JURNAL TEKNIKA ATW 16
OPTIMALISASI NILAI KEKUATAN TARIK PADA
PEMBUATAN KOMPOSIT UPRS - CANTULA 3D
DENGAN METODE TAGUCHI
oleh:
Lujeng widodo 1), Totok Wartiono 2), Sarwoko 3)
1), 2)
Jurusan Teknik Tekstil, 3) Jurusan Teknik Mesin Akademi Teknologi Warga Surakarta
Abstrak
Kebutuhan industi terhadap material komposit berbahan baku serat alam dengan mutu yang memenuhi standard sangat diharapkan. Oleh karena bahan baku yang ada sekarang belum dapat memenuhi kebutuhan material yang kuat, ringan, murah serta ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor Nomor Benang, Twist benang, Jenis Anyaman dan Konsentrasi Resin akan mempengaruhi Kekuatan Tarik, serta optimalisasi faktor Nomor Benang, Twist benang, Jenis Anyaman dan Konsentrasi Resin terhadap Kekuatan Tarik. Untuk itu dirancang komposit alam cantula dengan konstruksi kain anyaman tiga dimensi dan resin Unsaturated Polyester (UPRs). Variasi Nomor benang, Jumlah Puntiran, struktur anyaman dan Persentase Resin digunakan sebagai kombinasi level factor. Pengujian tarik komposit mengacu pada standar ASTM D 3039 Pengujian statistic yang dilakukan yaitu ; Normalitas, homoginitas, Anova, SNR dan uji beda. Untuk menyederhanakan anova di lakukan metoda taguchi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa Konstruksi kain terutama jumlah puntiran dan konsentrasi resin berpengaruh terhadap Kekuatan tarik nilai optimal dicapai untuk kekuatan Tarik 26,61 Mpa,. Pada kombinasi level factor Ne10.8, Twist 500, Anyaman dengan 16 kartu dan konsentrasi resin 30%.
Kata kunci : komposit, Nomor benang, jumlah twist, jenis anyaman 3D konsentrasi resin, metoda taguchy
Abstract
The needs industry on composite materials made from natural fibers with a quality that meets the standards is expected. Because of the existing raw materials can not meet the needs of material is strong, lightweight, inexpensive and environmentally friendly. The purpose of this studis to determine the number of factors Yarn, Twist yarn, woven type and concentration will affect Resin Tensile Strength. And optimization of the number of factors Yarn, Twist yarn, woven type and concentration of the Tensile Strength Resin and natural composites. There for a designed with the construction of three-dimensional woven fabric and resin Unsaturated Polyester (UPRs). Number Variations of thread, Total Torsion, Structure and Percentage Resin wicker is used as a combination of factor levels. Composite tensile testing refers to the standard ASTM D 3039. The statistical testing performed; Normality, homoginity, Anova, SNR and different test. To simplify ANOVAthe writer used Taguchy methode. The results show that the fabric construction, especially the number of torsion and resin concentration effect on tensile strength while the type and concentration of resin wicker affect tensile strength while the optimal value is achieved for Pull strength 26.61 MPa. At the factor level combination Ne1 0.8, Twist 500, Woven with 16
cards and 30% resin concentration.
Keywords: Composite, Yarn number, The amount of twist, kind of 3D, Woven resin concentration, Taguchy methode
I. PENDAHULUAN
Dewasa ini para ilmuwan terus melakukan penelitian untuk menemukan material yang kuat, ringan, tahan lama, murah serta ramah lingkungan. Kebutuhan akan material seperti diatas telah mendorong dikembangkannya teknologi komposit dengan menggunakan serat alam sebagai penguat (composite reinforced fiber). Komposit serat sendiri memiliki berbagai macam bentuk dan variasi distribusi serat, baik yang bewujud serat unidirectional (serat searah), serat dalam berbagai macam bentuk mats (plain weave, Harness satin weave dll), dan juga teknologi yang terbaru yaitu anyaman 3D (3D woven).
Serat cantula merupakan serat alam yang berasal dari ekstraksi daun tanaman Agave
Cantula Roxb. serat cantula mempunyai kandungan selulose sekitar 64,23%, berpotensi sebagai
bahan penguat komposit (Raharjo, 2003).
JURNAL TEKNIKA ATW 17 Lujeng, Raharjo, Ariawan (2005) variasi struktur anyaman serat cantula 3D terhadap sifat-sifat mekanik komposit UPRs-Cantula 3D. Pengujian tarik, bending impak. Serat cantula dianyam menggunakan ATBM. Semakin jauh rentang arah z maka kekuatan dan impact bertambah.
Raharjo dkk (2005) Pengaruh Perlakuan Alkali Serat Terhadap Sifat Mekanik Komposit UPRs-Cantula penelitian ini memperbaiki efek mekanik pada benang sebelum benang ditenun.
Ariawan, Raharjo, Lujeng (2009) pengaruh model anyaman 3d serat cantula terhadap karakteristik serapan bunyi komposit unsaturated polyester resin uprs-cantula-3d. Pada waktu yang hampir bersamaan (Lujeng, Raharjo, Ariawan, 2009) melakukan penelitian tentang Komposit UPRs-Cantula 3D akan mengalami kenaikan karakteristik mekanik meliputi Kekuatan dan Modulus Tarik, Kekuatan dan Modulus Bending serta Energi serap dan Kekuatan Impak seiring dengan bertambahnya fraksi berat serat dan mencapai nilai tertinggi pada fraksi berat 60%.
Syarief (2011) penggunaan serat alam sebagai penguat komposit polimer adalah sifatnya yang hydrophilic atau cenderung menyerap air, sedangkan polimer bersifat
hydrophobic atau cenderung menolak air. perlunya perlakuan pada serat sehingga memperbaiki
ikatan antara serat dan matrik. penelitian ini dilakukan pembuatan komposit Polimer (Unsaturated Polyester) dengan menggunakan serat alam yaitu serat Purun Tikus (Eleocharis
Dulcis).
Romels dkk (2011) Variasi fraksi volume serbuk gergaji batang kelapa dan serat sabut kelapa pada resin polyester berpengaruh terhadap peningkatkan kekuatan tarik dan ketangguhan komposit hibrid olyester serbuk gergaji batang kelapa dan serat sabut kelapadengan nilai maksimum ada fraksi volum.
II. BAHAN DAN METODE PENELITIAN
2.1 Bahan :
a. Benang cantula b. Twist un twist c. anyaman kartu dobby d. Resin Ansatureted 2.2 Alat Penelitian :
- ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) - Alat-alat cetak
- alat pengujian kekuatan tarik 2.3 Variabel :
Variabel yang digunakan pada penelitian ini, yaitu Variabel bebas (Independent Variable) adalah variabel yang menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel terikat/variable respon dan variable terikat/respon (Sugiyono 2009). Dalam Penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah : - Nomor Benang cantula, Twist Per Meter Kantula, anyaman 10 dan 16 kartu, serta level factor yang digunakan ada pada table 1.
Tabel 1 Faktor dan Level
NO Faktor Level 1 2 1 2 3 4
- Nomor Benang cantula - Twist Per Meter Kantula - anyaman kartu dobby - Resin Ansatureted % Ne1 0,8 400 10 30 Ne1 0,6 500 16 35 2.4 Alur Penelitian.
Penelitian ini diawali dengan mengumpulkan data-data hasil pengujian laboratorim komposit Perusahaan Industri.
JURNAL TEKNIKA ATW 18 Ya Tidak Ya Tidak ya Tidak Tidak ya
Gambar. 1. Alur Penelitian start
Suvei Kondisi Proses Industry Komposit
Kondisi Hasil Uji Laboratorium
Identifikasi Variabel Penelitian
Rancangan Penelitian
Eksperimen & Pengumpulan Data
Data Normal
Data Homogen
Uji : Anova, SNR, Efek tiap factor dan penentuan kondisi optimal
Kondisi Optimal MRSN Kondisi Optimal Uji Beda Simpulan start Uji
JURNAL TEKNIKA ATW 19
III. HASIL DAN PEMBAHASSAN
3.1. Hasil Penelitian sebelumnya
Hasil Penelitian terdahulu mengenai pengujian nilai kekuatan Tarik komposit matrik kantula UPRS dengan kombinasi level faktor yang digunakan sebagai pembanding yaitu ; Nomor Benang cantula, Twist Per Meter, jenis anyaman dengan kartu dobby dan Prosentase Resin Ansatureted Polyester.
Tabel 2 Hasil Uji penelitian sebelumnya dengan Level faktor sbb No Uji Tarik Mpa
1 24,87
2 24,70
3 23,85
Jml 73,42
Rerata 24,473
Sumber : Lujeng W, Rahardjo W. dan Dody A (2008)
Diambil dari penelitian Karakteristik mekanik komposit matrik Unsaturated Polyester-serat cantula Roxb.
3.2 Data Uji Kekuatan Tarik
Banyaknya level yang dipakai dalam Penelitian ini sebanyak 2 (dua) level dengan jumlah factor sebanyak 4, rancangan percobaan yang dipilih menggunakan L8 (24 ) .
Tabel 3. Hasil rerata uji Kekuatan tarik
No. Ortogonal Array Replikasi
A B C D 1 2 3 1 1 1 1 1 22,01 21,02 20,30 2 1 1 1 2 21,26 21,06 21,64 3 1 2 2 1 27,36 26,84 25,63 4 1 2 2 2 25,39 24,61 23,81 5 2 1 2 1 22,14 22,24 22,10 6 2 1 2 2 18,62 19,7 20,20 7 2 2 1 1 24,84 24,60 23,85 8 2 2 1 2 24,69 24,98 23,82 186,31 184,52 181,35
Uji Anova Kekuatan Tarik
Tabel 4. Uji Anova Kekuatan Tarik
Jml Ortogonal Array Replikasi Jumlah Rerata
A B C D I II III 1 1 1 1 1 22,01 21,02 20,30 63,33 21,11 2 1 1 1 2 21,26 21,06 21,64 63,96 21,32 3 1 2 2 1 27,36 26,84 25,63 79,83 26,61 4 1 2 2 2 25,39 24,61 23,81 73,81 24,60 5 2 1 2 1 22,14 22,24 22,10 66,48 22,16 6 2 1 2 2 18,62 19,17 20,20 57,99 19,33 7 2 2 1 1 24,84 24,60 23,85 73,29 24,43 8 2 2 1 2 24,69 24,98 23,82 73,49 24,50 Jumlah 184,52 181,35 181,35 552,18 184,06 A1 : 280,93 A2 : 271,75 B1 : 251,76 B2 : 300,42 C1 : 274,01 C2 : 278,11 D1 : 282,93 D2 : 269,25
JURNAL TEKNIKA ATW 20 1) Menghitung degree of freedom (df) atau derajat bebas
a) df T = N – 1 = 24 – 1 = 23 b) df A = KA – 1 = 2 – 1 = 1
c) df E = df T – df faktor = 23 – 1 – 1 – 1– 1 = 19
2) Menghitung total Sum of Square ( SST ) atau jumlah kwadrat total T = 552,18 CF = T2/N = (552,8)2/24 = 12.704,2814 SST = = CF = 128,3998 SSA = 3,9042 SSB = 98,6581 SSC = 0,6800 SSD = 7,7976 SSE = 17,35995 Ftabel = F(0,95) (1) (19) = 4,38
Tabel 5. Tabel Anova
Faktor dt SS MS Fhitung Ftabel SS1 P %
A 1 3,9092 3,9042 4,2730 4,38 2,9075 2,3291% B 1 98,6581 98,6581 107,9765 4,38 97,7414 76,1250% C 1 0,6800 0,6800 0,7442 4,38 -0,2337 -0,1820% D 1 7,7976 7,7976 8,5341 4,38 6,8839 5,3613% Error 19 17,35995 0,9137 Total 23 128,3998 artinya :
1. Faktor A Fhitung < Ftabel Ho diterima sehingga Faktor A tidak berpengaruh.
2. Faktor B Fhitung > Ftabel Ho ditolak, sehingga Faktor B berpengaruh demikian
juga persentase kontribusi berpengaruh.
3. Faktor C Fhitung < Ftabel Ho diterima, sehingga Faktor C tidak berpengaruh.
4. Faktor D Fhitung > Ftabel, Ho ditolak sehingga Faktor D berpengaruh, dan juga
persentase kontribusi berpengaruh. 3.3 Perhitungan SNR kekuatan tarik
S/N LTB = -10 Log
= -10 Log (1/3 X 1/(22,01)2+ (21,02)2 + (20,30)2 = 26,4755 ( Trial 1 )
Trial 2 dst cara sama
Tabel 6. SNR
Trial Colom Number Replikasi SNR
A B C D I II III 1 1 1 1 1 22,01 21,02 20,3 26,4755 2 1 1 1 2 21,26 21,06 21,64 26,5741 3 1 2 2 1 27,36 26,84 25,63 28,4911 4 1 2 2 2 25,39 24,61 23,81 27,8109 5 2 1 2 1 22,14 22,24 22,10 26,9113 6 2 1 2 2 18,62 19,17 20,20 25,7099 7 2 2 1 1 24,84 24,60 23,85 27,7545 8 2 2 1 2 24,69 24,98 23,82 27,7768 Jumlah 186,31 184,52 181,35
JURNAL TEKNIKA ATW 21 Perhitungan Efek tiap Faktor
Efek Faktor = O )
A1 = ¼ (26,4755 + 26,4755 + 28,4911 + 27,8109) = 27,3379
A2 = ¼ (26,9113+ 25,7099+ 27,7545 + 27,7768) = 27,0381
Untuk perhitungan B1, B2, C1, C2, D1, D2 cara sama dengan cara menyesuaikan dengan Ortogonal Array. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada table 7.
Tabel 7. Efek Nilai SNR tiap Faktor
Level A B C D Level 1 27,3379 26,4177 27,1452 27,4081 Level 2 27,0381 27,9583 27,2308 26,4679 Selisih 8,2998 1,5406 0,0856 0,4402 Ranking 3 1 4 2 Optimal A1 B2 C2 D1
Dilihat dari Nilai SNR, maka kombinasi level faktor optimal untuk respon
kekuatan tarik adalah A1 B2 C2 D1, telah sesuai dengan Array Ortogonal Trial ke 3, maka
bias langsung dilakukan uji beda untuk kekuatan tarik. 3.4 Uji Beda Kekuatan Tarik
Uji beda dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil yang diusulkan dari eksperimen lebih baik dari data hasil kondisi penelitian sebelumnya.
Hipotesis :
Ho : Tidak ada perbedaan rerata hasil usulan (experimen) Kekuatan tarik dan hasil Penelitian sebelumnya.
H1 : Kondisi usulan lebih baik dibanding hasil penelitian sebelumnya.
Tabel 8. Perbandingan Kekuatan Tarik No Usulan Penelitian Sebelumnya
1 27,36 24,87
2 26,84 24,70
3 25,83 23,85
Jml 79,83 73,42 Rerata 26,61 24,4733 to mempunyai distribusi t dengan derajad bebas sebesar n1 + n2 -2
Kriteria Pengujian thitung yaitu :
Ho diterima apabila thitung < ttabel
Ho ditolak apabila thitung > ttabel
Membandingkan nilai thitung dengan ttabel
= 0,05 ttabel = t(0,05) (n1 + n2 -2 ) = 2,13 n1 = 3 n2 = 3 = = ( 27,36 + 26,84 + 25,83 ) = 26,6100 = = ( 24,87 + 24,70 + 23,85 ) = 24,4733 = = x 0,71755 = 0,358775 = = x 0,5973 = 0,29865
JURNAL TEKNIKA ATW 22 to =
=
= x 2,4495
= 4,5644
Dihasilkan thitung = 4,5644 > ttabel = 2,13, Artinya nilai rata – rata dari kekuatan tarik
percobaan (usulan) lebih baik dibandingkan kondisi percobaan sebelumnya. .3.5 Analisis Faktor
Analisa pengaruh factor terhadap analisa variasi,
Faktor-faktor daminan adalah factor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap kekuatan tarikpada tahapan proses pembuatan komposit UPRS-Cantula 3D hasil penelitian menunjukkan bahwa factor yang berpengaruh pada nilai kekuatan tarik adalah twist benang dan konsentrasi resin,
a. Faktor Nomor Benang
Uji Anova Kekuatan Tarik terhadap nomor benang hasil perhitungan anova tidak berpengaruh dapat dijelaskan sebagai berikut :
Konstruksi
Ne1 08 x Ne1 06 X 1 inchi berat 23.53 gram
24 x 24
Ne1 06 x Ne1 06 X 1 inchi berat 23.55 gram
21 x 24
Meskipun berat benang Secara teknis diperbesar namun kerapatan dikurangi sehingga berat kain akan relative sama, ini menyebabkan nilai kekuatan tarik tidak signifikan. b. Faktor twist
Twist pada benang cantula yang fungsinya selain menjaga dan menyatukan antara serat cantula satu dengan yang lainnya menjadi satu kesatuan yang kompak saling mengikat sehingga mempunyai suatu kekuatan pada benang cantula tersebut. Besar kecilnya twist yang diberikan tergantung pada tomor benang cantula yang akan dibuat, dengan pertimbangan TPI = Ne1
Berdasarkan hasil perhitungan anova pada table 5 dan tabel 6 Menyatakan bahwa factor twist mempunyai pengaruh terhadap nilai kekuatan tarik. Hal ini menunjukkan bahwa twist mempunyai andil yang besar untuk meningkatkan kekuatan tarik komposit cantula. Dari hasil perhitungan pada kondisi optimal (tabel 7) menunjukkan bahwa untuk mencapai kondisi optimal pada pengujian kekuatan tarik komposit cantula dicapai pada kondisi twist 500 tiap meter, ini menunjukkan bahwa pada kondisi twist 500 membuat benang kantula lebih padat dan antar serat cantula kompak untuk saling mempertahankan kedudukan serat pada benang cantula yang akan memperbesar friksi antar serat, hal ini sesuai dengan hasil perhitungan dan persen kontribusi (%P) pada twist benang twist benang sebessar 76,125%yang jauh melebihi prosen kontribusi yang ditetapkan sebesar 5 % hal ini mengakibatkan nilai kekuatan tarik komposit cantula lebih baik.
c. Faktor jenis Anyaman
Anyaman (Interlaching) berfungsi untuk menyatukan / mengikat antar benang dengan cara menyilangkan sesuai dengan desain yang di inginkan sehingga menghasikan komposit dengan panjang, lebar dan ketebalan atau di sebut 3D , Variasi antara 10 kartu atau 10 angkatan dan 16 angkatan, pada saat pembuatan anyaman.
Konsentrasi resin berupa larutan (liquid) konsentrasi resin berfungsi menyatukan antara metric anyaman agar diperoleh suatu kesatuan yang homogeny antara larutan dengan
JURNAL TEKNIKA ATW 23 anyaman yang akan mengalami proses saling terpenetrasi dan menempel oleh karena tekanan dari reaksi yang di picu adanya hardener MEKP (Methyl Ethyl Ketone Perokside) kerapatan diperoleh dengan adanya tekanan 500 kg. sehingga diperoleh bentuk yang solid berupa komposit. Dengan demikian dapat meningkatkan kekuatan tarik komposit dari anyaman cantula tersebut. Berdasrkan hasil perhitunan Anova ( table 5) menunjukkan bahwa konsentrasi resin mempunyai pengaruh terhadap nilai kekuatan tarik komposit kantula, hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi resin mempunyai andil yang besar, untuk meningkatkan kekuatan tarik komposit cantula.
d. Kekuatan Tarik
Prosen kontribusi factor merupakan besarnya keterlibatan factor-faktor tersebut pada setiap proses fabrikasi komposit kantula yang sedang berlangsung. Dilihat dari hasil perhitungan prosentase kontribusi factor pada Anova dari kekuatan tarik pada tabel 5 Prosen kontribusi twist atau puntiran sebesar 76, 125% lebih besar dari prosen
kontribusi yang ditetapkan sebsar 5 persen, hal ini menunjukkan bahwa kontribusi twist mempengaruhi kekuatan tarik komposit kantula.
Prosen kontribusi resin sebesar 5,36% lebih besar dari prosen kontribusi yang ditetapkan sebsar 5 persen, hal ini menunjukkan bahwa kontribusi resin mempengaruhi kekuatan tarik komposit kantula.
e. Pemilihan Level Faktor Kondisi Optimal
Pemilihan level faktor dimksudkan untuk memilih kombinasi level dan faktor yang signifikan yaitu kombinasi level faktor yang memberikan nilai kekuatan tarik dn Banding Komposit yang tinggi pada kombinasi level faktor optimal yang dihasilkan adalah A1, B2, C2, D1, artinya untuk mengoptimalkan nilai kekuatan Komposit Cantula terhadap nilai kekuatan tarik pada proses pabrikasi komposit Cantula untuk setting parameter optimal.
3.6 Uji Beda
Uji beda antara kondisi optimal dengan kondisi Standar Industri pada respon kekuatan tarik Composit Cantula ada perbedaan yang signifikan.
a. Untuk respon kekuatan tarik Composit Cantula,
Berdasarkaan hasil perhitungan uji beda antara kondisi optimal dengan Hasil percobaan sebelumnya menunjukkan bahwa hasil kondisi optimum lebih baik dari percobaan sebelumnya. Hasil perhitungan uji beda pada respon kekuatan tarik dapat disimpulkan bahwa t hitung > t tabel ( 4,644 > 2,13 ) artinya perbedaan rerata nilai kekuatan tarik pada kondisi optimal lebih baik dari percobaan sebelumnya.
b. Peningkatan Kekuatan Composit Cantula.
Peningkatan kekuatan tarik sebesar = 2,137 x 100 % = 4,183 % 51,0933
dari kekuatan tarik penelitian sebelumnya, hal ini menunjukkan bahwa proses pabrikasi komposit dengan faktor-faktor optimal memegang peranan penting pada proses pabrikasi tersebut. Diadalam proses pabrikasi komposit terdapat Twist dan ikatan anyaman arah tebal kain mengikat dan mempertahankan anyaman pada saat konstruksi anyaman mengalami gaya yang bekerja. Ketika resin sudah pecah oleh karena adanya gaya tarik, maka kekuatan komposit tinggal didipertahankan oleh anyaman saja. Peranan twist
IV. SIMPULAN
Secara keseluruhan hasil penelitian, dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. kekuatan Tarik komposit UPRs-Cantula 3D lebih baik dari pabrikan atau penelitian sebelumnya.
b. Ada kenaikan kekuatan Tarik komposit UPRs-Cantula 3D sebesar 4,183 % dari proses pabrikan komposit dengan faktor-faktor optimalnya.
c. Nilai Optimal yang dicapai kekuatan Tarik 26,61 Mpa, pada kombinasi level faktor nomor benang Ne1 0,8, twist benang 500, anyaman 16 kartu dan 35% konsentrasi resin
JURNAL TEKNIKA ATW 24 DAFTAR PUSTAKA
1. Akhmad, Syarief 2011, Uji lentur komposit Polyester serat Purun Tikus (Eleocharis dulcis) Info Teknik, Volume 12 No. 2, hh 10-18 Fakultas Teknik Unlam Banjarmasin
2. Annual Book ASTM Standart, 1997, USA
3. Ariawan D, dan Raharjo, W,Lujeng W 2013. Rekayasa dan Manufaktur Komposit Sanwich Serat Cantula Anyaman 3D Termoset Dengan Core Honeycomb Kardus Sebagai Bahan Panel Akustik Komersial, Jurnal Fema, Fakultas Teknik UNS Volume 1, Nomor 1
4. Ariawan, D dkk Raharjo, W 2009, Pengaruh model Anyaman 3d serat Cantula Terhadap karakteristik Serapan bunyi Komposit Unsaturated Polyester resin uprs-cantula 3d http://dodyariawan.staff.uns.ac.id dilihat 10 Juni 2013
5. Donald. Stobbe, and Mansour Mohamed 2003, 3D Wovwn Composites: Cost and Performance Viability Comercial Apllications. 3TEX, Inc
6. Frederick Stoll, Schott Campbell, Stephen day, and Michael Sheppard. 2004, High-Performance, Low-Cost Infution Cores for Structural sandwich Panels. Webcore Tecnologies Inc., Dayton, Ohio 7. Gibson, R.F 1994, Principles of Composite Material Mechanics, McGraw Hill Inc.,New York, USA 8. Herakovich, C.T 1998, Mechanics of Fibrous Composites, John Wiley & Sons Inc.,New York, US 9. Hutchen, D Sheppard 2002, Optimizing sandwich Panel Performace with 3D Fiber Reinforced Core
Architecture, Webcore technologies, Dayton. Ohio
10. Jocchen, P, Ignaas Verpoest, Dirk Vandepitte 1999, Folded Honeycomb Cardboard and Core Material for Structural Applacatioans . K.U. Leuven, Belgia
11. Lujeng W, Raharjo,W, Ariawan D2005 Pengaruh fraksi Berat Serat Cantula Anyaman 3 D terhadap karakteristik mekanik komposit UPRs –Cantula Jurnal Teknika ATW edisi 5 hh 3-8 12. Lujeng W, Raharjo,W, Ariawan D 2007 Pengaruh Variasi Anyaman Serat 3 D karakteristik
mekanik komposit UPRs –Cantula Jurnal Teknika ATW, edisi 5 hh 1-9
13. Lukkassen, D. and Meidel, A 2003, Advanced Materials and Structures and TheirFabrication Process, Narvik University College. H; N
14. Lee Ing Tong dan Chao Ton Su (1997) Metode MRSN ( Multi Respon Signal to Noise ) dan TOPSIS ( Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution )