• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alopecia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Alopecia"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rambut adalah struktur solid yang terdiri atas sel yang mengalami keratinisasi padat. Berasal dari folikel epidermal yang berbentuk seperti kantong yang tumbuh ke dalam dermis. Alopecia salah satu penyakit kulit yang masih merupakan masalah didalam menentukan penyebab maupun cara mengobatinya. Alopesia dapat memberikan dampak negatif terhadap penderita , baik secara fisik, psikologik maupun kosmetik.

Rambut merupakan salah satu adneksa kulit yang terdapat pada seluruh tubuh kecuali telapak tangan, telapak kaki, kuku dan bibir. Alopecia adalah kerontokan rambut yang dapat disebabkan oleh faktor keturunan, penuaan, suatu penyakit, obat-obatan atau gaya hidup tertentu. Penyebab rambut rontok bisa dinilai dari waktu dan tahap-tahap kerontokannya. Misalnya, rambut yang rontok secara tiba-tiba mungkin disebabkan oleh suatu penyakit, diet tertentu, atau karena sedang menjalani suatu perawatan medis, seperti kemoterapi dan radiasi. Sedangkan kerontokan rambut secara bertahap kemungkinan disebabkan oleh faktor keturunan dan kejadian normal dari proses penuaan. Androgenetic alopecia merupakan penyebab yang paling umum dan menjadi gejala alami rambut rontok akibat proses penuaan.

Kerontokan rambut yang cepat dan tiba-tiba yang terjadi dalam periode singkat, harus diperiksakan ke dokter karena bisa disebabkan suatu penyakit serius. Alopecia areata adalah penyakit autoimun yang menyerang kulit kepala dan menyebabkan rambut rontok. Penyebab rambut rontok lainnya adalah kondisi yang disebut dengan alopecia seborrhoica, di mana folikel rambut rusak akibat senyawa-senyawa tertentu (skualen). Kerontokan rambut bisa terjadi pada orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu seperti anemia, anoreksia, dan penyakit tiroid. Rambut rontok juga bisa merupakan efek samping dari banyak obat, seperti obat yang digunakan untuk mengobati depresi, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi.

Alopecia atau kebotakan mempunyai beberapa tipe yakni diantaranya, Alopecia

symtomatica, Alopecia areata, alopecia universalis, Alopecia seborrhoica, Alopecia Androgenik dan Trikotilomania. Alopesia areata merupakan kebotakan setempat dan berbatas tegas, umumnya terdapat pada kulit kepala, tapi dapat juga mengenai daerah berambut lainnya. Sampai sekarang penyebabnya belum diketahui sering dihubungkan dengan adanya sistem kekebalan tubuh, infeksi lokal, dan stres emosional.

Androgenetic alopecia adalah kondisi yang sangat umum kehilangan rambut pada pria dan wanita. Lima puluh persen dari pria berusia 50 tahun dan 40% wanita menopause memiliki beberapa derajat androgenetic alopecia. Rambut rontok bertahap. Pada pria dengan androgenetic alopecia, rambut rontok terjadi di daerah fronto-temporal dan bagian atas kepala,

(2)

tergantung pada tingkat keparahan. Wanita penderita alopecia androgenetic lebih menyebar dan centroparietal lokal, dahi biasanya utuh dalam wanita. Alopecia yang sering dijumpai yakni alopecia areata. Teori-teori tentang terjadinya alopecia areata antara lain berupa teori genetik, sitokin, alergi (stigmata atopi), gangguan neurofisiologik dan emosional, gangguan organ ektodermal, kelainan endokrin, faktor infeksi, faktor neurologi, faktor hormonal / kehamilan dan beberapa teori lain. Pada 30 tahun terakhir, para peneliti banyak mengemukakan teori autoimun, baik berupa gangguan pada sistem imunitas humoral maupun sistem imunitas selular sebagai penyebab alopesia areata.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan Alopecia (kebotakan)? 2. Bagaimanakah proses penurunannya?

3. Bagaimana fase kebotakan? 4. Apakah penyebab Alopecia?

5. Apa saja gejala yang terjadi pada Alopecia? 6. Apa saja jenis-jenis Alopecia?

7. Bagaimana diagnosis Alopecia? 8. Bagaimana pengobatan Alopecia? 1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian Alopecia 2. Mengetahui proses penurunannya 3. Mengetahui fase kebotakan

4. Mengetahui penyabab terjadinya Alopecia 5. Mengetahui gejala Alopecia

6. Mengetahui jenis-jenis Alopecia 7. Mengetahui diagnosis Alopecia 8. Mengetahui pengobatan Alopecia

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Alopecia

Gen-gen yang mempengaruhi sifat-sifat yang terpengaruh seks bisa berada pada autosom manapun atau pada bagian homolog kromosom seks. Ekpresi dominansi atau peresesifan oleh alel-alel pada lapis-lapis yang terpengaruh seks berbanding terbalik pada jantan dan betina. Hal itu sebagian besar di akibatkan oleh perbedaan lingkungan internal yang diciptakan oleh hormon- hormon seks. Dengan demikian, contoh seks paling mudah di temukan pada manusia yaitu kebotakan dan buta warna.

Biasanya gen dominan memperlihatkan pengaruhnya pada individu laki-laki / jantan maupun perempuan / betina. Baru dalam homozigotik resesif, pengaruh dominan itu tidak akan menampakkan diri dalam fenotip. (Schaum’s. 2002)

Alopesia areata (Kebotakan) adalah peradangan yang bersifat kronis dan berulang, yang melibatkan folikel rambut, yang di tandai oleh timbulnya satu atau lebih bercak kerontokan rambut pada skalp dan atau kulit yang berambut terminal lainnya. Lesi pada umumnya bulat atau lonjong dengan batas tegas, permukaannya licin tanpa adanya tanda – tanda atropi, skuamasi maupun sikatriks.

Saat ini bukti menunjukkan bahwa peradangan folikel rambut di alopesia areata ini disebabkan oleh sel T, antibodi yang di temukan pada struktur folikel rambut, yang diperantarai mekanisme autoimun yang terjadi cenderung terjadi secara genetik pada individu. Selain itu faktor lingkungan mungkin bertanggung jawab untuk memicu penyakit ini. Dalam setiap penyakit, pastilah ada fase-fase perubahan yang terjadi. Termasuk juga dengan penyakit Alopecia areata ini, ada proses yang terjadi ketika kebotakan itu dialami oleh seseorang.

2.2 Penurunan Alopecia

Kepala botak ini bukan akibat dari penyakit atau kekurangan gizi dalam makanan, akan tetapi benar-benar keturunan. Walaupun lazimnya kepala botak terdapat pada laki-laki, namun sesekali dapat dilihat adanya perempuan dengan kepala botak.

Biasanya kepala botak baru akan nampak setelah orang itu berusia sekitar 30 tahunan. Di waktu kanak-kanak atau remaja, ia masih berambut normal. Mula-mula di kira kepala botak itu disebabkan oleh gen yang terdapat pada kromosom kelamin, seperti halnya dengan buta warna. Akan tetapi, kenyataan menunjukkan bahwa seorang ayah yang mempunyai kepala botak dapat mempunyai anak laki-laki yang botak pula.

Keyataan ini membuktikan bahwa dugaan tersebut diatas tidak dapat dibenarkan, karena andaikata gen untuk kepala botak itu terdapat pada kromosom X, maka tidak mungkin ayah dan

(4)

anaknya laki-laki mempunyai sifat yang sama. Jika seandainya gen itu di duga terdapat pada kromosom Y, maka dugaan itu pun tidak dapat dibenarkan, mengingat bahwa ada anak perempuan yang mempunyai kepala botak.

Berhubung dengan itu, di ambil kesimpulan bahwa kepala botak itu disebabkan oleh gen yang dipengaruhi oleh jenis kelamin.

Ada sebuah kasus tentang kebotakan ini, Jika B merupakan gen yang menentukan kepala botak dan alelnya b menentukan kepala berambut normal, maka pengaruh jenis kelamin itu demikian rupa sehingga gen B itu dominan pada laki-laki tetapi resesif pada perempuan. Gen bagi kebotakan pada manusia menunjukkan dominansi pada laki-laki, tapi bekerja secara resesif pada perempuan. (Diah,2006)

Contoh:

P = Laki-laki botak (BB) >< Perempuan tidak Botak (bb)

G = B, b b

F1 = BB, Bb, bb

Fenotip

Genotif Laki-laki Perempuan

Bb Botak Tidak botak

bb Tidak Botak Tidak botak

BB Botak Botak

B = Botak, dominan pada laki-laki dan resesif pada perempuan b= Tidak Botak / Normal

Jika seorang laki-laki berkepala botak kawin dengan seorang perempuan tidak botak (kedua-duanya homozigot), maka semua anaknya laki-laki akan botak, sedangkan semua anak perempuannya tidak botak.

2.3 Fase Kebotakan

(5)

Kebotakan Fase 1

Fase 1 adalah contoh rambut normal yang belum mengalami rambut rontok atau proses kebotakan. Tidak ada penipisan di kedua muka samping kanan dan kiri dahi (receding hair). Kebotakan Fase 2

Batas rambut didahi atas kanan dan kiri menunjukan bentuk segitiga, bentuk dari “receding hair” (rambut rontok di dahi atas). Rambut di bagian atas muka mengalami kerontokan yang lebih dari biasanya dan terlihat lebih menipis.

Meskipun demikian, pada fase ini rambut yang rontok masih tidak begitu banyak, sehingga sulit untuk memastikan proses kebotakan dari hanya bentuk rambut. Pada fase ini, anda dapat memulai treatment atau perawatan.

Kebotakan Fase 3

Fase ke 3 adalah awal dari kebotakan. Batas rambut dahi sudah mencapai di batas telinga, atau sekitar 2.5 cm lebih mundur dari fase ke 2. Rambut di bagian muka sudah kelihatan lebih menipis dan pengantian rambut baru juga kelihatan melambat.

Proses kerontokan rambut dibagian atas kepala akan lebih sering terjadi dari biasanya dan akan lebih cepat sesuai dengan bertambahnya usia. Pada fase ini, ada baiknya anda konsultasi kepada dokter kulit / dermatologist atau merawatnya dengan produk yang tepat.

(6)

Kebotakan Fase 4

Pada fase ini, kulit kepala (scalp) sudah terlihat di sisi muka kepala atas. Rambut atas terlihat lebih sangat tipis dari biasanya. Hal ini sangat kontras sekali dengan ketebalan rambut di bagian samping dan belakang kepala. Pada fase ini, anda sudah harus memberikan perawatan rambut yang serius untuk menghindari proses rambut rontok yang lebih parah. Kebotakan Fase 5

Bagian belakang yang botak dan bagian rambut muka atas seperti sudah akan menyatu, dan keadaan atas kepala sudah hampir tidak ada rambut sama sekali. Hanya tersisa rambut tipis diatas kepala dengan jumlah yang sangat sedikit sekali. Mendapat perawatan yang tepat akan menghentikan kerontokan rambut lebih lanjut, dan pada beberapa kasus rambut tumbuh kembali.

Kebotakan Fase 6

Fase ini sudah masuk fase kebotakan yang cukup parah. Rambut bagian atas kepala sudah hampir hilang semuanya. Kerontokan rambut menjalar ke bagian samping maupun belakang kepala. Pada fase ini, perawatan dapat dilakukan tetapi tidak akan begitu efektif lagi. Solusi yang ada biasanya cangkok atau penanaman rambut pada kulit kepala.

(7)

Kebotakan Fase 7

Fase ini adalah fase kebotakan total. Rambut diatas kepala sudah hilang semuanya. Rambut di belakang kepala juga mengalami penipisan dan akan lebih parah dengan jalannya waktu. Pada fase ini, perawatan rambut sudah tidak dapat dilakukan kembali. Yang dapat dilakukan adalah penanaman rambut / cangkok rambut.

Dengan mengetahui fase-fase kebotakan dan kerontokan rambut diatas, kita dapat bertindak dengan cepat pada awal kebotakan, maka proses rambut rontok yang lebih parah dapat segera dihindari.

2.4 Penyebab Alopecia

Penyebab terjadinya Alopecia diantaranya:

 Keturunan

 Penuaan

 Perubahan hormon

 Demam

 Keadaan kulit lokal

 Penyakit sistemik

 Obat-obat tertentu, misalnya yang digunakan untuk mengobati kanker atau vitamin A yang berlebihan

 Pemakaian sampo dan pengering rambut yang berlebihan

 Stres emosional atau stresfisik

 Perilakucemas (kebiasaan menarik-narik rambut atau menggaruk-garuk kulit kepala)

 Luka bakar

 Terapi penyinaran

Ada beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan alopecia, antara lain:

 Anemia (jumlah sel darah merah rendah)

 Anoreksia

 Gangguan autoimun, seperti lupus sistemik dan lupus discoid

 Defisiensi zat besi kronis

 Penyakit atau infeksi

 Kurap

 Penyakit tiroid

(8)

 Beberapa kelainan structural rambut bawaan, seperti monilethrix (rambut pendek, rapuh, danrusak yang muncul manik-manik) dan trichothiodystrophy (rambut pendek, kering dan jarang).

Menggunakan satu atau beberapa jenis obat di bawah ini dapat menyebabkan alopecia:

 Anabolic steroid (efeknya mirip dengan hormone testosterone pada tubuh)

 Obat kemoterapi (anti kanker)

 Anti depresan

 Anti hipertensi (obat tekanan darah tinggi)

 Pil KB

 Pengencer darah

 Obat penyakit jantung

 Vitamin A dosis tinggi.

Kondisi lain yang dapat menyebabkan alopecia

Terjadinya perubahan hormon, seperti pada saat kehamilan, pasca melahirkan, dan selama menopause dapat menyebabkan alopecia. Gangguan nutrisi dan stress emosional juga dapat mempengaruhi kerontokan rambut.Beberapa kondisi lain yang dapat menyebabkan alopecia antara lain:

 Kehamilan

 Melahirkan

 Berat badan turun drastis

 Menopause

 Kurang gizi (asupan berlebih vitamin A, kurang diet protein dan zatbesi)

 Stres akibat peristiwa traumatik, seperti kematian, perceraian atau karena penyakit tertentu.

Rambut yang dapat menyebabkan alopecia

Kebiasaan merawat dan menata gaya rambut yang salah atau berlebihan dapat menyebabkan alopecia. Beberapa kebiasaan merawat rambut yang berkontribusi untuk terjadinya alopecia meliputi:

 Menyikat, menyisir atau menarik rambut saat basah

 Perawatan rambut yang menggunakan bahan kimia, seperti relaxer, straightener, atau permanent.

 Keramas berlebihan, yang menyebabkan folikel kulit kepala dan rambut menjadi kering

 Aksesoris rambut, seperti klip, jepit rambut dan karet gelang

 Suhu tinggi dari blow-dryer atau heating iron

(9)

Gejala alopecia adalah penipisan dan kerontokan rambut, baik secara bertahap atau tiba-tiba. Pola kerontokan rambut pada pria dan wanita cenderung berbeda. Pada wanita, kerontokan rambut biasanya terjadi pada bagian depan atau atas kepala, sedangkan pada pria biasanya terjadi pada garis rambut atau pada bagian atas kepala.

Meskipun alopecia tidak mengancam kehidupan, namun alopecia bias menjadi pertanda adanya penyakit lain di dalam tubuh, terutama jika rambut rontok secara tiba-tiba. Segera temui dokter apabila anda mengalami rambut rontok yang tiba-tiba (selama beberapa minggu atau bulan).

 Kebotakan Pola Pria

Kebotakan pola pria adalah suatu pola khusus dari kebotakan pada pria, yang disebabkan oleh perubahan hormone dan factor keturunan. Kebotakan terjadi karena adanya penciutan akar rambut yang menghasilkan rambut yang lebih pendek dan lebih halus. Hasil akhir dari keadaan ini adalah akar rambut yang sangat kecil, yang tidak memiliki rambut. Penyebab gagalnya pertumbuhan rambut baru belum sepenuhnya dimengerti, tetapi hal ini berhubungan dengan factor keturunan dan hormon androgen, terutama dihidrotestosteron yang berasal dari testosteron.

Kebotakan pola pria dimulai pada garis rambut; secara bertahap, garis rambut mundur membentuk huruf M. Rambut menjadi lebih halus dan tidak tumbuh sepanjang sebelumnya. Rambut di ubun-ubun juga mulai menipis dan pada akhirnya ujung atas dari garis rambut yang berbentuk M bertemu dengan ubun-ubun yang menipis, membentuk kebotakan yang menyerupai tapal kuda.

 Kebotakan Pola Wanita

Kebotakan pola wanita adalah kehilangan rambut pada wanita akibat perubahan hormon, penuaan dan factor keturunan. Kebotakan terjadi karena adanya kegagalan pertumbuhan rambut yang baru. Penyebab dari kegagalan tersebut belum sepenuhnya dimengerti, tetapi diduga berhubungan dengan factor keturunan, penuaan dan kadar hormon androgen. Perubahan kadar hormon androgen bias mempengaruhi pertumbuhan rambut. Setelah menopause, banyak wanita yang merasakan rambutnya menipis, sedangkan rambut wajahnya menjadi lebih kasar.

Pola kebotakan pada wanita berbeda dengan kebotakan pada pria. Rambut di garis rambut (dahi) tetap, sedangkan rambut di bagian kepala lainnya menipis. Mungkin terdapat kehilangan rambut yang lebih di ubun-ubun, tetapi jarang berkembang menjadi kebotakan total seperti yang terjadi pada pria.

Kebotakan pada wanita juga bias disebabkan oleh:

- kerontokan rambut yang bersifat sementara (effluvium telogen)

(10)

- obat-obatan

- penyakit kulit tertentu.

2.6 Jenis-jenis Alopecia a. Alopecia symtomatica

Pada alopecia symtomatica terjadi kerontokkan rambut secara mendadak dan merata setelah mengalami penyakit sitemik yang disertai demam tinggi, karena penyakit-penyakit menahun, setelah kehamilan, setelah mengalami rekasi alergi yang hebat, setelah mengalami goncangan jiwa, dan pada keadaan gizi yang buruk.Kerontokkan rambut secara berlebihan demikian terjadi karena kerusakan sementara papil rambut. Setelah papil rambut pulih keadaannya, maka pertumbuhan rambut akan menjadi baik.

b. Alopecia areata

Pada kelainan ini terdapat daerah atau daerah-daerah kulit kepala yang pitak. Daerah yang tidak berambut berbatas jelas, kulitnya tipis, bersih, mengkilat, tanpa ujung patahan rambut. Sebab alopecia areata kadang-kadang jelas, tetapi kadang-kadang tidak diketahui. Ada kalanya kelainan ini sembuh, tetapi dapat juga memburuk, menjadi alopecia totalis. Nama lain untuk alopecia areata adalah pelade.

Alopecia Areata, ketika sistem kekebalan tubuh salah sasaran dan justru menyerang folikel pada rambut hingga berakibat kerontokan. Dalam kasus ini, rambut bisa rontok berpetak pada kulit kepala. Alopecia jenis ini cenderung bersifat genetis dan sering menyerang seseorang pada usia dini. Ketika rambut pada area tertentu sudah terkena kebotakan, pertumbuhan rambut baru sulit tewujud selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Alopecia Areata juga kerap menyerang orang-orang yang menderita penyakit akibat autoimmune lainnya, seperti gondok, lupus, ataupun anemia.

(11)

Dikenal beberapa jenis alopecia areata:

- Alopecia liminaris atau alopecia marginalis: kegundulan di dahi dibelakang kepala karena tekanan penggulung rambut logam, topi atau helm.

- Pressure alopecia: kegundulan yang terjadi karena tekanan. Pada bayi terjadi di aderah belakang kepala dan leher karena tekanan bantal pada bagian tersebut.

- Ophiasis: suatu bentuk alopecia areata yang menjalar secara memanjang dengan melingkar-lingkar seperti ular.

- Kegundulan menurut pola laki-laki: suatu keadaan yang diturun temurunkan, dan juga dipengaruhi faktor endokrin. Jenis alopecia ini dijumpai pada laki-laki yang berusia lanjut. Kerontokan rambut mulai menjelas umur 30 tahun di dahi dan puncak kepala, sehingga batas rambut lambat laun mundur.Jika ada rambut yang tertinggal biasanya rambut ini halus.

Jenis rambut rontok yang di sebabkan oleh auto-immune di sebut jenis rambut rontok “alopecia areata”.Rambut rontok jenis alopecia areata terjadi secara tiba-tiba dan terjadi di bagian rambut dimana saja. Rambut rontok jenis alopecia areata di tandai dengan timbul bintik-bintik merak pada area rambut yang akan mengalami rambut rontok. Rambut rontok jenis alopecia areata dapat segera sembuh, jika anda banyak mengonsumsi makanan yang bergizi tinggi dan banyak mengandung vitamin dan nutrisi yang bermanfaat untuk rambut. Rambut rontok jenis alopecia areata hanya bersifat sementara.

c. Alopecia totalis atau alopecia universalis atau alopecia areata maligna.

Pada kelainan ini terjadi kerontokan rambut yang menyeluruh, sehingga semua rambut di kulit kepala, wajah dan tubuh hilang.

d. Alopecia seborrhoica

Terjadi sebagai akibat seborrhoe kulit kepala. Kerontokan rambut terjadi secara menahun dan merata, mulai di daerah pelipis, lalu meliputi dahi dan puncak kepala, sehingga hanya di daerah belakang kepala dan di atas telinga tersisa rambut. Kadang-kadang seluruh

(12)

kepala menjadi botak, namun ini hanya terjadi pada laki-laki. Pada perempuan alopecia seborrboica tidak berakibat kebotakan, hanya berupa pengurangan lebatnya rambut. Kerontokan rambut pada seborrhoe terjadi karena senyawa-senyawa tertentu (skualen) dalam palit. -senyawa ini berkhasiat depilatorik.

e. Alopecia Androgenik

Alopesia androgenik (juga dikenal sebagai androgenetic alopecia, alopecia androtesticleas, male pattern baldness, common baldness) merupakan sebuah bentuk umum kehilangan rambut pada laki-laki dan perempuan. Pola kerontokan rambut pada wanita berbeda dengan pola kebotakan laki-laki. Alopesia Androgenik adalah gangguan yang sangat umum yang mempengaruhi baik laki-laki dan perempuan. Insiden ini umumnya dianggap lebih besar pada laki-laki daripada perempuan, meskipun beberapa bukti menunjukkan bahwa perbedaan insiden merupakan cerminan dari ekspresi berbeda pada pria dan wanita. Kebotakan pada laki-laki (alopesia androgenik) dianggap normal pada laki-laki-laki-laki dewasa. Hal ini mudah dikenali oleh distribusi rambut rontok di atas dan depan kepala dan oleh kondisi sehat kulit kepala.

f. Trikotilomania

Trikotilomania merupakan alopesia neurosis. Hal ini disebabkan karena adanya dorongan yang sangat kuat untuk mencabuti rambut dari kulit kepala, alis atau area lain dari tubuh. Gangguan ini kadang disebut “kelainan mencabut rambut” dan sering pada gadis yang mengalami depresi.

(13)

2.7 Diagnosis

Menentukan jenis kebotakan secara sederhana hanya melalui pengamatan terkadang sulit, karena itu dilakukan biopsi kulit untuk membantu menegakkan diagnosisnya. Dengan biopsi bisa diketahui keadaan dari akar rambut sehingga bisa ditentukan penyebab dari kebotakan. Pola kebotakan pria maupun wanita biasanya didiagnosis berdasarkan pola dan gambaran hilangnya rambut.

Diagnosis alopesia berdasarkan gambaran inspeksi klinis atas pola mosaik alopesia atau alopesia yang secara klinis berkembang progresif dan di dukung adanya trikodistrofi, anagen effluvium, atau telogen yang luas, dan perubahan pada gambaran histopatologi. Pada stadium akut ditemukan distrofi rambut anagen yang disertai rambut tanda seru (exclamation-mark hairs) pada bagian proksimal, sedangkan pada stadium kronik akan didapatkan peningkatan jumlah rambut telogen. Perubahan lain meliputi berkurangnya diameter serabut rambut, miniaturisasi, pigmentasi yang tidak teratur. Tes menarik rambut pada bagian tepi lesi yang positif menunjukkan keaktifan penyakit.

Biopsi pada tempat yang terserang menunjukkan peradangan limfositik peribulbar pada sekitar folikel anagen atau katagen disertai meningkatnya eosinofil atau sel mast.

Pada pemeriksaan histopatologi diperoleh gambaran spesifik pada alopesia areata berupa miniaturisasi struktur rambut, baik pada fase awal rambut anagen maupun pada rambut telogen yang distrofik. Struktur fase awal rambut anagen biasanya dominan pada lesi baru, sedangkan struktur rambut telogen yang distrofik di jumpai pada stadium lanjut. Struktur fase awal rambut anagen tampak mengecil, bulbusnya terletak hanya sekitar 2 mm di bawah permukaan kulit. Proses keratiniasi rambut tersebut di dalam folikel berlangsung tidak sempurna. Sarung akar dalam rambut biasanya tetap ada.Struktur rambut telogen distropik tidak mengandung batang rambut atau hanya berupa rambut distropik yang kecil. Folikel rambut akan berpindah ke dermis bagian atas. Kelenjar sebasea dapat tetap normal atau mengalami atrofi. Terjadi infiltrasi limfosit pada dermis di sekeliling struktur rambut miniature. Pada kasus kronik jumlah infiltrate peradagan berkurang, dapat terjadi invasi sel radang ke matriks bulbus dan sarung akar luar fase awal rambut anagen. Infiltrat peradangan tampak tersusun longgar menyerupai gambaran sarang lebah.

2.8 Pengobatan Alopecia

1. Obat Herbal Penumbuh Rambut

Salah satu cara yang mudah untuk dilakukan dan juga murah serta tidak menyakitkan adalah dengan memakai obat penumbuh rambut herbal. Cara ini selain praktis, juga relatif rendah resikonya.

Produk herbal yang ada di pasaran terdiri atas berbagai macam komposisi, mulai dari ginseng, minyak katel (serangga sejenis laba-laba) hingga berbagai bahan kimia sintetis lainnya. Akan tetapi, produk berbasis bahan herbal (alami) secara umum akan lebih aman bagi kulit kepala dan kesehatan badan secara umum.

(14)

Selama bedah transplantasi rambut, seorang ahli bedah mengambil sebagian kecil kulit yang berisi rambut dari kepala dan menanamkannya pada daerah yang gundul. Jenis pengobatan ini dapat membantu untuk mengobati kebotakan dengan pola laki-laki (gundul di tengah).

Beberapa sesi pengobatan mungkin diperlukan untuk membuat perbedaan yang dapat dilihat. Akan tetapi pengobatan ini cenderung mahal dan menyakitkan juga dapat memakan waktu hingga kurang lebih delapan bulan supaya rambut baru dapat tumbuh.

3. Operasi Perluasan Area Tumbuh Rambut

Cara kerja operasi ini adalah dengan menghilangkan kulit kepala yang sudah botak, dan memperlebar area kulit kepala yang masih subur ditumbuhi rambut. Operasi ini biasanya dikombinasikan dengan transplantasi rambut.

Menurut International Society of Hair Replacement Surgery, cara ini sangat efektif. Akan tetapi ada resiko rasa perih, pening dan kebas (kebal) di area kulit kepala yang menjadi target operasi ini.

4. Finasteride

Finasteride adalah obat telan yang diindikasikan untuk pengobatan pola kebotakan laki-laki (botak di tengah). Obat ini bekerja dengan cara menghentikan konversi testosteron menjadi dihidrotestosteron, hormon yang menyebabkan rambut rontok karena menyusutnya folikel rambut.

Finasteride diminum setiap hari dan perlu dikonsumsi untuk beberapa bulan dapat supaya terlihat hasilnya. Akan tetapi menurut MayoClinic, cara ini dapat memberi efek samping menurunnya gairah, walaupun efek ini jarang terlihat.

5. Minoxidil

Minoxidil, juga dikenal sebagai Rogaine, adalah obat topikal yang digosok pada kulit kepala. Obat ini biasa tersedia di apotek dan digunakan untuk mengobati kebotakan pola laki-laki dan alopecia areata.

6. Steroid

Menurut NHS Choices (U.K. National Health Service), suntikan steroid ke kulit kepala dapat membantu mengobati sedikti kebotakan. Steroid mencegah sistem kekebalan tubuh dari menyerang folikel rambut, yang dengan demikian akan mencegah rambut rontok. Steroid juga dapat merangsang pertumbuhan rambut baru sekitar empat minggu setelah memulai perawatan. Pemberian steroid secara topikal (oles) dan obat steroid telan dapat dibeli dilakukan dengan mudah, akan tetapi efek jangka panjang pengobatan ini sebagian besarnya belum diketahui.

(15)

Dalam photochemotherapy, seseorang diberi obat yang disebut psoralen, yang dipengaruhi oleh cahaya. Itu obat dapat ditelan atau digosok pada kulit. Setelah obat diambil atau diterapkan, daerah dengan rambut kerugian terkena sumber cahaya ultraviolet. Perawatan ini dikombinasikan disebut PUVA.

8. Terapi alternatif:

Beberapa orang dengan alopecia areata mencoba pengobatan lainnya. Alternatif-alternatif ini termasuk akupunktur, aroma terapi, minyak evening primrose, seng dan vitamin suplemen, dan herbal Cina. Karena banyak terapi alternatif belum diteliti dalam uji klinis, mereka mungkin atau mungkin tidak membantu rambut tumbuh kembali. Bahkan, beberapa mungkin menyebabkan lebih banyak rambut rontok. Bicarakan dengan dokter Anda sebelum Anda mencoba alternatif terapi

(16)

BAB III

PENUTUP

Berdasarkan makalah yang telah di sususn dan dipaparkan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Alopecia adalah kerontokan rambut yang dapat disebabkan oleh faktor keturunan,

penuaan, suatu penyakit, obat-obatan atau gaya hidup tertentu. Penyebab rambut rontok bisa dinilai dari waktu dan tahap-tahap kerontokannya.

2. Kepala botak itu disebabkan oleh gen yang dipengaruhi oleh jenis kelamin. Ada sebuah kasus tentang kebotakan ini, Jika B merupakan gen yang menentukan kepala botak dan alelnya b menentukan kepala berambut normal, maka pengaruh jenis kelamin itu demikian rupa sehingga gen B itu dominan pada laki-laki tetapi resesif pada perempuan.

3. Proses rambut rontok dibagi menjadi 7 fase. fase-fase kebotakan dan kerontokan rambut yang telah kita ketahui, agar dapat bertindak dengan cepat pada awal kebotakan, maka proses rambut rontok yang lebih parah dapat segera dihindari.

4. Penyebab terjadinya Alopecia diantaranya, keturunan, Perubahan hormon, demam, keadaan kulit lokal, penyakit sistemik, obat-obat tertentu, misalnya yang digunakan untuk mengobati kanker atau vitamin A yang berlebihan, pemakaian sampo, pengering rambut yang berlebihan dan stres emosional atau stresfisik.

5. Penyebab terjadinya alopecia karena kondisi medis serta kondisi lain yang dapat menyebabkan alopecia.

6. Gejala alopecia adalah penipisan dan kerontokan rambut, baik secara bertahap atau tiba-tiba. Pola kerontokan rambut pada pria dan wanita cenderung berbeda. Pada wanita, kerontokan rambut biasanya terjadi pada bagian depan atau atas kepala, sedangkan pada pria biasanya terjadi pada garis rambut atau pada bagian atas kepala. 7. Alopecia atau kebotakan mempunyai beberapa tipe yakni diantaranya, Alopecia

symtomatica, Alopecia areata, alopecia universalis, Alopecia seborrhoica, Alopecia Androgenik dan Trikotilomania

8. Menentukan jenis kebotakan secara sederhana hanya melalui pengamatan terkadang sulit, karena itu dilakukan biopsi kulit untuk membantu menegakkan diagnosisnya. Dengan biopsi bisa diketahui keadaan dari akar rambut sehingga bisa ditentukan penyebab dari kebotakan. Pola kebotakan pria maupun wanita biasanya didiagnosis berdasarkan pola dan gambaran hilangnya rambut.

9. Pengobatan alopecia dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya, obat herbal penumbuh rambut, bedah transplantasi rambut, operasi perluasan area tumbuh rambut, finasteride, minoxidil, steroid, photochemotherapy, dan terapi alternatif.

(17)

C. Pai, Anna. 1992. Dasar-Dasar Genetika. Jakarta: Penerbit Erlangga Diah Aryulina,dkk. 2006. Biologi 3. Jakarta: Penerbit Erlangga

Schaum’s. 2002. Genetika. Jakarta: Penerbit Erlangga

Anonim. 2013. Fase kebotakan. http://www.mengatasirambutrontok.net (Diakses pada Tanggal 8 Oktober 2013. Pukul 20.13)

Anonim. 2013. Pengertian Alopecia areata. http://www.artikelkedokteran.com (Diakses pada Tanggal 8 Oktober 2013. Pukul 20.13)

NIAMS. 2009. What is Alopecia areata. www.niams.nih.gov/health_info/alopecia_areata/ pdf (diakses pada 19 oktober 2013 pukul 14.20)

Referensi

Dokumen terkait

Pada kuda, terlihat mengalami kerontokan rambut pada tempat tumbuhnya bulu suri dan terlihat pada bagian leher kuda adanya lesio berbentuk sirkuler yang

Perdarahan saluran cerna bagian bawah lebih sering terjadi pada pria dibandingkan pada wanita, yang dikarenakan penyakit pembuluh darah dan divertikulosis lebih sering

Wanita Gb. Kemeja untuk pria dan wanita Gb. Celana untuk pria dan wanita Gb. Baju kaos Gb. Kopel riem Gb. Dragh riem Gb. Tutup kepala untuk pria dan wanita Gb. Sepatu untuk

Organ reproduksi pria mempunyai dua fungsi reproduksi, yaitu produksi sel kelamin dan pelepasan sel-sel ke saluran sel kelamin wanita. Organ reproduksi pria terdiri atas empat

Tinea capitis yang disebabkan oleh infeksi jamur yang muncul pada anak- anak di tandai dengan kerontokan rambut yang tidak merata dengan tanda- tanda kulit

Dari pemaparan mengenai pernikahan perkawinan dapat ditarik garis lulus dan disimpulkan bahwasanya pernikahan adalah suatu akad antara sorang pria dengan seorang wanita atas

Perdarahan saluran cerna bagian bawah lebih sering terjadi pada pria dibandingkan pada wanita, yang dikarenakan penyakit pembuluh darah dan divertikulosis lebih sering

DIBUTUHKAN UNTUK BAGIAN OPERASIONAL (PRIA / WANITA) BAGIAN ADMINISTRASI (WANITA) KOMPLEK KARANG ANYER PER- MAI BLOK D1 NO1 JKT PUSAT DICARI 3 org pria utk cuci dan