• Tidak ada hasil yang ditemukan

Webpage: volunteer

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Webpage: volunteer"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Webpage: volunteer

https://ihfonline.org/volunteer/

Source language Target language

Get involved

Did you know you can volunteer from your home or at our centers? We believed everyone from all walks of life has a special gift to share

Libatkan diri Anda

Tahukah Anda bahwa Anda dapat menjadi sukarelawan dari rumah Anda atau di pusat-pusat kami? Kami percaya setiap orang dari semua lapisan memiliki hadiah khusus untuk dibagikan.

International Humanity Foundation (IHF) is seeking forward-thinking, dynamic individuals of all ages and backgrounds who are

interested in learning from impoverished and marginalized groups to contribute to our Children’s Homes and Education Centers. We nurture leaders with cross-cultural

experiences and respect for different cultures, who make decisions that serve and positively impact, promote, and protect the dignity and humanity of people everywhere.

International Humanity Foundation (IHF) mencari individu-individu dinamis yang berpikiran maju dari segala usia dan latar belakang yang tertarik untuk belajar dari kelompok-kelompok yang termiskinkan dan terpinggirkan untuk berkontribusi pada Rumah Anak-anak dan Pusat Pendidikan kami. Kami membina para pemimpin dengan pengalaman lintas budaya dan menghormati perbedaan budaya, yang dapat membuat keputusan yang melayani dan berdampak positif, mempromosikan, dan melindungi martabat dan kemanusiaan orang di mana pun.

Apply now Daftar sekarang

Submit deposit Kirim donasi

Available volunteer positions Posisi relawan yang tersedia

Our teams Tim kami

FAQ FAQ

What it means to go ―pink‖ Apa artinya pergi ―pink‖ IHF’s at-home volunteers have the choice to

―Go Pink‖ when they need to take temporary time off from service for anywhere from one month to a year. Your name will be

highlighted in pink and put on hold until you are ready to return. You may need to go on pink to cope with illness, go on sabbatical, tend to children, or handle any other unexpected life events.

We encourage our volunteers to ―Go Pink‖ to

Relawan dari rumah IHF memiliki pilihan untuk ―Pergi Pink‖ ketika mereka perlu cuti sementara dari pekerjaan sukarela di mana saja mulai dari satu bulan hingga satu tahun. Nama Anda akan diberi label dalam warna ‖pink‖ dan ditahan sampai Anda siap untuk kembali. Anda mungkin perlu untuk pergi pink untuk mengatasi penyakit, menjalani cuti panjang, merawat anak-anak, atau

menangani peristiwa kehidupan tak terduga lainnya.

(2)

allow IHF to keep it’s family of volunteers for many years and reduce the workload involved with training new members.

Kami mendorong relawan kami untuk ―Pergi Pink‖ untuk memungkinkan IHF

mempertahankan keluarga relawannya selama bertahun-tahun dan mengurangi beban kerja yang terlibat dengan adanya pelatihan untuk anggota baru.

Volunteers receive an official certificate upon completion of service!

Relawan menerima sertifikat resmi setelah menyelesaikan kegiatan sukarela!

Naomi, Human Resources At-Home-Volunteer

Naomi, Relawan Sumber Daya Manusia (SDM) dari Rumah

Volunteer highlights Sorotan relawan

I started my GLD program in Bali on September 2019 without expecting anything. What I have experienced at the center went beyond my expectations. I taught English to children from different backgrounds and I acquired many skills thanks to this humanly enriching

experience. In almost six months, I grew, I left the country with many memories, I built a bond between the children and the community—and I'm really proud of it. Bali is an amazing place with different cultures, religions and people, I hold dearly in my heart the many shared smiles and kindness from people. I leave Indonesia not only with a renewed state of mind but pleasant memories to last a lifetime. I have learned a lot not only from people but about myself

(personally and professionally). This experience will be etched in my memory forever."

Nadia Ketoun GLD, Bali Center

Saya memulai program GLD di Bali pada September 2019 tanpa mengharapkan apa pun. Apa yang saya alami di pusat ini melampaui harapan saya. Saya mengajar bahasa Inggris kepada anak-anak dari berbagai latar belakang dan saya

memperoleh banyak keterampilan berkat pengalaman yang sangat manusiawi ini. Dalam hampir enam bulan, saya telah bertumbuh, saya meninggalkan negara ini dengan banyak kenangan, saya membangun ikatan dengan anak-anak dan masyarakat — dan saya benar-benar bangga akan hal itu. Bali adalah tempat yang luar biasa dengan berbagai budaya, agama, dan orang-orangnya, saya akan simpan senyuman dan kebaikan dari orang-orang dalam hati saya. Saya meninggalkan Indonesia tidak hanya dengan pemikiran yang baru tetapi juga kenangan menyenangkan yang akan bertahan seumur hidup. Saya telah belajar banyak tidak hanya dari orang-orang tetapi juga belajar tentang diri saya sendiri (secara pribadi maupun profesional). Pengalaman ini akan terukir dalam ingatan saya selamanya. Nadia Ketoun

GLD, Pusat Bali Alyssa Miller

My time at IHF’s Nakuru center was unfortunately cut short due to a family emergency, however, during my brief time I

Alyssa Miller

Sayangnya, waktu saya di IHF Pusat Nakuru terpotong karena keadaan darurat keluarga, namun, selama waktu singkat saya, saya

(3)

had the incredible opportunity to see this amazing organization’s work in action. The moment you arrive at the center you recognize it as a home and the people who work and live there as a family. The

volunteers and staff were all very friendly in their greetings and open to helping me

converse in Kiswahili. It was very nice to meet the children at the center. I spent a lot of time with the youngest child in residence who very sweetly and consistently demanded cartoons. I also had the opportunity to meet my mentee, Mercy. We had a lot of fun playing card games on my last day. It was lovely to meet all the children and to feel like one of the family. Overall, despite my short stay in Nakuru I gained memories that will last a lifetime and I will continue to support the organization from afar by being an at-home volunteer. I will continue helping by

organizing fundraisers and supporting the public relations work of the organization. Alyssa Miller, Work Study Scholarship, Kenya Center

memiliki kesempatan luar biasa untuk melihat kinerja organisasi yang luar biasa ini dalam beraksi. Saat Anda tiba, Anda merasa pusat sebagai rumah dan orang-orang yang bekerja dan tinggal di sana sebagai keluarga. Para relawan dan staf semuanya sangat ramah saat berkenalan dan terbuka untuk

membantu saya bercakap-cakap di

Kiswahili. Sangat menyenangkan bertemu anak-anak di pusat itu. Saya menghabiskan banyak waktu dengan anak bungsu yang sangat manis dan konsisten dalam menonton kartun di pusat rumah. Saya juga memiliki kesempatan untuk bertemu mentee saya, Mercy. Kami bersenang-senang dengan bermain kartu pada hari terakhir saya. Sangat menyenangkan bertemu dengan semua anak dan saya merasa seperti bagian dari

keluarga. Secara keseluruhan, meskipun saya tinggal sebentar di Nakuru, saya

mendapatkan kenangan yang akan bertahan seumur hidup dan saya akan terus

mendukung organisasi dari jauh dengan menjadi relawan dari rumah. Saya akan terus membantu dengan mengatur penggalangan dana dan mendukung pekerjaan hubungan masyarakat (public relation) di organisasi ini. Alyssa Miller, Beasiswa Studi Kerja, Pusat Kenya

Hello! My name is Budi. I joined IHF as a volunteer teacher when I was in the second terms at the Local University. I was teaching Aflatoun the Social and financial education and English.

I study Nonformal Education and feel very excited to share and implement the lesson from University. Day by day through cheerful day at the center, I was interested to be Co-director and helped Lissa and Siti to manage the center.

I like playing instruments, Guitar, Drum, Bass, and Cajon. Do you know? I am involving the children to sing together at the center! As a Volunteer I am trained to be a leader of society by joining IHF. Global Leadership development is a perfect program for me and other young people in Indonesia and all over

Halo! Nama saya Budi. Saya bergabung dengan IHF sebagai guru sukarela ketika saya masih semester dua di Universitas tempat saya tinggal. Saya mengajar Aflatoun pendidikan sosial dan keuangan dan bahasa Inggris.

Saya belajar Pendidikan Nonformal dan merasa sangat bersemangat untuk berbagi dan menerapkan pelajaran dari

Universitas. Hari demi hari yang

menyenangkan di pusat, saya tertarik untuk menjadi wakil direksi dan membantu Lissa dan Siti untuk mengelola pusat itu.

Saya suka memainkan alat musik, Gitar, Drum, Bass, dan Kajon. Apakah Anda tahu saya melibatkan anak-anak untuk

(4)

the world to improve their skills and leadership.

I learnt a lot of lessons from IHF even from the children. Leadership, management, education, Budget and many more. I believe that Education is the key of life changing. Come join me and other GLD at IHF, let’s make an impact!

Budi

Local GLD, Medan Center

bernyanyi bersama di pusat!

Sebagai seorang relawan saya dilatih untuk menjadi pemimpin masyarakat dengan bergabung dengan IHF. Pengembangan Kepemimpinan Global (GLD) adalah program yang sempurna bagi saya dan orang muda lainnya di Indonesia dan di seluruh dunia untuk meningkatkan keterampilan dan kepemimpinan mereka.

Saya mendapatkan banyak pelajaran dari IHF bahkan dari anak-anak. Kepemimpinan, manajemen, pendidikan, anggaran, dan banyak lagi. Saya percaya bahwa pendidikan adalah kunci perubahan hidup. Bergabunglah dengan saya dan GLD lainnya di IHF, ayo berbuat dan memberikan dampak!

Budi

GLD Lokal, Pusat Medan

I have joined and worked with IHF since 2014, but took a break after some time to finish my studies. My interest of working in NGO, Education and with the children makes me come back to Medan Center.

I started as a Local volunteer then GLD. It made me knows about IHF working system better by time and this experience is good to share with our new volunteers about how IHF works.

I’m interested in teaching and working with children and being in IHF is a good decision for me. I have experience as an English teacher in one of international schools in Medan, although actually I’m basically a dentist.

Sometimes providing a free dental check up for the student’s parents and the children gives me a little happiness since dental check up is quite high in this country.

I’m just happy to be able to share what I can to people that helping others won’t be always in material by giving them money, but also could be with the skill and service to reduce others’ difficulty.

Lissa Andreo

Saya telah bergabung dan bekerja dengan IHF sejak tahun 2014, tetapi berhenti setelah beberapa waktu untuk menyelesaikan studi saya. Minat saya untuk bekerja di LSM, bidang pendidikan, dan dengan anak-anak membuat saya kembali ke Pusat Medan. Saya memulai sebagai relawan lokal kemudian GLD. Hal itu membuat saya tahu tentang sistem kerja IHF yang menjadi lebih baik dari waktu ke waktu dan pengalaman ini bagus untuk dibagikan dengan sukarelawan baru kami tentang cara kerja IHF.

Saya tertarik untuk mengajar dan bekerja dengan anak-anak dan berada di IHF adalah keputusan yang bagus untuk saya. Saya memiliki pengalaman sebagai guru bahasa Inggris di salah satu sekolah Internasional di Medan, meskipun sebenarnya latar belakang saya adalah seorang dokter gigi.

Terkadang dengan memberikan pemeriksaan gigi gratis untuk orang tua siswa dan anak-anak memberi saya sedikit kebahagiaan, karena pemeriksaan gigi cukup mahal di negara ini.

(5)

Executive Director saya bisa kepada banyak orang, bahwa membantu orang lain tidak selalu dalam bentuk materi dengan memberi mereka uang, tetapi juga bisa dengan keterampilan dan layanan untuk mengurangi kesulitan orang lain.

Lissa Andreo Direktur Eksekutif "IHF Medan is an important landmark on my

path as a human. I was always under the impression that Africa was hot yet Medan taught me how greatly mistaken I had been. The local co-directors, Budi and Siti, saw to my comfort as reasonably as possible and also helped me adjust to a culture and language that was completely foreign to me. They introduced me to the friendly, yet initially shy, local volunteers and children. The

children’s parents were always smiling and we had great fun trying to understand each other when we found ourselves without interpreters to help us out.

The set up here was very different from Kenya in that it was not a children’s home but rather a learning center – the school going children and youths would come after school to get assistance with English, Maths and Basic Computer classes. The fans would be blowing and we would be playing between classes or having discussions with the older children. There was always so much energy as more of the younger children attended classes and reduced as they got to the higher classes – this, sadly, is a reflection of what happens at schools as well.

I loved working with Budi and Siti as they gave me perspective from the local angle while tried to share from IHF’s perspective, sometimes we just had to laugh at ourselves and then continue. They were always willing to teach while being open to learn and embrace the greater vision and find ways of making it applicable to the local needs and set up. I enjoyed the meals, music, laughter and the sensitivity with which they worked

IHF Medan merupakan tempat penting bagi saya sebagai seorang manusia.

Saya selalu berpikir bahwa cuaca di Afrika sangat panas, namun Medan mengajarkan saya betapa salahnya saya. Wakil direksi setempat, Budi dan Siti, memberikan

kenyamanan pada saya sebaik mungkin dan membantu saya beradaptasi pada budaya dan bahasa yang benar-benar asing. Mereka mengenalkan saya kepada relawan dan anak-anak setempat yang sangat ramah dan juga malu-malu pada awalnya. Ketika tidak ada penerjemah di sekitar kami, orang tua anak-anak tersebut selalu tersenyum dan kami senang berusaha mengenal satu sama lain.

Lokasi di sini sangat berbeda dengan di Kenya karena bukan rumah untuk anak-anak melainkan tempat pembelajaran – sekolah bagi anak-anak dan remaja untuk

mendapatkan kelas bahasa Inggris,

matematika, dan pelajaran komputer dasar. Dengan ditemani tiupan kipas angin, kami bermain-main di kelas juga berdiskusi dengan anak-anak yang lebih tua. Akan selalu ada banyak energi ketika anak-anak yang masih kecil datang ke kelas dan hal itu akan

berkurang ketika mereka naik kelas – hal ini, sayangnya, merupakan gambaran apa yang juga terjadi di sekolah.

Saya senang bekerja dengan Budi dan Siti karena mereka memberi saya pandangan dari sudut lokal ketika saya berbagi pandangan IHF, kadangkala kami hanya perlu menertawakan diri sendiri. Mereka selalu mau mengajar juga bersikap terbuka untuk belajar dan menerima visi yang lebih besar dan mencari cara agar dapat diterima

(6)

with me. IHF Medan is another eternal trimming on my heart."

Amiel Mathebula Director, Medan Center

sesuai kebutuhan lokal.

Saya menikmati makanan, musik, candaan, dan kepekaan mereka ketika bekerja dengan saya. IHF Medan adalah pengingat abadi bagi hati saya.

Amiel Mathebula Direktur, Pusat Medan

"I was lucky enough to visit the International Humanity’s Foundation Kenya Centre for three weeks in August 2019. It was my first

time visiting Africa as a whole and working with a grassroots NGO, so the prospect was

very exciting and also nerve wracking! I arrived early morning and got picked up from the airport by another volunteer, he drove me up to Nakuru. The journey took about 4 hours and it was an amazing way to see and really begin to imagine what life is like in Kenya. On

arrival there were several friendly faces to welcome me, and I was shown to my room to

rest until I was ready to get stuck into the centre. Over the next few weeks I really settled into the centre, and immersed myself

in the culture.

During my time at the centre there were a range of opportunities to support the centre as a whole, this included assisting students during their prep, liasing with other members of staff and maintaining the centres grounds. I

learnt the value and importance of using your own initiative and thinking creatively in regard

to making a sustainable, long term and positive impacts within the centre itself, this

has allowed me to continue to support IHF even after my volunteering experience on the

ground.

Similarly, whilst in Nakuru I explored the local

Saya cukup beruntung karena mengunjungi Internasional Humanity Foundation Pusat Kenya selama tiga minggu pada Agustus 2019. Ini merupakan pertama kalinya saya mengunjungi Afrika secara keseluruhan dan bekerja dengan LSM akar rumput, jadi prospeknya sangat menyenangkan dan juga menegangkan! Saya tiba di pagi hari dan dijemput dari bandara oleh relawan yang lain, dia mengantarkan saya ke Nakuru.

Perjalanannya memakan waktu sekitar 4 jam dan itu merupakan cara yang menakjubkan untuk melihat dan benar-benar mulai membayangkan seperti apa kehidupan di Kenya. Pada saat kedatangan ada beberapa wajah ramah yang menyambut saya, dan saya ditunjukkan kamar saya untuk

beristirahat sampai saya siap untuk bekerja di pusat. Untuk beberapa minggu berikutnya saya benar-benar menetap di pusat, dan menyesuaikan diri pada budayanya. Selama waktu saya di pusat ada berbagai kesempatan untuk mendukung pusat secara keseluruhan, hal ini meliputi mendampingi siswa untuk persiapan belajar mereka, bekerja sama dengan anggota staf yang lain, dan memelihara kantor pusat. Saya belajar sebuah nilai dan pentingnya menggunakan inisiasi Anda sendiri dan berpikir kreatif dalam membuat dampak keberlanjutan, jangka panjang, dan positif pada pusat itu sendiri, hal ini telah memungkinkan saya untuk terus mendukung IHF bahkan setelah saya selesai bekerja sukarela di lapangan.

(7)

areas and took some time out to become a tourist, this allowed me to go on my very first

safari around Lake Nakuru, which was spectacular! Overall, the experience was one

of a kind, but particularly the most enjoyable part was getting to know the students at the centre, they all had such big personalities, it was amazing to get to know each and every one of them! With this, on reflection I am so glad I had the opportunity to spend some time

with some truly amazing people, of which the centre is full of! And I’m excited to continue to support IHF and the wonderful students that

they inspire."

Rowan Treagus

Work Study Scholarship, Kenya Center

menjelajah area setempat dan meluangkan waktu menjadi turis, hal ini memungkinkan saya untuk memulai petualangan safari pertama saya di sekitar danau Nakuru, yang spektakuler! Secara keseluruhan, ini adalah pengalaman yang unik, tetapi hal yang paling menyenangkan yaitu saat berkenalan dengan siswa-siswi di pusat, mereka mempunyai kepribadian yang impresif, sungguh luar biasa untuk mengenal masing-masing dari mereka! Dengan ini, saya sangat bahagia memiliki kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama beberapa orang yang sangat luar biasa, yang mana adalah setiap dari anggota pusat! Dan saya bersemangat untuk terus mendukung IHF dan siswa-siswa hebat yang mereka jadikan sumber inspirasi. Rowan Treagus

Beasiswa Studi Kerja, Pusat Kenya

"The experience in Kenya with IHF was one of the most significant in all my life. To be honest, I

cannot say that it was easy; first, I had to challenge myself regarding the cultural shock

because Kenya and Italy are very different under many levels. For example, I have been

through many ethical dilemmas and most of them are still open. Did I do right? Am I really

making a difference here? My life-style and social rules can adapt here or should I change

my behaviour?

A part from these initial difficulties, the children taught me the ―Hakuna Shida‖ philosophy, that litterally means ―no problems‖. They taught me that it’s all about the perspective that we have

towards them. IHF’s experience set up a new mental framework; I am more propense to help,

I trust more others, I give more respect to my parents and I am grateful to be simply alive!

When I came back home, I dreamed about Kenya all the time and still I keep the Kenyan flag bracelet on my wrist. I was very happy to hear that the children appreciated my volunteer

Pengalaman di Kenya bersama IHF adalah salah satu hal paling penting dalam hidup saya. Sejujurnya, saya tidak bisa mengatakan itu mudah; pertama, saya harus menantang diri saya terhadap culture shock karena Kenya dan Italia sangat berbeda pada setiap sisi. Sebagai contoh, saya telah melalui berbagai macam dilema etika dan banyak diantaranya masih ada. Apakah saya melakukannya dengan benar? Apakah saya benar-benar membuat perubahan di sini? Gaya hidup dan aturan sosial saya beradaptasi di sini atau haruskah saya mengubah perilaku saya?

Sebagian dari awal kesulitan ini, anak-anak mengajarkan saya tentang filosofi ―Hakuna Shida‖, yang berarti ‖tidak masalah‖. Mereka mengajarkan saya bahwa itu semua tentang perspektif kita terhadap mereka.

Pengalaman IHF membuat suatu kerangka mental baru; saya menjadi lebih menyukai untuk membantu, percaya kepada orang lain, lebih menghormati orang tua saya, dan saya bersyukur karena masih hidup!

Ketika saya kembali ke rumah, saya bermimpi tentang Kenya sepanjang waktu dan saya masih memakai gelang dengan

(8)

service there, but on the other hand, I feel that I could have done better. So, this is not a real

goodbye; I hope to come back to visit them soon!"

Irene

Kenya Center

bendera Kenya di pergelangan tangan saya. Saya sangat bahagia ketika mendengar bahwa anak-anak mengapresiasi pekerjaan sukarela saya di sana, tetapi di sisi lain, saya merasa saya bisa berbuat lebih. Oleh karena itu, ini bukanlah perpisahan abadi; saya berharap untuk kembali mengunjungi mereka secepatnya!

Irene

Referensi

Dokumen terkait

membangun kemitraan pengembangan pendidikan lingkungan hidup di sekolah dibuktikan denagn kerja sama dengan dari BLH Kabupaten Wonosobo. Berdasarkan hasil penelitian

Tujuan penelitian ini adalah memetakan lokasi dan kapasitas dari informasi inventarisasi mata air di Kecamatan Cidahu, mengkaji variasi dari data deret waktu mata air yang

Faktor produksi pada usahatani tanaman tembakau yang ditinjau adalah lahan, benih, pupuk, pestisida dan tenaga

Meskipun pemupukan NPK nyata mempengaruhi bobot kering polong dibanding kontrol, namun penambahan pupuk hayati pada dosis N yang lebih rendah (1/4–1/2 N), meningkatkan hasil

Kondisi lahan dapat mempengaruhi seran- gan awal penggerek batang dan pucuk tebu.Pada penelitian ini lahan yang digunakan adalah lahan yang baru dibuka dan baru pertama kali ditanami

Dalam UU Wakaf, pasal 62 yang menjelaskan tentang penyelesaian sengketa mengenai wakaf, disebutkan apabila penyelesian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat 1

Program dan kegiatan Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian yang mendukung upaya penyelamatan hasil untuk peningkatan mutu dan nilai tambah gabahlberas antara

Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui berapa kebutuhan air sawah untuk tanaman padi yang dibutuhkan pada daerah sekitar daerah Panei Tengah Kabupaten