• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HANDBODY LOTION YANG MENGANDUNG KATEKIN GAMBIR (Uncaria gambir (Hunter) Roxb)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HANDBODY LOTION YANG MENGANDUNG KATEKIN GAMBIR (Uncaria gambir (Hunter) Roxb)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HANDBODY

LOTION YANG MENGANDUNG KATEKIN GAMBIR (Uncaria gambir

(Hunter) Roxb)

Yurinna Firdaus 1), Haryanto Susilo 2) dan Dwi Indriati 3)

1), 2) dan 3) Program Studi Farmasi FMIPA Universitas pakuan Bogor

ABSTRAK

Kulit merupakan jaringan tubuh yang letaknya paling luar, sehingga beresiko terkena paparan zat-zat berbahaya dari lingkungan dan mengakibatkan kerusakan pada kulit. Kerusakan kulit dapat disebabkan oleh radikal bebas, namun radikal bebas dapat dinetralkan oleh antioksidan. Hasil penelitian sebelumnya menunjukan bahwa gambir mempunyai aktivitas antioksidan. Aktivitas antioksidan gambir terutama akibat adanya kandungan katekin. Sediaan handbody lotion

dibuat dalam 5 formula. Formula I sebagai kontrol negatif, formula II mengandung 3% katekin gambir dan 0,1% natrium askorbat, formula III mengandung 3% katekin gambir dan 0,3% natrium askorbat, formula IV mengandung 3% katekin gambir dan 0,5% natrium askorbat, dan formula V mengandung vitamin C sebagai kontrol positif. Hasil pengujian dengan metode DPPH ( 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) menunjukan semua formula memiliki aktivitas antioksidan yang sangat aktif dan formula IV yang mengandung 3% katekin gambir dan 0,5% natrium askorbat merupakan formula yang terbaik serta relatif stabil.

Kata kunci : Katekin Gambir, Antioksidan, Handbody lotion

ABSTRAC

Skin is the body’s tissues located at the outer, so it risked by dangerous substances explanation from environment and caused damage of skin. Skin damage can caused by free radical, but it can neutralized by antioxidant. Result of recent study showing that gambir has antioxidant activity of gambir especially caused by catechin content. Handbody lotion is made in 5 formulas. Formula I as negative control, formula II containing 3% catechin gambir and 0,1% sodium ascorbat, formula III containing 3% catechin gambir and 0,3% sodium ascorbat, formula IV containing 3% catechin gambir and 0,5% sodium ascorbat, and formula V containing vitamin C as comparator. Result of this study by DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) method showing that whole of formulas has very active antioxidant activity and formula IV that containing 3% catechin of gambir and 0,5% sodium ascorbat is the best and stable relatively.

(2)

PENDAHULUAN

Kulit berfungsi untuk mencegah dehidrasi, menghambat penetrasi senyawa asing, membantu mempertahankan suhu tubuh yang konstan dan sebagai media terjadinya rangsangan (Wasiaatmadja, 1997). Antioksidan didefinisikan sebagai senyawa yang dapat menunda, memperlambat, dan mencegah proses oksidasi lipida. Senyawa antioksidan alami umumnya adalah senyawa fenolik atau polifenolik yang dapat berupa golongan flavonoid (Suyoso, 2011). Salah satu tanaman yang mengandung antioksidan adalah gambir. Hasil penelitian sebelumnya menunjukan bahwa gambir mempunyai aktivitas antioksidan (Kresnawati dan Zainuddin, 2009). Aktivitas antioksidan gambir terutama akibat adanya kandungan katekin (Widyaningrum, 2011). Untuk mempermudah penggunaan katekin dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk sediaan

handbody lotion. Handbody lotion adalah sediaan kosmetik yang diaplikasikan pada kulit terutama pada bagian tangan dan tubuh. Lotion dapat berbentuk suspensi zat padat dengan bahan pensuspensi yang cocok, atau emulsi tipe minyak dalam air dengan surfaktan yang sesuai (Mitsui, 1997). Menurut Depkes (1979) lotion adalah sediaan cair berupa suspensi atau dispersi. Dapat berbentuk suspensi zat padat dalam bentuk serbuk halus dengan bahan pensuspensi yang cocok atau emulsi tipe minyak dalam air dengan surfaktan yang cocok. Pemilihan sediaan lotion karena merupakan sediaan yang berbentuk emulsi

yang mudah dicuci dengan air dan tidak lengket di bandingkan sediaan topikal lainnya. Selain itu bentuknya yang cair memungkinkan pemakaian yang cepat dan merata pada kulit (Balsam MS, 1970). Tujuan penelitian ini adalah Membuat formula handbody lotion yang mengandung 3% katekin gambir dengan tiga konsentrasi natrium askorbat sebagai antioksidan yang melindungi katekin gambir, melakukan uji kesukaan, menentukan formula terbaik dan melakukan uji stabilita pada formula yang terbaik.

BAHAN DAN METODE

Bahan penelitian berupa katekin gambir (Uncaria gambir Roxb.) diperoleh dari Universitas Andalas Padang, Sumatra Barat yang didapat dari tanaman gambir dengan metode prepurifikasi. Sedangkan Esensial Oil Lemon diperoleh dari kulit lemon dengan metode destilasi uap-air.

Uji Fitokimia

Uji fitokimia meliputi uji tanin, flavonoid, saponoin dan alkaloid (Rajendra et al, 2011).

Pembuatan Handbody Lotion Katekin Gambir

Formula Handbody Lotion Katekin Gambir disajikan seperti dalam Tabel 1. Banyaknya Handbody Lotion tiap botol sebanyak 100 mL.

Tabel 1. Formula Handbody Lotion

(3)

Bahan (%) Formula I II III IV V Katekin Gambir - 3 3 3 - Natrium askorbat - 0,1 0,3 0,5 - Vitamin C - - - - 3 Croduret 50 SS® 24,5 24,5 24,5 24,5 24,5 Crodamol GTCC® 5 5 5 5 5 Gliserin 5,25 5,25 5,25 5,25 5,25 Etanol 96% 5,25 5,25 5,25 5,25 5,25 Metil paraben 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 Propil paraben 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 Esensial oil lemon 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 Aquadest add 100 100 100 100 100

Proses Pembuatan Handbody Lotion

Fase minyak (Crodamol GTCC® dan Croduret 50 SS®) dilebur bersama di atas tangas air pada suhu 50oC. Fase air (larutan metil paraben dan propil paraben dalam gliserin) ditambahkan aquadest lalu dipanaskan di atas tangas air pada suhu 50oC. Fase minyak dimasukkan dalam fase air, kemudian di homogenkan dengan homogenizer pada kecepatan pengadukan hasil optimasi selama 15 menit. Ditambahkan etanol, katekin gambir dan

esensial oil lemon, ditambahkan setelah basis didinginkan selama 10 menit (pada suhu 40-45oC). Dilakukan evaluasi sediaan

handbody lotion.

Evaluasi Sediaan Handbody Lotion

Katekin Gambir Organoleptik

Meliputi warna dan bau sediaan handbody lotion.

Homogenitas

Menggunakan objek glass, sediaan dioleskan pada objek glass kemudian ditutup dengan objek glass lainnya, diamati dibawah mikroskop.

pH

Pengujian dilakukan dengan pH meter. Viskositas

Pengujian dilakukan dengan viskometer Brookfield, spindel 2, 3, 4, 5, 6 dan 7, volume 50 ml.

Berat jenis

Pengujian dilakukan menggunakan piknometer.

Uji Hedonik

Uji hedonik ini adalah uji kesukaan terhadap suatu sediaan, merupakan atribut mutu yang diuji dari kualitas sediaan yang dipengaruhi dari formulasi sediaan tersebut dalam hal ini berupa sediaan handbody lotion. Pelaksanan dilakukan dengan cara panelis diminta mengoleskan sediaan

handbody lotion yang telah tersedia kemudian berhak memberikan tanggapan terhadap sediaan handbody lotion tersebut meliputi kesukaan terhadap aroma, warna, tekstur dan iritasi. Pengujian ini menggunakan 4 skala kesukaan sangat suka (1) suka (2) tidak suka (3) sangat tidak suka (4) dengan jumlah panelis sebanyak 30 orang dengan usia antara 20-30 tahun. Uji kesukaan ini dilakukan dengan

(4)

menggunakan Metode Angket. Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. (Suhartini, 2002). Dalam uji iritasi penilaian dilakukan dengan pengujian. Pengujian ini menggunakan 2 skala yaitu : (1) terjadi iritasi, (2) tidak terjadi iritasi.

Uji Aktivitas Antioksidan Metode DPPH Persiapan Larutan Pereaksi

Larutan DPPH 1mM

Ditimbang tepat 39,432 mg serbuk DPPH, kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml dan ditambahkan metanol hingga batas lalu dihomogenkan (labu ukur sudah dilapisi alumunium foil).

Larutan Blanko

Dipipet sebanyak 1 ml larutan DPPH 1mM, ditambahkan metanol sampai 10 ml, kemudian dihomogenkan. Larutan blanko diinkubasi pada suhu kamar selama 30 menit.

Larutan Standar Induk Vitamin C 100 ppm

Ditimbang tepat 100 mg vitamin C, dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml dan dilarutkan dengan metanol sampai tanda batas (1000 ppm). Untuk mendapatkan larutan induk vitamin C dengan konsentrasi 100 ppm dilakukan dengan cara memipet 10 ml larutan vitamin C 1000 ppm, dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml dan dilarutkan dengan metanol sampai tanda batas (100 ppm).

Penetapan Panjang Gelombang Maksimum DPPH

Dipipet sebanyak 0,6 ml larutan standar induk 100 ppm kemudian ditepatkan dengan metanol sampai tanda batas 10 ml, lalu dihomogenkan. Ditambahkan 1 ml larutan DPPH 1 mM dan diinkubasi pada suhu kamar selama 30 menit. Kemudian diukur serapannya pada panjang gelombang 510-520 nm. Panjang gelombang maksimum ditetapkan dari nilai serapan maksimum.

Optimasi Waktu Inkubasi

Dipipet sebanyak 0,6 ml larutan standar induk 100 ppm kemudian ditambahkan 1 ml larutan DPPH 1 mM ditanda bataskan dengan metanol sampai tanda batas 10 ml, dihomogenkan kemudian didiamkan selama waktu optimum pada suhu kamar. Serapan diukur pada panjang gelombang maksimum pada 10, 20, 30, 40, 50 dan 60 menit sehingga didapat waktu serapan optimum yang stabil.

Pembuatan Kurva Kalibrasi Vitamin C (Kontrol Positif)

Larutan deret vitamin C dibuat dalam beberapa konsentrasi, yaitu 2, 4, 6, 8, dan 10 ppm. Pada masing-masing labu ditambahkan 1 ml larutan DPPH 1mM, lalu dihomogenkan dan didiamkan selama waktu optimum pada suhu kamar.

Pembuatan Larutan Uji

Ditimbang sediaan handbody lotion

(5)

ke dalam labu ukur 100 mL yang telah dilapisi dengan alumunium foil dan dilarutkan dengan metanol sampai tanda batas, sehingga didapatkan larutan stok 1000 ppm. Diambil sebanyak 5 ml larutan uji 1000 ppm, dimasukan ke dalam labu ukur 50 ml dan dilarutkan dengan metanol sampai tanda batas, sehingga didapatkan larutan induk uji dengan konsentrasi 100 ppm. Larutan uji dibuat dalam beberapa konsentrasi. Pembuatan deret larutan uji dapat dilihat pada Lampiran 4. Pada masing-masing labu ditambahkan 1 mL larutan DPPH 1 mM lalu diencerkan menggunakan metanol dan dihomogenkan. Deret larutan uji didiamkan selama waktu optimum pada suhu kamar.

Pengujian Antioksidan dengan Metode DPPH

Deret larutan uji, deret larutan kontrol positif dan blanko diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum yang telah ditentukan dengan spektrofotometer. Nilai persentase hambatan terhadap DPPH dihitung menggunakan rumus berikut:

% inhibisi =

x 100%

Nilai IC50 (Inhibition Concentration 50)

diperoleh dari perpotongan garis antara 50% daya hambat dengan sumbu konsentrasi menggunakan persamaan linear (y=bx+a), dimana y= 50 dan x menunjukkan IC50.

Uji Stabilitas

Uji stabilitas sediaan handbody lotion

dilakukan setelah penyimpanan selama 8

minggu pada suhu ruang dan suhu 40OC. Evaluasi dilakukan pada minggu ke 0, 2, 4, 6, dan 8 dengan parameter dan metode yang sama seperti yang dilakukan pada evaluasi sediaan handbody lotion.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah katekin gambir yang diperoleh dari Universitas Andalas, Padang Sumatra Barat. Katekin gambir tersebut telah dimurnikan dengan metode pre purifikasi, untuk menghilangkan pengotor yang ada pada gambir. Serbuk katekin yang didapat berupa serbuk kering yang berwarna coklat muda dan tidak berbau. Minyak esensial kulit buah lemon dilakukan dengan metode destilasi uap air. Buah lemon sebanyak 15 kg menghasilkan kulit buah lemon sebanyak 4,6 kg dan setelah didestilasi menghasilkan minyak lemon sebanyak 37ml. Rendemen minyak lemon yang didapat adalah 0,65%. Hasil uji fitokimia terhadap katekin gambir dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Uji Fitokimia Identifikasi

Senyawa Parameter

Katekin Gambir Flavonoid Merah Jingga +

Alk alo id Dragendorff Endapan merah - Wagner Endapan coklat -

Mayer Endapan putih - Saponin Terbentuk

emulsi +

Tanin Endapan putih +

Keterangan : + = menunjukkan reaksi positif : - = menunjukkan reaksi negatif Hasil uji fitokimia yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dalam katekin gambir

(6)

mengandung flavonoid, saponin, dan tanin, sedangkan pada uji alkaloid menunjukkan hasil yang negatif. Hal ini dapat dikarenakan, proses prepurifikasi pada

katekin gambir secara tidak langsung telah menghilangkan kandungan alkaloidnya. Hasil Evaluasi Basis Lotion dan Sediaan

Handbody Lotion Katekin gambir dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Hasil Evaluasi Basis Lotion dan Sediaan Handbody Lotion Katekin gambir

Parameter uji Formula

basis I II III IV V

Organoleptik :

- Warna Bening Putih Oranye Oranye Oranye Putih

- Bau Tidak berbau Lemon Lemon Lemon Lemon Lemon

Homogenitas ++ ++ ++ ++ ++ ++ pH 6,82 6,74 6,11 5,94 5,82 6,21 Viskositas (cP) 294 294 278 267 259 229 Berat jenis (g/ml) 1.25 1,11 1,02 1,10 1,05 1,11 Aktivitas antioksidan (IC50) (µg/ml) - - 4,05 3,24 2,12 5,46 Keterangan : ++ = homogen

Formula I Formula II Formula III Formula IV Formula V Gambar 1. Sediaan Handbody Lotion Katekin Gambir

Pada Pengujian organoleptik handbody lotion meliputi warna dan bau. Berdasarkan parameter warna basis lotion berwarna bening, formula I dan IV berwarna putih, sedangkan formula II, III, dan IV berwarna oranye. Berdasarkan parameter bau semua formula mempunyai aroma yang khas yaitu aroma lemon yang kuat. Pada Pengujian homogenitas dilakukan dengan mengoleskan sediaan pada kaca objek dan menutupnya

dengan kaca objek lain. Hasil yang didapatkan menunjukan bahwa basis lotion

dan semua formula sediaan handbody lotion

homogen. Pada pengujian pH sediaan berkisar antara 5,82 – 6,74. Semua formula memenuhi syarat pH kulit yaitu 4,5 – 7,5 (Wasiaatmadja 1997). Pada pengujian viskositas sediaan handbody lotion berada dalam rentang 229-289 cP. Pada pengujian berat jenis sediaan berkisar antara 1,02 –

(7)

1,11. Pada pengujian aktivitas antioksidan didapat formula II, formula III, formula IV, dan formula V adalah 4,05 µg/ml, 3,24 µg/ml, 2,12 µg/ml dan 5,46 µg/ml. Parameter pengukuran aktivitas antioksidan adalah nilai IC50 yaitu konsentrasi sampel

yang mampu menangkap 50% radikal DPPH yang ditentukan melalui persamaan regresi linier. Semakin rendah nilai IC50 maka

semakin tinggi aktivitas antioksidannya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua sediaan memiliki aktivitas antioksidan yang tergolong sangat aktif, dimana nilai IC50

semua sediaan kurang dari 50 ppm. Aktivitas antioksidan dari formula IV adalah yang paling tinggi dengan nilai IC50 2,12

g/ml.

Aktivitas Antioksidan Vitamin C (Kontrol Positif) dan Katekin Gambir

Gambar 2. Kurva inhibisi aktivitas Antioksidan Vitamin C (Kontrol Positif) dan Katekin Gambir

Dari gambar kurva diatas menunjukkan aktivitas antioksidan katekin gambir lebih besar dibandingkan vitamin C. Aktivitas antioksidan katekin gambir didapat sebesar

2,14, sedangkan vitamin C aktivitas antioksidan didapat sebesar 5,03.

Uji Hedonik

Gambar 10. Histogram Hasil Pengukuran Pengujian Panelis y = 10.155x - 1.176 R² = 0.9928 y = 3.758x + 41.95 R² = 0.9981 0 50 100 150 0 5 10 15 In h ib isi (% ) Konsentrasi (ppm)

KURVA INHIBISI

Vitamin C Katekin gambir 0 2 4

Warna Aroma Tekstur Iritasi

uji hedonik

F2 F3 F4

(8)

Pada grafik diatas dari parameter warna formula III yang disukai oleh panelis, dari parameter aroma formula II yang disukai, dari parameter tekstur adalah formula II dan formula III yang disukai, dan dari parameter iritasi menunjukkan ketiga formula tidak terjadi iritasi. Hasil dari uji hedonik dianalisis menggunakan SPSS 17 dengan

metode RAL, seluruh formula memiliki pengaruh baik dari segi warna, aroma, tekstur ataupun keseluruhan terhadap daya terima panelis. Artinya sediaan handbody lotion Katekin Gambir ini dapat diterima dan cukup disukai.

Hasil Uji Stabilita

Tabel 4. Hasil Stabilita Sediaan Handbody Lotion Pada Suhu Kamar (25 – 30oC)

Parameter uji Minggu ke-

0 2 4 6 8

Organoleptik :

- Warna Oranye Oranye Oranye Oranye Oranye

- Bau Lemon Lemon Lemon Lemon Lemon

Homogenitas ++ ++ ++ ++ ++ pH 6,32 6,21 5,83 5,70 5,38 Viskositas (cP) 279 330 341 354 369 Berat jenis (g/ml) 1,09 1,12 1,74 2,54 2,81 Aktivitas antioksidan (IC50) (µg/ml) 2,40 2,66 3,32 3,72 3,93

Tabel 5. Hasil Stabilita Sediaan Handbody Lotion Pada Suhu Panas (40oC)

Parameter uji Minggu ke-

0 2 4 6 8

Organoleptik :

- Warna Oranye Oranye Oranye Oranye Oranye

- Bau Lemon Lemon Lemon Lemon Lemon

Homogenitas ++ ++ ++ ++ ++ pH 6,32 5,91 5,77 5,47 4,99 Viskositas (cP) 279 290 321 336 342 Berat jenis (g/ml) 1,09 1,15 1,56 2,03 2,49 Aktivitas antioksidan (IC50) (µg/ml) 2,40 3,50 3,76 3,89 4,30

Dari data tabel stabilita diatas menunjukkan bahwa sediaan handbody lotion katekin gambir selama penyimpanan 8 minggu mengalami penurunan aktivitas antioksidan hingga 100% tetapi aktivitas antioksidan masih di kategorikan sangat aktif karena

nilai IC50 sediaan kurang dari 50 ppm.

Parameter lainnya pula menunjukkan hasil yang relatif stabil selama 8 minggu penyimpanan.

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

(9)

Berdasarkan hasil penelitian ini, kesimpulan yang didapat adalah katekin gambir dapat diformulasikan sebagai

handbody lotion, formula IV dengan konsentrasi Natrium askorbat sebanyak 0,5% yang paling baik untuk melindungi 3% katekin gambir dengan nilai IC50 adalah 2,12

µg/ml. Padadaya terima panelis, seluruh formula bisa diterima dan cukup disukai.

Handbody lotion katekin gambir masih memenuhi persyaratan kestabilan sediaan kosmetik pada 8 minggu penyimpanan dalam suhu kamar maupun suhu panas.

SARAN

Diperlukan pengujian klinis terhadap efektivitas dan kemampuan handbody lotion

yang mengandung katekin gambir.

DAFTAR PUSTAKA

Balsam MS, Sagarin E. 1970. Cosmetic Science and Technology 2nd ed Volume I. Willey Intersceince. New York. Hal 181-211.

Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Kresnawaty, I. Zainuddin, A., 2009. Aktivitas antioksidan dan antibakteri dari derivat metil ekstrak etanol daun gambir

(Uncaria Gambir (Hunter) Roxb).

Jurnal Littri, 15(4): 145–151. Mitsui, T., 1997. New cosmetic science.

Elsevier scienci B.V : Amsterdam. Rajendra CE., Gopal S., Mahaboob Ali.,

Yashoda S.V., Manjula M. 2011.

Phytochemical Screening of The Rhizome of Kaempferia Galanga. International Journal of Pharmacognosy and Phytochemical Research.3(3): 61-63.

Suyoso, H. C., Uji Aktivitas Antioksidan Dan Identifikasi Senyawa Aktif Ekstrak Tanaman Anting-Anting

(Acalypha indica L.), Tugas Akhir Sarjana, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang, 2011.

Wasitaatmadja. 1997. Penuntun Ilmu Kosmetika Medik. Universitas Indonesia, Jakarta.

Widyaningrum, H. 2011. Kitab Tanaman Obat Indonesia. Media Pressindo: Yogyakarta.

Gambar

Tabel 2. Uji Fitokimia  Identifikasi
Tabel 3. Hasil Evaluasi Basis Lotion dan Sediaan Handbody Lotion Katekin gambir
Gambar 10. Histogram Hasil Pengukuran Pengujian Panelis y = 10.155x - 1.176 R² = 0.9928 y = 3.758x + 41.95 R² = 0.9981 050100150051015Inhibisi (%) Konsentrasi (ppm) KURVA INHIBISI Vitamin C Katekin gambir024
Tabel 5. Hasil Stabilita Sediaan Handbody Lotion Pada Suhu Panas (40 o C)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antiradikal DPPH dan kadar fenolik ekstrak gambir yang diekstrak menggunakan metode maserasi dan soxhlet dengan

Aktivitas antioksidan ekstrak serat mesokarp dari setiap proses ekstraksi ditentukan menggunakan 2,2’-diphenyl-1-picrylhidrazyl (DPPH) sebagai radikal bebas dengan

Penentuan aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak etanolik daun adas dilakukan dengan metode DPPH (1,1- Diphenyl- 2- pycrylhydrazyl ).. Reaksi antara DPPH

Pengujian aktivitas antioksidan ekstrak etanol dari rimpang temu giring menggunakan metode pemerangkapan radikal bebas 1,1-diphenyl-2- picrylhydrazil (DPPH) dilakukan

Analisis kandungan kimia secara kromatografi lapis tipis (KLT) dan kromatografi kertas (KKt) serta uji aktivitas antioksidan terhadap DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil) sebagai

Identifikasi Fitokimia, Uji Aktivitas Antioksidan dengan Metode 1.1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH), dan Toksisitas dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan air perasan buah jeruk keprok SoE menggunakan metode DPPH ( 1,1-Diphenyl-2-Picrylhydrazyl ) dan

Penelitian ini mengkaji tentang kandungan antioksidan pada ekstrak hasil proses infudasi akar bajakah tampala dan kalalawit menggunakan metode peredaman radikal bebas DPPH