WELLSITE GEOLOGIST DALAM TAHAPAN EKSPLORASI WELLSITE GEOLOGIST DALAM TAHAPAN EKSPLORASI
Pada tahapan eksplorasi, salah satu tahapan yang memegang peranan penting Pada tahapan eksplorasi, salah satu tahapan yang memegang peranan penting adalah tahapan pemboran, dimana pada tahapan ini diperlukan adanya pengawasan adalah tahapan pemboran, dimana pada tahapan ini diperlukan adanya pengawasan lapangan yang merupakan peranan seorang
lapangan yang merupakan peranan seorang wellsite geologist. Wellsite geologist wellsite geologist. Wellsite geologist
merupakan seorang pengawas lapangan yang bertugas dan bertanggung jawab merupakan seorang pengawas lapangan yang bertugas dan bertanggung jawab mengawasi suatu lokasi pemboran dalam suatu kegiatan eksplorasi pemboran demi mengawasi suatu lokasi pemboran dalam suatu kegiatan eksplorasi pemboran demi kelancaran pemboran tersebut. Berdasarkan hal tersebut, maka peranan seorang
kelancaran pemboran tersebut. Berdasarkan hal tersebut, maka peranan seorang wellsitewellsite geologist
geologist dalam kelancaran pemboran sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, akan dalam kelancaran pemboran sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, akan dijelaskan peranan seorang
dijelaskan peranan seorang wellsite geologist wellsite geologist dalam eksplorasi pemboran batubara yang dalam eksplorasi pemboran batubara yang dilakukan oleh suatu perusahaan.
dilakukan oleh suatu perusahaan.
Berdasarkan atas pentingnya peranan
Berdasarkan atas pentingnya perananwellsite geologist wellsite geologist dalam tahapan eksplorasi dalam tahapan eksplorasi pemboran,
pemboran, maka maka diperlukan diperlukan adanya adanya kemampuan kemampuan dan dan pengetahuan pengetahuan yang yang akan akan menunjangmenunjang tugas dan tanggung jawab sebagai
tugas dan tanggung jawab sebagai wellsite geologist wellsite geologist . Adapun pengetahuan yang harus. Adapun pengetahuan yang harus diketahui dan dimiliki sebagai
diketahui dan dimiliki sebagaiwellsite geologist wellsite geologist antara lain sebagai berikut : antara lain sebagai berikut :
Memiliki pengetahuan mengenai dasar – dasar geologi.Memiliki pengetahuan mengenai dasar – dasar geologi.
Memahami tahapan-tahapan eksplorasi yang dilakukan.Memahami tahapan-tahapan eksplorasi yang dilakukan.
Memahami teori-teori tentang batubara.Memahami teori-teori tentang batubara.
Mengenali kondisi daerah yang akan di eksplorasi.Mengenali kondisi daerah yang akan di eksplorasi.
Memahami metoda pengambilan data pemboran sesuai dengan SOP (Memahami metoda pengambilan data pemboran sesuai dengan SOP (StandardStandard Operational Procedure
Operational Procedure).).
Secara umum aktivitas, tugas, dan peranan seorang
Secara umum aktivitas, tugas, dan peranan seorangwellsite geologist wellsite geologist dalam dalam tahapan eksplorasi dapat dilihat pada di bawah ini
tahapan eksplorasi dapat dilihat pada di bawah ini
Tabel
Tabel Diagram Diagram Alir Alir AktivitasAktivitasWellsite Geologist Wellsite Geologist
Selanjutnya akan dijelaskan mengenai tugas dan peranan
Selanjutnya akan dijelaskan mengenai tugas dan perananwellsite geologist wellsite geologist dalam dalam eksplorasi dalam beberapa tahapan :
eksplorasi dalam beberapa tahapan :
1.
Salah satu jenis kegiatan dalam eksplorasi untuk penyelidikan di bawah Salah satu jenis kegiatan dalam eksplorasi untuk penyelidikan di bawah permukaan
permukaan bumi bumi adalah adalah pemboran. pemboran. Maksud Maksud dan dan tujuan tujuan kegiatam kegiatam pemboran pemboran dalamdalam eksplorasi geologi adalah :
eksplorasi geologi adalah :
1. Untuk mengetahui jenis dan urutan lapisan batuan 1. Untuk mengetahui jenis dan urutan lapisan batuan 2. Untuk mengetahui adanya indikasi geologi struktur 2. Untuk mengetahui adanya indikasi geologi struktur
3. Untuk mengambil sample yang diperlukan dalam eksplorasi geologi 3. Untuk mengambil sample yang diperlukan dalam eksplorasi geologi 4. Untuk mengetahui kondisi muka air tanah
4. Untuk mengetahui kondisi muka air tanah 5.
5. Sumur Sumur hasil pemboran hasil pemboran dapat dapat digunakan digunakan sebagai sebagai lokasi ulokasi untuk ntuk melakukanmelakukan penyelidikan aspek geofisika (
penyelidikan aspek geofisika (well logingwell loging ). ).
Proses pemboran memiliki beberapa macam kategori yang ditinjau dari beberapa aspek, Proses pemboran memiliki beberapa macam kategori yang ditinjau dari beberapa aspek, di antaranya :
di antaranya :
•
• Berdasarkan metode penetrasi lapisan batuan dan jenis mesin yang digunakan,Berdasarkan metode penetrasi lapisan batuan dan jenis mesin yang digunakan, pemboran dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
pemboran dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
a)
a) Pemboran dengan menggunakan Pemboran dengan menggunakan sistem sistem putaran (putaran ( rotari drillingrotari drilling ). Umumnya ). Umumnya dilakukan untuk pemboran pada batuan yang relatif keras dan pengambilan conto dilakukan untuk pemboran pada batuan yang relatif keras dan pengambilan conto batuan dalam kondisi
batuan dalam kondisidisturbdisturb (kondisi terganggu) (kondisi terganggu) b)
b) Pemboran Pemboran dengan dengan menggunakan menggunakan sistem sistem tumbukan tumbukan (percussion(percussion drilling drilling).). Umumunya dilakukan untuk pemboran pada batuan / tanah yang relatif lunak dan Umumunya dilakukan untuk pemboran pada batuan / tanah yang relatif lunak dan pengambilan contoh batuan dalam kondisi
pengambilan contoh batuan dalam kondisiundisturbundisturb(kondisi tidak terganggu).(kondisi tidak terganggu). c)
c) Pemboran dengan menggunakan sisPemboran dengan menggunakan sistem campuran antara tem campuran antara rotary drilling rotary drilling dengandengan sistem tumbukan (
sistem tumbukan ( percission drilling percission drilling). Umumnya dilakukan untuk pemboran pada). Umumnya dilakukan untuk pemboran pada batuan atau
batuan atau tanah yang tanah yang relatif lunak, kerelatif lunak, keras dan ras dan pengambilan contoh pengambilan contoh batuan dalambatuan dalam kondisi
(
( kondisi kondisi terganggu terganggu dan dan kondisi kondisi tidak tidak terganggu terganggu ).).
•
• Berdasarkan Berdasarkan arahnya, pemboran dibagi arahnya, pemboran dibagi menjadi beberapa jenis, menjadi beberapa jenis, yaitu:yaitu:
a) Pemboran vertikal yaitu pemboran yang arahnya relatif tegak lurus dengan a) Pemboran vertikal yaitu pemboran yang arahnya relatif tegak lurus dengan
permukaan bumi. permukaan bumi. b)
b) Pemboran Pemboran horisontal horisontal yaitu yaitu pemboran pemboran yang yang arahnya arahnya relatif relatif sejajar sejajar dengandengan permukaan bumi.
permukaan bumi. c)
c) Pemboran directional Pemboran directional yaitu pemboran yaitu pemboran yang arahnya ditentukan yang arahnya ditentukan berdasarkan arahberdasarkan arah tertentu.
tertentu.
•
• Berdasarkan metode pengambilan sample batuan, pemboran dibagi menjadi tiga jenis,Berdasarkan metode pengambilan sample batuan, pemboran dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
yaitu:
a) Pemboran
a) Pemboran full coring, full coring, yaitu pemboran yang dilakukan dengan mengambil semua yaitu pemboran yang dilakukan dengan mengambil semua sample batuan.
sample batuan. b)
b) PemboranPemboran open holeopen hole, yaitu pemboran yang dilakukan dengan tidak mengambil, yaitu pemboran yang dilakukan dengan tidak mengambil sample batuan, dimana data yang data pemboran ini berdasarkan deskripsi
sample batuan, dimana data yang data pemboran ini berdasarkan deskripsicuttingcutting
yang diambil permeternya. yang diambil permeternya. c) Pemboran
c) Pemboran touch coringtouch coring, yaitu pemboran yang merupakan kombinasi antara, yaitu pemboran yang merupakan kombinasi antara pemboran
pemboran open open hole hole dengan dengan pemboran pemboran coring, coring, dimana dimana pemboran pemboran coring coring hanyahanya dilakukan pada lapisan batuan yang diinginkan.
dilakukan pada lapisan batuan yang diinginkan.
•
• Berdasarkan kedalaman penetrasi, pemboran dibagi dua jenis,yaitu:Berdasarkan kedalaman penetrasi, pemboran dibagi dua jenis,yaitu: a) Pemboran dalam (
a) Pemboran dalam (deep drillingdeep drilling),yaitu pemboran yang dilakukan dengan),yaitu pemboran yang dilakukan dengan kedalaman pemboran mencapai 51 meter atau lebih.
kedalaman pemboran mencapai 51 meter atau lebih. b)
b) Pemboran Pemboran dangkal dangkal ((shallow drillingshallow drilling), yaitu pemboran yang dilakukan dengan), yaitu pemboran yang dilakukan dengan kedalaman pemboran antara 30 sampai 50 meter, bahkan kurang dari 30m.
Dalam tahapan pemboran, tugas dan peranan seorang
Dalam tahapan pemboran, tugas dan peranan seorang wellsite geologist wellsite geologist antara antara lain, yaitu penentuan titik bor, pengawasan proses pemboran, dan penentuan pemindahan lain, yaitu penentuan titik bor, pengawasan proses pemboran, dan penentuan pemindahan lokasi/titik bor :
lokasi/titik bor :
1.1
1.1 Penentuan Penentuan Titik Titik BorBor
Tahapan awal yang dilakukan oleh
Tahapan awal yang dilakukan oleh wellsite geologist wellsite geologist dalam proses pemboran dalam proses pemboran adalah menentukan lokasi titik bor yang akan dilakukan proses pemboran. Penentuan titik adalah menentukan lokasi titik bor yang akan dilakukan proses pemboran. Penentuan titik bor
bor ini ini diinstruksikan diinstruksikan oleholeh wellsite geologist wellsite geologist kepada juru bor ( kepada juru bor (driller driller ) berdasarkan data) berdasarkan data pada
pada peta peta topografi topografi dan dan data data survei survei yang yang meliputi meliputi letak, letak, nomor nomor titik titik bor, bor, dan dan elevasinyaelevasinya atas persetujuan
atas persetujuangeoevaluator sitegeoevaluator site. Dalam . Dalam penentuan titik penentuan titik bor terkadang bor terkadang terdapat ketidakterdapat ketidak sesuaian antara data survei pada peta topografi dengan kondisi di lapangan. Berdasarkan sesuaian antara data survei pada peta topografi dengan kondisi di lapangan. Berdasarkan hal tersebut, maka
hal tersebut, maka wellsite geologist wellsite geologist dituntut untuk memperbaiki penetuan titik bor dituntut untuk memperbaiki penetuan titik bor tersebut. Apabila penentuan suatu titik bor selesai, maka
tersebut. Apabila penentuan suatu titik bor selesai, maka wellsite geologist wellsite geologist memberikan memberikan surat perintah dimulainya pemboran.
surat perintah dimulainya pemboran.
1.2
1.2 Pengawasan Pengawasan Proses Proses PemboranPemboran
Pada eksplorasi pemboran batubara di suatu perusahaan, kegiatan pemboran Pada eksplorasi pemboran batubara di suatu perusahaan, kegiatan pemboran dilaksanakan oleh pihak kontaktor. Kegiatan pemboran yang dilaksanakan membutuhkan dilaksanakan oleh pihak kontaktor. Kegiatan pemboran yang dilaksanakan membutuhkan paling
paling sedikitnya sedikitnya 4 4 orang orang untuk untuk menjalankan menjalankan aktifitas aktifitas pemboran pemboran batubara batubara tersebut.tersebut. Dimana terdiri atas 1 orang operator (
Dimana terdiri atas 1 orang operator (driller driller ) dan 3 orang sebagai helper () dan 3 orang sebagai helper (drilling crewdrilling crew).). Dalam pelaksanaannya seorang operator pemboran wajib menjalankan keputusan seorang Dalam pelaksanaannya seorang operator pemboran wajib menjalankan keputusan seorang
wellsite geologist
wellsite geologist , jadi dengan kata lain seorang operator pemboran bertanggung jawab, jadi dengan kata lain seorang operator pemboran bertanggung jawab kepada
kepadawellsite geologist wellsite geologist yang sedang bertugas di lokasi pemboran tersebut. yang sedang bertugas di lokasi pemboran tersebut. Selama
Selama pemboran pemboran berlangsung berlangsung menjadi menjadi tugas tugas seorangseorang Wellsite geologist Wellsite geologist me-
me-record
record dan mengawasi setiap hal yang terjadi menyangkut proses pemboran. dan mengawasi setiap hal yang terjadi menyangkut proses pemboran. WellsiteWellsite Geologist
Geologist berhak berhak pula pula untuk untuk menghentikan menghentikan atau atau meneruskan meneruskan proses proses pemboran pemboran dengandengan berbagai
berbagai alasan alasan teknis teknis atau atau dalam dalam keadaan keadaan yang yang tidak tidak aman, aman, serta serta memastikan memastikan semuasemua peralatan
peralatan pemboran pemboran berfungsi berfungsi dengan dengan baik. baik. Peralatan Peralatan pemboran pemboran yang yang berfungsi berfungsi dengandengan baik
baik akan akan menunjang menunjang kelancaran kelancaran proses proses pemboran pemboran dan dan keamanan keamanan dalam dalam prosesproses pemboran. Adapun alat – alat yang digunakan dalam proses pemboran, antara lain, yaitu : pemboran. Adapun alat – alat yang digunakan dalam proses pemboran, antara lain, yaitu :
1. Mesin Bor 1. Mesin Bor
Merupakan alat yang digunakan pada
Merupakan alat yang digunakan pada pit pit drillingdrilling untuk membuat lubang dengan untuk membuat lubang dengan cara penetrasi ke dalam tanah/formasi. Terdapat beberapa jenis mesin bor yang dipakai cara penetrasi ke dalam tanah/formasi. Terdapat beberapa jenis mesin bor yang dipakai dalam pemboran batubara yang didasarkan pada asal pabrikasi pembuatanya, misalnya : dalam pemboran batubara yang didasarkan pada asal pabrikasi pembuatanya, misalnya : tipe longyear, tipe jacro, tipe koken, dan sebagainya. Jenis – jenis mesin bor yang dipakai tipe longyear, tipe jacro, tipe koken, dan sebagainya. Jenis – jenis mesin bor yang dipakai oleh kontraktor pemboran dalam melakukan kegiatann pemboran antara lain :
oleh kontraktor pemboran dalam melakukan kegiatann pemboran antara lain :
Tipe Koken, yang terdiri dari jenis OP1, OP2, dan OE2L.Tipe Koken, yang terdiri dari jenis OP1, OP2, dan OE2L.
Perbedaan antara berbagai jenis bor itu terletak pada kemampuan penetrasi Perbedaan antara berbagai jenis bor itu terletak pada kemampuan penetrasi pemboran,
pemboran, dimana dimana Koken Koken OP1 OP1 dan dan OP2 OP2 kemampuan kemampuan penetrasinya penetrasinya maksimalmaksimal sampai 100 – 125 meter, sedangkan jenis OE2L bisa sampai 150 meter dan sampai 100 – 125 meter, sedangkan jenis OE2L bisa sampai 150 meter dan penggerak transmisi 4 langkah.
penggerak transmisi 4 langkah.
Tipe Toho dengan jenis TDC, kemampuan penetrasinya maksimal sampai 175Tipe Toho dengan jenis TDC, kemampuan penetrasinya maksimal sampai 175 meter dan penggerak transmisi mempunyai 4 langkah.
Tipe Kano kemampuan penetrasinya maksimal sampai 75 meter dan penggerakTipe Kano kemampuan penetrasinya maksimal sampai 75 meter dan penggerak transmisinya mempunyai 3 langkah.
transmisinya mempunyai 3 langkah.
Tipe Ybm 0.5 , kemampuan penetrasinya maksimal sampai 50 meter danTipe Ybm 0.5 , kemampuan penetrasinya maksimal sampai 50 meter dan penggerak transmisi mempunyai 3 langkah.
penggerak transmisi mempunyai 3 langkah.
Keempat tipe mesin di atas digerakan oleh mesin penggerak diesel tipe Yanmar Keempat tipe mesin di atas digerakan oleh mesin penggerak diesel tipe Yanmar TF135R dengan kemampuan menggerakan penetrasi
TF135R dengan kemampuan menggerakan penetrasi ±± 175 meter, mesin penggerak 175 meter, mesin penggerak diesel tipe Tian Ly dengan kemampuan menggerakan penetrasi
diesel tipe Tian Ly dengan kemampuan menggerakan penetrasi ±± 100 meter, dan 100 meter, dan mesin penggerak diesel Kobota dengan kemampuan menggerakan penetrasi
mesin penggerak diesel Kobota dengan kemampuan menggerakan penetrasi ±± 100 100 meter.
meter.
Foto
2. Menara Kaki Tiga
2. Menara Kaki Tiga (Tripod) (Tripod)
Alat ini berfungsi sebagai tiang penyangga pipa bor dan untuk menaikkan atau Alat ini berfungsi sebagai tiang penyangga pipa bor dan untuk menaikkan atau menurunkan pada saat melepas dan memasang pipa bor. Untuk
menurunkan pada saat melepas dan memasang pipa bor. Untuk pit drilling pit drilling menggunakan menggunakan 3 tripod sedangkan untuk pemboran dangkal menggunakan 2
3 tripod sedangkan untuk pemboran dangkal menggunakan 2tripod.tripod.
TRIPOD TRIPOD
Foto Tripod Foto Tripod 3. Mata Bor
3. Mata Bor atau Bit atau Bit
Alat ini berfungsi untuk menggerus batuan. Ada 2 macam bit yang digunakan Alat ini berfungsi untuk menggerus batuan. Ada 2 macam bit yang digunakan untuk melakukan pemboran
untuk melakukan pemborantouch coretouch core yaitu yaitudiamond bit diamond bit untuk pemboran corring dan untuk pemboran corring dantritri wing bit
Foto
Foto Jenis-Jenis Jenis-Jenis Mata Mata BorBor
4. Tabung Penginti
4. Tabung Penginti /Core Barel /Core Barel
Tabung
Tabung core barelcore barel merupakan peralatan terpenting dalam pemboran eksplorasi.merupakan peralatan terpenting dalam pemboran eksplorasi. Tabung penginti berfungsi selaku tempat inti/core dan untuk mengambil sampel inti/core. Tabung penginti berfungsi selaku tempat inti/core dan untuk mengambil sampel inti/core. Tabung penginti yang digunakan pada pemboran dangkal adalah
Tabung penginti yang digunakan pada pemboran dangkal adalah triple tubetriple tube dengan dengan panjang
panjang split split 1,6 m Rangkaian tabung penginti ini termasuk 1,6 m Rangkaian tabung penginti ini termasuk diamond bit diamond bit yang di yang di dalamnya terdapat
dalamnya terdapat core lifter core lifter yang berfungsi untuk menahan yang berfungsi untuk menahan corecore yang masuk supaya yang masuk supaya tidak jatuh.
tidak jatuh. Reamingshell Reamingshell berguna untuk memperbesar dan menghaluskan lubang bor, berguna untuk memperbesar dan menghaluskan lubang bor, tabung dalam (
tabung dalam (inner tubeinner tube), tabung luar (), tabung luar (outer tubeouter tube), dan tabung), dan tabung corecore ((split split selaku tempat selaku tempat
core
core). Adapun ukuran yang digunakan adalah untuk koken OP3 dan Koken OP1). Adapun ukuran yang digunakan adalah untuk koken OP3 dan Koken OP1 menggunakan LMNC sedangkan yang lain menggunakan NQ.
Dop out Dop out
In
Innerner tutubebe
Split tube Split tube Outer tube Outer tube Reamer sheel Reamer sheel
Core lifter case Core lifter case Core lifter Core lifter Diamond bit Diamond bit
Gambar Bagian - Bagian
Gambar Bagian - BagianCore BarelCore Barel
Jenis
Jenis Core BarelCore Barel DiameterDiameter CoreCore (mm) (mm) Diameter Diameter Lubang(mm)Lubang(mm) AQ AQ BQ BQ NQ NQ HQ HQ PQ PQ BMLC BMLC NMLC NMLC HLMC HLMC 27,0 27,0 36,5 36,5 47,6 47,6 63,5 63,5 85,0 85,0 35,2 35,2 52,0 52,0 63,5 63,5 48,0 48,0 60,0 60,0 75,7 75,7 96,0 96,0 122,6 122,6 60 60 75,7 75,7 99,2 99,2 Tabel
Core Barel Core Barel
Foto
FotoCore BarelCore Barel
5.
5.Pipa Bor (Drill Rod)Pipa Bor (Drill Rod)
Pipa bor berupa pipa bulat berongga dengan panjang 1,5 m .Pipa bor ini berguna Pipa bor berupa pipa bulat berongga dengan panjang 1,5 m .Pipa bor ini berguna untuk meneruskan putaran dan tekanan mesin ke mata bor. Di samping itu, juga untuk meneruskan putaran dan tekanan mesin ke mata bor. Di samping itu, juga merupakan jalan cairan pemboran. Pipa bor yang digunakan untuk pemboran yaitu merupakan jalan cairan pemboran. Pipa bor yang digunakan untuk pemboran yaitu berukuran HQ.
Foto Pipa Bor Foto Pipa Bor
Jenis
Jenis Pipa Pipa bor bor Diameter Diameter luar luar (mm) (mm) Diameter Diameter (mm)(mm) AQ AQ BQ BQ NQ NQ HQ HQ PQ PQ 44,5 44,5 55,6 55,6 69,9 69,9 88,9 88,9 117,5 117,5 34,9 34,9 46,0 46,0 60,3 60,3 77,8 77,8 103,2 103,2
Tabel Jenis Pipa Bor Tabel Jenis Pipa Bor
6.
6.CassingCassing Cassing
Cassing yaitu pipa pelindung lubang bor dari runtuhan dan untuk menahan air jika yaitu pipa pelindung lubang bor dari runtuhan dan untuk menahan air jika terjadi
terjadi water losswater loss. Pada saat. Pada saatcasingcasing dimasukkan ke dalam lubang bor, pada bagian ujung dimasukkan ke dalam lubang bor, pada bagian ujung bawahnya
memudahkan
memudahkan casingcasing masuk ke dalam lubang bor, dimana panjang masuk ke dalam lubang bor, dimana panjangcasingcasing bervariasi dari bervariasi dari 1 - 3 m.
1 - 3 m.
Jenis
Jenis CasingCasing Diameter Dalam Diameter Dalam (mm) (mm) Diameter Diameter luar luar (mm)(mm) NW NW HW HW PW PW SW SW 76,0 76,0 99,7 99,7 123,8 123,8 146,7 146,7 91,8 91,8 117,5 117,5 143,5 143,5 172,5 172,5 Tabel Jenis
Tabel JenisCasingCasing
Foto
Foto Shoe CassingShoe Cassing
7.
7.Core BoxCore Box
Alat yang berfungsi untuk menempatkan
Alat yang berfungsi untuk menempatkan cuttingcutting dan dan corecore hasil pemboran. hasil pemboran. CoreCore box
box terbuat dari papan kayu dengan panjang 1m dan lebarnya disesuaikan denganterbuat dari papan kayu dengan panjang 1m dan lebarnya disesuaikan dengan kebutuhan menempatkan
8. Selang Air Tekanan Tinggi 8. Selang Air Tekanan Tinggi
Alat ini berfungsi untuk menyalurkan air dari sumber air ke pompa air. Selang ini Alat ini berfungsi untuk menyalurkan air dari sumber air ke pompa air. Selang ini terbuat dari kain yang dilapisi dengan karet sintetis agar kuat dan lentur serta dapat terbuat dari kain yang dilapisi dengan karet sintetis agar kuat dan lentur serta dapat menahan tekanan air dari pompa yang bertekanan tinggi.
menahan tekanan air dari pompa yang bertekanan tinggi. 9. Pompa Air
9. Pompa Air
Alat ini berfungsi untuk memompa air yang merupakan media sirkulasi Alat ini berfungsi untuk memompa air yang merupakan media sirkulasi pemboran.
pemboran. 10.
10. Alcon Alcon
Berfungsi memompa air yang masuk ke lubang bor dan pengatur sirkulasi Berfungsi memompa air yang masuk ke lubang bor dan pengatur sirkulasi air/cairan pemboran.
air/cairan pemboran. 11.
11.Water SwivelWater Swivel
Gunanya untuk menghubungkan selang dengan pipa bor agar selang dari pompa Gunanya untuk menghubungkan selang dengan pipa bor agar selang dari pompa tidak turut berputar mengikuti putaran pipa b
tidak turut berputar mengikuti putaran pipa bor dalam sirkulasi air pemboran.or dalam sirkulasi air pemboran. 12.
12. Hoisting Swivel Hoisting Swivel
Berfungsi untuk mengangkat rangkaian pipa bor kedalam lubang bor dan pada Berfungsi untuk mengangkat rangkaian pipa bor kedalam lubang bor dan pada saat akan melepas rangkaian pipa bor.
saat akan melepas rangkaian pipa bor. 13. Kerekan
13. Kerekan (Derrick Block) (Derrick Block)
Kerekan ini digantungkan di puncak menara (
Kerekan ini digantungkan di puncak menara (tripod tripod ), dimana semua pipa yang), dimana semua pipa yang akan dimasukkan ke dalam lubang bor digantungkan pada kerekan ini dengan akan dimasukkan ke dalam lubang bor digantungkan pada kerekan ini dengan perantaraan kabel baja
14. Kunci Pipa 14. Kunci Pipa
Kunci pipa digunakan untuk bongkar pasang pipa bor. Kunci
Kunci pipa digunakan untuk bongkar pasang pipa bor. Kunci shock shock untuk untuk mengencangkan dan mengendorkan sekrup pada
mengencangkan dan mengendorkan sekrup pada spindlespindle sedangkansedangkan premally premally wrenchwrench
digunakan untuk bongkar pasang pipa bor. digunakan untuk bongkar pasang pipa bor. 15.
15.Peralatan TambahanPeralatan Tambahan
Peralatan tambahan misalnya cangkul, parang, gergaji, dan lain - lain. Peralatan Peralatan tambahan misalnya cangkul, parang, gergaji, dan lain - lain. Peralatan tersebut digunakan dalam proses permbuatan lokasi bor dan jalan pemboran.
Gambar Sketsa alat-alat pemboran Gambar Sketsa alat-alat pemboran
Proses pemboran yang diawasi oleh
Proses pemboran yang diawasi oleh wellsite geologist wellsite geologist pada tahapan eksplorasi pada tahapan eksplorasi yang sering dilakukan pada saat ini termasuk dalam pemboran dengan metode
yang sering dilakukan pada saat ini termasuk dalam pemboran dengan metode touchtouch coring.
pemboran
pemboranopen holeopen hole dengan pemboran dengan pemborancoring,coring, dimana pemboran dimana pemborancoringcoring hanya dilakukan hanya dilakukan pada
pada lapisan lapisan batuan batuan yang yang diinginkan. diinginkan. Sehingga Sehingga dalam dalam teknis teknis pemboran pemboran terdapat terdapat duadua tahapan pemboran, yaitu pemboran pada
tahapan pemboran, yaitu pemboran pada pilot hole pilot hole dan pada dan padaactual hole.actual hole.
1.2.1 Pemboran
1.2.1 PemboranPilot HolePilot Hole
Dalam tahap eksplorasi pemboran dengan metode
Dalam tahap eksplorasi pemboran dengan metodetouch coringtouch coring, yang pertama kali, yang pertama kali dilakukan yaitu melakukan pemboran
dilakukan yaitu melakukan pemboran open holeopen hole pada satu titik yang dinamakan pada satu titik yang dinamakan pilot pilot hole.
hole. Dimana lubang ini berfungsi untuk mengetahui batuan penyusun (dalam bentukDimana lubang ini berfungsi untuk mengetahui batuan penyusun (dalam bentuk hancuran/
hancuran/cuttingcutting) pada lokasi bor tersebut sekaligus sebagai data awal dalam) pada lokasi bor tersebut sekaligus sebagai data awal dalam memperkirakan letak kedalaman seam batubara yang menjadi target dalam pemboran memperkirakan letak kedalaman seam batubara yang menjadi target dalam pemboran tersebut. Sebagai acuan dasar untuk mengetahui estimasi lapisan/
tersebut. Sebagai acuan dasar untuk mengetahui estimasi lapisan/seamseam batubara yang batubara yang menjadi target, seorang
menjadi target, seorang wellsite geologist wellsite geologist harus dapat melakukan korelasi manual dari harus dapat melakukan korelasi manual dari titik pemboran sebelumnya ataupun dari
titik pemboran sebelumnya ataupun daricroopline.croopline.
Pada tahapan pemboran
Pada tahapan pemboran pilot hole pilot hole, seorang, seorang wellsite geologist wellsite geologist bertanggung jawab bertanggung jawab dan bertugas sebagai pengawas lapangan selama proses pemboran pada
dan bertugas sebagai pengawas lapangan selama proses pemboran pada pilot pilot holehole ini ini berlangsung.
berlangsung. Adapun Adapun tugas tugas dan dan perananperanan wellsite geologist wellsite geologist sebagai pengawas dalam sebagai pengawas dalam proses pemboran pilot hole antara lain, yaitu :
proses pemboran pilot hole antara lain, yaitu : •
• Melakukan Melakukan deskripsideskripsicuttingcutting
•
• Melakukan Melakukan pengambilan pengambilan samplesamplecuttingcutting setiap terjadi perubahan lithologi, untuk setiap terjadi perubahan lithologi, untuk analisa
analisa NAG Test NAG Test (Net Acid Generating Test) (Net Acid Generating Test) •
• Melakukan Melakukan penyetopan penyetopan pemboranpemboran pilot pilot holehole setelah target setelah target seamseam atau target atau target kedalaman (
•
• Melakukan Melakukan interpretasi interpretasi hasilhasil E-log E-log dengan cara mengukur kurva. Untuk kurva dengan cara mengukur kurva. Untuk kurva
gamma ray
gamma ray : 1/3 dari bagian atas garis kelurusan kurva, sedangkan untuk kurva : 1/3 dari bagian atas garis kelurusan kurva, sedangkan untuk kurva
density
density : 1/2 dari bagian atas : 1/2 dari bagian atas garis kelurusan kurvagaris kelurusan kurva •
• Melakukan Melakukan penentuanpenentuan interval coringinterval coring dengan ketentuan 0.50 sampai 1 meter di dengan ketentuan 0.50 sampai 1 meter di atas
atas roof roof dan 0.50 meter di bawah dan 0.50 meter di bawah floor floor batubara batubara
1.2.2 Pemboran
1.2.2 Pemboran Actual Hole Actual Hole
Setelah semua proses pemboran yang dilakukan pada
Setelah semua proses pemboran yang dilakukan pada pilot pilot holehole selesai, selesai, selanjutnya proses pemboran dilanjutkan ke lubang bor target (
selanjutnya proses pemboran dilanjutkan ke lubang bor target (actual holeactual hole) untuk) untuk memperoleh data berupa conto inti/
memperoleh data berupa conto inti/corecore batuan. Dimana sebelumnya dilakukan proses batuan. Dimana sebelumnya dilakukan proses perekaman
perekaman data data padapada pilot pilot holehole secara geofisika ( secara geofisika ( E-logging E-logging) untuk mengetahui estimasi) untuk mengetahui estimasi kedalaman batubara yang nantinya akan diambil conto batuannya (dalam hal ini melalui kedalaman batubara yang nantinya akan diambil conto batuannya (dalam hal ini melalui proses
prosescorringcorring).).
Untuk mengambil inti/
Untuk mengambil inti/corecore batuan, maka digunakan suatu alat yang dinamakan batuan, maka digunakan suatu alat yang dinamakan
core barel.
core barel. Biasanya dalam satu penangkapan inti/ Biasanya dalam satu penangkapan inti/corecore batuan dengan menggunakan batuan dengan menggunakancorecore barel,
barel, panjang maksimal inti/ panjang maksimal inti/corecore batuan yang dapat tertangkap yaitu batuan yang dapat tertangkap yaitu ++ 1.60 m. Namun1.60 m. Namun ada pula
ada pula core barelcore barel yang mampu mengangkat inti/ yang mampu mengangkat inti/corecore batuan sepanjang 3 m tergantung batuan sepanjang 3 m tergantung pada panjang dan kapasitas isi
pada panjang dan kapasitas isicore barelcore barel tersebut. tersebut.
Kegiatan eksplorasi pemboran batubara yang menggunakan core barel dengan Kegiatan eksplorasi pemboran batubara yang menggunakan core barel dengan kapasitas 1.60 m maka dimana satu kali proses penangkapan atau pengambilan inti/ kapasitas 1.60 m maka dimana satu kali proses penangkapan atau pengambilan inti/corecore
batuan dengan menggunakan
batuan dengan menggunakancore barrelcore barrel biasanya disebut satu biasanya disebut saturun.run.
Pada
Pada actual holeactual hole,, wellsite geologist wellsite geologist bertanggungjawab sebagai pengawas bertanggungjawab sebagai pengawas lapangan terhadap proses pemboran seperti halnya pada proses pemboran
Adapun tugas dan peranan
Adapun tugas dan peranan wellsite geologist wellsite geologist sebagai pengawas dalam proses pemboran sebagai pengawas dalam proses pemboran
actual hole
actual hole antara lain, yaitu : antara lain, yaitu : •
• Melakukan Melakukan pencatatan pencatatan kedalamankedalaman(interval) “run”(interval) “run” setiap kemajuan setiap kemajuancoringcoring
•
• Melakukan Melakukan pengukuran pengukuran panjangpanjang corecore pada pada tabungtabung inner split inner split setiap kemajuan setiap kemajuan
coring (run).
coring (run). Inner Inner split split dikeluarkan dari tabung dikeluarkan dari tabung splitsplit dengan cara menyemprotdengan cara menyemprot memakai pompa air, tidak dengan cara yang bisa merusak
memakai pompa air, tidak dengan cara yang bisa merusak corecore didi dalam innerdalam inner split,
split, misalnya : memukul misalnya : memukulcore barrelcore barrel
• Meletakkan
• Meletakkan corecore batubara pada batubara pada core boxcore box (tabung split/paralon), pastikan (tabung split/paralon), pastikan corecore
tidak ada kontaminasi, tentukan bagian
tidak ada kontaminasi, tentukan bagian roofroof dandan floor floor , lengkapi dengan, lengkapi dengan keterangan lain (
keterangan lain ( parting, parting, clinker, clinker, washout, washout, roof roof & & floor, floor, core core loss,loss, dll), dll), dandan lakukan pemotretan
lakukan pemotretan • Membungkus
• Membungkus corecore batubara dengan plastik batubara dengan plastik “wrap”“wrap” dan letakkan pada tempat dan letakkan pada tempat yang terhindar dari cahaya matahari langsung dengan tujuan tetap menjaga yang terhindar dari cahaya matahari langsung dengan tujuan tetap menjaga kelembaban inti/
kelembaban inti/corecore sample. sample.
Foto
• Menghitung
• Menghitungcorecore dan dancoal recoverycoal recovery
•
• Melakukan Melakukan deskripsi deskripsi terhadapterhadapcorecore batubara dan non batubara batubara dan non batubara •
• Melakukan Melakukan pengambilan pengambilan sampel sampel batubarabatubara •
• Memasang Memasang tanda/patok tanda/patok borbor
1.3
1.3 Penentuan Penentuan Perpindahan Perpindahan Lokasi/Titik Lokasi/Titik BorBor
Setelah proses pemboran pada suatu titik bor selesai, maka selanjutnya
Setelah proses pemboran pada suatu titik bor selesai, maka selanjutnya wellsitewellsite geologist
geologist bertanggungjawab memberikan perintah kepada operator/juru bor untuk bertanggungjawab memberikan perintah kepada operator/juru bor untuk melakukan pemboran di lokasi/titik bor yang baru. Adapun suatu titik bor dianggap telah melakukan pemboran di lokasi/titik bor yang baru. Adapun suatu titik bor dianggap telah selesai apabila hasil pemboran (dalam hal ini sampel batubara yang diperoleh) telah selesai apabila hasil pemboran (dalam hal ini sampel batubara yang diperoleh) telah memenuhi ketentuan atau standar yang telah ditentukan, yaitu berupa nilai
memenuhi ketentuan atau standar yang telah ditentukan, yaitu berupa nilai“recovery”.“recovery”.
Dimana
Dimana standar standar yang biasa yang biasa digunakan adalah digunakan adalah nilainilai recoveryrecovery dalam range 90 – 100 %.dalam range 90 – 100 %. Jika hasil pemboran tidak memenuhi nilai
Jika hasil pemboran tidak memenuhi nilai recoveryrecovery yang ditentukan, maka yang ditentukan, maka wellsitewellsite geologist
geologist harus melakukan beberapa analisa untuk memutuskan apakah lokasi/titik bor harus melakukan beberapa analisa untuk memutuskan apakah lokasi/titik bor tersebut harus dilakukan pemboran kembali (
tersebut harus dilakukan pemboran kembali (redrillredrill) atau dinyatakan selesai. Analisa) atau dinyatakan selesai. Analisa yang dilakukan untuk memutuskan apakah lokasi/titik bor tersebut harus dilakukan yang dilakukan untuk memutuskan apakah lokasi/titik bor tersebut harus dilakukan pemboran
pemboran kembali kembali ((redrillredrill) atau tidak karena tidak memenuhi standar nilai) atau tidak karena tidak memenuhi standar nilai recoveryrecovery
didasarkan atas beberapa aspek, diantaranya yaitu dari segi : didasarkan atas beberapa aspek, diantaranya yaitu dari segi :
Teknis pemboran.Teknis pemboran.
Hasil pemboran yang tidak maksimal atau tidak memenuhi ketentuan yang telah Hasil pemboran yang tidak maksimal atau tidak memenuhi ketentuan yang telah ditentukan dapat dikarenakan teknis pemboran (proses coring) yang salah. Dalam ditentukan dapat dikarenakan teknis pemboran (proses coring) yang salah. Dalam hal ini pemboran secara miring dapat diakibatkan karena pengaturan dan hal ini pemboran secara miring dapat diakibatkan karena pengaturan dan persiapan tempat pemboran (
Peralatan pemboran.Peralatan pemboran.
Dalam hal ini, peralatan pemboran yang sangat menentukan untuk memperoleh Dalam hal ini, peralatan pemboran yang sangat menentukan untuk memperoleh hasil pemboran (inti/
hasil pemboran (inti/corecore), yaitu), yaitu core barel.core barel. Kondisi Kondisi core barelcore barel beserta bagian – beserta bagian – bagiannya
bagiannya yang tidak yang tidak berfungsi dengan berfungsi dengan baik akan baik akan mengakibatkan hmengakibatkan hasil pemboranasil pemboran ((corecore) yang tidak maksimal, yaitu adanya sampel) yang tidak maksimal, yaitu adanya sampel coringcoring batubara yang hilang batubara yang hilang atau tidak terangkat (
atau tidak terangkat (lost corelost core) sehingga hasil pemboran tidak memenuhi standar) sehingga hasil pemboran tidak memenuhi standar yang ditentukan (nilai
yang ditentukan (nilai recoveryrecovery).).
Formasi batuan.Formasi batuan.
Hasil pemboran berupa
Hasil pemboran berupa coringcoring yang tidak maksimal dapat juga disebabkan oleh yang tidak maksimal dapat juga disebabkan oleh formasi batuan pada lokasi pemboran. Di mana lapisan seam batubara yang jelek formasi batuan pada lokasi pemboran. Di mana lapisan seam batubara yang jelek akan sulit untuk diperoleh dalam proses coring. Hasil coring batubara pada akan sulit untuk diperoleh dalam proses coring. Hasil coring batubara pada formasi yang jelek/tidak bagus akan memiliki kenampakan fisik yang hancur formasi yang jelek/tidak bagus akan memiliki kenampakan fisik yang hancur ((broken corebroken core). Salah satu data penunjang yang dapat dijadikan parameter untuk). Salah satu data penunjang yang dapat dijadikan parameter untuk mengetahui keadaan formasi batuan (baik atau tidaknya), yaitu data rekaman mengetahui keadaan formasi batuan (baik atau tidaknya), yaitu data rekaman
elektrik logging
elektrik logging berupa berupalog caliper log caliper ..
2
2 Tahap Tahap Pengambilan/Perekaman Pengambilan/Perekaman DataData
Proses perekaman data
Proses perekaman data yang dilakukan dalam tahapan eksplorasi yang dilakukan dalam tahapan eksplorasi terdiri dari terdiri dari duadua tahap, yaitu perekaman data dengan menggunakan teknologi/komputerisasi, yaitu logging tahap, yaitu perekaman data dengan menggunakan teknologi/komputerisasi, yaitu logging geofisika berupa
geofisika berupaelectrical loggingelectrical logging dan perekaman data secara manual berupa deskripsi dan perekaman data secara manual berupa deskripsi lapangan serta pengambilan sampel/conto batuan.
2.1
2.1 Electrical Electrical LoggingLogging
Perekaman data secara manual kadang kala kelihatannya kurang akurat Perekaman data secara manual kadang kala kelihatannya kurang akurat dikarenakan dalam kegiatan pemboran biasanya sering terjadi kesalahan- kesalahan yang dikarenakan dalam kegiatan pemboran biasanya sering terjadi kesalahan- kesalahan yang disebabkan dari kesalahan teknik pemboran (adanya
disebabkan dari kesalahan teknik pemboran (adanya water lost, core lost water lost, core lost , dan, dan sebagainya) maupun disebabkan hal lainnya. Sedangkan data yang diperlukan sebagainya) maupun disebabkan hal lainnya. Sedangkan data yang diperlukan memerlukan keakuratan yang baik untuk dijadikan data penunjang dalam evaluasi dan memerlukan keakuratan yang baik untuk dijadikan data penunjang dalam evaluasi dan tahapan eksploitasi (penambangan). Sehingga untuk mengantisipasi hal-hal tersebut maka tahapan eksploitasi (penambangan). Sehingga untuk mengantisipasi hal-hal tersebut maka digunakanlah
digunakanlah elektrik loggingelektrik logging dalam perekaman data. Dengan metode geofisika tersebut dalam perekaman data. Dengan metode geofisika tersebut pengambilan
pengambilan data data lapangan lapangan bisa bisa menjadi menjadi lebih lebih akurat akurat walaupun walaupun tidak tidak secara secara detail,detail, sebagai pendamping pelaksana kegiatan pemboran..Dengan metode Logging Geofisika sebagai pendamping pelaksana kegiatan pemboran..Dengan metode Logging Geofisika
- Elektrik
Elektrik LoggingLogging, seorang, seorang wellsite geologist wellsite geologist dapat mengetahui dan memperoleh data – dapat mengetahui dan memperoleh data – data sebagai berikut :
data sebagai berikut :
Jenis litologi, baik batubara maupun batuan pengapitnya.Jenis litologi, baik batubara maupun batuan pengapitnya.
Kedalaman dan ketebalan lapisan seam batubara.Kedalaman dan ketebalan lapisan seam batubara.
Diameter lubang bor.Diameter lubang bor.
Lapisan pengotor (Lapisan pengotor ( parting parting).).
Parameter yang digunakan dalam perekaman dan pengukuran data electric Parameter yang digunakan dalam perekaman dan pengukuran data electric logging terdiri atas empat (4) parameter untuk pemboran dalam (
logging terdiri atas empat (4) parameter untuk pemboran dalam (deep drillingdeep drilling) yaitu :) yaitu :
gamma ray, density, resistivity, dan caliper
gamma ray, density, resistivity, dan caliper serta dua.(3) parameter untuk pemboran serta dua.(3) parameter untuk pemboran dangkal (
dangkal (shallow drillingshallow drilling) yaitu hanya) yaitu hanyagamma raygamma ray,,densitydensity dandan caliper. caliper.
1)
1) Electric Electric Logging Logging Gamma Gamma RayRay
Elektrik logging ini berfungsi untuk menentukan lithologi batuan berdasarkan Elektrik logging ini berfungsi untuk menentukan lithologi batuan berdasarkan unsur radioaktif. Shale dan batulempung (
tinggi dibanding batupasir (
tinggi dibanding batupasir (sandstonesandstone) dan batubara () dan batubara (coalcoal).Untuk defleksi dari batuan).Untuk defleksi dari batuan lempung tersebut simpangan mengarah ke kanan dari diagram. Sedangkan batubara yang lempung tersebut simpangan mengarah ke kanan dari diagram. Sedangkan batubara yang mempunyai tingkat radioaktif yang kecil maka arah dari defleksi simpangan mengarah ke mempunyai tingkat radioaktif yang kecil maka arah dari defleksi simpangan mengarah ke kiri diagram.
kiri diagram.
Adapun cara penentuan
Adapun cara penentuan toptop dandan bottombottom batubara batubara untuk untuk penentuan penentuan ketebalanketebalan mengacu pada
mengacu pada BPB Company BPB Company. Dimana ditetapkan bahwa untuk perhitungan. Dimana ditetapkan bahwa untuk perhitungantoptop batubara batubara ditentukan 1/3 dari bagian atas garis kelurusan kurva yang menunjukkan perubahan ditentukan 1/3 dari bagian atas garis kelurusan kurva yang menunjukkan perubahan lithologi dari batubara dengan lithologi lain di atasnya dan untuk perhitungan
lithologi dari batubara dengan lithologi lain di atasnya dan untuk perhitungan bottombottom
batubara
batubara ditentukan ditentukan 1/3 1/3 dari dari bagian bagian atas atas garis garis kelurusan kelurusan kurva kurva yang yang menunjukkanmenunjukkan perubahan lithologi dari batubara dengan lithologi lain di bawahnya.
perubahan lithologi dari batubara dengan lithologi lain di bawahnya.
2)
2) Electric Electric Logging Logging DensityDensity Electric
Electric logging logging densitydensity merupakan suatu pengukuran yang berfungsi untuk merupakan suatu pengukuran yang berfungsi untuk mengukur kerapatan elektron pada suatu lapisan batuan. Metode kerja dari elektrik mengukur kerapatan elektron pada suatu lapisan batuan. Metode kerja dari elektrik logging ini didasarkan pada massa jenis dan sifat kerapatan yang dikandung oleh lapisan logging ini didasarkan pada massa jenis dan sifat kerapatan yang dikandung oleh lapisan batuan,
batuan, dimana dimana batubara batubara mempunyai mempunyai massa massa jenis jenis dan dan sifat sifat (kerapatan) (kerapatan) yang yang besarbesar dibandingkan dengan batuan lainnya sepert
dibandingkan dengan batuan lainnya sepertlimestone, mudstone, dan sandstonelimestone, mudstone, dan sandstone.. Untuk penentuan
Untuk penentuan toptop dandan bottombottom batubara untuk mengukur ketebalan dari data batubara untuk mengukur ketebalan dari data
density
density yaitu dengan cara menentukan 1/2 dari bagian atas garis kelurusan kurva yang yaitu dengan cara menentukan 1/2 dari bagian atas garis kelurusan kurva yang menunjukkan perubahan lithologi dari batubara dengan lithologi lain di atasnya (untuk menunjukkan perubahan lithologi dari batubara dengan lithologi lain di atasnya (untuk perhitungan
perhitungan toptop batubara) dan 1/2 dari bagian atas garis kelurusan kurva yang batubara) dan 1/2 dari bagian atas garis kelurusan kurva yang menunjukkan perubahan lithologi dari batubara dengan lithologi lain di bawahnya (untuk menunjukkan perubahan lithologi dari batubara dengan lithologi lain di bawahnya (untuk
bottom
3)
3) Electric Electric Logging Logging ResistivityResistivity Electric
Electric logging logging resistivityresistivity didasarkan pada porositas dari tahanan jenis yang didasarkan pada porositas dari tahanan jenis yang diselidiki. Untuk batuan dengan porositas tinggi akan mempunyai tahanan jenis rendah diselidiki. Untuk batuan dengan porositas tinggi akan mempunyai tahanan jenis rendah dan sebaliknya. Untuk batubara merupakan jenis batuan yang mempunyai porositas dan sebaliknya. Untuk batubara merupakan jenis batuan yang mempunyai porositas paling
paling rendah rendah dibandingkan dibandingkan dibandingkan dibandingkan dengan dengan batuan batuan yang yang lainnya, lainnya, sehinggasehingga batubara mempunyai tahanan jenis yang tinggi.
batubara mempunyai tahanan jenis yang tinggi.
4)
4) Electric Electric Logging Logging CaliperCaliper Electric
Electric logging logging caliper caliper adalah metode yang digunakan berdasarkan pada adalah metode yang digunakan berdasarkan pada kekompakan batuan. Dengan
kekompakan batuan. Dengan electric logging caliper electric logging caliper ini maka akan terlihat keadaan ini maka akan terlihat keadaan lubang hasil pemboran. Logging jenis ini dapat digunakan untuk menentukan lithologi lubang hasil pemboran. Logging jenis ini dapat digunakan untuk menentukan lithologi batuan
batuan berdasarkan berdasarkan kekerasan kekerasan batuan. batuan. Dalam Dalam pengukuran pengukuran dengan dengan logging logging ini ini biasanyabiasanya bersamaan dengan
Batubara Batubara (17.00-22.80) (17.00-22.80)
Gambar Pembacaan
Gambar Pembacaan Electric logging Gamma Ray, Density Electric logging Gamma Ray, Density dan danCaliperCaliper
Untuk memperoleh data
Untuk memperoleh data electrical loggingelectrical logging yang akurat dibutuhkan peralatan yang akurat dibutuhkan peralatan
electrical logging
electrical logging yang baik. Adapun peralatan yang digunakan dalam proses yang baik. Adapun peralatan yang digunakan dalam proses electricalelectrical logging
1.
1. Geologger OYO 3030 Mark 2Geologger OYO 3030 Mark 2
Suatu alat elektrik yang sebagai pengolah data yang diterima dari
Suatu alat elektrik yang sebagai pengolah data yang diterima dari probe probe dan serba dan serba mengatur konfigurasi pengukuran ,penyimpan data hasil dari pengidentifikasi formasi mengatur konfigurasi pengukuran ,penyimpan data hasil dari pengidentifikasi formasi batuan oleh
batuan oleh probe probe..
Foto 4.8 Geologger OYO Mark 3030 Foto 4.8 Geologger OYO Mark 3030
Gambar. Bagian=-bagian
2.
2. WinchWinch : :
Berupa alat yang digunakan untuk menggulung kabel dan untuk penyambungan Berupa alat yang digunakan untuk menggulung kabel dan untuk penyambungan
probe
probe serta penghantar arus menuju serta penghantar arus menuju probe probe (alat yang masuk ke dalam lubang bor yang (alat yang masuk ke dalam lubang bor yang mengandung sensor) dengan panjang kabel maksimal. 300 meter.
mengandung sensor) dengan panjang kabel maksimal. 300 meter.
Gambar Bagian-bagian
Gambar Bagian-bagianWinchWinch
3.
3. ProbeProbe
Salah satu komponen alat
Salah satu komponen alat Well LoggingWell Logging yang terdiri dari bagian elektronik yang terdiri dari bagian elektronik dan bagian sensor GW,
dan bagian sensor GW,Combination probeCombination probe dengan kapasitas 200 K cps dengan kapasitas 200 K cps a. Electronic : Digunakan untuk merubah data analog ke digital
a. Electronic : Digunakan untuk merubah data analog ke digital b.
b. Sensor Sensor : Be: Berfungsi untuk rfungsi untuk memancarkan memancarkan energi keformasi energi keformasi batuan batuan dan dan menerimamenerima kembali energi yang telah berinteraksi dengan formasi batuan.
Probe Probe
Foto
FotoProbeProbe
4.
4. Baterai Baterai// ACCU ACCU
Alat yang menyimpan arus listrik, digunakan untuk menghantar tenaga listrik Alat yang menyimpan arus listrik, digunakan untuk menghantar tenaga listrik pada alat logging yang lain.
pada alat logging yang lain. 5
5. Radio Active. Radio Active
Salah satu sumber energi yang digunakan untuk pengukur
Salah satu sumber energi yang digunakan untuk pengukurgammagamma dan dandensitydensity.. Jenis radio aktif yang digunakan berupa
Jenis radio aktif yang digunakan berupacobal 66.cobal 66. Radio Radio aktif aktif ini diini dibawah bawah tanganantanganan BATAN (Badan Tenaga Atom Nasional).
BATAN (Badan Tenaga Atom Nasional). 6.
6. Modul Modul
Salah satu bagian dari
Salah satu bagian dari geologer geologer yang berfungsi untuk mengolah data yang yang berfungsi untuk mengolah data yang diterima dari
Pelaksanaan kegiataan perekaman data
Pelaksanaan kegiataan perekaman data electrical loggingelectrical logging dilakukan setelah dilakukan setelah kegiatan pemboran dianggap selesai oleh seorang
kegiatan pemboran dianggap selesai oleh seorang wellsite geologist wellsite geologist . Seorang. Seorang wellsitewellsite geologist
geologist bertanggungjawab dalam memutuskan apakah suatu titik bor sudah siap atau bertanggungjawab dalam memutuskan apakah suatu titik bor sudah siap atau tidak untuk dilakukan proses perekaman
tidak untuk dilakukan proses perekaman electrical loggingelectrical logging. Untuk melakukan proses. Untuk melakukan proses perekaman data electrical logging, lubang
perekaman data electrical logging, lubang bor harus dalam kondisi aman. Dimana kondisibor harus dalam kondisi aman. Dimana kondisi lubang bor yang aman mencakup tidak adanya formasi batuan yang runtuh (
lubang bor yang aman mencakup tidak adanya formasi batuan yang runtuh (collapsecollapse).).
Gambar
Gambar Prinsip Prinsip kerjakerja Logging Logging
Dalam proses perekaman data
Dalam proses perekaman data electrical loggingelectrical logging, seorang, seorang wellsite geologist wellsite geologist
bertanggungjawab
bertanggungjawab mengawasi mengawasi secara secara keseluruhan keseluruhan prosesproses logging.logging. Wellsite geologist Wellsite geologist
berhak
berhak menghentikan menghentikan prosesproses logging,logging, jika terjadi kondisi yang tidak aman dalam proses jika terjadi kondisi yang tidak aman dalam proses
logging
logging. Selain itu,. Selain itu, wellsite geologist wellsite geologist juga bertugas menentukan estimasi interval juga bertugas menentukan estimasi interval batubara (kedalaman dan ketebalan) dari hasil pembacaan
Foto Rangkaian kegiatan pengukuran
Foto Rangkaian kegiatan pengukuran Electric Logging Electric Logging
2.2
2.2 Deskripsi Deskripsi Sampel Sampel BatuanBatuan
Selain perekaman data secara komputerisasi seperti yang dijelaskan sebelumnya, Selain perekaman data secara komputerisasi seperti yang dijelaskan sebelumnya, maka dalam tahapan
maka dalam tahapan perekaman data juga dilakukan perekaman data juga dilakukan secara manual. Dimana secara manual. Dimana dalam haldalam hal ini, perekaman data secara manual tersebut berupa pendeskripsian pada conto (sampel ini, perekaman data secara manual tersebut berupa pendeskripsian pada conto (sampel batuan).
batuan). Perekaman Perekaman data data dengan dengan sistem sistem manual manual ini ini dilakukan dilakukan secara secara langsung langsung didi lapangan. Adapun
lapangan. Adapun data-data yang data-data yang direkam melidirekam meliputi pendeskripsian puti pendeskripsian sampelsampelcuttingcutting pada pada
open hole (pilot hole) drilling
open hole (pilot hole) drilling dan pendeskripsian sampel dan pendeskripsian sampelcorecore/inti /inti batuan batuan (batubara (batubara dandan nonbatubara) pada
nonbatubara) pada actual hole drillingactual hole drilling. Pendeskripsian sampel. Pendeskripsian sampel cuttingcutting dan sampel dan sampel
core
core/inti batuan tersebut dilakukan sesuai aturan standar yang ditentukan oleh/inti batuan tersebut dilakukan sesuai aturan standar yang ditentukan oleh perusahaan.
2.2.1 Deskripsi
2.2.1 Deskripsi CuttingCutting
Pada pemboran
Pada pemboran open holeopen hole akan menghasilkan hancuran batuan dan lumpur yang akan menghasilkan hancuran batuan dan lumpur yang terbawa keluar permukaan oleh air yang keluar dari lubang bor. Keluarnya air dari lubang terbawa keluar permukaan oleh air yang keluar dari lubang bor. Keluarnya air dari lubang bor
bor tersebut tersebut dikarenakan dikarenakan adanya adanya tekanan tekanan dari dari pompa pompa air air yang yang dialirkan dialirkan menuju menuju lubanglubang bor sehingga
bor sehingga kepingan-kepingan kepingan-kepingan batuan terangkat batuan terangkat ke peke permukaan. Apabila rmukaan. Apabila sampelsampelcuttingcutting
telah keluar, mekudian sampel
telah keluar, mekudian sampelcuttingcutting dimasukkan ke dalam kantong sampeldimasukkan ke dalam kantong sampel cuttingcutting dan dan selanjutnya merupakan tanggung jawab
selanjutnya merupakan tanggung jawab wellsite geologist wellsite geologist untuk melakukan untuk melakukan pendeskripsian secara detail dan lengkap pada setiap perubahan litologi.
pendeskripsian secara detail dan lengkap pada setiap perubahan litologi.
Cutting
CuttingBatupasirBatupasir Cutting
Cutting Batubara Batubara
Foto Conto
Foto ContoCuttingCutting Batubara dan Batupasir Batubara dan Batupasir
Cutting Soil Cutting Soil Cutting Mudstone
Cutting Mudstone
Foto Conto
Pendeskripsian
Pendeskripsian cuttingcutting yang dilakukan yang dilakukan wellsite geologist wellsite geologist didasarkan atas didasarkan atas parameter
parameter yang yang telah telah ditentukan ditentukan atau atau berdasarkan berdasarkan standar standar yang yang ditentukan ditentukan oleholeh perusahaan.
perusahaan. Adapun Adapun parameter parameter pendeskripsian pendeskripsian yang yang biasa biasa dilakukan dilakukan oleholeh wellsitewellsite geologist
geologist pada pada tahap eksplorasi, tahap eksplorasi, yaitu :yaitu :::
Nama batuan. Nama batuan.
Warna (Warna (color color ).).
Ukuran butir (Ukuran butir (grain sizegrain size).).
Mineral penyusunMineral penyusun
Kandungan mineral lain (pirite, resinKandungan mineral lain (pirite, resin , ferogeneous nodule , ferogeneous nodule, batubara), batubara) Berdasarkan parameter tersebut, seorang
Berdasarkan parameter tersebut, seorang wellsite geologist wellsite geologist dapat melakukan dapat melakukan pendeskripsian
pendeskripsian cuttingcutting dengan baik dan benar. Berikut ini merupakan contoh dengan baik dan benar. Berikut ini merupakan contoh pendeskripsian
pendeskripsiancuttingcutting :: A
A. Soil. Soil
1) Color
1) Color (warna) (warna) :: Brown, Reddish brown, Yellowish brown Brown, Reddish brown, Yellowish brown
2)
2) FeaturesFeatures (kenampakan) : (kenampakan) :Sandy, MuddySandy, Muddy
B.
B. SandstoneSandstone
1)
1) ColorColor (warna) (warna) ::Grey, dark grey, light greyGrey, dark grey, light grey
2)
2) Grain sizeGrain size (ukuran butir) (ukuran butir) ::Very fine grainVery fine grain/sangat /sangat halus halus (1/16-1/8 (1/16-1/8 mm)mm)
Fine grain
Fine grain / / halus halus (1/8-1/4 (1/8-1/4 mm)mm)
Medium grain
Medium grain/ / sedang sedang (1/4-1/2 (1/4-1/2 mm)mm)
Coarse grain
Coarse grain / / kasar kasar (1/2-1 mm)(1/2-1 mm)
Very coarse grain
Very coarse grain / sangat kasar (1-2 mm) / sangat kasar (1-2 mm) 3)
4)
4) Mineral Mineral :: Quarts, calcite, jasper, maficQuarts, calcite, jasper, mafic mineral and mineral and felsik felsik
mineral mineral C.
C. Mudstone Mudstone
1)
1) Color Color (warna) (warna) :: grey, dark grey, light greygrey, dark grey, light grey 2) Hardness
2) Hardness(kekerasan) :(kekerasan) :hard, medium hard, softhard, medium hard, soft
2.2.2
2.2.2 Deskripsi Deskripsi Inti/Core Inti/Core BatuanBatuan
Proses perekaman data dengan cara pendeskripsian conto batuan yang berupa Proses perekaman data dengan cara pendeskripsian conto batuan yang berupa hancuran/
hancuran/cuttingcutting memiliki kekurangan – kekurangan, sedangkan data yang dibutuhkanmemiliki kekurangan – kekurangan, sedangkan data yang dibutuhkan haruslah memiliki keakuratan dan ketelitian yang baik. Oleh sebab itu, dalam tahapan haruslah memiliki keakuratan dan ketelitian yang baik. Oleh sebab itu, dalam tahapan eksplorasi pemboran dilakukan perekaman atau pengambilan data inti/
eksplorasi pemboran dilakukan perekaman atau pengambilan data inti/corecore batuan batuan yangyang bertujuan untuk
bertujuan untuk mendapatkan damendapatkan data yang ta yang lebih akuran lebih akuran dan teliti. Dadan teliti. Dalam proses perekamanlam proses perekaman dan pengambilan inti/core batuan, wellsite geologist bertanggungjwab dan bertugas untuk dan pengambilan inti/core batuan, wellsite geologist bertanggungjwab dan bertugas untuk melakukan pengawasan selama proses tersebut (proses coring) berlangsung dan juga melakukan pengawasan selama proses tersebut (proses coring) berlangsung dan juga yang paling utama, yaitu seorang
yang paling utama, yaitu seorang wellsite geologist wellsite geologist bertugas pula untuk memerikan atau bertugas pula untuk memerikan atau mendeskripsi conto inti/
mendeskripsi conto inti/corecore batuan yang akan diambil/direkam, baik conto inti batubara batuan yang akan diambil/direkam, baik conto inti batubara maupun nonbatubara yang berada di atas dan di bawah batubara tersebut secara geologi. maupun nonbatubara yang berada di atas dan di bawah batubara tersebut secara geologi.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, seorang
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, seorang wellsite geologist wellsite geologist bertugas bertugas dalam memerikan inti/
dalam memerikan inti/corecore batuan pada setiap batuan pada setiap runrun atau pada setiap penangkapan atauatau pada setiap penangkapan atau pengambilan
pengambilan inti/inti/corecore batuan yang kemudian dicatat dalam batuan yang kemudian dicatat dalam log borelog bore. Dalam proses. Dalam proses pendeskripsian,
pendeskripsian, digunakan digunakan parameter parameter dan dan standar standar dalam dalam memerikan memerikan inti inti batuan batuan sesuaisesuai ketentuan dan kebutuhan perusahaanyang telah diatur sebelumnya.
Adapun parameter yang digunakan seorang
Adapun parameter yang digunakan seorangwellsite geologist wellsite geologist dalam mendeskripsi dalam mendeskripsi inti/
inti/corecore batuan, yaitu : batuan, yaitu :
Untuk deskripsiUntuk deskripsicorecore non batubara : non batubara : a)
a) Nama Nama batuan.batuan.
b)
b) WarnaWarna (color)(color)
c)
c) Ukuran Ukuran butirbutir( grain size)( grain size)
d)
d) Kekuatan Kekuatan ((hardnesshardness), terbagi dari), terbagi dari firm, friable, slightly firm, friable, slightly..
e)
e) Struktur Struktur sediment sediment ((sediment structuresediment structure))
f)
f) Kemiringan Kemiringan lapisan lapisan batuan batuan ((dipdip).).
g)
g) Rekahan Rekahan ((cleat cleat ), terbagi ), terbagi atas atas rekahan vertikal rekahan vertikal and rekahan horizontal.and rekahan horizontal.
h)
h) Kandungan Kandungan fosil fosil (( fossil containt fossil containt ))
i) Kondisi
i) Kondisi corecore ( (solid, broken, very brokensolid, broken, very broken))
j)
j) Fragment Fragment /mineral penyusun/mineral penyusun
k)
k) Kandungan Kandungan mineral mineral lain lain (( pyrite, resin, ferogeneous nodu pyrite, resin, ferogeneous nodulele, batubara)., batubara).
Untuk deskripsiUntuk deskripsicorecore batubara : batubara : a)
a) Warna Warna ((color color ).).
b)
b) Kilap (Kilap (brightness/luster brightness/luster ).).
c)
c) Warna Warna gores gores ((streak streak ).).
d)
d) Pecahan Pecahan (( fracture fracture).).
e) Kondisi
f)
f) Kandungan Kandungan mineral mineral lain lain (pirite, (pirite, resin).resin).
g)
g) Sifat Sifat fisik fisik lain lain :: clay band, bone coal, weathered, clinker/burnclay band, bone coal, weathered, clinker/burn..
Berdasarkan parameter tersebut, seorang
Berdasarkan parameter tersebut, seorang wellsite geologist wellsite geologist dapat melakukan dapat melakukan pendeskripsian
pendeskripsian inti/inti/corecore batuan dengan baik dan benar. Berikut ini merupakan contoh batuan dengan baik dan benar. Berikut ini merupakan contoh pendeskripsian inti/
pendeskripsian inti/corecore batuan : batuan :
A. Coal A. Coal 1)
1) Color Color : : Black, Black, Brownish Brownish black.black. 2)
2) Streak Streak : : Black, Black, Brownish Brownish black, black, Brown.Brown. 3)
3) Brightness Brightness : : Bright, Bright, bright bright with with minor minor dull, dull, bright bright and and dull, dull, dull dull withwith numerous bright, dull with minor bright, dull.
numerous bright, dull with minor bright, dull. 4)
4) Fracture Fracture : : Flattty, Flattty, flatty-subconcoidal, flatty-subconcoidal, subconcoidal-concoidal,subconcoidal-concoidal, concoidal
concoidal 5)
5) Another Another features : features : Ferrogeneous Ferrogeneous nodule, nodule, sand sand nodule, nodule, clay clay nodule, nodule, bone bone coal,coal, clay band
clay band 6)
6) Core Core condition condition : Solid, : Solid, broken, broken, very very broken/powder.broken/powder. 7)
B B RR II GG HH TT NN EE SS SS CC OO AA L L DD EE SS CC RR II PP TT II OO NN 1 0 1 0 tt o 3o 3 0 %0 % D uD u lll l w iw itt h m ih m i n on ot t b rb riig hg ht t b ab an dn dss 0 t 0 to 1o 10 %0 % D uD u ll l l C oC o a l a l (( II nn ee rr tt iin in itte )e ) 5 5 0 0 tt o o 77 00 %% B rB riigg hh t t aa nn d d dd uu llll 3 0 3 0 tt o 5o 50 %0 % D u lD u ll l w iw itt h nh nu m e ru m e ro uo us s b rb riig hg h t t b ab a n dn d ss 9 0 9 0 t o t o 1 0 0 % 1 0 0 % B r i g h t B r i g h t C o aC o a l l ( V i t r i( V i t r in i t e )n i t e ) 7 0 7 0 tt o 9o 9 0 %0 % B rB riig hg ht wt wiitt h m ih m i n on or dr du lu ll l b ab an dn dss Gambar
Gambar Standart Of Coal BrightnessStandart Of Coal Brightness
B. Sandstone B. Sandstone
1)
1) Color Color : : Grey, Grey, Dark Dark grey, grey, Light Light grey, grey, Yellowish, Yellowish, dan dan lainnya.lainnya. 2)
2) Grain Grain size size : : Fine Fine sand sand (1/64 (1/64 – – 1/16 1/16 mm)mm) Medium sand
Medium sand (1/16 – 1/2 (1/16 – 1/2 mm)mm) Coarse
Coarse sand sand (1/2 (1/2 – – 2 2 mm)mm) 3) Shape
3) Shape of of size size : Rounded, : Rounded, Subrounded, Subrounded, Subangular, Subangular, Angular.Angular. 4)
4) Sorting Sorting : : Good, Good, terpilah terpilah burukburuk 5)
5) Sediment Sediment structure structure : : Graded Graded Bedding, Bedding, paralel paralel laminasi, laminasi, wave wave laminasi, laminasi, slumpslump structur, convolute, load cast
structur, convolute, load cast 6)
6) Mineral Mineral : : Quartz, Quartz, Calsite, Calsite, Jasper, Jasper, Pyrite, Pyrite, dan dan lainnya.lainnya. 7)
7) Sifat Sifat : : CarbonaceousCarbonaceous 8)
8) Another Another features features : : Coal Coal string, string, coal coal fragmen, fragmen, ferrogeneous ferrogeneous nodules, nodules, plantplant remains, clay nodules, burrowed, bioturbation
C. Mudstone C. Mudstone
1)
1) Colour Colour : Grey: Grey, , Dark Dark grey, grey, Light Light grey, grey, Yellowish Yellowish grey.grey. 2)
2) Hardness Hardness : : Soft, Soft, HardHard
Berdasarkan hasil deskripsi
Berdasarkan hasil deskripsi cuttingcutting dan deskripsi inti/dan deskripsi inti/corecore (batuan batubara) yang (batuan batubara) yang dilakukan
dilakukan wellsite geologist wellsite geologist , nantinya akan diperoleh kedalaman dan ketebalan lapisan, nantinya akan diperoleh kedalaman dan ketebalan lapisan
seam
seam batubara yang dicari. Hasil deskripsi tersebut dibandingkan dan dikorelasikan batubara yang dicari. Hasil deskripsi tersebut dibandingkan dan dikorelasikan dengan data kedalaman serta ketebalan yang diperoleh dari hasil perekaman
dengan data kedalaman serta ketebalan yang diperoleh dari hasil perekaman electricalelectrical logging.
logging. Sehingga pada akhirnya dapat diperoleh akurasi data kedalaman dan ketebalanSehingga pada akhirnya dapat diperoleh akurasi data kedalaman dan ketebalan lapisan seam batubara yang dicari.
lapisan seam batubara yang dicari.
Setelah pendeskripsian inti/
Setelah pendeskripsian inti/corecore batuan, seorang batuan, seorang wellsite geologist wellsite geologist akan akan melakukan pengukuran panjang inti/
melakukan pengukuran panjang inti/corecore batuan yang nantinya akan digunakan untuk batuan yang nantinya akan digunakan untuk menentukan nilai
menentukan nilai recoveryrecovery. Penentuan nilai. Penentuan nilai recoveryrecovery merupakan salah satu tugas penting merupakan salah satu tugas penting dari
dari wellsite geologist wellsite geologist . Hal ini dikarenakan, nilai. Hal ini dikarenakan, nilai recoveryrecovery merupakan salah satu dasar merupakan salah satu dasar atau parameter penting dalam penentuan apakah proses pemboran dan data hasil atau parameter penting dalam penentuan apakah proses pemboran dan data hasil pemboran
pemboran dapat dapat digunakan digunakan atau atau tidak tidak dalam dalam proses proses evaluasi evaluasi lanjut. lanjut. Penentuan Penentuan nilainilai
recovery
recovery yang dilakukan pada kegiatan pemboran eksplorasi meliputi perhitungan yang dilakukan pada kegiatan pemboran eksplorasi meliputi perhitungan corecore recovery
recovery dan dan coal recoverycoal recovery.. Core recoveryCore recovery merupakan nilai perbandingan antara panjang merupakan nilai perbandingan antara panjang
coring
coring yang dilakukan dengan panjang inti/ yang dilakukan dengan panjang inti/corecore batuan yang diperoleh dalam sekali batuan yang diperoleh dalam sekali proses coring
proses coring (satu(satu runrun), Sedangkan), Sedangkan Coal recoveryCoal recovery merupakan nilai perbandingan antara merupakan nilai perbandingan antara panjang
panjangcorecore batubara yang diperoleh dengan tebal batubara berdasarkan hasil perekaman batubara yang diperoleh dengan tebal batubara berdasarkan hasil perekaman
electrical logging
electrical logging. Standar penilaian yang digunakan untuk nilai. Standar penilaian yang digunakan untuk nilairecoveryrecovery berkisar antara berkisar antara 90 – 110 %. Berikut ini merupakan cara perhitungan
Core RecoveryCore Recovery
Panjang
Panjang corecore yang diperoleh yang diperoleh
Core recovery
Core recovery = = X100%X100%
Panjang coring yang dilakukan Panjang coring yang dilakukan
Contoh : Coring yang dilakukan = 150 cm Contoh : Coring yang dilakukan = 150 cm
Core
Core yang yang diperoleh diperoleh = = 120 120 cmcm 120 120 Core Recovery Core Recovery = = x x 100 100 % % = = 80 80 %% 150 150
Coal RecoveryCoal Recovery
Panjang
Panjang corecore batubara yang diperoleh batubara yang diperoleh
Coal recovery
Coal recovery = = X100%X100%
Tebal batubara berdasarkan
Tebal batubara berdasarkan E-Log E-Log
Contoh :
Contoh : CoreCore batubara yang diperoleh batubara yang diperoleh = = 190 cm190 cm Tebal batubara berdasarkan
Tebal batubara berdasarkan E-Log E-Log = 200 cm = 200 cm 190 190 Core Recovery Core Recovery = = x x 100 100 % % = = 95 95 %% 200 200
Pada suatu eksplorasi pemboran batubara kadangkala nilai
Pada suatu eksplorasi pemboran batubara kadangkala nilai recoveryrecovery tidaktidak mencapai 90 - 110 % atau tidak memenuhi standar yang telah ditentukan karena adanya mencapai 90 - 110 % atau tidak memenuhi standar yang telah ditentukan karena adanya
core
core yang hilang (yang hilang (core lost core lost ) yang dapat disebabkan oleh kelalaian operator bor () yang dapat disebabkan oleh kelalaian operator bor (driller driller )) atau karena kondisi fisik batuan yang rapuh (
atau karena kondisi fisik batuan yang rapuh (britllebritlle) dan lapuk. Nilai) dan lapuk. Nilai recoveryrecovery yang yang kurang dari 90 % atau lebih dari 110% dapat menyebabkan data kurang akurat.