• Tidak ada hasil yang ditemukan

BoksQuickSurveiDampakKrisisGlobalterhadapUMKMdiDae.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BoksQuickSurveiDampakKrisisGlobalterhadapUMKMdiDae."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

QUICK

 

SURVEI

 

”DAMPAK

 

KRISIS

 

EKONOMI

 

GLOBAL

 

TERHADAP

 

KINERJA

 

UMKM”

 

I. PENDAHULUAN

Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral mempunyai tugas menetapkan dan

melaksanakan kebijakan moneter dengan tujuan untuk mencapai dan memelihara

kestabilan nilai rupiah. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, BI diberikan

kewenangan untuk menyelenggarakan survei secara berkala atau sewaktu-waktu

yang diperlukan. Quick Survei ”DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TERHADAP

KINERJA UMKM” ini merupakan bagian dari survei secara nasional yang ditujukan

untuk : (1) Mengetahui persepsi UMKM mengenai krisis ekonomi dunia yang

terjadi saat ini, (2) mengetahui seberapa besar dampak krisis ekonomi global

terhadap perkembangan kinerja UMKM, (3) mengetahui upaya-upaya yang

dilakukan oleh UMKM dalam merespon krisis ekonomi, dan (4) mengetahui

ekspektasi UMKM dalam memandang prospek ekonomi ke depan.

survey dilakukan terhadap 15 responden yang terdiri dari; sektor usaha

pertanian 4 responden; sektor industry pengolahan 5 responden; sektor PHR 3

responden; sektor komunikasi dan pengangkutan 1 responden dan 1 responden

dari sektor jasa.

II. HASIL SURVEI

II.1 Persepsi

Seluruh responden survei di Kota Ambon menyatakan telah mengetahui adanya

krisis global yang didapatkan dari media massa. Mayoritas responden menjawab

bahwa mereka mengetahui krisis global telah berlangsung sejak akhir tahun 2008

(2)

Sebagian besar responden menyatakan bahwa dampak krisis saat ini jauh lebih

besar dibandingkan dengan dampak krisis pada tahun 1997. Responden juga

meyakini bahwa proses pemulihan krisis akan membutuhkan waktu yang cukup

lama. Hal ini terkait dengan keyakinan bahwa pemulihan hanya akan terjadi

setelah terjadi pemulihan ekonomi secara global dan juga terkait dengan kebijakan

serta langkah-langkah pemerintahan yang baru hasil Pemilu Presiden tanggal 8 Juli

2009.

II.1 Dampak krisis

Mayoritas responden menjawab bahwa

krisis global yang terjadi saat ini

mempengaruhi kegiatan usahanya.

Meskipun mayoritas konsumen dari

responden berskala lokal Maluku, namun

perilaku ekonomi masyarakat Maluku juga

terpengaruh dengan krisis global ini. Hal ini dapat dipahami karena perekonomian

Maluku dominan di sektor konsumsi masyarakat. Krisis yang berdampak pada

kenaikan harga barang-barang konsumsi,

sementara pendapatan masyarakat tetap,

membuat daya beli masyarakat melemah.

Sebagian besar responden merasakan

dampak krisis dan menyatakan bahwa

dampak yang mereka hadapi saat ini berada

dalam kategori sedang.

Sektor UMKM di Kota Ambon berorientasi ke pasar lokal. Sehubungan dengan itu

maka tidak ada penurunan permintaan yang terkait dengan kegiatan ekspor.

Penurunan produksi lebih terkait dengan melemahnya daya beli, karena terjadi

kenaikan terhadap harga barang-barang konsumsi yang didatangkan dari luar

Maluku. Penurunan produksi yang sangat besar terjadi di sektor pertanian sub

sektor perikanan. Peningkatan biaya BBM ditambah dengan menurunnya jumlah

tangkapan yang diakibatkan menuanya peralatan yang dipakai sehingga kalah

(3)

modern. Saat ini kegiatan penangkapan ikan lebih dikarenakan untuk memenuhi

kebutuhan hidup para awak kapal.

II.3. Ketenagakerjaan

Periode setelah Krisis Ekonomi global berdampak terhadap jumlah tenaga kerja.

Pada beberapa responden terjadi pengurangan tenaga kerja yang cukup signifikan.

Dari sisi jumlah tenaga kerja, sesudah krisis global terdapat perubahan jumlah

tenaga kerja. Terdapat sekitar 72% pengurangan tenaga kerja yang terkait krisis.

Pengurangan tenaga kerja ini paling banyak terdapat di Sektor Pertanian,

khususnya sub sektor perikanan, dan Sektor Industri Pengolahan. Penyebab

terjadinya pengurangan pegawai adalah

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

sebanyak 30 orang (21%), dirumahkan

sebanyak 30 orang (21%) dan kontrak

tidak diperpanjang sebanyak 29 orang

(20%). Sementara faktor internal

tenaga kerja adalah 29 orang atau 20

% mengundurkan diri dan 27 orang (18%) alasan lain seperti : membuka usaha

sendiri, pindah domisili ke luar pulau dan sebagainya.

Sebagian responden mengakui bahwa krisis

saat ini membuat kondisi keuangan

perusahaan menjadi lebih ketat. Hal ini selain terkait dengan lesunya permintaan

pelanggan juga sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan semakin

memburuknya kondisi krisis. Para responden cenderung melakukan kontrol

keuangan yang lebih ketat karena melihat saat ini bukanlah waktu yang tepat

untuk melakukan ekspansi kegiatan usaha. Sementara itu responden yang

menyatakan bahwa kondisi keuangan saat ini semakin longgar menyatakan bahwa

hal itu terkait dengan semakin berkembangnya usaha mereka.

(4)

Sebagian besar responden telah melakukan langkah-langkah guna menyikapi

kondisi perekonomian yang sedang dalam masa krisis ini. Terdapat 6 responden

(40%) menyatakan melakukan efisiensi guna mencegah usaha mereka terkena

dampak yang lebih lanjut. Satu responden menyatakan mengurangi cadangan

bahan baku di gudangnya serta satu responden menyatakan melakukan

pengurangan tenaga kerja. Sementara itu, terkait dengan rencana kegiatan usaha

ke depannya, terdapat satu responden yang mengungkapan rencana untuk

melakukan pengurangan tenaga kerja terkait dengan penurunan kondisi usahanya.

Dari sisi investasi, mayoritas responden (67%) menyatakan akan melakukan

investasi untuk mengembangkan usahanya. Namun demikian, realisasi rencana

investasi tersebut sedikit tertunda sambil menyesuaikan dengan perkembangan

perekonomian nasional ke depannya.

Dari sisi keyakinan terhadap kondisi

ekonomi ke depan, 75% responden optimis

bahwa kondisi krisis ini dapat teratasi

dengan baik, sehingga kegiatan

perekonomian dapat kembali seperti

kondisi sebelum krisis. Tingkat optimisme

yang moderat ini menggambarkan harapan dan ekspektasi positif masyarakat

terhadap prospek ekonomi, namun demikian tingkat optimisme ini juga

(5)

untuk mencapai hal itu. Beberapa hal yang disebutkan responden diantaranya

adalah faktor suksesi kepemimpinan, faktor cuaca dan faktor kebijakan

perekonomian yang diterapkan pemerintah nantinya.

III.Penutup / Kesimpulan

Quick Survei ”DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TERHADAP KINERJA

UMKM” ini memberikan gambaran perkembangan dan kondisi terkini sektor

UMKM di Propinsi Maluku, khususnya Kota Ambon, terkait dengan adanya krisis

ekonomi global yang juga berimbas kepada perekonomian Indonesia. Mayoritas

responden tidak memiliki pemahaman yang penuh mengenai krisis yang sedang

terjadisaat ini karena mereka mengetahui adanya krisis dari pemberitaan di media

massa. Mayoritas responden berorientasi pasar domestic, sehingga dampak krisis

yang mereka alami tidak separah UMKM di daerah lain yang berorientasi pada

pangsa ekspor.

Dalam menyikapi krisis ini, UMKM di Kota Ambon umumnya melakukan

cara-cara untuk lebih mengefisienkan kinerja usahanya. Beberapa juga

mengkombinasikan dengan langkah-langkah pengurangan persediaan bahan baku

dan bahkan ada yang sampai mengurangi jumlah tenaga kerja. Terkait dengan

prospek usaha ke depan, para responden mengaku optimis akan pulihnya

perekonomian. Namun demikian terungkap bahwa tingkat optimisme para

Referensi

Dokumen terkait

(2011) “ Penyaluran Kredi Bank Ditinjau dari Jumlah Dana Pihak Ketiga dan Non Performing Loan ” Variabel Dependen : Dana Pihak Ketiga dan Non Performing Loan atau

C Part X is soluble in grease molecules and part Y is soluble in water molecules Bahagian X adalah larut dalam molekul gris dan bahagian Y adalah larut dalam molekul air. D Part

√ 18 Merokok dapat merusak lapisan pelindung lambung, orang yang merokok lebih sensitif terhadap gastritis √ 19 Penderita gastritis tidak perlu mengkonsumsi antasida. √

Jika mencermati proses belajar mengajar yang dilakukan pada masa awal ini (Darul Arqam) berlangsung secara sistematis dan telah menggariskan tujuannya dengan jelas,

Sebagai baku emas nilai kesesuaiannya peneliti menggunakan tensimeter pegas, peneliti memakai tensimeter pegas sebagai baku emas dalam membandingkannya dengan

Perlakuan pupuk kandang sapi mampu meningkatkan jumlah cabang, jumlah daun, diameter batang, jumlah bunga, jumlah bintil akar, dan luas daun per pot tanaman kacang pinto

Sedangkan program yang digunakan adalah aplikasi Hyper Chem versi 8.0forWindows 7.Berdasarkan prosedur yang telah dibuat, langkah awal penelitian ini dilakukan

[r]