• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Oleh: INAYAH NPM Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI. Oleh: INAYAH NPM Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN PENDAPATAN USAHA KECIL

MENENGAH (UKM) PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

(Studi Kasus Usaha Jati Ukir Jepara Indah Mebel Desa Sangga Buana

Kecamatan Way Seputih Kabupaten Lampung Tengah)

Oleh:

INAYAH

NPM. 1602040098

Jurusan Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

1441 H / 2020 M

(2)

ii

PERAN INOVASI DAN KREATIVITAS DALAM

MENINGKATKAN PENDAPATAN USAHA KECIL

MENENGAH (UKM) PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

(Studi Kasus Usaha Jati Ukir Jepara Indah Mebel Desa Sangga Buana

Kecamatan Way Seputih Kabupaten Lampung Tengah)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh:

INAYAH

NPM. 1602040098

Pembimbing I : Drs. Dri Santoso, MH. Pembimbing II : Nurul Mahmudah, M.H.

Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

1441 H / 2020 M

(3)
(4)
(5)
(6)

vi

ABSTRAK

PERAN INOVASI DAN KREATIVITAS DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM)

PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

(Studi Kasus Usaha Jati Ukir Jepara Indah Mebel Desa Sangga Buana Kecamatan Way Seputih Kabupaten Lampung Tengah)

Oleh: INAYAH

Inovasi adalah wujud dasar kreativitas dengan memanfaatkan penemuan yang sudah ada untuk menghasilkan suatu produk maupun proses yang lebih baik, bernilai tambah, dan bermanfaat. Suatu produk yang sudah ada kemudian diinovasikan dan bisa menghasilkan sesuatu yang bernilai jual lebih tinggi dan lebih bermanfaat. Inovasi dan kreativitas dipadukan guna mewujudkan inovasi produk yang mampu mempertahankan kelangsungan hidup usaha dan menjadi produk baru yang dibutuhkan pelanggan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran inovasi dan kreativitas dalam meningkatkan pendapatan pada usaha jati ukir jepara indah mebel di Desa Sangga Buana Kecamatan Way Seputih Kabupaten Lampung Tengah.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (Field

Research), adapun sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif

serta dalam penelitian ini menggunakan cara berfikir deduktif, dengan menggunakan sumber data primer, sekunder dan tersier. Tujuannya agar dapat mendeskripsikan peran inovasi dan kreativitas dalam meningkatkan pendapatan usaha kecil menengah perspektif ekonomi Islam. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi, wawancara dilakukan kepada pemilik usaha jati ukir jepara indah mebel dan para pelanggan serta dokumentasi digunakan sebagai pelengkap guna memperoleh data sebagai bahan informasi yang berupa data-data terkait usaha jati ukir jepara indah mebel.

Dari hasil penelitian peran inovasi dan kreativitas yang dilakukan pemilik usaha jati ukir jepara indah mebel Desa Sangga Buana Kecamatan Way Seputih Kabupaten Lampung Tengah mampu meningkatkan pendapatan usaha dengan menciptakan inovasi produk baru yang lebih dibutuhkan dan diminati para pelanggan yang bernilai jual lebih tinggi dan lebih bermanfaat. Sedangkan dalam perspektif ekonomi Islam, dalam upaya meningkatkan pendapatan usaha jati ukir jepara indah mebel beberapa telah sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam yaitu sumber daya dipandang sebagai amanah Allah kepada manusia dan bekerja adalah kekuatan utama kegiatan ekonomi Islam, namun ada yang belum sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam, yaitu belum ada penerapan zakat dalam usaha tersebut.

(7)
(8)

viii MOTTO















Artinya: “Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah

(9)

ix

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati dan penuh kebahagiaan, skripsi ini peneliti persembahkan sebagai tanda cinta, sayang dan hormat tak terhingga kepada: 1. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Tugiman dan Ibu Karmi, terimakasih

karena berkat pengorbanan kalian dalam segala hal, kasih sayang, dan motivasi serta lantunan do’a yang selalu kalian panjatkan akhirnya skripsi ini dapat peneliti selesaikan. Semoga Allah senantiasa memberikan Rahmat-Nya, kesehatan, kemurahan rizki dan keberkahan umur kepada kalian berdua.

Aamiin ya rabbal’alamiin.

2. Kakak-kakakku tersayang, Jamiatun Mualifah dan Nur Salamah serta kakak Ipar Toni Hermawan dan Antoni Hermawan yang selalu memberikan motivasi, nasehat dan bantuannya dalam segala hal serta turut mendoakan peneliti dalam menyelesaikan skripsi. Keponakan yang selalu kurindukan Asyifaun Najah dan Almira Nazila Adibah yang selalu menghiburku dengan canda tawanya. Semoga Allah membalas dengan keridhoan yang luar biasa. 3. Sahabatku, teman lembur ku dan berkeluh kesah, Nur Fitriyani dan Siti Nur

Aminah. Sahabat yang layaknya saudara para Gangster Squad, Cah Ekonom Rabbani, Kader Filantropi A.16, dan teman-teman seperjuangan Esy angkatan 2016, kalian semua luar biasa.

4. Almamaterku tercinta tempatku mencari Ilmu yang semoga bermanfaat dunia dan akhirat, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro Lampung.

(10)

x

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, ridho dan inayah-Nya serta memberikan kesabaran dan kekuatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peran Inovasi Dan Kreativitas Dalam Meningkatkan Pendapatan Usaha Kecil Menengah (UKM) Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Usaha Jati Ukir Jepara Indah Mebel Desa Sangga Buana Kecamatan Way Seputih Kabupaten Lampung Tengah)”.

Skripsi ini merupakan salah satu bagian dari persyaratan untuk menyelesaikan Program Strata Satu (S1) Jurusan Ekonomi Syariah dalam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E).

Ucapan terimakasih peneliti sampaikan kepada semua yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dalam bentuk apapun yang sangat besar bagi peneliti. Dengan segala kerendahan dan ketulusan hati peneliti ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Enizar, M.Ag selaku Rektor IAIN Metro;

2. Ibu Dr. Widhiya Ninsiana, M. Hum selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Metro;

3. Bapak Dharma Setyawan, M.A selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah; 4. Bapak Drs. Dri Santoso,M.H selaku pembimbing I yang selalu sabar

(11)

xi

5. Ibu Nurul Mahmudah, M.H selaku pembimbing II yang selalu sabar memberikan pengarahan, bimbingan dan motivasi hingga skripsi ini selesai; 6. Bapak dan Ibu dosen/karyawan IAIN Metro yang telah menyediakan waktu

dan fasilitasnya guna menyelesaikan penelitian skripsi ini.

7. Bapak Tamam selaku pemilik usaha Jati Ukir Jepara Indah Mebel.

8. Rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada peneliti.

Peneliti sadar sekali bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kata sempurna mengingat keterbatasan kemampuan peneliti, karena sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Peneliti harapkan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang membacanya, Aamiin.

Wassalamua’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Metro, Juli 2020 Peneliti

Inayah

(12)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

NOTA DINAS ... iii

PERSETUJUAN ... iv

PENGESAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

ORISINALITAS PENELITIAN ... vii

MOTTO ... viii

PERSEMBAHAN ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

D. Definisi Operasional ... 7

E. Penelitian Relevan ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 12

A. Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Ekonomi Kreatif ... 12

1. Usaha Kecil Menengah (UKM) ... 12

a. Definisi Usaha Kecil Menengah (UKM) ... 12

b. Kriteria Usaha Kecil Menengah (UKM) ... 13

(13)

xiii

2. Ekonomi Kreatif ... 15

a. Definisi Ekonomi Kreatif ... 15

b. Urgensi Ekonomi Kreatif ... 17

c. Sektor-sektor Ekonomi Kreatif ... 18

B. Inovasi dan Kreativitas ... 19

C. Pendapatan Usaha ... 24

E. Kajian Ekonomi Islam ... 28

1. Definisi Ekonomi Islam ... 28

2. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam ... 29

3. Hukum Ukiran menurut Islam ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

A. Jenis dan Sifat Penelitian... 33

B. Sumber Data ... 34

C. Teknik Pengumpulan Data ... 36

D. Teknik Analisis Data ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian... 39

1. Letak Geografis Usaha Jati Ukir Jepara Indah Mebel Desa Sangga Buana ... 39

2. Sejarah berdirinya Usaha Jati Ukir Jepara Indah Mebel Desa Sangga Buana ... 41

B. Peran Inovasi dan Kreativitas dalam Meningkatkan Pendapatan Usaha Jati Ukir Jepara Indah Mebel Desa Sangga Buana ... 42

BAB V PENUTUP ... 58 A. Simpulan... 58 B. Saran ... 58 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Relevan ... 11 Tabel 4.1 Pendapatan 3 Tahun Terakhir ... 50

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Lokasi Desa Sangga Buana ... 40

Gambar 4.2 Ukiran Khas Jepara ... 43

Gambar 4.3 Ukiran Model Baru... 44

Gambar 4.4 Bentuk Inovasi Dan Kreativitas ... 45

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Keterangan Bimbingan Skripsi (SK) 2. Outline

3. Alat Pengumpulan Data (APD) 4. Surat Izin Research

5. Surat Tugas Research

6. Formulir Konsultasi Bimbingan Skripsi 7. Surat Keterangan Bebas Pustaka

(17)

1

A. Latar Belakang

Menyikapi cepatnya perubahan dunia secara global, kecepatan dalam pengembangan kreativitas dan inovasi menjadi sangat penting. Khususnya untuk mendukung pengembangan dan keberlanjutan UKM diberbagai daerah. Peningkatan kreativitas dan inovasi akan berpengaruh terhadap hasil keluaran produk maupun jasa yang diproduksi oleh para pelaku bisnis disektor kreatif menjadi keluaran dengan keunggulan daya saing dan nilai tambah tersendiri.1

Inovasi merupakan wujud kreativitas yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang kita miliki. Inovasi adalah suatu kombinasi visi untuk menciptakan suatu gagasan yang baik dan keteguhan serta dedikasi untuk mempertahankan konsep melalui implementasi.2

Sejarah dari negara-negara maju telah membuktikan pentingnya inovasi. Tingkat inovasi sangatlah berhubungan dengan kemampuan daya inovasi negara, dimana peran SDM berpendidikan yang kreatif sangat penting dalam menumbuhkan daya saing tersebut.3 Peningkatan daya saing tersebut ujung-ujungnya akan menentukan kemakmuran suatu bangsa.

1

Andreas Syah Pahlevi dkk., Kolase Pemikiran Ekonomi Kreatif Indonesia (jakarta: CV. Oxy consultant, 2018), 98.

2

Yuyus Suryana dan Kartib Bayu, Kewirausahaan Pendekatan Karakteristik

Wirausahawan Sukses (Jakarta: Kencana, 2011), 219. 3

(18)

2

Dengan adanya inovasi maka seseorang dapat menambahkan nilai dari produk, pelayanan, proses kerja, pemasaran, sistem pengiriman, dan kebijakan, tidak hanya bagi perusahaan tapi juga stakeholder clan masyarakat. Kemampuan inovasi merupakan proses mengubah peluang suatu gagasan dan ide-ide yang dapat dijual. Oleh karena itu, jika seorang wirausaha ingin sukses di dalam usahanya, ia harus membuat produknya dengan inovasi-inovasi baru karena inovasi faktor penting dalam proses produk dan pelayanan.

Sedangkan Kreativitas merupakan sekumpulan ide baik berupa pengetahuan maupun pengalaman yang berada dalam pikiran manusia yang kemudian digabungkan menjadi sesuatu hal yang bersifat kreatif yang berguna baik pada dirinya maupun orag lain atau organisasi dalam situasi atau kondisi yang tidak menentu.4 Sama hal nya inovasi, kreativitas memiliki peran penting dalam upaya peningkatan usaha karena semua bisnis yang maju dan berkembang hingga kini berpangkal pada upaya kreatif dan inovatif. Kreativitas dan inovasi dapat diterapkan secara sederhana. Kuncinya adalah kepekaan dalam membaca peluang dan kemampuan pasar.

Pada akhirnya, kreativitas dan inovasi merupakan sumber yang penting dalam mengubah ide-ide menjadi realitas, dengan berusaha menjadi lebih kreatif, sadar terhadap ide-ide yang lebih produktif. Kreatif merupakan proses pemikiran yang membantu dalam mencetuskan gagasan, sedangkan inovasi adalah penerapan praktis dari gagasan5.

4

Yuyus Suryana dan Kartib Bayu, Kewirausahaan Pendekatan Karakteristik

Wirausahawan Sukses, 210. 5

(19)

Usaha Kecil Menengah adalah sebuah kegiatan perekonomian yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil. Bidang yang digarap oleh usaha kecil menengah antara lain toko kelontong, salon kecantikan, restoran, kerajinan dan lain-lain.6 Di Indonesia UKM menjadi jenis usaha yang paling banyak jumlahnya, dimana usaha ini dijadikan sebagai mata pencaharian atau penghasilan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan dan lapangan pekerjaan.

Usaha kecil menengah merupakan usaha yang dapat dilakukan oleh siapa saja yang memiliki ide-ide kreatif. Usaha kecil menengah berpotensi besar dalam menopang perekonomian, selain itu UKM berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Mengembangkan produk dengan mengandalkan inovasi dan kreativitas, tentunya akan mampu membuat kita tetap bertahan ditengah banyaknya pesaing.

Usaha mebel jati ukir merupakan salah satu usaha kecil menengah (UKM) yang produknya dibutuhkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai perlengkapan perabotan rumah tangga. Usaha yang memiliki unggulan pada ukiran tentunya sangat memerlukan inovasi dan kreativitas dalam mengembangkan usahanya, terkhusus pada inovasi produk dan kreativitas guna mempertahankan usaha ditengah banyaknya pesaing.

Inovasi produk merupakan wujud dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan kualitas produk. Dengan adanya inovasi dan kreativitas mampu memunculkan banyak varian produk yang dihasilkan dan berpengaruh pada

6

Wisnu Yoga Sadgotra dan Erik Hadi Saputra, Perencanaan Online Marketplace Untuk

Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) Di Kabupaten Purworejo, Teknik Informatika STMIK

(20)

4

peningkatan tingkat penjualan usaha jati ukir serta berujung pada meningkatnya pendapatan UKM.

Firman Allah dalam Al-Qur’an Surah Ar-Ra’d ayat 11 dijelaskan bahwa:

...





















...

Artinya: “...Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu

kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri...” (Q.S. Ar-Ra’d: 11)7

Ayat di atas menjelaskan bahwa sesungguhnya manusia adalah makhluk yang meiliki tabiat, potensi dan arah yang kompleks8. Ayat ini mendorong manusia untuk selalu mengembangkan kemampuan dasar dengan berfikir kreatif dan inovatif. Salah satu elemen penting yang berkontribusi untuk mendorong kreativitas dan inovasi adalah berpikir kritis. Di banyak situasi, seseorang yang kreatif memiliki pikiran yang kritis.

Usaha Jati Ukir Jepara Indah Mebel merupakan salah satu usaha kecil menengah yang berada di Desa Sangga Buana Kecamatan Way Seputih Kabupaten Lampung Tengah. Usaha jati ukir ini didirikan oleh Bapak Tamam yang awalnya berdiri pada tahun 2010 tetapi sempat mengalami kegagalan yang disebabkan dari berbagai problematika seperti permodalan dan kurangnya keahlian dalam bidang ukiran. Namun hal itu tidak lantas menghapus semangat bapak Tamam, beliau mulai mendirikan kembali usaha jati ukir ini pada tahun 2014 dengan pengalaman usahanya yang pernah

7

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: CV. Diponegoro, 2005), 199.

8

(21)

beridiri walaupun dalam kurun waktu kurang dari satu tahun dan saat ini usaha jati ukir yang dimiliki bapak Tamam masih berjalan dan berkembang hingga saat ini. Usaha Jati Ukir Jepara Indah Mebel kini telah memiliki 4 orang karyawan tetap dengan tugas sesuai keahlian masing-masing.

Usaha Jati Ukir ini juga telah menghasilkan banyak produk ukiran dari kayu jati seperti meja, kursi/sofa, lemari, jam, pintu, dan furniture-furniture lain yang terbuat dari ukiran kayu jati dan jenis kayu lain. Harga produk yang ditawarkan berkisar antara Rp. 1500.000,- sampai Rp. 30.000.000,- sesuai dengan bentuk, ukuran, dan kualitas dari produk yang diinginkan. Banyak belajar dari kegagalan yang pernah dialami dalam memulai usaha, bapak Tamam lebih memfokuskan pada kualiatas dan varian produk yang menjadi kebutuhan masyarakat.9

Tingginya tingkat persaingan tidak hanya dialami oleh usaha-usaha besar saja tetapi juga dialami oleh usaha kecil dan menengah seperti usaha mebel. Persaingan usaha yang semakin ketat mengancam para pelaku usaha untuk terus berusaha mengikuti perubahan dan perkembangan pasar yang menuntut berbagai inovasi, baik inovasi melalui perkembangan produk atau menciptakan produk baru. Inovasi produk yang dihasilkan guna memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen diperlukan agar usaha mebel mampu menghadapi persaingan dan akan berpengaruh pada kinerja pemasaran usaha kecil menengah itu sendiri. Hal ini menjelaskan bahwa inovasi mampu memberikan kontribusi pada persaingan yang akan membawa usaha mencapai keunggulan bersaing.

9

Wawancara dengan Bapak Tamam, pemilik usaha Jati Ukir Indah Mebel, pada 13 Oktober 2019 Pukul 10:30

(22)

6

Berdasarkan seluruh uraian di atas peneliti mempertimbangkan pentingnya peran inovasi dan kreativitas terhadap peningkatan pendapatan usaha jati ukir jepara indah mebel. Oleh karena itu, peneliti bermaksud melakukan penelitian kualitatif sebagai upaya mengungkap efek inovasi produk dan kreativitas terhadap pendapatan usaha jati ukir.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka terdapat rumusan masalah, sebagai berikut: “Bagaimana kontribusi inovasi dan kreativitas dalam meningkatkan pendapatan usaha Jati Ukir Jepara Indah Mebel?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian di atas, maka tujuan dari penelitian antara lain yaitu untuk mengetahui kontribusi inovasi dan kreativitas dalam meningkatkan pendapatan usaha jati ukir jepara indah mebel.

2. Manfaat Penelitian

a. Teoritis

Peneliti mengharapkan terdapat manfaat berupa tambahan wawasan pengetahuan, sumbangan fikiran, menambah ilmu dibidang ekonomi kreatif jati ukir bagi peneliti, masyarakat, khususnya yang berkecimbung dalam bisnis jati ukir.

(23)

b. Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan dan bahan informasi bagi peneliti sendiri dan masyarakat mengenai kontribusi inovasi produk dan kreativitas marketing dalam usaha jati ukir.

D. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat definisi operasional sebagai berikut: 1. Peran

Peran adalah sesuatu yang dilakukan sesuai hak dan kewajibannya.

2. Inovasi

Inovasi adalah suatu penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah diketahui sebelumnya.

3. Kreativitas

Kreativitas adalah hasil pemikiran dan gagasan yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan.

4. Meningkatkan

Meningkatkan adalah menaikkan, memperhebat sesuatu hal yang hendak dicapai.

5. Pendapatan

Pendapatan adalah semua penerimaan, baik tunai maupun bukan tunai yang merupakan hasil dari penjualan barang atau jasa dalam jangka waktu tertentu.

(24)

8

6. Usaha Kecil Menengah

Usaha kecil menengah (UKM) adalah suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif sesorang.

7. Perspektif

Perspektif adalah cara pandang atau sudut pandang kita terhadap sesuatu.

8. Ekonomi Islam

Ekonomi Islam adalah suatu perilaku dalam kegiatan ekonomi harus sesuai dengan syariat Islam.

9. Usaha Jati Ukir

Usaha jati ukir adalah salah satu usaha kerajinan yang mengandalkan kreativitas pada ukiran.

10. Desa Sangga Buana

Desa sangga buana adalah salah satu desa kecil dikecamatan Way Seputih kabupaten Lampung Tengah yang diresmikan pada tahun 1964. Sebagain besar masyarakat nya bekerja sebagai petani, wiraswasta, buruh, PNS dan lain-lain.

E. Penelitian Relevan

Penelitian relevan adalah penelitian yang mengemukakan dan menunjukkan perbedaan atau persamaan antara penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya dengan penelitian yang sedang dilakukan.

Penelitian peneliti yang berjudul “Peran Ekonomi Kreatif Dalam Meningkatkan Pendapatan Usaha Kecil Menengah (UKM) Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Usaha Jati Ukir Jepara Indah Mebel Desa Sangga

(25)

Buana Kecamatan Way Seputih Kabupaten Lampung Tengah)”. Berikut ini adalah skripsi yang memiliki titik singgung dengan penelitian peneliti, antara lain sebagai berikut:

Pertama, penelitian yang dilakukan Helen Malinda yang berjudul Analisis Strategi Pengembangan Bisnis UKM Guna Meningkatkan Pendapatan Karyawan Menurut Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Usaha Bakso Ikan Cahaya Bahari Desa Linggar Jati Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengembangan yang dilakukan oleh perusahaan Cahaya Bahari adalah dengan menggunakan bauran pemasaran (marketing mix) yang meliputi produk yang halal, harga yang terjangkau, dan promosi yang transparan. 10

Terdapat persamaan antara penelitian keduanya yakni terfokus pada UKM dan sama-sama menggunakan metode penelitian kualitatif. Sedangkan perbedaannya di penelitian Helen Malinda mengkaji strategi pengembangan dan terfokus dalam meningkatkan pendapatan karyawan.

Kedua, Penelitian yang dilakukan oleh Multazam Nasruddin yang berjudul Analisis Peran Usaha Kecil Menengah (UKM) Terhadap Peningkatan Ekonomi Keluarga Karyawan (Studi di CV. Citra Sari Kota Makasar). Hasil penelitian menunjukkan bahwa UKM CV. Citra Sari berperan penting bagi peningkatan ekonomi karyawan karena mereka sudah mampu membiayai sekolah adik-adiknya, anak-anaknya dan terbebas dari pengangguran serta

10

Helen Malinda, “Analisis Strategi Pengembangan Bisnis UKM Guna Meningkatkan Pendapatan Karyawan Menurut Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Usaha Bakso Ikan Cahaya Bahari Desa Linggar Jati Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan)”, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Skripsi 2017.

(26)

10

mengurangi beban orangtua meskipun pendapatan yang diperoleh belum terlalu banyak seperti karyawan diperusahaan pada umumnya. 11

Terdapat persamaan antara penelitian ini yakni pada metode penelitian yang sama-sama menggunakan penelitian lapangan dan pengumpulan data yang menggunakan observasi, interview dan dokumentasi. Kemudian perbedaannya lebih menekankan pada peran usaha kecil menengah terhadap peningkatan ekonomi keluarga.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Heny Febria Sari yang berjudul Pemberdayaan Usaha Ekonomi Kreatif Dalam Meningkatkan Pendapatan Ekonomi Keluarga Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Usaha Kecil Dodol Lele, Di Desa Adiwarno Batanghari Lampung Timur). Dari hasil penelitian pemberdayaan usaha ekonomi kreatif dalam meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga kepada masyarakat adalah pada kerangka (enabling) menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakkat berkembang, dan kerangka (empowering) memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat, serta melindungi sebagai upaya mencegah terjadinya persaingan yag tidak seimbang. Dari kerangka-kerangka pemberdayaan dan prinsip ekonomi Islam, bentuk pemberdayaan ialah membatu pendapatn perekonomian keluarga bagi setiap anggota yang didampingi oleh ibu Eka Purwanti. 12

11

Multazam Nasruddin, “Analisis Peran Usaha Kecil Menengah (UKM) Terhadap Peningkatan Ekonomi Keluarga Karyawan (Studi Di CV. Citra Sari Kota Makasar), Universitas Islam Negeri Makasar”, Skripsi 2016.

12

Heny Febria Sari, “Pemberdayaan Usaha Ekonomi Kreatif Dalam Meningkatkan Pendapatan Ekonomi Keluarga Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Usaha Kecil Dodol Lele, di Desa Adiwarno Batanghari Lampung Timur)”, Institut Agama Islam Negeri Metro, Skripsi 2017.

(27)

Terdapat persamaan antara penelitian ini yakni pada metode penelitian yang sama-sama menggunakan penelitian lapangan dan pengumpulan data yang menggunakan observasi, interview dan dokumentasi. Kemudian perbedaannya lebih menekankan pada bahasan pemberdayaan usaha ekonomi kreatif dalam meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga.

Persamaan dan perbedaan dari penelitian relevan di atas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1.1.

Persamaan dan Perbedaan Penelitian Relevan

Judul Penelitian Persamaan Perbedaan

Analisis Strategi

Pengembangan Bisnis UKM Guna Meningkatkan

Pendapatan Karyawan Menurut Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Usaha Bakso Ikan Cahaya Bahari Desa Linggar Jati Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan) Menggunakan metode penelitian kualitatif 1. Terfokus pada strategi pengembangan UKM 2. Terfokus dalam meningkatkan pendapatan karyawan

Analisis Peran Usaha Kecil Menengah (UKM) Terhadap Peningkatan Ekonomi

Keluarga Karyawan (Studi di CV. Citra Sari Kota Makasar)

Menggunakan metode penelitian kualitatif Terfokus pada peningkatan ekonomi keluarga. Pemberdayaan Usaha Ekonomi Kreatif Dalam Meningkatkan Pendapatan Ekonomi Keluarga Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Usaha Kecil Dodol Lele, di Desa Adiwarno Batanghari Lampung Timur). Menggunakan metode penelitian kualitatif Terfokus pada peningkatan ekonomi keluarga.

(28)

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan Ekonomi Kreatif 1. Usaha Kecil Menengah (UKM)

a. Definisi Usaha Kecil Menengah (UKM)

Usaha Kecil Menengah adalah sebuah kegiatan perekonomian yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil. Bidang yang digarap oleh usaha kecil menengah antara lain toko kelontong, salon kecantikan, restoran, kerajinan dan lain-lain.1 Di Indonesia UKM menjadi jenis usaha yang paling banyak jumlahnya, dimana usaha ini dijadikan sebagai mata pencaharian atau penghasilan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan dan lapangan pekerjaan.

Menurut keputusan Presiden RI No.99 tahun 1998, pengertian usaha kecil menengah adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan yang tidak sehat.2

UKM (Usaha Kecil Menengah) merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.

1

Wisnu Yoga Sadgotra dan Erik Hadi Saputra, Perencanaan Online Marketplace Untuk

Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) Di Kabupaten Purworejo, Teknik Informatika STMIK

Yogyakarta, Jurnal Ilmiah DASI, Vol. 14 No. 04 Desember 2013, 55.

2

(29)

UKM Dapat didefinisikan sebagai suatu usaha yang dikerjakan oleh beberapa orang disuatu daerah tertentu dimana usaha itu merupakan usaha individu dan bukan lembaga formal.3 Para pengelola UKM biasanya fokus dalam satu bidang usaha dengan modal dan pekerja dengan jumlah sedikit.

b. Kriteria Usaha Kecil Menengah (UKM)

Adapun kriteria usaha mikro, kecil dan menengah berdasarkan Undang-Undang No.20 tahun 2008 sebagai berikut4:

1) Kriteria Usaha Mikro adalah memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah). 2) Kriteria Usaha Kecil adalah memiliki kekayaan bersih lebih dari

Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan 2.500.000.000,- (dua miliar lima ratus juta rupiah).

3) Kriteria Usaha Menengah adalah memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil

3

Thamrin Abduh, Strategi Internasionalisasi UMKM (Makasr: CV Sah Media, 2017), 22.

4

(30)

14

penjualan tahunan lebih dari 2.500.000.000,- (dua miliar lima ratus juta rupiah) sampai dengan 50.000.000.000,- (lima puluh miliar rupiah).

c. Peran Usaha Kecil Menengah (UKM)

UKM (Usaha Kecil Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia. Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru, UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis moneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya. UKM sangat berperan dalam mengurangi tingkat pengangguran yang ada di Indonesia dan menyerap banyak tenaga kerja yang masih menganggur. Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia.5

Adapun peran utama UMKM yaitu6:

1) Pemain utama dalam kegiatan ekonomi di Indonesia. 2) Penyedia kesempatan kerja yang menaik.

3) Pemain penting dalam pengembangan ekonomi lokal dan pengembangan masyarakat.

4) Pencipta pasar dan inovasi baru melalui fleksibilitas dan sensitivitas UMKM serta keterkaitan dinamis antarkegiatan perusahaan.

5

Thamrin Abduh, Strategi Internasionalisasi UMKM, 20.

6

Mukti Fajar, UMKM Di Indonesia Perspektif Hukum Ekonomi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016), 264.

(31)

5) Pemain dalam perbaikan neraca pembayaran internasional melalui peran yang semakin nyata dalam komposisi dan penghematan devisa melalui produk-produk substitusi impor yang dikaitkan oleh UMKM.

2. Ekonomi Kreatif

a. Definisi Ekonomi Kreatif

Ekonomi adalah sistem aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran dan konsumsi barang dan jasa.7 Sedangkan kreatif merupakan sifat yang selalu mencari cara-cara baru.

Ekonomi kreatif merupakan kegiatan ekonomi yang menjadikan kreativitas, warisan budaya dan lingkungan sebagai tumpuan masa depan. Proses penciptaan nilai tambah berdasarkan kreativitas, budaya, dan lingkungan inilah yang memberikan nilai tambah kepada suatu perekonomian.8 Intinya adalah produktivitas yang bersumber dari orang-orang kreatif yang mampu mengandalkan kemampuan ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Ekonomi kreatif dapat menciptakan nilai tambah, penciptaan lapangan pekerjaan melalui pengembangan ekonomi kreatif.

Ekonomi kreatif adalah sebuah konsep yang menempatkan kreativitas dan pengetahuan sebagai asset utama dalam menggerakkan ekonomi. Konsep ekonomi kreatif merupakan konsep ekonomi di era global yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan

7

Vinna Sri Yuniarti, Ekonomi Makro Syariah (Bandung: CV Pustaka Setia, 2016), 11.

8

Carunia Mulya Firdausy, Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2017), 10–12.

(32)

16

mengandalkan ide, gagasan dan stock of knowledge dari sumber daya manusia sebagai faktor utama dalam kegiatan ekonominya.9

Ekonomi kreatif adalah suatu konsep untuk merealisasikan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan berbasis kreativitas. Pemanfaatan sumber daya yang bukan hanya terbarukan, bahkan tidak terbatas, yaitu ide, gagasan, bakat atau talenta dan kreativitas. Nilai ekonomi dari suatu produk atau jasa di era kreatif tidak lagi ditentukan oleh bahan baku atau sistem produksi seperti pada era industri, tetapi lebih kepada pemanfaatan kreativitas dan penciptaan inovasi melalui perkembangan teknologi yang semakin maju.10 Industri tidak dapat lagi bersaing di pasar global dengan hanya mengandalkan harga atau kualitas produk saja, tetapi harus bersaing berbasiskan inovasi, kreativitas dan imajinasi.

Ekonomi kreatif adalah ekonomi yang berlandaskan pada kreativitas dan inovasi. Kreativitas dan inovasi inilah yang dapat meningkatkan daya saing produk Indonesia baik di pasar domestik maupun internasional. Potensi peningkatan inovasi dan kreativitas berasal dari kearifan lokal masing-masing daerah di Indonesia. Peningkatan daya saing produk dan daya saing sumber daya manusia usaha/perusahaan ekonomi kreatif baik itu usaha/perusahaan yang berskala mikro, kecil, menengah, maupun berskala besar dapat

9

Ahmad Sururi, “Inovasi Model Pengembangan Kebijakan Ekonomi Kreatif Provinsi

Banten", Jurnal Ilmu Sosila Dan Politik, Universitas Serang Raya, Scientium, Volume 6, No. 1,

Juni 2017, 99.

10

Rochmat Aldy Purnomo, Ekonomi Kreatif Pilar Pembangunan Indonesia (Surakarta: Ziyad Visi Media, 2016), 8.

(33)

dilakukan dengan mula-mula mengetahui profil dari pengusaha dan karakteristik usaha/perusahaan ekonomi kreatif di Indonesia.11 Dengan begitu, diharapkan usaha/perusahaan ekonomi kreatif dapat bersaing dalam pasar domestik dan internasional.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa ekonomi kreatif merupakan suatu konsep di era ekonomi baru yang bersumber dari kreativitas, inovasi, bakat, dan ide serta sumber daya manusia yang menjadi kunci utama sebagai faktor produksi dalam menjalankan ekonomi dengan menciptakan berbagai kreasi yang berdampak pada penciptaan lapangan kerja baru.

b. Urgensi Ekonomi Kreatif

Pengaruh ekonomi kreatif terhadap perekonomian Indonesia sangatlah besar. Salah satu pengaruh terpenting dari ekonomi kreatif terhadap perekonomian di Indonesia adalah bahwa ekonomi kreatif memberikan kesempatan terhadap masyarakat untuk ikut serta dalam proses pengembangan ekonomi kreatif.12 Dalam hal ini sumber daya manusia sangat berperan penting dalam pengembangan ekonomi kreatif, karena sumber daya manusia menuangkan ide ataupun gagasan mengikuti perkembangan zaman saat ini.

Ekonomi kreatif dapat memberikan dampak terhadap peningkatan pengembangan sosial budaya yang ada di masyarakat, selain itu hasil peningkatan output yang dihasilkan oleh ekonomi kreatif

11

Subdirektorat Statistik Komunikasi dan Teknologi Informasi, Profil Usaha/Perusahaan

16 Subsektor Ekraf Berdasarkan Sensus Ekonomi 2016, (Jakarta: Badan Pusat Statistik, 2017), 4. 12

(34)

18

dapat berdampak terhadap peningkatan kualitas hidup dari masyarakat.13 Dampak dari hasil ekonomi kreatif akan berlangsung dirasakan oleh masyarakat tentunya dalam peningkatan perekonomian.

c. Sektor-Sektor Ekonomi Kreatif

Ekonomi kreatif di Indonesia sendiri berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Perpres No.6 Tahun 2009 tentang Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) telah melakukan klasifikasi terhadap subsektor ekonomi kreatif menjadi 16 subsektor ekonomi kreatif. Dari 16 subsektor tersebut, Bekraf fokus mengembangkan keenam subsektor ekonomi kreatif unggulan. Keenam subsector ekonomi kreatif unggulan adalah kriya, kuliner, fesyen, film, pengembangan game, serta musik. Fokus pada 6 subsektor unggulan ini dikarenakan potensi pengembangan yang sangat besar untuk Indonesia.14

Subsektor yang merupakan bagian dari ekonomi kreatif adalah Periklanan (advertising), Arsitektur, Pasar Barang Seni, Kriya, Desain, Fesyen (fashion), Video/ Film/ Fotografi, Permainan Interaktif, Musik, Seni pertunjukkan (showbiz), Penerbitan dan Percetakan, Layanan Komputer dan Piranti Lunak (software) atau Teknologi Informasi, Televisi dan Radio (broadcasting), Riset dan Pengembangan (Research

and Development), Kuliner, serta Aplikasi dan game developer15.

13

Carunia Mulya Firdausy, Strategi pengembangan., 16.

14

Peraturan Presiden RI Nomor 72 tahun 2015.

15

(35)

B. Inovasi dan Kreativitas 1. Inovasi

a. Definisi Inovasi

Inovasi (Innovation) Suatu transformasi dari ide atau gagasan dengan dasar kreativitas dengan memanfaatkan penemuan yang sudah ada untuk menghasilkan suatu produk ataupun proses yang lebih baik, bernilai tambah, dan bermanfaat.16 Suatu produk yang sudah ada, kemudian di-inovasikan dan bisa menghasilkan sesuatu yang bernilai jual lebih tinggi dan lebih bermanfaat.

Inovasi merupakan wujud kreativitas yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang kita miliki.17 Inovasi adalah suatu kombinasi visi untuk menciptakan suatu gagasan yang baik dan keteguhan serta dedikasi untuk mempertahankan konsep melalui implementasi.

Dengan adanya inovasi maka seseorang dapat menambahkan nilai dari produk, pelayanan, proses kerja, pemasaran, sistem pengiriman, dan kebijakan, tidak hanya bagi perusahaan tapi juga

stakeholder clan masyarakat. Kemampuan inovasi merupakan proses

mengubah peluang suatu gagasan dan ide-ide yang dapat dijual. Oleh karena itu, jika seorang wirausaha ingin sukses di dalam usahanya, ia

16

Rochmat Aldy Purnomo, Ekonomi Kreatif., 9.

17

Yuyus Suryana dan Kartib Bayu, Kewirausahaan Pendekatan Karakteristik

(36)

20

harus membuat produknya dengan inovasi-inovasi baru karena inovasi faktor penting dalam proses produk dan pelayanan.

Tujuan dari inovasi tidak hanya untuk mengurangi biaya produksi, tetapi banyak berhubungan juga dengan meningkatkan kualitas produk dan pelayanan, merancang produk yang lebih baik, mengusahakan daur hidup produk yang lebih panjang dan merespons kebutuhan serta tuntutan pelanggan. Dengan konteks kekinian, inovasi diterima sebagai elemen penting dari strategi bisnis perusahaan, dimana inovasi telah menjadi kontributor penting dalam memenangkan persaingan.18

b. Inovasi Produk

Menurut Susi Desmaryani, inovasi produk adalah jenis inovasi yang mencerminkan perubahan dalam produk dan jasa yang ditawarkan perusahan di pasar. Proses inovasi produk tersebut akan berdampak secara langsung terhadap keberhasilan perusahaan yang ditunjukkan dengan peningkatan revenue maupun profit.19 Inovasi

berkaitan dengan waktu dan kecepatan merupakan kunci sukses bagi organisasi.

Inovasi produk merupakan suatu usaha yang dilakukan dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan kualitas produk. Inovasi produk bukan hanya sekedar menjadikan produk baru ataupun produk yang berbeda, tetapi menciptakan produk baru yang dibutuhkan

18

Nasution dan Kartajaya, Inovasi, 24.

19

(37)

hingga menjadikan produk yang disukai para pelanggan nantinya. Dengan demikian inovasi produk menjadi hal penting untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan unggul dalam persaingan pasar.

Adapun dasar untuk meningkatkan kemampuan inovasi dibidang produk dan pelayanan sebagai berikut:20

1) Memulai belajar berinovasi dari pengalaman.

2) Menghargai karyawan yang memiliki gagasan inovasi. 3) Berorientasi pada tindakan untuk berinovasi.

4) Menentukan tujuan dalam berinovasi.

5) Membuat produk penuh inovasi dengan proses secara sederhana. 6) Memulai membuat produk dengan inovasi yang terkecil.

7) Menjalankan uji coba dan merevisinya.

8) Mengikuti jadwal yang sudah ditentukan dalam berinovasi.

9) Bekerja dengan semangat, mempunyai keyakinan dengan penuh inovasi dan resiko.

Inovasi produk dapat diklasifikasikan dalam dua dimensi yaitu produk baru bagi perusahaan dan produk baru bagi pelanggan yang diklasifikasikan ke dalam enam Indikator inovasi produk yaitu: 21(1) penemuan baru, (2) produk lini baru, (3) perbaikan produk, (4) perluasan produk, (5) pengurangan biaya, (6) reposisi produk di pasar. Penemuan baru dan produk lini baru di identifikasikan sebagai

20

A.Rusdiana, Kewirausahaan Teori dan Praktik, 107.

21

(38)

22

langkah maju dari produk dan jasa dalam zona yang beresiko tinggi. Perbaikan produk dan perluasan lini merupakan prosuk dengan resiko relatif rendah, sedangkan pengurangan biaya dan reposisi produk atau kombinasi keduanya merupakan pengembangan produk dengan resiko paling rendah.

2. Kreativitas

Kreatif adalah sifat yang selalu mencari cara-cara baru dan inovatif adalah sifat yang menerapkan solusi kreatif.22 Kreatif tapi tidak inovatif adalah percuma, karena ide hanya sebatas pemikiran tanpa ada realisasi kegiatan yang dilakukan. Itu berarti bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang.

Kreativitas merupakan sekumpulan ide baik berupa pengetahuan maupun pengalaman yang berada dalam pikiran manusia yang kemudian digabungkan menjadi sesuatu hal yang bersifat kreatif yang berguna baik pada dirinya maupun orang lain atau organisasi dalam situasi atau kondisi yang tidak menentu.23 Kreativitas diwujudkan untuk hal yang bermanfaat bagi kedepannya.

Kreativitas merupakan hal yang tidak begitu saja terjadi dalam organisasi sehingga pengusaha atau wirausaha harus membuat lingkungan yang dapat menyuburkan kreativitas bagi dirinya sendiri maupun bagi

22

Andreas Syah Pahlevi dkk., Kolase Pemikiran Ekonomi Kreatif Indonesia, 15–16.

23

(39)

kayawan.24 Gagasan baru merupakan kreasi yang mudah dihancurkan, tetapi lingkungan organisasi yang tepat dapat mendorong orang untuk mengembangkan dan mengolahnya.

Rochmat Aldy Purnomo berpendapat bahwa kreativitas (creativity) dapat dijabarkan sebagai suatu kapasitas atau kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang unik, fresh, dan dapat diterima umum. Bisa juga menghasilkan ide baru atau praktis sebagai solusi dari suatu masalah, atau melakukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada (thinking out of the box). 25Seseorang yang memiliki kreativitas dan dapat memaksimalkan kemampuannya itu, bisa menciptakan dan menghasilkan sesuatu yang berguna bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

Seorang wirausaha yang memiliki daya pengembangan kreativitas yang tinggi dapat merombak dan mendorongnya dalam pengembangan lingkungan usahanya agar menjadi berhasil. Hal ini karena dengan kreativitas, seorang wirausaha dapat26:

a. Meningkatkan efisiensi kerja, b. Meningkatkan inisiatif, c. Meningkatkan penampilan, d. Meingkatkan mutu produk, e. Meningkatkan keuntungan.

24

Susi Desmaryani, Wirausaha dan Daya Saing, 35–36.

25

Rochmat Aldy Purnomo, Ekonomi Kreatif Pilar Pembangunan Indonesia, 9.

26

(40)

24

Adapun Indikator kreativitas produk antara lain27: (1) keaslian dan kebaruan produk, (2) transformasi produk, (3) kelayakan produk yang berupa aspek kualitas dan daya tarik.

Kreativitas dapat dikembangkan dan ditingkatkan, serta dapat dipengaruhi oleh bakat, kemampuan dan ilmu pengetahuan. Begitu juga pengalaman seseorang merupakan guru yang berharga untuk memicu kreativitasnya. Seorang wirausaha dikatakan kreatif apabila mempunyai kemampuan untuk mencipatakan sesuatu yang baru.

C. Pendapatan Usaha 1. Definisi Pendapatan

Pendapatan adalah uang yang diterima perusahaan karena telah menjual barang dan jasa yang dihasilkan. Pendapatan dapat bersasal dari penjualan barang atau jasa, penggunaan asset perusahaan oleh pihak lain yang menghasilkan bunga, dividen, maupun royalty. Pengakuan pendapatan dilakukan saat adanya kemungkinan besar manfaat ekonomi masa depan yang dapat diukur secara andal akan mengalir keperusahaan.28 Sedangkan biaya yang dihasilkan dari perolehan pendapatan juga harus dapat diukur dengan andal.

27

Widiya Dewi Anjaningrum dan Agus Purnomo Sidi, Kreatifitas dan Inovasi Produk

Industri Kreatif, Conference In Innovation And Application Of Science And Technology,

Universitas Widyagama Malang, September 2018, hal.64

28

Faiz Zamzami dan Nabella Duta Nusa, Akuntansi Pengantar I (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2016), 21–22.

(41)

Sadono Sukirno mendefinisikan pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan dan tahunan.29

Pendapatan bagi sejumlah pelaku ekonomi merupakan uang yang telah diterima oleh pelanggan dari perusahaan sebagai hasil penjualan barang dan jasa.30 Pendapatan juga diartikan sebagai jumlah penghasilan, baik dari perorangan maupun keluarga dalam bentuk uang yang diperolehnya dari jasa setiap bulan, atau dapat juga diartikan sebagai keberhasilan usaha.

Pendapatan adalah pengakuan perusahaan atas penerimaan balas jasa dari pemakai jasa yang telah diberikan perusahaan.31 Seseorang yang telah bekerja kemudian mendapatkan gaji atas pekerjaan yang telah dilakukan.

Pendapatan pada UKM mampu ditingkatan dengan adanya inovasi dan kreativitas yang dilakukan dalam mengembangkan usaha ditengah banyaknya para pesaing. Hal berupa penciptaan produk baru dengan inovasi dan kreativitas yang menarik para pelanggan tentunya akan berimbas pada peningkatan penjualan produk. Jadi, ketika inovasi dan kreativitas ditingkatkan maka pendapatan usaha tersebut akan meningkat, begitu pula sebaliknya.

29

Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013), 47.

30

Ni Kadek Arifini dan Made Dwi Setyadhi Mustika, Analisis Pendapatan Pengrajin

Perak Di Desa Kamasan Kabupaten Klungkung, Jurnal Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi

Universitas Udayana, Vol. 2, No. 6, Juni 2013, 297.

31

Hartono dan Namira Ufrida Rahmi, Pengantar Akuntansi (Yogyakarta: Deepublish, 2018), 17.

(42)

26

2. Macam-macam dan Indikator Pendapatan

Pendapatan diartikan sebagai pendapatan bersih seseorang baik berupa uang atau natura. Secara umum pendapatan dapat digolongkan menjadi 332, diantaranya sebagai berikut:

a. Gaji dan upah. Suatu imbalan yang dieroleh seseorang setelah melakukan suatu pekerjaan untuk orang lain, perusahaan swasta atau pemerintah.

b. Pendapatan dari kekayaan. Pendapatan dari usaha sendiri merupakan nilai total produksi dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan baik dalam bentuk uang atau lainnya, tenaga kerja keluarga dan nilai sewa kapital untuk sendiri tidak diperhitungkan.

c. Pendapatan dari sumber lain. Dalam hal ini pendapatan yang diperoleh tanpa mencurahkan tenaga kerja antara lain penerimaan dari pemerintah, asuransi pengangguran, menyewa aset, bunga bank serta sumbangan dalam bentuk lain. Tingkat pendapatan (income level) adalah tingkat hidup yang dapat dinikmati oleh seseorang individu atau keluarga yang didasarkan atas penghasilan mereka atau sumber-sumber pendapatan lain.

32

Iskandar ,Pengaruh Pendapatan Terhadap Pola Pengeluaran Rumah Tangga Miskin

(43)

Sedangkan Indikator yang dapat memaksimumkan penerimaan pendapatan suatu asaha adalah33:

1) Modal usaha

Modal usaha adalah semua bentuk kekayaan yang dapat digunakan langsung mauoun tidak langsung dalam proses produksi untuk menambah output. Modal atau biaya adalah salah satu indikator disetiap usaha, baik berskala kecil, menengah maupun besar.

2) Lama usaha

Lama usaha merupakan lamanya pedagang berkarya pada usaha perdagangan yang sedang dijalani saat ini. Lamanya usaha dapat menimbulkan pengalaman berusaha. Lama pembukaan usaha dapat memperngaruhi tingkat pendapatan, lama seorang pelaku bisnis menekuni bidang usahanya akan mempengaruhi produktivitasnya sehingga dapat menambah efisiensi dan mampu menekan biaya produksi lebih kecil dari pada hasil penjualan.

3) Jam kerja pedagang

Jam kerja merupakan bagian dari teori ekonomi mikro, khususnya pada teori penawaran tenaga kerja yaitu tentang kesediaan individu untuk bekerja dengan harapan memperoleh penghasilan atau tidak bekerja dengan konsekuensi mengorbankan penghasilan yang seharusnya didapatkan.

33

Gestry Romaito Butarbutar,Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan

Usaha Industri Makanan Khas Dikota Tebing Tinggi, JOM Fekon, Vol.4 No.1, februari 2017,

(44)

28

D. Kajian Ekonomi Islam 1. Definisi Ekonomi Islam

Istilah ekonomi Islam berasal dari dua kata: ekonomi (terjemahan

economics, economic, dan economy) dan Islam (terjemahan Islamic). Islam

adalah kata bahasa Arab yang terambil dari kata salima yang berarti selamat, damai, tunduk, pasrah dan berserah diri. Obyek penyerahan diri ini adalah Pencipta seluruh alam semesta, yakni Allah SWT.34 Jadi, Islam adalah suatu ajaran yang bersifat penyerahan, tunduk dan patuh terhadap perintah-perintah untuk dilaksanakan oleh setiap manusia.

Secara umum ekonomi Islam dapat didefinisikan sebagai perilaku individu Muslim dalam setiap aktivitas ekonomi syariahnya harus sesuai dengan tuntunan syariat Islam, dalam rangka mewujudkan dan menjaga

maqashid syariah (agama, jiwa, akal, nasab, dan harta). Tujuan yang ingin

dicapai dalam suatu sistem ekonomi Islam berdasarkan konsep dasar dalam Islam, yaitu tauhid dan berdasarkan rujukan pada Al-Qur’an dan As-sun nah.35

Ekonomi Islam memiliki sifat dasar sebagai ekonomi Rabbani dan Insani. Disebut ekonomi Rabbani karena sarat dengan arahan dan nilai-nilai Ilahiah. Lalu ekonomi Islam dikatakan memiliki dasar sebagai ekonomi Insani karena sistem ekonomi ini dilaksanakan dan ditujukan untuk kemakmura manusia. Ilmu ekonomi Islam merupakan ilmu

34

Abdul Aziz, Ekonomi Islam Analisis Mikro dan Makro (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), 2.

35

M. Nur Rianto Al Arif, Pengantar Ekonomi Syariah Teori dan Praktik (Bandung: CV Pustaka Setia, 2015), 23.

(45)

pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diIlhami oleh nila-nilai Islam.36 Nilai-nilai inilah yang kemudian menjadi aturan mengikat, dengan ini setiap tindakan manusia tidak boleh lepas dari nilai, yang secara vertikal mencerminkan moral yang baik dan horizontal member manfaat bagi manusia dan makhluk lainnya.

2. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam

Prinsip-prinsip ekonomi Islam secara garis besar dapat dijabarkan sebagai berikut:37

a. Sumber daya dipandang sebagai amanah Allah kepada manusia, sehingga pemanfaatannya haruslah bisa dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Implikasinya adalah manusia harus menggunakan dalam kegiatan yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.

b. Kepemilikan pribadi diakui dalam batas-batas tertentu yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat dan tidak mengakui pendapatan yang diperoleh secara tidak sah.

c. Bekerja adalah kekuatan penggerak utama kegiatan ekonomi Islam. Islam mendorong manusia untuk bekerja dan berjuang untuk mendapatkan materi/harta dengan berbagai cara, asalkan mengikuti aturan yang telah ditetapkan.

d. Kepemilikan kekayaan tidak boleh hanya dimiliki oleh segelintir orang-orang kaya, dan harus berperan sebagai kapital produktif yang

36

Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Ekslusif Ekonomi Islam (Jakarta: Prenadamedia Group, 2006), 15.

37

Eko Suprayitno, Ekonomi Islam Pendekatan Ekonomi Makro Islam dan Konvensional (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), 2–3.

(46)

30

akan meningkatkan besaran produk nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

e. Islam menjamin kepemilikan masyarakat dan penggunaannya dialokasikan untuk kepentingan orang banyak. Prinsip ini didasari oleh sunnah Rasulullah yang menyatakan bahwa masyarakat mempunyai hak yang sama atas air, padang rumput, dan api.

f. Seorang muslim harus tunduk pada Allah dan hari pertanggungjawaban di akhirat. Kondisi ini akan mendorong seorang muslim menjauhkan diri dari hal-hal yang berhubungan dengan maisir, gharar dan berusaha dengan cara yang batil, melampui batas dan sebagainya.

g. Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas (nisab). Zakat ini merupakan alat distribusi sebagian kekayaan orang kaya yang ditujukan untuk orang miskin dan mereka yang membutuhkan. Menurut pendapat para ulama, zakat dikenakan 2, 5% untuk semua kekayaan yang tidak produktif, termasuk di dalamnya adalah uang kas, deposito, emas, perak dan permata, dan 10% dari pendapatan bersih investasi.

h. Islam melarang riba dalam segala bentuknya, karena riba (bunga) merupakan salah satu penyelewengan uang.

3. Hukum Ukiran Menurut Islam

Banyak pendapat yang menjelaskan masalah Tashwir (melukis/ membuat, mengukir patung), salah satunya dari hadis Riwayat Al-Bukhari

(47)

dari Ibnu Abbas r.a. dari Abi Thalhah r.a. bahwa Nabi SAW. bersabda, “Malaikat tidak berkenan masuk sebuah rumah yang di dalamnya ada

anjingnya, juga yang ada gambar-gambar (makhluk hidup)-Nya.”

Kemudian Abu Zur’ah dan Abu Hurairah yang memasuki rumah Marwan Ibnu Al-Hakam di Madinah sebagaimana riwayat Muslim. Abu Hurairah melihat di plafon rumah ada seorang pelukis yang sedang melukis, maka ia berkata: “Aku mendengar Rasulullah bersabda: “Dan

siapakah yang lebih zalim daripada orang yang sengaja mencipta seperti makhluk-ku? Yang dimaksud mencipta disini adalah menggambar suatu

gambar, bukan mencipta semua aspek makhluk karena tidak seorang pun yang mampu menciptakan seperti ciptaan Allah. Secara tekstual, larangan melukis makhluk ini mencakup lukisan tiga dimensi seperti patung dan lukisan dua dimensi (seperti foto). Oleh karena itu Abu Hurairah tidak suka ukiran pada plafon rumah.38

Kesimpulan dari hadis-hadis di atas adalah haram jika dengan sengaja menggambar/melukis, dan mengukir obyek yang menyerupai makhluk Allah untuk disembah atau dikultuskan. Adapun menggambar orang-orang shalih dan para pahlawan agar jasa-jasa mereka menjadi suri tauladan, maka hal ini bertujuan baik. Keharaman itu berlaku pada gambar-gambar yang berbadan utuh sehingga dimungkinkan hidup, adapun jika gambar-gambar itu dapat menimbulkan penghormatan mencapai pengkultusan bahkan penyembahan maka haram hukumnya.

38

Imam Nawawi dan Imam Qasthalani, Hadis Qudsi Firman Allah yang Tak Tercantum

(48)

32

Ulama kita juga memberi pengecualian gambar-gambar dan boneka-boneka mainan anak-anak sebagai sesuatu yang diperbolehkan karena jauh dari tujuan-tujuan yang diharamkan.39

39

(49)

33

A. Jenis dan Sifat Penelitian 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan dengan sasaran penelitiannya masyarakat, baik masyarakat secara umum maupun masyarakat secara khusus yaitu hanya salah satu kelompok masyarakat yang menjadi sasaran penelitiannya.1 Mengingat penelitian ini menggunakan penelitian lapangan maka dalam mengumpulkan data-datanya mengambil dari lokasi penelitian yang berkenaan dengan permasalahan tersebut, yaitu di usaha jati ukir Desa Sangga Buana, Kecamatan Way Seputih, Kabupaten Lampung Tengah.

Penelitian lapangan ini dilakuan dengan meneliti secara langsung permasalahan yang ada di lapangan agar mendapatkan hasil yang diinginkan secara maksimal.

2. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.2 Penelitian kualitatif adalah penelitian

1

Toto Syatori Nasehudin dan Nanang Gozali, Metode Penelitian Kuantitatif (Bandung: Pustaka Setia, 2012), 55.

2

Nurul Zuriah, Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori Aplikasi (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), 47.

(50)

34

yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan cara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/ kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.3

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang mendeskripsikan hasil penelitian secara sistematis, akurat dan nalar dengan merangkai kalimat secara tepat untuk memperoleh kesimpulan yang tepat. Dari keterangan tersebut dapat dipahami bahwa penelitian deskriptif kualitatif dalam penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai peran inovasi dan kreativitas dalam meningkatkan pendapatan usaha jati ukir jepara indah mebel di desa Sangga Buana Kecamatan Way Seputih Kabupaten Lampung Tengah yang diuraikan dengan kata-kata atau kalimat untuk memperoleh kesimpulan.

B. Sumber Data

Data yang digunakan dakam penelitian ini adalah

1. Sumber Data Primer

Sumber Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.4 Dalam penelitian ini menggunakan data yang bersumber dari lokasi penelitian. Diperoleh

3

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2017), 9.

4

(51)

melalui wawancara kepada pemilik usaha Jati Ukir Jepara Indah Mebel yaitu bapak Tamam dengan menggunakan daftar pertanyaan seperti asal mula usaha yang didirikan, modal awal pendirian usaha, jenis produk yang dihasilkan dan lain-lain serta wawancara dengan beberapa pelanggan usaha jati ukir, data ini merupakan data yang utama peneliti gunakan untuk mencari informasi mengenai peran ekonomi kreatif dalam meningkatkan pendapatan usaha kecil menengah.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misal lewat orang lain atau dokumen.5 Dalam penelitian ini peneliti mendapatkan data dari perpustakaan, buku-buku, jurnal, skripsi, majalah, artikel dan lain sebagainya sebagai data pendukung yang berkaitan dengan peran ekonomi kreatif dalam meningkatkan pendapatan usaha kecil menengah.

Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder berupa buku-buku literatur pokok atau penunjang seperti: Arman Hakim Nasution dan Hermawan Kartajaya, Inovasi, Mukti Fajar, UMKM Di Indonesia

Perspektif Hukum Ekonom, Mauled Moelyono, Menggerakkan Ekonomi Kreatif Anatara Tuntutan Dan Kebutuhan, Yuyus Suryana Dan Kartib

Bayu, Kewirausahaan Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses, M. Fuad dkk, Pengantar Bisnis, Susi Desmaryani, Wirausaha dan Daya

Saing.

5

(52)

36

3. Sumber Data Tersier

Sumber data tersier adalah sumber data kompilasi antara sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data tersier berupa kamus bahasa Indonesia, kamus hukum, ensiklopedia, artikel pada majalah atau surat kabar dan sebagainya.

C. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang valid maka ada beberapa metode pengumpulan data yang peneliti gunakan, sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh informasi secara langsung, mendalam, tidak terstruktur dan individual.6 Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.7

Bentuk wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terarah atau sering disebut wawancara bebas terpimpin. Wawancara terarah atau wawancara bebas terpimpin adalah wawancara yang dilakukan secara bebas, tetapi kebebasan ini tidak terlepas dari pokok permasalahan yang akan ditanyakan kepada responden dan telah

6

Danang Sunyoto, Konsep Dasar Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen (Yogyakarta: CAPS, 2014), 32.

7

(53)

dipersiapkan sebelumnya oleh pewawancara.8 Maksudnya adalah dengan kebebasan maka dapat menggali dan memperoleh informasi lebih tentang pokok permasalhan dari responden. Sedangkan bebas terpimpin adalah peneliti mengontrol jalannya wawancara agar sesuai dengan rencana dan tidak melewati batas dari wawancara. Adapun yang menjadi sasaran dalam wawancara ini adalah pemilik Usaha Jati Ukir Jepara Indah Mebel yaitu bapak Tamam dan pelanggan.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudha berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), cerita, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dalam penelitian kualitatif.9

Data dari dokumentasi bermanfaat bagi peneliti sebagai penunjang informasi dalam penelitian. Dokumen yang diperlukan dalam penelitian ini berupa data yang telah terkumpul. Hal ini digunakan untuk membuktikan kebenaran segala sesuatu yang berkaitan dengan peran ekonomi kreatif dalam meningkatkan pendapatan usaha kecil menengah dan bisa digunakan untuk menunjang wawancara. Metode dokumentasi ini dilakukan untuk

8

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Jakarta: Kencana, 2013), 135.

9

(54)

38

mendapatkan data-data yang belum didapat melalui metode observasi dan wawancara.

D. Teknik Analisa Data

Analisa data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan. Analisis kualitatif dalam suatu penelitian digunakan apabila data penelitian yang diangkat dari lapangan memiliki sifat-sifat kualitatif.10

Metode analisa yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan Deskriptif Kualitatif. Deskriptif Kualitatif adalah memberikan predikat kepada variabel yang diteliti sesuai dengan kondisi yang sebenarnya, yaitu dengan cara memaparkan informasi-informasi yang akurat dan berhubungan dengan permasalahan yang ada, yaitu tentang peran inovasi dan kreativitas dalam meningkatkan pendapatan usaha kecil menengah Jati Ukir Jepara Indah Mebel Desa Sangga Buana, Kecamatan Way Seputih, Kabupaten Lampung Tengah.

Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berdasarkan metode analisa yang menggunakan cara berfikir deduktif yakni cara berfikir yang berlandaskan pada pengetahuan-pengetahuan yang umum, fakta-fakta yang unik dan merangkaikan fakta-fakta yang umum itu menjadi suatu pemecahan masalah yang bersifat khusus.

10

(55)

39

A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian

1. Letak Geografis Usaha Jati Ukir Jepara Indah Mebel Desa Sangga Buana

Pada tahun 1959 wilayah sangga buana dibuka oleh jawatan transmigrasi, setelah itu pada tahun 1964 tepatnya 20 januari 1964 oleh pemerintah melalui jawatan transmigrasi didatangkan rombongan transmigrasi dari Bali, akibat Gunung Agung meletus. Kedatangan rombongan transmigrasi saat itu melalui 2 tahap yaitu: 1) dengan jumlahnya rombongan 121 KK dengan ketua rombongan Nengah Sukarya. 2) dengan jumlah rombongan 244 KK dengan ketua rombongan I Wayan Laba.

Desa Sangga Buana merupakan salah satu desa/kampung di Kecamatan Way Seputih yang mulai diresmikan pada tahun 1964 dan memiliki luas 1.851 Ha dengan jumlah penduduk 2884 jiwa 621 Kepala Keluarga (KK) dan terdiri dari 5 Kepala Urusan 6 Dusun dan 16 Rukun Tetangga(RT). Adapun batas wilayah desa Sangga Buana sebagai berikut: a. Sebelah Utara berbatasan dengan alam atau sungai.

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Reso Binangun Kec.Rumbia. c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sakti Buana.

(56)

40

Gambar 4.1

Lokasi Desa Sangga Buana

Berdasarkan data kependudukan, jumlah penduduk Desa Sangga Buana terdiri dari 1.301 jiwa laki-laki dan 1.183 jiwa perempuan. Penduduk Desa Sangga Buana sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani dengan jumlah kurang lebih 2000 jiwa, wiraswasta 20 jiwa yang salah satunya usaha Jati Ukir Jepara Indah mebel, kemudian buruh 200 jiwa, PNS 20 jiwa dan lain-lain.

Usaha Jati Ukir Jepara Indah Mebel terletak di Dusun 01 RT.001/RW.001 Desa Sangga Buana Kecamatan Way Seputih Kabupaten Lampung Tengah yang merupakan salah satu usaha yang didirikan oleh bapak Tamam warga desa Sangga Buana.

Berdasarkan data tersebut, Desa Sangga Buana Kecamatan Way Seputih Kabupaten Lampung Tengah merupakan tempat yang dijadikan penelitian.

Gambar

Gambar 4.2   Ukiran Khas Jepara
Gambar 4.3   Ukiran Model Baru
Foto bersama Bapak Tamam(Pemilik Usaha Jati Ukir Jepara Indah Mebel)

Referensi

Dokumen terkait

Satu hal yang menarik sebagai tambahan hasil dalam penelitian ini , yaitu peranan obat anti hipertensi golongan ACEI jenis Captopril untuk mengalami pola tekanan

Dengan demikian, total kendaraan yang dimilikinya akan menjadi 310 unit, meningkat dari posisi sebelum IPO yakni pada 2019 yang hanya 105 unit.. Source: Bisnis

frekuensi clock phi pada rangkaian, atau dengan menurunkan bandwidth sinyal, yang dapat dilakukan pada simulasi karena output dari modulator tidak melalui filter

Pada Fuzzy C-Means clustering dengan 3 cluster menunjukkan peringkat cluster terbaik atau termasuk kelompok pelanggan gold atau yang bersifat loyal yaitu cluster 3 kemudian

Untuk mengurangi biaya pengendalian hama, upaya yang dapat dilakukan antara lain adalah menerapkan teknologi pengendalian berbasis ekologi, yang meliputi tumpang sari kapas

Wirid remaja dan didikan subuh ini telah menjadi icon pendidikan keagamaan dalam bentuk pendidikan non formal dalam wajah pendidikan di Kota Padang. Instruksi walikota sebagai

Dalam penelitian ini metode pencatatan dokumen digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif tentang pelaksanaan program dan belanja pada program Polmas

Indikator Kriteria & Bentuk Penilaian Metode Pembelajaran (Estimasi Waktu) Materi Pembelajaran (Pustaka) Bobot Penilaian (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 13-15