• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Grafika 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Teknik Grafika 3"

Copied!
133
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Antonius Bowo Wasono, dkk.

Antonius Bowo Wasono, dkk.

SMK

SMK

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah

Departemen Pendidikan Nasional Departemen Pendidikan Nasional

TEKNIK

TEKNIK

GRAFIKA DAN

GRAFIKA DAN

INDUSTRI

INDUSTRI

GRAFIKA

GRAFIKA

JILID 3

JILID 3

(3)

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang Dilindungi Undang-undang JILID 3 JILID 3 Untuk SMK Untuk SMK Penulis

Penulis : : Antonius Antonius Bowo Bowo WasonoWasono Romlan

Romlan Sujinarto Sujinarto Perancang

Perancang Kulit Kulit : : TIMTIM Ukuran

Ukuran Buku Buku :: 117,67,6 x 25 cmx 25 cm

Diterbit

Diterbitkan olehkan oleh

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah

Departemen Pendidikan Nasional Departemen Pendidikan Nasional

Tahun 2008 Tahun 2008

WAS

WAS WASONO, WASONO, Antonius Antonius BowoBowo t

t Teknik Teknik Grafika Grafika dan dan Industri Industri Grafika Grafika Jilid Jilid 2 2 untuk untuk SMK SMK /oleh/oleh Antonius Bowo Wasono, Romlan, Sujinarto---- Jakarta : Direktorat Antonius Bowo Wasono, Romlan, Sujinarto---- Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

Pendidikan Nasional, 2008. iii,

iii, 131131 hlmhlm Daftar

Daftar Pustaka Pustaka : Lampi: Lampiran. Aran. A Daftar

Daftar Istilah Istilah : : Lampiran. Lampiran. BB ISBN ISBN : : 978-979-060-067-6978-979-060-067-6 ISBN ISBN : : 978-979-060-070-6978-979-060-070-6

TEKNIK

TEKNIK

GRAFIKA DAN

GRAFIKA DAN

INDUSTRI

INDUSTRI

GRAFIKA

GRAFIKA

(4)

KATA SAMBUTAN KATA SAMBUTAN

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan

karunia Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan Sekolah

karunia Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan Sekolah

Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar 

Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar 

dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, telah melaksanakan

dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, telah melaksanakan

kegiatan penulisan buku kejuruan sebagai bentuk dari kegiatan

kegiatan penulisan buku kejuruan sebagai bentuk dari kegiatan

pembelian

pembelian hak cipta

hak cipta buku teks

buku teks pelajaran

pelajaran kejuruan bagi sisw

kejuruan bagi siswa SMK

a SMK..

Karen

Karena buku-buku pelajaran kejuruan sangat sulit di

a buku-buku pelajaran kejuruan sangat sulit di dapatkan di pasaran.

dapatkan di pasaran.

Buku teks pelajaran ini

Buku teks pelajaran ini telah m

telah melalui proses penilaian

elalui proses penilaian oleh Badan Standar 

oleh Badan Standar 

Nasional Pendidikan sebagai buku t

Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK

eks pelajaran untuk SMK dan telah

dan telah

dinyatakan memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses

dinyatakan memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses

pembelajaran melalui Peraturan

pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45

45

Tahun 2008 tanggal 15 Agustus 2008.

Tahun 2008 tanggal 15 Agustus 2008.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada

seluruh penulis yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya

seluruh penulis yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya

kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas

kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas

oleh para pendidik dan peserta didik SMK.

oleh para pendidik dan peserta didik SMK.

Buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada

Buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada

Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (

Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (

download 

download ),

),

digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat.

digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat.

Namun untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya

Namun untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya

harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Dengan

harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Dengan

ditayangkan

ditayangkan

soft copy  ini diharapkan akan lebih memudahkan bagi

soft copy 

ini diharapkan akan lebih memudahkan bagi

masyarakat

masyarakat khsusnya

khsusnya para

para pendidik

pendidik dan

dan peserta

peserta didik

didik SMK di seluruh

SMK di seluruh

Indonesi

Indonesia maupun sekol

a maupun sekolah Indonesi

ah Indonesia yang berada d

a yang berada di

i luar

luar negeri

negeri unt

untuk

uk

mengakses dan memanfaatkannya sebagai sumber belajar.

mengakses dan memanfaatkannya sebagai sumber belajar.

Kami berharap,

Kami berharap, semua pihak

semua pihak dapat mendukung

dapat mendukung kebijakan ini.

kebijakan ini. Kepada

Kepada

para peserta didik kami ucapkan selamat belajar dan semoga dapat

para peserta didik kami ucapkan selamat belajar dan semoga dapat

memanfaatkan buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini

memanfaatkan buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini

masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik

masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik

sangat kami harapkan.

(5)

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Esa karena berkat dan anugerahNya buku yang berjudul “Teknik

Esa karena berkat dan anugerahNya buku yang berjudul “Teknik

Grafika dan Keberhasilan Industri Grafika” dapat terselesaikan

Grafika dan Keberhasilan Industri Grafika” dapat terselesaikan

dengan lancar. Buku ini disusun karena minimnya buku-buku

dengan lancar. Buku ini disusun karena minimnya buku-buku

pelajaran mengenai ke-grafikaan yang mengungkap secara utuh

pelajaran mengenai ke-grafikaan yang mengungkap secara utuh

dan relevan digunakan dalam kurun waktu yang agak

dan relevan digunakan dalam kurun waktu yang agak lama.

lama.

Penyusun

menyampaikan

terimakasih

yang

sebesar-Penyusun

menyampaikan

terimakasih

yang

sebesar-besarn

besarnya kepada semua

ya kepada semua pihak yang telah membantu terbitnya

pihak yang telah membantu terbitnya

buku ini. Semoga buku ini dapat digunakan sebagai bahan

buku ini. Semoga buku ini dapat digunakan sebagai bahan

referensi bagi siswa dan guru, khususnya yang bergelut di bidang

referensi bagi siswa dan guru, khususnya yang bergelut di bidang

grafika. Karena keterbatasan waktu dan pengetahuan yang

grafika. Karena keterbatasan waktu dan pengetahuan yang

dimiliki, penyusun mohon maaf yang sebesar-besarnya jika dalam

dimiliki, penyusun mohon maaf yang sebesar-besarnya jika dalam

penyusunan ini masih banyak terdapat kekeliruan, baik dalam

penyusunan ini masih banyak terdapat kekeliruan, baik dalam

penulisa

penulisan

n tata bahasa

tata bahasa dan materi.

dan materi.

Kritik dan saran dari pembaca demi kelengkapan isi dari buku

Kritik dan saran dari pembaca demi kelengkapan isi dari buku

ini penyusun harapkan, agar dapat diadakan revisi untuk terbitan

ini penyusun harapkan, agar dapat diadakan revisi untuk terbitan

yang akan datang. Tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih

yang akan datang. Tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada Departemen Pendidikan Nasional

yang sebesar-besarnya kepada Departemen Pendidikan Nasional

dalam hal ini Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan yang telah

dalam hal ini Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan yang telah

memberi kesempatan pada penyusun

memberi kesempatan pada penyusun untuk

untuk menuangkan

menuangkan mater

materii

pengetahuan bidang grafika dalam bentuk buku dan kepada

pengetahuan bidang grafika dalam bentuk buku dan kepada

semua rekan kerja saya di SMK Negeri 11 Semarang yang telah

semua rekan kerja saya di SMK Negeri 11 Semarang yang telah

memberikan dukungan pada penyusun. Semoga buku ini dapat

memberikan dukungan pada penyusun. Semoga buku ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca semua.

(6)

Halaman Halaman

Daftar Isi

Daftar Isi

ii

Kata Pengantar 

Kata Pengantar 

BAB 1

BAB 1

Pehdahuluan

1

Pehdahuluan

1

1.

1. Ruang

Ruang Lingkup

Lingkup teknologi

teknologi Grafika

Grafika

1

1

2.

2. Perkembang

Perkembangan

an teknologi

teknologi Grafika

Grafika

3

3

BAB 2

BAB 2

Kertas,

Kertas, Tinta

Tinta cetak,

cetak, Warna,

Warna, Densitometry,

Densitometry, dan

dan Colorimetrics

Colorimetrics

9

9

1.

1. Kertas

Kertas

9

9

2.

2. Tinta

Tinta Cetak

Cetak

12

12

3.

3. Warna

Warna

27

27

4.

4. Reproduksi

Reproduksi Warna

Warna Dalam

Dalam Mencetak

Mencetak

41

41

5.

5. Densitometry

Densitometry

68

68

6.

6. Colorimetri

Colorimetric

c

85

85

BAB 3

BAB 3

Pekerjaan

Pekerjaan Desain

Desain Hingga

Hingga Bentuk

Bentuk File

File Siap

Siap Film

Film

118

118

1.

1. Peranan

Peranan Desainer

Desainer Grafis

Grafis dalam

dalam Produksi

Produksi Cetak

Cetak

118

118

2.

2. Pekerjaan

Pekerjaan Menyiapkan

Menyiapkan Perwajahan

Perwajahan (desain)

(desain) Buku

Buku

147

147

3.

3. Komputer

Komputer dan

dan Perangkat

Perangkat Pendukungnya

Pendukungnya

152

152

4.

4. Impos

Imposisi

isi

164

164

BAB 4

BAB 4

Foto

Foto Reproduksi

Reproduksi (Film

(Film Making)

Making) dan

dan Plate

Plate Making

Making

171

171

1.

1. kamera

kamera Vertikal

Vertikal dan

dan Kamera

Kamera Horisontal

Horisontal

172

172

2.

2. Menyetel

Menyetel ketajaman

ketajaman Bayangan

Bayangan

187

187

3.

3. Perbandingan

Perbandingan Reproduksi

Reproduksi

187

187

4.

4. Bahan

Bahan Peka

Peka

189

189

5.

5. Bahan

Bahan-bahan

-bahan Kimia

Kimia Untuk

Untuk Fotografi

Fotografi

193

193

6.

6. Cara

Cara Kerja

Kerja Filter

Filter

201

201

7.

7. Pemisah

Pemisahan

an Warna

Warna dengan

dengan Raster

Raster

203

203

8.

8. Montase

Montase Film

Film

208

208

9.

(7)

BAB 5

BAB 5

Kalkulasi

Kalkulasi Grafika

Grafika

228

228

1.

1. Tugas

Tugas Estimator

Estimator

229

229

2.

2. Proses

Proses Produksi

Produksi

232

232

3.

3. Toeslagi/Bi

Toeslagi/Biaya

aya Gudang

Gudang

241

241

4.

4. Biaya

Biaya Ekspedisi

Ekspedisi

242

242

5.

5. Matriks

Matriks Kertas

Kertas Cetak

Cetak

243

243

BAB 6

BAB 6

Acuan

Acuan Cetak

Cetak Fleksografi

Fleksografi dan

dan PAD

PAD Preinting

Preinting

246

246

1.

1. Acuan

Acuan Cetak

Cetak Photopolymer

Photopolymer Flexography

Flexography

246

246

2.

2. Acuan

Acuan Cetak

Cetak Photopolyme

Photopolymer

r Pad

Pad Printing

Printing

261

261

BAB 7

BAB 7

Mac

Macam-Macam

am-Macam Teknik

Teknik cetak

cetak

276

276

1.

1. Sejarah

Sejarah Cetak-mencetak

Cetak-mencetak

276

276

2.

2. Prinsip

Prinsip dan

dan Proses

Proses cetak

cetak

279

279

BAB 8

BAB 8

Penyelesaian

Penyelesaian Grefika/Purna

Grefika/Purna Cetak

Cetak

456

456

1.

1. Teknik

Teknik melipat

melipat Kertas

Kertas secara

secara manual

manual dan

dan dengan

dengan mesin

mesin

456

456

2.

2. Penjilidan

Penjilidan buku

buku

497

497

3.

3. Finishing

Finishing

513

513

4.

4. Kemasa

Kemasan

n

529

529

BAB 9

BAB 9

Pekerjaan

Pekerjaan Laminasi

Laminasi dan

dan UV

UV Varnish

Varnish

534

534

1. Laminasi dengan system panas

1. Laminasi dengan system panas (thermal)

(thermal)

535

535

2. Laminasi dengan system dingin

2. Laminasi dengan system dingin (cool)

(cool)

539

539

3.

3. Melakukan

Melakukan pekerjaan

pekerjaan UV

UV Varnish

Varnish

544

544

BAB 10

BAB 10

Melakukan

Melakukan Pekerjaan

Pekerjaan Pon,

Pon, Ril

Ril dan

dan Emboss

Emboss

549

549

1.

1. Pekerjaan

Pekerjaan Pon

Pon

549

549

2.

2. Pekerjaan

Pekerjaan Ril

Ril

554

554

3.

3. Pekerja

Pekerjaan

an Emboss

Emboss

555

555

BAB 11

BAB 11

Kegiatan

(8)

3.

3. Strategi

Strategi Komunikasi

Komunikasi dalam

dalam Mengikat

Mengikat Pelanggan

Pelanggan

596

596

4.

4. Strategi

Strategi Pemasaran

Pemasaran

605

605

5.

5. Faktor

Faktor -

- faktor

faktor

612

612

6.

6. Menerapkan

Menerapkan standar

standar kualitas

kualitas

615

615

7.

7. Mengirimkan

Mengirimkan hasil

hasil Cetakan

Cetakan (ekspedisi)

(ekspedisi)

617

617

BAB 12

BAB 12

Penutup

620

Penutup

620

Lampiran A

Lampiran A

Daftar

Daftar Pustaka

Pustaka

a1

a1

Lampiran B

Lampiran B

Daftar

(9)

BAB IX BAB IX

PEKERJAAN LAMINASI dan UV VARNISH PEKERJAAN LAMINASI dan UV VARNISH

Pekerjaan laminasi merupakan pekerjaan purna cetak, seperti Pekerjaan laminasi merupakan pekerjaan purna cetak, seperti dibahas pada bab sebelumnya, laminasi diklasifikasikan dalam 2 (dua) dibahas pada bab sebelumnya, laminasi diklasifikasikan dalam 2 (dua) macam bentuk cara pengerjaannya, yaitu (1) bentuk menutup benda macam bentuk cara pengerjaannya, yaitu (1) bentuk menutup benda kerja membentuk sudut/envelop (

kerja membentuk sudut/envelop ( pouch pouch) dan (2) bentuk gulungan () dan (2) bentuk gulungan (roll roll ).). Sedangkan metode pengerjaannya dengan sistem panas (

Sedangkan metode pengerjaannya dengan sistem panas ( thermal thermal ) dan) dan sistem dingin (

sistem dingin (cold cold ). Jenis laminating ada 2 (dua) yaitu gloss dan dob.). Jenis laminating ada 2 (dua) yaitu gloss dan dob. Gloss memancarkan kesan mengkilap sedangkan dob menampilkan Gloss memancarkan kesan mengkilap sedangkan dob menampilkan kesan redup/ teduh.

kesan redup/ teduh.

Tujuan laminasi adalah Tujuan laminasi adalah agar benda cetak mempunyai agar benda cetak mempunyai kesan arstistik, kesan tersebut kesan arstistik, kesan tersebut bisa mengkilap atau dob, selain bisa mengkilap atau dob, selain itu juga dapat melindungi dan itu juga dapat melindungi dan membuat awet benda cetak. membuat awet benda cetak. Ditinjau dari hasil pengerjaannya, Ditinjau dari hasil pengerjaannya, laminasi ada 2 (dua) jenis, yaitu laminasi ada 2 (dua) jenis, yaitu laminasi yang hasilnya kaku dan laminasi yang hasilnya kaku dan laminasi yang hasilnya lentur. laminasi yang hasilnya lentur. Laminasi kaku sering dijumpai Laminasi kaku sering dijumpai pada usaha foto kopi yang pada usaha foto kopi yang oplagnya rendah, digunakan oplagnya rendah, digunakan untuk melaminasi benda-benda untuk melaminasi benda-benda berharga, misalnya ijasah, berharga, misalnya ijasah, sertifikat, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk laminasi lentur banyak sertifikat, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk laminasi lentur banyak digunakan untuk pekerjaan massal atau beroplag besar, misalnya etiket, digunakan untuk pekerjaan massal atau beroplag besar, misalnya etiket, dos roti, leaflet, poster, undangan, dll.

dos roti, leaflet, poster, undangan, dll.

Gambar 9.1. Bahan laminasi bentuk pouch dan Gambar 9.1. Bahan laminasi bentuk pouch dan roll

(10)

1. Laminasi dengan sistem panas (

1. Laminasi dengan sistem panas (thermal thermal ))

Laminasi dengan sistem panas (

Laminasi dengan sistem panas ( thermal thermal ) untuk menempelkan) untuk menempelkan plastik pada benda kerja terdapat 2 (dua) metode, yaitu (1) plastik yang plastik pada benda kerja terdapat 2 (dua) metode, yaitu (1) plastik yang sudah mengandung lem, dan (2) plastik yang belum mengandung lem. sudah mengandung lem, dan (2) plastik yang belum mengandung lem. Plastik yang sudah mengandung lem cara penempelannya pada benda Plastik yang sudah mengandung lem cara penempelannya pada benda kerja dengan menggunakan pemanas atau

kerja dengan menggunakan pemanas atau heater heater , pada umumnya suhu, pada umumnya suhu kerja di arahkan pada suhu 100

kerja di arahkan pada suhu 100ooC walaupun ada beberapa jenis plastikC walaupun ada beberapa jenis plastik yang membutuhkan panas diatas suhu 100

yang membutuhkan panas diatas suhu 100ooC. Penyetelan suhu iniC. Penyetelan suhu ini   jangan lebih dari 120

  jangan lebih dari 120ooC, karena dapat memperpendek umur rol karetC, karena dapat memperpendek umur rol karet silikon, sedangkan plastik yang belum mengandung lem, cara silikon, sedangkan plastik yang belum mengandung lem, cara penempelannya selain dengan pemanas juga memakai

penempelannya selain dengan pemanas juga memakai solvent solvent (cairan(cairan kimia) sebagai media untuk kimia) sebagai media untuk merekatkan plastik dengan merekatkan plastik dengan benda kerjanya. Metode yang benda kerjanya. Metode yang menggunakan cairan kimia ini, menggunakan cairan kimia ini,   jarang ditemui di Indonesia.   jarang ditemui di Indonesia.

Selain kurang ramah lingkungan Selain kurang ramah lingkungan menimbulkan bau yang cukup menimbulkan bau yang cukup menyengat.

menyengat.

1.1.

1.1. Struktur mesin dan prinsipStruktur mesin dan prinsip kerjanya

kerjanya

Persyaratan teknis yang Persyaratan teknis yang sebaiknya dipenuhi agar  sebaiknya dipenuhi agar  ketahanan dan produktivitas ketahanan dan produktivitas mesin tercapai, antara lain: (a) mesin tercapai, antara lain: (a) suhu ruangan 15

suhu ruangan 15ooC sampaiC sampai 40

40ooC, (b) ruangan bebas debu,C, (b) ruangan bebas debu, (c) kelembaban udara -20 (c) kelembaban udara -20

Gambar 9.2. Mesin laminasi sistem panas (

Gambar 9.2. Mesin laminasi sistem panas (thermal thermal ))

 buatan PAMOR – Behe

(11)

sampai 80 %, (d) sirkulasi udara ruangan harus baik, dan (e) landasan/ sampai 80 %, (d) sirkulasi udara ruangan harus baik, dan (e) landasan/ lantai kerja datar dan kokoh. Mesin laminasi ini membutuhkan power  lantai kerja datar dan kokoh. Mesin laminasi ini membutuhkan power  listrik 220 VAC 1 phasa 8 Ampere. Penyetelan mesin meliputi :

listrik 220 VAC 1 phasa 8 Ampere. Penyetelan mesin meliputi : a.

a. Pemasangan Pemasangan rol rol plastikplastik

1. Masukkan roll plastik dan perhatikan sisi coating lem harus 1. Masukkan roll plastik dan perhatikan sisi coating lem harus

menghadap ke bawah. menghadap ke bawah. 2.

2. Kencangkan Kencangkan penjepit penjepit corecore 3.

3. Stel kekencangan Stel kekencangan rem rem dengan mdengan memutar penyetel.emutar penyetel. 4.

4. Pasang Pisau Pasang Pisau perforator jaraknya 1mperforator jaraknya 1mm dari m dari penggir plastik.penggir plastik. 5.

5. Pasang Pasang pisau pisau perforasi perforasi apabila apabila diperlukan.diperlukan. 6.

6. Pasang Pasang plastik plastik ke ke panyanggah.panyanggah. b.

b. Pemasangan Pemasangan rol rol plastik ke plastik ke mesin.mesin. 1.

1. Masukkan plastik sesuai Masukkan plastik sesuai arah yang arah yang ditunjukkan pada gambar ditunjukkan pada gambar A.A. 2.

2. Apabila pada kertas Apabila pada kertas tipis hasilnya terlalu melengkung tipis hasilnya terlalu melengkung dapat jugadapat juga arah plastik mengikuti arah yang ditunjukkan gambar B.

arah plastik mengikuti arah yang ditunjukkan gambar B. c.

c. Pemasangan Pemasangan kertaskertas

1. Naikkan selembar kertas yang akan delaminating ke atas 1. Naikkan selembar kertas yang akan delaminating ke atas conveyor. Geser samping pinggir register OS dan kemudian geser  conveyor. Geser samping pinggir register OS dan kemudian geser  register GS sampai mendekati pinggir kertas (sisakan jarak 2 register GS sampai mendekati pinggir kertas (sisakan jarak 2 mm).

mm). 2.

2. Geser register Geser register untuk menyesuaikan untuk menyesuaikan lebar kertas lebar kertas dengan plastik.dengan plastik. d.

d. Penyetelan Penyetelan tekanan tekanan rol rol press press heater heater  1.

1. Tekan gagang penekan Tekan gagang penekan sebelah kiri dengan sebelah kiri dengan tangan kiri dan tangan kiri dan putar putar  baut sampai menekan rol heater menyentuh rol bawah, kemudian baut sampai menekan rol heater menyentuh rol bawah, kemudian lakukan hal yang sama pada gagang penekan sebelah kanan. lakukan hal yang sama pada gagang penekan sebelah kanan. 2.

2. Tambah Tambah putaran putaran baut baut apabila apabila diperlukan.diperlukan.

3. Apabila kertas jalannya miring maka tekanan rol ini tidak 3. Apabila kertas jalannya miring maka tekanan rol ini tidak seimbang dan kurangi tekanan rol sebelah kiri atau kanan sampai seimbang dan kurangi tekanan rol sebelah kiri atau kanan sampai kertas jalannya lurus.

(12)

e.

e. Penyetelan tekanan Penyetelan tekanan rol rol press press puller puller  1.

1. Tekanan rol Tekanan rol puller distel dengan puller distel dengan menurunkan gagang menurunkan gagang penekan rolpenekan rol puller 

puller  f.

f. Penyetelan Penyetelan suhu suhu rol rol heater heater  1.

1. Seperti telah Seperti telah dijelaskan dimuka dijelaskan dimuka suhu kerja suhu kerja distel 100distel 100ooC, walaupunC, walaupun kadang-kadang dijumpai plastik yang membutuhkan panas lebih. kadang-kadang dijumpai plastik yang membutuhkan panas lebih. Jangan menyetel suhu lebih 120

Jangan menyetel suhu lebih 120ooC, karena dapat memperpendekC, karena dapat memperpendek umur rol karet silikon.

umur rol karet silikon. 2.

2. Untuk mengubah Untuk mengubah suhu buka suhu buka tutup panel digital, tekan tutup panel digital, tekan tombol atastombol atas atau bawah untuk menaikkan atau menurunkan angka digital. atau bawah untuk menaikkan atau menurunkan angka digital. 3. Tekan tombol run. Dalam keadaan stop heater tidak dapat 3. Tekan tombol run. Dalam keadaan stop heater tidak dapat dipanaskan. Putar potensio ke posisi nol (mesin kondisi tidak dipanaskan. Putar potensio ke posisi nol (mesin kondisi tidak  jalan).

 jalan). g.

g. Penyetelan Penyetelan speed speed mesinmesin 1.

1. Kecepatan mesin Kecepatan mesin diatur oleh diatur oleh potensio meter potensio meter di control di control panel.panel. 2.

2. Pada kondisi Pada kondisi tertentu diperlukan pengaturan suhu tertentu diperlukan pengaturan suhu dan kecepatandan kecepatan mesin yang berimbang terutama sewaktu mesin dipakai untuk mesin yang berimbang terutama sewaktu mesin dipakai untuk mengerjakan bahan-bahan kertas yang tebal.

mengerjakan bahan-bahan kertas yang tebal. h.

h. Penyetelan Penyetelan pisau pisau perforator perforator  1.

1. Pisau perforator digunakan Pisau perforator digunakan untuk memisahkan hasil untuk memisahkan hasil laminating.laminating. Pasang posisinya +/- 2 mm dari pinggir plastik.

Pasang posisinya +/- 2 mm dari pinggir plastik. 2.

2. Tambahkan bandul Tambahkan bandul apabila pemutusan apabila pemutusan plastiknya agak plastiknya agak susah.susah. 3. Angkat pisau sampai terkunci apabila tidak dipakai dan untuk 3. Angkat pisau sampai terkunci apabila tidak dipakai dan untuk

menurunkan kembali tarik tombol plastik. menurunkan kembali tarik tombol plastik. i.

i. Penyetelan Penyetelan pisau pisau slitter slitter 

1. Pisau slitter hanya digunakan apabila plastik lebih lebar dari 1. Pisau slitter hanya digunakan apabila plastik lebih lebar dari

kertas. kertas.

(13)

2. Putar excentic untuk mengatur kedalaman pisau potong dan 2. Putar excentic untuk mengatur kedalaman pisau potong dan selalu menyetel kedalaman pisau hanya memotong dua sampai selalu menyetel kedalaman pisau hanya memotong dua sampai tiga lapis plastik saja.

tiga lapis plastik saja.

3. Angkat pisau sampai terkunci apabila tidak dipakai dan selalu 3. Angkat pisau sampai terkunci apabila tidak dipakai dan selalu pasang tutup plastik pengaman karena dapat melukai anggota pasang tutup plastik pengaman karena dapat melukai anggota tubuh dan untuk menurunkan kembali tarik tombol plastik.

tubuh dan untuk menurunkan kembali tarik tombol plastik.   j.

  j. Penggantian Penggantian rol rol karet karet heater heater  1.

1. Melepaskan Melepaskan rol rol karetkaret

-- Matikan power mesin dan cabut kabel power dari stecker PLN.Matikan power mesin dan cabut kabel power dari stecker PLN. -- Buka cover mesin kiri dan kanan.Buka cover mesin kiri dan kanan.

-- Lepaskan kabel listrik dari lampu IR (heater) kiri dan kanan.Lepaskan kabel listrik dari lampu IR (heater) kiri dan kanan. -- Lepaskan pengunci lampu IR dan keluarkan lampu IR dari rolLepaskan pengunci lampu IR dan keluarkan lampu IR dari rol

karet. karet.

-- Lepaskan holder bearing sebelah control panel (tidak perluLepaskan holder bearing sebelah control panel (tidak perlu melepaskan holder bearing yang ada di sebelah gigi) dan melepaskan holder bearing yang ada di sebelah gigi) dan kemudian tarik rol karet ke arah control panel, angkat rol karet kemudian tarik rol karet ke arah control panel, angkat rol karet dan miringkan kearah gigi dan keluarkan rol karetnya.

dan miringkan kearah gigi dan keluarkan rol karetnya. 2.

2. Memasang Memasang rol rol karetkaret

-- Masukkan rol karet baru dengan memiringkan rol dan masukkanMasukkan rol karet baru dengan memiringkan rol dan masukkan ke lubang yang ada di sebelah control panal dan kemudian geser  ke lubang yang ada di sebelah control panal dan kemudian geser  ke kanan untuk pasang ujung rolnya ke bearing.

ke kanan untuk pasang ujung rolnya ke bearing.

-- Pasang kembali holder bearing sebelah control panel.Pasang kembali holder bearing sebelah control panel. -- Masukkan kembali lampu IR dan pasang penguncinya.Masukkan kembali lampu IR dan pasang penguncinya. -- Pasang kembali kabel lampu IR kiri dan kanan.Pasang kembali kabel lampu IR kiri dan kanan.

-- Tekan rol karet dengan rol bawah stel tekanan press di belakangTekan rol karet dengan rol bawah stel tekanan press di belakang mesin dan check sensor panas dan pastikan sensor menempel ke mesin dan check sensor panas dan pastikan sensor menempel ke as rol sensor tidak akan bekerja dengan baik apabila tidak as rol sensor tidak akan bekerja dengan baik apabila tidak menempel/ kendor dan dapat menyebabkan over heating dan menempel/ kendor dan dapat menyebabkan over heating dan merusak rol karet.

(14)

-- 2. Laminasi dengan sistem dingin2. Laminasi dengan sistem dingin ((cold cold )) Laminasi dengan sistem dingin (

Laminasi dengan sistem dingin ( cold cold ) untuk menempelkan plastik) untuk menempelkan plastik pada benda kerja dengan menggunakan lem dengan basis air, untuk pada benda kerja dengan menggunakan lem dengan basis air, untuk mencairkan lem sesuai dengan kelekatan yang diinginkan menggunakan mencairkan lem sesuai dengan kelekatan yang diinginkan menggunakan air untuk mencampur. Laminasi sistem dingin ini tergolong ramah air untuk mencampur. Laminasi sistem dingin ini tergolong ramah lingkungan, karena tidak beracun, tidak berbau dan tidak menyebabkan lingkungan, karena tidak beracun, tidak berbau dan tidak menyebabkan polusi bagi polusi bagi lingkungan. Mesin lingkungan. Mesin laminasi ini dapat laminasi ini dapat digunakan untuk digunakan untuk melapisi benda kerja melapisi benda kerja secara utuh dan secara utuh dan melapisi benda kerja melapisi benda kerja yang sebagian yang sebagian modelnya ada yang modelnya ada yang berlubang/ jendela berlubang/ jendela ((window window ), ), misalnyamisalnya dos roti yang bagian dos roti yang bagian tengahnya transparan yang berfungsi untuk dapat melihat benda yang tengahnya transparan yang berfungsi untuk dapat melihat benda yang ada dalam dos tersebut.

ada dalam dos tersebut.

Mesin laminasi model SRFM 720 seperti terlihat pada gambar 8.2 Mesin laminasi model SRFM 720 seperti terlihat pada gambar 8.2 digunakan untuk melaminasi secara utuh benda kerja atau tidak digunakan untuk melaminasi secara utuh benda kerja atau tidak ber-window 

window . Mesin ini memakai kecepatan awal yang dimasukkan yang. Mesin ini memakai kecepatan awal yang dimasukkan yang diatur pembalik pada motor, mempunyai celah film, otomatis berhenti diatur pembalik pada motor, mempunyai celah film, otomatis berhenti ketika kertasnya habis, menggulung ulang/kembali dan cepat dalam ketika kertasnya habis, menggulung ulang/kembali dan cepat dalam pemindahan, dll.

pemindahan, dll.

Gambar 9.3. Mesin Laminasi SRFM Gambar 9.3. Mesin Laminasi SRFM 720

(15)

Mode Mode ll Lebar  Lebar  Maksima Maksima ll Kecepata Kecepata n n Siste Siste m m Listrik Listrik Day Day a a Tota Tota ll Bera Bera tt Ukuran/berat Ukuran/berat seluruhnya seluruhnya SRM SRM 720 720 850 850 mm mm 40 40 m/mmenit m/mmenit 380V380V 50HZ 50HZ atau atau 220V 220V 60HZ 60HZ 3 3 KW KW 10001000 kg kg 2000x1220x145 2000x1220x145 0 0

2.1. Struktur mesin dan prinsip kerjanya 2.1. Struktur mesin dan prinsip kerjanya

Mesin ini terdiri dari Mesin ini terdiri dari alas/dasar/kaki, unit pemasukan, alas/dasar/kaki, unit pemasukan, unit pengeleman/penempelan, unit pengeleman/penempelan,

alat-alat pengeleman, unit alat-alat pengeleman, unit laminasi, sistem kontrol laminasi, sistem kontrol listrik, cepat menggulung listrik, cepat menggulung ulang keluar, bagian ulang keluar, bagian celah, dll. Prinsip celah, dll. Prinsip kerjanya dapat dilihat kerjanya dapat dilihat pada gambar 8.3. Kertas pada gambar 8.3. Kertas diisi melalui meja aparat diisi melalui meja aparat

Tabel 9.1. Spesifikasi Mesin Laminasi SRM Tabel 9.1. Spesifikasi Mesin Laminasi SRM 720 720 3 3 12 12 4 4 5 5 12 12 9 9 10 10 7 7 8 8 11 11

Gambar 9.5. Bagan Mesin Laminasi SRM 720 Gambar 9.5. Bagan Mesin Laminasi SRM 720

Gambar 9.4. Unit Pemasukan Gambar 9.4. Unit Pemasukan

( meja aparat dan tombol ( meja aparat dan tombol o

(16)

nomor 1, gulungan plastik nomor 2, rol pengatur ketebalan lem nomor 4, nomor 1, gulungan plastik nomor 2, rol pengatur ketebalan lem nomor 4, nomor 5 rol pengeleman yang mengantarkan lem/perekatan ke plastik, nomor 5 rol pengeleman yang mengantarkan lem/perekatan ke plastik, kertas akan di tekan melalui rol nomor 7 dan 8, kemudian dikirim ke kertas akan di tekan melalui rol nomor 7 dan 8, kemudian dikirim ke gulungan nomor 11, demikian seterusnya. Warna merah menandai gulungan nomor 11, demikian seterusnya. Warna merah menandai plastik laminasi yang digunakan, sedangkan warna hijau menandai plastik laminasi yang digunakan, sedangkan warna hijau menandai benda kerja/ kertas.

benda kerja/ kertas.

Berikut diuraikan memasang Berikut diuraikan memasang instalasi dan langkah kerja melakukan pekerjaan laminasi, sebagai instalasi dan langkah kerja melakukan pekerjaan laminasi, sebagai berikut: (cermati gambar 8.3.)

berikut: (cermati gambar 8.3.) a.

a. Bersihkan mesin Bersihkan mesin tersebut hingga tersebut hingga benar-benar bersih.benar-benar bersih. b.

b. Letakkan mesin tersebut pada lantai yang Letakkan mesin tersebut pada lantai yang datar, dan baca dengandatar, dan baca dengan seksma panduan penggunaannya.

seksma panduan penggunaannya. c.

c. Buka peti listrik kanan, dan Buka peti listrik kanan, dan hubungkan ke sumber tenaga hubungkan ke sumber tenaga dengandengan baik.

baik. d.

d. Unit Pengeleman, Unit Pengeleman, bersihkan tangki bersihkan tangki lem dan lem dan letakkan pada letakkan pada posisinya.posisinya. e.

e. Pada mesin Pada mesin ini, pisau pemotong/ ini, pisau pemotong/ slitter berada tetap pada slitter berada tetap pada keadaankeadaan berdiri pada tangkai/batangnya. Kunci pisau itu diatas plastik oleh berdiri pada tangkai/batangnya. Kunci pisau itu diatas plastik oleh penjepit. Posisi kanan dan kiri pada pisau berdiri penjepit. Posisi kanan dan kiri pada pisau berdiri

Keterangan gambar : Keterangan gambar : 1. Meja aparat 1. Meja aparat

2. Rol gulungan plastik laminasi 2. Rol gulungan plastik laminasi 3. Rol penghantar

3. Rol penghantar 4. Rol

4. Rol pengatur pengatur ketebalan lemketebalan lem 5. Rol distribusi lem

5. Rol distribusi lem 6. Tangki lem 6. Tangki lem

7. Rol penggulung laminasi depan 7. Rol penggulung laminasi depan 8. Rol penggulung karet depan 8. Rol penggulung karet depan 9. Pisau pelobang/ penyobek 9. Pisau pelobang/ penyobek 10. Rol penggulung karet 10. Rol penggulung karet

belakang belakang

11. Rol penggulung gulungan 11. Rol penggulung gulungan

ulang ulang 12.

12. Rol Rol enen hanhantartar

Gambar 9.6.

Gambar 9.6. Rol gulungan plastikRol gulungan plastik laminasi

(17)

ditentukan/ditetapkan oleh lokasi ring pada kedua sisi. Pegang pisau ditentukan/ditetapkan oleh lokasi ring pada kedua sisi. Pegang pisau berdiri oleh tangan, perbaiki posisi penjepit pada pisau berdiri, berdiri oleh tangan, perbaiki posisi penjepit pada pisau berdiri, letakkan agak berdiri dan tekan pisau ke plastik tersebut. Sesuaikan letakkan agak berdiri dan tekan pisau ke plastik tersebut. Sesuaikan lebar plastik yang dipotong dengan bidang yang akan dilaminasi, lebar plastik yang dipotong dengan bidang yang akan dilaminasi, atur/setel posisi pisau berdiri, kemudian ikat/pasang lokasi ring. atur/setel posisi pisau berdiri, kemudian ikat/pasang lokasi ring. Rekatkan plastik yang dipotong dengan pita. Ketika mesin ini sedang Rekatkan plastik yang dipotong dengan pita. Ketika mesin ini sedang berjalan, plastik akan terpotong. Dan plastik yang terpotong akan berjalan, plastik akan terpotong. Dan plastik yang terpotong akan tertinggal pada penggulung. Ketika tidak ada yang dipotong, naikkan tertinggal pada penggulung. Ketika tidak ada yang dipotong, naikkan pisau pemotong, kemudian pisau akan secara otomatis berada pada pisau pemotong, kemudian pisau akan secara otomatis berada pada tangkai/batangnya.

tangkai/batangnya. f.

f. Rol Rol Penggulung, terdapat Penggulung, terdapat 4 4 (empat) penggulung (empat) penggulung gulungan ulang gulungan ulang dandan 4 (empat) truk pengirim. Letakkan penggulung pada truk, dorong truk 4 (empat) truk pengirim. Letakkan penggulung pada truk, dorong truk tersebut ke mesin, jalankan penggulung ke celah, dan ujung dengan tersebut ke mesin, jalankan penggulung ke celah, dan ujung dengan gigi yang mengarah pada celah mesin (mesin ini tingginya harus gigi yang mengarah pada celah mesin (mesin ini tingginya harus sama dengan truk). Gulung benda kerja (kertas) yang dilaminasi sama dengan truk). Gulung benda kerja (kertas) yang dilaminasi pada penggulung. Pada ujung mesin sebelah kanan, terdapat roda pada penggulung. Pada ujung mesin sebelah kanan, terdapat roda penghubung untuk mengatur tekanan gulungan, putaran yang searah penghubung untuk mengatur tekanan gulungan, putaran yang searah dengan jarum jam berarti tekanannya besar, dan putaran yang dengan jarum jam berarti tekanannya besar, dan putaran yang berlawanan dengan berlawanan dengan arah jarum jam arah jarum jam berarti tekanannya berarti tekanannya kecil. Atur tekanan kecil. Atur tekanan pada nilai yang pada nilai yang sesuai. Setelah sesuai. Setelah penggulung penggulung benar-benar dilepaskan, benar dilepaskan, tarik pegangan tarik pegangan pada truk dan pada truk dan lepaskan truk, dan lepaskan truk, dan

Gambar 9.7.. Tangkai/ batang pisau pemotong/ Gambar 9.7.. Tangkai/ batang pisau pemotong/

(18)

potong kertas yang dilaminasi, dan tekan pada truk lainnya, pada potong kertas yang dilaminasi, dan tekan pada truk lainnya, pada waktu yang bersamaan, mesin ini masih berjalan normal.

waktu yang bersamaan, mesin ini masih berjalan normal.

g. Setelah semuanya siap, langkah selanjutnya adalah menyetel g. Setelah semuanya siap, langkah selanjutnya adalah menyetel kedudukan plastik pada rol-rol penghantar, jalankan plastik ini melalui kedudukan plastik pada rol-rol penghantar, jalankan plastik ini melalui batang tekanan penyeimbang nomor 3, rol nomor 4 dan nomor 5 batang tekanan penyeimbang nomor 3, rol nomor 4 dan nomor 5 untuk mengatur ketebalan lem, setel plastik pada rol penghantar  untuk mengatur ketebalan lem, setel plastik pada rol penghantar  nomor 12, kemudian menyetel ke rol penggulung gulungan ulang nomor 12, kemudian menyetel ke rol penggulung gulungan ulang nomor 11, kemudian tekan rol penggulung laminasi kedepan dan nomor 11, kemudian tekan rol penggulung laminasi kedepan dan belakang. Atur roda penghubung pada kedua sisi pada penggulung belakang. Atur roda penghubung pada kedua sisi pada penggulung nomor 4 untuk mengatur ketebalan pengeleman, buat penggulung ini nomor 4 untuk mengatur ketebalan pengeleman, buat penggulung ini dekat dengan penggulung pengeleman nomor 5. Letakkan kertas dekat dengan penggulung pengeleman nomor 5. Letakkan kertas pada meja aparat, jalankan motor, atur knop untuk mengatur  pada meja aparat, jalankan motor, atur knop untuk mengatur  kecepatan dan jalankan mesin pada kecepatan rendah. Buka roda kecepatan dan jalankan mesin pada kecepatan rendah. Buka roda penghubung kedua sisi pada penggulung nomor 4 untuk mengatur  penghubung kedua sisi pada penggulung nomor 4 untuk mengatur  ketebalan pengeleman, atur ketebalan pengeleman dari tipis ke tebal, ketebalan pengeleman, atur ketebalan pengeleman dari tipis ke tebal, dan pengeleman ini bergantung pada hasil laminasi. Mengatur pipa dan pengeleman ini bergantung pada hasil laminasi. Mengatur pipa termal, atur tegangan pada nilai yang sesuai (rata dan tidak keriput), termal, atur tegangan pada nilai yang sesuai (rata dan tidak keriput), hingga kecepatannya tinggi, mesin selanjutnya mulai bekerja pada hingga kecepatannya tinggi, mesin selanjutnya mulai bekerja pada keadaan normal. Jika kita hendak menghentikan mesin ini ketika keadaan normal. Jika kita hendak menghentikan mesin ini ketika mesin sedang berjalan, ingat bahwa waktu jeda tidak boleh terlalu mesin sedang berjalan, ingat bahwa waktu jeda tidak boleh terlalu lama, untuk menghindari lem pada penggulung kering. Selama lama, untuk menghindari lem pada penggulung kering. Selama operatornya istirahat, plastik harus di potong dan biarkan mesin ini operatornya istirahat, plastik harus di potong dan biarkan mesin ini berjalan dalam kecepatan rendah. Jika kita melihat ada satu sisi berjalan dalam kecepatan rendah. Jika kita melihat ada satu sisi plastik yang lebih sempit dari pada sisi satunya, atur mur pada plastik yang lebih sempit dari pada sisi satunya, atur mur pada batang nomor 3 untuk menyeimbangkan kedua sisinya. Setelah batang nomor 3 untuk menyeimbangkan kedua sisinya. Setelah pekerjaan ini selesai, pertama kali potonglah plastik dan biarkan pekerjaan ini selesai, pertama kali potonglah plastik dan biarkan plastik berjalan sampai selesai, kemudian letakkan tangki lem, plastik berjalan sampai selesai, kemudian letakkan tangki lem, nyalakan katup pada tangki, biarkan lem berhenti (mengalir ke nyalakan katup pada tangki, biarkan lem berhenti (mengalir ke teromol/penampung lem) dan biarkan mesin ini berjalan dengan teromol/penampung lem) dan biarkan mesin ini berjalan dengan

(19)

pelan untuk saat itu, kemudian buka penggulung nomor 4 untuk pelan untuk saat itu, kemudian buka penggulung nomor 4 untuk mengatur ketebalan lem untuk memisahkan penggulung nomor 4 dan mengatur ketebalan lem untuk memisahkan penggulung nomor 4 dan nomor 5. Bersihkan permukaan penggulung dengan air atau alkohol nomor 5. Bersihkan permukaan penggulung dengan air atau alkohol mutlak. Dan air yang kotor akan mengalir ke alur/celah penggulung mutlak. Dan air yang kotor akan mengalir ke alur/celah penggulung yang akan diteruskan oleh teromol. Buka penggulung laminasi depan yang akan diteruskan oleh teromol. Buka penggulung laminasi depan dan belakang, hentikan mesin dan matikan tombolnya.

dan belakang, hentikan mesin dan matikan tombolnya.

2.2. Perawatan dan Pemeliharaan 2.2. Perawatan dan Pemeliharaan

Ketika mesin selesai bekerja, cuci setiap permukaan penggulung, Ketika mesin selesai bekerja, cuci setiap permukaan penggulung, tangki lem dan pipa yang berada didalam dengan menggunakan air. Jika tangki lem dan pipa yang berada didalam dengan menggunakan air. Jika lem pada penggulung kering, lem tidak dapat dibersihkan dengan air, lem pada penggulung kering, lem tidak dapat dibersihkan dengan air, anda harus membersihkan penggulung dengan alkohol mutlak.

anda harus membersihkan penggulung dengan alkohol mutlak.

Jangan gunakan alat-alat apapun yang berbentuk tajam untuk Jangan gunakan alat-alat apapun yang berbentuk tajam untuk menggesek/menggarut permukaan gulungan, hindari permukaan menggesek/menggarut permukaan gulungan, hindari permukaan penggulung ini rusak. Setelah mesin berhenti, pisahkan penggulung, penggulung ini rusak. Setelah mesin berhenti, pisahkan penggulung, hindari penggulung agar tidak rusak. Tabung bantalan penggulung hindari penggulung agar tidak rusak. Tabung bantalan penggulung gulungan ulang seharusnya dilumuri dengan minyak mesin 20# dengan gulungan ulang seharusnya dilumuri dengan minyak mesin 20# dengan menggunakan tangan. Agar tahan lembab, hindari mesin ini agar tidak menggunakan tangan. Agar tahan lembab, hindari mesin ini agar tidak berkarat.

berkarat.

3. Melakukan Pekerjaan UV Varnish 3. Melakukan Pekerjaan UV Varnish

Hasil UV Varnish dengan laminasi gloss sepintas terlihat sama. Hasil UV Varnish dengan laminasi gloss sepintas terlihat sama. Tetapi jika dicermati akan ada perbedaan, terutama pada ketebalan Tetapi jika dicermati akan ada perbedaan, terutama pada ketebalan lapisan. Pada laminasi lebih tebal lapisannya, karena menggunakan lapisan. Pada laminasi lebih tebal lapisannya, karena menggunakan plastik untuk melapisi cetakan, bila cetakan dilipat tajam cetakan tidak plastik untuk melapisi cetakan, bila cetakan dilipat tajam cetakan tidak mudah rusak karena terlindungi oleh laminasi tersebut. Sedang hasil UV mudah rusak karena terlindungi oleh laminasi tersebut. Sedang hasil UV varnish ketebalan lapisan lebih tipis karena menggunakan bahan kimia varnish ketebalan lapisan lebih tipis karena menggunakan bahan kimia dan penyinaran ultra-violet untuk melapisi cetakan, bila cetakan dilipat dan penyinaran ultra-violet untuk melapisi cetakan, bila cetakan dilipat tajam cetakan lebih mudah sobek dibanding laminasi gloss.

(20)

Untuk membedakan apakah itu pekerjaan laminasi atau UV Untuk membedakan apakah itu pekerjaan laminasi atau UV varnish, dapat menggunakan benda tajam (jarum, cutter, atau benda varnish, dapat menggunakan benda tajam (jarum, cutter, atau benda tajam lainnya) dengan menggoreskan pada cetakan. Jika lapisan mudah tajam lainnya) dengan menggoreskan pada cetakan. Jika lapisan mudah terluka, berarti itu hasil dari UV varnish, sedangkan laminasi gloss lebih terluka, berarti itu hasil dari UV varnish, sedangkan laminasi gloss lebih tahan gores karena ada lapisan plastiknya. Fungsi dari UV varnish dan tahan gores karena ada lapisan plastiknya. Fungsi dari UV varnish dan laminasi gloss sama, yaitu untuk menimbulkan kesan artistik atau laminasi gloss sama, yaitu untuk menimbulkan kesan artistik atau mewah pada cetakan, melindungi cetakan dari polusi, basah, dan mewah pada cetakan, melindungi cetakan dari polusi, basah, dan kepudaran warna.

kepudaran warna.

Faktor yang sering dijadikan pertimbangan konsumen memilih Faktor yang sering dijadikan pertimbangan konsumen memilih cetakan di laminasi atau di UV varnish adalah biaya. Dengan kualitas cetakan di laminasi atau di UV varnish adalah biaya. Dengan kualitas penampilan yang relatif sama UV varnish biayanya lebih murah penampilan yang relatif sama UV varnish biayanya lebih murah dibanding dengan laminasi gloss. Untuk ilustrasi perbandingan harga, dibanding dengan laminasi gloss. Untuk ilustrasi perbandingan harga, dapat dilihat pada table dibawah ini :

dapat dilihat pada table dibawah ini :

No.

No. Jenis Jenis Pekerjaan Pekerjaan Harga Harga KeteranganKeterangan 1.

1. UV UV VarnishVarnish Rp. 0,06,-Rp. 0,06,-/cm /cm 2.

2. Laminasi Laminasi GlossGloss Rp. 0,12,-Rp. 0,12,-/cm /cm 3.

3. Laminasi Laminasi DobDob Rp. 0,38,-Rp. 0,38,-/cm /cm Harga Harga menyesuaikan menyesuaikan kondisi pasar  kondisi pasar 

Tabel 9.2. Perbandingan harga UV, gloss, dan Tabel 9.2. Perbandingan harga UV, gloss, dan dob

(21)

Spesifikasi: Spesifikasi:

Lebar maksimum kertas: 1150 mm Lebar maksimum kertas: 1150 mm Tebal maksimum kertas: 500 g/m2 Tebal maksimum kertas: 500 g/m2 Tebal minimum kertas: 80 g/m2 Tebal minimum kertas: 80 g/m2 Kecepatan maksimum: 60 m/min Kecepatan maksimum: 60 m/min Listrik UV: 16 kw Listrik UV: 16 kw Listrik Iraser: 22 kw Listrik Iraser: 22 kw Dimensi Mesin: 6800 x 1600 x 1400 mm Dimensi Mesin: 6800 x 1600 x 1400 mm Berat Mesin: 2800 kg Berat Mesin: 2800 kg 3.1. Keunggulan Cetak UV 3.1. Keunggulan Cetak UV

Dalam cetak UV, tinta khusus dibuat sedemikian rupa sehingga Dalam cetak UV, tinta khusus dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menerima radiasi UV, yang berfungsi mengeraskan permukaan mampu menerima radiasi UV, yang berfungsi mengeraskan permukaan dan mematangkan lapisan coating diatas material cetak (kertas dan dan mematangkan lapisan coating diatas material cetak (kertas dan plastik). Ada 3 (tiga) keunggulan dari cetak UV, antara lain :

plastik). Ada 3 (tiga) keunggulan dari cetak UV, antara lain : 1.

1. Printability Printability 

Hasil dari cetak UV sangat mencengangkan secara visual Hasil dari cetak UV sangat mencengangkan secara visual yang mempunyai tingkat kilap yang sangat tinggi, atau lapisan yang mempunyai tingkat kilap yang sangat tinggi, atau lapisan coating yang dull (redup) tergantung jenis coating yang dipakai; coating yang dull (redup) tergantung jenis coating yang dipakai; warna cetak lebih kuat dan kontras yang menonjolkan detil warna cetak lebih kuat dan kontras yang menonjolkan detil

Gambar 9.8. Mesin UV (ultraviolet) Varnih seri Gambar 9.8. Mesin UV (ultraviolet) Varnih seri ZHSG-1200

(22)

2.

2. Runnability Runnability 

Yang paling terpenting buat perusahaan percetakan sendiri Yang paling terpenting buat perusahaan percetakan sendiri adalah cepatnya proses percetakan

adalah cepatnya proses percetakan   – turnaround   – turnaround – anda bisa– anda bisa langsung melakukan cetak kedua di sisi kedua tanpa harus langsung melakukan cetak kedua di sisi kedua tanpa harus menunggu, kemudian proses pemotongan, pelipatan dan menunggu, kemudian proses pemotongan, pelipatan dan pengiriman ke pelanggan dalam satu tarikan pekerjaan – tanpa pengiriman ke pelanggan dalam satu tarikan pekerjaan – tanpa ada waktu jeda yang berarti, ini disebabkan oleh cepatnya ada waktu jeda yang berarti, ini disebabkan oleh cepatnya proses pengeringan.

proses pengeringan.

3.

3. Kualitas Kualitas PremiumPremium

Hasil akhir produk sendiri sangat bagus sebab material Hasil akhir produk sendiri sangat bagus sebab material cetak tahan air dan tidak berbekas walau dipegang tangan yang cetak tahan air dan tidak berbekas walau dipegang tangan yang yang lembab. Dengan memiliki cetak UV banyak perusahaan yang lembab. Dengan memiliki cetak UV banyak perusahaan merasa mereka mempunyai suatu keunggulan usaha, sebab merasa mereka mempunyai suatu keunggulan usaha, sebab mereka dapat memposisikan sebagai percetakan papan atas, mereka dapat memposisikan sebagai percetakan papan atas, dimana pesaing tidak dapat melakukan apa yang mereka bisa dimana pesaing tidak dapat melakukan apa yang mereka bisa tawarkan ke pelanggan.

tawarkan ke pelanggan.

Jenis pekerjaan yang dilakukan dengan cetak UV umumnya adalah Jenis pekerjaan yang dilakukan dengan cetak UV umumnya adalah pekerjaan cetak

pekerjaan cetak multicolor multicolor  sepertiseperti annual reportsannual reports, brosur, material, brosur, material marketing, poster display dari perusahaan ditoko-toko retail.

marketing, poster display dari perusahaan ditoko-toko retail.

Untuk mengurangi biaya waktu dan pengulangan pekerjaan, perlu Untuk mengurangi biaya waktu dan pengulangan pekerjaan, perlu anda tetapkan standarisasi material dan semakin sedikit jumlah material anda tetapkan standarisasi material dan semakin sedikit jumlah material   juga lebih efisien dari biaya. Misalnya untuk material plastik tetapkan   juga lebih efisien dari biaya. Misalnya untuk material plastik tetapkan

standar tingkat

standar tingkat dynedyne yang tertentu dan tinggi untuk memastikan tidakyang tertentu dan tinggi untuk memastikan tidak adanya masalah tidak melekatnya tinta atau coating diatas plastik, adanya masalah tidak melekatnya tinta atau coating diatas plastik, apalagi bila anda mempunyai cetak UV hybrid yang sering gonta-ganti apalagi bila anda mempunyai cetak UV hybrid yang sering gonta-ganti dari konvensional ke UV. Pastikan pula menguji setiap material yang dari konvensional ke UV. Pastikan pula menguji setiap material yang diterima dari supplier tingkat dyne dan adhesi tinta.

(23)

Dengan kepastian material diatas, anda dapat dengan yakin dan Dengan kepastian material diatas, anda dapat dengan yakin dan memaksimalkan kelebihan cetak UV dari sisi

memaksimalkan kelebihan cetak UV dari sisi turnaround turnaround . Karena bila. Karena bila material yang jelek digunakan akan menyebabkan anda tidak bisa material yang jelek digunakan akan menyebabkan anda tidak bisa memanfaatkan ketepatan perencanaan produksi.

(24)

BAB X

BAB X

MELAKUKAN PEKERJAAN PON, RIL dan EMBOSS

MELAKUKAN PEKERJAAN PON, RIL dan EMBOSS

Usaha pon, ril, dan emboss banyak ditemui di industri rumah Usaha pon, ril, dan emboss banyak ditemui di industri rumah tangga (

tangga (home industri home industri ), karena pelaksanaan pekerjaannya tidak), karena pelaksanaan pekerjaannya tidak memerlukan modal yang besar. Pekerjaan ini membutuhkan ketelitian memerlukan modal yang besar. Pekerjaan ini membutuhkan ketelitian dan ketekunan karena keterlibatan tenaga manusia dalam menghasilkan dan ketekunan karena keterlibatan tenaga manusia dalam menghasilkan produknya masih cukup dominan, terlebih jika yang digunakan mesin produknya masih cukup dominan, terlebih jika yang digunakan mesin yang masih manual atau semi otomatis, seperti

yang masih manual atau semi otomatis, seperti hand presshand press atau mesinatau mesin degel yang belum mempunyai unit pengambilan kertas. Mesin cetak degel yang belum mempunyai unit pengambilan kertas. Mesin cetak silinder juga sering digunakan untuk melakukan pekerjaan jenis ini. silinder juga sering digunakan untuk melakukan pekerjaan jenis ini. Produk yang dihasilkan antara lain, dos snack/ makanan, amplop, Produk yang dihasilkan antara lain, dos snack/ makanan, amplop, stopmap, kartu kredit, kartu nama, dan sebagainya. Berikut diuraikan, stopmap, kartu kredit, kartu nama, dan sebagainya. Berikut diuraikan, teknik mencetak pon, ril, dan emboss.

teknik mencetak pon, ril, dan emboss. 1.

1. Pekerjaan Pekerjaan PonPon,,

adalah pekerjaan memotong atau mengerat kertas yang tidak adalah pekerjaan memotong atau mengerat kertas yang tidak mungkin dilakukan oleh mesin potong, karena bidang yang dipotong mungkin dilakukan oleh mesin potong, karena bidang yang dipotong tidak beraturan atau sesuai dengan keinginan pemesan. Pekerjaan tidak beraturan atau sesuai dengan keinginan pemesan. Pekerjaan

(25)

pon sering juga sebut cetak stans atau menebuk. Untuk pon sering juga sebut cetak stans atau menebuk. Untuk menghasilkan pemotongan yang sempurna, proses pembuatan menghasilkan pemotongan yang sempurna, proses pembuatan patern/ mal pisau pon sangat menentukan. Pembuatan acuan pisau patern/ mal pisau pon sangat menentukan. Pembuatan acuan pisau pon diletakkan pada sebuah papan atau bingkai, acuan tebuk ini pon diletakkan pada sebuah papan atau bingkai, acuan tebuk ini dapat dibuat dalam bentuk persegi atau bentuk berliku. Proses dapat dibuat dalam bentuk persegi atau bentuk berliku. Proses pembuatannya menggunakan alat pembentuk pisau pon. Garis stans pembuatannya menggunakan alat pembentuk pisau pon. Garis stans (tebuk) diukur dengan penggaris augustijn. Pisau pon yang tidak (tebuk) diukur dengan penggaris augustijn. Pisau pon yang tidak tajam akan membuat potongan kertas kurang sempurna.

tajam akan membuat potongan kertas kurang sempurna.

Acuan Acuan cetak pon (lihat cetak pon (lihat gambar 10.1) yang gambar 10.1) yang sudah jadi sudah jadi diletakkan pada diletakkan pada bantalan/ fudamen bantalan/ fudamen mesin degel, mesin degel, lakukan penyetelan lakukan penyetelan kedudukan dan kedudukan dan kerataan tekanan kerataan tekanan cetak. Selanjutnya lakukan cetak coba, jika hasilnya sudah sesuai cetak. Selanjutnya lakukan cetak coba, jika hasilnya sudah sesuai dengan yang diharapkan, lakukan proses pengeponan (gambar 10.2). dengan yang diharapkan, lakukan proses pengeponan (gambar 10.2). Dalam proses pengeponan usahakan kertas jangan tertebuk rangkap, Dalam proses pengeponan usahakan kertas jangan tertebuk rangkap, karena akan menyebabkan kertas tidak terpotong sempurna, dan juga karena akan menyebabkan kertas tidak terpotong sempurna, dan juga dapat menyebabkan pisau pon cepat rusak. Acuan pisau pon yang dapat menyebabkan pisau pon cepat rusak. Acuan pisau pon yang sudah selesai digunakan, tapi ada kemungkinan digunakan lagi, lakukan sudah selesai digunakan, tapi ada kemungkinan digunakan lagi, lakukan pelumasan seperlunya pada mata pisaunya. Hal ini mencegah terjadinya pelumasan seperlunya pada mata pisaunya. Hal ini mencegah terjadinya karat dan tumpulnya pisau karena lama tidak digunakan. Hindarkan karat dan tumpulnya pisau karena lama tidak digunakan. Hindarkan terjadinya benturan pada pisau, yang dapat mengakibatkan pisau luka terjadinya benturan pada pisau, yang dapat mengakibatkan pisau luka atau

atau gompil gompil sehingga kertas tidak dapat terpotong, karena luka padasehingga kertas tidak dapat terpotong, karena luka pada pisau tersebut.

pisau tersebut.

Gambar 10.2. Operator melakukan pengeponan dengan Gambar 10.2. Operator melakukan pengeponan dengan mesin

(26)

Setelah selesai melakukan pengeponan dan ril dengan mesin langkah Setelah selesai melakukan pengeponan dan ril dengan mesin langkah berikutnya adalah melipat secara manual sesuai dengan pon dan ril berikutnya adalah melipat secara manual sesuai dengan pon dan ril yang terbentuk, lihat gambar 10.4.

yang terbentuk, lihat gambar 10.4.

Tabel 10.3. Operator menun jukkan cetakan yang telah dipon dan di ril dengan Tabel 10.3. Operator menun jukkan cetakan yang telah dipon dan di ril dengan menggunakan mesin

menggunakan mesin

Gambar 10.4. Cetakan yang telah di bentuk menjadi Dos Gambar 10.4. Cetakan yang telah di bentuk menjadi Dos Snack

(27)

1.1. Mengelem hasil pon secara manual dan mesin 1.1. Mengelem hasil pon secara manual dan mesin

Bentuk/ hasil pon tidak selamanya memotong putus kertas. Bentuk/ hasil pon tidak selamanya memotong putus kertas. Teknik mencetak pon juga melukai/ melubangi pinggiran cetakan, Teknik mencetak pon juga melukai/ melubangi pinggiran cetakan, tujuannya adalah untuk memperkuat ikatan lem agar tidak mudah tujuannya adalah untuk memperkuat ikatan lem agar tidak mudah lepas, khususnys pada kertas tebal (karton/ duplek). Dengan adanya lepas, khususnys pada kertas tebal (karton/ duplek). Dengan adanya lubang-lubang berbentuk garis-garis terputus, memungkinkan lem lubang-lubang berbentuk garis-garis terputus, memungkinkan lem bisa

bisa masuk masuk kesela-sela kesela-sela kertas. kertas. Hal Hal ini ini dapat dapat dilihat dilihat padapada pembungkus obat, makanan, mainan, dan lain sebagainya.

pembungkus obat, makanan, mainan, dan lain sebagainya.

Untuk kertas tipis tidak perlu melakukan pelubangan pada Untuk kertas tipis tidak perlu melakukan pelubangan pada bagian yang akan dilem, misalnya dalam pembuatan amplop. bagian yang akan dilem, misalnya dalam pembuatan amplop. Menurut fungsinya amplop penting sebagai alat pelindung surat dan Menurut fungsinya amplop penting sebagai alat pelindung surat dan benda-benda kecil lainnya yang tidak berat. Dalam segi kerahasian benda-benda kecil lainnya yang tidak berat. Dalam segi kerahasian sebagai pengaman, penyimpanan rahasian terjamin. Ditunjau dari sebagai pengaman, penyimpanan rahasian terjamin. Ditunjau dari segi estetika apabila penyimpanaan surat itu tersampul pertanda segi estetika apabila penyimpanaan surat itu tersampul pertanda lebih hormat sebaagi tatakrama sopan santun. Lebih-lebih bila yang lebih hormat sebaagi tatakrama sopan santun. Lebih-lebih bila yang kita beri surat itu lebih tua atau lebih jabatannya. Dalam pemakaian kita beri surat itu lebih tua atau lebih jabatannya. Dalam pemakaian sehari-hari memang ada yang tutup amplop itu tidak dilem atau sehari-hari memang ada yang tutup amplop itu tidak dilem atau terbuka.

terbuka.

1.1.1. Cara mengelem pinggiran amplop manual 1.1.1. Cara mengelem pinggiran amplop manual

Cara mengelem pinggiran amplop tidak dikerjakan secara Cara mengelem pinggiran amplop tidak dikerjakan secara lembar demi lembar pada waktu memoles lemnya. Apabila kita akan lembar demi lembar pada waktu memoles lemnya. Apabila kita akan membuat amplop yang jumlahnya banyak bagi kita perlu mengejar  membuat amplop yang jumlahnya banyak bagi kita perlu mengejar  waktu. Untuk pengeleman pinggir amplop agar mendapat hasil yang waktu. Untuk pengeleman pinggir amplop agar mendapat hasil yang lebih cepat dan praktis mengerjakannya, adalah dengan menyusun lebih cepat dan praktis mengerjakannya, adalah dengan menyusun lembaran-lembaran amplop yang telah dilipat tadi dengan cara lembaran-lembaran amplop yang telah dilipat tadi dengan cara penyusunan menurun. Setiap jalur susunan amplop yang akan penyusunan menurun. Setiap jalur susunan amplop yang akan dipoles dengan lem sebanyak 15 atau 20 lembar amplop, dijajarkan dipoles dengan lem sebanyak 15 atau 20 lembar amplop, dijajarkan berhimpitan menurut batas yang akan dilem. Cara ini hanya untuk berhimpitan menurut batas yang akan dilem. Cara ini hanya untuk mengelem amplop surat pada bagian tutup bawahnya saja.

(28)

Cara memoleskan kuas lem harus satu jalan, tidak boleh Cara memoleskan kuas lem harus satu jalan, tidak boleh dibolak-balik berlawanan arah, kuas lem dipoleskan dari hadapan kita dibolak-balik berlawanan arah, kuas lem dipoleskan dari hadapan kita menuju ke arah luar. Waktu mengelem harus diberi alas kertas yang menuju ke arah luar. Waktu mengelem harus diberi alas kertas yang tidak terpakai, dan amplop bagian atas juga harus menggunakan tidak terpakai, dan amplop bagian atas juga harus menggunakan tutup penghalang lem, kondisi lem harus cair supaya rata dipoleskan. tutup penghalang lem, kondisi lem harus cair supaya rata dipoleskan. Setelah dipoles dengan kuas baru direkatkan menjadi bentuk amplop Setelah dipoles dengan kuas baru direkatkan menjadi bentuk amplop dan cara mengerjakannya satu per satu, lalu ditekan lipatannya dan cara mengerjakannya satu per satu, lalu ditekan lipatannya dengan tulang pelipat atau setelah disusun dan diband lalu dipres dengan tulang pelipat atau setelah disusun dan diband lalu dipres gunanya untuk menghilangkan udara yang berada didalam lipatan gunanya untuk menghilangkan udara yang berada didalam lipatan amplop. Agar lebih jelas kita ulangi, bahwa setelah dilem susunan amplop. Agar lebih jelas kita ulangi, bahwa setelah dilem susunan amplop yang berhimpitan tadi lalu ambil satu-satu kemudian dilipat amplop yang berhimpitan tadi lalu ambil satu-satu kemudian dilipat dan direkatkan lemnya.

dan direkatkan lemnya.

Cara menyimpan amplop yang baru dilem, harus bertebaran, Cara menyimpan amplop yang baru dilem, harus bertebaran, maksudnya agar cepat kering kena angin atau disusun pada rak maksudnya agar cepat kering kena angin atau disusun pada rak khusus agar amplop cepat kering. Setelah amplop-amplop kering, khusus agar amplop cepat kering. Setelah amplop-amplop kering, segera disusun kira-kira 10 atau 15 amplop lalu ditekan lagi segera disusun kira-kira 10 atau 15 amplop lalu ditekan lagi lipatannya. Begitu lipatannya rapi lalu disusun dan dihitung sebanyak lipatannya. Begitu lipatannya rapi lalu disusun dan dihitung sebanyak dalam jumlah tertentu dan diikat dengan kertas (diban) kemudian dalam jumlah tertentu dan diikat dengan kertas (diban) kemudian dipres siap untuk dikemas.

dipres siap untuk dikemas.

1.1.2. Mengelem dengan menggunakan mesin 1.1.2. Mengelem dengan menggunakan mesin

Produk yang dalam jumlah yang sangat besar dan dituntut Produk yang dalam jumlah yang sangat besar dan dituntut pengerjaan yang cepat dan menuntut ketepatan dan ketelitian yang pengerjaan yang cepat dan menuntut ketepatan dan ketelitian yang tinggi, sulit rasanya untuk dikerjakan manusia. Langkah yang tepat tinggi, sulit rasanya untuk dikerjakan manusia. Langkah yang tepat adalah dikerjakan dengan menggunakan mesin

adalah dikerjakan dengan menggunakan mesin  packaging  packaging  yangyang memang diperuntukkan untuk ril, pon, melipat dan sekaligus memang diperuntukkan untuk ril, pon, melipat dan sekaligus melakukan pengeleman.

melakukan pengeleman.

Lem yang digunakan untuk merekatkan, biasanya dalam bentuk Lem yang digunakan untuk merekatkan, biasanya dalam bentuk pasta atau cair yang mempunyai daya rekat yang kuat, karena harus pasta atau cair yang mempunyai daya rekat yang kuat, karena harus mengikuti kecepatan mesin. Hasil dari pengeleman dengan mesin, mengikuti kecepatan mesin. Hasil dari pengeleman dengan mesin,

(29)

langsung bisa digunakan untuk mengemas, misalnya pengeleman langsung bisa digunakan untuk mengemas, misalnya pengeleman kemasan pasta gigi, obat, makanan, dan sebagainya.

kemasan pasta gigi, obat, makanan, dan sebagainya.

2.

2. Pekerjaan Pekerjaan RilRil

Mengeril adalah melakukan memberi garis lekuk / ril terlebih Mengeril adalah melakukan memberi garis lekuk / ril terlebih dahulu akan diperoleh dahulu akan diperoleh lipatan yang rata dan lipatan yang rata dan tajam pada tajam pada macam-macam karton yang macam karton yang sulit untuk dilipat sulit untuk dilipat secara biasa. secara biasa. Pekerjaan ril tidak Pekerjaan ril tidak melukai seperti pon, melukai seperti pon, tapi menekan pada tapi menekan pada bagian yang akan bagian yang akan dilipat dengan acuan dilipat dengan acuan sehingga sehingga memudahkan untuk melakukan pelipatan. Disamping untuk memudahkan untuk melakukan pelipatan. Disamping untuk mendapatkan hasil yang rapi, dengan melakukan ril terlebih dahulu mendapatkan hasil yang rapi, dengan melakukan ril terlebih dahulu kertas tidak akan rusak pada bagaian yang dilipat. Terutama pada kertas tidak akan rusak pada bagaian yang dilipat. Terutama pada karton cetak seni yang dilicinkan, pengerilan sangat diperlukan, untuk karton cetak seni yang dilicinkan, pengerilan sangat diperlukan, untuk menghindarkan pecahnya lapisan kapur waktu melipat.

menghindarkan pecahnya lapisan kapur waktu melipat.

Melipat karton tebal, meskipun telah diril hanya akan berhasil Melipat karton tebal, meskipun telah diril hanya akan berhasil baik bila arah serat sejajar dengan lipatan untuk membuat garis lekuk baik bila arah serat sejajar dengan lipatan untuk membuat garis lekuk tergantung dari tebal karton, diperlukan garis kuningan jenis halus tergantung dari tebal karton, diperlukan garis kuningan jenis halus atau jenis tebal dari 2 point, dipasangkan lebih panjang dari pada atau jenis tebal dari 2 point, dipasangkan lebih panjang dari pada panjang lipatan. Untuk garis ril yang panjang bisa dipotongkan dari panjang lipatan. Untuk garis ril yang panjang bisa dipotongkan dari garis baja setebal 2 point. Garis-garis ini diatur dalam bingkai diatas garis baja setebal 2 point. Garis-garis ini diatur dalam bingkai diatas meja penutup. Jarak garis satu dengan lainnya reglat, besarnya jarak meja penutup. Jarak garis satu dengan lainnya reglat, besarnya jarak

Gambar 10.5. Mesin Degel dapat untuk pon, ril, dan Gambar 10.5. Mesin Degel dapat untuk pon, ril, dan emboss

Gambar

Gambar 9.1. Bahan laminasi bentuk pouch danGambar 9.1. Bahan laminasi bentuk pouch dan roll
Gambar 9.2. Mesin laminasi sistem panas ( thermal  thermal  ))  buatan PAMOR – Behe
Gambar  9.3.  Mesin  Laminasi  SRFMGambar  9.3.  Mesin  Laminasi  SRFM 720
Gambar 9.5. Bagan Mesin Laminasi SRM 720Gambar 9.5. Bagan Mesin Laminasi SRM 720
+7

Referensi

Dokumen terkait

Frame Frame adalah sebuah kolom yang berada pada timeline yang berfungsi untuk membuat suatu pergerakan objek dari suatu titik ke titik yang kainnya.. Open

Penataan permukiman yang layak dan berkelanjutan sebagai kampung wisata dengan cara menyediaan fasilitas kampung wisata minat khusus home industry tahu seperti

Tabel 5 terlihat bahwa penggunaan lahan yang diperoleh dari data penggunaan lahan 2018 tidak banyak mengalami perubahan berdasarkan hasil survey pada tahun

Menilai tulisan hasil kajian Menilai tulisan hasil kajian mengenai akti&itas manusia mengenai akti&itas manusia yang terbatas dalam ruang yang terbatas dalam ruang dan

Pada jenis updraft gasifier tar yang terbentuk cukup besar yaitu 10 sampai dengan 20% dari feed (bahan bakar) hal ini dikarenakan tar mulai terbentuk pada

Penerapan Manajemen Risiko Kredit Pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Unit Pelayanan Syariah Taliwang. Pengertian risiko kredit berdasarkan Peraturan Bank

Dengan demikian, pada waktu itu kemudian daerah di Jawa Tengah tidak lagi menjadi daerah pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Kuna, karena daerah itu sudah dianggap

(4) Biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas Direksi dan Dewan Pengawas sementara PDAM SIRIN MERAGUN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari