Niken
Prabha
Duhita
0920221163
Eva
Fitriana
0920221164
Paramita
0920221166
Lisa Nurul Hidayah G6A009173
Ahmad
Nur
Ramadhani
G6A009176
Esti Tantri AnandaniG6A009068
TIM PENYUSUN
Gangguan pertukaran CO2 dengan O2 yang mengakibatkan kadar O2 darah dan
jaringan menurun
DEFINISI
DEFINISI
Berhentinya respirasi yang efektif
TIPE ANOKSIA
TIPE ANOKSIA
Annoksia
Anemik
Aoksia Anoksik
Anoksia StagnanAnoksia
Hitostoksik
TIPE ASFIKSIA MEKANIK
TIPE ASFIKSIA MEKANIK
Penjeratan
Cekikan Gantung
Strangu
-lasi
TYPES OF MECHANICAL
ASPHYXIA
TYPES OF MECHANICAL
ASPHYXIA
Sufukasi
Pembekapa
n
Penyumpalan
Crush
Asphyxia
Keracunan
Bahan Kimia
Tenggelam
Apneu
Stadiu
m
Akhir
Dyspne
u
Konvu
l-si
CLINICAL
SYMPTOM /
ASPHYXIA
PHASE
CLINICAL
SYMPTOM /
ASPHYXIA
PHASE
TANDA DARI ASFIKSIA
TANDA DARI ASFIKSIA
Sianosis pada bibir dan ujung
jari Lebam mayat : (Luas, gelap) Busa Halus (Hidung,mulut, sal. Nafs) Edema organ (otak, paru) Tanda sesuai penyebab Kongesti vena (paru, mukosa)
Bintik Perdarahan
Bintik Perdarahan
Bintik Perdarahan Pada Paru
dan Jantung
Bintik Perdarahan Pada Paru
dan Jantung
Sianosis Pada Bibir dan
Pelebaran Pembuluh Darah di
Konjungtiva
Sianosis Pada Bibir dan
Pelebaran Pembuluh Darah di
Konjungtiva
DEFINISI
DEFINISI
Tali di leher menjadi erat karena
berat badan sendiri.
Luka yg disebabkan lilitan tali di
leher disebut : Jejas jerat
Jenis tali mempengaruhi bentuk
jejas
Mekanisme Kematian
Mekanisme Kematian
• Hambatan pada saluran nafas
• Tekanan pada arteri
mengakibatkan anoksia otak
• Syok karena rangsangan pada
nervus vagus dan sinus
karotikus
• Kerusakan medula spinalis
• Kombinasi semua
CARA
KEMATI-AN
CARA
KEMATI-AN
Bunuh
Diri
Kecela
ka-an
Pembu
-nuhan
Com-plete hanging Incom-plete hangin g
Posisi
Gantung
Posisi
Gantung
Letak
Simpul
Letak
Simpul
Atypical hanging Typical hangingTemuan Postmortem
Gantung Tipe Typical dan
Atypical
Tipe Typical
– Muka pucat – Bibir pucat – Bintik perdrh sclera/konj (-) – Keluar tinja, sperma – Lebam mayat di tungkai dan lengan – Lidah terjulur+/-Tipe Atypical
– Muka sembab – Bibir sianosis – Bintik perdrh pd sklera/konj palb (+) – Keluar sperma, tinja – Lebam mayat sesuai posisi – Lidah terjulur+/-Ciri incomplete hanging
Lebam Mayat
Lebam Mayat
melekuk ke dalam, warna
merah coklat, perabaan keras, resapan darah di bawah kulit
melekuk ke dalam, warna pucat, perabaan lunak,
resapan darah negatif
Intra-vital
Post
morte
m
PERBEDAAN JEJAS JERAT INTRAVITAL DAN
POSTMORTEM
PERBEDAAN JEJAS JERAT INTRAVITAL DAN
POSTMORTEM
Penentuan Cara Kematian
Penentuan Cara Kematian
Pemeriksaan
TKP
Lokasi
TEKNIK OTOPSI
TEKNIK OTOPSI
1. Perhatikan alat-alat leher
2. Resapan darah di bawah jejas
jerat
3. Tulang rawan lidah, gondok,
trakea
DEFINITION
DEFINITION
Lilitan tali di leher menjadi erat
karena tarikan kedua ujungnya
oleh orang lain.
Jejas jerat
tidak begitu
jelas
Arah jejas
jerat
mendatar
Sifat-sifat
seperti
gantung
Kelainan
Post
mortem
Bunuh Diri
Alat Jerat :Simpulhidup/mati, lilitan(-) arah miring ke atas Korban :tanda Intravital(+),luka fatal lain(-),tanda keracunan(-),tanda perlawanan (-) TKP : Suicide Note (+), rapi, aman
Pembunuhan
Alat Jerat :Simpulmati, lilitan(+), arah mendatar Korban :Intravital(+), luka fatal (+/-), tanda keracunan (+/-), tanda perlawanan(+) TKP : Suicide Note (-), berantakan
Jejas Cekik
DEFINISI
DEFINISI
Penekanan saluran napas
dilakukan dengan tangan atau
lengan bawah
Kelainan Post mortem :
1. Tanda asfiksia
2. Jejas kuku (garis lengkung
kecil) pada leher
DEFINISI
DEFINISI
Dada dan perut terfiksir oleh karena
tekanan, sehingga diafragma
tidak
dapat bergerak
Pemeriksaan post mortem :
• Tanda-tanda Asfiksia
• Tanda-tanda trauma tumpul di
dada/punggung
Di dalam ruangan tanpa ventilasi.
Kekurangan O2 dan kelebihan CO2.
Terdapat tanda asfiksia Memar semilunair pada
pipi
Memar pada selaput lendir di mukosa bibir
Penyumbatan oleh makanan atau benda
asing di orofaring sampai trachea
Pembekapan dan
Sufokasi
DEFINITION
DEFINITION
Hidung dan mulut masuk ke dalam air, sehingga air masuk ke dalam paru-paru. o
the water flows into the lungs
Mekanisme :
Tidak harus seluruh tubuh masuk ke dlm air
Di kolam, sungai, laut
Di bak mandi, ember berisi air
Jumlah cairan : 2 liter (dewasa) / 40 cc (anak-anak)
VAGAL REFLEKS • air menyentuh
leher shg tjd vagal refleks
• Tanda asfiksia ( - ) • Paru tidak ada air • Meninggal cepat
SPASME LARING • Air masuk laring
kmd laring menutup
• Tanda asfiksia ( + ) • Paru tidak ada air • Meninggal tidak
cepat
Tipe I
A
Tipe I B
TIPE TENGGELAM
TIPE TENGGELAM
Air masuk alveoli
Kadar NaCl darah > kadar NaCl air tawar osmosis air ke dlm darah
Ion keluar menjadi hiperkalemi hemodilusi eritrosit pecah
Type
II A
Type
II A
atrium fibrilasi (kadar NaCl jantung kanan > jantung kiri)
(tengg e-lam
di air tawar)
Air laut masuk alveoli
kadar NaCl air di alveoli > di darah osmosis air dari darah ke alveoli
Tidak ada gangguan elektrolit, retensi cairan di organ ns darah hemokonsentrasi
Type
II B
Type
II B
Kadar NaCl Jantung kiri > kanan ht heart NaCl concentration
(tengg e-lam
di air laut)
Pemeriksaan dalam
• Trakea terdapat buih
• Paru oedem
• Lambung terisi air
Sebab kematian :
KELAINAN POST MORTEM
KELAINAN POST MORTEM
1. Pakaian basah
2. Kulit basah
3. Kelopak kaki / tangan
keriput (washer woman
hands)
4. Lebam mayat di kepala,
leher, tersebar
5. Buih halus
Buih
halus
TEKHNIK OTOPSI
TEKHNIK OTOPSI
• Trakea dibuka dengan gunting
• Perhatikan mukosa trakea
• Bronkus dibuka dg gunting
sampai ke cabang yang paling
kecil, cari benda-benda air.
• Bila paru diiris : keluar darah
campur buih
TES KONFIRMASI
TES KONFIRMASI
1. Tes asal air
2. Tes kimia
darah
• Definisi : Diatom adalah tumbuhan
air bersel satu
TES DIATOM
TES DIATOM
Size
• Diameter :
– Umumnya: 40 – 200 µm ( bisa lebih
kecil dari 4 – 5 µm atau lebih besar dari 1 µm)
• Diatom dapat ditemukan paru,
ginjal, darah dan sumsum tulang
Tekhnik pemeriksaan
diatom
1. Ambil jaringan dari subpleuropulmonal
(1x1x1cm), lebih baik menggunakan
sampel dari sumsum tulang dan
dinding pembuluh darah
2. Masukan kedalam wadah, dan
tambahkan H2SO4 biarkan selama
12 jam
3. Panaskan sampai hancur membubur
dan berwarna hitam
Continue,,,
4. Teteskan HNO3 sampai berwarna putih 5. Sentrifuse hingga terdapat endapan
hitam
6. Ambil endapan hitam dengan
menggunakan pipet, lalu tetaskan diatas objek glas
Hasil
Note :
Positif palsu kontaminasi dari dunia luar saat
pemeriksaan laboratorium.
ex: ingesti dan inhalasi dari pemeriksa.
Negatif palsu pada kasus dry drowning dan wet
drowning. Paru dan organ lainnya (5/LPB) Sumsum tulang (1/LPB)
FUNGSI
• Penemuan diatome pada jaringan
tubuh jenazah menunjukkan:
– Kematian merupakan akibat dari tenggelam .
– Seseorang masih hidup sesaat sebelum masuk ked dalam air.
– Tempat tenggelam dengan cara
membandingkan spesies di dalam air dan di dalam tubuh.