PENGARUH LAMA PEMANASAN DAN JUMLAHSEKAM YANG DITA~BAHKAN TERHADAP JUMLAH RENDEMEN DAN MUTlJ MINYAK 81.JI KARET ihavea brasiliells;".

(1)

PENGARUH LAMA PEMANASAN DAN JUMLAHSEKAM

YANG

DITA~BAHKAN

TERHADAP JUMLAH RENDEMEN

DAN MUTlJ MINYAK 81.JI KARET

iHavea

brasiliells;".)

I

SKRIPSI

OLEH:

DHANYKESAYANGAN

Ol030S031ITeknoiogi Pertanian

DEPARTEMEN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2006

(2)

PENG~~UfILAMAPEMANASAN

DAN JUMLAH SEKAM

YANGDITAMjJAHKANTERHADAPJUMLAH RENDEMEN

DAN MUTU MINYAKBIJIKARET

(Havea brasiliensis)

SKR.IfSI

OLEH:

DHANY KESAYANGAN

Ol0305031ITeknologi Pertanian

SkripsiSebagai Salah Satu Syaratuntuk Me111peroleh Gelar

SarjanaTeknologi Pertanian di Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara, Meda.n

DEPARTEMEN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANlAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2006

(3)

Judul Skripsi

Nama

NIM

Departemen

Program Studi

Pengaruh LamaPemanasan dan

Jumlah

Sekam

yang

Ditambahkan"terhadap·Jumlah··Rendemen··dan Mutu Minyak

Biji

Katet (Jlavea

brasiliensis)

Dhany Kesayangan

010305031

TeknologiPertanian

Teknologi

l1a~il

Pertanian

:Qisetujui Oleh :

Komisi

Pembimbing

~

Ketua

. DaulaM.Si

~=~LUa

Departemen

Tanggal

Lulus : 9

Januari 2006

(4)

ABSTRACT

THE EFFECT OF THE HEATING TIME AND NUMBER RICE OF HULL ON

THE YIELD AND QUALITY OF SEED RUBBER OIL

(Havea hrasiliemlis)

The aim of the research was to investigate the effect of the heating and the

number rice of hull used on the yield and quality of seed rubber oil.

The research had been performed using factorial Completely Randomized

Design, two replicates i.e. the heating time (L)

=

0, 15, 30 and 45 minutes, and the

number of hull (S)

=

2,5; 5,0; 7,5 and 10,0 %.

The result of the research show that the heating time had highly significant effect

on yield, moisture, free fatty acid, peroxide number and color. As the heating time

increase the yield, free fatty acid, peroxide number and color increas but the moisture

decreased.

The result of research showed that the number rice of hull used had highly

significant effect on yield, moisture, free fatty acid, peroxide number and color. As the

number rice of hull increased the yield, moisture, free fatty acid, peroxide number and

color increased.

The result of the research also show the combination of treatment had highly

significant effect on yield, moisture, free fatty acid, peroxide number and color.

The highest rendement and the quality were on L3S4 and the lowest were on

LoS!.

DHANY KESAYANGAN

Januari

2006

Tanggal

Key Words

: The Heating Time, The Number Rice of Hull, Yield, Moisture, Free

Fatty Acid, Peroxide Number, Color, Seed Rubber Oil.

(5)

ABSTRAK

PENGARUH LAMA PEMANASAN DAN JUMLAH SEKAM YANG

DITAMBAHKAN TERHADAP JUMLAH RENDEMEN DAN MUTU MINYAK

BIJI KAREl'

(Havea brasiliensis)

Penelitiari ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh lama pemanasan dan

jumlah sekam yang ditambahkan terhadap rendemen dan mutu minyak biji karet

(Havea brasiliensis)

Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri

dari

2 faktor dengan

2 ulangan. Faktor I Lama Pemanasan (L) terdiri dari

4 taraf,

yaitu : L

o (0

menit), L

1

(15

menit), L2

(30

menit) dan L3

(45

menit). Faktor II Jumlah

Sekam (S) terdiri dari

4 taraf,

yaitu :

S\

(2,5%),

S2

(5,0%),

S3

(7,5%)

dan S4

(10%).

Basil penelitian menunjukkan bahwa lama pemanasan memberikan pengaruh

yang berbeda sangat nyata terhadap rendemen, kadar air rninyak, asam lemak bebas,

bilangan peroksida dan warna. Rendemen, asam lemak bebas dan bilangan peroksida

mengalami peningkatan seiring dengan waktu pemanasan yang semakin lama.

sedangkan kadar air minyak mengalami penurunan seiring dengan waktu pemanasan

yang semakin lama. Warna mengalami peningkatan sampai batas waktu optimum L2

(30 menit).

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa jumlah sekam yang ditambahkan

memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata terhadap rendemen, kadar air

minyak, asam lemak bebas, bilangan peroksida dan warna. Kadar air minyak, asam

lemak bebas, bilangan peroksida dan warnamengalami penurunan seiring dengan

jumlah sekam yang ditambahkan, rendemen mengalami peningkatan sampai batas

penambahan sekam optimum S3

(7,5%).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi perlakuan lama pemanasan dan

jumlah sekam yang ditambahkan memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata

terhadap rendemen, kadar air minyak, asam lemak bebas, bilangan peroksida dan

warna. Dimana interaksi antara lama pemanasan dan jumlah penambahan sekam

menyebabkan penurunan terhadap kadar air minyak, pada rendemen mengalami

peningkatan,

DHANY KESAYANGAN

Desember

2005

Tanggal

Kata Kunci

: Lama Pemanasan, Jumlah Sekam, Rendemen, Kadar air Minyak,

Asam Lemak Bebas, Bilangan Peroksida, Warna, Minyak Biji karet.

(6)

RINGKASAN

DI-IANY KESAYANGAN " Pengaruh Lama Pemanasan Dan Jumlah Sekam

Yang

Ditambahkan

Terhadap

Rendemen

Dan

Mutu

Minyak

Biji

Karet

(Havea 'brasiliensis)"

dibimbing oleh II'. Satya

R. Siahaan sebagai ketua komisi

pembimbing dan Ir. Asmin Purba, M. Sc sebagai anggota komisi pembimbing.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh

lama

pemanasan dan jumlah sekam yang ditambahkan terhadap rendemen dan mutu

minyak 1I>iji karet

tHavea brasiliensis).

Penclitian ini mcnggunakan mctodc Rancangan Acak Lcngkap

(RAL)

terditi dati 2 faktor dengan 2 ulangan. Faktor I Lama Pemanasan (L) terdiri dari

4 taraf, yaim : Lo (0 menit), L, (15 menit),

L2

(30 menit) dan L, (45 menit). Faktor

II Jumlah Sekam (S) terdiri dati

4 taraf yaitu :

S,

(2,5%),

S2

(5,0%),

S,

(7,5%))

dan S4 (10%).

Hasil penelitian yang dianalisis secara statistik menghasilkan kesimpulan

sebagai

berikut :

Rendemen

(%)

Lama pemanasan membeti pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<O,OI)

terhadap rendemen minyak biji karet yang dihasilkan. Rendemen tertinggi

diperoleh pada perlakuan L, yaitu 12,490

%

dan terendah diperoleh pada

perlakuan La yaitu 7,173

%.

Jumlah Penambahan Sekam membeti pengaruh yang berbeda sangat nyata

(P<O,OI

terhadap rendemen minyak biji karet yang dihasilkan. Rendemen

11

(7)

tertinggi diperoleh pada perlakuan

S3

yaitu

11,360

%

dan terendah diperoleh

pada perlakuan S

I

yaitu 7,805

%.

Kombinasi lama pemanasan dan jumlah sekam yang ditambahkan memberi

pengaruh] yang berbeda sangat nyata

(P<O,OI) terhadap rendemen minyak biji

karet yang dihasilkan. Rendemen tertinggi diperoleh pada perlakuan

L3

S3 yaitu

sebesar 114,33

% dan yang terendah diperoleh pada perlakuan

LoS!

yaitu 5,52

%.

Kadar lXir Minyak

(%)

Lama pemanasan memberi pengaruh

berbeda san gat nyata

(P<O,O I)

terhadap kadar air minyak biji karet yang dihasilkan. Kadar air minyak tertinggi

diperoleh pada perlakuan

Lo

yaitu 4,825

%

dan terendah diperoleh pada perlakuan

L3

yaitu

2,950

%.

Jumlah penambahan sekam memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata

(P<O,Oll) terhadap kadar air minyak biji karet yang dihasilkan. Kadar air minyak

tertinggi diperoleh pada perlakuan

SI

yaitu 4,225

%

dan terendah diperoleh pada

perlakuan

S4

yaitu 2,840

%.

Interaksi lama pemanasan dan jumlah penambahan sekam

memberi

pengaruh yang berbeda sangat nyata

(P<O,OI) terhadap kadar air minyak biji karet

i ~

yang dihasilkan. Kadar air minyak tertinggi diperoleh pada perlakuan

LoS

I

yaitu

5,05 %dan terendah diperoleh pada perlakuan L

3S 4

yaitu 2,15

% .

111

(8)

Asam Lemak Bebas

('Yo)

Lama pemanasan memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata (1'<0,0I )

terhadap asam lemak bebas minyak biji karet yang dihasilkan. Asam lemak bebas

tertinggi diperoleh pada perlakuan L3 yaitu 7,343

%

dan terendah diperoleh pada

perlakuan

Lo

yaitu 6,668

%.

Jumlah penambahan sekam memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata

(P<O,Ol) terhadap asam lemak bebas minyak biji karet yang dihasilkan. Asam

lemak bebas tertinggi diperoleh pada perlakuan 81 yaitu 7,750

%

dan terendah

diperoleh pada perlakuan 84yaitu 5,885

%.

Interaksi lama pemanasan dan jumlah penambahan sekam memberi

pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<O,Ol) terhadap asam lemak bebas minyak

biji karet yang dihasilkan. Asam lemak bebas tertinggi diperoleh pada perlakuan

L381 yaitu 7,99 % dan yang terendah diperoleh pada perlakuan L

084

yaitu 5,06 %.

Bilangan Peroksida

(%)

Lama pemanasan memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<O,OI)

terhadap bilangan peroksida minyak biji karet yang dihasilkan. Bilangan

peroksida yang tertinggi diperoleh pada perlakuan L3 yaitu 4,738 meqll OOOg dan

yang terendah diperoleh pada perlakuan

Lo

yaitu 2,320 meq/1 OOOg.

Jumlah penambahan sekam memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata

(p<0,01) terhadap bilangan peroksida minyak biji karet yang dihasilkan. Bilangan

peroksida yang tertinggi diperoleh pada perlakuan 81 yaitu 4,248 meq/lOOOg dan

yang terendah diperoleh pada perlakuan 84yaitu 3,265 meq/l000g.

IV

(9)

Interaksi

lama pemanasan dan jumlah penambahan sekam

memberi

pengaruh yang berbeda tidak nyata (P<O,OI) terhadap bilangan peroksida minyak

biji karet yang

dihasilkan,

Bilangan peroksida yang tertinggi diperoleh pada

perlakuan L3S1 yaitu 5,50 meq/lOOOg dan yang terendah diperoleh pada perlakuan

. L

OS

4 yaitu 2,07 meq/1000g.

Warna (Numerik)

Lama pemanasan memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<O,OI)

terhadap wama minyak biji karet yang dihasilkan. Wama tertinggi diperoleh pada

perlakuan L2 yaitu 3,425 dan terendah diperoleh pada perlakuan L3 yaitu 2,475.

Jumlah penambahan sekam memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata

(P<O,Ol) terhadap wama minyak biji karet yang dihasilkan. Wama tertinggi

diperoleh pada perlakuan S\ yaitu dengan skor 3,525 dan terendah diperoleh pada

perlakuan S4yaitu dengan skor 2,250.

Interaksi lama pemanasan dan jumlah penambahan sekam

memberi

pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<O,Ol) terhadap wama minyak biji karet

yang dihasilkan. Wama tertinggi diperoleh pada perlakuan L2S\ yaitu 3,9 dan

terendah diperoleh pada perlakuan L

3S

4 yaitu 1,7.

v

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

(15)

(16)

(17)

(18)

(19)

(20)

(21)

(22)

(23)

(24)

(25)

(26)

(27)

(28)

(29)

(30)

(31)

(32)

(33)

(34)

(35)

(36)

(37)

(38)

(39)

(40)

(41)

(42)

(43)

(44)

(45)

(46)

(47)

(48)

(49)

(50)

(51)

(52)

(53)

(54)

(55)

(56)

(57)

(58)

(59)

(60)

(61)

(62)

(63)

(64)

(65)

(66)

(67)

(68)

(69)

(70)

(71)

(72)

(73)

(74)

(75)

(76)

(77)

(78)

(79)

(80)

(81)

(82)