usaha tahun 2014 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (32,69 persen); Industri Pengolahan (18,03 persen); dan Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor (11,01 persen).

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)Provinsi Lampung atas dasar harga berlaku triwulan I-2015 mencapai Rp. 60,923 triliun meningkat jika dibandingkan triwulan I-2104 yang sebesar Rp. 56,115 triliun. Sedangkan atas dasar harga konstan 2010, PDRB Provinsi Lampung triwulan I-2015 mencapai Rp. 48,616 triliun mengalami peningkatan dibanding triwulan I-2014 yang sebesar Rp. 46,340 triliun. Struktur perekonomian Provinsi Lampung menurut lapangan usaha pada Triwulan I-2015 masih didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (35,13 persen); Industri Pengolahan (18,29 persen); dan Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor (10,37 persen).

(13)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 11 2. Pertumbuhan Ekonomi

Tingkat pertumbuhan ekonomi merupakan indikator yang bisa menggambarkan perkembangan kinerja ekonomi suatu daerah selama periode waktu tertentu. Angka ini menunjukkan laju capaian nilai tambah riil daerah yang menggambarkan kemajuan perekonomian yang dihasilkan. Di tengah tren penurunan pertumbuhan ekonomi global, nasional, ekonomi Provinsi Lampung tahun 2014 tumbuh sebesar 5,08 persen, lebih tinggi dari petumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,02 persen dan rata-rata pertumbuhan wilayah Sumatera yang sebesar 4,66 persen.

Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha. Jasa Pendidikan merupakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 11,07 persen, diikuti oleh Informasi dan Komunikasi sebesar 8,84 persen, dan Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 8,78 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit sebesar 6,57 persen.

Perekonomian Provinsi Lampung Triwulan I-2015 dibandingkan Triwulan I-2014 (y-on-y) tumbuh sebesar 4,91 persen. Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha. Jasa Transportasi dan Pergudangan merupakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 16,01 persen, diikuti oleh Jasa Pendidikan sebesar 12,38 persen, dan Informasi dan Komunikasi sebesar 12,18 persen. Laju Pertumbuhan sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 1,84 persen. Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan memberikan sumbangan 0,66 % dari total pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung Triwulan I.

Jika dibandingkan triwulan IV-2014, pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung triwulan I-2015 (q-to-q) sebesar 6,79 persen. Pertumbuhan ini merupakan pertumbuhan tertinggi provinsi se-wilayah Sumatera yang tumbuh rata-rata sebesar 0,03 persen. Laju Pertumbuhan sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan triwulan I-2015 terhadap Triwulan IV Tahun 2014 sebesar 38,74 persen.

3. Ekspor-Impor

(14)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 12

tumbuh sebesar 29,4 persen menjadi 49,1 persen. Secara total, ekspor Provinsi Lampung tahun 2014 US$ 3.895,78 juta. Untuk total impor tahun 2014 mencapai US$ 3.440,5 juta. Oleh karena itu, kondisi neraca perdagangan tercatat surplus sebesar US$ 455,3 juta di tahun 2014.

Perkembangan ekspor pada triwulan I-2015 tumbuh 11,58 persen, tercatat lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu 11,22 persen. Meningkatnya kinerja ekspor selain didorong oleh meningkatnya perdagangan antar daerah juga didorong oleh membaiknya ekspor luar negeri karena meningkatnya permintaan dari negara tujuan dan meningkatnya harga komoditas global. Sementara itu, impor triwulan I-2015 mengalami perlambatan yaitu tumbuh 10,84 persen lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 12,39 persen. Melihat kondisi ekspor dan impor pada triwulan I-2015, neraca perdagangan Provinsi Lampung masih mengalami surplus sebesar USD134,0 juta.

Terkait impor, dalam rangka melindungi pengusaha lokal dan mengendalikan impor di Provinsi Lampung, telah diterbitkan Peraturan Gubernur Lampung Nomor 59 Tahun 2014 tentang Pengendalian Distribusi Produk Impor di Provinsi Lampung, yang berlaku efektif per Januari 2015.

4. Inflasi

Inflasi di Provinsi Lampung tahun 2014 sebesar 8,36 persen setara dengan inflasi Nasional. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi tahun 2013 yang tercatat 7,56 persen. Namun demikian, secara nasional khusus di daerah-daerah penghitungan inflasi mengalami kondisi yang seragam yakni peningkatan inflasi secara signifikan terkait depresiasi Rupiah serta kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM dan LPG.

Pada triwulan I tahun 2015, inflasi mengalami penurunan

dibandingkan triwulan IV tahun 2014 dari sebesar 8,06 persen (yoy)

menjadi 6,64 persen (yoy). Diharapkan inflasi hingga akhir tahun 2015

tetap terkendali sehingga masih berada pada kisaran sasaran inflasi

Provinsi Lampung sebesar 4±1 persen. Berbagai upaya pengendalian

inflasi serta koordinasi yang semakin kuat dengan pemerintah, baik pusat

maupun kabupaten/kota diyakini mampu membawa pergerakan inflasi ke

level yang rendah dan stabil. Bentuk nyata yang dilakukan diantaranya

adalah penguatan peran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), dimana

(15)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 13

dalam menentukan kebijakan yang memengaruhi ketersediaan bahan

pangan dan juga perbaikan infrastruktur dalam mendukung proses

(16)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 14

BAB III

RENCANA AKSI KINERJA

TAHUN 2015

A. VISI DAN MISI

Pembangunan Provinsi Lampung Tahun 2015 mengacu pada Peraturan

Gubernur Nomor 6 tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Provinsi Lampung Tahun 2015-2019. Dengan mendasarkan

modal dasar Provinsi Lampung, tantangan yang dihadapi dalam 5 (lima) tahun ke

depan, dan mengacu pada visi pembangunan jangka panjang Indonesia Tahun

2025 dan visi pembangunan jangka panjang Provinsi Lampung Tahun

2005-2025, maka visi dalam RPJMD Provinsi Lampung Tahun 2015—2019 adalah

LAMPUNG MAJU DAN SEJAHTERA 9 .

Misi Provinsi Lampung Tahun 2015-2019 :

Untuk mewujudkan Visi Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Lampung

Tahun 2015-2019, dirumuskan 5 (lima) Misi sebagai berikut:

1. Meningkatkan pembangunan ekonomi dan memperkuat kemandirian daerah.

2. Meningkatkan infrastruktur untuk pengembangan ekonomi dan pelayanan

sosial.

3. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, iptek dan inovasi, budaya

masyarakat, dan kehidupan beragama yang toleran.

4. Meningkatkan pelestarian SDA dan kualitas lingkungan hidup yang

berkelanjutan.

5. Mendukung supremasi hukum, mengembangkan demokrasi berbasis kearifan

lokal, dan memantapkan kepemerintahan yang baik dan antisipatif.

Misi 1. Meningkatkan Pembangunan Ekonomi dan Memperkuat

Kemandirian Daerah

Misi ini adalah upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi (pro

(17)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 15

Lampung dengan memperkuat investasi (pro investment) di berbagai sektor dan

ekonomi yang yang berbasis kerakyatan dengan kemitraan. Pertumbuhan ekonomi

yang kuat ditandai juga oleh upaya pemerataan dengan trickle down effect yang

tinggi. Investasi baru (dalam dan luar negeri) harus dipacu untuk memperluas

kesempatan kerja. Pembangunan ekonomi dan pemerataannya harus bertujuan

untuk mengurangi pengangguran, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan

menurunkan jumlah penduduk miskin. Pembangunan ekonomi tidak

mengeksploitasi sumber daya alam dan tidak merusak lingkungan.

Dampak akhir dari pembangunan ekonomi Lampung adalah kesejahteraan

sosial yang berkeadilan. Kesejahteran dicapai melalui pemberdayaan dan

partisipasi masyarakat, pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.

Misi 2. Meningkatkan Infrastruktur Untuk Pengembangan Ekonomi Dan

Pelayanan Sosial

Misi ini adalah upaya untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas

infrastruktur guna pengembangan ekonomi daerah dan pelayanan sosial. Melalui

misi ini mulai diletakkan dasar pembangunan infrastruktur dasar dan

pengembangan infrastuktur skala tinggi yang bersifat visioner, fungsional,

sekaligus monumental. Pembangunan infrastruktur yang dimaksud juga meliputi

pengembangan cakupan infrastruktur (transportasi, darat, air, sungai, dan udara,

energi, dan telematika) yang berorientasi pada pengembangan ekonomi lokal dalam

bingkai pembangunan ekonomi nasional. Pembangunan infrastruktur ini

diorientasikan untuk menarik investasi (dalam dan luar negeri) lebih lanjut dalam

rangka pengembangan daerah secara keseluruhan serta untuk meningkatkan

pelayanan sosial bagi kebutuhan dasar masyarakat.

Misi 3. Meningkatkan Kualitas Pendidikan Iptek dan Inovasi, Kesehatan,

Budaya Masyarakat, dan Toleransi Kehidupan Beragama

Misi ini adalah upaya mengembangkan dan memperkuat kualitas sumber

daya manusia (SDM) dengan mengembangkan dan meningkatkan kualitas

pendidikan di semua jalur, jenis, dan jenjang. Pada gilirannya, SDM yang berkualitas

akan mampu menguasai, mengembangkan, memanfaatkan Iptek dan inovasi,

(18)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 16

masyarakat kurang mampu peningkatan kualitas SDM akan didukung oleh

pelayanan kesejahteraan sosial yang memadai.

Misi 4. Meningkatkan Pelestarian SDA dan Kualitas Lingkungan Hidup yang

Berkelanjutan

Misi ini merupakan upaya untuk menjaga keseimbangan antara

keberadaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Keseimbangan ini diupayakan dengan tetap menjaga fungsi, daya dukung, dan

kenyamanan kehidupan pada masa kini dan masa depan, serta mengantisipasi

perubahan iklim global. Pemanfaatan ruang diupayakan serasi antara penggunaan

untuk pemukiman, kegiatan sosial ekonomi, serta upaya konservasi dan

pemanfaatan nilai ekonomis sumber daya alam yang berkelanjutan. Pengelolaan

sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk mendukung kualitas kehidupan

diperbaiki dengan meningkatkan kelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman

hayati sebagai modal dasar pembangunan.

Misi 5. Menegakkan Supremasi Hukum, Mengembangkan Demokrasi Berbasis Kearifan Lokal, dan Memantapkan Kepemerintahan yang Baik dan Antisipatif

Misi ini adalah upaya untuk mendukung pemantapan profesionalisme

aparat keamanan dalam melindungi dan mengayomi masyarakat. Juga

dimaksudkan untuk memantapkan kelembagaan demokrasi yang kokoh,

memperkuat peran masyarakat sipil, menjamin pengembangan dan kebebasan

pers, melakukan pembenahan struktur hukum, meningkatkan kesadaran hukum

dan menegakkan hukum serta memberantas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)

juga upaya mewujudkan kepemerintahan daerah yang baik, sehingga terwujud

pemerintah yang bersih, berwibawa, bertanggung jawab, dan profesional yang

berorientasi pada pelayanan publik yang efektif, efisien dan berkeadilan dengan

berorientasi pada pelayanan publik prima. Sebagai tindak lanjut dan implementasi

Visi dan Misi pembangunan Provinsi Lampung 2015-2019, maka Arah Kebijakan

Umum pembangunan di Provinsi Lampung selama kurun waktu 2015-2019 akan

dilakukan melalui 2 (dua) pendekatan, yakni pendekatan Pengembangan Wilayah

(19)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 17 B. Kebijakan Pengembangan Wilayah

Pendekatan pembangunan melalui Pengembangan Wilayah merupakan cara

pendekatan pembangunan yang sejalan dengan arah kebijakan Pemerintah Pusat.

Dengan demikian, pendekatan kewilayahan merupakan metode pendekatan yang

memungkinkan terjadinya sinergi dan kompatibilitas antara kebijakan Pemerintah

Pusat dengan kebijakan Pemerintah Daerah Provinsi Lampung. Pengembangan

Wilayah dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Pengembangan Ekonomi Wilayah, Tata Ruang, Kawasan, dan

Pelestarian Lingkungan Hidup

Perekonomian wilayah dikembangkan berdasarkan ekonomi kerakyatan

yang bertumpu kepada agribisnis dan pertanian secara umum. Dengan

demikian sektor pertanian akan direvitalisasi sehingga mampu kembali

berkembang sebagai titik tumpu perekonomian rakyat. Pertanian yang telah

mengalami revitalisasi dikembangkan pada kawasan tertentu sesuai dengan

tata ruang dan kawasan tersebut dikembangkan menjadi lahan pertanian abadi.

Revitalisasi Pertanian tersebut akan memungkinkan pengembangan dan

transformasi dari agribisnis menjadi agroindustri. Pengembangan

agroindustri diharapkan mampu mempertahankan ketahanan pangan,

menyerap tenaga kerja, dan mendorong pertumbuhan industri bioenergi.

Pengembangan pertanian secara simultan dilakukan dengan tetap menjaga

lingkungan hidup, serta telah mengantisipasi adanya perubahan iklim dan

pemanasan global dengan adaptasi dan mitigasi yang baik. Dengan demikian,

apa yang dilakukan memungkinkan terjadinya keseimbangan dinamis antara

pemenuhan kebutuhan pangan dan terciptanya ketahanan pangan dengan

pelestarian lingkungan hidup dan ketahanan air.

Lingkungan hidup yang terpelihara, mulai dari pantai, sampai ke gunung,

teluk, dan kepulauan dioptimalkan sebagai objek wisata. Kegiatan pelestarian

alam, baik berupa proses pelestarian maupun hasilnya, juga dapat

dikembangkan sebagai objek wisata baru. Dengan demikian pariwisata

(20)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 18

masyarakat secara langsung, sehingga menjadi implementasi konkret dari

konsep ekonomi kerakyatan.

Pengembangan Infrastruktur Untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Sosial

Infrastruktur berskala tinggi yang akan dikembangkan selain bersifat

visioner dan monumental, juga bersifat fungsional dan mampu berperan

sebagai lokomotif pengembangan perekonomian daerah secara

keseluruhan. Infrastruktur tersebut diantaranya: Infrastruktur Penghubung

Jawa-Sumatra (IPJS); Kota Baru Lampung (KBL); Jalan Tol Bakauheni—Batas

Sumatera Selatan; pengembangan Bandara (Raden Intan II, Bandara Krui, Gatot

Subroto dan Astra Ksetra); Pelabuhan (Bakauheni, Panjang, Kota Agung, Batu

Balai, Krui, Kuala Penet dll); serta Jaringan Kereta Api.

Sifat visioner dan monumental diperlukan sebagai daya tarik, sehingga

infrastruktur yang dikembangkan juga dapat tumbuh sebagai kawasan wisata

baru. Sementara sifat dasar fungsional dari infrastruktur tetap dikembangkan

sebagai core utama, sehingga kombinasi dari berbagai karakter ini diharapkan

mampu mengundang investor. Dengan adanya investor, maka infrastruktur

dapat tumbuh dan berkembang sebagai lokomotif yang mendorong

pertumbuhan ekonomi daerah secara keseluruhan.

Selain infrastruktur berskala tinggi juga dikembangkan infrastruktur mikro

yang mampu membuka secara luas daerah yang masih terisolir. Infrastuktur

mikro meliputi antara lain: jalan tembus; listrik perdesaan; air bersih

perdesaan; energi matahari; dan jaringan komunikasi.

Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Budaya

Pembangunan daerah direncanakan dan akan dilaksanakan oleh seluruh

sumber daya manusia (SDM) yang berada di Provinsi Lampung. Dengan

demikian pengembangan SDM menjadi fokus penting pembangunan dalam

periode 2015-2019. Pengembangan SDM terkait dengan kemampuan, keahlian,

dan kapasitas SDM setempat, sehingga penyiapan SDM dilakukan sejak dini

(21)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 19

keagamaan, kemudian diikuti dengan berbagai pelatihan peningkatan keahlian.

Kondisi ini menuntut adanya penyiapan berbagai sarana, prasara, tenaga

kependidikan, serta kepelatihan yang baik. Pada beberapa daerah tertentu akan

dikembangkan fasilitas pendidikan dan sistem pendidikan yang berskala

internasional.

Penyiapan SDM didukung dengan penyiapan gizi berkualitas dan pelayanan

kesehatan yang baik. Penyiapan gizi akan terkait dengan pengediaan bahan

makanan lengkap dan berkualitas, namun terjangkau. Sedangkan pelayanan

kesehatan akan berkaitan dengan penyediaan kemudahan layanan kesehatan,

serta tersedianya tenaga kesehatan dan obat-obatanan yang mencukupi.

Pelayanan kesehatan tidak saja bersifat kuratif, namun lebih penting yang

bersifat preventif, terutama terhadap berbagai penyakit yang bersifat pandemik

dan berbahaya seperti Flu Burung, Flu Babi, SARS, dan HIV/AIDS.

Pengembangan SDM Lampung dilakukan dengan tidak melepaskan

aspek budaya lokal. Pengembangan budaya dilakukan dengan menggali,

memperkuat, dan akhirnya mengembangkan lebih lanjut budaya lokal dalam

segala bentuk manifestasinya, baik berupa tata nilai, sistem hidup, arsitektur,

gerak tari, maupun pertanian, dan cara bercocok tanam. Dengan demikian,

proses penyiapan SDM akan menghasilkan generasi yang unggul tanpa

kehilangan jati diri.

Pada sisi lain, pengembangan budaya lokal beserta kreasinya akan mampu

mendukung pengembangan pariwisata budaya. Dengan demikian

pengembangan budaya lokal pada akhirnya mampu berkembang sebagai

sumber pendapatan baru, sebagai pendukung ekonomi kerakyatan yang sedang

(22)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 20 C. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah

Optimalisasi dan Efisiensi Keuangan Daerah

Arah kebijakan umum berkaitan dengan Pengelolaan Keuangan Daerah

yang pertama adalah melalui optimalisasi semua potensi sumber keuangan

daerah dan digunakan secara efisien untuk biaya pembangunan. Optimalisasi

keuangan daerah diikuti dengan tertib administrasi melalui penggunaan

sistem informasi, sehingga memungkinkan terjadinya transparansi dan

akuntabilitas anggaran.

Pengembangan Sumber Pendapatan Baru

Arah kebijakan umum berkaitan dengan Pengelolaan Keuangan Daerah

yang kedua adalah melalui pengembangan sumber pendapatan baru secara

kreatif dan inovatif, seperti pengembangan BUMD infrastruktur;

pengembangan wisata alam berbasis pulau terpencil, wisata kuliner, serta

wisata konservasi, dll. Dengan demikian pengembangan sumber pendapatan

baru tersebut selaras dan sinergis dengan pengembangan perekonomian

daerah yang berbasis ekonomi kerakyatan.

D. Program Prioritas Daerah

Program Prioritas Daerah ditetapkan sesuai dengan janji Gubernur dan Wakil

Gubernur selama kampanye Pemilihan Kepala Daerah dan disusun

berdasarkan bidang pemerintahan daerah yang menjadi prioritas pertama

dalam program pembangunan daerah selama lima tahun. Program Prioritas

Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung Periode 2015-2019 adalah sebagai

berikut :

1. Bidang Infrastruktur

a. Menyediakan infrastruktur jalan dan jembatan di seluruh

Lampung untuk memperlancar roda perekonomian rakyat.

b. Membentuk tim khusus yang bertugas memantau kondisi jalan di

seluruh Lampung dan bertindak cepat untuk melakukan perbaikan.

(23)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 21 kebutuhan pokok sehingga pasokan tidak terhambat dan harga tetap

stabil.

d. Meningkatkan kualitas dan lebar jalan provinsi yang

menghubungkan denganSumatera Selatan dan jalur penyeberangan

menuju pulau Jawa.

e. Membangun jalan alternatif untuk mengurangi kemacetan.

f. Memperbaiki infrastruktur di perdesaan, daerah

terisolasi/tertinggal, sentra produksi, dan kawasan pertumbuhan

baru.

g. Membangun bandara dan pelabuhan laut yang berstandar

internasional.

h. Meningkatkan jangkauan dan kualitas pelayanan telekomunikasi dan

listrik.

2. Bidang Investasi (Perizinan Cepat, Mudah, dan Murah)

a. Menciptakan iklim berinvestasi yang kondusif dengan memberikan

kemudahan perijinan bagi investor-investor baru (cepat, mudah,

dan murah) terutama di sektor industri dan pariwisata sehingga

akan menciptakan banyak lapangan kerja, mengurangi angka

pengangguran, meningkatkan kesejahteraan, dan mengikis

kriminalitas.

b. Memberikan jaminan keamanan dan kepastian hukum, sehingga

investor dapat terus mengembangkan usahanya dan ikut memajukan

perekonomian Lampung.

c. Memberikan informasi potensi peluang usaha dan memfasilitasi

kemitraan yang diinginkan oleh dunia usaha.

d. Fasilitasi dan pengembangan jaringan pemasaran bagi industri

manufaktur, perdagangan dan jasa serta pengembangan Kawasan

Industri.

3. Bidang Reformasi Birokrasi (Bersih, Transparan,Profesional, dan Berjiwa Memberi dan Melayani)

a. Mempercepat dan memperpendek waktu pengurusan ijin dan

(24)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 22

b. Menyelenggarakan sistem pelayanan publik berlandaskan prinsip

good governance menuju budaya pelayanan prima yang cepat, tepat

dan berkualitas.

c. Menciptakan tata pemerintahan dan mekanisme hubungan antara

pemerintah kabupaten/kota dan provinsi demi terselenggaranya

pembangunan yang terintegratif, efektif dan efisien.

d. Mendukung dan memfasilitasi penyelesaian sengketa hukum.

e. Menyempurnakan sistem dan regulasi hukum daerah Lampung.

f. Membina kesadaran hukum dengan pendekatan keagamaan dan

sosial budaya.

4. Bidang Pertanian

a. Membangun infrastruktur pendukung pertanian dan

mengembangkan kawasan sentra komoditas unggulan pertanian

untuk mencapai swasembada dan ketahanan pangan daerah.

b. Membangun sarana dan prasarana irigasi, normalisasi saluran air

dan bendungan, reklamasi rawa untuk cadangan pangan, dan

membangun tanggul penahan pada daerah rawan banjir.

c. Membantu peminjaman modal pertanian dengan bunga rendah.

d. Penguatan produktivitas UKMK dalam ekonomi kerakyatan

berbasis agro industri- agrobisnis strategis, termasuk di dalamnya

perlindungan terhadap pasar tradisional.

e. Peningkatan peran serta usaha kecil mikro, usaha menengah, dan

koperasi dalam pengembangan berbagai jenis usaha.

f. Fasilitasi dan pengembangan jaringan pemasaran bagi industri

manufaktur, perdagangan dan jasa.

g. Merevitalisasi dan mengembangkan kawasan sentra komoditas

unggulan pertanian dan peternakan.

5. Bidang Kesehatan

a. Meningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan mempermudah

(25)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 23

b. Mempermudah serta memperpendek jalur birokrasi pelayanan

kesehatan yang berlaku di rumah sakit pemerintah dan

pembayarannya ditanggung oleh pemerintah.

c. Pendirian dan peningkatan fasilitas rumah sakit untuk mengurangi

overload pasien di rumah sakit daerah.

d. Peningkatan bantuan, infrastruktur, pelayanan puskesmas,

danrumah sakit di kabupaten/kota.

e. Memberi bantuan operasional biaya kesehatan gratis untuk keluarga

miskin.

6. Bidang Pendidikan

a. Meningkatkan kualitas SDM dan melestarikan budaya daerah

Lampung.

b. Melaksanakan amanat Undang-undang dengan

mengimplementasikan pendidikan gratis 12 tahun dan disertai

dengan pengawasan materi pendidikan dan kualitas guru.

c. Memfasilitasi dan memperbaiki infrastruktur pendidikan dasar,

menengah, dan atas, madrasah dan pondok pesantren.

d. Program beasiswa bagi siswa yang kurang mampu.

e. Pengembangan sekolah kejuruan khususnya yang berbasis

agribisnis yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di

daerah tersebut untuk mendukung pembangunan SDM dan

memajukan daerah Lampung.

f. Membina kegiatan kepemudaan, pendidikan ekstra kurikuler, dan

kepramukaan.

g. Melestarikan dan mengembangkan budaya daerah Lampung melalui

pembangunan pusat-pusat kebudayaan dan penyelenggaraan

event-event budaya yang menjadi pendukung utama pariwisata serta daya

tarik bagi masyarakat lokal maupun internasional untuk

(26)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 24 E. Target Indikator Sasaran berdasarkan Misi Pembangunan Pemerintah Provinsi

Lampung Tahun 2015

MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN 2015 dan perikanan

3,69%

2. Terpenuhinya kebutuhan

(27)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 25 MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN 2015 dan UMKM dalam perekonomian kontribusi sektor pariwisata pada perekonomian pendapatan asli daerah (PAD). sarana, dan utilitas dasar wilayah.

1. Tersedianya infrastruktur/pra sarana dan sarana transportasi yang

2. Terwujudnya tata ruang wilayah sesuai arah pemanfaatan ruang nasional,

(28)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 26 MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN 2015 sumber daya air yang handal dan berkualitas untuk baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang;

1. Kondisi

2. Pembangunan embung dan

1. Tingkat rumah tangga yang

3. Tingkat rumah tangga yang

(29)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 27 MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN 2015 angka melek huruf

1. Angka melek huruf

96 %

(30)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 28 MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN 2015

(31)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 29 MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN 2015

(32)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 30 MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN 2015 kualitas hidup dan kehidupan

1. Rasio tempat peribadatan per daerah yang efisien dan efektif melalui perumusan kebijakan pembangunan daerah yang berbasis Riset, IPTEK, dan Inovasi

1. Jumlah

9 policy paper

(33)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 31 MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN 2015

1. Penurunan beban pencemaran,

1. Kelas status mutu sungai

1. Jumlah Raperda dan Pergub

1. Hasil Evaluasi Laporan

(34)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 32 MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN 2015

Keuangan Daerah 3. Terwujudnya

pemerintahan yang bersih dan bebas KKN

4. Merealisasikan pembangunan

F. Rencana Aksi Kinerja Tahun 2015 (terlampir)

(35)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 43

BAB IV

PENUTUP

Rencana Aksi Kinerja Tahun 2015 Pemerintah Provinsi Lampung

disusun sebagai dokumen perencanaan yang menguraikan Sasaran, Indikator

Sasaran serta target kinerja dan kebijakan dalam rangka pencapaian target

kinerja.

Rencana Aksi ini dapat dilakukan penyesuaian sesuai dengan

kepentingan dan kebijakan penyelenggaraan program dan kegiatan dengan

memperhatikan dinamika dan kebijakan pembangunan daerah.

Semoga Rencana Aksi Kinerja Provinsi Lampung tahun 2015 menjadi

pedoman dan acuan dalam melaksanakan pembangunan daerah dalam

rangka pencapaian target kinerja tahunan sebagai bagian rencana jangka

menengah dalam mewujudkan Visi Pemerintah Provinsi Lampung yaitu

(36)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 44

LAMPIRAN

(37)

L a m p i r a n R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 1 | 18

Lampiran. RENCANA AKSI ATAS KINERJA TAHUN 2015

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

SASARAN INDIKATOR SASARAN

Target Kinerja Tahun 2015

Target KinerjaSasaran

RENCANA AKSI TR I TR II TR III TR IV

1.Peningkatan pertumbuhan dan kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Provinsi Lampung;

1. Pertumbuhan Ekonomi (%)

6,00-6,35 6,00-6,35 6,00-6,35 6,00-6,35 6,00-6,35 a. Meningkatkan produksi pertanian tanaman

pangan dan hortikultura, perkebunan, dan peternakan bermutu melalui ekstensifikasi, intensifikasi, rehabilitasi, diversifikasi berbasiskan pada IPTEK dan sumber daya lokal (kawasan).

b. Meningkatkan produksi dan produktivitas perikanan budidaya dan tangkap.

c. Pengembangan produksi dan produktivitas hasil hutan untuk memenuhi ketersediaan pangan dan bahan baku industri dalam negeri.

2. Indeks Gini 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33

3. PDRB atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rupiah)

245.330.948 25% 50% 75% 100%

4. PDRB atas DasarHarga Konstan (Juta Rupiah)

201.577.645 25% 50% 75% 100%

5. PDRB per kapita (harga berlaku) (Juta rupiah)

30,63 25% 50% 75% 100%

6. Lajupertumbu

han sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan (%)

3,69 3,69 3,69 3,69 3,69

7. Nilai Tukar Petani (NTP)

(38)

L a m p i r a n R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 2 | 18

SASARAN INDIKATOR SASARAN

Target Kinerja Tahun 2015

Target KinerjaSasaran

RENCANA AKSI TR I TR II TR III TR IV

8. Nilai Tukar Nelayan (NTN)

113,72 113,72 113,72 113,72 113,72

2. Terpenuhinya kebutuhan konsumsi pangan per kapita

masyarakat untuk memenuhi kecukupan energi dan keamanan pangan

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi (skor)

84,1 - - - 84,1 Meningkatkan keanekaragaman konsumsi dan

kualitas pangan, serta menurunnya

ketergantungan terhadap pangan pokok beras, ketersediaan dan konsumsi sepanjang tahun sampai tingkat rumah tangga serta kualitas dan pengendalian keamanan pangan

3. Meningkatnya pertumbuhan dan kontribusi sektor industri

pengolahan terhadap PDRB Provinsi Lampung;

Laju Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan (%)

7,48 - - - 7,48 a. Meningkatkan pelayanan terhadap pelaku

usaha IKM serta mendorong tumbuhnya industri-industri andalan masa depan (industri agro, industri kreatif dan industri teknologi informasi komunikasi).

b. Meningkatkan sinergitas pengembangan industri, penguasaan teknologi industri terutama industri pengolahan hasil pertanian/perkebunan, produk

pertanian/perkebunan, industri makanan dan minuman serta penyerapan tenaga kerja oleh industri besar

(39)

L a m p i r a n R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 3 | 18

SASARAN INDIKATOR SASARAN

barang kebutuhan pokok masyarakat dan barang strategis lainnya secara efektif dan efisien

b. Meningkatkan volume ekspor komoditi unggulan

c. Meningkatkan pengawasan barang beredar dan jasa serta perlindungan terhadap konsumen dan produsen

2. Pertumbuhan

2.945 736 736 736 737 a. Memfasilitasi penumbuhan wirausaha baru

dan berdaya saing, serta pengembangan

inkubator bisnis dan UMKM yang

dilaksanakan bersama seluruh

stakeholders, termasuk perguruan tinggi dan pelaku bisnis.

b. Meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi, akses teknologi tepat guna, akses pasar melalui promosi dan kreasi produk UMKM serta dukungan pendampingan tempat usaha dan permodalan bagi UMKM dengan jaminan kolateral bekerjasama kolateral perbankan dan lembaga keuangan mikro

2. Jumlah UMKM (Unit)

375.425

375.425 375.425 375.425 375.425

6 Peningkatan atas dasar harga berlaku (%)

9,94 9,94 9,94 9,94 9,94 Menciptakan iklim usaha dan investasi yang

(40)

L a m p i r a n R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 4 | 18

SASARAN INDIKATOR SASARAN

pariwisata pada perekonomian

4.759.950 889.635 1.152.384 1.341.850 1.376.102 Meningkatkan keunggulan daya tarik dan

promosi wisata untuk peningkatan daya beli masyarakat pendapatan asli daerah (PAD).

Pertumbuhan PAD (%)

2,64 - - - 2,64 Pemanfaatan TIK dalam pelayanan dan

pengelolaan pajak dan retribusi daerah

9. Tersedianya jembatan nasional serta jalan dan jembatan

kabupaten/kota dalam rangka

meningkatkan konektivitas antar bagian wilayah dalam provinsi untuk mendukung sistem logistik nasional.

b. Mengembangkan sarana dan prasarana perhubungan (darat, laut, sungai dan udara) dalam rangka peningkatan keselamatan dan pelayanan pergerakkan orang, barang, dan jasa

10.Terwujudnya

tata ruang

wilayah sesuai arah

pemanfaatan ruang nasional,

Tingkat

(41)

L a m p i r a n R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 5 | 18

SASARAN INDIKATOR SASARAN

dan memperhatikan dokumen perencanaan pembangunan daerah terkait lainnya

11.Tersedianya sumber daya air yang handal dan berkualitas

infrastruktur sumber daya air untuk

mendukung konservasi, pendayagunaan

sumber daya air, serta pengendalian daya

1. Tingkat rumah tangga yang

permukiman untuk menciptakan hunian yang layak, aman, sehat, nyaman, dan produktif. b. Meningkatnya kualitas infrastruktur

permukiman perdesaan.

c. Meningkatkan pembangunan dan

pengelolaan bangunan gedung dan rumah 2. Tingkat

kawasan permukiman kumuh (%)

(42)

L a m p i r a n R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 6 | 18

SASARAN INDIKATOR SASARAN

air bersih, air limbah);

negara yang menjadi aset Pemerintah Provinsi.

3. Tingkat rumah tangga yang

4. Tingkat rumah layak huni (%)

2,06 2,06 2,06 2,06 2,06 Meningkatkan pasokan, cakupan dan kualitas

pelayanan infrastruktur energi dan

ketenagalistrikan

Meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan untuk mengurangi pemakaian energi fosil 2. Rasio

Angka melek huruf (%)

96 - - - 96 a. Menuntaskan Lampung bebas buta aksara

melalui perluasan pendidikan formal; b. Meningkatkan gerakan tingkat provinsi

(43)

L a m p i r a n R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 7 | 18

SASARAN INDIKATOR SASARAN

Target Kinerja Tahun 2015

Target KinerjaSasaran

RENCANA AKSI TR I TR II TR III TR IV

mengedepankan aktivitas proses belajar mengajar, termasuk pembukaan SMP terbuka, SMA terbuka secara meluas di berbagai kabupaten di Provinsi Lampung

15.Tuntasnya wajib belajar

pendidikan 9 tahun

1. Angka partisipasi kasar (APK) SD/MI/ Paket A (%)

111,9 - - - 111,9 Menuntaskan program pendidikan dasar 9

tahun;

2. APK SMP/MTs/ Paket B (%)

96,05 - - - 96,05

3. Angka partisipasi murni (APM) SD/MI/ Paket A (%)

95,56 - - - 95,56

4. APM

SMP/MTs/ Paket B

75,50 - - - 75,50

5. Angka rata-rata lama sekolah (Tahun)

7,50 - - - 7,50

6. Angka

Kelulusan (%)

100 - 100 - -

7. Angka Melanjutkan SMP ke SMA (%)

(44)

L a m p i r a n R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 8 | 18

SASARAN INDIKATOR SASARAN

b. Memfasilitasi pengembangan akademi

komunitas di kabupaten/kota Provinsi Lampung

c. Peningkatan kompetensi tenaga pendidikan dan manajemen kependidikan;

d. Melakukan pemerataan secara proposional tenaga pendidik diseluruh kabupaten/kota e. Meningkatkan kualitas dan kualitas sarana

dan prasarana pendukung pendidikan dan updating teknologi pembelajaran

f. Menyelenggaraan pendidikan berkarakter

melalui pengembangan pendidikan

partisipatif dan berbasis budaya lokal dan nasional

g. Meningkatkan kemampuan dan budaya baca masyarakat khususnya pada usia sekolah

2. APM akses dan mutu pelayanan

b. Meningkatkan kualitas pola hidup bersih dan sehat serta makanan yang bergizi;

c. Meningkatkan Kualifikasi Rumah Sakit Provinsi menjadi Rujukan dan Puskesmas sesuai standar medik

(45)

L a m p i r a n R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 9 | 18

SASARAN INDIKATOR SASARAN

Target Kinerja Tahun 2015

Target KinerjaSasaran

RENCANA AKSI TR I TR II TR III TR IV

3. Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 kelahiran hidup

341 341 341 341 341 d. Meningkatkan kecukupan obat dan

perbekalan kesehatan sesuai standar nasional;

e. Menjamin tersedianya tenaga kesehatan yang merata dan berkualitas;

f. Mengembangkan sistem pembiayaan

kesehatan masyarakat;

g. Meningkatkan upaya pencegahan,

pemberantasan, dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular;

4. Prevalensi Balita Kurang Gizi

(underweight)

18,44 18,44 18,44 18,44 18,44

5. Angka penemuan kasus TB (semua tipe yang dilaporkan / case

notification rate) per 100.000 penduduk

99 99 99 99 99

6. Angka Kesakitan Positif Malaria (API) per 1000 penduduk

0,35 0,35 0,35 0,35 0,35

7. Prevalensi HIV AIDS per 100 penduduk usia > dari 15 tahun

(46)

L a m p i r a n R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 10 | 18

SASARAN INDIKATOR SASARAN

1. Cagar Budaya dan aset

dan budaya multikultur lainnya melalui peningkatan dan fasilitasi akulturasi budaya nusantara dan budaya Lampung; b. Meningkatkan upaya revitalisasi nilai-nilai

kebudayaan dan kearifan lokal yang relevan bagi peningkatan kemajuan Provinsi Lampung bagi tuna sosial

1. Persentase penduduk miskin (%)

14,35% - - - 14,35 a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

perlindungan, rehabilitasi, dan

pemberdayaan sosial;

b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas bantuan/jaminan sosial

c. Menyantuni PKRI/Janda PKRI dan Keluarga pahlawan serta terpeliharanya nilai-nilai keperintisan, kepahlawanan, kejuangan, dan kesetiakawanan sosial.

(47)

L a m p i r a n R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 11 | 18

SASARAN INDIKATOR SASARAN

b. Meningkatkan pengawasan dan

perlindungan ketenagakerjaan, serta Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri sehingga mereka terhindar dari perlakuan yang merugikan

c. Mamfasilitasi pemerintah kabupaten/kota untuk menetapkan upah minimum regional (UMR).

b. Mewujudkan kawasan transmigrasi

2. Fasilitas yang dibangun di

13,6% 13,6 13,6 13,6 13,6 Meningkatkan pemberdayaan perempuan

untuk peningkatan ekonomi keluarga melalui

pengembangan ekonomi kreatif dan

(48)

L a m p i r a n R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 12 | 18

SASARAN INDIKATOR SASARAN

Target Kinerja Tahun 2015

Target KinerjaSasaran

RENCANA AKSI TR I TR II TR III TR IV

2. Jumlah perempuan keluarga miskin

pedesaan yang diberdayakan melalui kelompok ekonomi kreatif (orang)

450 orang - - - 450

23. Meningkatkan perlindungan perempuan dan anak

1. Jumlah Kab/Kota layak anak se-Provinsi Lampung (kab)

1 Kab 1 1 1 1 Meningkatkan Pemberdayaan perlindungan

perempuan dan anak melalui pencegahan kekerasan dalam rumah tangga serta perdagangan perempuan dan anak.

2. Penanganan kasus perempuan dan anak (kasus)

75 Kasus - - - 75

24. Meningkatnya peran pemuda dan prestasi olahraga dalam pembangunan kualitas hidup

1. Peringkat pekan olahraga prestasi nasional (peringkat)

8 Besar - - - 8 a. Mewujudkan pemuda Lampung yang

memiliki semangat dan idealisme

kebangsaan, kewirausahaan,

kepemimpinan, kepeloporan dan

(49)

L a m p i r a n R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 13 | 18

SASARAN INDIKATOR SASARAN

c. Terbinanya dan berkembangnya prestasi atlet

d. Meningkatnya kapasitas kelembagaan KONI

e. Terbangunnya dan terperiharanya sarana dan prasarana olahraga

f. Terbinanya organisasi dan anggota pramuka

g. Terbangunnya sarana dan prasarana pembinaan pramuka

b. Mendorong peningkatan kualitas

pendidikan agama dan keagamaan;

26. Meningkatnya

kelembagaan litbang daerah;

(50)

L a m p i r a n R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 14 | 18

SASARAN INDIKATOR SASARAN

1. Kelas status mutu sungai pada sungai utama (%)

45 % - - - 45 a. Peningkatan pengendalian kualitas air,

udara dan tanah

b. Peningkatan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat

c. Peningkatan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat dalam pengendalian

pencemaran dan perusakan lingkungan d. Peningkatan kapasitas SDM dan institusi

(51)

L a m p i r a n R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 15 | 18

SASARAN INDIKATOR SASARAN

e. Peningkatan kapasitas SDM dan institusi lembaga Lingkungan Hidup

f. Pengembangan inovasi bidang Lingkungan Hidup hutan dan lahan termasuk

mangrove (hektar)

84.014 Hektar

- - - 84.014 Mempertahankan kawasan hutan seluas 30%

dari luas Provinsi Lampung

30. Terciptanya

0 & 10 0 & 10 2& 10 8& 10 a. Mengembangkan kelembagaan/pranata

hukum di masyarakat

b. Meningkatkan sinkronisasi dan

harmonisasi antara produk hukum daerah dan pusat, dan antar produk hukum daerah c. Meningkatkan kemitraan dengan aparat

penegak hukum

d. Mengembangkan kemitraan dengan

masyarakat

e. Mewujudkan tertib administrasi

pertanahan

(52)

L a m p i r a n R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 16 | 18

SASARAN INDIKATOR SASARAN

1. Hasil Evaluasi Laporan

berbasis teknologi informasi, data, dan antisiipatif

b. Mengelola pelaksanaan pembangunan yang dikendalikan oleh aturan-aturan yang mengikat baik internal pemerintah maupun masyarakat.

c. Pembaharuan sistem pelayanan publik berbasis e-Gov (cyber province)

d. Pengembangan penyelenggaraan

pemerintahan dan pelayanan publik melalui cyber dan iptek

2. Hasil Evaluasi

b. Pengembangan SDM birokrasi yang

berkompeten, berintegritas dan

professional

dalam upaya pembinaan dan pencegahan tindak pidana korupsi

a. Pembentukan produk hukum daerah untuk

mendukung penyelenggaraan

(53)

L a m p i r a n R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 17 | 18

SASARAN INDIKATOR SASARAN

b. Penguatan kelembagaan desa dalam

mengantisipasi penyerahan urusan

pembangunan dan pemerintahan

34. Meningkatnya

sinergi perencanaan dan implementasi pembangunan yang multi sektor dan multi ruang;

b. Pembenahan pelayanan publik yang diarahkan untuk peningkatkan kepuasan masyarakat dan peningkatan kualitas aparatur pemerintahan yang profesional c. Membangun basis data daerah yang

terpadu dan valid untuk kepentingan

perencanaan, penyelenggaraan

pemerintahan, dan informasi pembangunan d. Penatalaksanaan dokumen, arsip, dan aset

daerah bagi penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan

e. Penatalaksanaan manajemen

kependudukan dan demografi berbasis teknologi informasi

f. Penguatan partisipasi masyarakat

(54)

L a m p i r a n R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 18 | 18

SASARAN INDIKATOR SASARAN

Target Kinerja Tahun 2015

Target KinerjaSasaran

RENCANA AKSI TR I TR II TR III TR IV

35. Meningkatnya kualitas kehidupan berdemokrasi dengan proses demokrasi yang menghargai kebebasan, persamaan, keadilan dalam kerangka supremasi hukum.

1. Indeks demokrasi

71,88 - - - 71,88 a. Mengembangkan kehidupan demokrasi

yang bermartabat melalui pendekatan

kultural dan pembangunan yang

berkeadilan

b. Meningkatkan pendidikan politik

masyarakat

c. Memantapkan pembinaan kepada

masyarakat dan kelompok sosial

KEPALA,

Ir. Taufik Hidayat, MM., MEP Pembina Utama Madya

Gambar

Tabel 3. Luas wilayah Kabupaten/kota se provinsi Lampung
Tabel 2. 1

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Aksi Kinerja Daerah Tahun 2017 13. NO SASARAN STRAEGIS

Dalam rangka menjamin tercapainya Tujuan Strategis, Sasaran Strategis, dan Indikator Sasaran Strategis, maka ditetapkan Sasaran Program, Indikator Kinerja Program,

Rencana Strategis Dan Target Kinerja SKPD Tahun 2011-2015 Tujuan Sasaran Strategis Indikator sasaran9. Target Kinerja Sasaran

Rencana Aksi Inspektorat Daerah Tahun 2019 disusun sebagai dokumen perencanaan yang menguraikan sasaran strategis, indikator kinerja serta kebutuhan anggaran

Rencana Aksi Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Provinsi Lampung tahun 2022 diarahkan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan sebagaimana tertuang pada Dokumen

MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERDAYA SAING.. No Sasaran Strategis Indikator Kierja Target Kinerja Program Anggaran Tahapan Pelaksanaan Penanggung

Sejalan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan dan Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian maka sasaran strategis Kegiatan Sekretariat

Rencana Aksi Inspektorat Daerah Tahun 2021 disusun sebagai dokumen perencanaan yang menguraikan sasaran strategis, indikator kinerja serta kebutuhan anggaran