• Tidak ada hasil yang ditemukan

Boks 1. PEMETAAN KOMODITI PENYUMBANG INFLASI TERBESAR DI KOTA JAMBI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Boks 1. PEMETAAN KOMODITI PENYUMBANG INFLASI TERBESAR DI KOTA JAMBI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Boks 1.

PEMETAAN KOMODITI PENYUMBANG INFLASI TERBESAR DI KOTA JAMBI

Inflasi merupakan fenomena umum yang terjadi pada hampir seluruh negara baik pada tingkat perekonomian nasional maupun regional. Pada tingkat yang relatif rendah, inflasi tidak menimbulkan persoalan terlalu serius bagi perekonomian bahkan diperlukan sebagai insentif untuk merangsang peningkatan produksi barang dan jasa. Sebaliknya jika pergerakannnya berlangsung sangat cepat pada tingkat yang cukup tinggi dan tidak stabil, inflasi justru akan menimbulkan dampak yang kurang menguntungkan bahkan dapat menjelma menjadi penyakit yang akan mengganggu kelangsungan berbagai aktivitas perekonomian. Itulah sebabnya perubahan laju inflasi harus dikendalikan agar selalu berada pada tingkat dan interval yang relatif rendah serta stabil.

Bila diamati perkembangan perubahan tingkat harga antar daerah di Indonesia, Provinsi Jambi merupakan salah satu daerah yang laju inflasinya tergolong tinggi dan sangat fluktuatif. Pada tahun 2007, laju inflasi di daerah ini mencapai 7,42% kemudian naik menjadi 11,57% pada tahun berikutnya. Angka-angka ini lebih tinggi dari laju inflasi nasional masing-masing sebesar 6,59% dan 11,06%. Tingkat inflasi turun drastis menjadi 2,49% pada tahun 2009 lebih rendah dari inflasi national sebesar 2,78%, namun perkembangan terbaru menunjukkan tanda-tanda meningkatnya kembali tingkat inflasi yang telah mencapai sebesar 6,96% pada tahun 2010.

Kontribusi setiap kelompok barang atau komoditi terhadap pembentukan inflasi bergantung kepada dua hal yaitu perubahan harga dan bobot komoditi tersebut dalam perhitungan indeks harga konsumen. Selain kedua unsur tersebut, faktor stabilitas harga atau frekuensi perubahann harga suatu komoditi juga sangat menentukan gejolak atau fluktuasi laju inflasi. Semakin tinggi frekuensi perubahan harga suatu komoditi semakin tinggi keragaman laju inflasi dalam suatu periode waktu tertentu dan akibatnya semakin besar ketidakpastian yang ditimbulkannya. Pola perubahan harga seperti ini akan berdampak terhadap pengambilan keputusan oleh para aktor atau pelaku ekonomi baik produsen, maupun konsumen dan pemerintah.

(2)

TUJUAN PENELITIAN

a. Mengetahui dan menganalisis komoditi yang berperan dominan terhadap laju inflasi berdasarkan besarnya nilai bobot atau penimbangnya dalam pembentukan IHK di Kota Jambi.

b. Mengetahui besaran perubahan tingkat harga dan frekuensi perubahan harga komoditi-komoditi yang berperan dominan terhadap laju inflasi di Kota Jambi. c. Memetakan komoditi-komoditi pembentuk IHK untuk memperoleh komoditi

pemilik bobot atau penimbang terbesar dan frekuensi perubahan harga tertinggi di Kota Jambi

JENIS DAN SUMBER DATA

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang terdiri atas bobot atau penimbang komoditi dalam pembentukan IHK, data Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi selama periode 2008-2010 yang terperinci menurut jenis komoditi. Data IHK dibedakan atas runut waktu bulanan dan mingguan sesuai dengan survey masing-masing komoditi yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam perhitungan IHK.

METODE PENGUMPULAN DATA

Data sekunder dikumpulkan dari kompilasi data BPS Provinsi Jambi yang meliputi bobot atau penimbang setiap komoditi dan IHK rinci mencakup berbagai barang dan jasa yang telah dikumpulkan selama rentang waktu April 2008 sampai dengan September 2010 (30 bulan).

PEMETAAN KOMODITI

Pemetaan komoditi dilakukan dengan menghubungkan antara bobot penimbang masing-masing komoditi dengan besaran frekuensi perubahan tingkat harganya masing-masing pada sumbu vertikal atau horizontal. Pemetaan ini akan mengelompokkan seluruh komoditi kedalam empat kuadran sebagai berikut:

Kuadran I : Komoditi yang kedua komponen baik Bobot Penimbang maupun tingkat perubahan harga atau frekuensi perubahan harganya relatif lebih tinggi. Kuadran II : Komoditi yang mempunyai Bobot Penimbang tinggi, tetapi perubahan

tingkat harga atau frekuensi perubahan harganya relativ lebih rendah Kuadran III : Komoditi yang kedua komponen baik Bobot Penimbang maupun

perubahan tingkat harga atau frekuensi perubahan harganya relatif lebih rendah

(3)

Kuadran IV: Komoditi yang mempunyai Bobot Penimbang lebih Rendah tetapi perubahan tingkat harga atau frekuensi perubahan harganya relatif lebih tinggi.

Pengelompokan seluruh komoditi yang tercakup dalam perhitungan IHK ke dalam keempat kuadran di atas dapat disajikan seperti peta komoditi sebagai berikut.

Gambar 1 Peta Kuadran Komoditi Penyumbang Inflasi di Kota Jambi

Koefisien Variasi

Nilai Pembobot Kuadran II

Bobot/ Penimbang Rendah

Tetapi Frekuensi

Kuadran I Bobot/ Penimbang dan

Frekuensi Perubahan Harga Tinggi

Kuadran III Bobot/ Penimbang dan

Frekuensi Perubahan Harga Rendah

Kuadran IV Bobot/ Penimbang Tinggi

Tetapi Frekuensi

HASIL PENELITIAN Komoditi Mingguan

Nilai koefisien variasi dan pembobot setiap komoditi pada sepuluh komoditi pencacahan mingguan cukup bervariasi antara yang satu dengan yang lainnya. Komoditi cabe merah merupakan satu-satunya komoditi yang memiliki frekuensi perubahan harga sekaligus pembobot atau penimbang relatif lebih tinggi dari komoditi yang lain. Tiga komoditi lainnya juga memiliki frekuensi perubahan harga yang cukup tinggi, tetapi nilai pembobotnya lebih rendah yaitu bawang putih, tomat sayur dan bayam. Komoditi bayam yang berasal dari kuadran dua pada pemetaan komoditi merupakan pemilik pembobot paling rendah, namun frekuensi perubahan harganya cukup tinggi menempati urutan ketiga setelah bawang putih dan cabe merah. Empat komoditi sebenarnya memiliki frekuensi perubahan harga relatif lebih rendah, tetapi nilai pembobotnya lebih tinggi yaitu daging ayam, emas perhiasan, bawang merah dan gula pasir. Dua komoditi lainnya memiliki frekuensi perubahan harga dan nilai pembobot relatif lebih rendah yaitu ikan teri dan sabun deterjen.

(4)

Bila diamati lebih jauh hasil perhitungan koefisien variasi dan besarnya nilai pembobot yang diberikan pada sepuluh besar komoditi penyumbang tertinggi terhadap inflasi di Kota Jambi, cabe merah ternyata berperan sebagai komoditi yang frekuensi perubahan harganya tinggi sekaligus memiliki nilai pembobot lebih besar. Kedua besaran yang dimiliki komoditi ini menempati urutan kedua tertinggi yaitu tertinggi kedua setelah komoditi bawang putih untuk nilai koefisien variasi dan tertinggi kedua setelah daging ayam ras untuk nilai pembobot atau penimbang. Kombinasi dua faktor inilah yang menjadikan komoditi cabe merah tampil sebagai penyumbang inflasi dengan fluktuasi perubahan harga tertinggi dalam beberapa tahun terakhir khususnya pada periode 2008-2010.

Konsumsi daging ayam ras sesungguhnya menempati urutan pertama dalam total pengeluaran rumah tangga sehingga komoditi ini diberikan nilai bobot terbesar dalam perhitungan IHK di Kota Jambi, namun frekuensi perubahan harganya relatif rendah. Hal yang sama juga ditunjukkan oleh komoditi emas perhiasan dan bawang merah yang bobotnya tinggi tetapi frekuensi perubahannya rendah. Jadi tingginya kontribusi ketiga komoditi ini terhadap inflasi lebih disebabkan oleh besarnya pengeluaran rumah tangga, walaupun frekuensi perubahan harganya lebih rendah dari bawang putih dan cabe merah. Komoditi bawang putih sendiri yang nilai bobotnya rendah karena kecilnya proporsi konsumsi atau pengeluaran rumah tangga, frekuensi perubahan harganya ternyata sangat tinggi.

Tabel 4. Nilai Koefisien Variasi dan Penimbang Sepuluh Besar Komoditi Pencacahan Mingguan di Kota Jambi

No. Jenis Komoditi Koefisien

variasi Penimbang SBH 2007 Penimbang SBH 2002 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Bawang putih Cabe merah Bawang merah Daging ayam ras Emas perhiasan Teri

Tomat sayur Bayam Gula pasir

Sabun detergen bubuk

0,56 0,40 0,18 0,15 0,15 0,22 0,25 0,34 0,23 0,17 0,22 1,29 0,62 2,09 1,02 0,43 0,22 0,19 0,93 0,48 0,29 1,79 0,74 2,61 0,26 0,51 0,35 0,39 1,59 0,59

(5)

Komoditi Bulanan

Sepertihalnya pada kelompok komoditi pencacahan mingguan, pemetaan 230 komoditi pada kelompok pencacahan bulanan telah menghasilkan sepuluh komoditi penyumbang tertinggi terhadap IHK Kota Jambi. Apabila dibandingkan dengAn hasil pengolahan data kelompok komoditi pencacahan mingguan, koefisien variasi komoditi kelompok pencacahan bulanan ternyata jauh lebih bervariasi diantara kesepuluh komoditi tersebut. Besaran koefisen variasi antar komoditi tidak selalu searah dengan angka pembobotnya seperti halnya pada kelompok komoditi pencacahan mingguan. Bahan bakar rumah tangga tampil sebagai komoditi yang frekuensi perubahan harganya paling tinggi sekaligus memiliki nilai pembobot paling besar, sementara komoditi sepatu anak-anak yang koefisien variasinya menempati urutan tertinggi keempat juga memiliki nilai pembobot cukup besar menempati urutan yang sama yaitu tertinggi keempat. Akan tetapi komoditi papan, biskuit, pompa air listrik, meja kursi tamu, sebagai komoditi yang memiliki koefisien variasi tertinggi kedua, ketiga, dan keempat justeru memiliki nilai pembobot relatif lebih kecil masing-masing menempati urutan terkecil kedua, ketiga, pertama dan keempat. Komoditi yang frekuensi perubahan harganya lebih rendah tetapi nilai pembobotnya relatif lebih tinggi adalah tomat, cat tembok dan genteng. Teh adalah komoditi yang frekuensi perubahan harganya paling rendah sekaligus nilai pembobotnya lebih kecil dari kesepuluh komoditi tersebut.

Tidak jauh berbeda dengan hasil pemetaan komoditi pencacahan mingguan, pemetaan komoditi pencacahan bulanan juga menghasilkan satu komoditi yang mengalami perubahan harga tertinggi dan memiliki pembobot terbesar yaitu bahan bakar rumah tangga yang direpresentasikan oleh gas elpiji berbobot 12 kg. Perpaduan koefisien variasi yang tinggi dan nilai bobot yang besar menjadikan komoditi ini sebagai penyumbang inflasi yang tinggi pada kelompok pencacahan bulanan seperti halnya komoditi cabe merah pada kelompok komoditi pencacahan mingguan atau dua mingguan.

Berpedoman pada nilai pembobot dan koefisien variasi sepuluh komoditi di atas akhirnya diplih lima komoditi penyumbang inlasi tertinggi pada kelompok pencacahan bulanan. Kelima komoditi tersebut adalah gas elpiji dengan bobot terbesar dan perubahan harga tertinggi; papan dengan frekuensi perubahan harga tertinggi kedua; genteng dan tomat buah dengan nilai bobot tertinggi kedua dan ketiga, dan teh dengan frekuensi perubahan harga terendah dan bobot terendah ketiga.

(6)

Tabel 5. Nilai Koefisien Variasi dan Penimbang Sepuluh Besar Komoditi Pencacahan Bulanan di Kota Jambi

No. Jenis Komoditi Koefisien

variasi Penimbang SBH 2007 Penimbang SBH 2002 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Bahan bakar rumahtangga (gas elpiji 12kg) Papan Genteng Cat tembok Tomat buah Biskuit

Pompa air listrik Meja kursi tamu Sepatu anak-anak 3,00 0,61 0,46 0,35 0,32 0,56 0,52 0,52 0,52 0,32 2,29 0,12 0,26 0,22 0,24 0,15 0,10 0,21 0,23 0,15 0,56 0,34 0,33 0,40 0,16 0,27 0,08 0,12 0,15 0,29

Sumber: Hasil Olahan Pemetaan Komoditi oleh BPS Jambi

Komoditi-komoditi yang frekuensi perubahan harganya tergolong tinggi di Kota Jambi tidak jauh berbeda dengan pola perubahan tingkat harga umum yang terjadi pada tingkat perekonomian nasional. Pada SBH tahun 2007 komoditi penyusun Indeks Harga Konsumen dibagi dalam tiga kelompok paket komoditi, yaitu: (1) paket komoditi volatile yaitu kelompok komoditi dengan harga fluktuatif; (2) paket komoditi

administered yaitu komoditi yang tingkat harganya diatur oleh pemerintah; dan (3)

paket komoditi core yaitu komoditi inti yang tingkat harganya lebih banyak ditentukan oleh mekanisme pasar atau interaksi permintaan dan penawaran secara normal. Komoditi yang termasuk ke dalam paket pertama adalah produk-produk pertanian bahan makanan yang aktivitas produksinya sangat dipengaruhi oleh perubahan musim dan cuaca berada di luar kendali manusia sehingga perubahan tingkat harganya lebih banyak ditentukan oleh produksi, jumlah pasokan atau suplai pasar. Sebaliknya komoditi-komoditi yang diadministrasi oleh pemerintah, tingakat harganya ditentukan melalui penetapan tarif seperti listrik dan telepon atau penetapan harga langsung seperti gas elpiji.

Hasil pemetaan komoditi seperti ditunjukkan di atas memperlihatkan bahwa komoditi yang frekuensi perubahan harganya relatif lebih tinggi adalah produk-produk pertanaian yang bersifat volatile pada kelompok pencacahan mingguan seperti bawang putih, cabe merah, bawang merah, bayam, tomat sayur dan tomat buah. Pada hasil pemetaan komoditi pencacahan bulanan, gas elpiji 12 kg yang tergolong ke dalam administered good tecatat sebagai komoditi yang frekuensi perubahan

(7)

harganya tertinggi. Sebagai komoditi ”administered price” tingkat harganya sangat bergantung pada perubahan kebijakan pemerintah, sehingga frekuensi perubahan harganya semestinya relatif kecil. Walaupun perubahan kebijakan pemerintah tidak dilakukan secara cepat, kenyataan dalam kehidupn sehari-hari di lapangan, harga gas elpiji 12 kg sangat bervariasi antar pedagang. Jadi disamping perubahan kebijakan pemerintah, harga komoditi ini juga ditentukan oleh pedagang secara bervariasi. Terkait dengan fakta ini, komoditi gas elpiji 12 kg dipandang perlu untuk dimasukkan sebagai komoditi yang akan diobservasi lebih lanjut.

(8)

LAMPIRAN 1 HASIL PEMETAAN KOMODITI PEMBENTUK IHK DI KOTA JAMBI PADA KELOMPOK KOMODITI PENCACAHAN MINGGUAN

No Kuadran 1 Kuadran 2 Kuadran 3 Kuadran 4

1 Bawang putih Bayam Ikan saluang Beras

2 Cabe merah Ikan kaleng Tauge/kecambah Minyak goreng 3 Tahu mentah Gabus Terong panjang Ikan nila

4 Tomat sayur Kangkung Gabus Daging sapi

5 Gula pasir Kacang panjang Kembang kol Telur ayam ras

6 Ikan teri Lambak Ikan bawal Ikan patin

7 Udang basah Wortel Kacang tanah Mie instant 8 Bawang merah Sawi hijau Ikan Kembung Semen 9 Sabun detergen Petai Jagung pipilan Susu bubuk 10 Daging ayam Daun singkong Telur ayam kampung Ikan dencis 11 Emas perhiasan Cabe rawit Ikan bulu ayam Kelapa

12 Cumi-cumi Beras jagung Tempe

13 Garam Ikan asin belah Kentang

14 Buncis Lele Susu balita

15 Kol putih/kubis Kacang kedelai Susu kental

16 Cabe hijau Tepung terigu Susu bayi

17 Nangka muda Sabun cair Ikan tongkol

18 Jagung manis Ikan gurame

19 Kerang

20 Ikan peda

21 Sepat siam

22 Ikan kepala batu

(9)

LAMPIRAN 2 HASIL PEMETAAN KOMODITI PEMBENTUK IHK DI KOTA JAMBI PADA KELOMPOK KOMODITI PENCACAHAN BULANAN

No Kuadran 1 Kuadran 2 Kuadran 3 Kuadran 4

1 Bahan Bakar Piring Gelas Minum Kayu Balokan 2 Papan Kursi Hand Body Lotion Air Minum Kemasan 3 Genteng Celana Pendek Pria Handuk Apel

4 Cat Tembok Lampu Tl/Neon Helm Ayam Goreng

5 Tomat Buah Kipas Angin Jam Tangan Baju Kaos/T Shirt Anak 6 Biskuit Buku Pelajaran Sd Jamu Baju Kaos/T Shirt Pria 7 Pompa Listrik Margarine Juice Buah

Baju Kaos/T-Shirt Wanita

8 Meja Kursi Kasur Kaos Kutang/Singlet Ban Luar Mobil 9 Sepatu Anak-Anak Magic Com Kaos Oblong Anak Ban Luar Motor

Gambar

Gambar 1 Peta Kuadran Komoditi Penyumbang Inflasi di Kota Jambi
Tabel 4. Nilai Koefisien Variasi dan Penimbang Sepuluh Besar Komoditi  Pencacahan Mingguan di Kota Jambi
Tabel 5. Nilai Koefisien Variasi dan Penimbang Sepuluh Besar Komoditi  Pencacahan Bulanan di Kota Jambi

Referensi

Dokumen terkait

a) Mengambil dua materi yang berbeda berdasarkan tingkat kesulitan yang similar. Peneliti mengambil materi memindahkan sudut dan melukis sudut, kemudian divalidasi oleh satu

Evaluasi pendidikan merupakan salah satu bagian dari kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan tersebut, dan diantara evaluasi yang

Pesan tipe call Menyatakan suatu objek memanggil operasi/ metode yang ada pada objek lain atau dirinya sendiri, arah panah mengarah pada objek yang memiliki operasi/ metode,

Akan tetapi untuk kondisi-kondisi yang dapat membahayakan keselamatan, maka operator gondola atau anggota kelompok meskipun tidak sesuai kompetensinya tetap harus melaporkan

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa terdapat pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap OCB yang dilihat dari hasil perhitungan bahwa nilai p < 0,05

Hasil yang didapatkan dari metode integrasi AHP-TOPSIS pada tabel 17 menunjukan, pemberian presentasi atau pelatihan merupakan strategi yang paling ideal dengan

Segala puji bagi Allah SWT, penulis panjatkan atas kehadirat-Mu yang telah memberikan limpahan kemudahan, karunia, dan rahmat sehingga penulis dapat

Gedung parkir dengan bentuk lantai terpisah dan berlantai banyak dengan ramp yang ke atas digunakan untuk kendaraan yang masuk dan ramp yang tirim digunakan untuk