Modul ke:
Fakultas Program Studi
Salesmanship
Peluang Pasar, Target Konsumen & Estimasi Penjualan
Rizal, S.ST., MM
Ekonomi & Bisnis
Manajemen
General Overview
• Karena sifat dari kegiatan sales adalah spesifik dan sangat tergantung pada tipikal jenis customer, jenis produk/jasa, posisinya dalam rantai supply
(produsen/distributor/retailer), direct/indirect, end customer/industrial, maka dalam materi ini akan
dibahas secara umum yang diharapkan dapat lebih dipertajam di masing2 aktivitasnya.
Database Customer
Secara umum, Customer anda dapat ditemui pada
3 tipe :
1. Individual
Pembeli per seorangan, diputuskan oleh individual.
2. Kelompok
Beberapa orang yang melakukan keputusan pembelian untuk kepentingan kelompok, biasanya non formal.
3. Perusahaan atau asosiasi
Pembelian dilakukan secara resmi oleh perusahaan dan untuk kepentingan bisnis
Target Potensi Customer
Potensi dapat dikategorikan berdasar besar
kecilnya peluang untuk menciptakan bisnis dengan
customer tersebut. Bukan berarti semakin kaya
semakin ber potensi juga. Namun potensi realisasi
dalam bentuk jumlah dan frekuensi transaksilah
yang akan menentukan.
Kita klasifikasikan sebagai (anda bisa gunakan
istilah sendiri untuk membedakannya) :
•
Kelas atas (Pareto/Hot customer)
•
Kelas menengah
Target Potensi Customer
Hal yang perlu dipertimbangkan dalam dalam menargetkan prospek potensial :
1. Ketahui dan identifikasi calon pelanggan, seperti : latar belakang, usia, jenis kelamin, lokasi dan lingkungannya 2. Siapkan produk/jasa yang tepat dan sesuaikan dengan
kebutuhannya.
3. Perhitungkan biaya (brosur, leaflet, operasional) sebagai alat untuk menunjang kegiatan penjualan.
4. Pelajari apa yang dilakukan pesaing, baik data produk dan layanan jasa yang diberikan pesaing, siapa saja teamnya, harga mereka, dan kantor nya.
5. Persiapkan diri Anda sendiri. Termasuk pengetahuan,
Memperoleh Nama Customer
• Farming/Canvassing – melakukan kunjungan langsung store
by store atau door to door
• Pameran/exhibition – pameran atau membuka counter
layanan penjualan di tempat tertentu • Website / social media / internet
• Keluarga, saudara, teman, tetangga
• Rekan kerja dan relasi kantor
• Pemasang iklan
• Orang yang kita temui dalam aktivitas apapun
• Referral – kepanjangan tangan dalam melakukan bisnis
• Membeli pada lembaga atau orang2 yang memiliki akses
Memperbanyak Referral
Jika orang menyukai kita atau sudah menggunakan
produk dan mereka puas, besar kemungkinan
mereka akan me rekomendasikan ke orang lain.
Cara memperbanyak Referral :
•
Bertanya pada pelanggan mengenai orang yang
mereka kenal dan mungkin perlu produk kita
•
Tanyakan kemungkinan untuk menghubungi dan
menggunakan nama pelanggan tersebut
•
Tanyakan kepada pelanggan kemungkinan me
rekomendasikan produk ke orang lain
Memperbanyak Referral
•
Tawarkan insentif, seperti produk gratis, diskon,
gimmick kepada pelanggan yang telah memberi
rekomendasi
•
Tawarkan imbalan berupa uang kepada siapa saja
yang dapat membukakan peluang bisnis.
•
Surat kepada pelanggan dengan didalamnya
tercantum pertanyaan : “apakah anda mengenal
orang yang akan menggunakan produk tsb? Jika
iya, siapa kah orang tsb?” Cantumkan juga info
bahwa ada insentif bagi pelanggan yang berhasil
memberikan info prospek customer.
Memperbanyak Referral
•
Minta rekomendasi surat atau email kepada para
pelanggan, sehingga kita dapat follow up.
•
Dengarkan para Pelanggan, dalam pembicaraan
biasanya akan me refer ke orang tertentu.
•
Berterima kasihlah pada Referral, sehingga
mereka akan tetap aktif memberi rekomendasi
•
Rekomendasikan juga bisnis para Referral tersebut
kepada pelanggan yang lain. Win win networking.
•
Rekam video atau catat pernyataan pelanggan
sebagai testimoni yang kita bisa tunjukkan ke
calon prospek lain
Tabel Identifikasi Prospek
Kriteria Tipe Pelanggan Potensi Pelanggan Produk Estimasi Sales
Kelas Atas Tipe Individual Bpk A Produk X 750 jt Tipe Individual Ibu B Produk X & Y 725 jt Tipe Individual ….
Tipe Individual …. Kelas Menengah Tipe Individual
Kelas Bawah Tipe Individual
Kelas Atas Tipe Corporate PT A Produk X & Y 50 M Tipe Corporate BUMN B Produk Y & Z 45 M Kelas Menengah Tipe Corporate
Kelas Bawah Tipe Corporate
Metode dan tabel ini kebanyakan di gunakan untuk memprediksikan sales pada kondisi murni ramalan
subyektif dengan faktor ekspektasi dan belum ada tracking sebelumnya. Prediksi ini diambil dengan mengetahui
Potensial Market
• Potensial Market adalah estimasi akan maksimum
permintaan (demand) dalam suatu periode waktu berdasar jumlah potensial customer dan tingkat pembelian mereka.
• Dan perlu disesuaikan ekspektasi sales yang akan terjadi karena secara umum actual sales akan berada dibawah market potensial. Sebab walau sudah di identifikasi
customer berpeluang dan mampu untuk membeli
produk/jasa yang ditawarkan, namun sebagian customer yang dibidik kemungkinan belum membutuhkannya saat ini atau belum sadar akan kebutuhan tersebut atau
• Estimasi akan potensial sales berdasarkan atas 2 komponen :
- Jumlah potensi customer yang akan membeli produk/jasa.
- Tingkat atau jumlah pembelian yang akan dilakukan oleh customer.
Kedua hal ini digambarkan dalam tabel Identifikasi Prospek sebelumnya.
• Filtering tabel tersebut dapat lebih diperdalam dengan memasukkan beberapa variabel pertimbangan seperti : besaran bisnis customer, usia customer, income level, lokasi, dan others faktor demografi lainnya.
• Sementara Filter lebih detail mengenai kemampuan
customer di tiap areal geografis dapat dilihat berdasarkan Buying Power Index (BPI) yang memperhitungkan faktor faktor :
– Estimasi populasi suatu daerah
– Tingkat Income masyarakat di daerah itu
– Tingkat Pengeluaran yang digunakan untuk belanja
barang
Dari Potensial menjadi Market Existing
•
Jika sebelumnya pada market yang akan di
penetrasi belum terdapat aktual sales dan
semua pertimbangan masih berdasar estimasi,
maka selanjutnya saat areal tersebut
berkembang dan market serta penjualan
sudah terbentuk, maka perlu dilakukan
forecasting terhadap sales yang akan terjadi ke
depannya.
Sales Forecasting (Perkiraan Sales)
• Salah satu kunci yang menentukan suksesnya Sales adalah mengetahui dimana target konsumen kita berada dan mem prediksikan berapa banyak yang akan mereka beli.
• Potensi/perkiraan sales yang akan terjadi sangat dibutuhkan untuk rangkaian proses produksi, supply chain (logistik –
ketersediaan barang/jasa yang dijual), transportasi yang
diperlukan untuk pengiriman barang, setting teritori penjualan, setting budget, perbandingan sales performance antar individu, antisipasi penurunan sales.
• Sementara sales program/promo bisa menentukan dua arah timbal balik, yaitu dalam menentukan ratio budget (jika
berdasar dari forecast) atau justru salah satu penentu sales yang akan terjadi (jika berdasar dari activity result)
• Sales Forecasting (Perkiraan Sales) semakin menjadi sangat penting di banyak perusahaan sehingga memasukkannya sebagai program training untuk Sales Manager dan menjadi pembahasan meeting tiap minggu.
• Apabila perkiraan penjualan dibuat terlalu besar melebihi
kemampuan realisasi, maka stock akan menumpuk, biaya produksi membengkak, dan investasi akan berhenti akibat penumpukan stock tersebut.
• Namun sebaliknya, bila perkiraan penjualan terlalu kecil, perusahaan akan mengalami stock out ( kehabisan
persediaan), sehingga pelanggan terpaksa menunggu lama untuk produk & jasa yang diinginkan, dan sangat mungkin pelanggan beralih ke produk kompetitor.
•
Contoh 1 : bila perusahaan menetapkan target
penjualan tahun depan sebesar 10% dibanding
tahun sekarang, dengan tanpa melihat
perkembangan pertumbuhan pasar. Akibatnya
bila pasar tahun depan malah turun sebesar
10%, maka dipastikan terjadi gap secara kasar
sebanyak 20% over dari actual. Sudah pasti
perusahaan menghadapi over production, over
inventory (bahan mentah, baku dan jadi), dan
investasi tertahan dalam bentuk barang stock.
•
Contoh 2 : bila perusahaan menetapkan target
penjualan tahun depan sebesar 10% namun
ternyata market dan permintaan malah
meningkat 30%, kondisi sebaliknya gap 20%
terjadi dan kemungkinan akan diisi oleh
produk/jasa milik kompetitor. Dan jika kondisi
stock suatu saat sudah pulih, namun customer
sudah beralih pada produk/jasa milik
kompetitor. Diperlukan extra effort untuk
menarik ex customer kembali menjadi loyal
customer.
Metode Sales Forecasting
Metode yang digunakan dalam melakukan forecasting dapat bersifat :
• Objektif (dengan data kuantitatif)
• Subjectif (berdasar informasi dan intuitif berdasar pengalaman sebelumnya – Sales Person yang
berpengalaman sering bisa memperkirakan kejadian ke depan berdasar perubahan2 yang terjadi di market).
Metode Sales Forecasting
• Dengan metode penggabungan, kita wajib mengetahui
terlebih dahulu faktor apa saja yang paling
mem-pengaruhi terhadap penjualan ke depannya. Seperti :
– Bagaimana kualitas produk di mata customer?
– Apakah ada perubahan daya beli customer? Meningkat
atau menurun?
– Apakah produk kita lebih baik dibanding kompetitor?
– Apakah produk kita lebih mudah didapat?
– Apakah harga yang ditawarkan lebih kompetitif
Metode Sales Forecasting
• Secara Umum Model Klasik untuk memperkirakan
penjualan adalah :
Y
i= T
ix S
ix C
ix I
iDimana :
i : periode waktu ke i
Ti : Trend pada periode i
Si : Seasonal pada periode i Ci : Cyclical pada periode i Ii : Irregular pada periode i
Metode Sales Forecasting
Komponen Klasifikasi
Komponen Pengertian Fluktuasi Penyebab Durasi
Trend Sistematik
Terjadi dalam jangka panjang baik dalam bentuk keseluruhan atau partial
Perubahan teknologi,
nilai, sosial ekonomi Beberapa tahun
Seasonal Sistematik Terjadi secara reguler dan periodik
Iklim, serta kebiasaan atau perilaku
Dalam periode 12 bulan
Cyclical Sistematik Terjadi berulang seperti membentuk kurva S
Interaksi berbagai faktor yang mempengaruhi kondisi ekonomi
2 - 10 tahun
Irregular Unsistematik Tidak tentu (hanya sekali sekali)
Random Variation (seperti gempa bumi, bencana alam)
Jangka pendek tetapi tidak berulang
Metode Peramalan Sales (Regular)
•
Metode Rata Rata Kumulatif
•
Metode Rata Rata Bergerak Tunggal
•
Metode simple statistik tersebut plus faktor2
khusus + personal judgement
Metode Rata Rata Kumulatif
Bulan Sales in unit
Jan 1,200 Feb 1,250 Mar 1,350 Apr 1,500 Mei 1,600 Jun 1,650 Jul ? 1200+1250+1350+1500+1600+1650 = 1.425 unit 6
Metode simplifikasi dalam meramalkan angka sales
berdasar dari rata rata per bulan dari rata rata akumulasi bulan bulan sebelumnya. Angka 1.425 didapat dari rata2 bulan Januari sd Juni.
Metode Rata Rata Bergerak Tunggal
Bulan Waktu Sales Rata Rata Bergerak
3 bulan 6 bulan Jan 1 1800 Feb 2 1620 Mar 3 1740 Apr 4 1980 1720 May 5 2010 1780 Jun 6 1900 1910 Jul 7 1860 1963 1842 Aug 8 1990 1923 1852 Sep 9 2150 1917 1913 Oct 10 2000 2000 1982 Nov 11 2220 2047 1985 Dec 12 ? 2123 2020
Hampir sama dengan rata rata kumulatif namun
angka yang
dipertimbangkan sebagai forecast adalah antara
rata2 3 bulan ke belakang dan 6 bulan ke belakang. Contoh di sebelah : untuk bulan Desember
diperkirakan sales minimal di angka 2020 dan
Simple Statistik + Faktor 2 Khusus
• Angka rata rata tersebut bila sudah terjadi selama tahunan, maka dapat pula diperbandingkan dengan rata2 di tahun lalu pada periode yang sama.
• Juga sebagai patokan dasar yang akan
dikombinasikan dengan faktor2 khusus atau
personal judgement sehingga bisa menjadi faktor penambah atau pengurang pada estimasi sales ke depannya.
Faktor Yang Diperhitungkan dalam Estimasi
• Seasonal Event mempengaruhi terhadap permintaan.Seperti : Lebaran, tahun ajaran baru, musim sepak bola, dll
• Faktor promo dan iklan yang akan meningkatkan peluang
penjualan.
• Penambahan sumber daya dari sisi pelanggan seperti pembukaan cabang/outlet baru, peningkatan kapasitas produksi, dll.
• Terbukanya jalur/channel distribusi baru, misal : baru penetrasi ke area tertentu, distributor baru, peluang export, dll.
Faktor Yang Diperhitungkan dalam Estimasi
• Delay order, harus diperhitungkan dalam estimasi kedepannya. Penangguhan kepastian order oleh customer di bulan ini harus dimasukkan sebagai perhitungan estimasi penjualan bulan berikutnya.
• Perubahan faktor pendapatan baik temporer atau
permanen yang terjadi pada daerah tertentu, misal : musim panen, annual bonus yang diterima kelompok karyawan perusahaan tertentu, dll.
• Faktor cuaca yang dapat mendukung atau menghambat, misal : hujan + banjir, bencana alam, pengiriman barang menjadi terhambat, dll.
Faktor Yang Diperhitungkan dalam Estimasi
• Ketersediaan stock yang siap jual. Walau customer sudahberminat dan bersedia untuk melakukan order, tetapi tidak bisa terpenuhi jika tiada ketersediaan barang.
• Perubahan kondisi bisnis yang terjadi pada customer.
Misal : bisnis menurun drastis sehingga bermasalah dalam pembayaran.