GAMBARAN PATOLOGIS
GAMBARAN PATOLOGIS
TUMOR KELENJA
TUMOR KELENJAR AIR
R AIR LIUR
LIUR
SHELLY AFINA PERNANDA SHELLY AFINA PERNANDA Pembimbing: dr
Pembimbing: dr. Albiner . Albiner Simarmata, Sp.B Simarmata, Sp.B (K) Onk.(K) Onk. SMF ILMU BEDAH
SMF ILMU BEDAH
FK UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FK UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
RSUD dr. PIRNGADI MEDAN RSUD dr. PIRNGADI MEDAN
2017 2017
ANATOMI KELENJAR LIUR
ANATOMI KELENJAR LIUR
Sepa
Sepasangsang KelKelenjaenjarr Parotis Parotis Kelenjar Kelenjar Submandibular Submandibular Kelenjar Kelenjar Sublingual Sublingual Kele
Kelenjarnjar salivsalivaa minor di sepanjang minor di sepanjang
muko
mukosasa oral oral dandan submukosa submukosa
ANATOMI KELENJAR LIUR
ANATOMI KELENJAR LIUR
Sepa
Sepasangsang KelKelenjaenjarr Parotis Parotis Kelenjar Kelenjar Submandibular Submandibular Kelenjar Kelenjar Sublingual Sublingual Kele
Kelenjarnjar salivsalivaa minor di sepanjang minor di sepanjang
muko
mukosasa oral oral dandan submukosa submukosa
FISIOLOGI KELENJAR LIUR
FISIOLOGI KELENJAR LIUR
Asinus
Asinus TubulusTubulus Sekretori Sekretori Duktus Duktus kolektivus kolektivus
• Sistem Saraf Parasimpatis
Kel.Parotis N.IX
Kel. Submandibula dan Kel. Sublingualis cabang N.VII
• Sistem Saraf Simpatis
berasal dari ganglion servikalis superior berjalan bersama arteri yang mensuplai kelenjar saliva.
Kel.Parotis a. karotis eksterna Kel. Submandibula a.lingualis Kel. Sublingualis a.fasialis
TUMOR KELENJAR AIR LIUR
EPIDEMIOLOGI
• meliputi tumor jinak dan ganas kelenjar liur mayor dan
kelenjar liur minor.
• Insidensi : 0,4-13,5 kasus per 100.000 populasi. • Dari seluruh tumor kepala dan leher: 3-4 %.
• Dari seluruh tumor kelenjar liur, 70% tumor kelenjar
parotis, 22% tumor kelenjar submandibula, dan 8% tumor kelenjar sublingual dan kelenjar liur minor.
• 80% tumor parotis adalah tumor jinak dan 20% tumor
ganas, 50% tumor kelenjar submandibula adalah tumor jinak dan 50% tumor ganas, 25% tumor kelenjar
sublingual dan kelenjar liur minor adalah tumor jinak dan 75% tumor ganas.
• Umumnya tumbuh lambat dan sering terjadi pada
orang dewasa (95%).
• Perempuan > laki-laki.
• Tumor jinak kelenjar liur yang paling sering pada
orang dewasa: pleomorfik adenoma, sedangkan pada anak-anak: hemangioma.
• Sekitar 85% tumor ganas kelenjar liur pada
anak-anak berasal dari tumor parotis dengan
Faktor Resiko:
•
Paparan radiasi
•Merokok
•
Infeksi Human Papilloma Virus (HPV) dan Epstein
Barr Virus (EBV)
•
Nutrisi
•
Genetik (Brook Spiegler Syndrome, Dominantly
Inherited Trichoepitelioma)
•
Faktor lingkungan (paparan serbuk gergaji,
Pasien dengan tanda dan gejala dari pembengkakan kelenjar parotis di K.R Hospital (MMC &R.I, Mysore):
TUMOR JINAK KELENJAR LIUR
• 80% tumor parotis
adalah tumor jinak, 50% tumor submandibula adalah jinak, dan 25%
tumor kelenjar
sublingual dan kelenjar liur minor adalah jinak.
• Tumor jinak kelenjar liur
yang paling sering pada
orang dewasa:
pleomorfik adenoma,
sedangkan pada anak-anak: hemangioma.
PLEOMORFIK ADENOMA • 65% dari seluruh tumor kelenjar liur.
• Lokasi paling sering adalah di kelenjar
parotis (85%), 10% di kelenjar liur minor dan 5% di kelenjar submandibula.
• Insidensinya 2,4 – 3 % per 100.000
populasi per tahunnya, dengan usia rata-rata 46 tahun dan > wanita.
• Klinis: benjolan yang tidak nyeri dan
lama membesar. Tumor yang kecil tampak lunak, berbatas tegas, dan mobile. Tumor yang besar akan menipiskan kulit dan mukosa di atasnya. Tumor yang multiple atau rekuren akan membentuk tumor yang terfiksir. Nyeri atau parese n. Fasialis jarang dikeluhkan, ukuran tumor biasanya antara 2-5 cm.
Tumor ini mengandung sel mesenkim dan sel epitel. Secara makroskopis, terlihat memiliki kapsul, tetapi bila dilihat secara mikroskopis, pleomorfik adenoma, memiliki ekstensi pseudopod ke jaringan di sekitarnya.
TUMOR WARTHIN
• 6-10% dari seluruh tumor
kelenjar liur, dan tersering terjadi di kelenjar parotis.
• Biasanya melibatkan pool
bawah kelenjar parotis dan pada 10% kasus terjadi bilateral.
• Lebih sering terjadi pada
laki-laki usia lanjut.
• Secara klinis: benjolan yang
tidak nyeri pada ekor kelenjar parotis dengan ukuran rata-rata 2-4 cm. Nyeri dikeluhkan oleh 9% pasien.
Secara histopatologi, tumor Warthin berbatas tegas dan memiliki kapsul yang tipis, dengan daerah kistik dan daerah solid dan terdiri dari komponen epitel dan komponen limfoid.
MYOEPITHELIOMA
• 1,5 % dari seluruh tumor kelenjar liur.
• Laki-laki = wanita,dan lebih sering terjadi pada
orang dewasa.
• Lebih sering terjadi pada kelenjar parotis, diikuti
tumor kelenjar liur minor di palatum mole dan palatum durum.
Morfologi sel tumor bervariasi, ada yang berbentuk kumparan, plasmasitoid, hialin, dan epithelioid.
HEMANGIOMA
• 0,4% dari seluruh tumor kelenjar liur. Dapat terjadi pada semua usia, tetapi 66% kasus pada usia di bawah 20 tahun.
• Tumor jinak kelenjar liur yang berasal dari jaringan ikat. • Sering tampak di angulus mandibula dan kulit di
atasnya akan tampak kebiruan. • Wanita > laki-laki 2:1.
• Lebih sering pada kelenjar parotis, dan akan memberikan gambaran klinis benjolan yang lunak, dan biasanya mulai muncul pada usia 6 bulan dan tumbuh dengan lambat. Sebagian besar akan mengecil pada usia 5-6 tahun.
Secara histopatologi, tumor dibentuk oleh sel-sel pembuluh darah yang membentuk ruangan-ruangan pembuluh darah berbagai ukuran.
TUMOR GANAS KELENJAR LIUR
• Insiden relatif kecil dari
seluruh tumor kepala dan leher. Perbandingan dengan tumor jinak kelenjar liur 3:1.
• 20% tumor parotis adalah
tumor ganas, 50% tumor submandibula adalah ganas, dan 75% tumor kelenjar sublingual dan kelenjar liur minor adalah ganas.
• Gejala: nyeri (10-29%
kasus), parese n.Fasialis (10-15% kasus).
KARSINOMA MUKOEPIDERMOID
• Tumor ganas kelenjar liur terbanyak. Sering terjadi di
kelenjar parotis, terdiri dari sel mukoid dan sel epidermoid.
• Grading histologinya menentukan prognosis penyakit.
Prognosis tumor dengan high grade lebiih buruk daripada tumor low grade.. Rekurensi lokal pasca operasi sekitar 60%, metastase ke kelenjar getah bening terjadi pada 40-70% kasus, dan 30% metastase jauh.
• Tingkat harapan hidup 5 tahun adalah 30-50% untuk tumor
high grade, dan 80-95% untuk tumor low grade.
• Klinisnya adalah benjolan yang tidak nyeri di lokasi
primernya, nyeri dan parese wajah dan adanya massa di leher.
Gambaran histopatologi karsinoma mukoepidermoid. A.intermediate grade B. dan C. High grade
KARSINOMA KISTIK ADENOID
• Gejala klinisnya benjolan tanpa nyeri. Parestesi dan parese lebih sering terjadi dibanding pada tumor ganas kelenjar liur yang lain.
• Ada tiga pola histopatologinya, yaitu tubular, kribriformis, dan solid.T umor low grade memiliki gambaran tubular dan kribriformis, sedang gambaran solid menunjukkan tumor high grade.
ADENOKARSINOMA POLIMORF LOW GRADE (PLGA) • Lebih sering terjadi di kelenjar liur minor dan lebih sering
pada rongga mulut. Palatum adalah lokasi yang paling sering. • Klinis: benjolan bundar, yang lama membesar dan tanpa nyeri.
• Wanita > Laki-laki 2:1, dan jarang sekali terjadi pada anak-anak.
KARSINOMA SEL ASINIK
• Tumor ganas epitel kelenjar
liur dengan adanya diferensiasi sel (granulasekretori pada sitoplasmanya.)
• 1-3% dari seluruh tumor
kelenjar liur. 80% terjadi di kelenjar parotis, 12-17% dari tumor ganas parotis.
• Wania > pria, namun tidak
ada predileksi usia.
• Klinis: benjolan yang lama
membesar, soliter dan tidak terfiksasi di area parotis. 5-10% kasus terjadi parese n. Fasialis.
TUMOR GANAS CAMPURAN (MALIGNANT MIXED TUMORS)
• Terdiri dari a) karsinoma ex-pleomorfik adenoma
(>>), b) karsinosarkoma, dan c) benignmetastasizing
pleomorfik adenoma.
• Menggambarkan perubahan menjadi tumor ganas
dari pleomorfik adenoma, meningkat pada pleomorfik adenoma (> 5 tahun).
• Prognosis: buruk, dengan tingkat harapan hidup 5
KARSINOMA SEL SKUAMOSA
• Jarang insidensinya, hanya terbatas di kelenjar
parotis dan kelenjar submandibula, lebih sering metastase ke parenkim kelenjar parotis dan nodus limfatik intraparotid.
• Klinis: benjolan yang berbatas tegas dan terfiksir.
• Karsinoma sel skuamosa di kelenjar parotis harus
TERAPI
Operasi:
•
Parotidektomi Superfisialis
•
Parotidektomi Totalis dengan pengangkatan
atau preservasi saraf fasialis
•
Radical Neck Dissection
KOMPLIKASI PASCA OPERASI PAROTIS
• Fistel Liur
• Sindroma Frey