Informasi Dokumen
- Sekolah: universitas
- Mata Pelajaran: teknik mesin
- Topik: Rangka Sepeda Motor Rangka
- Tipe: tesis
Ringkasan Dokumen
I. Fungsi Rangka
Rangka sepeda motor berfungsi sebagai struktur utama yang menampung mesin, sistem kelistrikan, dan komponen lainnya, serta sebagai penyangga untuk penumpang. Rangka juga berperan dalam memastikan stabilitas dan kenyamanan berkendara. Rancangan rangka ditentukan oleh kapasitas mesin (cc) dan penggunaan sepeda motor, serta kemudahan dalam perawatan. Hal ini penting agar sepeda motor dapat beroperasi dengan efisien dan aman.
II. Nama Bagian Rangka
Bagian-bagian rangka sepeda motor terdiri dari: 1) Sumbu Kemudi, 2) Pipa Rangka Atas, 3) Rangka Pipa Punggung, 4) Dudukan Peredam Getaran, 5) Pipa Rangka Tengah, 6) Dudukan Lengan Ayun, 7) Pipa Rangka Bawah. Setiap bagian memiliki fungsi spesifik yang mendukung keseluruhan struktur dan performa sepeda motor.
III. Macam-Macam Rangka
Rangka sepeda motor dapat dibedakan menjadi beberapa jenis: 1) Rangka Pressed Steel, yang terbuat dari pelat baja yang dipres dan memiliki pola tulang punggung; 2) Tubular Single Cradle, dengan satu pipa di bawah dan satu pipa utama di depan mesin; 3) Tubular Double Cradle, yang memiliki dua pipa bawah untuk kekuatan tambahan; 4) Rangka Aluminium, yang lebih ringan dan tahan terhadap tekanan. Setiap jenis rangka memiliki aplikasi yang berbeda tergantung pada desain dan kebutuhan sepeda motor.
IV. Rangka dan Kestabilan
Kondisi rangka sangat mempengaruhi kestabilan sepeda motor. Kerusakan seperti bengkok atau patah pada sambungan dapat mengakibatkan performa yang buruk. Kestabilan juga dipengaruhi oleh desain rangka yang sesuai dengan standar ukuran. Kerusakan sambungan dapat terjadi akibat kecelakaan atau beban yang melebihi kapasitas rangka.
V. Sistem Kemudi
Sistem kemudi berfungsi untuk mengarahkan roda depan ke kiri dan kanan. Komponen utama dalam sistem ini meliputi batang kemudi, penghubung garpu, dan peluru baja. Panjang batang kemudi mempengaruhi kelincahan dan responsivitas kendaraan. Desain yang tepat penting untuk memastikan pengendalian yang nyaman dan aman.
VI. Caster dan Trail
Caster adalah sudut kemiringan dari poros kemudi yang mempengaruhi kestabilan saat berkendara. Sudut caster yang kecil memperpanjang jarak trail, yang baik untuk kecepatan tinggi tetapi kurang nyaman pada kecepatan rendah. Pengaturan yang tepat antara caster dan trail sangat penting untuk menjaga kestabilan sistem kemudi.
VII. Sistem Suspensi
Sistem suspensi menghubungkan roda dengan rangka dan berfungsi untuk menyerap goncangan dari jalan. Suspensi terdiri dari pegas dan peredam kejut yang bekerja sama untuk memberikan kenyamanan berkendara. Jenis suspensi depan seperti telescopic dan bottom link memiliki karakteristik dan aplikasi yang berbeda, tergantung pada jenis sepeda motor.
VIII. Peredam Kejut
Peredam kejut berfungsi untuk meredam getaran dan goncangan, sehingga meningkatkan kenyamanan berkendara. Terdapat dua langkah dalam kerja peredam, yaitu langkah tekan dan langkah tarik, yang masing-masing memiliki mekanisme aliran oli yang berbeda. Jumlah oli yang tepat sangat penting untuk mencegah kerusakan dan memastikan fungsi peredaman yang optimal.
IX. Suspensi Belakang
Suspensi belakang dengan sistem swing arm memberikan kenyamanan dan kontrol yang baik terhadap gerakan roda. Terdapat dua jenis suspensi belakang: double shock dan mono shock. Suspensi double lebih sederhana, sedangkan mono shock menawarkan stabilitas yang lebih baik dan sering digunakan pada sepeda motor modern.
X. Rem
Sistem rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan dan menghentikan sepeda motor. Terdapat dua jenis rem, yaitu rem tromol dan rem cakram, masing-masing dengan komponen dan cara kerja yang berbeda. Rem tromol menggunakan gesekan antara kanvas dan tromol, sedangkan rem cakram menggunakan gesekan antara pad dan piringan. Pemilihan sistem rem yang tepat sangat penting untuk keselamatan berkendara.