• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Tanjung Balai Karimun, 2013 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARIMUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Tanjung Balai Karimun, 2013 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARIMUN"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)

(2)

Puji syukur kepada Allah SWT dengan mengucapkan Alhamdulillah, berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan kesediaan para pengelola data dan informasi kesehatan serta sektor terkait untuk bekerja sama dalam penyusunan buku “Profil Kesehatan

Kabupaten Karimun 2012“ ini akhirnya dapat diterbitkan.

Sebagaimana Profil Kesehatan tahun – tahun yang lalu, “Profil Kesehatan Kabupaten Karimun 2012“ ini juga masih menyimpan banyak kekurangan. Oleh karena itu, walaupun data yang ditampilkan dalam Profil Kesehatan ini belum seluruhnya memenuhi variabel yang dibutuhkan, namun diharapkan dapat menjadi panduan khususnya bagi para pengelola dan pelaksana program di lingkungan Dinas Kesehatan serta unit-unit pelaksana teknis, mitra terkait di luar sektor kesehatan dan siapa saja yang memiliki perhatian dan

kepentingan terhadap program-program kesehatan termasuk

masyarakat umum, lembaga swadaya masyarakat dan kalangan swasta dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Akhirnya, terima kasih kami haturkan kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi sejak awal proses penyusunan Buku Profil Kesehatan Kabupaten Karimun Tahun 2012 ini hingga selesai.

Tanjung Balai Karimun, 2013

KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARIMUN

Dra. Hj. SENSISSIANA, M.Si

Pembina Utama Muda NIP. 19611003 198603 2 010

(3)

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

Bab I

:

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…...………....

1

1.2 Tujuan Penyusunan Profil …...………...

2

1.3 Sistematika Penulisan…...………...

3

Bab II

:

GAMBARAN UMUM KABUPATEN KARIMUN

2.1 Sejarah...…….………...……....………

5

2.2 Keadaan Geografi...

7

2.3 Keadaan Demografi...

8

2.4 Keadaan Sosial Ekonomi Dan Budaya...

8

2.5 Keadaan Sarana Kesehatan...

11

Bab III

:

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

3.1 Mortalitas...

12

3.2 Morbiditas...

14

3.3 Status Gizi...

21

Bab IV

:

SITUASI UPAYA KESEHATAN

4.1 Pelayanan Kesehatan...

23

4.2 Akses Dan Mutu Pelayanan Kesehatan...

32

4.3 Perilaku Hidup Masyarakat...

35

4.4 Keadaan Lingkungan...

36

Bab V

:

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

5.1 Sarana Kesehatan...

39

5.2 Tenaga Kesehatan………

42

5.3 Pembiayaan Kesehatan...

45

Bab VI

:

PENUTUP

6.1 Kesimpulan...

46

6.2 Saran...

47

Lampiran

(4)

Profil Kesehatan 2012

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

1.1

1.1

1.1 Latar Belakang

Latar Belakang

Latar Belakang

Latar Belakang

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia dan keluarga miskin.

Kesehatan merupakan tanggung jawab bersama setiap individu, keluarga, masyarakat, pemerintah dan swasta. Dalam era desentralisasi seperti sekarang ini, pemerintah Kabupaten/ Kota diberi tugas, wewenang, kewajiban dan tanggung jawab dalam menangani urusan pemerintahannya, termasuk dalam melaksanakan pembangunan di bidang kesehatan sesuai

dengan permasalahan dan kondisi spesifik Kabupaten/ Kota tersebut.

Hal tersebut juga sejalan dengan adanya Visi Departemen Kesehatan RI yaitu “Masyarakat Yang Mandiri dan Berkeadilan” yang diwujudkan ditingkat Kabupaten dengan Visi Dinas Kesehatan yang dinyatakan “Terwujudnya Kabupaten Karimun Sehat Sejahtera yang Mandiri Melalui Pelayanan Kesehatan yang Prima dan Berkeadilan” ini merupakan sebuah gambaran masa depan dimana masyarakat hidup dalam lingkungan sehat dan berperilaku hidup bersih dan sehat, memilih dan menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata, sehingga memiliki derajat kesehatan yang optimal.

Untuk dapat melaksanakan tugas dan kewenangan tersebut diperlukan kemampuan yang prima dari segenap jajaran kesehatan serta didukung oleh Sistem Informasi Kesehatan yang berkualitas. Salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten adalah "Profil Kesehatan Kabupaten Karimun" yang dapat digunakan sebagai sarana penyedia data dan informasi

(5)

Profil Kesehatan 2012

2

kesehatan, disamping itu dapat digunakan sebagai pedoman dan acuan untuk perencanaan, penggerak, pelaksanaan serta evaluasi dari cakupan program-program kesehatan dan sektor terkait. Khususnya pada aspek perencanaan, dengan adanya Sistem Informasi Kesehatan yang baik dan benar seperti akurasi data, ketepatan waktu dan analisis spesifik akan dapat memudahkan dalam penyusunan kebijakan dan pengambilan keputusan.

Profil Kesehatan Kabupaten Karimun tahun 2013 memberikan gambaran tentang data situasi dan kondisi kesehatan masyarakat Karimun tahun 2012 dan juga memuat data-data meliputi data untuk indikator hasil, data untuk indikator kinerja, data umum, dan data lain yang diperlukan guna mendukung keberhasilan pembangunan kesehatan.

Profil kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun ini diharapkan dapat bermanfaat dalam mendukung sistem manajemen kesehatan yang lebih baik dalam rangka pencapaian Visi Dinas Kesehatan yaitu “Terwujudnya Kabupaten Karimun Sehat Sejahtera yang Mandiri Melalui Pelayanan Kesehatan yang Prima dan Berkeadilan“ dan selanjutnya dapat digunakan untuk dasar pembuatan perencanaan Kesehatan pada tahun yang akan datang.

1.2

1.2

1.2

1.2 Tujuan Penyusunan

Tujuan Penyusunan

Tujuan Penyusunan Profil

Tujuan Penyusunan

Profil

Profil

Profil

1.

1.

1.

1. U m u m

U m u m

U m u m

U m u m

Tersedianya data dan informasi kesehatan Kabupaten Karimun tahun 2012 yang akurat dan selesai tepat waktu.

2.

2.

2.

2. K

K

K

K hhhh u

uu

u ssss u

uu

u ssss

a.

Diketahuinya gambaran keadaan umum, lingkungan fisik, geografi,

sosial ekonomi, pendidikan, dan demografi di Kabupaten Karimun tahun 2012.

b.

Diketahuinya visi, misi dan strategi pembangunan kesehatan serta

program-program dan target-target tahunan pembangunan kesehatan di Kabupaten Karimun tahun 2012.

(6)

Profil Kesehatan 2012

3

c.

Diketahuinya hasil pencapaian pembangunan kesehatan di Kabupaten

Karimun tahun 2012.

d.

Diketahuinya kinerja pembangunan kesehatan, sumber daya

pembangunan kesehatan dan permasalahan pembangunan kesehatan di Kabupaten Karimun tahun 2012.

1.3

1.3

1.3

1.3

Sistematika

Sistematika P

Sistematika

Sistematika

P

P

Penulisan

enulisan

enulisan

enulisan

Profil Kesehatan Kabupaten Karimun disajikan dengan sistematika

sebagai berikut :

BAB I.

BAB I.

BAB I.

BAB I. Pendahuluan

Pendahuluan

Pendahuluan

Pendahuluan

Menyajikan secara ringkas tentang latar belakang, maksud dan tujuan serta sistematika penyajian Profil Kesehatan Kabupaten Karimun tahun 2012.

BAB II.

BAB II.

BAB II.

BAB II. Gambaran Umum Kabupaten

Gambaran Umum Kabupaten

Gambaran Umum Kabupaten Karimun

Gambaran Umum Kabupaten

Karimun

Karimun

Karimun

Menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten Karimun, yang meliputi letak geografis, administratif serta faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya misalnya kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan.

BAB III.

BAB III.

BAB III.

BAB III. Situasi Derajat Kesehatan

Situasi Derajat Kesehatan

Situasi Derajat Kesehatan

Situasi Derajat Kesehatan

Menguraikan tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan dan angka status gizi masyarakat

BAB IV.

BAB IV.

BAB IV.

BAB IV. Situasi Up

Situasi Up

Situasi Upaya Kesehatan

Situasi Up

aya Kesehatan

aya Kesehatan

aya Kesehatan

Menyajikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan

(7)

Profil Kesehatan 2012

4

dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun.

BAB V.

BAB V.

BAB V.

BAB V. Situasi Sumber Daya Kesehatan

Situasi Sumber Daya Kesehatan

Situasi Sumber Daya Kesehatan

Situasi Sumber Daya Kesehatan

Menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan,

pembiayaan dan sumber daya kesehatan lainnya.

BAB VI

BAB VI

BAB VI

BAB VI.... Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dan Saran

Menggambarkan secara umum tentang hal-hal yang berkaitan dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI), pencapaian pembangunan kesehatan, kinerja pembangunan kesehatan, serta saran-saran berupa rekomendasi dalam rangka

mengatasi masalah-masalah kesehatan yang ada.

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Berisi resume/angka pencapaian Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun yang merupakan Indikator Pencapaian Kinerja Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan tahun 2012 serta disajikan dalam bentuk

(8)

Pofil Kesehatan 2012

5

BAB II

BAB II

BAB II

BAB II

GAMBARAN UMUM

GAMBARAN UMUM

GAMBARAN UMUM

GAMBARAN UMUM

2.1

2.1

2.1

2.1 Sejarah

Sejarah

Sejarah

Sejarah

Karimun pada awalnya berada di bawah kekuasaan kerajaan Sriwijaya hingga keruntuhannya pada abad ke-13, dan pada masa itu pengaruh agama Budha mulai masuk. Hal ini dibuktikan dengan adanya Prasasti di Desa Pasir Panjang. Pada masa itu disebutkan Karimun sering dilalui kapal-kapal dagang hingga pengaruh Kerajaan Malaka (Islam) mulai masuk tahun 1414.

Pada tahun 1511 Malaka jatuh ke tangan Portugis, saat itu Sultan Mansyur Syah yang memerintah memberi larangan pada keturunan rajaraja untuk tinggal di Malaka, dan mendirikan kerajaan-kerajaan kecil, lalu muncullah kerajaan Indrasakti, Indrapura, Indragiri, dan Indrapuri. Sementara itu banyak rakyat Malaka yang tinggal berpencar di pulau-pulau yang berada di Kepulauan Riau termasuk Pulau Karimun. Sejak kejatuhan Malaka dan digantikan perannya oleh kerajaan Johor, Karimun dijadikan basis kekuatan angkatan laut untuk menentang Portugis sejak masa pemerintahan Sultan Mahmud Syah I (1518-1521) hingga Sultan Ala Jala Abdul Jalil Ri’ayat Syah (1559-1591). Pada kurun waktu 1722-1784, Karimun berada dalam kekuasaan Kerajaan Riau-Lingga dan pada masa itu daerah Karimun, terutama Kundur dikenal sebagai penghasil gambir dan penghasil tambang (seperti: timah, granit, dll) dan Karimun berkembang menjadi daerah perdagangan serta mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Raja Ali Haji. Jauh sebelum ditandatanganinya Treaty of London, Kerajaan Riau-Lingga dan Kerajaan Melayu dilebur menjadi satu sehingga semakin kuat dengan

wilayah kekuasaan meliputi.Kepulauan Riau, daerah Johor dan Malaka

(Malaysia), Singapura dan sebagian kecil wilayah Indragiri Hilir.

Setelah Sultan Riau meninggal pada tahun 1911, Pemerintah Hindia Belanda menempatkan amir-amirnya sebagai District Thoarden untuk daerah yang besar dan Onder District Thoarden untuk daerah yang agak kecil. Pemerintah Hindia Belanda akhirnya menyatukan wilayah Riau-Lingga dengan

(9)

Pofil Kesehatan 2012

6

Indragiri untuk dijadikan sebuah karesidenan yang dibagi menjadi 2 (dua) Afdelling, yaitu : Afdelling Tanjungpinang dan Afdelling Indragiri. Berdasarkan Surat Keputusan delegasi Republik Indonesia, provinsi Sumatera Tengah tanggal 18 Mei 1950 No. 9/Deprt. menggabungkan diri ke dalam Republik Indonesia dan Kepulauan Riau diberi status daerah Otonom Tingkat II yang dikepalai oleh Bupati sebagai kepala daerah dengan membawahi 4 (empat) kawedanan sebagai berikut :

1. Kawedanan Tanjungpinang meliputi wilayah Kecamatan Bintan Selatan.

2. Kawedanan Karimun meliputi wilayah Kecamatan Karimun, Kundur dan Moro.

3. Kawedanan Lingga meliputi wilayah Kecamatan Lingga, Singkep dan Senayang.

4. Kawedanan Pulau Tujuh meliputi wilayah Kecamatan Jemaja, Siantan, Midai, Serasan, Tambelan, Bunguran Barat dan Bunguran Timur. Kemudian berdasarkan Surat Keputusan No. 26/K/1965 dengan mempedomani Instruksi Gubernur Riau tanggal 10 Februari 1964 No. 524/A/1964 dan Instruksi No. 16/V/1964 dan Surat Keputusan Gubernur Riau tanggal 9 Agustus 1964 No. UP/247/5/1965, tanggal 15 November 1965 No. UP/256/5/1965 menetapkan terhitung mulai 1 Januari 1966 semua daerah Administratif kawedanan dalam kabupaten Kepulauan Riau dihapuskan.

Pada tahun 1999, berdasarkan UU No. 53 Tahun 1999 Kabupaten Kepulauan Riau dimekarkan menjadi 3 kabupaten, yaitu Kabupaten Kepulauan Riau, Kabupaten Karimun, dan Kabupaten Natuna. Akhirnya, Karimun diresmikan sebagai kabupaten yang berdiri sendiri dengan terdiri dari 3 (tiga) wilayah kecamatan, 6 (enam) kelurahan, dan 24 (dua puluh empat) desa. Selanjutnya, dalam rangka mendekatkan dan meningkatkan pelayanan umum, maka berdasarkan Peraturan Daerah No. 16 Tahun 2001, Kabupaten Karimun dimekarkan menjadi 7 (tujuh) wilayah kecamatan dengan 19 (sembilan belas) kelurahan dan 25 (dua puluh lima) desa. Sekarang Karimun telah menjadi sebuah kabupaten otonom yang merupakan gabungan dari 9 kecamatan dengan 22 (dua puluh dua) kelurahan dan 32 (tiga puluh dua) desa.

(10)

Pofil Kesehatan 2012

7

2.2

2.2

2.2

2.2 K

K

K

Keadaan

eadaan

eadaan G

eadaan

G

Geografi

G

eografi

eografi

eografi

Secara geografis luas wilayah Kabupaten Karimun merupakan Daerah kepulauan yang mempunyai luas 7.984 kilometer persegi yang terdiri dari wilayah daratan seluas 1.524 kilometer persegi dan wilayah perairan seluas 6.460 kilometer persegi terletak antara 0035’ Lintang Utara sampai dengan 1010’ Lintang Utara dan 103030’ Bujur Timur sampai dengan 1040 Bujur Timur.

Kabupaten Karimun merupakan sebuah kabupaten kepulauan yang terdiri dari pulau besar dan kecil. Kabupaten Karimun saat ini terdiri dari 249 buah pulau, dimana semua pulau sudah bernama dan hanya sebanyak 54 pulau yang sudah berpenghuni (Data terakhir hasil verifikasi Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun). Tiga pulau terbesar di wilayah ini menjadi sentra berbagai kegiatan ekonomi masyarakat dan juga pemukiman penduduk, yaitu Pulau Karimun, Pulau Kundur dan Pulau Moro. Wilayah Kabupaten Karimun berada di antara Kota Batam, Singapura, Malaysia, Kepulauan Riau dan Riau. Hal ini menjadikan Karimun sebagai tempat yang sangat strategis terutama untuk berbagai kegiatan perekonomian.

Batas-batas Kabupaten Karimun yaitu :

1. Utara : Philip Channel Singapura dan Semenanjung Malaysia 2. Selatan : Kecamatan Kateman Kabupaten Indragiri Hilir

3. Barat : Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Bengkalis dan Kecamatan Kuala Kampar Kabupaten Pelalawan.

4. Timur : Kota Batam

Secara umum Karimun mempunyai dataran yang datar dan landai dengan ketinggian antara 20 sampai 500 meter dari permukaan laut. Namun ada juga bagian yang berbukit-bukit dengan kemiringan sampai 400 serta ketinggian antara 20 sampai 500 meter. Di Karimun terdapat sebuah gunung yaitu Gunung Jantan dengan ketinggian 478 meter dan merupakan salah satu sumber mata air di Karimun. Kecamatan -kecamatan yang ada di Karimun ini juga mempunyai karakteristik yang hampir mirip.

2.3

2.3

2.3

2.3 Keadaan Demografi

Keadaan Demografi

Keadaan Demografi

Keadaan Demografi

Pada tahun 2012, kepadatan penduduk Kabupaten Karimun sebesar

(11)

sentra-Pofil Kesehatan 2012

8

sentra ekonomi dan pemerintahan. Beberapa daerah yang cukup banyak dihuni adalah Kecamatan Meral, Kecamatan Karimun dan Kecamatan Kundur.

Dari data BPS Tahun 2012, jumlah penduduk Kabupaten Karimun tercatat sebanyak 233.075 jiwa yang terdiri dari 119.482 penduduk berjenis kelamin laki-laki dan 113.593 penduduk berjenis kelamin perempuan. Perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas) dengan banyaknya orang yang termasuk usia produktif (Rasio Beban Tanggungan) sebesar 72,41% dan perbandingan banyaknya penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu (Rasio Jenis Kelamin) 105,18.

2.4

2.4

2.4

2.4 Keadaan Sosial Ekonomi Dan

Keadaan Sosial Ekonomi Dan

Keadaan Sosial Ekonomi Dan

Keadaan Sosial Ekonomi Dan Budaya

Budaya

Budaya

Budaya

Menyambut otonomi daerah dan asas desentralisasi, pada tahun 2006 Kabupaten Karimun telah dikembangkan menjadi 9 kecamatan dan terbagi 54 Desa/Kelurahan.

2.4.1

2.4.1

2.4.1

2.4.1 Pendapatan Regional Per Kapita

Pendapatan Regional Per Kapita

Pendapatan Regional Per Kapita

Pendapatan Regional Per Kapita

Berbagai program pembangunan telah dan akan dilaksanakan oleh pemerintah Kabupaten Karimun untuk dapat lebih menggerakkan roda perekonomian di Karimun. Saat ini Kabupaten Karimun memang berusaha melakukan pembangunan yang lebih merata dan menyeluruh ke berbagai aspek kehidupan masyarakat. Tentunya pembangunan ekonomi makro yang dilakukan pemerintah daerah perlu dievaluasi agar dapat mengukur tingkat kemajuan pembangunan yang telah dicapai. Untuk hal tersebut, maka diperlukan beberapa indikator ekonomi.

Salah satu indikator tersebut adalah angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Melalui Produk Domestik Regional Bruto ini dapat dihasilkan indikator-indikator lainnya seperti laju pertumbuhan ekonomi secara umum maupun sektoral. Produk Domestik Regional Bruto per kapita atas dasar harga berlaku, tahun 2011 sebesar Rp. 4.813.661,06 sedangkan tahun 2012 sebesar Rp. 5.431.778,26. Produk Domestik Regional Bruto per kapita atas Dasar Harga Konstan pada tahun 2011 sebesar Rp. 2.185.284,61 dan tahun 2012 Rp.

(12)

Pofil Kesehatan 2012

9

2.343.889,00. Hal ini menunjukkan bahwa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2012 meningkat dibandingkan tahun 2011.

2.4.2

2.4.2

2.4.2

2.4.2 Penduduk Miskin

Penduduk Miskin

Penduduk Miskin

Penduduk Miskin

Jumlah Penduduk Miskin tahun 2012 yang tercatat di Kabupaten Karimun sebanyak 44.946 jiwa. (Sumber dari UPTD JPKM Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun Tahun 2012) Tabel 56.

2.4.3

2.4.3

2.4.3

2.4.3 Pendidikan Penduduk

Pendidikan Penduduk

Pendidikan Penduduk

Pendidikan Penduduk

Penduduk yang berpendidikan dan berkualitas tinggi merupakan aset yang sangat berharga bagi pembangunan daerah tersebut. Melalui suatu sistem pendidikan yang terpadu dan menjangkau seluruh masyarakat baik di kota maupun di desa, maka diharapkan kualitas penduduk di Kabupaten Karimun dapat lebih meningkat.

• Pendidikan Dasar

Seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pendidikan terutama pendidikan dasar 9 tahun, di Kabupaten Karimun telah banyak berdiri sekolah-sekolah mulai dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan sekolah menengah tingkat pertama. Begitu pula halnya dengan tenaga pengajar yang juga mengalami peningkatan baik dari segi jumlah maupun mutunya.

Dengan pencanangan wajib belajar 9 tahun, maka setiap siswa yang telah lulus dari sekolah dasar diharuskan/diharapkan melanjutkan ke sekolah menengah tingkat pertama sehingga kualitas dari siswa itu dapat meningkat. Jumlah sekolah-sekolah menengah tingkat pertama baik negeri maupun swasta dan madrasah tsanawiyah ada sebanyak 56 unit. Dengan jumlah siswa 11.219 orang dan guru 873 orang. Berarti 1 orang guru mengajar sebanyak 13 siswa.

• Pendidikan Menengah

Bila suatu daerah ingin maju dan berkembang, maka penduduk yang berkualitas dan berkemampuan tinggi sangat diperlukan

(13)

Pofil Kesehatan 2012

10

guna mendukung pembangunan daerah tersebut. Untuk itu pendidikan dasar saja belum cukup, tapi masih perlu ditambah lagi dengan pendidikan menengah.

• Pendidikan Non-Formal

Dewasa ini persaingan dalam dunia kerja semakin meningkat. Bila seseorang hanya memiliki kemampuan yang terbatas pada pendidikan formal saja, maka dia akan sulit bersaing. Karena itu, selain kemampuan formal dalam dunia kerja dituntut pula kemampuan non formal seperti kemampuan komputer dan berbahasa Inggris.

Di Kabupaten Karimun telah berdiri juga lembaga pendidikan non-formal mulai dari kursus sampai pendidikan professional.

Lembaga-lembaga tersebut menawarkan berbagai jenis

kemampuan non-formal yang diperlukan dalam dunia kerja. Pendidikan merupakan titik sentral untuk mengatasi rendahnya kualitas sumber daya manusia khususnya masalah ketenagaan.

2.4.4

2.4.4

2.4.4

2.4.4 Mata Pencaharian

Mata Pencaharian

Mata Pencaharian

Mata Pencaharian Penduduk

Penduduk

Penduduk

Penduduk

Sektor pertanian merupakan sumber utama penghasilan sebagian besar penduduk Kabupaten Karimun yang dikelompokkan kedalam 5 sub sektor, yaitu Tanaman Pangan, Peternakan, Perikanan, Kehutanan, dan Perkebunan.

Diantara kelima sub sektor pertanian yang terdapat di Kabupaten Karimun, sub sektor yang paling menonjol peranannya adalah sub sektor perikanan. Hal ini wajar mengingat kondisi geografis Kabupaten Karimun terdiri atas wilayah lautan yang cukup luas yang kaya akan potensi perikanan dan hasil laut lainnya.

2.4.5

2.4.5

2.4.5

2.4.5 Persentase Penduduk Melek Huruf

Persentase Penduduk Melek Huruf

Persentase Penduduk Melek Huruf

Persentase Penduduk Melek Huruf

Data Penduduk yang melek huruf di Kabupaten Karimun berdasarkan data BPS Tahun 2012 adalah 160.598 dari penduduk di atas 10 tahun yang berjumlah 168.362 atau 95,39% dan data tersebut merupakan proporsi dari angka kabupaten sehingga persentase tiap-tiap kecamatan sama dengan persentase angka

(14)

Pofil Kesehatan 2012

11

Kabupaten dan data tersebut merupakan data keadaan tahun 2011. Jika dibandingkan menurut jenis kelamin, persentase laki-laki adalah 96,82 % laki-laki melek huruf sedangkan perempuan yang melek huruf berkisar 93,89 %. (lihat tabel 4)

2.5

2.5

2.5

2.5 Keadaan Sarana Kesehatan

Keadaan Sarana Kesehatan

Keadaan Sarana Kesehatan

Keadaan Sarana Kesehatan

Penyediaan sarana kesehatan melalui peningkatan jumlah Rumah Sakit, Rumah Bersalin, Balai Pengobatan, Puskesmas, Pustu, Apotek, Pelayanan Kesehatan Swasta dan Posyandu telah menjangkau sebagian besar masyarakat sampai ke desa-desa sehingga sebagian besar penduduk telah

mendapatkan pelayanan secara optimal. (Tabel 70)

Keadaan Sarana Kesehatan di Kabupaten Karimun Tahun 2012 adalah sebagai berikut :

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Puskesmas Puskesmas Pembantu

Rumah Sakit Umum Pemerintah RS. TNI

Rumah Sakit Swasta Apotek

Toko Obat

PBF (Pedagang Besar Farmasi) Gudang Farmasi Rumah Bersalin Balai Pengobatan/Klinik Pusling Laut Posyandu Posyandu Lansia Poskesdes / Polindes Praktek Dokter Perorangan Praktek Dokter Bersama Praktek drg : : : : : : : : : : : : : : : : : : 9 buah 37 buah 1 buah - 1 buah 18 buah 53 buah - buah 1 buah - buah 12 buah 3 buah 212 buah 106 buah 70 buah 56 buah 2 buah 6 buah

(15)

Profil Kesehatan 2012

12

BAB III

SITUASI DERAJAT

KESEHATAN

Derajat kesehatan masyarakat adalah suatu keadaan atau ukuran tentang kesehatan dalam masyarakat pada suatu saat dan dibandingkan dengan suatu keadaan kesehatan masyarakat yang dianggap standar. Pengetahuan tentang derajat kesehatan sangat penting bagi administrator kesehatan untuk menyusun rencana program kesehatan dalam rangka mencapai tujuan yang akan dicapai dalam pembangunan kesehatan.

Derajat Kesehatan Masyarakat baik tingkat kesehatan perorangan, kelompok atau masyarakat dapat diukur dengan angka kematian, angka kesakitan dan status gizi.

Dari kegiatan yang telah dilaksanakan selama tahun 2012 maka diperoleh hasil pencapaiannya melalui beberapa indikator untuk derajat kesehatan seperti dibawah ini :

3.1

3.1

3.1

3.1 Mortalitas

Mortalitas

Mortalitas

Mortalitas

Kejadian kematian dalam suatu kelompok populasi dapat mencerminkan kondisi kesehatan masyarakatnya. Keberhasilan pelayanan kesehatan dan berbagai program pembangunan kesehatan lainnya juga dapat diukur melalui tingkat kematian yang ada.

3.1.1

3.1.1

3.1.1

3.1.1

Angka Kemati

Angka Kematian Bayi

Angka Kemati

Angka Kemati

an Bayi

an Bayi

an Bayi (AKB)

(AKB) per

(AKB)

(AKB)

per

per----1.000 Kelahiran Hidup

per

1.000 Kelahiran Hidup

1.000 Kelahiran Hidup

1.000 Kelahiran Hidup

Data Kelahiran hidup di Kabupaten Karimun pada tahun 2012 tercatat sebanyak 5.059 kelahiran dan terdapat 49 kasus lahir mati yang terdiri dari 29 bayi laki-laki dan 20 bayi perempuan, angka lahir mati per 1.000 kelahiran berjumlah 9,6 ini didapat dari jumlah lahir mati di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu dibagi dengan

(16)

Profil Kesehatan 2012

13

jumlah kelahiran (hidup + mati) di wilayah dan pada kurun waktu yang sama dikali 1.000 (tabel 6).

Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup didapat dari jumlah bayi yang berumur < 1th yang meninggal di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu dibagi dengan jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu tertentu dikalikan dengan 1.000. Berdasarkan tabel 7 data jumlah bayi yang mati ada 77 kasus yang terdiri dari 45 bayi laki-laki dan 32 bayi perempuan yang berarti angka kematian bayi tahun 2012 adalah 15,2 per 1.000 kelahiran hidup. Ini berarti kasus kematian bayi mengalami kenaikan dibanding tahun 2011 dimana Tahun 2011 ada 30 kasus lahir mati dan 63 kasus bayi mati dari 4.587 kelahiran hidup atau sebanyak 14 per 1.000 kelahiran hidup. Jumlah Kematian Bayi di Kabupaten Karimun tahun 2007-2012 dapat dilihat secara rinci dalam grafik dibawah ini :

2007 2008 2009 2010 2011 2012 43 53 53 72 63 77

Jumlah Kematian Bayi di Kabupaten

Karimun

Tahun 2007 - 2012

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat data 6 tahun terakhir jumlah kematian bayi Kabupaten Karimun yaitu dari tahun 2007 sampai tahun 2010 mengalami kenaikan dan menurun ditahun 2011

(17)

Profil Kesehatan 2012

14

sedangkan ditahun 2012 jumlah kasus kematian bayi di Kabupaten Karimun kembali meningkat.

3.1.2

3.1.2

3.1.2

3.1.2 Angka Kematian Balita

Angka Kematian Balita

Angka Kematian Balita

Angka Kematian Balita per

per

per

per----1.000

1.000

1.000 Kelahiran Hidup

1.000

Kelahiran Hidup

Kelahiran Hidup

Kelahiran Hidup

Berdasarkan tabel 7 data jumlah kematian balita yang terjadi di Kabupaten Karimun tahun 2012 tercatat 80 kasus yang terdiri dari 47 balita laki-laki dan 33 balita perempuan dari 5.059 kelahiran hidup, dimana angka kematian Balita 15,8 per 1.000 Kelahiran Hidup. Penyebab terbanyak kematian balita ini disebabkan oleh Aspiksia 15 kasus (18,75%) dan BBLR 12 Kasus (15%). Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2011 yaitu jumlah kematian 68 kasus balita mati dari jumlah 4.587 kelahiran hidup dengan angka kematian balita 15 per 1.000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan tahun 2011 berarti terjadi peningkatan sebanyak 12 kasus kematian balita di tahun 2012.

3.1.3

3.1.3

3.1.3

3.1.3 Angka Kematian Ibu

Angka Kematian Ibu

Angka Kematian Ibu

Angka Kematian Ibu

Kematian ibu adalah kematian yang terjadi pada ibu karena peristiwa kehamilan, persalinan dan masa nifas. Berdasarkan tabel 8 diketahui Data Angka kematian ibu pada tahun 2012 sebanyak 7 kasus atau 138,4 per 100.000 Kelahiran Hidup Penyebabnya yaitu karena Eklamsi 5 kasus (71,4%) dan lain-lain 2 Kasus (28,5%) dari 5.059 jumlah lahir hidup. Keadaan ini menurun jika dibandingkan tahun 2011 terjadi kematian ibu sebanyak 7 kasus atau 153 per

100.000 Kelahiran Hidup dari 4.587 jumlah lahir hidup yaitu

mengalami penurunan angka kematian ibu sebesar 14,6 per 100.000.

3.2

3.2

3.2

3.2 Morbiditas

Morbiditas

Morbiditas

Morbiditas

Tingkat kesakitan juga mencerminkan situasi derajat kesehatan masyarakat yang ada di dalamnya. Bahkan tingkat morbiditas penyakit menular tertentu yang terkait dengan komitmen internasional senantiasa menjadi sorotan dalam membandingkan kondisi kesehatan antar negara.

(18)

Profil Kesehatan 2012

15

3.2.1

3.2.1

3.2.1

3.2.1 AFP Pada Anak Usia <15

AFP Pada Anak Usia <15

AFP Pada Anak Usia <15

AFP Pada Anak Usia <15

Kasus penderita AFP (Acute Flaccid Paralysis) atau penderita dengan gejala lumpuh layu mendadak (akut), bukan disebabkan oleh ruda paksa yang ditemukan pada anak usia <15 tahun yang diduga kuat poliomyelitis pada tahun 2012 di Kabuaten Karimun, berdasarkan table 9 diketahui ada 2 kasus AFP yaitu terdapat di Kecamatan Karimun dan Kecamatan Tebing.

3.2.2

3.2.2

3.2.2

3.2.2 Prevalensi Tuberkulosis(TB Paru

Prevalensi Tuberkulosis(TB Paru

Prevalensi Tuberkulosis(TB Paru))))

Prevalensi Tuberkulosis(TB Paru

Millenium Development Goals (MDG’s) menjadikan penyakit TB paru sebagai salah satu penyakit yang menjadi target untuk diturunkan, selain malaria dan HIV/AIDS. Pada level nasional berbagai upaya telah dilakukan untuk mengendalikan penyakit ini, diantaranya melalui program Directly Observed Treatment Shortcourse Chemotherapy

(DOTS).

Berdasarkan tabel 10 diketahui Data Jumlah kasus baru TB Paru sebanyak 149 kasus atau 63,9 per 100.000 penduduk yang terdiri dari 109 orang berjenis kelamin laki-laki dan 40 orang berjenis kelamin perempuan, sedangkan kasus lama hanya berjumlah 7 kasus yang terdiri dari 4 orang berjenis laki-laki dan 3 orang berjenis kelamin perempuan. Angka prevalensi sebanyak 67 per 100.000 penduduk. Pada tahun 2012 tidak terdapat Jumlah kematian akibat kasus TB Paru.

3.2.3

3.2.3

3.2.3

3.2.3 Angka

Angka

Angka Penemuan

Angka

Penemuan

Penemuan

Penemuan Kasus Penderita

Kasus Penderita

Kasus Penderita TB

Kasus Penderita

TB

TB

TB Paru BTA

Paru BTA

Paru BTA

Paru BTA((((++++))))

Berdasarkan tabel 11 dapat dilihat data Penyakit TB Paru BTA positif tahun 2012 sebanyak 149 kasus dengan jumlah jenis kelamin laki-laki sebanyak 109 orang dan 40 orang berjenis kelamin perempuan dan TB Paru Klinis 1.635 kasus dengan jumlah 899 berjenis kelamin laki-laki dan 736 orang berjenis kelamin perempuan, jika dibandingkan dengan data tahun 2011 kasus TB Paru Positif 143 kasus dan TB Paru klinis sebanyak 1028 kasus. Jika dibandingkan dengan tahun 2011, kasus TB Paru positif mengalami peningkatan sebanyak 6

(19)

Profil Kesehatan 2012

16

kasus di tahun 2012 dan TB Paru klinis mengalami kenaikan sebanyak 607 kasus.

3.2.4

3.2.4

3.2.4

3.2.4 Angka Kesembuhan Kasus Penderita TB Paru BTA

Angka Kesembuhan Kasus Penderita TB Paru BTA

Angka Kesembuhan Kasus Penderita TB Paru BTA((((++++))))

Angka Kesembuhan Kasus Penderita TB Paru BTA

Dari tabel 12 dapat dilihat bahwa data Tahun 2011 jumlah penderita TB Paru BTA(+) yang diobati sebanyak 143 kasus dengan jumlah jenis kelamin laki-laki sebanyak 101 orang dan 42 orang berjenis kelamin perempuan dan Angka Keberhasilan (kesembuhan) pengobatan penderita TB Paru BTA(+) di Kabupaten Karimun tahun 2011 sebesar 65,73 %, masih jauh dari target yang diinginkan sebesar 85 %.

3.2.5

3.2.5

3.2.5

3.2.5 Pneumonia Balita

Pneumonia Balita

Pneumonia Balita

Pneumonia Balita

Berdasarkan tabel 13 dapat dilihat bahwa Perkiraan Penderita kasus Pneumonia pada balita di Kabupaten Karimun Tahun 2012 sebanyak 2.779 kasus dengan jumlah penderita berjenis kelamin laki-laki sebanyak 1.422 orang dan 1.357 berjenis kelamin perempuan dan penderita Pneumonia yang ditemukan dan ditangani sebanyak 1.100 atau 39,6 % dimana wilayah Kecamatan Meral yang paling banyak ditemukan kasus pnemonia yaitu sebanyak 987 Balita (167,9 %), ini dikarenakan Puskesmas Meral memiliki Program MTBS nya yang sudah berjalan dengan baik dan adanya perbedaan Definisi Operasional (DO) antara Program dengan pendidikan kedokteran. Kasus Pnemonia di tahun 2012 ini mengalami peningkatan yang sangat jauh dibandingkan tahun 2011 yaitu terdapat 2.526 kasus penderita Pneumonia balita dan yang ditangani sebanyak 536 kasus atau 21,2%.

3.2.6

3.2.6

3.2.6

3.2.6 Penyakit HIV

Penyakit HIV

Penyakit HIV

Penyakit HIV / AIDS

/ AIDS

/ AIDS

/ AIDS

Penyakit HIV/ AIDS telah sejak lama menyita perhatian berbagai kalangan. Kasus penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh ini, senantiasa meningkat dari tahun ke tahun. Berbagai upaya penanggulangan telah ditempuh, namun tidak mampu membendung

(20)

Profil Kesehatan 2012

17

peningkatan kasus yang terjadi. Permasalahan ini tidak dapat dipungkiri berkaitan dengan mobilitas penduduk yang meningkat pesat disertai peningkatan perilaku seksual yang tidak aman dan penggunaan NAPZA suntik makin meluas.

Berdasarkan data tabel 14 dapat dilihat bahwa data Kasus pengidap HIV pada tahun 2012 sebanyak 137 kasus HIV dengan jumlah penderita berjenis kelamin laki-laki sebanyak 69 orang dan 68 orang berjenis kelamin perempuan dan dapat dilihat 68 kasus AIDS dengan penderita berjenis kelamin lak-laki sebanyak 39 orang dan 29 orang berjenis kelamin perempuan, sedangkan tahun 2011 terdapat 121 kasus HIV dan 49 kasus AIDS sehingga kasus HIV dan AIDS mengalami kenaikan dibanding tahun 2011. Dari tabel 14 dapat dilihat Jumlah tingkat kematian akibat AIDS pada tahun 2012 terjadi sebanyak 8 kasus dengan 3 orang berjenis kelamin laki-laki dan 5 orang berjenis kelamin perempuan.

3.2.7

3.2.7

3.2.7

3.2.7 Penyakit

Penyakit

Penyakit Infeksi Menular

Penyakit

Infeksi Menular

Infeksi Menular

Infeksi Menular Seksual

Seksual

Seksual

Seksual ((((IMS

IMS

IMS))))

IMS

IMS (Infeksi Menular Seksual) adalah Infeksi yang sebagian besar menular lewat hubungan seksual dengan pasangan yang sudah tertular, Infeksi ini menyebar terutama melalui kontak seksual orang ke orang sedangkan keterkaitan IMS dengan HIV/AIDS sangat erat hubungannya, dimana seorang yang terinveksi IMS akan lebih mudah terinfeksi HIV/AIDS 2 sampai 9 kali, dengan kata lain IMS memfasilitasi penularan penyakit HIV dan AIDS, maka pengendalian kasus IMS dengan memperpendek masa Infeksi (episode) sangat berarti dalam mengurangi resiko HIV/AIDS.

Berdasarkan tabel 14 dapat diketahui bahwa Kasus IMS di Kabupaten Karimun sebanyak 858 kasus dengan jumlah jenis laki-laki sebanyak 14 orang dan 844 orang berjenis kelamin perempuan pada tahun 2012 dan pada tahun 2011 terdapat 1.108 kasus IMS yang terjadi di Kabupaten Karimun, ini berarti kasus IMS mengalami penurunan jika diandimgkan dengan tahun 2011.

(21)

Profil Kesehatan 2012

18

3.2.8

3.2.8

3.2.8

3.2.8 Darah Donor Diskrining terhadap HIV

Darah Donor Diskrining terhadap HIV

Darah Donor Diskrining terhadap HIV

Darah Donor Diskrining terhadap HIV

Berdasarkan data pada tabel 15 dapat dilihat Jumlah pendonor darah pada tahun 2012 di Kabupaten Karimun yaitu sebanyak 2.262 pendonor dengan 1.641 orang berjenis kelamin laki-laki dan 621 orang berjenis kelamin perempuan sedangkan sampel darah yang diperiksa sebanyak 2.254 sampel atau 99,65 % dan yang dinyatakan positif HIV sebanyak 11 kasus atau 0,49 % yang terdiri dari 7 laki-laki dan 4 perempuan.

3.2.9

3.2.9

3.2.9

3.2.9 Kasus

Kasus

Kasus Diare

Kasus

Diare

Diare

Diare Ditangani

Ditangani

Ditangani

Ditangani

Tingkat kematian akibat diare dapat diturunkan dengan adanya tata laksana yang tepat dan cepat, diantaranya melalui pelatihan petugas yang diintegrasikan dengan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit). Selain itu juga dapat dilakukan pengamatan tatalaksana diare di puskesmas sentinel. Berdasarkan tabel 16 dapat dilihat bahwa Jumlah kasus diare yang ditemukan pada tahun 2012 berjumlah 9.859 kasus dengan jumlah jenis kelamin laki-laki sebanyak 5.054 orang dan jenis kelamin perempuan sebanyak 4.805 orang serta kasus diare yang ditangani sebanyak 3.005 kasus atau 30,5 % sedangkan pada tahun 2011 kasus diare sebanyak 8.991 kasus dan kasus diare yang ditangani sebanyak 3.736 atau 42 %, jika dibandingkan dengan tahun 2011 ini berarti terjadi peningkatan dalam kasus diare yang terjadi di Kabupaten Karimun.

3.2.10

3.2.10

3.2.10

3.2.10 Kusta

Kusta

Kusta

Kusta

Berdasarkan tabel 17 dan 19 dapat dilihat bahwa Di Kabupaten Karimun Jumlah kasus baru kusta tahun 2012 terdapat 3 kasus Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah ≥ 15 tahun atau 1,29 per 100.000 penduduk. Dibanding tahun 2011 angka penemuan kasus baru 0,94 per 100.000 penduduk berarti terjadi peningkatan dalam kasus kusta tahun 2012.

(22)

Profil Kesehatan 2012

19

3.2.11

3.2.11

3.2.11

3.2.11 Persentase Penderita Kusta Selesai Bero

Persentase Penderita Kusta Selesai Bero

Persentase Penderita Kusta Selesai Bero

Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat

bat

bat

bat

Dari tabel 19 dapat dilihat bahwa Pada tahun 2012 di Kabupaten Karimun tidak terdapat kasus penderita kusta (PB) sedangkan penderita kusta (MB) sebanyak 3 kasus dimana 2 orang berjenis kelamin laki-laki dan 1 orang berjenis kelamin perempuan.

3.2.12

3.2.12

3.2.12

3.2.12 Kasus Pe

Kasus Pe

Kasus Penyakit Menular yang dapat

Kasus Pe

nyakit Menular yang dapat

nyakit Menular yang dapat

nyakit Menular yang dapat dicegah dengan

dicegah dengan

dicegah dengan

dicegah dengan

imunisasi (PD3I)

imunisasi (PD3I)

imunisasi (PD3I)

imunisasi (PD3I)

Berdasarkan table 21 dan 22 Data Kasus PD3I pada tahun 2012 hanya terdapat kasus campak sebanyak 2 kasus berjenis kelamin laki-laki sebanyak 16 kasus, kasus ini meningkat dibandingkan pada tahun 2011 ditemukan kasus yang sama yaitu campak berjumlah 2 kasus.

3.2.13

3.2.13

3.2.13

3.2.13 Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD)

Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD)

Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD)

Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD)

Berdasarkan tabel 23 diketahui Data laporan yang diperoleh dari tiap-tiap puskesmas di Kabupaten Karimun jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada tahun 2012 sebanyak 76 kasus terdiri dari 36 orang berjenis kelamin laki-laki dan 40 orang berjenis kelamin perempuan dan jumlah yang ditangani sebanyak 76 kasus (100 %). Angka Kesakitan DBD 32,6 per 100.000 penduduk, Jumlah ini mengalami penurunan kasus jika dibandingkan dengan tahun 2011, jumlah kasus DBD 117 kasus dan jumlah yang ditangani 117 kasus (100

%) atau 55 per 100.000 penduduk.

3.2.14

3.2.14

3.2.14

3.2.14 Angka Kematian Demam Berdarah Dengue (DBD)

Angka Kematian Demam Berdarah Dengue (DBD)

Angka Kematian Demam Berdarah Dengue (DBD)

Angka Kematian Demam Berdarah Dengue (DBD)

Dari tabel 23 juga dapat dilihat bahwa Angka kematian yang diakibatkan oleh DBD yaitu 1 kasus yang terdapat di puskesmas Tg. Balai berjenis kelamin laki-laki sedangkan pada tahun 2011 angka kematian 1 kasus terdapat di Puskesmas Buru berjenis kelamin perempuan.

(23)

Profil Kesehatan 2012

20

3.2.15

3.2.15

3.2.15

3.2.15 Angka Kesakitan Malaria

Angka Kesakitan Malaria

Angka Kesakitan Malaria per

Angka Kesakitan Malaria

per

per

per----1.000 penduduk

1.000 penduduk

1.000 penduduk

1.000 penduduk

Berdasarkan tabel 24 diketahui jumlah kasus malaria pada tahun 2012 dengan sediaan pemeriksaan darah positif sebanyak 65 kasus terdiri dari 38 laki-laki dan 27 perempuan, dimana angka kesakitan yaitu 0,3 per 1.000 penduduk. Kabupaten Karimun merupakan daerah endemis malaria, kasus ini meningkat jika dibanding dengan tahun 2011 dimana kasus malaria dengan penderita positif sebanyak 52 kasus dengan angka kesakitan 0.2 per 1000 penduduk.

3.2.16

3.2.16

3.2.16

3.2.16 Angka Kematian Malaria

Angka Kematian Malaria

Angka Kematian Malaria

Angka Kematian Malaria

Realisasi angka kematian malaria di Kabupaten Karimun pada tahun 2011 dan tahun 2012 tidak terdapat kasus kematian yang disebabkan oleh malaria. (lihat tabel 24)

3.2.17

3.2.17

3.2.17

3.2.17 Kasus Penyakit Filariasis Ditangani

Kasus Penyakit Filariasis Ditangani

Kasus Penyakit Filariasis Ditangani

Kasus Penyakit Filariasis Ditangani

Filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit berupa cacing filaria, yang terdiri dari 3 spesies yaitu Wuchereria

bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori. Penyakit ini menginfeksi

jaringan limfe (getah bening). Filariasis menular melalui gigitan nyamuk yang mengandung cacing filaria dalam tubuhnya. Dalam tubuh manusia, cacing tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan menetap di jaringan limfe sehingga menyebabkan pembengkakan di kaki, tungkai, lengan dan organ vital.

Berdasarkan tabel 25 diketahui data Pada tahun 2012 terdapat 1 kasus baru penderita Filariasis di Kecamatan Meral Puskesmas Meral sehingga jumlah seluruh kasus penderita filariasis yang terdapat di Kabupaten Karimun sebanyak 2 kasus yaitu di puskesmas Meral dengan jenis kelamin perempuan.

(24)

Profil Kesehatan 2012

21

3.3

3.3

3.3

3.3 Status Gizi

Status Gizi

Status Gizi

Status Gizi

3.3.1

3.3.1

3.3.1

3.3.1 Berat Ba

Berat Ba

Berat Bayi

Berat Ba

yi

yi Lahir Rendah

yi

Lahir Rendah

Lahir Rendah (BBLR)

Lahir Rendah

(BBLR)

(BBLR)

(BBLR)

Dari tabel 26 dapat dilihat Jumlah bayi lahir hidup di Kabupaten Karimun pada tahun 2012 yaitu 5.059 bayi dimana jumlah bayi berjenis kelamin laki-laki sebanyak 2.626 dan bayi perempuan 2.433, bayi yang ditemukan dengan berat badan lahir rendah yaitu ada 125 bayi yang berarti 2,5 % dari jumlah bayi lahir hidup yaitu 67 berjenis kelamin laki-laki dan 58 berjenis kelamin perempuan. Dibandingkan tahun 2011 angka ini mengalami peningkatan pada tahun 2011 dari 4.587 jumlah bayi lahir hidup bayi yang ditemukan dengan berat badan lahir rendah berjumlah 102 bayi atau 2 %.

3.3.2

3.3.2

3.3.2

3.3.2 Balita Dengan

Balita Dengan

Balita Dengan Gizi Kurang

Balita Dengan

Gizi Kurang

Gizi Kurang

Gizi Kurang

Berdasarkan tabel 27 dapat dilihat Pada tahun 2012 terdapat 13.408 balita, dari jumlah tersebut terdapat 1.074 balita menderita gizi kurang atau 8,01 % (BB/U) dari jumlah balita yang ada terdiri dari 594 berjenis kelamin laki-laki dan 480 balita berjenis kelamin perempuan, sedangkan pada tahun 2011 jumlah kasus balita yang menderita gizi kurang terdapat 1.456 atau 13,13 % dari jumlah balita sebanyak 11.089 balita, keadaan ini mengalami kenaikan dibandingkan dengan kasus gizi kurang tahun 2011.

Dari tabel 27 juga dapat diketahui Pada tahun 2012 kasus gizi kurang terbanyak ditemukan di wilayah Kecamatan Meral yaitu 228 balita (6,21 %), Karimun 195 balita (8,99 %) dan Kundur 170 balita (9,88 %).

3.3.3

3.3.3

3.3.3

3.3.3 Balita Dengan Gizi Buruk

Balita Dengan Gizi Buruk

Balita Dengan Gizi Buruk

Balita Dengan Gizi Buruk

Berdasarkan tabel 27 Dari jumlah 13.408 balita, balita yang mengalami gizi buruk berdasarkan BB/U pada tahun 2012 diwilayah Kabupaten Karimun terdapat 16 balita (0,12 %) yang terdiri dari 8 balita berjenis kelamin laki-laki dan 8 balita berjenis kelamin perempuan, sedangkan tahun 2011 balita yang menderita gizi buruk

(25)

Profil Kesehatan 2012

22

terdapat 310 balita (2,80 %) dari jumlah 11.089 balita. Balita dengan gizi buruk pada tahun ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2011. Penderita gizi buruk terbanyak ditemukan diwilayah kecamatan Kundur sebanyak 8 balita (0,47 %) yang terdiri dari 4 balita berjenis kelamin laki-laki dan 4 balita berjenis kelamin perempuan.

(26)

Profil Kesehatan 2012

23

BAB IV

BAB IV

BAB IV

BAB IV

SITUASI UPAYA

SITUASI UPAYA

SITUASI UPAYA

SITUASI UPAYA

KESEHATAN

KESEHATAN

KESEHATAN

KESEHATAN

4.1

4.1

4.1

4.1 Pelayanan Kesehatan

Pelayanan Kesehatan

Pelayanan Kesehatan

Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata merupakan gambaran pelayanan kesehatan yang sesuai dengan Visi Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan , untuk mewujudkan hal tersebut di Kabupaten Karimun telah tersedia sarana pelayanan kesehatan yang tersebar di seluruh kecamatan sampai ke desa-desa, baik sarana pelayanan kesehatan pemerintah maupun sarana pelayanan kesehatan swasta.

Upaya yang telah dilaksanakan Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun tahun 2012 dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dapat diketahui dari uraian sub indikator berikut :

4.1.1

4.1.1

4.1.1

4.1.1 Kunjungan Ibu Hamil

Kunjungan Ibu Hamil

Kunjungan Ibu Hamil

Kunjungan Ibu Hamil ((((K1 dan K4)

K1 dan K4)

K1 dan K4)

K1 dan K4)

Masa kehamilan merupakan masa yang rawan kesehatan, baik kesehatan ibu yang mengandung maupun janin yang dikandungnya sehingga dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur. Hal ini dilakukan guna menghindari gangguan sedini mungkin dari segala sesuatu yang membahayakan terhadap kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya.

Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan profesional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat) sesuai pedoman pelayanan antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif. Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan kunjungan ibu hamil K1 dan K4.

Berdasarkan tabel 28 dapat diketahui Persentase cakupan pelayanan K1 tahun 2012 sebesar 5.308 ibu hamil (89,6 %) dan K4

(27)

Profil Kesehatan 2012

24

sebesar 4.647 ibu hamil (78,5 % ) dari jumlah 5.923 ibu hamil sedangkan tahun 2011 pelayanan K1 95 % sedangkan K4 90 % dari 5.384 ibu hamil sehingga jumlah kasus kunjungan ibu hamil (K1 dan K4) pada tahun 2012 menurun jika dibandingkan dengan tahun 2011.

4.1.2

4.1.2

4.1.2

4.1.2 PPPPertolongan Pe

ertolongan Pe

ertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan

ertolongan Pe

rsalinan Oleh Tenaga Kesehatan

rsalinan Oleh Tenaga Kesehatan

rsalinan Oleh Tenaga Kesehatan

Komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan (profesional).

Dari tabel 28 juga dapat diketahui Jumlah persalinan di Kabupaten Karimun tahun 2012 yaitu sebanyak 5.654 persalinan. Dari jumlah tersebut, persalinan yang telah ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 5.039 persalinan (89,1 %) yang terbanyak di Kecamatan Karimun. Jika dibandingkan dengan target program KIA yang telah ditentukan yaitu sebesar 85 %, maka pencapaian jumlah persalinan yang ditolong tenaga kesehatan tersebut sudah melebihi target. Hal ini disebabkan karena sistem pencatatan yang sudah baik, penyebaran tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan, sarana penunjang yang sudah cukup mendukung untuk melakukan kegiatan pada setiap saat. Tapi jika dibandingkan dengan tahun 2011 dimana sebanyak 5.139 persalinan dan yang telah ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 4.514 persalinan (88 %) maka telah terjadi peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Karimun.

4.1.3

4.1.3

4.1.3

4.1.3 Pelayanan

Pelayanan

Pelayanan Ibu

Pelayanan

Ibu

Ibu Nifas

Ibu

Nifas

Nifas

Nifas

Dari tabel 28 diketahui Pelayanan kesehatan ibu nifas tahun 2012 yaitu sebanyak 3.987 ibu nifas dari 5.654 jumlah ibu nifas (70,5 %) dan kunjungan yang tertinggi terdapat di Kecamatan Karimun Puskesmas Tg. Balai 1.053 ibu nifas (93,1 %).

4.1.4

4.1.4

4.1.4

4.1.4 Imunisasi TT Ibu Hamil

Imunisasi TT Ibu Hamil

Imunisasi TT Ibu Hamil

Imunisasi TT Ibu Hamil

Dari tabel 29 dapat dilihat pada tahun 2012, dari jumlah ibu hamil sebanyak 5.923 ibu, yang mendapatkan imunisasi Tetanus

(28)

Profil Kesehatan 2012

25

Toxoid (TT-1) sebanyak 768 orang (13,0 %), TT-2 sebanyak 1.177 orang (19,9 %), TT-3 sebanyak 1.178 orang (19,9), TT-4 sebanyak 787 orang (13,3 %), TT-5 sebanyak 512 orang (8,6 %) dan TT2+ sebanyak 3.654 orang (61,7 %).

4.1.5

4.1.5

4.1.5

4.1.5 Ibu Hamil yang Mendapat

Ibu Hamil yang Mendapat

Ibu Hamil yang Mendapat

Ibu Hamil yang Mendapat Tablet Fe

Tablet Fe

Tablet Fe

Tablet Fe

Pemberian tablet tambah darah (Fe) pada ibu hamil bertujuan untuk mencegah terjadinya anemia gizi selama kehamilan dan mencegah perdarahan pada proses persalinan. Berdasarkan tabel 30 Pencapaian cakupan pemberian tablet tambah darah (Fe) tahun 2012 sebanyak 5.308 (89,62 %) untuk Fe1 dan 4.647 (78,46 %) untuk Fe3.

Baik Fe1dan Fe3 yaitu kurang dari target nasional (90 %), tidak tercapainya target karena kunjungan Bumil ke praktek bidan

atau dokter tidak dilaporkan kepada petugas resmi

pemerintahan/puskesmas atau kurang koordinasi dengan intansi terkait.

4.1.6

4.1.6

4.1.6

4.1.6 Komplikasi Kebidanan yang Ditangani

Komplikasi Kebidanan yang Ditangani

Komplikasi Kebidanan yang Ditangani

Komplikasi Kebidanan yang Ditangani

Berdasarkan tabel 31 diketahui Ibu hamil risiko

tinggi/komplikasi yang ditangani oleh tenaga medis berjumlah 714 orang (66 %) dari jumlah 1.185 ibu hamil yang berisiko tinggi/komplikasi dan jumlah tertinggi terdapat di Kecamatan Meral Puskesmas Meral.

4.1.7

4.1.7

4.1.7

4.1.7 Neonatus dengan Komplikasi Ditangani

Neonatus dengan Komplikasi Ditangani

Neonatus dengan Komplikasi Ditangani

Neonatus dengan Komplikasi Ditangani

Dari perkiraan Neonatal dengan komplikasi ditangani yaitu 808 neonatal, yang ditangani yaitu sebanyak 452 (55,9 %).

4.1.8

4.1.8

4.1.8

4.1.8 Pemberian Vita

Pemberian Vita

Pemberian Vita

Pemberian Vitamin A pada Bayi, Anak Balita dan Ibu Nifas

min A pada Bayi, Anak Balita dan Ibu Nifas

min A pada Bayi, Anak Balita dan Ibu Nifas

min A pada Bayi, Anak Balita dan Ibu Nifas

Berdasarkan tabel 32 dapat diketahui Cakupan vitamin A pada bayi yaitu berjumlah 4.354 bayi (80,9 %) yang terdiri dari 2.271 bayi berjenis kelamin laki-laki dan 2.083 bayi berjenis kelamin perempuan dari 5.384 jumlah bayi. Sedangkan anak balita berjumlah 15.305 anak balita (68,31 %) yang terdiri dari 7.832 anak balita

(29)

Profil Kesehatan 2012

26

berjenis kelamin laki-laki dan 7.473 anak balita berjenis kelamin perempuan dari 22.405 jumlah anak balita.

Ibu nifas yang mendapat vitamin A sebanyak 4.770 orang (84,37 %) dari jumlah 5.654 ibu nifas dan yang paling tinggi yaitu di Kecamatan Karimun Puskesmas Tg. Balai.

4.1.9

4.1.9

4.1.9

4.1.9 Peserta KB Aktif menurut Jenis

Peserta KB Aktif menurut Jenis

Peserta KB Aktif menurut Jenis

Peserta KB Aktif menurut Jenis Kontrasepsi

Kontrasepsi

Kontrasepsi

Kontrasepsi

Dari tabel 33 diketahui data Pada Tahun 2012 persentase Peserta KB Aktif yaitu jenis IUD (2,2 %), MOP (0,2 %), MOW (0,8 %), Implan (4,9 %), Suntik (53,6 %), Pil (36,4 %), Kondom (1,9 %). Dari uraian tersebut dapat dilihat bahwa pengguna KB Jenis Suntik dan Pil paling diminati oleh masyarakat di wilayah Kabupaten Karimun.

4.1.10

4.1.10

4.1.10

4.1.10 Peserta KB Baru menu

Peserta KB Baru menu

Peserta KB Baru menu

Peserta KB Baru menurut Jenis

rut Jenis

rut Jenis

rut Jenis Kontrasepsi

Kontrasepsi

Kontrasepsi

Kontrasepsi

Berdasarkan tabel 34 dapat diketahui Persentase peserta KB baru Tahun 2012 diwilayah Kabupaten Karimun yaitu IUD (4,2 %), MOP (0,1 %), Implan (6,8 %), Suntik (53,5 %), Pil (32,8 %), Kondom (2,1 %). Sama halnya dengan peserta KB Aktif, pengguna KB Baru mayoritas memilih jenis KB Suntik dan KB Pil.

4.1.11

4.1.11

4.1.11

4.1.11 Peserta

Peserta

Peserta

Peserta KB Baru dan KB Aktif

KB Baru dan KB Aktif

KB Baru dan KB Aktif

KB Baru dan KB Aktif

Dari tabel 35 dapat diketahui Jumlah peserta KB Baru ditahun 2012 ini sebanyak 3.529 orang (10,1 %) dan peserta yang tertinggi yaitu peserta dari Kecamatan Karimun dan peserta KB Aktif sebanyak 19.820 orang (56,4 %) dari jumlah 35.114 Pasangan Usia Subur.

(30)

Profil Kesehatan 2012

27

4.1.12

4.1.12

4.1.12

4.1.12 Kunjungan Neonatus

Kunjungan Neonatus

Kunjungan Neonatus

Kunjungan Neonatus

Berdasarkan tabel 36 diketahui Kunjungan Neonatus 1 kali (KN1) sebanyak 5.034 bayi (93,5 %) dengan jumlah bayi berjenis kelamin laki-laki sebanyak 2.607 bayi dan 2.427 bayi berjenis kelamin perempuan. Sedangkan untuk Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) sebanyak 4.060 bayi (75,4 %) yang terdiri dari 2.084 bayi berjenis kelamin laki-laki dan 1.976 bayi berjenis kelamin perempuan dari jumlah sasaran bayi sebanyak 5.384 bayi.

4.1.13

4.1.13

4.1.13

4.1.13 Kunjungan Bayi

Kunjungan Bayi

Kunjungan Bayi

Kunjungan Bayi

Berdasarkan tabel 37 dapat dilihat pada Tahun 2012 Cakupan Kunjungan Bayi (Minimal 4 kali) yaitu sebanyak 457 bayi (8,5 %) yang terdiri dari 254 bayi laki-laki dan 203 bayi perempuan.

4.1.14

4.1.14

4.1.14

4.1.14 Desa/Kelurahan “Uni

Desa/Kelurahan “Uni

Desa/Kelurahan “Uni

Desa/Kelurahan “Universal Child

versal Child

versal Child

versal Child Immunization” (UCI)

Immunization” (UCI)

Immunization” (UCI)

Immunization” (UCI)

Berdasarkan data yang diperoleh pada tahun 2012 pada tabel 38 dari 54 desa/kelurahan terdapat 50 desa/kelurahan, yang mencapai UCI atau 92,6 %. Kurang tercapainya UCI disebabkan oleh estimasi jumlah balita terlalu besar dari jumlah balita yang ada, tingkat partisipasi masyarakat untuk imunisasi balita kurang, serta kompetensi petugas untuk melaporkan kegiatan imunisasi belum maksimal dan jumlah kunjungan tiap kegiatan imunisasi berkurang sehingga pencapaian target tidak terpenuhi.

4.1.15

4.1.15

4.1.15

4.1.15 Cakupan Imunisasi Bayi

Cakupan Imunisasi Bayi

Cakupan Imunisasi Bayi

Cakupan Imunisasi Bayi

Berdasarkan tabel 39 dapat diketahui Persentase Cakupan Imunisasi DPT, HB, dan Campak pada bayi pada tahun 2012 yaitu untuk DPT1+HB1 sebanyak 80,9 % dengan jumlah bayi yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 2.239 bayi dan 2.114 bayi berjenis kelamin perempuan, DPT3+HB3 sebanyak 80,3 % dengan jumlah bayi yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 2.223 bayi dan 2.103 bayi berjenis kelamin perempuan dan Campak sebanyak 75,9 % yang terdiri dari bayi berjenis kelamin laki-laki sebanyak 2.101 bayi dan

(31)

Profil Kesehatan 2012

28

1.984 bayi berjenis kelamin perempuan. Sedangkan untuk Imunisasi BCG dilihat dari tabel 40 dapat diketahui sebanyak 79 % yang terdiri dari 2.177 bayi berjenis kelamin laki-laki dan 2.060 bayi berjenis kelamin perempuan dan imunisasi Polio3 sebanyak 79,2 % yang terdiri dari 2.193 bayi berjenis kelamin laki-laki dan 2.072 bayi berjenis kelamin perempuan.

4.1.16

4.1.16

4.1.16

4.1.16 Bayi yang mendapat ASI Eksklusif

Bayi yang mendapat ASI Eksklusif

Bayi yang mendapat ASI Eksklusif

Bayi yang mendapat ASI Eksklusif

Dari tabel 41 dapat diketahui Persentase pemberian ASI Eksklusif terhadap bayi di Kabupaten Karimun tahun 2012 yaitu 27,4% dimana wilayah kecamatan Karimun dengan persentase tertinggi yaitu 34,1 % disusul Kecamatan Kundur Barat 33,1 % dan Tg. Berlian 32,0 %. Angka ini masih sangat rendah bila dibandingkan dengan target nasional yaitu 80 %. Tidak tercapainya pemberian ASI Ekslusif dikarenakan pertama faktor perilaku masyarakat yang beranggapan bila bayi menangis menandakan bahwa bayinya lapar dan harus diberi makan, kedua karena dengan pemberian ASI eksklusif, bayi tidak dapat ditinggal kerja (wanita karier).

4.1.17

4.1.17

4.1.17

4.1.17 Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6

Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6

Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6

Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia

6----24 Bulan Keluarga Miskin

24 Bulan Keluarga Miskin

24 Bulan Keluarga Miskin

24 Bulan Keluarga Miskin

Dari table 42 dapat diketahui Pemberian Makanan Pendamping ASI untuk anak usia 6-23 bulan dari keluarga miskin yang berjumlah 3.825 anak yaitu sebanyak 304 anak atau hanya 7,95 % dimana 160 anak berjenis kelamin laki-laki dan 144 anak berjenis kelamin perempuan.

4.1.18

4.1.18

4.1.18

4.1.18 Balita Ditimbang

Balita Ditimbang

Balita Ditimbang

Balita Ditimbang Di Posyandu

Di Posyandu

Di Posyandu

Di Posyandu

Berdasarakan tabel 44 jumlah Balita yang ada di Kabupaten Karimun pada tahun 2012 sebanyak 27.787 balita sedangkan balita yang ditimbang sebanyak 13.408 balita (48,3 %) yang terdiri dari 6.894 balita berjenis kelamin laki-laki dan 6.514 balita berjenis kelamin perempuan dan balita yang berat badan naik yaitu berjumlah

(32)

Profil Kesehatan 2012

29

7.727 balita (57,6 %) yang terdiri dari 3.943 balita berjenis kelamin laki-laki dan 3.784 balita berejnis kelamin perempuan dan yang dinyatakan Bawah Garis Merah (BGM) yaitu sebanyak 155 balita (1,2 %) yang terdiri dari 71 balita berjenis kelamin laki-laki dan 84 balita berjenis kelamin perempuan dan yang dinyatakn Bawah Garis Merah tertinggi terdapat di Kecamatan Buru Puskesmas Buru.

4.1.19

4.1.19

4.1.19

4.1.19 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

Berdasarkan tabel 45 dapat diketahui bahwa Jumlah balita di Kab. Karimun tahun 2012 yang menderita gizi buruk yaitu 16 balita dimana Wilayah Kecamatan Kundur menduduki Tingkat pertama yaitu sebanyak 8 balita yang terdiri dari 4 balita berjenis kelamin laki-laki dan 4 balita berjenis kelamin perempuan dan Wilayah Kecamatan Kundur Barat diurutan kedua sebanyak 3 Balita yang terdiri dari 2 balita berjenis kelamin laki-laki dan 1 balita berjenis kelamin perempuan dan balita gizi buruk yang mendapat perawatan sebanyak 16 balita (100 %).

4.1.20

4.1.20

4.1.20

4.1.20 Pelayanan Anak Balita

Pelayanan Anak Balita

Pelayanan Anak Balita

Pelayanan Anak Balita

Dari tabel 43 dapat diketahui Anak balita yang mendapatkan pelayanan kesehatan (minimal 8 kali) yaitu sebanyak 3.301 anak balita yang terdiri dari 1.676 anak balita berjenis kelamin laki-laki dan 1.625 anak balita berjenis kelamin perempuan dari 22.403 jumlah keseluruhan anak balita di wilayah Kabupaten Karimun.

4.1.21

4.1.21

4.1.21

4.1.21 Penjaringan Kesehatan Siswa SD

Penjaringan Kesehatan Siswa SD

Penjaringan Kesehatan Siswa SD

Penjaringan Kesehatan Siswa SD

Dari tabel 46 dapat dilihat bahwa Penjaringan Kesehatan untuk siswa SD dan Setingkat di wilayah Kabupaten Karimun Tahun 2012 sebanyak 5.273 siswa dan yang mendapat pelayanan Kesehatan sebanyak 4.869 siswa yang berjenis kelamin laki-laki terdiri dari 2.598 siswa dan berjenis kelamin perempuan sebanyak 2.271 siswa.

(33)

Profil Kesehatan 2012

30

4.1.22

4.1.22

4.1.22

4.1.22 Pelayanan Kesehatan Siswa SD

Pelayanan Kesehatan Siswa SD

Pelayanan Kesehatan Siswa SD

Pelayanan Kesehatan Siswa SD

Berdasarkan tabel 47 dapat diketahui bahwa jumlah siswa SD dan Setingkat tahun 2012 sebanyak 27.119 siswa, yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar yaitu berjumlah 10.931 siswa (40,3 %) yang terdiri dari 5.985 siswa berjenis kelamin laki-laki dan 4.946 siswa berjenis kelamin perempuan.

4.1.23

4.1.23

4.1.23

4.1.23 Pelayanan Kesehatan Usila

Pelayanan Kesehatan Usila

Pelayanan Kesehatan Usila

Pelayanan Kesehatan Usila

Dari tabel 48 diketahui Jumlah Usila atau Usia Lanjut yang berkisar umur 60 tahun+ di Kabupaten Karimun pada tahun 2012 yaitu berjumlah 23.410 jiwa yang terdiri dari 11.980 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 11.430 jiwa berjenis kelamin perempuan, sedangkan yang mendapatkan pelayanan Kesehatan yaitu 851 jiwa (3,64 %).

4.1.24

4.1.24

4.1.24

4.1.24 Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang

Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang

Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang

Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan

Harus Diberikan

Harus Diberikan

Harus Diberikan

Pe

Pe

Pe

Pelayanan Kesehatan

layanan Kesehatan

layanan Kesehatan ((((RS) di Kab/Kota

layanan Kesehatan

RS) di Kab/Kota

RS) di Kab/Kota

RS) di Kab/Kota

Dari tabel 49 dapat diketahui bahwa Kabupaten Karimun sampai saat ini hanya memiliki dua rumah sakit yaitu Rumah Sakit Bhakti Timah (swasta) dan RSUD Kabupaten Karimun dan kedua rumah sakit tersebut memiliki 4 pelayanan kesehatan spesialis dasar.

4.1.25

4.1.25

4.1.25

4.1.25 Desa/Kelurahan Terkena KLB yang

Desa/Kelurahan Terkena KLB yang

Desa/Kelurahan Terkena KLB yang

Desa/Kelurahan Terkena KLB yang ditangani <24 jam

ditangani <24 jam

ditangani <24 jam

ditangani <24 jam

Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah salah satu status yang

diterapkan di Indonesia untuk mengklasifikasikan peristiwa

merebaknya suatu wabah penyakit. Berdasarkan data yang peroleh dilihat dari tabel 51 pada tahun 2012 di Kabupaten Karimun tidak ada terjadinya desa/ kelaurahan yang terkena KLB.

4.1.26

4.1.26

4.1.26

4.1.26 Penderita dan Kematian pada KLB

Penderita dan Kematian pada KLB

Penderita dan Kematian pada KLB

Penderita dan Kematian pada KLB

Data dari tabel 50 diketahui tidak ada terjadinya KLB yang di Kabupaten Karimun Tahun 2012.

Referensi

Dokumen terkait

Bar cutter adalah alat yang digunakan untuk memotong baja tulangan sesuai dengan ukuran pada gambar kerja.. Bar

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk memiliki dampak positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan, harga memiliki dampak positif dan signifikan terhadap

Ini berarti bahwa variasi simpanan pihak ketiga pada bank umum di Provinsi Bali tahun 2001 - 2010 sebesar 97,4% dipengaruhi oleh pendapatan per kapita, suku

Kondisi seperti ini ternyata tidak hanya dihadapi oleh kita, namun dinegara lain juga memiliki problem yang sama , bahkan di pusat Jepang juga harus bekerja

zeaxanthin, dua senyawa yang belum diketahui pengaruhnya terhadap kesehatan ( Rifai, 2002 ). Secara ringkas, Kompas edisi Januari 2000, memperkirakan resiko kerugian

Pembangkitan ini dilakukan dengan menggunakan tiga program pembangkit matriks koefisien dan vektor konstanta dari suatu sistem persamaan linear yang terdapat pada

Faktor pendukungnya adalah adanya pergeseran dinding pembatas area sakral dan profan saat terjadi ibadah dan tidak terjadi ibadah, gerbang atau pintu penghubung area sakral

Hal ini diperkuat oleh hasil analisis Chi-Square (x') sebesar 0,486 pada kelompok usia muda dan (x2) sebesar 0,887 pada kelompok usia dewasa yang tidak nyata pada a