• Tidak ada hasil yang ditemukan

Staffsite STMIK PPKIA Pradnya Paramita

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Staffsite STMIK PPKIA Pradnya Paramita"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

TAUTOLOGI

1.

Pendahuluan

Mengubah suatu argumen atau pernyataan-pernyataan menjadi suatu ekspresi logika, tentunya harus mengenali sub-subekspresinya. Salah satunya dengan membentuk Parse Tree yang memudahkan pembentukan ekspresi logika khususnya yang berbentuk proposisi majemuk.

Pembuktian validitas ekspresi-ekspresi logika dari suatu argumen dapat dilakukan dengan tabel kebenaran, yaitu terlebih dahulu memberi variabel proposisional pada setiap proposisi majemuk untuk setiap pernyataan, dan kemudian mengevaluasi dengan tabel kebenaran.

2.

Evaluasi validitas argumen

Tabel kebenaran menggunakan aturan-aturan untuk setiap perangkai, dengan setiap pasangan nilai variabel proposisional yang dimungkinkan.

Sebelum mengevaluasi suatu argumen, terlebih dahulu harus membentuk pernyataan-pernyataan menjadi ekspresi logika.

Contoh 1:

 Jika Anda mengambil mata kuliah logika informatika, dan jika Anda tidak memahami

tautologi, maka Anda tidak lulus. Misal:

A = Anda mengambil mata kuliah logika informatika B = Anda memahami tautologi

C = Anda lulus

Maka ekspresi logika untuk pernyataan di atas adalah (A ∧ ¬B) → ¬C

Selanjutnya dibuat tabel kebenaran:

A B C ¬B ¬C (A ¬B) (A ¬B)→¬C

T T T F F F T

(2)

T F T T F T F memuat 2nbaris. Jadi jika ada 3 variabel proposisional, yakni A, B, dan C, maka ada 23=8 pasangan yang mungkin.

Contoh 2:

 Tidak belajar, tidak lulus.

Pernyataan di atas dapat diubah menjadi:

 Jika anda tidak belajar, maka anda tidak lulus.

Misal:

A = Anda belajar B = Anda lulus

Maka ekspresi logika untuk pernyataan di atas adalah

¬A → ¬B

Selanjutnya dibuat tabel kebenaran:

(3)

Suatu ekspresi logika yang selalu bernilai benar di dalam tabel kebenarannya, tanpa mempedulikan nilai kebenaran dari proposisi – proposisi di dalamnya disebut tautologi.

Contoh:

1. Apakah (A ¬A) adalah tautologi?

Buatlah tabel kebenarannya

A ¬A A ¬A

T F T

F T T

Jadi (A ¬A) adalah tautologi

2. Apakah (¬(A B) B) adalah tautologi? Buatlah tabel kebenarannya

A B A B ¬( A B) ¬(A B) B

T T T F T

T F F T T

F T F T T

F F F T T

Jadi ¬(A B) B adalah tautologi

Latihan soal:

1. Buktikan bahwa (¬((A B) C) C) adalah tautologi

2. Buatlah ekspresi logikanya, dan buktikan dengan tabel kebenaran, apakah merupakan tautologi?

“Jika Tono pergi kuliah, maka Tini juga pergi kuliah. Jika Siska tidur, maka Tini

pergi kuliah. Dengan demikian, jika Tono pergi kuliah atau Siska tidur, maka Tini

(4)

4.

Kontradiksi

Kebalikan dari tautologi adalah kontradiksi, yakni jika pada semua pasangan nilai dari tabel kebenaran menghasilkan nilai Fatau suatu ekspresi logika yang selalu bernilai salah di dalam tabel kebenarannya, tanpa memperdulikan nilai kebenaran dari proposisi-proposisi yang berada didalamnya.

Contoh: A ¬A

Tabel kebenarannya seperti berikut:

A ¬A A ¬A

T F F

F T F

Jadi A ¬A adalah kotradiksi

Latihan soal: ((A B) ¬A) ¬B

5.

Contingent

Suatu ekspresi logika yang mempunyai nilai benar dan dan salah di dalm tabel kebenarannya, tanpa memperdulikan nilai kebenaran dari proposisi-proposisi yang berada didalamnya atau jika pada semua nilai kebenarannya menghasilkan nilai F dan T disebut

contingent atau formula campuran.

Contoh:

((A B) → C) →A

Tabel kebenarannya adalah:

A B C A B (A B) → C ((A B) → C) →A

T T T T T T

(5)

F F T F T F

F F F F T F

Latihan Soal:

Buatlah tabel kenaran dari ekpresi logika berikut:

((A→B) (¬B→C)) → (¬C→A)

6.

Pemanfaatan tautologi

Tautologi menyebabkan timbulnya implikasi secara logis dan ekuivalen secara logis yang menimbulkan hukum-hukum pada logika proposisional dan berperan penting pada masalah penyederhanaan dan berbagai pembuktian validitas argumen yang tidak memakai tabel kebenaran.

Latihan soal:

Tentukan apakah dari ekspresi-ekspresi logika berikut ini termasuk tautologi, kontradiksi, atau contingent.

1. A → (B→A)

2. (B→A) → A

3. ¬¬A → A

4. (¬A → ¬B)→(B→A)

5. (A→(B→C))→((A→B)→(A→C))

6. (A (A→B))→B

7. ((A→B)↔(¬A B)

Gambar

Tabel kebenaran menggunakan aturan-aturan untuk setiap perangkai, dengan setiap
Tabel kebenarannya adalah:

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah 54. Perpres Nomor 185 Tahun 2014 tentang Percepatan

Persentase Kelas: Guru mempersiapkan bahan ajar yang dibutuhkan: Dua LKS untuk tiap tim, dua lembar jawaban untuk tiap tim dan memperkenalkan materi (bahan ajar) melalui

Sebagaimana kompetensi mata pelajaran teknik listrik dasar otomotif yang telah dijelaskan di atas, maka guru harus memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan

I then provide empirical evidence that these reforms suc- ceeded in substantially increasing the labor market attachment of the target population and that local welfare

SEHUBUNGAN DENGAN PENGUMUMA PEMENANG, MAKA BERSAMA INI DISAMPA KAN

Pada Bab II Point 2 tertulis masa berlaku penawaran 150 (seratus lima puluh) hari kalender,sedangkan pada Bab IV huruf F masa berlaku penawaran 60 (enam puluh) hari kalender

Dengan ini kami beritahukan bahwa penawaran Saudara Nomor : ll ,1KP/SPHIIIII2AI2 tanggal 07 Maret 2A72 perlhal Penawaran Pekerjaan Pengadaan Sarana

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur didefinisikan bahwa sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul