• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sop Kesling

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sop Kesling"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

SOP

PENGAMBILAN SAMPEL AIR UNTUK UJI BAKTERIOLOGIS No. Dokumen

60/L/PL/2013 ...No. Revisi : Halaman :1

Tanggal Ditetapkan Disusun Oleh : Penanggung jawab Program

Penyehatan Lingkungan Kec.Abung Selatan Rini Olivia,AmdKL Ditetapkan KEPALA PUSKESMAS KALIBALANGAN dr. Hj.Sri Haryati,M.Kes Pengertian Mengambil sampel air bersih / air minum untuk pemeriksaan bakteriologis Tujuan Untuk mendapatkan sampel air yang sesuai untuk pemeriksaan bakteriologis Kebijakan Sebagai acuan petugas sanitasi dalam pengambilan sampel air untuk

pemeriksaan bakteriologis Standar

Tenaga

Petugas adalah sanitarian Standar Sarana dan Prasarana 1. Botol steril 2. Lampu bunsen 3. Alkohol 70% 4. Kapas steril 5. Pinset 6. Korek api

7. Kertas label dan ballpoint 8. Tempat untuk botol sampel

Reagen

-Prosedur Tetap

1. Persiapan petugas

2. Persiapan alat dan bahan

3. Melaksanakan pengambilan sampel air untuk pemeriksaan bakteriologis sesuai SOP

Cara

Melaksanakan Tiap Kegiatan

1. Kran dibuka, biarkan air mengalir selama 2 – 3 menit lalu kran ditutup kembali

2. Panaskan mulut kran dengan bunsen sehingga uap air keluar dari mulut kran atau bersihkan mulut kran dengan alkohol 70%

3. Kran dibuka kembali dan biarkan air mengalir beberapa saat, ambil botol sampel dan lewatkan mulut botol pada bunsen kemudian isi dengan sampel air sebanyak 100 ml

4. Lewatkan mulut botol pada bunsen, tutup botol kembali dan beri label 5. Botol disimpan pada tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung 6. Segera kirim ke laboratorium

Catatan

-SOP

(2)

No. Dokumen 61/L/PL/2013 No. Revisi : ... Halaman : 1 Tanggal Ditetapkan 18 Februari 2013 Disusun Oleh : Penanggung jawab Program

Penyehatan Lingkungan Kec.Abung Selatan Rini Olivia,AmdKL Ditetapkan KEPALA PUSKESMAS KALIBALANGAN dr. Hj.Sri Haryati,M.Kes Pengertian Mengambil sampel air bersih / air minum untuk pemeriksaan kimiawi Tujuan Untuk mendapatkan sampel air yang sesuai untuk pemeriksaan kimiawi Kebijakan Sebagai acuan petugas sanitasi dalam pengambilan sampel air untuk uji

kimiawi Standar

Tenaga

Petugas adalah sanitarian Standar

Sarana dan Prasarana

1. Alat pengambil sampel terbuat dari plastik yang dapat ditutup dengan kuat dan rapat, mudah dicuci, tidak mudah pecah, tidak menyerap zat – zat kimia dari sampel dan tidak melarutkan zat – zat kimia ke dalam sampel (contoh jerigen plastik 1 - 5 liter sebaiknya berwarna putih)

2. Kertas label dan ballpoint

Reagen

-Prosedur Tetap

1. Persiapan petugas 2. Persiapan alat

3. Melaksanakan pengambilan sampel air untuk pemeriksaan kimiawi sesuai SOP

Cara

Melaksanakan Tiap Kegiatan

1. Menentukan lokasi pengambilan sampel 2. Menyiapkan jerigen pengambil sampel air

3. Membilas jerigen menggunakan air sampel yang akan diambil sebanyak 3 kali

4. Mengambil sampel sesuai dengan keperluan 5. Tutup kembali jerigen dengan rapat

6. Beri label pada jerigen sampel 7. Kirim segera sampel ke laboratorium

Catatan 1. Apabila sampel diambil beberapa titik, maka volume yang diambil tiap titik harus sama

2. Pada prinsipnya air yang akan diperiksa diusahakan mempunyai susunan sama dengan air aslinya. Semua tindakan yang merubah susunan kimianya harus dihindari, baik tempat pengiriman maupun peralatan serta cara pengambilan sampel air.

SOP

(3)

No. Dokumen 62/L/PL/2013 No. Revisi : ... Halaman : 1 – 2 Tanggal Ditetapkan 18 Februari 2013 Disusun Oleh : Penanggung jawab Program

Penyehatan Lingkungan Kec.Abung Selatan Rini Olivia,AmdKL Ditetapkan KEPALA PUSKESMAS KALIBALANGAN dr. Hj.Sri Haryati,M.Kes Pengertian Penanganan sampah medis dengan tepat dan aman sehingga tidak

membahayakan dan menimbulkan gangguan kesehataan bagi masyarakat Tujuan Agar sampah medis di puskesmas dapat ditangani dengan baik dan aman

sehingga tidak membahayakan lingkungan dan kesehatan masyarakat Kebijakan Sebagai acuan petugas dalam penanganan sampah medis padat dan cair

secara benar dan aman Standar

Tenaga

Petugas adalah orang yang telah dilatih / mendapat pengetahuan tentang penanganan sampah medis dengan didampingi oleh Petugas Sanitasi

Standar Sarana dan Prasarana

1. Alat Pelindung Diri (Sarung tangan tebal dan aman dari kulit/karet, masker, apron)

2. Wadah tempat sampah medis (kuat, tidak mudah robek dan ada tutup) a. Wadah warna kuning (safety box) : untuk semua sampah medis yang

akan dibakar di incenerator

b. Wadah warna merah : untuk sampah medis yang dibakar tidak dengan incenerator / dikubur dengan sanitary landfill

Reagen

-Prosedur Tetap

1. Persiapan petugas 2. Persiapan alat

3. Melaksanakan penanganan sampah medis cair dan padat sesuai SOP Cara

Melaksanakan Tiap Kegiatan

1. Penanganan Sampah Medis Cair yang Terkontaminasi ( darah, feses, urin dan cairan tubuh lainnya.

a. Gunakan sarung tangan tebal ketika menangani dan membawa sampah tersebut.

b. Hati-hati pada waktu menuangkan sampah tersebut pada bak yang mengalir atau dalam toilet, hindari percikannya.

c. Cuci toilet dan bak secara hati-hati dan siram dengan air untuk membersihkan sisa-sisa sampah, hindari percikannya.

d. Dekontaminasi wadah specimen dengan larutan klor 0,5 % atau disenfeksi lokal lainnya yang adekuat, dengan merendam selama 10 menit sebelum dicuci.

e. Cuci tangan sesudah menangani sampah cair dan lakukan dekontaminasi, kemudian cuci sarung tangan.

2. Penanganan Sampah Medis Padat (Misalnya pembalut yang sudah digunakan dan benda-benda lainnya yang telah terkontaminasi dengan darah atau materi organic lainnya)

a. Gunakan sarung tangan tebal ketika menangani dan membawa sampah tersebut.

b. Buang sampah padat tersebut ke dalam wadah yang dapat dicuci dan tidak korosif (plastic atau metal yang berlapis seng) dengan tutup yang rapat.

c. Kumpulkan tempat sampah tersebut ditempat yang sama dan bawa sampah-sampah yang dapat dibakar ke tempat pembakaran. Jika tempat pembakaran tidak tersedia maka bisa dilakukan penguburan. d. Pembakaran atau penguburan harus segera dilakukan sebelum

tersebar ke lingkungan sekitar. Pembakaran adalah metode terbaik untuk membunuh mikroorganisme.

e. Cuci tangan setelah menangani sampah tersebut dan dekontaminasi serta cuci sarung tangan yang tadi dipakai saat membersihkan sampah tersebut.

(4)

pisau dan lain-lain)

a. Gunakan sarung tangan yang aman

b. Buang seluruh benda-benda yang tajam pada tempat sampah yang tahan pecah misalnya ember tertutup/safety box.

c. Letakkan tempat sampah tersebut dekat dengan daerah yang memerlukan sehingga sampah-sampah tajam tersebut tidak perlu dibawa terlalu jauh sebelum dibuang.

d. Cegah kecelakaan yang diakibatkan oleh jarum suntik, jangan menekuk atau mematahkan jarum sebelum dibuang.

e. Jika wadah untuk sampah benda tajam telah ¾ penuh, tutup dengan rapat.

f. Diangkut untuk dimusnahkan di incenerator

g. Cuci tangan setelah menangani sampah tersebut dan dekontaminasi serta cuci sarung tangan yang tadi dipakai saat membersihkan sampah tersebut.

Catatan 1. Sementara menunggu pengangkutan, hendaknya : - Simpan dalam kontainer yang memenuhi syarat

- Lokasi strategis, dalam wadah warna dan kode terpisah - Ditaruh pada tempat yang kering

- Aman dari orang yang tidak bertanggung jawab - Terjangkau kendaraan pengangkut sampah

SOP

PELAYANAN KLINIK SANITASI No. Dokumen 63/L/PL/2013 No. Revisi : ... Halaman : 1

Tanggal Ditetapkan Disusun Oleh : Ditetapkan

(5)

18 Februari 2013 Penanggung jawab Program Penyehatan Lingkungan Kec.Abung Selatan Rini Olivia,AmdKL KALIBALANGAN dr. Hj.Sri Haryati,M.Kes Pengertian Pelayanan kesehatan lingkungan di Klinik Sanitasi

Tujuan Sebagai Pedoman kerja bagi petugas dalam memberikan pelayanan Klinik Sanitasi di Puskesmas

Kebijakan Sebagai acuan petugas saat memberikan pelayanan kepada pasien/klien di Klinik Sanitasi agar dapat melaksanakan analisa masalah dengan tepat sesuai dengan informasi dari pasien/klien

Standar Tenaga

Petugas adalah sanitarian Standar

Sarana dan Prasarana

1. Panduan wawancara sesuai dengan masalah yang dihadapi pasien/klien 2. Sarana penyuluhan (Leaflet/lembar balik, dll)

3. Alat untuk pencatatan dan pelaporan (buku notulen dan ballpoint)

Reagen

-Prosedur Tetap

1. Persiapan petugas 2. Persiapan alat dan bahan

3. Melaksanakan pelayanan klinik sanitasi sesuai SOP Cara

Melaksanakan Tiap Kegiatan

1. Petugas menerima pasien/klien dari loket pendaftaran / klinik umum 2. Wawancara terhadap pasien (identitas pribadi dan anggota keluarga,

masalah yang sedang dihadapi / yang mau dikonsulkan, keadaan lingkungan tempat tinggal (sarana air bersih, jamban keluarga, tempat pembuangan / pengelolaan sampah, TTU, TPM). Keadaan rumah tempat tinggal (lantai, dinding, atap, luas ruangan, pencahayaan, ventilasi, dll) 3. Petugas melaksanakan analisa masalah berdasarkan informasi dari

pasien/klien

4. Petugas melakukan konseling dan penyuluhan atas masalah yang dihadapi pasien/klien

5. Petugas memberikan alternatif pemecahan masalah dan mendiskusikannya dengan pasien/klien alternatif mana yang bisa dikerjakan oleh pasien/klien

6. Bila diperlukan, membuat kesepakatan dengan pasien/klien tentang jadual kunjungan lapangan/rumah

7. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan hasil pelayanan klinik sanitasi yang telah dilakukannya

Catatan Kriteria utama penderita penyakit berbasis lingkungan yang dirujuk ke klinik sanitasi :

1. Pasien menderita penyakit yang diduga kuat berkaitan dengan faktor lingkungan : Diare, DBD, Malaria, Penyakit kulit, Penyakit Kecacingan, TB Paru

2. Pada kunjungan sebelumnya pasien pernah menderita penyakit yang sama (berulang)

3. Dalam 1 keluarga terdapat 2 orang atau lebih menderita penyakit yang sama. Khusus untuk penderita TB Paru BTA +, Malaria dan DBD harus dirujuk ke klinik sanitasi

(6)

SOP

INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH (SAB) No. Dokumen

64/L/PL/2013 ...No. Revisi : Halaman :1

Tanggal Ditetapkan 18 Februari 2013

Disusun Oleh : Penanggung jawab Program

Penyehatan Lingkungan Kec.Abung Selatan Rini Olivia,AmdKL Ditetapkan KEPALA PUSKESMAS KALIBALANGAN dr. Hj.Sri Haryati,M.Kes Pengertian Pemantauan / pengawasan sarana air bersih (perpipaan maupun non

perpipaan) yang digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari, dengan cara pengamatan serta penilaian kualitas fisik dan faktor resikonya

Tujuan Mengetahui kualitas fisik dan faktor resiko sarana air bersih yang digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari

Kebijakan Sebagai acuan bagi petugas dalam pelaksanaan kegiatan inspeksi sanitasi sarana air bersih serta pembinaan kepada masyarakat pengguna sarana air bersih

Standar Tenaga

Petugas adalah sanitarian Standar

Sarana dan Prasarana

1. Data kepemilikan dan pemanfaatan sarana air bersih 2. Form inspeksi sanitasi sarana air bersih

3. Buku dan alat tulis

Reagen

(7)

Tetap 2. Melaksanakan inspeksi sanitasi SAB

3. Melaksanakan pembinaan kepada pemilik / pengguna SAB 4. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan

Cara

Melaksanakan Tiap Kegiatan

1. Lakukan pendataan mengenai kepemilikan dan pemanfaatan SAB

2. Tentukan lokasi dan jenis SAB yang akan diinspeksi (perpipaan atau non perpipaan)

3. Lakukan inspeksi SAB sesuai dengan jenisnya 4. Catat hasil inspeksi pada form inspeksi

5. Kemudian tentukan faktor resikonya (rendah, sedang, tinggi, amat tinggi) 6. Sampaikan hasil inspeksi SAB kepada pemilik / pengguna SAB

7. Jika hasil inspeksi tinggi / amat tinggi beri pengarahan / saran perbaikan kepada pemilik / pengguna SAB

8. Catat hasil kegiatan ke dalam buku register dan laporkan hasil kegiatan kepada kepala puskesmas / dinas kesehatan

SOP

PENYEHATAN TEMPAT – TEMPAT UMUM (TTU) No. Dokumen

65/L/PL/2013 ...No. Revisi : Halaman :1

Tanggal Ditetapkan 18 Februari 2013

Disusun Oleh : Penanggung jawab Program

Penyehatan Lingkungan Kec.Abung Selatan Rini Olivia,AmdKL Ditetapkan KEPALA PUSKESMAS KALIBALANGAN dr. Hj.Sri Haryati,M.Kes Pengertian 1. Penyehatan TTU merupakan kegiatan pengawasan terhadap TTU agar

tercipta kondisi TTU yang memenuhi syarat kesehatan, bebas dari faktor resiko penyakit dan kecelakaan terhadap masyarakat di dalam TTU maupun terhadap masyarakat di sekitar / di luar TTU tersebut

2. Tempat – tempat umum (TTU) adalah tempat kegiatan bagi umum yang dilaksanakan oleh badan pemerintah, swasta maupun perorangan yang langsung digunakan oleh masyarakat serta memiliki fasilitas. Yang termasuk ke dalam TTU adalah sarana pendidikan, sarana ibadah, perkatoran, hotel, sarana kesehatan, tempat rekreasi, pasar, terminal, dll Tujuan Melaksanakan pemeriksaan dan pembinaan terhadap masyarakat dan

pengelola TTU sehingga tercipta kondisi TTU yang memenuhi syarat kesehatan

Kebijakan Sebagai acuan bagi petugas dalam pelaksanaan kegiatan inspeksi sanitasi serta pembinaan kepada masyarakat dan pengelola TTU

Standar Tenaga

Petugas adalah sanitarian Standar

Sarana dan

1. Form inspeksi sanitasi/checklist TTU 2. Buku dan alat tulis

(8)

Prasarana

Reagen

-Prosedur Tetap

1. Melakukan pengumpulan data TTU 2. Melakukan pengawasan terhadap TTU

3. Melakukan pembinaan terhadap TTU yang diperiksa 4. Pencatatan dan pelaporan

Cara

Melaksanakan Tiap Kegiatan

1. Lakukan pendataan TTU yang ada di wilayah kerja 2. Tentukan lokasi TTU yang akan diawasi / dibina

3. Lakukan inspeksi sanitasi TTU dan lingkungan sekitarnya 4. Catat hasil inspeksi pada form inspeksi

5. Sampaikan hasil inspeksi kepada pengelola TTU (pembinaan / penyuluhan)

6. Catat hasil kegiatan ke dalam buku register dan laporkan hasil kegiatan kepada kepala puskesmas / dinas kesehatan

Catatan

-SOP

PENYEHATAN TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DAN MINUMAN (TPM)

No. Dokumen

66/L/PL/2013 ...No. Revisi : Halaman :1

Tanggal Ditetapkan ...

Disusun Oleh : Penanggung jawab Program

Penyehatan Lingkungan Kec.Abung Selatan Rini Olivia,AmdKL Ditetapkan KEPALA PUSKESMAS KALIBALANGAN dr. Hj.Sri Haryati,M.Kes Pengertian Penyehatan TPM merupakan kegiatan pengawasan terhadap tempat

pengelolaan makanan dan minuman agar memenuhi persyaratan kesehatan baik dari segi lokasi, konstruksi, cara pengelolaan, penyiapan, pengemasan dan pengedarannya serta perilaku hygiene penjamahnya.

Tujuan Melaksanakan pemeriksaan dan pembinaan terhadap masyarakat dan pengelola TPM sehingga tercipta kondisi TPM yang memenuhi syarat kesehatan

Kebijakan Sebagai acuan bagi petugas dalam pelaksanaan kegiatan inspeksi sanitasi serta pembinaan kepada masyarakat dan pengelola TPM

Standar Tenaga

Petugas adalah sanitarian Standar

Sarana dan Prasarana

1. Form inspeksi sanitasi/checklist pemeriksaan TPM 2. Buku dan alat tulis

Reagen

-Prosedur Tetap

1. Melakukan pengumpulan data mengenai TPM 2. Melakukan pengawasan terhadap TPM

3. Melakukan pembinaan terhadap TPM yang diperiksa 4. Pencatatan dan pelaporan

Cara

Melaksanakan

1. Lakukan pendataan TPM yang ada di wilayah kerja 2. Tentukan lokasi TPM yang akan diawasi / dibina

(9)

Tiap Kegiatan 3. Lakukan inspeksi sanitasi TPM dan lingkungan sekitarnya 4. Catat hasil inspeksi pada form inspeksi

5. Sampaikan hasil inspeksi kepada pengelola TPM (pembinaan / penyuluhan)

6. Catat hasil kegiatan ke dalam buku register dan laporkan hasil kegiatan kepada kepala puskesmas / dinas kesehatan

Catatan

-SOP

PENCATATAN DAN PELAPORAN KEGIATAN KESEHATAN LINGKUNGAN No. Dokumen

68/A/PL/2013 ...No. Revisi : Halaman :1

Tanggal Ditetapkan 18 Februari 2013

Disusun Oleh : Penanggung jawab Program

Penyehatan Lingkungan Kec.Abung Selatan Rini Olivia,AmdKL Ditetapkan KEPALA PUSKESMAS KALIBALANGAN dr. Hj.Sri Haryati,M.Kes Pengertian Rangkaian pencatatan, pendokumentasian sampai pelaporan kegiatan

kesehatan lingkungan

Tujuan Untuk mengetahui dan menganalisa pencapaian kegiatan kesehatan lingkungan

Kebijakan Sebagai acuan dalam melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan kesehatan lingkungan

Standar Tenaga

Petugas adalah sanitarian Standar

Sarana dan Prasarana

1. Form laporan bulanan kesehatan lingkungan 2. Form hasil inspeksi kegiatan kesehatan lingkungan 3. Buku dan alat tulis

Reagen

-Prosedur Tetap

Persiapan petugas (sesuai SOP)

Persiapan alat dan bahan (sesuai SOP) Cara

Melaksanakan Tiap Kegiatan

1. Tulis hasil kegiatan harian inspeksi sanitasi ke dalam buku kegiatan harian

2. Rekap hasil kegiatan inspeksi sanitasi yang dilakukan selama 1 bulan 3. Salin hasil rekap kegiatan ke form laporan bulanan kesehatan lingkungan 4. Buat salinan laporan rangkap 2 (untuk disetor ke Seksi Penyehatan

Lingkungan Dinas Kesehatan dan untuk arsip puskesmas)

(10)

SOP

PEMICUAN STBM

No. Dokumen No. Revisi :

... Halaman :1

Tanggal Ditetapkan 25 Februari 2014

Disusun Oleh : Penanggung jawab Program

Penyehatan Lingkungan Kec.Abung Selatan Rini Olivia,AmdKL Ditetapkan KEPALA PUSKESMAS KALIBALANGAN dr. Hj.Sri Haryati,M.Kes Pengertian Strategi dalam pencapaian STBM melalui pendekatan perubahan perilaku

hygiene dan sanitasi secara kolektif melalui pemberdayaan masyarakat dengan metoda pemicuan

Tujuan meningkatkan akses terhadap sarana sanitasi yang difasilitasi oleh pihak diluar komunitas sehingga masyarakat dapat mengambil keputusan untuk meningkatkan akses terhadap sarana jamban berdasarkan analisa kondisi lingkungan tempat tinggal dan resiko yang dihadapinya

Kebijakan Sebagai acuan bagi petugas dalam pelaksanaan kegiatan pemicuan STBM Standar

Tenaga

Minimal 1 petugas kesling dan 1 petugas Promkes Standar

Sarana dan Prasarana

1. Peta wilayah 2. Buku dan alat tulis 3. Alat Peraga Pemicuan Prosedur

Tetap

1. Tidak adanya subsidi yang diberikan kepada masyarakat, tidak terkecuali untuk kelompok miskin untuk penyediaan fasilitas sanitasi dasar.

2. Meningkatkan ketersediaan sarana sanitasi yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masyarakat sasaran.

3. Menciptakan prilaku masyarakat yang higienis dan saniter untuk mendukung terciptanya sanitasi total.

4. Masyarakat sebagai pemimpin dan seluruh masyarakat terlibat dalam analisa permasalahan, perencanaan, pelaksanaan serta pemanfaatan dan pemeliharaan.

5. Melibatkan masyarakat dalam kegiatan pemantauan dan evaluasi. Cara

Melaksanakan Tiap Kegiatan

1. Perkenalan

2. Sampaikan maksud dan tujuan 3. Pencairan suasana

4. Minta ijin ke masyarakat bahwa kita boleh belajar 5. Pemetaan

(11)

6. Penelusuran lokasi pilar STBM 7. Alur kontaminasi

8. Simulasi kontaminasi 9. Diskusi kelompok

10. Pemicuan bagi yang berubah dibuat kesepakatan pelaksanaan 11. Membentuk komite dan merumuskan rencana tindak lanjut pemicuan 12. Penutup

Catatan

-SOP

PEMERIKSAAN JENTIK (PJB)

No. Dokumen No. Revisi :

... Halaman : 1 Tanggal Ditetapkan 25 Februari 2014 Disusun Oleh : Penanggung jawab Program

Penyehatan Lingkungan Kec.Abung Selatan Rini Olivia,AmdKL Ditetapkan KEPALA PUSKESMAS KALIBALANGAN dr. Hj.Sri Haryati,M.Kes Pengertian Pemeriksaan PJB merupakan kegiatan pengawasan terhadap tempat

perindukan nyamuk Aedes yaitu dengan melakukan kunjungan ke desa yg endemis /rumah yg warganya terkena DBD dan melakukan pemeriksa jentik ditiap 100 rumah warga yg terkena kasus DBD .

Tujuan Melaksanakan pemeriksaan jentik /Monitoring jumantik desa endemis .penentuan target sasaran,khususnya didesa endemis DBD ,penyuluhan DBD ,pemberantasan vektor melalui PJB dan PSN.

Kebijakan Sebagai acuan bagi petugas dalam pelaksanaan kegiatan Pemeriksaan Jentik Nyamuk Aedes serta penyuluhan kepada masyarakat dlm menangani Kasus DBD

Standar Tenaga

Petugas adalah sanitarian Standar

Sarana dan Prasarana

1. Senter utk melakukan PJB dilokasi yg terkena kasus DBD

2. Form laporan kasus DBD dari warga yg terkena dan Laporan hasil lab dari Rumah Sakit yg melakukan pemeriksaan cek darah pasien yg terkena DBD

3. Formulis Ceklis PJB 4. Buku dan alat tulis 5. Abate

Prosedur Tetap

Persiapan petugas (sesuai SOP)

Persiapan alat dan bahan (sesuai SOP) Cara

Melaksanakan Tiap Kegiatan

1.Tulis hasil kegiatan Pemerikasan PJB di Form.Cheklis kegiatan PJB kedalam buku kegiatan harian

2.Rekap hasil kegiatan PJB yang dilakukan selama 1 bulan

3.Salin hasil rekap kegiatan ke form laporan bulanan kesehatan lingkungan

4.Buat salinan laporan rangkap 2 (untuk disetor ke Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan dan untuk arsip puskesmas)

5.Pertemuan berkala Jumantik Catatan

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi yang telah dikembang- kan memiliki input antara lain; inspeksi sarana air bersih dengan berbagai ma- cam jenis sarana air bersih dan kompo- nen-komponen penilaiannya

Hubungan pelaksanaan sanitasi klinik dengan ketersediaan sarana sanitasi dasar meliputi Kepemi- likan Sumber Air Bersih (SAB), Jamban Keluarga (JAGA), dan Saluran

Pembangunan Sarana Air bersih dan Sanitasi dilingkungan Sekolah - Penyediaan/Pembangunan sarana CTPS 25 lokasi di Kec.. Pemeliharaan rutin/berkala sarana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan sanitasi lingkungan (sarana air bersih, sarana jamban keluarga, sarana pembuangan air limbah, dan

Tujuan Sebagai acuan bagi petugas dalam melaksanakan pendataan Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM).. Kebijakan Kebijakan

Sebagai pedoman teknis pelaksanaan inspeksi sanitasi tempat-tempat umum (TTU) dan tempat pembuatan dan penjualan makanan minuman (TP2M).. Mengetahui kondisi sebenarnya

Hubungan pelaksanaan sanitasi klinik dengan ketersediaan sarana sanitasi dasar meliputi Kepemi- likan Sumber Air Bersih (SAB), Jamban Keluarga (JAGA), dan Saluran

Pembangunan Sarana Air bersih dan Sanitasi dilingkungan Sekolah - Penyediaan sarana pembuangan sampah (Tong sampah dan TPS u/ Sekolah). Pemeliharaan rutin/berkala sarana