• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 MeJfaiqai QxtAab YUtycVui

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1 MeJfaiqai QxtAab YUtycVui"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

I v J ' j / ' ■<

(3)

PENERBITA N . CHUSUS

14

( / h .

&e&aqai &a&aA Yleqaka

I

Kursus Presidcn Soekarno tcntang Pantja Sila di Istana Negara, tgl. 26 Mei 1958.

(Diambil sctjara stenografis)

(4)

f a k. s a s t r a

T a n g g a L .3 .r .- Q r

(5)

Saudara-saudara,

Saja diminta untuk memberi kursus mengenai Pantjasila. Dan se- bagai dikatakan oleh saudara Pamurahardjo tadi, kursus tak dapat selesai dalam satu uraian. Karena itu, akan diadakan kursus Pan­ tjasila ini beberapa kali dan malam ini akan saja mulai dengan mem- berikan kepada saudara-saudara satu kursus pendahuluan. Inleiding. Djadi pada malam ini belum saja kupas sila-sila daripada Pantjasila itu. Belum saja kupas Ketuhanan Jang M aha Esa. Belum saja kupas Perikemanusiaan. Belum saja kupas Kebangsaan. Belum saja kupas Kedaulatan Rakjat. Belum saja kupas Keadilan Sosial. Melainkan akan saja memberi kata pembukaan lebih dahulu. Saudara mengerti dan mengetahui, bahwa Pantjasila adalah saja anggap sebagai Dasar daripada Negara Republik Indonesia. A tau dengan bahasa Djerman: satu Weltanschauung diatas mana kita meletakkan Negara Republik Indonesia itu. Tetapi ketjuali Pantjasila adalah satu Weltanschauung, satu dasar falsafah, Pantjasila adalah satu alat mempersatu, jang saja jakin sejakin-jakinnja Bangsa Indonesia dari Sabang sampai ke M erauke hanjalah dapat bersatu padu diatas dasar Pantjasila itu. Dan bukan sadja alat mempersatu untuk diatasnja kita letakkan Negara Rejpublik Indonesia, tetapi djuga pada hakekatnja satu alat mempersatu dalam perdjoangan kita melenjapkan segala penjakit- penjakit jang telah kita lawan b e rp u lu h ^ u ta lfta h u n jaitu penjakit terutam a sekali, Imperialisme. J B&fdfoangan sesuatu bangsa, perdjo­ angan melavvan Imperialisme, perdjoangan mentjapai kemerdekaan, perdjoangan sesuatu bangsa jang membawa tjorak sendiri-sendiri. Tidak ada dua bangsa jang tjara berdjoangnja sama. Tiap-tiap bang­ sa mempunjai tjara berdjoang sendiri, mempunjai karakteristik sendiri. Oleh karena pada hakeTcatnja bangsa sebagai individu mempunjai keperibadian sendiri. Keperlbadian jang terwudjut dalam pelbagai hal, dalam kebudajaannja dalam perejkonomiannja .dalam w ataknja dan lain-lain sebagainja.

(6)

Tadi saja katakan, bahwa tiap-tiap bangsa m em punjai tjara ber- djoang sendiri, mempunjai sifat-sifat perdjoangan sendiri. T joba sau- dara-saudara bandingkan, misalnja tjaranja bangsa A m erika dulu memerdekakan negerinja daripada kolonialisme Inggris, dengan tja­ ranja bangsa India m em erdekakan dirinja daripada kolonialisme Ing­ gris. Dengan tjaranja bangsa Indonesia m em erdekakan dirinja' dari kolonialisme Belanda. A tau dengan tjaranja rak jat R usia menggu- gurkan Kapitalisme. D jikalau saudara-saudara bandingkan tjaranja rakjat-rakjat atau bangsa-bangsa atau golongan-golongan ini berdjo- ang, saudara-saudara akan melihat perbedaan-perbedaan. Perbedaan- perbedaan jang ditentukan oleh keadaan-keadaan objektif. Dus bukan perbedaan-perbedaan bikinan seseorang pemimpin. Tidak! T etapi per- bedaan-perbedaan karena sebab-sebab objektif jang berbeda. Saja akan kemukakan perbedaan-perbedaan itu sebagai tjontoh, mengurai- kan kepada saudara-saudara beberapa perbedaan an tara tja ra berdjo- angnja orang Am erika melawan kolonialisme Inggris, tjara berdjo- angnja rakjat India melawan kolonialisme Inggris, tja ra berdjoangnja rakjat Indonesia melawan kolonialisme Belanda, tjara berdjoangnja Rusia menggugurkan kapitalisme. D ari uraian ini nanti saudara-sau­ dara akan mengerti perlunja, sekali lagi perlunja bagi kita persatuan itu. Dari uraian ini saudara-saudara akan m endapat pengertian bahw a perdjoangan bangsa Indonesia hanjalah dapat berhasil, djikalau se- luruh rakjat Indonesia masuk didalam satu kantjah perdjoangan.

Perdjoangan bangsa Indonesia, saudara-saudara, jang sudah kita alarm berpuluh-puluh tahun ini, berbeda daripada m isalnja perdjo­ angan rakjat India. Oleh karena imperialisme jang kita tentang adalah pula lain daripada imperialisme jang ditentang oleh bangsa India. Imperialisme itu m atjam -m atjam, m em punjai tjorak -tjo rak sendiri, sifat-sifat sendiri, terutam a sekali pada w aktu ia lahir. P a d a saat sesuatu imperialisme lahir, pada saat sesuatu im perialism e tum buh, imperialisme itu membawa tjorak sendiri. T ergantung daripad a ibunja. Dan ibu imperialisme ialah Kapitalisme. Sebagaim ana an a k baji ma- nusia pada waktu lahirnja telah m embawa sifat w atak sendiri, te r­ gantung daripada sifat watak orang tuanja m aka dem ikian pula imperialisme pada waktu lahirnja m embawa tjorak w atak sendiri ter­ gantung daripada induknja, jaitu Kapitalism e.

(7)

Nanti didalam pertumbuhannja, dalam bahasa asingnja: didalam uitgroei, sifat dan watak imperialisme-imperialisme itu lantas men- dekati satu sama lain, bahkan kadang-kadang mendjadi satu conglo- meraat daripada imperialisme-imperialisme jang tak mudah lagi kita bisa membedakan sifat wataknja satu daripada jang lain. Kalau kita melihat perdjoangan rakjat atau lebih tegas, orang Amerika, menen- tang kolonialisme Inggris sehingga achirnja bisa mengadakan decla­ ration of independence sebagai jang saja utjapkan didalam pidato 20 Mei jang lalu, pada tahun 1776, dan kita selidiki siapa jang se- benarnja berdjoang, saudara akan melihat bahwa terutama sekali kaum atasan jang berdjoang. Revolusi Amerika bukan revolusi rak jat Tetapi revolusi daripada kaum atasan dibawah pimpinan Thomas Jefferson, Thomas Paine, George Washington dan lain-lain. Revolusi mereka berhasil membentuk satu tentara jang .teatapa-ini bertempur dengan tentara Inggris di Amerika dan jang achirnja dapat rneng- alahkan tentara Inggris itu, sehingga tentara Amerika ini bisa menang. Dus revolusi Amerika terhadap kepada kolonialisme Inggris, adalah satu revolusi jang tidak meliputi seluruh rakjat. Bagaimana revolusi India? Saja memakai perkataan revolusi didalam arti jang luas, Djangan mengira bahwa revolusi adalah selalu disertai dengan peng- gunaan sendjata, dalam arti jang luas revolusi adalah satu perobahan ian^ hebat sekali. Tjepat. Didalam pidato pembelaan diri saja, tat- kala saja diperiksa dimuka hakim Hindia Belanda, saja telah men- sitir utjapan seorang proffesor jang termashur bahwa revolusi adalah eine umgestaltung von grundauf, artinja perobahan dari bawah sama- sekali. Didalam arti itu saja memakai perkataan revolusi India ter­ hadap kepada kolonialisme Inggris. Revolusi India ini dilakukan oleh siapa? Pada hakekatnja revolusi India dilakukan oleh satu kelas middenstand dan bordjuasi India. Kelas menengah dan kelas bordjuis India. Dengan mempergunakan tenaga daripada rakjat. Berbeda de­ ngan Amerika, Amerika boleh dikatakan revolusinja tidak memper­ gunakan seluruh tenaga rakjat, tetapi sekadar satu kelas, kelasnja George Washington, kelasnja Thomas Jefferson, kelasnja Thomas Paine, kelasnja Paul Rellier dan lain-lain sebagainja, jang berhasil membentuk tentara dan tentara ini bertempur dengan tentara Inggris.

(8)

Revolusi India adalah revolusi daripada kaum pertengahan, midden-

stand dan bordjuasi, dengan m e m p e rg u n a k a n tenaga daripada ra k ja t.

Nanti akan saja djelaskan lebih luas. Revolusi Indonesia dan disini- pun saja pakai perkataan revolusi itu dalam arti jang seluas-luasnja, dus, djangan hanja berfikir dalam istilah 17 Agustus ’45, tetapi ber- fikirlah dalam istilah sebagai jang saja uraikan dalam pidato 20 Mei jang lalu, istilah gerakan nasional seluruhnja, revolusi Indonesia adalah revolusi seluruh rakjat. M aka revolusi Indonesia bisa ber- hasil, — ini nanti saja terangkan, — ialah oleh karena revolusi Indo­ nesia, revolusi seluruh rakjat. l a kelas buruh, ja kelas tani, ja kelas bordjuis ketjil, ja kelas pertengahan ketjil, ja kelas ambtenarenbond, ja kelas pemuda-pemuda seluruh rakjat. Berbeda dengan di India, rakjat ikut sebagai kuda tunggangan. Saja tadi berkata: India revo- lusinja ialah revolusi daripada kaum pertengahan dan kaum bordjuis jang naik, dengan mempergunakan atau menunggangi rak jat djelata.

Satu tjontoh lain daripada revolusi dem ikian ini ialah revolusi Pe- rantjis, revolusi Perantjis jang mulai m eledak pada tahun 1789, m ulai

meledaknja, te tap i dalam p e rs ia p a n n ja terutam a sekali persiapan fi-

kiran, sudah lebih dahulu daripada tahun 1789, revolusi Perantjis ini djuga satu revolusi daripada kelas bordjuis, kelas pertengahan jang tadinja tidak mendapat alam, karena alam perusahaan didalam tangannja kaum feodal, kaum geredja, tetapi jang sekarang m erebut alam jaitu kelas pertengahan dan kelas bordjuis, m erebut alam dari tangannja kaum feodal dan kaum geredja dengan m em pergunakan tenaga rakjat djelata. Seperti pada hakekatnja revolusi India. R evo­ lusi Indonesia kataku adalah revolusi daripada seluruh rakjat.

Revolusi Sovjet saja lebih setudju m em akai p erkataan revolusi Sovjet dan djanganlah memakai perkataan revolusi Rusia, sebab tat- kala saja di Sovjet Uni saja mengutjapkan Sovjet Rusia, saja diprotes oleh orang-orang jang berasal misalnja daripada U sbekistan dari Gior- gia, mereka memprotes, kami bukan Rusia, kam i dari selatan bukan bangsa Rusia. Kami ini orang Usbekistan. K am i orang Giorgia. D jadi negara kami ini namanja bukan Sovjet Rusia, sebab Sovjet R usia tjuma lor, utara sadja. Negara kami jang besar jang terdiri dari sekian banjak Republik-republik Sosialis, negara kam i ini adalah Sovjet Uni. Bukan Sovjet Rusia. Saja, dus, lebih senang m em akai

(9)

perkataan Sovjet Uni. Nah revolusi Sovjet, bukan revolusi Rusia, tetapi revolusi Sovjet adalah revolusi daripada kelas proletar dan tani menggugurkan kapitalisme.

Dus didalam revolusi Sovjet ini apa jang dinamakan bordjuasi bukan sadja tidak ikut, malahan mendjadi objek penggempuran. Dari beberapa tjontoh ini, saudara-saudara merasakan dan melihat perbe- daan-perbedaan. Saja tadi berkata bahwa tiap-tiap revolusi membawa sifat dan watak sendiri jang ditentukan oleh keadaan-keadaan ob­ jektif. Objektif imperialismenja, objektif induk daripada imperialisme itu, djuga objektif keadaan daripada rakjat jang berrevolusi.

Djadi sifat tjorak sesuatu revolusi ditentukan oleh keadaan objektif daripada apa jang dihantam oleh revolusi dan daripada apa jang menghantam. Keadaan jang dihantam, jaitu imperialisme, itu berbeda- beda saudara-saudara, membawa tjorak-tjorak sendiri dan tjorak-tjorak ini ditentukan oleh induknja, kataku tadi. Kalau kita melihat impe- rialisme-imperialisme didunia ini dan sebagai tadi saja katakan, terutam a sekali saja melihat, pada waktu ia lahir, bukan terutama sekali pada waktu sedang uitgroei, pada waktu ia lahir, tegas dan djelas ada perbedaan-perbedaan. Perbedaan-perbedaan, saja ulangi, daripada induk-induknja pula. Kapitalisme-kapitalisme, saudara-sauda­ ra, mempunjai tjorak objektif tergantung daripada keadaan-keadaan bahan-bahan bagi kapitalisme itu. Sesuatu negeri misalnja, saudara- saudara, jang penuli dengan bahan-bahan untuk kapitalisme, terutama bahan-bahan jang dinamakan bahan-bahan dasar, basis grondstoffen, sesuatu negeri jang banjak basis grondstoffen, kapitalisme misalnja berbeda dengan sesuatu negeri jang kekurangan basis grondstoffen. A da negeri jang kekurangan basis grondstoffen en toch mempunjai kapitalisme jang basis grondstoffennja itu, jah terutama sekali, ambil dari negeri lain, beli dari negeri lain. Negeri jang demikian itu mem­ punjai Kapitalisme lain daripada negeri jang basis grondstoffennja banjak. Amerika, saudara-saudara, Inggris, negeri Belanda, Spanjol dan lain-lain negara adalah beberapa negara jang mempunjai kapitalis­ me, dan oleh karenanja mendjalankan imperialisme. Saja ambil tjontoh-tjontoh Amerika, Inggris, negeri Belanda, Spanjol, sebagai klassieke voorbeelden oleh tjontoh-tjontoh klasiek daripada kolonialis­ me dan imperialisme. Amerika dulu mempunjai koloni, Inggris

(10)

...1

mempunjai koloni-koloni, m alahan Inggris m em punjai em pire jang disitu m atahari tak pernah terbenam karena luasnja em pirenja, dim ana

m atahari terbenam lantas terbit lagi. D isana terbenam , sudah terbit .

lagi disini. Negeri Belanda m em punjai koloni, Spanjol dulu banjak

< koloninja, sekarang tinggal beberapa restan. M asing-masing kok

mem-• punjai sifat tjorak sendiri-sendiri. A p a sebabnja? Sebabnja ialah seba­ gai saja katakan, induknja, kapitalism enja, m em punjai tjorak sifat- sifat sendiri-sendiri, dan apa sebab induknja m em punjai tjorak sifat sendiri ini? Oleh karena negerinja m em punjai sifat tjorak sendiri-sen-

, diri terutama sekali mengenai bah an-bahan grondstoffen u n tu k kapi-

talisme itu. Amerika adalah satu negeri jang m em punjai ban jak basis grondstoffen, satu negeri jang boleh d ik atak an lengkap dengan segala hal. Apa toh basis grondstoffen kapitalism e itu? Jah, teru tam a sekali bidji besi, arang batu, metal-metal logam -logam lain, dlsnja. Itu adalah basis grondstof bagi kapitalisme. A m erika ad alah satu negeri jang penuh dengan basis grondstoffen. Inggris dem ikian pula, tetapi lebih kurang dari Amerika. Arang batu punja, bidji besi punja tetapi tak begitu banjak, sehingga banjak membeli bidji besi dari R uhr. B ah kan pada tahun ’14 — ’18, ada peperangan besar jang din am ak an peperangan dunia pertama, tak lain tak bukan ialah rebu tan bidji besi R uh r, Ruhr-gebied. Negeri Belanda adalah satu negeri jang basis grondstof- fennja lebih kurang lagi. Bidji besi tak ada, harus beli d ari R uhr- gebied, arang batu jang sedikit di Limburg, Spanjol adalah satu negeri jang basis grondstoffennja djuga sedikit sekali. Bidji besi tid ak ada, arang batu tidak ada, sedikit sekali.

Karena basis grondstoffen Amerika berbeda b an jak n ja d arip ad a basis grondstoffen Inggris, Belanda, Spanjol, m aka kapitalism e di empat negeri ini berbeda-beda. K arakteristiknja boleh d ik ata k an k a p i­ talisme Amerika, saja ulangi lagi, saja m enindjau p ada lahirnja im peri­ alisme, tidak didalam uitgroeinja jang sekarang ini, sekarang ini sudah kita menghadapi imperialisme internasional jang rom an m u k an ja boleh dikatakan hampir sama semua. Tetapi pada perm ulaannja im perialism e lahir, dilahirkan oleh kapitalisme A m erika jang lebih k a ja basis grondstoffen daripada imperialisme Inggris jang d ilahirkan oleh k a p i­ talisme Inggris jang kurang sedikit basis grondstoffen; im perialism e Belanda dilahirkan oleh kapitalisme Belanda jang k urang lagi basis

(11)

grondstoffen, imperialisme Spanjol dilahirkan oleh kapitalisme Spanjol jang sama sekali miskin grondstoffennja. Kalau saja bandingkan empat kapitalisme ini, empat kapitalisme dengan imperialisme, maka berhu- bung dengan perbedaan banjaknja grondstoffen itu, boleh saja katakan Amerika adalah kapitalisme rojal. Inggris kapitalisme setengah rojal. Belanda kapitalisme setengah kikir. Spanjol kapitalisme jcikir^ Imperia­ lisme, jalah anak daripada kapitalisme itu. tabeatnja ja lain-lain. Jang anak daripada kapitalisme rojal tabeatnja liberal. Liberal imperialisme.

Sekali lagi saja peringatkan, ialah pada saat lahirnja liberal imperialisme. Jang dianakkan oleh kapitalisme setengah rojal, ialah Inggris, adalah imperialisme semi liberal. ^Semi artinja setengah. Jang diperanakkan oleh kapitalisme setengah kikir. adalah imperialisme, semi ortodox. Jang dilahirkan oleh kapitalisme kikir adalah imperial- isme ortodox. Dus, pada mulanja imperialisme Amerika adalah imperialisme liberal. Imperialisme Inggris adalah imperialisme semi

liberal, imperialisme Belanda adalah imperialisme semi ortodox,

imperialisme Spanjol adalah imperialisme ortodox. Didalam segaLi tindak tanduknja saudara melihat perbedaannja. Imperialisme jang liberal terhadap kepada rakjat jang dikolonisir, luas dada, liberal, ini boleh, itu boleh, lapang dada. Jang ortodox sangat menindas kepada rakjat jang dikolonisir. Jang semi-liberal, setengah menindas setengah lapang dada. Jang semi-ortodox adalah setengah ja kasih djalan sedikit- sedikit, untuk boleh berfikir, boleh ini boleh itu. Tetapi pun menin­ das.

Apa sebab saudara-saudara? Kok imperialisme Inggris semi­ liberal? Imperialisme Belanda semi-ortodox, imperialisme Amerika liberal, imperialisme Spanjol ortodox? Sebabnja, saja buat perban- dingan sekarang, supaja lebih terang bagi saudara-saudara, ialah imperialisme Inggris di India dan imperialisme Belanda di Indonesia. Nanti saudara mengerti: O, Bung Karno itu kesitylah maunja. Mau menerangkan kepada saudara-saudara bahwa reaksi kepada imperialis­ me Belanda ini tak boleh lain daripada seluruh rakjat bersatu padu, jang nantinja sampai mendjadi dasar uraian Pantjasila. Imperialisme Inggris di India, — sudah saja tidak bitjarakan imperialisme Amerika di Filipina —, saudara-saudara sudah tahu, memang tadinja itu liberal sekali. Tatkala Filipina djatuh didalam tangan imperialisme

(12)

Amerika, lekas mereka buka sekolah ini, buka sekolah itu, buka ini I

buka itu, kesan pada rakjat Filipina Iaksana: bolehlah bolehlah, se- ,

hingga didalam tempo 1904 sampai 1947, kurang daripada 50 tahun, Filipina boleh mendjadi satu bangsa jang merdeka tetapi ja dengan beberapa indjeksi-indjeksi dari A m erika. Sebaliknja kita melihat di India sampai ada perdjoangan rakjat jang hebat, di Indonesia pun ada perdjoangan jang hebat.

Di Filipina dulu ada perdjoangan rakjat Filipina jang hebat menen- tang imperialisme Spanjol jang ortodox itu tadi. Imperialisme S p an jolx itu sama dengan imperialisme Portugis sekarang jang di Tim or, wah ortodoxnja bukan main. Di pulau Tim or itu, misalnja, salah sedikit, masuk pendjara dengan rantai dibelenggu, sampai sekarang. Tjoba kalau saudara datang dibagian Tim or, di A tam boa jang hanja beberapa kilometer dari daerah kolonisasi Portugis. Saudara mendengar keluhan rakjat disana, bukan main tjaranja rakjat ditindas, tidak diberi banjak sekolahan, tjuma beberapa sekolah. Main pendjara, main pendjara. Presis seperti imperialisme Spanjol di Filipina dahulu itu, ortodox. Saudara mengetahui sedjarah daripada pemimpin-pemimpin Filipina jang termashur! Itu semuanja pemimpin-pemimpin Filipina jang ine- nentang Spanjol. Namanja Dr Rizal, misalnja, jang ditem bak zonder banjak proses oleh orang Spanjol. Nam anja harum diingatan kita. Dia adalah pemimpin-pemimpin besar rakjat Filipina m enentang imperialis- me Spanjol jang ortodox. Saudara mendengar nania pemimpin Apollo- niario Mabini, djuga pemimpin Filipina m enentang imperialisme Spanjol. Saudara mendengar nama Aquinaldo, djuga A quinaldo adalah pemimpin Filipina menentang imperialisme Spanjol. M emang perdjo­ angan rakjat Filipina menentang imperialisme, diw aktu imperialisme Spanjol Ortodox. Sebaliknja, rakjat Filipina jang berdjoang terhadap imperialisme Amerika tidak sehebat perdjoangan jang telah dilakukan dibawah pimpinan Rizal, atau Aquinaldo, atau Mabini. Sebabnja ialah perbedaan anlara sifat tjorak imperialisme ini.

Sekarang saja mau djelaskan kepada saudara-saudara lebih djelasr imperialisme Inggris di India, imperialisme Belanda di Indonesia. Saja tadi telah berkata kepada saudara, bahwa Inggris adalah negeri jang basis grondstoffennja boleh dik*aa1cftnNagak tjukup. Bidji besi ada, batu bara ada, keperluan-keperlj^alji untuk m erubangunkan kapitalism e

(13)

ada. Boleh dikatakan Inggris bisa membangunkan kapitalisme tanpa bantuan basis grondstoffen negeri lain. Karena itu pagi-pagi, saudara- saudara, kapitalisme Inggris sudah berkembang biak. Pagi-pagi kapi­ talisme Inggris sudah memproduksi barang-barang hasil produksi jang banjak sekali. Pagi-pagi kapitalisme Jnggris itu sudah menderita overproduksi. Dinegeri Inggris sendiri saudara melihat pagi-pagi reaksi kaum buruh terhadap kepada kapitalisme Inggris itu meledak. Gerakan kaum buruh jang paling dulu ialah djustru di Inggris. Oleh- karena memang kapitalisme di Inggris pagi-pagi sudah tumbuh. Penin- dasan kaum buruh mendirikan bulu roma kita. Anak-anak ketjil umur 8,9 tahun sudah dikerdjakan 13, 14 djam. Gerakan kaum buruh di- mulailah di Inggris, bukan gerakan kaum buruh revolusioner, tetapi gerakan kaum buruh jang dipimpin oleh Robert Owen, dipimpin kemu- dian oleh orang-orang seperti Kale Hardy, Sidney Webb. Beatrice Webb. Dan kemudian gerakan ini bertumbuh mendjadi labour party didalam bidang politiknja. Gerakan kaum buruh di Inggris pagi-pagi telah bangkit sebagai reaksi terhadap kepada kapitalisme Inggris jang pagi-pagi sudah tumbuh itu tadi. Bahkan kapitalisme Inggris ini pagi- pagi sudah menderita penjakit overproductie.

Terlalu banjak produksi jang tidak bisa didjual di Tnggris sendiri. T jap made in England, dulu sangat termashur. made in England. Bela- kangan baru timbul made in Germania, belakangan timbul lagi made in Japan, made in England, made in Germania. Semuanja itu kemudian mendjadi asal sebab dari peperangan duia jang pertama. Saingannja begitu hebat sampai meledak mendjadi peperangan. Tapi pagi-pagi sudah kita melihat made in England. Produksi jang banjak sekali dan jang tidak bisa didjual habis ditanah Inggris. Made in England kita bisa batja disegala barang-barang terutama sekali barang-barang terbuat dari besi. martil made in England, gunting made in England, pisau made in England, mesin pendjahit made in England, jah segala barang-barang made in England. Demikian pula barang hasil tenun, saudara-saudara mengetahui sendiri bahwa mesin uap dan mesin tenun mula-mula di Inggrislah didapatkan orang. Sebagai pemuntjulan dari­ pada aktivitet kapitalisme itu, mesin uap, mesin pintal, mesin tenun, made in Inggris semuanja. Hasil daripada pemintalan dan penenunan ini mendjadi barang-barang jang terbaik, seperti barang-barang wol,

(14)

mengalami djuga overproductie. T a k bisa habis didjual di Inggris, ditjarikan pasar diluar Inggris, sam pai sekarang sau d ara-sau d ara me- ngetahui bahwa wol Inggris paling djem pol. N ah, kapitalism e disitu saudara-saudara pagi-pagi subur, tetapi pagi-pagi pula m enghadapi persoalan overproductie, pagi-pagi dus terpaksa m entjari pasaran untuk overproductie itu diluar negeri. D an ini jang bernam a im perialism e. Imperialisme dalam arti jang modern. Dus, barang-barang ini dibaw a kenegeri orang lain untuk didjual dinegeri orang lain itu, terutam a sekali dibawa ke India.

Nah, sekarang jang penting jang sau dara h arus pegang betul-betul, dus, imperialisme Inggris jang datang ke India seperti diketahui, rakjat India 300, pada waktu itu belum 300, tapi 230 dju ta, toh su­ dah mendjadi pasar jang hebat. 230 djuta m anusia jang harus membeli overproductie ini. Dus, im perialism e Inggris ke India itu

terutam a sekali a d a la h imperialisme d a g a n g . H a n d e ls -im p e ria lis m e .

Membawa barang ke India untuk didjual di India. N ah agar supaja rakjat India, saudara-saudara, membeli barang-barang overproductie ini jang berupa gunting, berupa pisau, berupa sepeda, berupa mesin djahit, berupa bahan pakaian, agar supaja rak jat India ini bisa m em ­ beli, suka membeli, ingin membeli, m aka politik d arip ad a im perialism e Inggris di India itu adalah politik jang lain d arip ad a im perialism e Belanda di Indonesia.

Awg,at supaja. sesuatu bangsa, rakjat suka membeli, koopw il dan koopkracht bangsa itu tidak boleh dim atikan sam a sekali. K em auan membeli dan kemampuan membeli. R ak jat India dibuat, didjadikan satu bangsa tidak mati kutunja sama sekali, sebab kalau m ati kutunja sama sekali tidak bisa membeli. K arena itulah im perialism e Inggris di India pagi-pagi sudah m engadakan sekolahan, b ah k an pagi-pagi telah mengadakan University. Saudara-saudara d a p a t m em batja didalam kitab sedjarah India, bahwa w aktu kita disini belum mendengar nama sekolah tinggi dan nam a university, di India, Inggris sudah buka beberapa university. K oopkracht d an Koopw il d arip ad a rakjat India tidak dim atikan sama sekali, tetapi sau dara-sau dara, India adalah satu bangsa jang telah m em punjai satu kelas pertengahan dan kelas bordjuis jang hendak tumbuh. Kelas pertengahan d an kelas bordjuis jang hendak tum buh ditim pa oleh barang-barang hasil

(15)

dari-pada overproductie Inggris. Padahal kelas pertengahan dan kelas bordjuis India ini ingin mentjari laba, membikin uang, tjari uang dari­ pada pendjualan barang-barang bikinan kelas pertengahan dan kelas bordjuis India sendiri. Djadi jang paling merasa m endapat saingan dari handels-imperialisme Inggris itu, ialah djusteru kelas pertengahan dan kelas bordjuis, jang opkomend dari India ini. Oleh karena itu ge­ rakan menentang imperialisme Inggris ini, mula-mula terutam a sekali keluarnja dari kelas inilah. Jang kemudian membentuk di India itu In­ dian National Conggress tahun 1885. Pemimpin-pemimpinnja ialah kaum kapital. Saja tidak bitjara tentang Gandhi, itu belakangan, tetapi pemimpin-pemimpin India jang mula-mula itu, ja semuanja kapitalis- kapitalis. Semuanja pengusaha-pengusaha. Orang-orang kaja dari gerakan ini dibantu oleh miljuner-miljuner, misalnja Tata. T ata jaitu satu pengusaha miljuner, membantu keras kepada gerakan ini, oleh karena T atapun merasa mendapat saingan hebat daripada produclie besi dari Inggris. T ata ialah pengusaha besi. Pabriknja besar di Jam - sithpoor. Dia membikin barang besi, membikin gunting, membikin pisau, membikin medja dari besi, bikin ini bikin itu. Lhoo ini import dari Inggris, terutam a sekali dari Birmingham. Wah, dus T ata ja sangat merasa mendapat saingan. Tata membantu kepada gerakan ini. Begitu pula miljuner Birla, membantu keras kepada gerakan ini, bahkan Birla itu sahabat karib daripada M ahatma Gandhi. Bahkan M ahatm a G an­ dhi ini ditembak orang dirumahnja Birla. Saja tadi mentjeriterakan bahwa gerakan daripada kaum pertengahan dan bordjuasi India ini menunggangi rakjat India. Tjoba saudara-saudara lihat, sembojan daripada gerakan disana itu, terutam a sekali apa? Sembojan ekonomis- nja, ialah SwadesL Jah, tentu gerakan swadesi itu mempunjai harga- harga moril jang tinggi sekali bagi bangsa.

Ja tentu gerakan Swadesi itu adalah baik bagi bangsa. Sebab di- andjurkan kepada bangsa untuk membuat sendiri keperluan hidupnja. Swa artinja sendiri, desi dari perkataan desa; desa jaitu negeri sendiri. Swadesi artinia dari Hpsa sendiri, dari negeri sendiri. Sebagai slogan memang baik sekali. Tetapi tidak baiknja gerakan Swadesi ini ialah ia punja kekolotan. Artinja kekolotan, tidak mau kepada kemodernan. Memang keadaan rakjat India jang hendak dipergunakan oleh kaum pertengahan dan kaum bordjuasi ini tidak bisa diadjak kepada ke­

(16)

rr.odeman, tidak bisa menggerakkan rakjat berpuluh-puluh, beratus- ratus miljun: ajo kita bersama-sama m engadakan pabrik modern. Ajo kita bersama-sama mengadakan listrik. Tidak! Tidak bisa usaha mengadakan pabrik modern, m engadakan listrik, m engadakan kereta api, mengadakan kapal udara, segala modern. H anja bisa oleh se- kelompok orang jang banjak uang, jaitu kapitalisten atau oleh orga- nisasi negara. Tetapi mengadjak rakjat djelata untuk m odernism e, tidak bisa.

Nah, inilah salah satu tjatjad daripada gerakan Swadesi. Oleh k a­ rena gerakan swadesi itu dibaw ah pim pinan M ahatm a G andhi jang tidak mau kepada kemodernan. B ahkan G andhi m em beri ke­

pada rakjat satu falsafah anti-mesin. D ikatakan bahwa mesin itu [bi- kinan setan) Ja, ini perkataan Gandhi, devilswork. G andhi tidak mau kepada mesin, sebab dia melihat mesin di E ropah Barat m endjadi alat penindasan manusia. Memang dipergunakan oleh kapitalisten di Eropah Barat sebagai alat penindasan. M aka oleh karena itu lantas Gandhi berkata: djangan pakai mesin, mesin adalah devilswork. Buatan Setan. Dia anti kepada segala kem odernan. Ia punja tjita- tjita adalah satu tjita-tjita sosial jang kolot. G andhi tidak m em punjai politiek-ideologie, tidak punja tjita-tjita politik jang djelas. K alau di- tanja kepada Gandhi: Gandhi-ji, apakah tjita-tjita politik daripada tuan? Apakah Republik, apakah monarchi, apakah N egara K esatuan, apakah Federalisme? Gandhi tidak bisa m endjelaskan dengan tegas. Paling-paling ia mendjawab: Swa radj. Swa artinja sendiri, radj arti- nja radja, pemerintah. Swa radj artinja pem erintah sendiri. Paling- paling itu, kita mesti mengedjar swa radj. swa radj. T jita-tjita politik- nja tidak tegas, entah Republik entah m onarchi, entah N egara Kesa­ tuan, entah negara Federal entah dominion status, tidak tegas. Swa radj, segala swa radj, sebaliknja ia m em punjai tjita-tjita sosial. Djadi tjita-tjita kemasjarakatan. Dan apa jang ia tjita-tjitakan jaitu satu m asjarakat jang disitu tidak ada penindasan, jang disitu tidak ad a penghisapan, tetapi djuga jang disitu tidak ada m esin-m esin, tidak ada pabrik-pabrik. Ia punja tjita-tjita sosial jaitu m anusia dengan manusia hidup tenteram, rukun, tiap-tiap orang m em punjai sebidang tanah ketjil, tanam makanan rakjatnja sendiri, tanam pohon kapasnja sendiri, memintal ia punja benang sendiri, m enenun sendiri. T id ak

(17)

perlu lokomolif, tidak perlu ini itu. Rakjat harus hidup dalam satu suasana tenteram.

Nah, ini jang saja namakan kolotnja gerakan swadesi. Tetapi pada hakekatnja gerakan swadesi ini adalah satu penentangan terhadap ke­ pada imperialisme, sebab didalam prakteknja gerakan swadesi bukan sekadar positif dari segi positifnja menanam kapas sendiri, memintal benang, menenun sendiri. Tidak! Tetapi djuga mempunjai bidang ne- gatifnja, jaitu tidak mau membeli barang bikinan Inggris. Jang di­ nam akan boycot action. Tidak boleh rakjat terutama sekali anggota- anggota dari Indian National Conggress membeli barang buatan Ing­ gris. Bahkan eksesnja barang-barang buatan Inggris kadang-kadang diserbu, dibawa keluar, ditumpuk, ditimbun, dibakar. Seperti jang terdjadi di Chouri Chora. Dengan gerakan swadesi ini maka handels-

imperialisme Inggris mendjadi lumpuh. Karena seluruh rakjat tidak mau membeli barang-barang buatan Inggris itu, padahal doel daripada handels-imperialisme Inggris ialah agar supaja rakjat India membeli barang-barangnja. Ditentang oleh gerakan swadesi, diboikot barang- barang Inggris, dan rakjat India mengadakan gerakan sw-adesi positif, membikin barang sendiri. Tetapi didalam bidang kaum per­ tengahan dan kaum bordjuasinja ia memakai mesin-mesin pula.

S a u d a ra -s a u d a ra kalau datang di Bombay misalnja, sekarang, di Cal- cuta, saudara akan melihat pabrik-pabrik tenun jang hebat. Tata jang begitu membantu dengan uang kepada gerakan Gandhi, ia adalah industriil besi jang besarnja hanja dikalahkan oleh industriil Djepang Yawata Kaisha.

Dus, saudara-saudara, djelas, gerakan India adalah satu gerakan sebenarnja daripada kaum pertengahan dan kaum bordjuasi jang tim­ bul dengan mempergunakan rakjat djelata. Ada baiknja saja disini menerangkan kepada saudara hal kenapa gerakan India itu tidak mempergunakan kekerasan? Memang saudara-saudara, situasinja Iain daripada kita. Kita mempergunakan kekerasan, mengadakan physical revolution, karena kita pada bulan Agustus menghadapi imperialisme jang hendak kembali, dan pada waktu itu ada kesempatan baik sekali untuk merampas sendjata dari tangan Djepang. Bahkan diwaktu pen- dudukan Djepang, dan tidak boleh saudara-saudara lupakan, kita tiga setengah tahun mendapat kesempatan baik untuk melatih kita punja

(18)

diri mempergunakan sendjata. Di India tidak. Kesempatan jang se-

demikian itu tidak ac/a, bahkan sekali Iagi G andhi keluar dengan

ia punja falsafah, jang bukan sadja menentang devils-work jang be- rupa mesin, berupa segala hal jang modern, tetapi djuga menentang penggunaan kekerasan. Ia punja falsafah ialah apa jang dinam akan Ahimsja, jjtidak boleh mempergunakan kekerasan dan bikin sadja ke^ kerasan fisik. Bahkan mempergunakan kekerasan batin djuga tidak boleh. Djangan menjakiti hati orang lain, begitu pula djangan me- njakiti badan orang lain. Ahimsja! Jang didalam pcm untjulan bidang politiknja, berupa gerakan Satyagraha, ekonomis bikin barang sendiri, djangan beli barang Inggris, ekonomis. Bidang politiknja, jang keluar daripada falsafah Ahimsja ini, ialah Satyagraha. Satyagraha artinja setia kepada kebenaranT^Bagaimana setia kepada kebenaran? Tidak mau ikut atau membantu kepada jang salah. T idak mau ikut tidak mau membantu kepada jang salah, dus, didalam bidang politiknja djangan kerdjasama dengan fihak Inggris, sebab fihak Inggris itu salah. '''D us, non cooperation. Lha ini perkataan jang term ashur, non co­ operation. Djangan kerdjasam a dengan Eihak jang salah. M au djadi

embtenar Inggris keluarlah, letakkan kau punja djabatan. D an kalau engkau tetap djadi ambtenar Inggris, engkau ikut dia punja kesalahan. Djangan mendjadi hakim dikehakiman Inggris, djangan m endjadi guru disekolahan Inggris, djangan mendjadi anggota dari sesuatu dewan jang dibikin oleh Inggris. Satyagraha dan sekali-kali djangan m em ­ pergunakan kekerasan; membandellah, ham balela. M em bandel, d ja­ ngan ikut, djangan mau dan djikalau kau ditangkap, ja sudah. Biar- lah, masuk didalam pendjara, biarlah, djangan m elawan. D ipukuli polisi-polisi disana itu, pada zam an itu sam a dengan polisi B elanda disini, mempunjai pentung, jang nam anja lathi, m eskipun engkau p u ­ nja kepala hampir petjah kena pukulan lathi, djangan m em bantah, membandellah, hambalela. Beribu-ribu, berpuluh ribu, p ada satu saat, 76000 kaum gerakan Satyagraha ini dim asukkan didalam pendjara. Itu adalah bidang politiknja, non cooperation. Bidang ekonom inja, swadesi.

N ah, begitulah asal m ulanja gerakan India, oleh karen a m enghadapi handels-imperialisme. Kita bagaim ana? K ita sekarang m ulai m engu- raikan kita sendiri. Persatuan daripada tiap golongan, sedang di In d ia

(19)

kaum pertengahan dan kaum bordjuis jang merasa mendapat saingan

dan pukulan hebat daripada import handels-imperialisme, jang me­ nentang kepada handels-imperialisme Inggris ini, dengan mempergu- nakan rakjat India agar rakjat India tidak mau membeli barang-ba­ rang bikinan Inggris, swadesi, satyagraha, memang achirnja berhasil. Fihak imperialisme Inggris kuwalahan dan pada tahun 1947, India diberi kemerdekaan jang mempunjai Dominion-Status dan didalam tahun 1950 tanggal 26 Djanuari oleh rakjat India JDominion Status ini diganti dengan Republik India, tetapi masih didalam Common- w'ealth. Indonesia bagaimana? Indonesia tidak menghadapi hanja handels-imperialisme. Apa sebabnja? Sebabnja ialah negeri Belanda adalah satu negeri jang miskin, jang kekurangan basis grondstoffen. Saudara-saudara tahu sedjarah daripada imperialisme Belanda di Indonesia. Mula-mula, dan kalau saudara membatja .JM onesia Menggugat” , mula-mula orang Belanda itu datang disini sekadar un- tuk membeli barang-barang seperti t)engkeh, pala,_.beli ini beli_jtu, hasil-hasil pertanian disini. Kalau ditindjau sedjarah jang lebih tua, begini: dulu, diabad XV, XVI, orang Eropah sudah mengenal tjeng- keh, pala, sutera bikinan Tiongkok dan sebagainja. Tetapi barang- barang ini pala, tjengkeh, sutera bikinan Tiongkok ada djuga tjat merah dan lain-lain sebagainja, didatangkan ke Eropah ini tidak se­ perti sekarang. Djalannja dulu ialah barang-barang dari Indonesia, pala, tjengkeh, barang-barang dari India, barang-barang dari Tiongkok dan lain-lain sebagainja, semuanja boleh dikatakan dikumpulkan di Tiongkok lebih dulu. Dari Tiongkok lalu melalui djalan-djalan kara- van, kafilah-kafilah, melalui Sentral Asia, Asia Tengah, padang pasir Gobi, muntjul di Midden Oosten, Middle East, jaitu di Libanon. Dari situ dibawa kekota disebelah laut Adriatic, Venesia. Dari kota Venesia diambil oleh perahu-perahu, kapal-kapal pedagang dari Inggris, dari Belanda, dari negeri-negeri lain-lain, dus, pada waktu itu, Venesia adalah satu kota transito.) Barang-barang dari Tiongkok me­ lalui Sentral Asia, pergi ke Libanon ke Venesia, dari Venesia di- sebarkan ke Eropah Barat. Pada waktu itulah Venesia naik dia punja kedudukan. Pada waktu itu Istana-istana di Venesia jang indah, jang sampai sekarang mendjadi kekaguman orang, dibuat.

(20)

■Kalau saudara datang ke Venesia sekarang, sau d ara m elihat Ista n a / dari marmer, itu buatan djam an itu. G eredja San M arco b u a ta n ■ dari djaman itu. lstana Togen, buatan dari zam an itu. A bad X IV , XV, X V I, dan belakangan ini tukang mengambil tjengkeh, pala dan lain-lainnja itu, mempunjai hasrat untuk m entjar; sendiri djalan peng- arnbilaii_barang:barang ini. L antas dikirim lah orang-orang untuk men- tjari djalan. Saudara tahu sedjarah V asco de G am a, Bartolom eus Diaz, sedjarahnja Cornelis de H outm an dan lain-lain itu, m ereka itu mentjari djalan ketempat tjengkeh, pala, m eritja, sutera ini. M entjari- nja djalan ada jang kebarat terus dan dia terdam par di A m erika jaitu Colum bus, dan dia bertepuk dada, m erasa m enem ukan A m erika. Padahal tidak. Lebih dulu daripada C olum bus jalah Am erigo Vesvuc- jang menemukan A m erika, — kalau boleh m em akai perkataan m e­ nemukan, — sebagian kebarat, sebagian dari negeri Belanda d an Spanjol, mengelilingi T andjung H arap an , udjung paling selatan dari A frika, masuk Lautan Hindia, ketem ulah tem pat-tem pat m eritja dan tjengkeh itu. Nah, dus, bisa ketemu djalan ini, saudara-saud ara, — belum ada terusan Suez, — datanglah apa jang didalam kitab saja, -saja namakan impcria\\sme. BcAanda. k u n a .

Dus, sekadar mengambW bahan-bahan ini tadi, m engam bil tjeng­ keh, meritja, pala dan lain-lain sebagainja, dibaw a ke E ro p ah , me- lewati Tandjung H arapan, dibaw a ke Eropah, didjual di E ropah dengan banjak laba. Disitu negeri Belanda m ulai naik, sehingga pada ahacL ke-X V Il negeri Belanda mengalaini abad keem asan. O rang Be­ landa sendiri m enam akan abad ke-X V II itu de gouden_eeuw . Ja itu laba daripada pengambilan sini, pulang didjual, berangkat lagi, pu- lang, djual. Nah, uang laba ini, saudara-saudara, sebetulnja bertum - puk-tumpuk. Dibawa kemana uang laba ini? A pakah op potten, di- tjelengi terus, dinegeri Belanda? T idak. T erutam a sekali kelihatan di Inggris kapitalisme timbul, di Djerm an kapitalism e tim bul, uang ini dibaw a ke Indonesia kembali, dan ditanam kan di Indonesia. Inilah a^§i_jiLLilaJ.an£ada^.imperialisms Belanda m odern di Indonesia. Uang ditanam kan di Indonesia dalam pelbagai objek. A da jang didjadikan pabrik gula, ada jang kebun-kebun teh, ada jang kebun-kebun karet, ada jang didjadikan tempat pertam bangan dan sebagainja. D us, im­ perialisme m odern di Indonesia adalah imperialism e p enanam an uang.

(21)

Didalam ilmu ekonomi uang jang demikian ini dinam akan finanz kapital. Dus imperialisme Belanda di Indonesia adalah imperialis- menja finanz kapital. Indonesia oleh imperialisme finanz kapital ini didjadikan tempat pengambilan basis grondstoffen untuk kapita­ lisme dinegeri Belanda. Uang ditanamkan disini, misalnja didalam kebun karet atau dalam kebun kelapa sawit dan sebagainja. Ini kelapa sawit atau karet, ini mendjadi basis grondstoffen. Misalnja minjak kelapa sawit dibawa kenegeri Belanda, minjak ini mendjadi salah satu basis grondstof untuk pabrik sabun dan lain-lain sebagainja. Hasil daripada produksi ini dengan bahan kelapa sawit, dibawa lagi ke Indo­

nesia, didjual di Indonesia. Djadi achirnja mendjadLtempat.-pengam­ bilan b^han-bahan untuk kapitalisme dinegeri Belanda, djuga mendjadi—

tempat pendjualan produksi dinegeri Belanda itu. Tetapi jang paling mendalam didalam peri-kehidupan kita, ialah terutama sekali pena- naman modal. Disini dibangunkan perkebunan, industri-industri tetapi semuanja perkebunan-perkebunan dan industri-industri imperi- alisme, dengan uang ini tadi, finanz kapital. Nah, agar supaja perke­ bunan atau industri-industri itu tadi bisa berdjalan dengan sebaik- baiknja, harus dipenuhi beberapa hal jang berbeda sekali daripada sjarat-sjarat berkembangnja handels-imperialisme.

Handels-imperialisme, saja ulangi lagi, bisa berkembang biak kalau rakjatnja mempunjai koopwil dan ^koopkrachtj Handels-imperialisme dengan sendirinja mampus, kalau rak ja tn ja y tld a k ^sa j^a n tidak mau beli. T etapi finanz-kapital mempunjai eisen lam"' Mau menanamkan modal disini, didjadikan onderneming. Onderneming pegunungankah atau onderneming ditanah datarkah. Mau tanam tembakau didaerah Jogjakarta atau Solo. Mau tanam tebu dilembah sungai Berantas misalnja. Bagaimana bisa tanam tebu dilembah sungai Berantas? A tau bisa tanam tembakau dilembah Bengawan Solo ? Sekitar Solo dan Jogjakarta dan sebagainja. Harus menjewa tanah, sebab tanah milik daripada rakjat. Agar supaja sewa tanah ini dimungkinkan,

diadakannja ordonansi jang dinamakan grondhuurordonnantie,

pada pertengahan abad ke-19. .jang memberi kesempatan kepada pengusaha asing menjewa tanah daripada rakjat untuk ditanami tebu, untuk ditanami tembakau, untuk ditanami apapun, agar supaja laba bisa tinggi, sewa tanahnja djangan mahal. Agar supaja sewa tanah

(22)

tidak mahal, levensstandaard daripada rak jat ditekan, handels-im pe- riaJisme malahan agak m enaikkan levensstandaard, artinja dipiara, koopwil en koopkracht. Finanz-kapital im perialism e m alahan m enekan

supaja sewa tanah tidak terlalu tinggi. Sewa tanah itu ditentukan oleh ;

levensstandaard, standar hidup d arip ad a rakjat. R a k ja t jang stan d ar hidupnja rendah akan sudah senang m enerim a sewa jang m urah.

Ketjuali sewa tanah, finanz-kapital jang m enanam kan m odalnja disini j

itu memerlukan kaum buruh. Djuga kaum buruh ini harus kaum j

buruh jang upahnja rendah. K alau kaum buruh itu upahnja tinggi, j

y / labanja kurang bagi kaum imperialis.

— --- Dus, diusahakan dengan segala m atjam agar supaja kaum b u ru h j

, \pr upahnja rendah. Sampai kita pernah m engalam i satu w aktu, upah |

kaum buruh 8 sen, satu orang sehari. D ihitung-hitung hidupnja rak ja t 1

Indonesia bahkan pernah segobang seorang sehari. T etapi upah b u ru h j

pernah disuatu tem pat itu 8 sen sehari. 12 sen seorang sehari. Paling- (

paling 25 sen seorang sehari. M inim um loon, rakjat Indonesia didjadi- \

kan minimumleidster, ini istilah d arip ada seorang B elanda sendiri, i

daripada orang jang selalu saja sitir jaitu D r Uw ender, jang m engata- j

kan bahwa rakjat Indonesia itu adalah m inim um leidster, segalanja i

itu minimum, kebutuhan-kebutuhannja ja m inim um , k e b u tu h a n i

m akanann\a m in im u m ,pakaian m inimum , segalanja m inim um , upah- ,

njapun minimum sehingga konklusinja ialah jang sering saja k a ta k a n rakjat Indonesia adalah een volk van koelies en een koelie onder de natie. Inilah effek dan usaha d aripada finanz-kapital im perialis. ( Djangan diadjarkan kepada rak jat k ebutuhan-kebutuhan jang b ukan- bukan. Sekolah-sekolah djangan lekas-lekas diberi, paling-paling sekolah jang sudah paling minimum. Di India tidak, k a ta saja tadi, pada tahun 1865 kalau tidak salah, Universitas jang p ertam a dibuka. Kita, saudara-saudara, sampai perm ulaan abad sekarang ini, tidak mengenal akan universitas. Sekolahnja sekolah rendah sem u an ja, sekolah menengah hanja untuk orang Belanda sendiri a ta u p u tra- putra daripada pegawai Indonesia. D an sistim nja njata, sistim m em ­ bikin kita m endjadi kaum buruh. Saja pernah d uduk d id alam sekolah rendah.

Perm ulaan abad sekarang ini, padahal w aktu itu sudah ta h u n 1915, sebagai m urid daripada sekolah rendah itu saja m asih d ia d ja r

(23)

ilmu ukur dengan meetketting, rante ukur itu, kita murid-murid harus bisa mengukur halaman, mengukur sebidang tanah, tak lain tak bukan agar supaja nanti bisa mendjadi mandor ukur. Djadi standar hid up direndahkan sekali, saudara-saudara. Bahkan demikian djauhnja usaha merendahkan levensstandaard kita ini, sehingga dulu, kelas pertengah­ an kita dan kelas bordjuasi dulu sama sekali achirnja djuga padam. Dulu misalnja kita membikin bahan pakaian kita sendiri.

Saudara kalau batja didalam kitab-kitab jang ditulis oleh komisi mindervvelvaarkomisi atau kitab jang ditulis oleh Kroevaart, saudara masih bisa membatja bahwa didalam abad ke-18, kita ini masih selfsupporting didalam lapangan textiel. Ja bukan textiel mesin, tetapi textiel tenunan. Sebagaimana saudara lihat dipulau-pulau Indonesia Tim ur sekarang, masih ada disana selfsupporting barang tenun sendiri, misalnja di Sumba, dipulau Kisan dan lain-lain. Itu masih selfsupport- lng, tetapi sebagai tadi saja katakan sebagian daripada laba finanz- kapital ini, didjadikan industri dinegeri Belanda antara lain industri tenun Twente, oleh industri tenun ini saudara-saudara, matilah sama sekali middenstand kita jang tadinja bisa membuat textiel. Djadi meskipun disatu fihak finanz-kapital ini merendahkan standard hidup rakjat, oleh karena memang demikianlah eisen daripada finanz-kapital tetapi sebaliknja handelskapital Belanda jang datang disini membawa textiel daripada Twente mematikan kelas pertengahan kita dan kelas bordjuis. Bisa mematikan oleh karena import jang dibawa kesini adalah import jang amat murah sekali tidak sebagai import Inggris di India. Import di India itu mengenali kwaliteiten. ada kwaliteit jang hebat-hebat, sebagaimana sampai sekarang saudara mengetahui wol daripada Inggris kwaliteit tinggi untuk mendjual barang kwaliteit tinggi ini memerlukan koopwil dan koopkracht daripada rakjat. Import textiel dari negeri Belanda kesini bukanlah textiel kwaliteit tinggi bukan textiel untuk kaum wanita jang berupa bembergzijde, bukan kain wol jang hebat-hebat seperti bikinan Leincheser. Tidak ! Import kebanjakannja berupa blatjo kain mori, paling-paling kain hitam, kain merah, tjita-tjita jang murah. Saja mengalami saudara-saudara, dulu kain tjita jang saja pakai enam sen satu elo.

(24)

Dulu ukurannja itu elo, 70 cm. D jadi laage kw aliteiten, d a n itu tidak memerlukan satu bangsa jang levensstandaardnja harus dinaik-

naikkan. T jukup dengan *satu bangsa jang levensstandaardnja

memenuhi eisen daripada finanz-kapital im perialism e itu. Sehingga saudara-saudara, achirnja kita ini m endjadi satu bangsa kelas ketiil. Kita tidak m em punjai orang-orang jang kaja, seperti di India. Di India mempunjai Burla, m em punjai T a ta , m em punjai famili N ehru, M othilal

Nehru, bapaknja Jaw aharlal N ehru itu bukan m ain dia m iljunernja, — |

orang bilang, — dia tjutjikan dia setrikakan badju-b adju nja itu di London. Tidak m au tjutjian di A lah ab at, m eskipun dia diam di A lahabat. Pakaian kotor-kotor dikirim ke London, tjulji di L ondon, disetrika di London. O rang kaja di Indonesia tidak ad a, sem u anja

kelas ketjil.

Pegawai, kelas ketjil, tidak ada pegawai tinggi. Paling-paling jan g paling tinggi jaitu Bupati atau A dipati. T etapi jang lain-lain ialah klerk-klerk, paling-paling opseter-opseter. D alam tentara K N IL , b e ra p a orang jang djadi kapten? Tidak ada. Satu orang atau dua orang M ajor. Jang lain itu paling-paling sersan. Pendek segala hal jang besar iala h Belanda, jang ketjil-ketjil Indonesia sam pai kepada rak jat d jela ta n ja

mecw^vs.U.a2c\i w M m um leidsier. Kaum buruh ada jang m en d a p a i 8 sen !

sehari, tani ja tarn udaV. <u\a luiVl bosav. Saja Udak m engatakan

baVvwa k'ua harus mempunjai grootbezit, tidak, tetapi saja hanja mengatakan bahwa rakjat Indonesia itu hanjalah rak ja t ketjil.

Berhubung dengan itu saudara-saudara, m aka aksi untuk m eruntuh- kan imperialisme itu haruslah terdiri dari gabungan sem uanja jang ketjil ini. Di India bisa dipergunakan kekuatan dari kaum b ordjuis dan middenstand. Di Am erika kekuatan dari bordjuis d a n m idden- stand, jang bisa mengadakan satu A ngkatan Perang. S a u d a ra tahu bagaim ana di Amerika perm ulaan revolusi itu ? Ja itu d iw ak tu bebe- i rapa orang pedagang teh m elem parkan tehnja didalam laut oleh karen a import teh harus m em bajar padjak. Itulah m eletusnja revolusi di | A m erika, ialah membuang teh didalam laut, jang dim ulai oleh kaura pengusaha. Di India gerakan nasional bertulang punggung kepada kaum bordjuasi nasional. K ita tidak. K ita tidak m em punjai bordjuasi nasional. Sudah tidak m em punjai. D ulu d idalam a b a d ke-16, 17, 18

(25)

kila mempunjai bordjuasi nasional jang bisa selfsupporting diatas- lapangan textiel misalnja. tetapi didalam abad ke-20 achir 19 tidak ada kelas bordjuasi nasional ini.

Dus gerakan melawan imperialisme itu adalah gerakan daripada segala golongan jang ketjil. Sifatnja sudah lain, saudara-saudara. Disana bordjuasi nasional jang menunggangi rakjat djelata. di Indo­ nesia tidak bisa berdjalan jang demikian itu. Di Indonesia gerakan^ nasionalnja ialah gerakan daripada rakjat djelata tok. didalam segala m atjam . A m btenar-am btenar ketjil duduk didalamnja. Dari fihak peng-- usaha-pengusaha ada duduk didalamnja, tapi ketjil. Semuania ketjil. G erakan Sarikat Islam misalnja, Sarikat Dagang Islam jang diadakani m ula-mula oleh Kijai Samanhudi, didalam tahun 1910 begitu setelah Budi Utomo, jah, Sarikat Dagang Islam ja pedagang-pedagang jang ketjil bukan pedagang-pedagang seperti Tata, seperti Burla, seperti Nehru. B apaknja Nehru itu bukan pedagang tetapi advocaat besar jang mempunjai andil didalam beberapa perusahaan. Sarikat Dagang Islam pun, saudara-saudara, gerakan daripada pedagang ketjil bahkan- jang kemudian dirobah mendjadi Sarikat Islam jang bukan sadja pedagang jang masuk didalamnja tetapi tani ketjil. buruh ketjil, semuanja jang ketjil masuk didalamnja. Ini jang mendjadi kekuatan kita, siap diseluruh Indonesia, golongan ketjil, ja buruh. ja tani. ia pegawai, ja daripada fihak pedagang. ja nelajan, ja kusir, ja tukang bengkel, ja semuanja. kita himpun kekuatannja. Dus, kita perlukan bagi menangnja gerakan kita satu hikmat persatuan. Kita menghadapi soal ini, saudara-saudara, bagaimana bisa menumbangkan imperialis­ me. Jah, kita harus bisa bersatu, mempersatukan tenaganja jang ketjil ini, ja tenaganja kaum buruh, ja tenaganja kaum tani. tenaga kaum buruh untuk menghadapi industri-industri daripada finanz-kapital' itu, tenaga-tenaga kaum tani kita butuhkan untuk menentang perke- bunan-perkebunan baik ditanah datar maupun dipegunungan, kita butuhkan segenap tenaga daripada rakjat Indonesia.

Pada satu waktu saja sampai kepada satu saat jang saja memerlukan. satu nama umum bagi semua jang ketjil-ketjil ini. Ja buruh, ja tani, ja pegawai, ja nelajan dan lain-lainnja ini, semuanja tidak ada jang besar, m elainkan ketjil-ketjil semuanja, lantas saja beri nama kepada

(26)

1

sem uanja ini M arhaen. T id ak bisa disebutkan proletar, katak u . Sebab a p a jang dinam akan proletar ? B arangkali sau d ara-saudara sudah m endengar uraian ini, tetapi baiklah saja u raikan sekali lagi. A pa jang dinam akan proletar? Pak, p roletar itu kaum buruh. T id a k djelas! M arilah kita tan ja kepada K arl M arx sendiri, dia jang m engadakan perkataan, terkenalnja p erk ataan proletar, m enurut M arx proletar adalah orang jang m endjualkan tenaganja kepada o rang lain dengan tidak ikut memiliki alat produksi, ini definisi M arx. Proletar adalah orang jang m endjualkan tenaganja kepada orang lain dengan tidak memiliki alat produksi. Sekadar m endjual tenaga tok. T id a k ikut memiliki alat produksi. A pa alat produksi. K ereta api ad alah a la t produksi. B ahkan gergadji, palu d an lain-lain sebagainja adalah alat-alat produksi. D jikalau engkau m endjualkan tenagam u didalam sesuatu perusahaan tetapi engkau tidak ikut m emiliki alat produksi, tidak ikut memiliki pabrik, tidak ikut m emiliki mesin, tid ak ikut memiliki m artil-m artil, palu-palu, gergadji-gergadji didalam p ab rik itu, kamu tjuma m endjual tenagam u sadja, engkau adalah proletar. D an ini definisi mengenai semua jang m endjual tenaga. K au m intelektuil-

jang m endjualkan tenaganja k ep ada satu perusahaan

besar, perusahaan Ph\Y\ps, UnWever apapun, engkau hanja m endjual-

'a n tenagamu sebagai insinjur, dengan tidak ikut mem iliki pabrik

Unilever, atau pabrik Krupp, engkau adalah proletar, tetapi nam anja ialah intelectuil proletar, proletar intelektuil. Padahal, ja rum ah, gedung, rumah jang didiami, engkau pergi kepekerdjaan dengan mobil jang mengkilap, engkau adalah insinjur, engkau adalah doktor, engkau adalah ahli kimia, oto jang mengkilap, tidak m iskin, tetapi jang engkau djual hanja tenagamu, fikiranm u, tidak ikut m em iliki alat

produksi, engkau adalah proletar.

Dus, si insinjur proletar, si doktor ilmu kim ia jang bekerdja kepada Bayer misalnja, proletar, tjum a ja intelectuil proletar. Saja m em erlu- kan satu istilah buat ini, si ketjil-ketjil sem uanja itu tadi. B uruh ketjil ja proletar, dia masuk didalam golongan jang saja tjarik an istilah tani ketjil jang perlu djuga istilah bagi si tani ketjil ini tetapi si tani ketjil ini bukan proletar, sebab ia punja alat produksi m ilik sendiri, si nelajan ketjil masuk didalam golongan jang saja tjarik an istilah tetapi dia bukan proletar, alat produksi milik dia sendiri. Si tukang

(27)

gerobak ketjil, gadji, ja tidak punja gadji, gerobaknja diapunja sendiri, kudanja jang kurus itu diapunja sendiri. L ha ini nam anja apa, saja tjarikan pada suatu ketika, untuk semua rakjat Indonesia jang ketjil- ketjil ini. T jeriteranja ialah pada suatu hari saja berdjalan di- sebelah selatan kota Bandung, kalau saudara m au tahu desanja,

nam a desanja Tjigereleng. Di Tjigereleng saja b e rd ja la n -d ja la n disa-

wah. Pada w aktu itu saja memimpin Partai, saja djalan-djalan disana, saja m elihat seorang laki-laki sedang menggarap sebidang tanah. SajaQ^} tanja : bung, ini tanah siapa ?

G aduh abdi. Patjul ini siapa punja. Gaduh abdi, artinja gaduh abdi itu, saja punja. G ubuk ini siapa punja? Gaduh abdi. Engkau kalau sudah tanam padi ini, hasil padi ini untuk siap a? Buat abdi. W ah engkau kaja? Tidak. Miskin. M aklum tjuma begini, dan meskipun tanah punja saja sendiri, patjul saja punja sendiri, hasilnjapun saja punja sendiri, tetapi saja miskin, paling miskin. Tjoba lihat gubuk itu sudah rejot. O rang ini bukan proletar. Miskin, tetapi proletar, sebab alat produksi milik dia sendiri. Sebaliknja sebagai tadi saja katak an meskipun mobil mengkilat kalau alat produksi tidak dimiliki- n ja dan dia tjum a m endjual tenaganja sadja, adalah proletar. Orang ini bukan proletar, tetapi miskin, seperti 95% daripada rakjat Indo­

nesia adalah miskin. Saja tanja k e p a d an ja : nama bung siapa ?

M arhaen, djaw ab dia. Timbul ilham, kalau begitu semua rakjat Indonesia jang miskin ini saja nam akan M arhaen. ja, jang proletar ja jang bukan proletar, ja jang buruh, ja jang tani, ja jang nelajan, ' ja tukang gerobak, ja jang pegawai, pendeknja jang ketjil-ketjil ini semua, M arhaen.

Ini bahan kita untuk digerakkan bersama untuk menumbangkan imperialis, tidak memiliki bordjuasi nasional, tidak memiliki tenaga A ngkatan Perang seperti sekarang.

Dulu tidak ada A ngkatan Perang kita, revolusi Am erika segera

s e te la h Thom as Jefferson, Thom as Paine, George Washington dan Paul Rellier m engatakan : hajo kita melepaskan diri dari Inggeris, terus dibentuknja A ngkatan Perang bahkan George Washington men­ djadi Panglim a Besar daripada A ngkatan Perang jang kemudian dipilih mendjadi Presiden.

(28)

K ita tidak m em punjai A n g k atan Perang, k ita tidak m em punjai ,j

bordjuasi nasional, k ita harus d a n m u tlak harus h an ja bisa m em per- :j

gunakan tenaga d a rip a d a ra k ja t d jelata sebagai satu verzam elnaam !

jang saja n am akan M arhaen, dus, sedjak d a rip a d a m u lan ja a ta u lebih

tegas sedjak fase revolusioner, d a rip a d a g erakan n a s io n a l kita, kita

harus bisa m em egang pandji persatuan. Sedjak d a rip a d a fase revolusi- oner, djangan kira, tadi sudah saja p ering atkan bukan, p e rk a taa n revolusioner djangan dihubung-hubungkan dengan kek erasan sendjata.

Sedjak dari fase revolusioner, d jik alau saja boleh m em pergunakan J

istilah jang saja u tjap k an p a d a pid ato 20 M ei, sedjak an g k a ta n pene-

gas jang dengan tegas b e r k a t a : Indonesia m erdeka, itu lah satu |

umgestaltung von grundauf, sedjak d a rip a d a fase itu k ita m enghadapi

persoalan m em persatukan sem ua xevolutionnaire krachten, sem ua !

tenaga-tenaga revolusioner, jaitu tenaga-tenaga d a ri segenap M arhaen, !

M arhaen didalam arti, sebagai tadi saja k a ta k a n ja buruh , ja tani, ja pegawai, ja tukang gerobak, ja tu k an g nelajan, ja tukang pedagang,

semua rakjat Indonesia jang 95% M arhaen. j

Djadi alat kita hanjalah persatuan, d jik alau k ita tid a k berdiri diatas j

xnungkin gerakan kita tid ak berhasil. D i Sovjet U ni lain sa u ­ dara-saudara, disana ada kelas kapitalis, kelas proletar d a n tani, b ersa­ m a-sam a proletar dan tani ini m enum bangkan kelas kapitalis. K ita ter- diri daripada m atjam -m atjam golongan tetapi ketjil sem uanja, ini harus kita gabung, jaitu m enentang im perialisme jang p a d a h a k e k atn ja ialah finanz-kapital imperialisme, tetapi saudara-sau dara, u n tu k m em per­ satukan segenap golongan-golongan M arhaen ini, jang terdiri dari elemen buruh. elemen tan i. elemen pedagang. elem en tu k an g gerob ak, elemen nelajan dan sebagainja itu, kita tentu m enghadapi beberap a persoalan. Persoalan kepentingan d arip ad a golongan, perso alan rasa daerah, kepentingan rasa agam a, kepentingan lain-lain. K a re n a itu sedjak m ulanja didalam idee m em persatukan m arhaen sud ah dim a- sukkan terutam a sekali elemen keaslian Indonesia ialah gotong rojong. Gotong-rojong jang m emang salah satu sendi d a rip a d a m a sja ra k a t Indonesia sedjak djam an dahulu, d an d ian d ju rk an k e p a d a sem ua golongan ini bahw a kita hanjalah bisa m enum bangkan im perialism e itu kalau kita bersatu dan berdiri diatas dasar revolusioner. D iterang- kan kepada kaum m arhaen terutam a sekali kep ad a k au m m arh aen

(29)

jang mendjadi anggota partai saja, sebab kaum m arhaen ini dimana- mana, saja bitjara setjara wetenschappelijk, djangan mengira Bung K arno m em akai perkataan m arhaen itu karena mengingat PN I dahulu, tidak.

Saja tadi ’kan berkata, m arhaen itu meliputi semua, dus, didalam partai-partai jang sekarang ini didalam PK I ja ada Marhaen, didalam partai M asjum i ja ada M arhaen, didalam partai Nahdlatul ’Ulama ja ada M arhaen, didalam Gerwani ja ada M arhaen, Marhaen didalam arti rakjat Indonesia dari segala golongan jang ketjil itu tadi, jang tidak bisa diberikan nam a kepadanja proletar.

Saja m entjari satu istilah baru untuk menggambarkan keketjilan daripada rakjat Indonesia ini, meskipun djum lahnja djutaan tetapi ekonominja ketjil, saja tjarikan satu perkataan, satu istilah jaitu isti­ lah M arhaen. D idalam arti jang demikian itu, saja pakai perkataan m arhaen itu tidak dengan ingatan kepada sesuatu partai. Marhaen daripada semua golongan ini harus dipersatupadukan, karena itu sedjak daripada semula A ngkatan penegas berkata : harus berdiri

di p la tfo rm rev o lu sio n e r. A p a ja n g d in a m a k a n revolusioner, r evolusi-

oner didalam arti ungestaltung von grund auf, perobahan radikal revo­ lusioner didalam arti tjukup dengan kehendak zaman jang tjepat revo­ lusioner didalam arti menentang kepada imperialisme. Semua golongan jang ikut aliran zam an jang tjepat semua golongan jang hendak menum bangkan imperialisme, semua golongan itu adalah revolusioner. J a dari buruh, ja dari tani, ja dari golongan apapun.

Dus istilah revolusioner saudara-saudara, djangan saudara tjampur- kan kepada, misalnja revolusioner harus proletar, atau revolusioner harus orang jang berdiri diatas taraf, diatas platform demokrasi formil, atau revolusioner harus orang sosialis. Sosialis didalam arti, bukan PSI, tetapi didalam arti menghendaki m asjarakat sam arata

s a m a r a s a tanpa kapitalisme. Djangan dihubungkan dengan tiga hal ini. Revolusioner tidak harus hanja orang proletar sadja, tidak harus hanja orang sosialis sadja, tidak harus hanja orang jang berdiri diatas dasar

d e m o k ra s i formil. Revolusioner adalah tiap-tiap orang jang menentang imperialisme, revolusioner adalah dus tiap-tiap orang jang mengikuti

k e h e n d a k n ja zam an jang tjepat. M isalnja kalau saudara-saudara ber­ kata : tidak, revolusioner harus proletar. Tidak klop, saudara-saudara,

(30)

sebab ad a djuga golongan-golongan p ro letar jang tidak revolusioner, m isalnja gerakan kaum buruh di Inggris jang telah saja tjeriterakan, gerakan kaum buruh di Inggris jang •terdiri d a ri proletar-proletar, saudara-saudara.

Sedjak daripada pemimpinnja entah jang n a m an ja M acdonald, se- b u tlah pemimpin Labourparty Inggris A tlee, sam pai k e p ad a anggo- tanja, taxi driver, atau m achinew orker a ta u dockw orker, sem uanja proletar. Atlee dahulu kaum proletar, M acdonald a d a la h k a u m buruh pertam bangan batubara, proletar. B egitu pu la anggota-anggotanja, sem uanja proletar tetapi sam a sekali tid a k revolusioner, sebab m is a l-' nja menentang kepada kem erdekaan penuh d a rip a d a bangsa-bangsa, menentang kepada gerakan anti kolonialism e 100% , m enentang ke­ pada memberi kem erdekaan penuh p a d a India. A tlee m em beri ke­ m erdekaan kepada India, k alau boleh d ip ak a i p e rk a taa n m em beri,

sebab kemerdekaan India adalah hasil keringat ra k ja t In d ia sendiri, didalam bentuk dom inion status, belakangan k a ta k u tad i w et 1947

dominion status, tahun 1950 oleh p e r d jo a n g a n ra k ja t In d ia sendiri,

d ir o b a h m e n d ja d i R e p u b lik m asih didalam gabungan com m onw ealth, j

Dus, proletar Inggris saudara-saudara, tid ak revolusioner, dus tidak klop bahw a perkataan revolusioner harus proletar. D em ik ian pula saudara-saudara akan berkata: revolusioner itu h aru s sosialis, dida­ lam arti tadi m asjarakat sam a-rasa sam a-rata ta n p a kapitalism e. Tidak klop lagi. M isalnja gerakan dari ra k ja t M esir, revolusioner jang sekarang m em untjak kepada gerakan dibaw ah p im p in an G am al A bdul Nasser, revolusioner tetapi m ereka tid a k terdiri d a ri kaum sosialis.

B ahkan aku pernah m em batja satu u raian jang m en a m ak a n ge­ rakan A m anullah K han dari A fganistan itu revolusioner, A m anullah K han ad alah seorang radja A fganistan jang did alam ta h u n 1926 m entjoba m enum bangkan imperialism e Inggris. T e ta p i gagal. A m a ­ nullah K han sam a sekali bu k an proletar, sam a sekali b u k a n sosialis, bahkan nam anja K han, kalau b ahasa Indonesia K h a n itu barang- kali R aden M as Pandji A rio. A m anullah K h an d id alam tu lisan ini jang ditulis oleh seorang pem im pin besar revolusi. D us tid a k klop k alau k ita berkata: revolusioner h arus sosialis. D em ik ian p u la tidak klop kalau dik atak an revolusioner harus orang jang b e rd iri diatas

(31)

platform dem okrasi formil. A p a demokrasi formil itu? Demokrasi jang m enghendaki parlem en, ^pungut suara, stem-steman itulah jang dinam akan form ele dem ocratic. D engan tjara Parlemen jang begini, djangan b erk ata bahw a orang revolusioner hanjalah orang jang ber­ diri diatas platform parlem en-parlem enan, pungutan suara, demo­ krasi form il, tidak. Seperti A m anullah K han itu tadi, jaitu bukan seorang dem okrat form il, dia bahkan orang K han, orang radja jang m em erintah tid ak dengan parlem en tetapi toh oleh seorang penulis revolusioner ini dinam akan revolusioner. N ah ini saudara, masukkan didalam gerakan rakjat, bahw a semua harus revolusioner, artinja sem uanja harus m enentang imperialisme, sebab siapa menentang imperialisme, buruhkah, tanikah, pegawaikah, orang dari golongan agam akah, sosialiskah, proletarkah, demokrasi formilkah, bukan proletarkah, bukan sosialiskah, bukan demokrasi formilkah, siapa jang m enentang imperialisme adalah revolusioner. Ini adalah satu slogan m em persatu darip ad a segenap kaum ketjil Indonesia jang tadi kuterangkan.

Dus, gerakan rakjat Indonesia ialah jang achirnja bisa berhasil

m e n g g e ra k k a n 17 Agustus 1945, sebagai ja n g sudah saja gambarkan pada pidato 20 Mei, demikian pula sedjak 17 Agustus 1945 sampai pengakuan kedaulatan tahun 1950 ternjata satu gerakan persatuan.

Berlainan sekali dengan gerakan India jang pada hakekatnja ialah gerakan kaum pertengahan dan bordjuis menunggangi kaum proletar, berlainan sekali dengan gerakan revolusi Perantjis, ber­ lainan dengan gerakan revolusi Amerika. K ita adalah satu gerakan dari seluruh rakjat dengan dasar persatuan dan revolusioner. Nah, saudara-saudara mengerti sekarang background daripada faham- faham ini, dengan background inilah saudara-saudara ditjarikan kem udian form ulering sebagai Weltanschauung agar supaja kita da­ pat nieletakkan negara jang akan kita proklam irkan pada tanggal 17 Agustus 1945 itu diatasnja, jaitu Pantjasila, Pantjasila ketjuali

satu Weltanschauung adalah alat pemersatu, dan siapa tidak mengerti

perlunja persatuan, siapa tidak mengerti bahwa kita hanjalah dapat m erdeka dan berdiri tegak merdeka, djikalau kita bersatu, siapa jang tidak mengerti itu, tidak akan mengerti Pantjasila.

(32)

K edjadian-kedjadian jang achir-achir ini, sau d ara-sau d ara, mem-[jj

buktikan sedjelas-djelasnja bahwa djikalau tid ak diatas d a sa r Pan-

J

tjasila kita terpetjah belah, m em buktikan dengan djelas bah w a hanja 'r, Pantjasilalah jang dapat tetap m engutuhkan N egara kita, tetap da- i pat m enjelam atkan N egara kita. O leh k aren a itu saja h a ra p saudara- saudara nanti kalau saja sudah m enguraikan P a n tja sila ini selalu , ingat kepada background jang p a d a m alam ini saja b erik an kepada saudara-saudara, bahw a k ita m em butuhkan p e rsa tu an d a n bahwa ) P an tjasila adalah ketjuali satu W eltanschauung ad a la h satu a la t pe- mersatu daripada rak jat Indonesia jang aneka w arn a ini.

Sekarang saudara-saudara telah pukul 10 lebih 3 m enit, saja kira t sudah tjukuplah sebagai inleiding. Insja A llah d u a pekan lagi akan * saja mulai mengupas Pantjasila, sila per sila.

*

Sekian. !

(33)

! ' erninjam I IcO.Agt ‘.Oanggal ; P a r a f ^ o l^ * ' ! j I 9 * ^ £ . | 1 0 M i m \ f ! ^ 1 ? ? 2

\ m \ w / v

j ^ w - ; j 2 ] M 2 0 1 1

O

/

\ ;

.

I U l M ~

fD 8 JUM1994

DEC

; 4 Ma ' "^ 9 ^ 1 9 NOV 2812

(34)

No. 9 9 2 .0 7

S 4 6 5 p a n t j a - S i l aPEN G A R A N G & NAMA BUKU

S e b a g a i D a s a r N e g a r a , 1 4 9 7 8 / 6 0

Pem injam Tanggal

^|olC A * 4 > o s j u n is ® r

0 9 DEC 199?

\ 1 9 ? ? ’ V~Jcrc?

y>

*■

y & s

1 4 MAY W - !

1 8 m

( $ M .

I K

Paraf

m J 4 ;S A

(35)

Referensi

Dokumen terkait

Dampak yang harus dihadapi oleh perusahaan manufaktur adalah faktor kegagalan dalam memenuhi spesifikasi produk yang mengarah kepada permasalahan di lantai produksi

Sumber kesalahan yang mungkin terjadi dalam hasil pemeriksaan kadar hemoglobin metode hasil pemeriksaan kadar hemoglobin metode cyanmethemoglobin adalah satatis vena pada

hasil ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Arta dan Kesuma (2013) menyatakan bahwa tingkat suku bunga kredit berpengaruh positif

İlk aşamada 21 metal silindir numunenin çapı mikrometre ile ölçülüp hatalar, standart sapma, ortalama değer ve diğer hesaplamalar yapılarak yapılan ölçümlerle ilgili bir

[r]

Peserta didik mampu membaca Q.S.at- Tiin dengan tartil, mengetahui makna Q.S.at- Tiin dengan benar, mencontohkan perilaku saling mengingatkan dalam hal kebajikan

Di sini tentor akan menjelaskan seluk-beluk tentang diskusi, antara lain: pengertian, tujuan, pihak-pihak yang terlibat, syarat-syarat, tata cara pelaksanaan, cara

Berkaitan dengan fungsi media film yang mampu memvisualisasikan pesan-pesan secara lebih utuh, sebagai media persuasi, dan penyampai pesan yang kuat kepada penonton,