• Tidak ada hasil yang ditemukan

Transpor Membran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Transpor Membran"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1.1.

1.1.

Latar Belakang

Latar Belakang

Sel merupakan unit dasar kehidupan pada tubuh manusia. Setiap organ Sel merupakan unit dasar kehidupan pada tubuh manusia. Setiap organ merupakan kumpulan banyak sel berbeda yang disatukan berbagai struktur penunjang merupakan kumpulan banyak sel berbeda yang disatukan berbagai struktur penunjang antarsel. Sel tidak hanya merupakan suatu kantung yang berisi cairan, enzim, dan zat antarsel. Sel tidak hanya merupakan suatu kantung yang berisi cairan, enzim, dan zat kimia; sel juga

kimia; sel juga mengandumengandung struktur-struktur ng struktur-struktur fisik yang sangat terorganisasi, yang disebutfisik yang sangat terorganisasi, yang disebut organel intrasel. Setiap organel tersebut sama pentingnya dengan zat kimia dalam sel organel intrasel. Setiap organel tersebut sama pentingnya dengan zat kimia dalam sel untuk fungsi sel (Guyton

untuk fungsi sel (Guyton et al et al , 2007)., 2007).

Komponen utama sel terdiri dari sitoplasma, inti sel, dan membran plasma. Komponen utama sel terdiri dari sitoplasma, inti sel, dan membran plasma. Membran plasma merupakan batas kehidupan yang memisahkan sel hidup dengan Membran plasma merupakan batas kehidupan yang memisahkan sel hidup dengan sekelilingnya yang mati. Lapisan tipis yang luar biasa ini

sekelilingnya yang mati. Lapisan tipis yang luar biasa ini tebalnya kira-kira 8 nm. Sepertitebalnya kira-kira 8 nm. Seperti semua membran biologis, membran plasma memiliki permeabilitas selektif, yakni semua membran biologis, membran plasma memiliki permeabilitas selektif, yakni membran ini memungkinkan beberapa substansi dapat melintasinya dengan lebih mudah membran ini memungkinkan beberapa substansi dapat melintasinya dengan lebih mudah daripada substansi lainnya (Campbell

daripada substansi lainnya (Campbell et al et al , 2002)., 2002).

Membran plasma berperan sebagai pemisah antara cairan intrasel dan ekstrasel. Membran plasma berperan sebagai pemisah antara cairan intrasel dan ekstrasel. Membran plasma tersusun atas dua lapisan lemak yang di bagian luarnya diselimuti Membran plasma tersusun atas dua lapisan lemak yang di bagian luarnya diselimuti lapisan protein. Membran plasma bersifat semipermeabel (selektif permeabel) sehingga lapisan protein. Membran plasma bersifat semipermeabel (selektif permeabel) sehingga tidak semua zat dapat keluar masuk melalui membran secara spontan (Setyani, 2015). tidak semua zat dapat keluar masuk melalui membran secara spontan (Setyani, 2015).

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka disusunlah makalah mengenai Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka disusunlah makalah mengenai transpor membran seluler.

transpor membran seluler.

1.2.

1.2.

Rumusan Masalah

Rumusan Masalah

1.2.1.

1.2.1. Apakah fungsi dari membran plasma?Apakah fungsi dari membran plasma? 1.2.2.

1.2.2. Proses apakah yang terjadi pada membran plasma?Proses apakah yang terjadi pada membran plasma? 1.2.3.

1.2.3. Apakah fungsi dari proses Apakah fungsi dari proses transpor sel?transpor sel? 1.2.4.

1.2.4. Pada membran sel terjadi proses transpor Pada membran sel terjadi proses transpor sel apa saja?sel apa saja? 1.2.5.

1.2.5. Apa yang dimaksud dengan transpor Apa yang dimaksud dengan transpor aktif, transpor pasif, dan aktif, transpor pasif, dan transpor massa?transpor massa?

1.2.6.

1.2.6. Apa saja penyakit akibat gangguanApa saja penyakit akibat gangguan transpor membran?transpor membran?

1.3.

1.3.

Tujuan Penulisan Makalah

Tujuan Penulisan Makalah

1.3.1.

1.3.1. Untuk menjelaskan fungsi dari Untuk menjelaskan fungsi dari membran plasma.membran plasma. 1.3.2.

(2)

1.3.3.

1.3.3. Untuk mengetahui fungsi dari proses transpor sel.Untuk mengetahui fungsi dari proses transpor sel. 1.3.4.

1.3.4. Untuk menjelaskan mekanisme transpor sel.Untuk menjelaskan mekanisme transpor sel. 1.3.5.

1.3.5. Untuk menjelaskan pengertian transpor aktif, transpor pasif, dan Untuk menjelaskan pengertian transpor aktif, transpor pasif, dan transpor massa.transpor massa. 1.3.6.

1.3.6. Untuk menjelaskan macam-macam penyakit akibat gangguan transpor membran.Untuk menjelaskan macam-macam penyakit akibat gangguan transpor membran.

1.4.

1.4.

Manfaat Penulisan Makalah

Manfaat Penulisan Makalah

1.4.1.

1.4.1. Untuk menambah wawasan tentang macam-macam transpor sel.Untuk menambah wawasan tentang macam-macam transpor sel. 1.4.2.

1.4.2. Untuk menambah wawasan tentang macam-macam penyakit yang menyerangUntuk menambah wawasan tentang macam-macam penyakit yang menyerang akibat gangguan transpor sel.

(3)

BAB II

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

2.1.

Membran Plasma

Membran Plasma

2.1.1.

2.1.1. Pengertian Membran Plasma

Pengertian Membran Plasma

Membran plasma merupakan struktur selaput tipis yang menyelubungi sebuah sel Membran plasma merupakan struktur selaput tipis yang menyelubungi sebuah sel untuk membatasi keberadaan sebuah sel, sekaligus juga memelihara perbedaan-perbedaan untuk membatasi keberadaan sebuah sel, sekaligus juga memelihara perbedaan-perbedaan  pokok

 pokok antara antara isi isi sel, sel, dengan dengan lingkungannya. lingkungannya. Namun Namun membramembran n tersebut tersebut tidak tidak sekedarsekedar merupakan sebuah penyekat pasif, melainkan juga sebuah filter yang memiliki merupakan sebuah penyekat pasif, melainkan juga sebuah filter yang memiliki kemampuan memilih bahan-bahan yang melintasinya dengan tetap memelihara perbedaan kemampuan memilih bahan-bahan yang melintasinya dengan tetap memelihara perbedaan ion di luar dan di dalam sel. Bahan-bahan yang diperlukan oleh sel dapat masuk, sedang ion di luar dan di dalam sel. Bahan-bahan yang diperlukan oleh sel dapat masuk, sedang  bahan-baha

 bahan-bahan yang men yang merupakan limbarupakan limbah sel dapat mh sel dapat melintas ke luar selintas ke luar sel (Subowo, 2015).el (Subowo, 2015).

Gambar 1.

Gambar 1.Membran PlasmaMembran Plasma Sumber : studentconsult.inkling.com Sumber : studentconsult.inkling.com

Singer dan Nicolson (1972) mengemukakan teori tentang membran sel yang Singer dan Nicolson (1972) mengemukakan teori tentang membran sel yang dikenal dengan teori membran mozaik cair, teori ini menyatakan bahwa membran sel dikenal dengan teori membran mozaik cair, teori ini menyatakan bahwa membran sel tersusun oleh lapisan protein. Protein tersusun seperti mozaik atau tersebar dan tersusun oleh lapisan protein. Protein tersusun seperti mozaik atau tersebar dan masing-masing tersisip di antara dua lapis fosfolipid

masing tersisip di antara dua lapis fosfolipid (Maryati, 2006).(Maryati, 2006).

Molekul-molekul lipid dari membran sel ternyata tersusun dari 3 jenis, yaitu Molekul-molekul lipid dari membran sel ternyata tersusun dari 3 jenis, yaitu fosfolipid, yang terbanyak; kolestrol; dan glikolipid. Ketiga jenis lipid tersebut bersifat fosfolipid, yang terbanyak; kolestrol; dan glikolipid. Ketiga jenis lipid tersebut bersifat amfipotik, artinya struktur molekulnya memiliki ujung hidrofobik atau nonpolar amfipotik, artinya struktur molekulnya memiliki ujung hidrofobik atau nonpolar

(4)

(menjauhi air) dan ujung hidrofilik atau polar (menyenangi air). Molekul fosfolipid (menjauhi air) dan ujung hidrofilik atau polar (menyenangi air). Molekul fosfolipid digambarkan sebagai bentuk yang memiliki kepala (ujung polar) dan dua ekor (ujung digambarkan sebagai bentuk yang memiliki kepala (ujung polar) dan dua ekor (ujung nonpolar). Bentuk ekor tersebut berasal dari 2 molekul asam lemak yang terikat pada nonpolar). Bentuk ekor tersebut berasal dari 2 molekul asam lemak yang terikat pada molekul gliserol dengan 3 karbon dan bentuk kepala berasal dari ikatan molekul dengan molekul gliserol dengan 3 karbon dan bentuk kepala berasal dari ikatan molekul dengan asam fosfat (Subowo, 2015).

asam fosfat (Subowo, 2015).

Jika molekul-molekul lipid yang membentuk lapisan dwi-lapisan merupakan Jika molekul-molekul lipid yang membentuk lapisan dwi-lapisan merupakan kerangka dasar membran plasma, maka pada kerangka tersebut terdapat jenis molekul kerangka dasar membran plasma, maka pada kerangka tersebut terdapat jenis molekul lain yaitu

lain yaitu dalam bentuk berbagai jenis molekul protein. Hubungan antara molekul proteindalam bentuk berbagai jenis molekul protein. Hubungan antara molekul protein dengan molekul lipid dapat dibandingkan dengan molekul-molekul protein yang berada dengan molekul lipid dapat dibandingkan dengan molekul-molekul protein yang berada di pelarutnya. Perbedaannya terletak pada situasi pelarutnya, yaitu bahwa molekul protein di pelarutnya. Perbedaannya terletak pada situasi pelarutnya, yaitu bahwa molekul protein dalam membran plasma

seakan-dalam membran plasma seakan-akan “terendam” seakan-dalam molekulakan “terendam” dalam molekul-molekul lipid yang-molekul lipid yang  berada da

 berada dalam ukuran 2 dimlam ukuran 2 dimensional (Subowensional (Subowo, 2015).o, 2015).

Karena susunan membran sel yang demikian, maka membrane sel bersifat Karena susunan membran sel yang demikian, maka membrane sel bersifat semiperm

semipermeabel atau selektif permeabel. Artinya, membran sel eabel atau selektif permeabel. Artinya, membran sel hanya dapat dilalui oleh hanya dapat dilalui oleh airair dan zat-zat tertentu yang terlarut di dalamnya. Membran sel berfungsi mengatur gerakan dan zat-zat tertentu yang terlarut di dalamnya. Membran sel berfungsi mengatur gerakan materi atau transportasi dari dan keluar sel (Maryati, 2006).

materi atau transportasi dari dan keluar sel (Maryati, 2006).

2.2.

2.2.

Transpor Aktif

Transpor Aktif

Transpor aktif adalah transpor yang memerlukan energi. Energi yang digunakan Transpor aktif adalah transpor yang memerlukan energi. Energi yang digunakan di dalam sel adalah ATP (adenosine trifosfat) yaitu energi kimia tinggi yang berasal dari di dalam sel adalah ATP (adenosine trifosfat) yaitu energi kimia tinggi yang berasal dari hasil respirasi sel. Transpor aktif bersifat melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif hasil respirasi sel. Transpor aktif bersifat melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif  berfungsi me

 berfungsi memelihara kesmelihara keseimbangaeimbangan dalam sel (Gn dalam sel (Guytonuyton et al et al , 2007)., 2007).

2.2.1.

2.2.1. Pompa IonPompa Ion

Pompa ion adalah transpor

Pompa ion adalah transpor ion melewati membran plasma yang melawan gradienion melewati membran plasma yang melawan gradien konsentrasi. Untuk memindahkan molekul-molekul melawan gradien konsentrasi, konsentrasi. Untuk memindahkan molekul-molekul melawan gradien konsentrasi, diperlukan protein pembawa (Rumiyati

diperlukan protein pembawa (Rumiyati et al,et al, 2014).2014). Protein

Protein pembawa dapembawa dapat bekerja dengan gradipat bekerja dengan gradien konsentrasi (selamen konsentrasi (selama transportasia transportasi  pasif), tetapi beb

 pasif), tetapi beberapa protein peerapa protein pembawa dapmbawa dapat memindahkat memindahkan zat terlarut mean zat terlarut melawan gradienlawan gradien konsentrasi, dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi, dengan memerlukan energi konsentrasi, dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi, dengan memerlukan energi (Basher, 2005).

(Basher, 2005).

Semua sel mempunyai tegangan untuk dapat melewati membran plasma. Semua sel mempunyai tegangan untuk dapat melewati membran plasma. Tegangan untuk dapat melewati membran, disebut potesial membran, dengan kisaran Tegangan untuk dapat melewati membran, disebut potesial membran, dengan kisaran rentang antara -50 sampai -200

rentang antara -50 sampai -200 millivolt (tanda minus millivolt (tanda minus mengindikasikamengindikasikan bahwa sisi n bahwa sisi dalamdalam sel bersifat negatif terhadap sisi luar). Karena sisi dalam sel bersifat negatif tehadap sisi sel bersifat negatif terhadap sisi luar). Karena sisi dalam sel bersifat negatif tehadap sisi

(5)

Gambar 2.

Gambar 2.Prostulat Mekanisme Pompa Natrium-KaliumProstulat Mekanisme Pompa Natrium-Kalium Sumber : Guyton et al, 2014

Sumber : Guyton et al, 2014

luar sel, maka sisi dalam sel bersifat anion dan sisi luar sel bersifat kation. Terdapat dua luar sel, maka sisi dalam sel bersifat anion dan sisi luar sel bersifat kation. Terdapat dua gaya yang memengaruhi proses difusi melewati membran yaitu gaya kimia (gradien gaya yang memengaruhi proses difusi melewati membran yaitu gaya kimia (gradien konsentrasi ion) dan gaya listrik (efek dari potensial listrik akibat pergerakan ion) konsentrasi ion) dan gaya listrik (efek dari potensial listrik akibat pergerakan ion) kombinasi dua gaya ini

kombinasi dua gaya ini disebut gradien elektrokimia (Basher, 2005).disebut gradien elektrokimia (Basher, 2005).

2.2.2.

2.2.2. Transpor Aktif Pompa Transpor Aktif Pompa Natrium-KaliumNatrium-Kalium

Menurut Guyton dan Hall (2014), mekanisme transpor aktif yang paling detail Menurut Guyton dan Hall (2014), mekanisme transpor aktif yang paling detail dipelajari adalah pompa natrium-kalium (Na

dipelajari adalah pompa natrium-kalium (Na++-K -K ++), yaitu suatu proses transpor yang), yaitu suatu proses transpor yang

memompa ion natrium keluar melalui membran yang terdapat di semua sel dan pada saat memompa ion natrium keluar melalui membran yang terdapat di semua sel dan pada saat yang sama, memom

yang sama, memompa ion pa ion kalium dari luar ke dalam. kalium dari luar ke dalam. Pompa ini bertanggung jawab untukPompa ini bertanggung jawab untuk menjaga perbedaan konsentrasi natrium dan kalium di antara kedua sisi membran sel dan menjaga perbedaan konsentrasi natrium dan kalium di antara kedua sisi membran sel dan  berperan untuk

 berperan untuk menciptakmenciptakan tegangan listrik an tegangan listrik yang bersifayang bersifat negatif dalam t negatif dalam sel.sel. Gambar 2. memperlihatkan komponen fisik dasar pompa Na

Gambar 2. memperlihatkan komponen fisik dasar pompa Na++-K -K ++, protein, protein

 pembawa m

 pembawa merupakan suatu kerupakan suatu kompleks yang ompleks yang terdiri atas dua proteterdiri atas dua protein globulus yang terpisain globulus yang terpisah.h. Protein yan

Protein yang lebih besar disebut subunit α,g lebih besar disebut subunit α,  sedangkan protein yang lebih kecil disebut  sedangkan protein yang lebih kecil disebut subunit β.

subunit β. Fungsi dari protein yang lebih kecil belum diketahui, sedangkan protein yang Fungsi dari protein yang lebih kecil belum diketahui, sedangkan protein yang lebih besar memiliki tiga

lebih besar memiliki tiga keistimewakeistimewaan khusus untuk an khusus untuk menjalankamenjalankan fungsi n fungsi pompa yaitu:pompa yaitu: 1.

1. Memiliki tiga reseptor tempat pengikatan ion natrium pada bagian proteinMemiliki tiga reseptor tempat pengikatan ion natrium pada bagian protein yang menonjol ke dalam sel.

yang menonjol ke dalam sel. 2.

2. Memiliki dua reseptor untuk ion kalium pada bagian luar Memiliki dua reseptor untuk ion kalium pada bagian luar protein.protein. 3.

3. Bagian dalam protein yang terletak dekat Bagian dalam protein yang terletak dekat dengan tempat pengikatan natrium,dengan tempat pengikatan natrium, memiliki aktivitas

memiliki aktivitas ATPase.ATPase.

Pada saat dua ion kalium terikat pada bagian luar protein pembawa dan tiga ion Pada saat dua ion kalium terikat pada bagian luar protein pembawa dan tiga ion natrium terikat pada bagian dalamnya, fungsi ATPase pada protein akan menjadi aktif. natrium terikat pada bagian dalamnya, fungsi ATPase pada protein akan menjadi aktif. ATPase yang aktif ini kemudian akan memecahkan satu molekul fosfat dan berubah ATPase yang aktif ini kemudian akan memecahkan satu molekul fosfat dan berubah

(6)

menjadi ADP (Adenosin difosfat) dan membebaskan energi. Energi yang dibebaskan ini, menjadi ADP (Adenosin difosfat) dan membebaskan energi. Energi yang dibebaskan ini, kemudian diyakini menyebabkan perubahan bentuk protein pembawa, yang mendorong kemudian diyakini menyebabkan perubahan bentuk protein pembawa, yang mendorong tiga ion natrium keluar dan dua

tiga ion natrium keluar dan dua ion kalium ke dalam (Guytonion kalium ke dalam (Guyton et al et al , 2007)., 2007).

ATPase juga dapat berfungsi sebaliknya. Jika gradien elektrokimia untuk

ATPase juga dapat berfungsi sebaliknya. Jika gradien elektrokimia untuk ion Naion Na++

dan K 

dan K ++  cukup meningkat secara eksperimental sehingga energi yang tersimpan dalam  cukup meningkat secara eksperimental sehingga energi yang tersimpan dalam

gradien tersebut lebih besar daripada energi kimiawi yang dihasilkan dari pemecahan gradien tersebut lebih besar daripada energi kimiawi yang dihasilkan dari pemecahan ATP, kedua ion tersebut akan bergerak mengikuti gradien konsentrasinya dan pompa ATP, kedua ion tersebut akan bergerak mengikuti gradien konsentrasinya dan pompa  Na

 Na++-K -K ++  akan menyintesis ATP dari ADP dan fosfat. Bentuk Na  akan menyintesis ATP dari ADP dan fosfat. Bentuk Na++ dan K dan K ++ yangyang

terfosforilasi, dapat mengubah ADP menjadi ATP atau menggunakan energi yang terfosforilasi, dapat mengubah ADP menjadi ATP atau menggunakan energi yang dimiliki untuk mengubah bentuk pompa dan memompa Na

dimiliki untuk mengubah bentuk pompa dan memompa Na++ keluar sel dan K  keluar sel dan K ++  kedalam  kedalam

sel. Konsentrasi ATP, ADP, dan fosfat serta gradien elektrokimia untuk Na

sel. Konsentrasi ATP, ADP, dan fosfat serta gradien elektrokimia untuk Na++- - K ++, akan, akan

menentukan arah reaksi enzim (Guyton

menentukan arah reaksi enzim (Guyton et al et al , 2007)., 2007).

2.2.3.

2.2.3. Transpor Aktif untuk lon KalsiumTranspor Aktif untuk lon Kalsium

Mekanisme transpor aktif primer yang penting lainnya adalah pompa kalsium. Mekanisme transpor aktif primer yang penting lainnya adalah pompa kalsium. Ion kalsium normalnya dipertahankan pada konsentrasi yang sangat rendah dalam sitosol Ion kalsium normalnya dipertahankan pada konsentrasi yang sangat rendah dalam sitosol intrasel di hampir semua sel tubuh, dengan konsentrasi kira-kira 10.000 kali lebih kecil intrasel di hampir semua sel tubuh, dengan konsentrasi kira-kira 10.000 kali lebih kecil daripada konsentrasinya dalam cairan ekstrasel. Keadaan ini diwujudkan terutama daripada konsentrasinya dalam cairan ekstrasel. Keadaan ini diwujudkan terutama melalui dua pompa kalsium transpor aktif primer. Sebuah pompa terdapat di membran sel melalui dua pompa kalsium transpor aktif primer. Sebuah pompa terdapat di membran sel dan memompa kalsium ke luar sel. Pompa lainnya memompa ion kalsium ke dalam satu dan memompa kalsium ke luar sel. Pompa lainnya memompa ion kalsium ke dalam satu atau lebih organel intrasel yang bervesikel seperti retikulum sarkoplasma sel otot dan atau lebih organel intrasel yang bervesikel seperti retikulum sarkoplasma sel otot dan mitokondria yang terdapat di semua sel. Di setiap pompa tersebut, protein pembawa mitokondria yang terdapat di semua sel. Di setiap pompa tersebut, protein pembawa menembus membran dan berfungsi sebagai suatu enzim ATPase, yang memiliki menembus membran dan berfungsi sebagai suatu enzim ATPase, yang memiliki kemampuan yang sama untuk memecahkan ATP seperti ATPase pada protein pembawa kemampuan yang sama untuk memecahkan ATP seperti ATPase pada protein pembawa natrium. Perbedaanny

natrium. Perbedaannya adalah bahwa protein a adalah bahwa protein ini memiliki tini memiliki tempat pengikatan yang sangatempat pengikatan yang sangat spesifik untuk kalsium dan bukan untuk natrium (Guyton

(7)

Gambar 3.

Gambar 3.Transpor zat glukosa, glutamate, kalium, kalsium, insulin.Transpor zat glukosa, glutamate, kalium, kalsium, insulin. Sumber : denikrisna.wordpress.com

Sumber : denikrisna.wordpress.com

Gambar 4.

Gambar 4.Ilustrasi Protein dengan Tempat Ikatan SpesifikIlustrasi Protein dengan Tempat Ikatan Spesifik Sumber : pustaka.pandani.web.id 

Sumber : pustaka.pandani.web.id 

2.2.4.

2.2.4. Transpor Aktif untuk lon HiTranspor Aktif untuk lon Hidrogendrogen

Transpor aktif primer untuk ion hidrogen penting di dua tempat di dalam tubuh, Transpor aktif primer untuk ion hidrogen penting di dua tempat di dalam tubuh, yaitu: (1) di kelenjar gaster pada lambung; (2) di bagian akhir tubulus distal dan duktus yaitu: (1) di kelenjar gaster pada lambung; (2) di bagian akhir tubulus distal dan duktus koligentes kortikalis pada ginjal. Di kelenjar gaster, sel-sel parietal yang terletak di koligentes kortikalis pada ginjal. Di kelenjar gaster, sel-sel parietal yang terletak di lapisan dalam memiliki mekanisme aktif primer yang paling poten dari bagian tubuh lapisan dalam memiliki mekanisme aktif primer yang paling poten dari bagian tubuh manapun untuk mentranspor ion hidrogen. Ini adalah dasar terjadinya sekresi asam manapun untuk mentranspor ion hidrogen. Ini adalah dasar terjadinya sekresi asam hidroklorida pada proses pencernaan di lambung. Pada ujung sekretorik sel parietal, hidroklorida pada proses pencernaan di lambung. Pada ujung sekretorik sel parietal, konsentrasi ion hidrogen dapat meningkat sebanyak sejuta kali lipat dan kemudian konsentrasi ion hidrogen dapat meningkat sebanyak sejuta kali lipat dan kemudian dilepaskan bersama dengan ion klorida untuk membentuk asam hidroklorida. Di tubulus dilepaskan bersama dengan ion klorida untuk membentuk asam hidroklorida. Di tubulus

(8)

renal, khususnya

renal, khususnya intercalated cellsintercalated cells  di bagian akhir tubulus distal dan duktus koligentes  di bagian akhir tubulus distal dan duktus koligentes kortikalis, terjadi juga proses transpor ion hidrogen melalui transpor aktif primer. Dalam kortikalis, terjadi juga proses transpor ion hidrogen melalui transpor aktif primer. Dalam hal ini, sejumlah besar ion hidrogen akan disekresikan dari darah ke dalam urin yang hal ini, sejumlah besar ion hidrogen akan disekresikan dari darah ke dalam urin yang  bertujuan untuk membuang ion hidrogen yang berlebihan dari cairan tubuh. Ion hidrogen  bertujuan untuk membuang ion hidrogen yang berlebihan dari cairan tubuh. Ion hidrogen dapat disekresikan ke dalam urin dengan melawan gradien konsentrasi sebesar kira-kira dapat disekresikan ke dalam urin dengan melawan gradien konsentrasi sebesar kira-kira 900 kali lipat (Guyton

900 kali lipat (Guyton et al et al , 2007)., 2007).

Gambar 5.

Gambar 5.Pompa ion hidrogenPompa ion hidrogen Sumber : wikipedia.org.id Sumber : wikipedia.org.id

2.2.5.

2.2.5. Ko-transporKo-transpor

Pada sistem ko-transpor, pemindahan satu zat terlarut tergantung pada Pada sistem ko-transpor, pemindahan satu zat terlarut tergantung pada stokiometri simultan atau pemindahan berurutan zat terlarut lain.

stokiometri simultan atau pemindahan berurutan zat terlarut lain.

Gambar 6.

Gambar 6. Sistem ko-transpor Sistem ko-transpor Sumber :

(9)

Sistem

Sistem  simport  simport   memindahkan dua zat terlarut ke arah yang sama, contohnya  memindahkan dua zat terlarut ke arah yang sama, contohnya transporter proton-gula pada bakteri dan transporter Na

transporter proton-gula pada bakteri dan transporter Na++-gula (untuk glukosa dan-gula (untuk glukosa dan

 beberapa gula

 beberapa gula lain) lain) serta serta transporter transporter NaNa++-asam amino pada sel mamalia. Sistem antipor-asam amino pada sel mamalia. Sistem antipor

memindahkan dua molekul dengan arah yang berlawanan, misal Na

memindahkan dua molekul dengan arah yang berlawanan, misal Na++ke dalam dan Cake dalam dan Ca2+2+

ke luar (Murray

ke luar (Murray et al et al , 2014)., 2014).

Ko-transporter menggunakan gradien salah satu substrat yang diciptakan oleh Ko-transporter menggunakan gradien salah satu substrat yang diciptakan oleh transpor aktif untuk mendorong pergerakan substrat lain. Gradien Na

transpor aktif untuk mendorong pergerakan substrat lain. Gradien Na++ yang diciptakanyang diciptakan

oleh Na

oleh Na++-K -K ++-ATPase digunakan untuk mendorong terjadinya transpor sejumlah metabolit-ATPase digunakan untuk mendorong terjadinya transpor sejumlah metabolit

 penting.

 penting. ATPase ATPase merupakamerupakan n contoh contoh transpor transpor primer primer yang yang sangat sangat penting, penting, sementarasementara sistem yang dependen-Na

sistem yang dependen-Na++  merupakan contoh transpor sekunder yang bergantung pada  merupakan contoh transpor sekunder yang bergantung pada

gradien yang diciptakan oleh sistem lain. Oleh sebab itu, penghambatan Na

gradien yang diciptakan oleh sistem lain. Oleh sebab itu, penghambatan Na++-K -K ++-ATPase-ATPase

dalam sel menghambat juga penyerapan zat, misalnya glukosa, yang dependen-Na dalam sel menghambat juga penyerapan zat, misalnya glukosa, yang dependen-Na++

(Murray

(Murray et al et al , 2014)., 2014).

2.3.

2.3.

Transpor Pasif

Transpor Pasif

Transpor pasif adalah transpor yang tidak memerlukan energi. Transpor ini Transpor pasif adalah transpor yang tidak memerlukan energi. Transpor ini  berlangsung ka

 berlangsung karena adanya perena adanya perbedaan konsrbedaan konsentrasi antara zentrasi antara zat pelarut atau larutanat pelarut atau larutan. Molekul. Molekul dapat berpindah secara pasif menembus membran fosfolipid dengan mengikuti gradien dapat berpindah secara pasif menembus membran fosfolipid dengan mengikuti gradien konsentrasi, melalui proses difusi sederhana atau difusi

konsentrasi, melalui proses difusi sederhana atau difusi terfasilitasi (Murrayterfasilitasi (Murray et al et al , 2014)., 2014).

2.3.1.

2.3.1. Difusi Sederhana

Difusi Sederhana

Difusi sederhana merupak

Difusi sederhana merupakan aliran pasif an aliran pasif solut (zat terlarut) dari solut (zat terlarut) dari konsentrasi tinggikonsentrasi tinggi ke rendah akibat pergerakan termal acak (Murray

ke rendah akibat pergerakan termal acak (Murray et al et al , 2014)., 2014).

Gambar 7.

Gambar 7.DifusiDifusi

Sumber : sridianti.com/pengertian-transpor-pasif-pada-sel Sumber : sridianti.com/pengertian-transpor-pasif-pada-sel

Pada gambar 7. mengilustrasikan difusi sederhana, konsentrasi solut dalam Pada gambar 7. mengilustrasikan difusi sederhana, konsentrasi solut dalam larutan ekstraseluler berbeda dengan konsentrasi solut dalam larutan intraseluler. larutan ekstraseluler berbeda dengan konsentrasi solut dalam larutan intraseluler.

(10)

Perbedaan konsentrasi ini disebut gradien konsentrasi. Tumbukan acak antar-molekul Perbedaan konsentrasi ini disebut gradien konsentrasi. Tumbukan acak antar-molekul akan lebih sering terjadi di bagian ekstraseluler daripada bagian intraseluler karena akan lebih sering terjadi di bagian ekstraseluler daripada bagian intraseluler karena konsentrasi molekul solutnya lebih tinggi. Oleh karena itu, banyak molekul dari luar sel konsentrasi molekul solutnya lebih tinggi. Oleh karena itu, banyak molekul dari luar sel masuk ke dalam sel. Di kedua bagian, tiap-tiap molekul bergerak secara acak ke segala masuk ke dalam sel. Di kedua bagian, tiap-tiap molekul bergerak secara acak ke segala arah. Meskipun begitu, molekul-molekul yang bergerak melalui difusi ini pada akhirnya arah. Meskipun begitu, molekul-molekul yang bergerak melalui difusi ini pada akhirnya akan berpindah dari tempat dengan konsentrasi lebih tinggi ke tempat

akan berpindah dari tempat dengan konsentrasi lebih tinggi ke tempat dengan konsentrasdengan konsentrasii lebih rendah (Sherwood, 2014).

lebih rendah (Sherwood, 2014).

Proses difusi sangat penting bagi kelangsungan hidup semua sel dan berperan Proses difusi sangat penting bagi kelangsungan hidup semua sel dan berperan  penting

 penting dalam dalam banyak banyak aktivitas aktivitas homeostatik homeostatik khusus. khusus. Sebagai Sebagai contoh, contoh, OO22 diangkutdiangkut

menembus membran paru-paru melalui difusi. Darah yang diangkut ke paru, miskin akan menembus membran paru-paru melalui difusi. Darah yang diangkut ke paru, miskin akan O

O22 karena telah diberikan ke jaringan-jaringan tubuh untuk metabolisme. Sebaliknya,karena telah diberikan ke jaringan-jaringan tubuh untuk metabolisme. Sebaliknya,

udara di dalam paru-paru, kaya akan O

udara di dalam paru-paru, kaya akan O22 karena terus menerus bertukar dengan udarakarena terus menerus bertukar dengan udara

segar setiap kali bernapas. Karena gradien konsentras

segar setiap kali bernapas. Karena gradien konsentrasi ini, ti ini, terjadi difusi neto Oerjadi difusi neto O22dari paru-dari

paru- paru

 paru ke ke dalam dalam darah darah sewaktu sewaktu darah darah beredar beredar melintasi melintasi paru. paru. Dengan Dengan demikian, demikian, begitubegitu meninggalkan paru-paru dan mulai mengalir ke jaringan, darah kaya akan O

meninggalkan paru-paru dan mulai mengalir ke jaringan, darah kaya akan O22 (Sherwood, (Sherwood,

2014). 2014).

Dalam difusi ion, perpindahannya juga dipengaruhi oleh muatan listriknya. Dalam difusi ion, perpindahannya juga dipengaruhi oleh muatan listriknya. Ion-ion bermuatan sejenis akan tolak-menolak, sedangkan Ion-ion-Ion-ion berlawanan jenis akan ion bermuatan sejenis akan tolak-menolak, sedangkan ion-ion berlawanan jenis akan tarik-menarik

tarik-menarik. Jika . Jika terdapat perbedaan relatif muatan antara dua terdapat perbedaan relatif muatan antara dua bagian bersebelahabagian bersebelahan, ionn, ion  bermuatan positif

 bermuatan positif (kation) (kation) cenderung bergerak cenderung bergerak ke ke bagian bagian yang yang bermuatan lebih bermuatan lebih negatif,negatif, sementara ion bermuatan negatif (anion) cenderung bergerak ke bagian yang lebih

sementara ion bermuatan negatif (anion) cenderung bergerak ke bagian yang lebih positif.positif. Perbedaan muatan antara dua bagian bersebelahan menghasilkan gradien listrik  Perbedaan muatan antara dua bagian bersebelahan menghasilkan gradien listrik  yangyang memicu pergerakan ion ke bagian yang muatannya berlawanan. Karena sel tidak perlu memicu pergerakan ion ke bagian yang muatannya berlawanan. Karena sel tidak perlu mengeluarkan energi untuk keluar masuknya ion mengikuti sebuah gradien listrik, mengeluarkan energi untuk keluar masuknya ion mengikuti sebuah gradien listrik, metode transpor membran ini bersifat pasif

metode transpor membran ini bersifat pasif (Sherwood, 2014).(Sherwood, 2014).

Selain gradien konsentrasi, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi laju Selain gradien konsentrasi, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi laju difusi neto melintasi sebuah membran. Pengaruh faktor-faktor ini secara kolektif difusi neto melintasi sebuah membran. Pengaruh faktor-faktor ini secara kolektif dinamaka

dinamakan hukum din hukum difusi Fick:fusi Fick: a.

a. Besar atau Besar atau kecuramkecuraman gradien an gradien konsentrasikonsentrasi

Jika sebuah bahan dapat menembus membran, laju difusi sederhana bahan Jika sebuah bahan dapat menembus membran, laju difusi sederhana bahan tersebut selalu berbanding lurus dengan gradien konsentrasinya, dengan kata lain, tersebut selalu berbanding lurus dengan gradien konsentrasinya, dengan kata lain, makin besar perbedaan konsent

makin besar perbedaan konsentrasi, makin tinggi laju rasi, makin tinggi laju difusi neto.difusi neto.  b.

 b. Luas permukaan tempat berlangsungnya difusiLuas permukaan tempat berlangsungnya difusi

Semakin luas permukaan membran, semakin tinggi laju difusi yang dapat Semakin luas permukaan membran, semakin tinggi laju difusi yang dapat  berlangsung lew

(11)

c.

c. Kelarutan bahan dalam lipidKelarutan bahan dalam lipid

Semakin besar kelarutan bahan dalam lipid, semakin cepat bahan tersebut Semakin besar kelarutan bahan dalam lipid, semakin cepat bahan tersebut  berdifusi mela

 berdifusi melalui lapisan ganda lipid lui lapisan ganda lipid membran mmembran mengikuti gradien konsengikuti gradien konsentrasinya.entrasinya. d.

d. Jarak difusi yang harus ditempuhJarak difusi yang harus ditempuh

Semakin jauh jarak tempuhnya, semakin rendah laju

Semakin jauh jarak tempuhnya, semakin rendah laju difusi. Karena itu, membrandifusi. Karena itu, membran yang harus dilintasi partikel yang berdifusi umumnya relatif tipis. Selain itu, difusi yang harus dilintasi partikel yang berdifusi umumnya relatif tipis. Selain itu, difusi hanya efisien pada jarak pendek antara sel dan lingkungan sekitarnya. Untuk jarak hanya efisien pada jarak pendek antara sel dan lingkungan sekitarnya. Untuk jarak lebih dari beberapa millimeter, difusi akan berlangsung sangat lambat (Sherwood, lebih dari beberapa millimeter, difusi akan berlangsung sangat lambat (Sherwood, 2014).

2014).

2.3.2.

2.3.2. Difusi Terfasilitasi

Difusi Terfasilitasi

Difusi terfasilitasi menggunakan protein pembawa untuk memfasilitasi Difusi terfasilitasi menggunakan protein pembawa untuk memfasilitasi  pemindahan bahan

 pemindahan bahan tertentu “menurunitertentu “menuruni bukit”  bukit” melewamelewatiti membran dari konsentrasi tinggi membran dari konsentrasi tinggi ke rendah. Proses ini bersifat pasif dan tidak memerlukan energi karena perpindahan ke rendah. Proses ini bersifat pasif dan tidak memerlukan energi karena perpindahan terjadi secara alami mengikuti gradien konsentrasi (Sherwood, 2014).

terjadi secara alami mengikuti gradien konsentrasi (Sherwood, 2014).

Gambar 8.

Gambar 8.Model “pingModel “ping-- pong”pada pong”pada difusi terfasilitasi. difusi terfasilitasi. Sumber : ruifareifa.wordpress.com

Sumber : ruifareifa.wordpress.com

Mekanisme “ping

Mekanisme “ping-- pong”  pong” membanmembantutu menjelaskan difusi terfasilitasi. Pada model menjelaskan difusi terfasilitasi. Pada model ini, protein pembawa (

ini, protein pembawa (carrier carrier ) terdapat dalam dua bentuk utama. Pada) terdapat dalam dua bentuk utama. Pada keadaan “pong”,keadaan “pong”,  pembawa

 pembawa menghadamenghadap p pada pada konsentrasi konsentrasi zat zat terlarut terlarut yang yang tinggi, tinggi, molekul molekul zat zat terlarutterlarut mengikat tempat spesifik

mengikat tempat spesifik protein pembawa. Pengikatan tersebut, protein pembawa. Pengikatan tersebut, mengindukmenginduksi si perubahanperubahan  bentuk

 bentuk yang yang menghadmenghadapkan apkan pembawa pembawa pada pada konsentrakonsentrasi si zat zat terlarut terlarut yang yang lebih lebih rendah.rendah. Proses ini bersifat

Proses ini bersifat reversiblereversible seluruhnya dan fluks netto  seluruhnya dan fluks netto di kedua sisi di kedua sisi memmembran tergantungbran tergantung  pada

 pada gradien gradien konsentrasi. konsentrasi. Laju Laju zat zat terlarut terlarut memamemasuki suki sel sel melalui melalui difusi difusi terfasilitasiterfasilitasi ditentukan oleh faktor-faktor berikut: (1) gradien konsentrasi di kedua sisi membran; (2) ditentukan oleh faktor-faktor berikut: (1) gradien konsentrasi di kedua sisi membran; (2)  jumlah

(12)

interaksi zat terlarut-pembawa; (4) kecepatan perubahan bentuk pada pembawa interaksi zat terlarut-pembawa; (4) kecepatan perubahan bentuk pada pembawa  bermuatan d

 bermuatan dan tak berman tak bermuatan (Murrayuatan (Murray et al et al , 2014)., 2014).

Hormon dapat meregulasi difusi terfasilitasi dengan mengubah j

Hormon dapat meregulasi difusi terfasilitasi dengan mengubah j umlah transporterumlah transporter yang tersedia. Insulin melalui jalur pengiriman sinyal yang rumit, dapat meningkatkan yang tersedia. Insulin melalui jalur pengiriman sinyal yang rumit, dapat meningkatkan transpor glukosa dalam lemak dan otot dengan merekrut transporter glukosa (GLUT) dari transpor glukosa dalam lemak dan otot dengan merekrut transporter glukosa (GLUT) dari cadangan intrasel. Insulin juga meningkatkan transpor asam amino di hati dan jaringan cadangan intrasel. Insulin juga meningkatkan transpor asam amino di hati dan jaringan lain (Murray

lain (Murray et al et al , 2014)., 2014).

2.3.3.

2.3.3. Osmosis

Osmosis

Osmosis adalah proses mengalirnya pelarut ke dalam larutan melalui membran Osmosis adalah proses mengalirnya pelarut ke dalam larutan melalui membran semipermeabel, atau proses mengalirnya larutan yang berkonsentrasi kecil ke dalam semipermeabel, atau proses mengalirnya larutan yang berkonsentrasi kecil ke dalam larutan yang berkonsentrasi besar melalui membran semipermeabel, yaitu suatu selaput larutan yang berkonsentrasi besar melalui membran semipermeabel, yaitu suatu selaput yang hanya dapat dilalui oleh molekul pelarut tetapi tidak dapat dilalui oleh zat terlarut yang hanya dapat dilalui oleh molekul pelarut tetapi tidak dapat dilalui oleh zat terlarut (Salirawati

(Salirawati et al et al , 2012)., 2012).

Tekanan osmosis adalah tekanan potensial yang dinyatakan dalam istilah gaya Tekanan osmosis adalah tekanan potensial yang dinyatakan dalam istilah gaya atau tekanan yang dibutuhkan untuk menghentikan osmosis pelarut selanjutnya (Sloane, atau tekanan yang dibutuhkan untuk menghentikan osmosis pelarut selanjutnya (Sloane, 2012). Tekanan osmosis suatu

2012). Tekanan osmosis suatu larutan dirumuskan sebagai:larutan dirumuskan sebagai:

 = 

 = ..  .  . .  .00

Dimana :

Dimana : = = Tekanan Tekanan OsmotikOsmotik

M = Molaritas (Mol zat

M = Molaritas (Mol zat terlarut perliter)terlarut perliter) T

T = Suhu = Suhu ( Kelv( Kelvin )in ) R

R = Konstanta ( = Konstanta ( 0.082 L atm 0.082 L atm molmol-1-1-1-1))

Jadi, tekanan osmosis suatu zat bergantung pada jumlah partikel zal terlarut per Jadi, tekanan osmosis suatu zat bergantung pada jumlah partikel zal terlarut per volume unit larutan atau konsentrasi molar dan suhu suatu zat.

volume unit larutan atau konsentrasi molar dan suhu suatu zat.

Gambar 9.

Gambar 9. Contoh tekanan osmosis Contoh tekanan osmosis Sumber : Campbell et al, 2012 Sumber : Campbell et al, 2012

(13)

Contoh peristiwa yang menunjukan tekanan osmosis yaitu ketika kita mengisi Contoh peristiwa yang menunjukan tekanan osmosis yaitu ketika kita mengisi tabung U dengan menggunakan dua larutan berbeda konsentrasi dengan dipisahkan tabung U dengan menggunakan dua larutan berbeda konsentrasi dengan dipisahkan membran selektif permeabel. Sisi tabung sebelah kanan diisi larutan garam konsentrasi membran selektif permeabel. Sisi tabung sebelah kanan diisi larutan garam konsentrasi rendah

rendah sedangkan ssedangkan sisi tabung sebelah isi tabung sebelah kiri diisi larutan garam kiri diisi larutan garam konsentrasi tinggkonsentrasi tinggi. Padai. Pada akhir percobaan didapatkan adanya perubahan volume pada sisi tabung sebelah kanan akhir percobaan didapatkan adanya perubahan volume pada sisi tabung sebelah kanan sebesar ∆H

sebesar ∆H (Sloane, 2012).(Sloane, 2012).

Untuk menyatakan konsentrasi suatu larutan yang ditentukan oleh jumlah Untuk menyatakan konsentrasi suatu larutan yang ditentukan oleh jumlah  partikel,

 partikel, digunakan digunakan satuan satuan osmol osmol sebagai sebagai pengganti pengganti satuan satuan gram. gram. Satu Satu osmol osmol adalah adalah 11 gram berat, molekul untuk zat terlarut yang mengalami osmosis aktif. Jika suatu zat gram berat, molekul untuk zat terlarut yang mengalami osmosis aktif. Jika suatu zat terlarut terurai menjadi dua ion, 1 gram berat berat molekul zat terlarut menghasilkan 2 terlarut terurai menjadi dua ion, 1 gram berat berat molekul zat terlarut menghasilkan 2 osmol karena jumlah partikel zat aktif sekarang menjadi dua kali semula. Suatu larutan osmol karena jumlah partikel zat aktif sekarang menjadi dua kali semula. Suatu larutan yang mengandung 1 osmol zat yang terlarut dalam 1 kilogram air dikatakan mempunyai yang mengandung 1 osmol zat yang terlarut dalam 1 kilogram air dikatakan mempunyai osmolalitas sebesar 1 osmol/kg. Nilai osmolalitas normal cairan ekstraselular dan inrasel osmolalitas sebesar 1 osmol/kg. Nilai osmolalitas normal cairan ekstraselular dan inrasel adalah kira-kira 300 mOsm/kg air

adalah kira-kira 300 mOsm/kg air (Sloane, 2012).(Sloane, 2012).

2.3.4.

2.3.4. Osmosis Pada Sel Hewan dan Tumbuhan

Osmosis Pada Sel Hewan dan Tumbuhan

Pada sel hewan yang tidak memiliki dinding sel, air berdifusi melalui membran Pada sel hewan yang tidak memiliki dinding sel, air berdifusi melalui membran sel dengan kecepatan yang sama di kedua arah. Dalam lingkungan yang isotonik yang sel dengan kecepatan yang sama di kedua arah. Dalam lingkungan yang isotonik yang memiliki konsentrasi yang sama besar, volume sel hewan tetap stabil. Pada lingkungan memiliki konsentrasi yang sama besar, volume sel hewan tetap stabil. Pada lingkungan yang hipertonik sel akan kehilangan air, mengecil, dan mungkin mati. Peristiwa ini yang hipertonik sel akan kehilangan air, mengecil, dan mungkin mati. Peristiwa ini disebut dengan krenasi (Basher, 2005). Sedangkan pada lingkungan yang hipotonik, sel disebut dengan krenasi (Basher, 2005). Sedangkan pada lingkungan yang hipotonik, sel hewan akan mengalami pertambahan volume air yang berasal dari luar sel secara terus hewan akan mengalami pertambahan volume air yang berasal dari luar sel secara terus menerus sehingga sel akan menggembung dan akhirnya pecah. Peristiwa ini disebut menerus sehingga sel akan menggembung dan akhirnya pecah. Peristiwa ini disebut dengan hemolisis (Rumiyati

dengan hemolisis (Rumiyati et al et al , 2014)., 2014).

Pada sel tumbuhan yang memiliki dinding sel, ketika sel berada pada larutan Pada sel tumbuhan yang memiliki dinding sel, ketika sel berada pada larutan yang hipotonik dinding sel akan membantu menjaga keseimbangan sel. Namun dinding yang hipotonik dinding sel akan membantu menjaga keseimbangan sel. Namun dinding sel hanya membengkak sementara, sebelum ada tekanan balik pada sel yang disebut sel hanya membengkak sementara, sebelum ada tekanan balik pada sel yang disebut tekanan turgor, tekanan yang melawan penyerapan air lebih lanjut. Pada keadaan ini sel tekanan turgor, tekanan yang melawan penyerapan air lebih lanjut. Pada keadaan ini sel  berada

 berada dalam dalam keadaan keadaan turgid. turgid. Tumbuhan Tumbuhan yang yang tidak tidak berkambium berkambium bergantung bergantung padapada tekanan turgor untuk menjaga sel pada lingkungan yang hipotonik. Pada kondisi larutan tekanan turgor untuk menjaga sel pada lingkungan yang hipotonik. Pada kondisi larutan yang isotonik, air tidak bergegas masuk atau keluar dari sel karena rasio zat terlarut pada yang isotonik, air tidak bergegas masuk atau keluar dari sel karena rasio zat terlarut pada larutan adalah sama di kedua sisi dinding sel.

larutan adalah sama di kedua sisi dinding sel. Keadaan ini disebutKeadaan ini disebut flacid  flacid  (Basher, 2005). (Basher, 2005).  Namun,

 Namun, dinding dinding sel sel tidak tidak akan akan berguna berguna ketika ketika sel sel berada berada pada pada larutan larutan yangyang hipertonik. Seperti yang terjadi pada sel hewan, sel

(14)

Gambar 10.

Gambar 10.  Keseimbangan air pada sel makhluk hidup. (a) Sel hewan, seperti pada sel  Keseimbangan air pada sel makhluk hidup. (a) Sel hewan, seperti pada sel darah merah tidak memiliki dinding sel. (b) Sel Tumbuhan memiliki dinding sel. (Panah darah merah tidak memiliki dinding sel. (b) Sel Tumbuhan memiliki dinding sel. (Panah menunjukan pergerakan air)

menunjukan pergerakan air)

Sumber : Campbell et al, 2012 Sumber : Campbell et al, 2012

dan sel akan menyusut. Peristiwa ini disebut plasmolisis yang meyebabkan tanaman dan sel akan menyusut. Peristiwa ini disebut plasmolisis yang meyebabkan tanaman menjadi layu dan dapat menyebabkan tanaman mati (Basher, 2005).

menjadi layu dan dapat menyebabkan tanaman mati (Basher, 2005).

2.4.

2.4.

Transpor Massal

Transpor Massal

Transpor massal adalah proses pengangkutan partikel besar melalui mekanisme Transpor massal adalah proses pengangkutan partikel besar melalui mekanisme yang melibatkan pengemasan dalam vesikel. Proses-proses ini membutuhkan energi, yang melibatkan pengemasan dalam vesikel. Proses-proses ini membutuhkan energi, seperti pada transpor aktif

seperti pada transpor aktif (Campbe(Campbellll et al et al , 2008)., 2008).

2.4.1.

2.4.1. Endositosis

Endositosis

Partikel yang sangat besar dapat memasuki sel karena adanya suatu fungsi khusus Partikel yang sangat besar dapat memasuki sel karena adanya suatu fungsi khusus dari membran sel yang disebut endositosis. Pada endositosis, sel mengambil molekul dari membran sel yang disebut endositosis. Pada endositosis, sel mengambil molekul  biologis

 biologis dan dan partikel partikel yang yang dibutuhkan dibutuhkan sel sel dengan dengan cara cara memmembentuk bentuk vesikel vesikel baru baru daridari membran plasma. Endositosis dimulai dengan melekuknya membran plasma ke arah membran plasma. Endositosis dimulai dengan melekuknya membran plasma ke arah dalam membentuk kantong. Ketika bertambah dalam, kantong pun terlepas dari membran dalam membentuk kantong. Ketika bertambah dalam, kantong pun terlepas dari membran  plasma, mem

 plasma, membentuk vesikel yang mengbentuk vesikel yang mengandung materi yang sebeandung materi yang sebelumnya berada diluar sellumnya berada diluar sel.. Ada tiga tipe endisitosis yaitu fagositosis, pinositosis, dan endositosis Ada tiga tipe endisitosis yaitu fagositosis, pinositosis, dan endositosis diperantarai-reseptor (Guyton

(15)

Fagositosis Fagositosis

Fagositosis terjadi ketika sel memasukkan partikel dengan cara menyelubungi Fagositosis terjadi ketika sel memasukkan partikel dengan cara menyelubungi  partikel dengan pseudo

 partikel dengan pseudopodia dan mengempodia dan mengemasnya dalam kantong beasnya dalam kantong berselaput memrselaput membran yangbran yang disebut vesikel. Partikel yang dicerna berfusi dengan lisosom yang mengandung disebut vesikel. Partikel yang dicerna berfusi dengan lisosom yang mengandung enzim-enzim hidrolitik (Campbell

enzim hidrolitik (Campbell et al,et al, 2008).2008).

Gambar 11.

Gambar 11. Fagositosis. Fagositosis. Sumber : Campbell et al, 2008 Sumber : Campbell et al, 2008

Sebenarnya fagositosis berlangsung dengan cara yang hampir sama dengan Sebenarnya fagositosis berlangsung dengan cara yang hampir sama dengan  pinositosis

 pinositosis kecuali kecuali bahwa bahwa fagositosis fagositosis melibatkan melibatkan partikel partikel berukuran berukuran besar. besar. Hanya Hanya selsel tertentu yang memiliki kemampuan fagositosis yaitu makrofag jaringan dan beberapa sel tertentu yang memiliki kemampuan fagositosis yaitu makrofag jaringan dan beberapa sel darah putih. Fagositosis bermula ketika suatu partikel

darah putih. Fagositosis bermula ketika suatu partikel seperti bakteri, sel mati, atau debrisseperti bakteri, sel mati, atau debris  jaringan

 jaringan berikatan berikatan dengan dengan reseptor reseptor pada pada permukpermukaan aan sel sel fagosit. fagosit. Bakteri Bakteri yang yang masuk masuk keke dalam tubuh biasanya sudah terikat dengan antibodi yang spesifik dan antibodi inilah dalam tubuh biasanya sudah terikat dengan antibodi yang spesifik dan antibodi inilah yang melekat pada reseptor fagosit sehingga bakteri dapat di matikan dengan enzim yang melekat pada reseptor fagosit sehingga bakteri dapat di matikan dengan enzim hidrolitik (Guyton

hidrolitik (Guyton et al et al , 2007)., 2007).

Fagositosis terjadi dengan langkah-langkah sebagai berikut: Fagositosis terjadi dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1.

1. Reseptor membran sel melekat pada permukaan ligan partikel.Reseptor membran sel melekat pada permukaan ligan partikel. 2.

2. Tepi membran yang mengelilingi tempat Tepi membran yang mengelilingi tempat perlekatan mengalaperlekatan mengalami evaginasimi evaginasi ke

ke luar daialuar daiam wm waktu beaktu beberapa berapa detik udetik untuk mentuk menyelubungi nyelubungi seluruhseluruh  partikel; kemudian,

 partikel; kemudian, secara bertahap lebih secara bertahap lebih banyak lagi banyak lagi reseptor membranreseptor membran yang melekat pada ligan parlikel. Semua proses ini terjadi tiba-tiba yang melekat pada ligan parlikel. Semua proses ini terjadi tiba-tiba dengan cara mirip ritsleting untuk membentuk sebuah vesikel fagositik dengan cara mirip ritsleting untuk membentuk sebuah vesikel fagositik yang tertutup.

yang tertutup. 3.

3. Aktin dan Aktin dan fibril kontraktil fibril kontraktil lain dalam lain dalam sitoplasma sitoplasma meigeiilingi vemeigeiilingi vesikelsikel fagositik

fagositik dan dan berkontraksberkontraksi i di sdi sekitar ekitar tepi tepi luar luar vesikel, vesikel, yang yang mendorongmendorong vesikel ke bagian dalam sel.

(16)

4.

4. Protein kontraktil kemudian akan menjepit bagian vesikel yangProtein kontraktil kemudian akan menjepit bagian vesikel yang menempel sampai benar-benar lepas dari membran sel, dan menempel sampai benar-benar lepas dari membran sel, dan mendorongnya ke

mendorongnya ke bagian dalam bagian dalam sel dengan sel dengan cara cara yang yang sama sama sepertiseperti  pembentuka

 pembentukan vesikel pinositotik (Gn vesikel pinositotik (Guytonuyton et al  et al , 2007)., 2007).

Fagositosis terjadi ketika respon peradangan. Respon yang terlokalisir dipicu Fagositosis terjadi ketika respon peradangan. Respon yang terlokalisir dipicu ketika sel-sel jaringan yang rusak oleh bakteri atau kerusakan fisik membebaskan sinyal ketika sel-sel jaringan yang rusak oleh bakteri atau kerusakan fisik membebaskan sinyal kimiawi seperti histamin dan prostaglandin. Sinyal tersebut merangsang pembesaran kimiawi seperti histamin dan prostaglandin. Sinyal tersebut merangsang pembesaran kapiler, yang mengakibatkan peningkatan aliran darah, dan peningkatan permebilitas kapiler, yang mengakibatkan peningkatan aliran darah, dan peningkatan permebilitas kapiler di daerah yang terserang. Sel-sel jaringan juga membebaskan zat-zat kimia yang kapiler di daerah yang terserang. Sel-sel jaringan juga membebaskan zat-zat kimia yang menngandung sel-sel fagositik dan limfosit. Ketika fagosit tiba di tempat luka, mereka menngandung sel-sel fagositik dan limfosit. Ketika fagosit tiba di tempat luka, mereka memakan patogen dan serpihan-serpihan sel, dan jaringan itu mulai melakukan memakan patogen dan serpihan-serpihan sel, dan jaringan itu mulai melakukan  penyemb

 penyembuhan (Campbeuhan (Campbellll et al,et al, 2004)2004)

Gambar 12.

Gambar 12. Respon peradanngan sel Respon peradanngan sel Sumber : Campbell et al, 2004 Sumber : Campbell et al, 2004

Pinositosis Pinositosis

Pinositosis terjadi ketika sel memasukkan droplet-droplet kecil pada cairan Pinositosis terjadi ketika sel memasukkan droplet-droplet kecil pada cairan ekstraselular ke dalam vesikel kecil. Tetapi bukan cairan yang dibutuhkan sel, melainkan ekstraselular ke dalam vesikel kecil. Tetapi bukan cairan yang dibutuhkan sel, melainkan molekul-molekul yang terlarut dalam droplet tersebut. Pada sebagian besar sel, molekul-molekul yang terlarut dalam droplet tersebut. Pada sebagian besar sel,  pinositosis

 pinositosis terjadi terjadi pada pada memmembran bran secara secara berulang-uberulang-ulang lang dan dan sangat sangat cepat. cepat. Contohnya,Contohnya,  pinositosis terjadi sa

 pinositosis terjadi sangat ngat cepat cepat pada makpada makrofag rofag sehingga sehingga kira-kira kira-kira 3 persen 3 persen dari seluruhdari seluruh membran

membran makrofag akan makrofag akan menggelembung dalam menggelembung dalam bentubentuk k vesikel setiap menit. vesikel setiap menit. MeskipunMeskipun demikian,

demikian, vesikel vesikel pinositotik pinositotik sangat sangat kecil-biasanya kecil-biasanya hanya hanya berdiameter berdiameter 100 100 sampai sampai 200200

nanometer-nanometer-sehingga sehingga sebagian sebagian besar besar vesikel vesikel pinositotik pinositotik hanya hanya dapat dapat dilihat dilihat dengandengan mikroskop

(17)

Gambar 13.

Gambar 13. Pinositosis. Pinositosis. Sumber : Campbell et al, 2008 Sumber : Campbell et al, 2008

Endositosis

Endositosis DiperantarDiperantarai-Reseptorai-Reseptor

Endositosis diperantarai-reseptor memungkinkan sel memperoleh zat spesifik Endositosis diperantarai-reseptor memungkinkan sel memperoleh zat spesifik dalam jumlah besar, meskipun zat tersebut mungkin tidak terdapat terlalu banyak dalam dalam jumlah besar, meskipun zat tersebut mungkin tidak terdapat terlalu banyak dalam cairan ekstraseluler. Dalam membran, tertanam protein-protein dengan situs reseptor cairan ekstraseluler. Dalam membran, tertanam protein-protein dengan situs reseptor spesifik yang terpapar

spesifik yang terpapar ke cairan ekstraselular. Protein reseptor ke cairan ekstraselular. Protein reseptor biasanya telah mengumpulbiasanya telah mengumpul di wilayah membran yang disebut ceruk berselaput, dengan bagian yang menghadap di wilayah membran yang disebut ceruk berselaput, dengan bagian yang menghadap sitoplasma dilapisi oleh lapisan rapat protein selaput. Zat-zat spesifik atau

sitoplasma dilapisi oleh lapisan rapat protein selaput. Zat-zat spesifik atau ligan berikatanligan berikatan dengan reseptor-reseptor. Ketika pengikatan terjadi,

dengan reseptor-reseptor. Ketika pengikatan terjadi, ceruk berselaput membentuk vesikelceruk berselaput membentuk vesikel yang mengandung molekul ligan. Setelah materi yang dimasukkan ini dibebaskan dari yang mengandung molekul ligan. Setelah materi yang dimasukkan ini dibebaskan dari vesikel, reseptor dikembalikan ke membran plasma oleh vesikel yang sama. Contoh vesikel, reseptor dikembalikan ke membran plasma oleh vesikel yang sama. Contoh endositosis yang diperantarai oleh reseptor adalah penyerapan kolestrol dari lipoprotein endositosis yang diperantarai oleh reseptor adalah penyerapan kolestrol dari lipoprotein  berdensitas

(18)

Gambar 14.

Gambar 14. Endositosis diperantarai-reseptor Endositosis diperantarai-reseptor Sumber : C

Sumber : Campbell ampbell et al, et al, 20082008

Sel manusia melakukan endositosis diperantarai-reseptor untuk mengambil Sel manusia melakukan endositosis diperantarai-reseptor untuk mengambil kolestrol yang nantinya akan dimanfaatkan dalam sintesis membran dan steroid-steroid kolestrol yang nantinya akan dimanfaatkan dalam sintesis membran dan steroid-steroid lain. Kolestrol mengalir dalam darah sebagai partikel

lain. Kolestrol mengalir dalam darah sebagai partikel yang disebut lipoprotein berdensitasyang disebut lipoprotein berdensitas rendah (

rendah (low-density lipoproteinlow-density lipoprotein, LDL), kompleks yang terdiri dari , LDL), kompleks yang terdiri dari lipid dan protein. LDLlipid dan protein. LDL  bekerja seba

 bekerja sebagai ligan (istilah untuk mgai ligan (istilah untuk molekul apaun yanolekul apaun yang berikataan secg berikataan secara spesifik deara spesifik denganngan situs reseptor molekul lain) dengan cara berikatan dengan reseptor LDL pada membran situs reseptor molekul lain) dengan cara berikatan dengan reseptor LDL pada membran  plasma dan k

 plasma dan kemudian memudian memasuki seemasuki sel (Campbelll (Campbell et al et al , 2008)., 2008).

Proses pencernaan benda-benda asing dalam vesikel pinositotik dan fagositik Proses pencernaan benda-benda asing dalam vesikel pinositotik dan fagositik  pada

 pada semua semua tipe tipe endositosis endositosis dimulai dimulai ketika ketika partikel partikel asing asing dimasukkadimasukkan n kedalam kedalam selsel  bergabung

 bergabung dengan dengan lisosom lisosom yang yang mengandung mengandung enzim enzim hidrolitik. hidrolitik. Enzim-eEnzim-enzim nzim hidrolitikhidrolitik akan menghidrolisis protein, karbohidrat, lipid dan zat lainnya dalam vesikel. Hasil akan menghidrolisis protein, karbohidrat, lipid dan zat lainnya dalam vesikel. Hasil  pencenaan

 pencenaan berupa berupa molekul molekul kecil kecil asam asam amino, amino, glukosa, glukosa, fosfat, fosfat, dan dan lain-lain. lain-lain. HasilHasil  pencerna

 pencernaan an dapat berdifusi dapat berdifusi melalui membran vesikel melalui membran vesikel ke dalam ke dalam sitoplasma. Yang tersisasitoplasma. Yang tersisa dari vesikel pencernaan, disebut badan residu, merupakan zat yang tidak dapat tercerna. dari vesikel pencernaan, disebut badan residu, merupakan zat yang tidak dapat tercerna. Pada sebagian besar keadaan, badan residu ini akhimya diekskresikan menembus Pada sebagian besar keadaan, badan residu ini akhimya diekskresikan menembus membran sel melalui proses yang disebut eksositosis, yang pada dasarnya merupakan membran sel melalui proses yang disebut eksositosis, yang pada dasarnya merupakan kebalikan dari endositosis. Jadi, vesikel pinositotik dan fagositik yang bergabung dengan kebalikan dari endositosis. Jadi, vesikel pinositotik dan fagositik yang bergabung dengan lisosom dapat disebut sebagai organ pencernaan sel (Guyton

(19)

Gambar 15.

Gambar 15.Proses Pengambilan LDLProses Pengambilan LDL Sumber : Junqueira, 2012 Sumber : Junqueira, 2012

2.4.2.

2.4.2. EksositosisEksositosis

Eksositosis adalah sekresi molekul biologis tertentu melalui fusi vesikel dengan Eksositosis adalah sekresi molekul biologis tertentu melalui fusi vesikel dengan membran plasma. Eksositosis terjadi ketika vesikel transpor yang telah bertunas dari membran plasma. Eksositosis terjadi ketika vesikel transpor yang telah bertunas dari aparatus golgi bergerak disepanjang mikrotubulus skeleton ke membran plasma. Ketika aparatus golgi bergerak disepanjang mikrotubulus skeleton ke membran plasma. Ketika membran plasma dan vesikel bersentuhan, molekull lipid pada kedua lapisan ganda membran plasma dan vesikel bersentuhan, molekull lipid pada kedua lapisan ganda menyusun-ulang dirinya sendiri sehingga kedua membran berfusi. Kandungan vesikel menyusun-ulang dirinya sendiri sehingga kedua membran berfusi. Kandungan vesikel kemudian diekskresikan keluar sel, sementara membran vesikel menyatu dengan kemudian diekskresikan keluar sel, sementara membran vesikel menyatu dengan membran plasma. Penyatuan membran selama eksositosis merupakan suatu proses yang membran plasma. Penyatuan membran selama eksositosis merupakan suatu proses yang sangat diatur dan melibatkan interaksi antar sejumlah protein membran yang spesifik. sangat diatur dan melibatkan interaksi antar sejumlah protein membran yang spesifik. Eksositosis dipicu oleh peningkatan transfisien Ca

Eksositosis dipicu oleh peningkatan transfisien Ca2+2+  sitosol di sebagian besar sel  sitosol di sebagian besar sel

(Campbell

(Campbell et al et al , 2008 dan Meschel, 2012)., 2008 dan Meschel, 2012).

Gambar 16.

Gambar 16. Sintesis komponen membran dan orientasinya pada membran yang dihasilkan. Sintesis komponen membran dan orientasinya pada membran yang dihasilkan. Sumber : Campbell et al, 2008.

(20)

2.5.

2.5.

Aplikasi Transpor Membran

Aplikasi Transpor Membran

2.5.1.

2.5.1. Aplikasi Transpor Membran Pada Tumbuhan

Aplikasi Transpor Membran Pada Tumbuhan

Semua tumbuhan memerlukan unsur-unsur hara, baik makro maupun mikro yang Semua tumbuhan memerlukan unsur-unsur hara, baik makro maupun mikro yang tersedia di udara bebas dan tanah. Unsur makro, yakni: C, H, O, P, K, O, N, Ca, Mg, dan tersedia di udara bebas dan tanah. Unsur makro, yakni: C, H, O, P, K, O, N, Ca, Mg, dan S. sedangkan unsur mikro, yakni: Fe, Mn, B, Zn, Cu, Mo, Cl, dan Co. Terdapat 3 proses S. sedangkan unsur mikro, yakni: Fe, Mn, B, Zn, Cu, Mo, Cl, dan Co. Terdapat 3 proses  penyerapa

 penyerapan unsur-unsur harn unsur-unsur hara dalam taa dalam tanah, yakni:nah, yakni: a.

a. Intersepsi akarIntersepsi akar

Merupakan proses penyerapan unsur hara dengan cara kontak langsung Merupakan proses penyerapan unsur hara dengan cara kontak langsung antara akar dan unsur hara, kemudian dilanjutkan proses pertukaran ion.

antara akar dan unsur hara, kemudian dilanjutkan proses pertukaran ion. Ion-ion yangIon-ion yang terdapat pada permukaan akar bertukaran dengan ion-ion pada permukaan komplek terdapat pada permukaan akar bertukaran dengan ion-ion pada permukaan komplek  jerapan

 jerapan tanah. tanah. Jadi Jadi absorpsi absorpsi unsur unsur hara hara (ion) (ion) langsung langsung dari dari permukpermukaan aan padatanpadatan  partikel

 partikel tanah. tanah. Jumlah Jumlah unsur unsur hara hara yang yang dapat dapat diserap diserap melalui melalui cara cara intersepsi intersepsi akarakar dipengaruhi oleh sistim perakaran dan konsentrasi unsur hara dalam daerah dipengaruhi oleh sistim perakaran dan konsentrasi unsur hara dalam daerah  perakaran. Hampir semua

 perakaran. Hampir semua unsur hara unsur hara dapat diserap dapat diserap melalui intersepsi melalui intersepsi akar, terutamaakar, terutama Ca, Mg, Mn, dan

Ca, Mg, Mn, dan Zn (Anonym, 2015).Zn (Anonym, 2015).  b.

 b. Aliran massaAliran massa

Merupakan proses penyerapan unsur hara, dimana air mengalir ke arah akar Merupakan proses penyerapan unsur hara, dimana air mengalir ke arah akar atau melalui akar itu sendiri. Sebagian lagi mengalir dari daerah sekitarnya akibat atau melalui akar itu sendiri. Sebagian lagi mengalir dari daerah sekitarnya akibat transpirasi maupun perbedaan potensial air dalam tanah. Gerakan air ini dapat secara transpirasi maupun perbedaan potensial air dalam tanah. Gerakan air ini dapat secara horinsontal maupun vertical. Air tanah yang mengalir ini

horinsontal maupun vertical. Air tanah yang mengalir ini mengandmengandung ion unsur ung ion unsur hara.hara. Jadi unsur hara mendekati permukaan akar tanaman karena terbawa oleh gerakan air Jadi unsur hara mendekati permukaan akar tanaman karena terbawa oleh gerakan air tersebut atau disebut aliran massa, yang selanjutnya diserap. Penyerapan melalui tersebut atau disebut aliran massa, yang selanjutnya diserap. Penyerapan melalui aliran massa dipengaruhi oleh: (1) konsentrasi unsur hara dalam larutan tanah; (2) aliran massa dipengaruhi oleh: (1) konsentrasi unsur hara dalam larutan tanah; (2)  jumlah

 jumlah air air yang yang ditanspirasikan; ditanspirasikan; (3) (3) volume volume air air efektif efektif yang yang mengalir mengalir karenakarena  perbedaan

 perbedaan potensial potensial dan dan berkontak berkontak dengan dengan akar. akar. Aliran Aliran masa masa dapat dapat menjadimenjadi kontribusi utama untuk unsur Ca, Mg, Zn, Cu, B, Fe. Unsur K juga dapat diserap kontribusi utama untuk unsur Ca, Mg, Zn, Cu, B, Fe. Unsur K juga dapat diserap melalui aliran masa, meskipun tidak terlalu

melalui aliran masa, meskipun tidak terlalu besar (Anonym, 2015).besar (Anonym, 2015).

Ion Ca selain bermuatan juga berukuran relatif besar r = 0.412 nm, dengan Ion Ca selain bermuatan juga berukuran relatif besar r = 0.412 nm, dengan demikian transpor Ca melalui membran (dari apoplas ke simplas) memerlukan demikian transpor Ca melalui membran (dari apoplas ke simplas) memerlukan  pemompa

 pemompaan an aktif. aktif. Ada Ada beberapa beberapa mekanismmekanisme e pengangkutapengangkutan n ion ion kalsium kalsium melaluimelalui membran, antara lain ABA aktivasi melalui

membran, antara lain ABA aktivasi melalui channalschannals CaCa++++, pengangkutan aktif, pengangkutan aktif

melalui Ca

melalui Ca++++-ATPase, dan sistem Ca-ATPase, dan sistem Ca++++/nH/nH++antiport (Marschner, 1995).antiport (Marschner, 1995).

c.

c. DifusiDifusi

Proses penyerapan berlangsung akibat adanya perbedaan konsentrasi unsur Proses penyerapan berlangsung akibat adanya perbedaan konsentrasi unsur hara. Faktor yang mempengaruhi difusi yakni: (1) konsentrasi unsur hara pada titik hara. Faktor yang mempengaruhi difusi yakni: (1) konsentrasi unsur hara pada titik

(21)

tertentu;

tertentu; (2) jarak antara perm(2) jarak antara permukaan akar dengukaan akar dengan titik tertentu; (3) kadar air taan titik tertentu; (3) kadar air tanah;nah; (4) volume akar tanaman. Pada tanah bertekstur halus difusi akan berlangsung lebih (4) volume akar tanaman. Pada tanah bertekstur halus difusi akan berlangsung lebih cepat daripada tanah yang bertekstur kasar. Difusi

cepat daripada tanah yang bertekstur kasar. Difusi meningkameningkat jika t jika konsentrasi hara dikonsentrasi hara di  permukaa

 permukaan akar n akar rendah atau rendah atau konsentrasi hara di konsentrasi hara di larutan tanah tlarutan tanah tinggi. Unsur inggi. Unsur P dan P dan KK diserap tanaman terutama melalui difusi (Anonym, 2015).

diserap tanaman terutama melalui difusi (Anonym, 2015).

Gambar 17.

Gambar 17.Transpor Pada TumbuhanTranspor Pada Tumbuhan Sumber :

Sumber : www.pusatorganik.comwww.pusatorganik.com

2.5.2.

2.5.2. Aplikasi Transpor Membran Pada Manusia

Aplikasi Transpor Membran Pada Manusia

Proses transpor membran pada tubuh manusia sangat kompleks, karena semua Proses transpor membran pada tubuh manusia sangat kompleks, karena semua  jenis

 jenis transpor transpor membramembran n berlangsung berlangsung di di dalam dalam tubuh tubuh manusia manusia yang yang terbagi terbagi menjadi menjadi 33 yakni:

yakni: a.

a. PasifPasif

Ada dua macam proses transport pasif yakni difusi dan

Ada dua macam proses transport pasif yakni difusi dan osmosis. Proses difusiosmosis. Proses difusi sering terjadi pada tubuh kita. Tanpa kita sadari, tubuh kita selalu melakukan proses sering terjadi pada tubuh kita. Tanpa kita sadari, tubuh kita selalu melakukan proses ini, yaitu pada saat kita menghirup udara. Ketika menghirup udara, di dalam tubuh ini, yaitu pada saat kita menghirup udara. Ketika menghirup udara, di dalam tubuh akan terjadi pertukaran gas antarsel melalui proses difusi. Sedangkan proses osmosis akan terjadi pertukaran gas antarsel melalui proses difusi. Sedangkan proses osmosis terjadi pada peristiwa regulasi garam dan mineral air. Air mengalir melalui membran terjadi pada peristiwa regulasi garam dan mineral air. Air mengalir melalui membran  plasma

 plasma sel sel dan dan karena karena konsentrasi konsentrasi osmosis osmosis air, air, glukosa glukosa dan dan garam garam dipertahankadipertahankann dalam tubuh. Jadi filtrasi osmotik penting dalam mencegah kerusakan sel. Salah satu dalam tubuh. Jadi filtrasi osmotik penting dalam mencegah kerusakan sel. Salah satu contoh nyata adalah filtrasi darah pada tubulus konkortus proximal di ginjal contoh nyata adalah filtrasi darah pada tubulus konkortus proximal di ginjal (Campbell

(Campbell et al et al , 2004)., 2004).

Pasien dengan dehidrasi berat bisa mengalami syok hipovolemik. Rehidrasi Pasien dengan dehidrasi berat bisa mengalami syok hipovolemik. Rehidrasi dengan terapi cairan intravena atau infus merupakan salah satu aspek terpenting dengan terapi cairan intravena atau infus merupakan salah satu aspek terpenting dalam memberikan penanganan serta perawatan pasien. Rehidrasi adalah salah satu dalam memberikan penanganan serta perawatan pasien. Rehidrasi adalah salah satu contoh proses osmosis dalam tubuh. Rehidrasi awal untuk syok hipovolemik dimulai contoh proses osmosis dalam tubuh. Rehidrasi awal untuk syok hipovolemik dimulai

Gambar

Gambar 3. Transpor zat glukosa, glutamate, kalium, kalsium, insulin. Transpor zat glukosa, glutamate, kalium, kalsium, insulin.
Gambar 5. Pompa ion hidrogen Pompa ion hidrogen Sumber : wikipedia.org.idSumber : wikipedia.org.id
Gambar 15. Proses Pengambilan LDL Proses Pengambilan LDL Sumber : Junqueira, 2012Sumber : Junqueira, 2012

Referensi

Dokumen terkait

Hegemoni Barat juga boleh dikonotasikan sebagai satu keadaan di mana pengaruh pemikiran masyarakat Barat yang hampir semua perkara yang dilakukan dalam

CPMK3 Mampu mengidentifikasi aspek mekanika fluida dan hidraulika pada bangunan teknik sipil berdasarkan data yang ada (KU5, KK9) CPMK4 Mampu menentukan gaya hidrostatis yang

Jumlah saham yang ditawarkan 900.000.000 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100,- /saham beserta Waran Seri I sebanyak 90.000.000 yang diberikan cuma-cuma dengan

Hasil pengujian statistik menunjukkan perbedaan yang bermakna (p<0.01) dimana wanita menopause dengan sindroma vasomotor memiliki kadar estradiol yang lebih rendah

Berdasarkan pada hasil dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini terkait pengaruh kredibilitas endorser Rachel Vennya terhadap minat beli Scarlett

Subseksi yang menangani Hanggar Pabean dan Cukai paling banyak 2 (dua).. Sub Seksi Hanggar Pabean dan Cukai mempunyai tugas melakukan pelayanan fasilitas dan perijinan

Variabel pendidikan, pengalaman berusahatani, kontak dengan penyuluh, jumlah tanggungan keluarga, luas lahan dan biaya usahatani memberi kontribusi positif, sedangkan

(2) Memastikan bahwa SELURUH bahan baku yang digunakan oleh industri farmasi tersebut HARUS SESUAI dengan spesifikasi yang telah dibuat, dengan cara membuat aturan