• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Barat yang terdiri dari 17 Kecamatan dengan 46 Nagari. Luas wilayah Kabupaten ini adalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Barat yang terdiri dari 17 Kecamatan dengan 46 Nagari. Luas wilayah Kabupaten ini adalah"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

Kabupaten Padang Pariaman merupakan satu dari 9 kabupaten yang ada di Sumatera Barat yang terdiri dari 17 Kecamatan dengan 46 Nagari. Luas wilayah Kabupaten ini adalah 1.328,79 kilometer persegi dengan ketinggian satu sampai dua puluh lima meter dari permukaan laut. Kabupaten Padang Pariaman berbatas dengan Kabupaten Agam diseblah utara, Kotamadya Padang di selatan, Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar disebelah timur dan Samudera Indonesia di sebelah barat.

Lokasi penelitian adalah di Nagari Ulakan, yang terletak di Kecamatan Ulakan Tapakis. Nagari ini berada 15 kilometer dari ibukota Padang Pariaman. Nagari Ulakan terdiri dari 19 Korong dengan luas wilayah 1747 hektar. Adapun batas wilayah Nagari Ulakan ini adalah Nagari Pauh Kambar di bagian utara, Nagari Tapakis disebelah selatan, Nagari Toboh Gadang diseblah timur dan Samudera Indonesia di sebelah Barat. Nagari Ulakan memiliki tipologi nagari pantai pesisir.

Wanita di Nagari Ulakan mengoperasikan pekerjaan bordir sebagian ada yang mengejarkan menggunakan mesin jahit tradisional jaman dahulu ada juga yang menggunakan mesin jahit/ mesin bordir modern dengan menggunakan tenaga listrik. Penduduk memanfaatkan toko yang ada dinagari atau pergi kepasar nagari yang ramai pada hari sabtu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sementara itu untuk pemasaran hasil produksi mukena bordir

(2)

biasanya diantarkan langsung ke took oleh pengusaha bordir kepedagang yang terdapat di Bukittinggi. Tidak semua pengusaha bordir yang bisa langsung mengatarkan ke Bukittinggi karena mereka tidak memiliki kendaraan untuk mengantarkann produk mukena mereka ke totko-toko langganan mereka, sehingga mereka juga menitipkan hasil bordirnya ke pengusaha lainnya yang ada di Sumatera Barat.

4.1.2 Keadaan Penduduk

Penduduk di Nagari Ulakan berjumlah 19,431 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 9,288 jiwa dan 10,143 jiwa perempuan. Industri kecil rumahtangga yang terdapat di Nagari Ulakan yaitu industry kerajinan bordir mukena, industri kerjainan anyaman tikar, industri kerupuk malinjo dan industri pembuatan atap rumbia , khusu untuk kerajinan bordir mukena sudah berkembang di Nagari Ulakan pada tahun 1995. Industri yang terdapat di Nagari Ulakan adalah berupa industry rumahtangga. Sebagian besar petani di Nagari Ulakan Tapakis memiliki mata pencarian sebagai petani,buruh tanu dan nelayan dan ada juga bermata pencarian sebagai pedagang, seperti pedagang kebutuhan pokok. Data mengenai Perkembangan Industri Kerajinan di Kabupaten Padang Pariaman dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 1. Perkembangan Industri Kerajinan Tahun 2015

NO Kecamatan

Sulaman Indah Bordir Anyaman

Unit Usaha Tena ga Kerja Unit Usah a Tenaga Kerja Unit Usaha Tenaga Kerja 1 Batang anai - - 6 35 - -

(3)

2 Lubuk Alung - 4 3 11 - - 3 Sintuk Toboh Gadang - - 4 16 14 27 4 Ulakan Tapakis - - 10 98 32 61 5 Nan Sabaris 1 7 4 79 12 24 6 2 x 11 Kayu Lingkung - - - 47 7 Enam Lingkung 1 5 5 15 29 31 8 2 x 11 Kayu Tanam - - - -

9 VII Koto Sungai Sarik - 2 13 75 15 - 10 Patamuan 1 7 2 29 - 13 11 Padang Sago - - 1 20 - - 12 V Koto Kampung Dalam 1 11 7 85 6 - 13 V Koto Timur 1 3 5 66 - - 14 Sungai Limau 2 9 8 31 - - 15 Batang Gasan - 3 1 4 - - 16 Sungai Geringging - - 1 5 - - 17 IV Koto Aur Malintang 2 7 7 14 - -

Sumber: Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kabupaten Padang Pariaman

Berdasarkan table diatas dapat di lihat bahwa jumlah tenaga kerja banyak terdapat pada usaha bordir dan memiliki tenaga kerja yang berjumlah 98 orang . Kerajinan tangan cukup baik berkembang di Kota Pariaman terutama di Nagari Ulakan Tapakis diantaranya sulaman indah, bordir, dan anyaman, diantara ketiga jenis kerajinan tersebut secara umum jenis industri bordir yang paling banyak jumlah unit usaha dan jumlah tenaga kerjanya. Kerajinan tangan merupakan salah satu ciri khas Kota Pariaman karena pada jaman dahulu mereka wajib diajarkan membordir untuk menjadi bekal kelak ketika sudah berkeluarga.

Tabel 2. Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Nagari Ulakan Tahun 2015

Mata Pencaharian Jumlah ( Orang )

(4)

Buruh Tani 1500 Nelayan 898 Home Industri 780 Pedagang 978 Jasa 498 PNS/ABRI 300 Dll 454 Jumlah 7408

Sumber : Monografi Nagari Ulakan , 2015

Ditinjau dari segi pendidikan hanya ada sebagian kecil masyarakat yang menyelesaikan pendidikannya sampai pada tingkat perguruan tinggi. Kebanyakan dari penduduk hanya sampai pada tingkat sekolah dasar, dan bahkan banyak penduduk di Nagari Ulakan Tapakis yang tidak berhasil menyelesaikan sekolahnya dikarenakan kondisi social ekonomi penduduk. Selain itu, fasilitas pendidikan (sekolah) letaknya cukup jauh dari tempat tinggal penduduk. Menurut pendapat penduduk di Nagari Ulakan Tapakis bahwa biaya pendidikan sangat mahal. Terdapat juga sebagian masyarakat hanya beranggapan cukup bisa menulis,membaca dan berhitung namun pendidikan tetaplah penting bagi mereka.

4.1.3 Aspek Kehidupan Masyarakat Desa Nagari Ulakan Tapakis

Di Desa Nagari Ulakan Tapakis sebagian besar masyarakat memeluk agama islam, hanya beberapa saja yang memeluk agama Kristen. Kebudayaan yang ada dan berkembangan didesa Nagari Ulakan Tapakis mendapat pengaruh yang besar dari agama islam. Nuansa islam dapat dilihat dari rutinitas mingguan masyarakat tersebut dengan sering mengadakan pengajian mingguan, tahlil bersama,dll. Masyarakat di desa Nagari Ulakan Tapakis masih menjujung tinggi gotong-royong dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini terlihat dari ketika ada warga yang tertimpa musibah atau lagi mengadakan hajatan masyarakt sekitar membantu dan kerja bakti ditempat warga tersebut untuk saling membantu.

(5)

4.1.4 Gambaran Subjek Penelitian

Penelitian hanya mengambil sepuluh subjek penelitian dengan maksud agar lebih mengetahui secara mendalam dengan permasalahan yang di teliti. Penelitian ini merupakan studi yang pengambilan subjek dari penelitiannya berdasarkan dengan criteria objek penelitian. Melalui perkembangan ini,peniliti mengambil sepuluh ibu rumah tangga yang bekerja sebagai bordir dan mempunyai anak yang masih bersekolah. Keluarga yang dimaksud yaitu keluarga ibu Hanidar, keluarga ibu Arniyati, keluarga ibu cici, keluarga ibu Salmi, keluarga ibu Warniati, keluarga ibu Nurjaiti, keluarga ibu Mardeli, keluarga ibu Elvijuwita, keluarga ibu Maryani dan kelurga ibu Siti. Adapun karakteristik dari sepuluh keluarga tersebut adalah sebagai berikut :

1. Hanidar umur 47 Tahun lama bekerja sebegai pengrajin bordir selama 12 tahun dengan jenjang sekolah dasar (SD). Dengan memiliki 3 orang anak dan suami yang bekerja sebagai seorang petani.

2. Arniyati berumur 44 Tahun lama bekerja sebagai pengrajin bordir sudah 12 tahun dengan jenjang pendidikan terakhir SMA. Mempunyai anak 3 dan suami bekerja sebagai nelayan.

3. Cici berumur 32 tahun lama bekerja 9 tahun dengan jenjang pendidikan terakhir SMP. Mempunyai anak 2 dan suami bekerja sebagai karyawan rumah makan.

4. Salmi berumur 32 tahun lama bekerja 9 tahun dengan jenjang pendidikan terakhir SD. Mempunyai anak 2 dan suami bekerja sebagai nelayan.

5. Warniati berumur 45 tahun lama bekerja 10 tahun dengan jenjang pendidikan terakhir SMP. Mempunyai anak 3 orang dan suami berkerja sebagai pedagang.

6. Nurjaiti berumur 28 tahun lama bekerja 7 tahun dengan jenjang pendidikan terakhir SMA. Mempunyai anak 2 orang dan suami bekerja sebagai pedagang.

(6)

7. Mardeli beumur 26 tahun dengan lama bekerja 12 tahun dan jenjang pendidikan terakhir SMA.

8. Elvijuwita berumur 37 tahun lama bekerja 5 tahun jenjang pendidikan terakhir SMA. 9. Maryani berumur 35 tahun lama bekerja 8 tahun jenjang pendidikan terakhir SMA. 10. Siti berumur 28 tahun lama bekerja 5 tahun jenjang pendidikan terakhir SMA.

Tabel 3. Usia, Lama Bekerja dan Tingkat Pendidikan Ibu Pengrajin Bordir

No Nama Usia Lama Bekerja Jenjang Pendidikan

1 Hanidar 47 Tahun 12 Tahun SD

2 Arniyati 44 Tahun 12 Tahun SMA

3 Cici 32 Tahun 9 Tahun SMP

4 Salmi 32 Tahun 9 Tahun SD

5 Warniati 45 Tahun 10 Tahun SMP

6 Nurjaiti 28 Tahun 7 Tahun SMA

7 Mardeli 26 Tahun 12 Tahun SMA

8 Elvijuwita 37 Tahun 5 Tahun SMA

9 Maryani 35 Tahun 8 Tahun SMA

10 Siti 28 Tahun 5 Tahun SMA

Sumber : Data Primer, 2016

4.2 Pembahasan

4.2.1 Peran Ibu Pengrajin Bordir di Nagari Ulakan Tapakis

Ibu pengrajin bordir di Nagari Ulakan Tapakis mayoritas mengikuti jaman nenek moyang yang mengajarkan wanita untuk bisa bekerja dan menjalankan peran ganda untuk keluarga, karena bagi mereka wanita itu sangat penting untuk menunjang perekonomian keluarga bahkan mereka sudah diajarkan membordir dari sejak kecil.

(7)

Peran ibu dalam keluarga bearti sebagai ibu rumah tangga. Ibu rumah tangga yang mengelola urusan rumah tangga dan beraktivitas di dalamnya. Dalam hal ini wanita sangat penting dalam pembentukan ekonomi keluarga. Wanita adalah pembentukan keluarga sejahtera sebagai unit dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dari hasil penelitian bahwa kesepuluh ibu pengrajin bordir melakukakan perannya dalam berkeluarga dengan baik, mereka menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga dengan mengurus anak dan suami, mengerjakan pekerjaan rumah.

4.2.3 Peran Ibu Pengrajin Bordir Dalam Pemenuhan Kebutuhan Pendidikan Anak di Nagari Ulakan Tapakis

Ibu adalah wanita pendidik pertama dan uatam dalamkeluarga bagi anak-anaknya. Menanamkan rasa hormat, cinta kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa serta kepada masyarakat dan orang tua. Pada lingkungan keluarga peran wanita sangat penting dalam menentukan perkembangan anak yang tumbuh menjadi dewasa sebagai warga Negara yang pandai dan berkualitas. Keluarga adalah pendidikan terkecil, dimana sebuah keluarga akan dimulai. Ketika orangtua ingin mendidik anaknya disitu juga anak diberikan pendidikan dari orangtuanya, disinilah muncul pendidikan dalam keluarga atau pendidikan informal. Artinya pendidikan yang dilaksanakan sebagai tanggung jawab dalam keluarga dan dalam mendidik anak dan keluarga. Berdasarkan hasil dari kesepuluh subjek penelitian dapat disimpulkan bahwa mereka masih mempunyai anak yang masih bersekolah hanya ada yang beberapa yang memiliki anak yang sudah bekerja bahkan ada yang sudah selesai sekolah tapi tidak bekerja. Pendidikan sangat penting bagi mereka karena tidak mau anaknya seperti mereka hanya sebagai pengrajin bordir saja. Pendidikan didalam keluarga merupakan yang utama bagi mereka, suaminya juga ikut membantu mengerjakan pendidikan dalam keluarga bagi anak-anaknya. Sebagai ibu bertugas

(8)

merawat dan mengasuh anak, pendidikan yang mereka terapkan dengan membimbing dan mengajarkan nilai-nilai keagamaan, norma-norma kedisiplinan dengan menghormati yang lebih tua dan menghargai sesame dan selalu bersikap sopan santun.

Pendidikan adalah proses seseorang dalam mengembangkan sikap dan tingkah laku dalam hidup serta proses sosial. Pendidikan bagi anak juga sangat penting bagi kehidupab suatu keluarga. Pendidikan anak juga tidak cukup hanya diberikan dari kedua orangtua, tetapi juga pendidikan formal yang harus terpenuhi. Pendidikan formal yaitu pendidikan yang teratur dan berjenjang yang terdiri dari atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

Dalam lingkungan keluarga, individu akan bertindak sesuai dengan status yang melekat didirinya. Misyalnya orang tua kan mengemban tugas, mengasuh dan mendidik anaknya. Kewajiban ini didasari oleh rasa kasih saying yang tulus dari kedua orang tua untuk anaknya. Sebagai orang tua banyak hal yang harus diperhatikan untuk anak-anaknya. Pendidikan adalah proses seseorang untuk mengembangkan kemampuan terhadap sikap dan bentuk tingkah laku didalam masa hidup serta proses social.

Peran Ibu Pengrajin Bordir di Nagari Ulakan

Tapakis

Peran Ibu Pengrajin Bordir di Nagari Ulakan Tapakis Dalam Keluarga Tradisi/ Budaya Faktor Ekonomi Matrilineal Mengelola Urusan Rumah Tangga

Peran Ibu Dalam Pemenuhan Kebutuhan

Pendidikan Anak di Nagari Ulakan Tapakis Mengajarkan

nilai-nilai agama.

Membantu Biaya Pendidikan

(9)

4.2.4 Ekonomi Keluarga Ibu Pengrajin Bordir di Nagari Ulakan Tapakis

Berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa dengan menjadi pengrajin bordir bisa membantu ekonomi keluarga dan mengurangi perekonomian keluarga, walaupun pengeluaran dan pendapatan sering tidak seimbang tetapi masih bisa disisihkan untuk menabung. Dari kesepuluh subjek penelitian mengungkan kan bahwa motif yang sering digunakan adalah motif karancang yang banyak diminati pemasaran sudah bisa keluar kota seperti Bukit tinggi, Medan, bahkan sudah keluar negri seperti Brunei dan Malasyia. Penghasilan suami tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari,walaupun sebagian mengungkapkan bahwa penghasilan suaminya sudah cukup memenuhi kebutuhan keluarga. Setelah menjadi pengrajin bordir, mereka mendapatkan penghasilan rata-rata Rp.50.000 per-hari. Dari tambahan penghasilan yang diperoleh, mereka dapat menyisihkan penghasilan mereka untuk ditabung. Dari kesepuluh subjek penelitian membuktikan bahwa dengan menjadi pengrajin bordir bisa menunjang perekonomian keluarganya.

4.2.4 Keuangan Keluarga Ibu Pengrajin Bordir di Nagari Ulakan Tapakis

Dalam ekonomi tidak hanya tau cara mencarinya, tetapi juga harus tau cara mengelolah keuangan keluarga agar selalu berkah dan terwujud sakinah financial. Tugas seorang istri mengelola, merawat dan memanajemenkan keuangan keluarga. Berdasarkan hasil penelitian, kesepuluh subjek penelitian tidak ada yang mengalami kesulitan dalam menjalankan peran wanita atau peran seorang ibu dalam pengelolaan keuangan keluarga. Perencanaan keuangan mereka sampai saat ini lumayan baik walaupun belum tersusun dengan baik, masih ada rasa

(10)

ingin membeli sesuatu keinginan tapi mencoba untuk menahan. Bahkan uang dari hasil pengrajin bordir bisa untuk disisihkan dan ditabung. Bahkan ada yang ingin menabung untuk modal tabungan haji.Penghasilan mereka tidak sebesar dari pada sang suami, tapi dengan mereka bisa mengatur keuangan Alhamdulillah tidak mengalami kesulitan dan kondisi ekonomi keluarga baik-baik saja. Perencanaan keungan keluarga itu sangat penting karena secara umum perencanaan keungan keluarga bisa mengcover banyak hal, seperti rencana pension, pendidikan, naik haji, liburan, membeli rumah dan warisan. Selain itu untuk memastikan semua kebutuhan pokok atau kewajiban terpenuhi, perencanaan juga diperlukan untuk membatasi pengeluaran yang kurang penting. Bahkan, dengan kedisiplinan, financial planning merupakan alat penting untuk mewujudkan berbagai impian keluarga.

NO Komponen Pengelolaan Fokus dan Perencanaan

1 Pendapatan ( managing income ) - Niat yang benar karena Allah. - Fokus pada sumber yang halal. - Memulai pekerjaan diwaktu

pagi.

- Menyambung Silaturahmi. 2 Pengeluaran ( managing needs ) - Prioritas.

- Halal dan thayyib.

- Kontribusi zakat, infak, shadaqah, waqaf, dan persiapan waris.

- Qana’ah 3 Impian & keinginan ( managing

dreams )

- Budgeting

- Muhasabah dan tobat. 4 Mengelola surplus& defisit Banyak Bersyukur

5 Managing contingency Investasi, budgeting, asuransi & dana pension, serta danapendidikan.

4.2.5 Institusi Keluaga Ibu Pengrajin Bordir di Nagari Ulakan Tapakis

Keluarga merupakan sebuah rumah diamana para anggotanya memulai kehidupan. Tidak seperti sekolah, rumah adalah sebuah institusi dimana pola belajar mungkin berbeda sesuai

(11)

dengan nilai-nilai dan tradisi keluarga. Kesepuluh subjek penelitian mengungkapkan bahwa keluarga adalah segala-galanya, jadi hubungan dengan keluarga harus baik. Agar terciptanya keluarga yang harmonis dan rasa aman dan tentram. Kesejahteraan keluarga tidak dapat dipisahkan dengan perkerjaan keluarga dan juga penghasilannya. Peran wanita dalam menunjang perekonomian keluarga sangat berpengaruh terhadap perencanaan keuangan keluarga dan ekonomi keluarga. Karena ketika keuangan keluarga tercukupi pendidikan anak juga terpenuhi dan perencanaan keluarga juga tersusun dnegan baik. Dari hasil penelitian diketahui bahwa ekonomi keluarga sangat berpengaruh terhadap pendidikan, pendidikan mereka yang rendah menyebabkan mereka hanya berkerja sebagai pengrajin bordir, dengan penghasilan rendah. Perencanaan keuangan keluarga sangat penting dalam kehidupan keluarga, karena dengan pengelolaan keuangan keluarga yang baik maka banyak hal yang mereka dapatkan. Dalam mengatur keuangan keluarga agar termasuk dengan sakinah financial

(12)

Sumber : Dikembangkan Oleh Penulis

Peran Ibu Pengrajin Bordir di Nagari Ulakan

Tapakis

Peran Ibu Pengrajin Bordir di Nagari Ulakan Tapakis Dalam Keluarga Tradisi/ Budaya Faktor Ekonomi Matrilineal Mengelola Urusan Rumah Tangga

Peran Ibu Dalam Pemenuhan Kebutuhan

Pendidikan Anak di Nagari Ulakan Tapakis Mengajarkan nilai-nilai agama. Membantu Biaya Pendidikan Anaknya - Status Sosial - Tabungan Haji - Kebutuhan Potensi Ekonomi Bordir Ekonomi Keluarga - Investasi - Menabung - Tidak Hanya Memenuhi Permintaan Pasar. Institusi Keluarga Perencanaan Keuangan Keluarga

Gambar

Tabel 1. Perkembangan Industri Kerajinan Tahun 2015
Tabel 2. Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Nagari Ulakan Tahun 2015
Tabel 3. Usia, Lama Bekerja dan Tingkat Pendidikan Ibu Pengrajin Bordir

Referensi

Dokumen terkait

Konsentrasi K+ dlm larutan tanah merupakan indeks ketersediaan kalium, karena difusi K+ ke arah permukaan akar berlangsung dalam larutan tanah dan kecepatan difusi tgt pada

Perairan Muara Badak memiliki 24 jenis plankton, dari hasil analisis indeks keanekaragaman, indeks keseragaman dan indeks dominansi menunjukkan bahwa perairan ini

konvensional mempunyai pengertiaan yang sama seperti yang telah disampaikan oleh para ahli. Bank syariah mempunyai pengertian dan tugas yang sama yaitu menghimpun

Jika digabungkan dengan hasil uji statistika paired-t untuk utilitas maka diperoleh kesimpulan bahwa sistem alternatif kedua yang terbaik dikarenakan sistem alternatif pertama

permukiman. b) Pusat ini ditandai dengan adanya pampatan agung/persimpangan jalan (catus patha) sebagai simbol kultural secara spasial. c) Pola ruang desa adat yang berorientasi

Jadi dalam penelitian ini fenomena yang akan diteliti adalah mengenai keadaan penduduk yang ada di Kabupaten Lampung Barat berupa dekripsi, jumlah pasangan usia

Gerakan yang terjadi dalam pemogokan buruh pabrik gula Tanjung Tirto dipelopori oleh suatu organisasi yang bernama Adidarmo.. Adidarmo didirikan oleh sekelompok

diberikan. 2) Akomodasi : Suatu usaha harus dilakukan untuk memahami ciri kepribadian pasien yang dapat mempengaruhi kepatuhan. Pasien yang mandiri harus dilibatkan