• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012"

Copied!
184
0
0

Teks penuh

(1)

Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012

(2)

TIM PENYUSUN

Pengarah

drg. Mulyono Susanto, MHSM Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka

Ketua

Karom, SKM

Kabid Bina Program Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka

Sekretaris

Sudarmin, SKM.,M.Sc. Apt

Kasi Data dan Informasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka

Anggota

Hj.Satariah. SKM Supriyaderi Sandra Dewi Kusmiati Mimiana Ari Dwi Saputro, SH I Nengah Budiasa, SKM

(3)

Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012

Tim Penyusun i Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah subhanallah wata’ala karena atas berkat rahmat, taufiq, hidayah serta inayahnya Profil Kesehatan Kabupaten Bangka tahun 2012 dapat diselesaikan sesuai rencana.

Sebagai wujud tanggung jawab Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka pada penyediaan data dan informasi kesehatan, telah disusun Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012. Profil Kesehatan adalah salah satu paket penyajian data/informasi kesehatan yang merupakan luaran utama dari pengelolaan data dan informasi kesehatan.

Profil kesehatan ini menyajikan berbagai data dan informasi yang relatif komprehensif, yang meliputi: situasi derajat kesehatan masyarakat, situasi upaya kesehatan, situasi sumber daya kesehatan, data umum dan lingkungan terkait lainnya sebagai suatu sarana yang dapat digunakan untuk menggambarkan keberhasilan pembangunan kesehatan Kabupaten Bangka.

Untuk mengukur keberhasilan pembangunan sesuai dengan visi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka : ”MASYARAKAT BANGKA YANG SADAR DAN MANDIRI UNTUL HIDUP SEHAT MENUJU BANGKA IDAMAN. dan misi : MENJADIKAN MASYARAKAT BANGKA YANG SEHAT DAN SEJAHTERA" diperlukan indikator Pembangunan Kesehatan. Dalam profil kesehatan ini tercantum indikator – indikator yang dibuat satu set meliputi : (1) Indikator Derajat Kesehatan yang terdiri atas indikator-indikator untuk Mortalitas, Morbiditas, dan Status Gizi; (2) Indikator-indikator-indikator untuk Keadaan Lingkungan, Perilaku, Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan; serta (3) Indikator-indikator untuk Pelayanan Kesehatan, Sumber Daya Kesehatan, Manajemen Kesehatan, dan Kontribusi Sektor Terkait.

Pada saat proses penyusunan, terjadi silang pendapat terhadap tata cara pengelolaan dan pengumpulan data sehingga menghambat penyelesaiannya. Namun dengan itikad baik dan semangat yang tinggi, Akhirnya Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 dapat diselesaikan. Kami menyadari Profil Kesehatan Kabupaten

(4)

Bangka Tahun 2012 ini jauh dari sempurna, oleh karenanya masukan dan saran perbaikan sangat kami harapkan guna penyempurnaan profil di masa yang akan datang.

Melalui kesempatan ini, saya ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada semua pihak atas perhatian, bantuan, maupun kontribusinya dalam penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 ini. Semoga kerja keras dan sumbangan pokok-pokok pikiran Saudara mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Pangkalpinang, September 2013 Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Bangka

drg. MULYONO SUSANTO, MHSM

(5)

Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 Tim Penyusun i

DAFTAR ISI

Halaman Tim Penyusun ... Kata Pengantar ... Daftar Isi ... Daftar Tabel ... Daftar Gambar ... Daftar Lampiran ... i ii iii vi vii x BAB I Pendahuluan ... 1

BAB II Gambaran Umum ... 6

A. Luas Wilayah ... 6

B. Jumlah Kecamatan ... 7

C. Jumlah Desa/Kelurahan ... 7

D. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok ... 7

E. Jumlah Rumah Tangga/kepala Keluarga ... 8

F. Kepadatan Penduduk ... 9

G. Rasio Beban Tanggungan ... 10 …..

H. Rasio Jenis Kelamin ... 10

I. Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang Melek Huruf dan Persentase Penduduk Laki Laki dan Perempuan berusia 10 Tahun Ke Atas Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan ... 11

BAB III Situasi Derajat Kesehatan ... 13

A. Angka Kematian………... 14

B. Angka Kesakitan……….. 16

C. Status Gizi……… 25

BAB IV Sistimatika Dan Distribusi………... 27

A. Pelayanan Kesehatan ... 27

(6)

C. D.

Prilaku Hidup Masyarakat ... Keadaan Lingkungan ...

54 55

BAB V Situasi Sumber Daya Kesehatan ... 64 A. Sarana Kesehatan ... 64

BAB VI PENUTUP ... 78

Kontributor

(7)

Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012

Tim Penyusun i

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Jumlah Desa dan Kelurahan berdasarkan Kecamatan

Di Kabupaten Bangka Tahun 2012 ... 7 Gambar 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Di

Kabupaten Bangka Tahun 2012 8

Gambar 2.3 Jumlah Rumah Tangga / Kepala Keluarga Di Kabupaten Bangka

Tahun 2012. 9

Gambar 2.4 Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Perkecamatan Di Kabupaten

Bangka Tahun 2012. 9

Gambar 2.5 Rasio Beban Tanggungan Perkecamatan Di Kabupaten Bangka Tahun

2012 10

Gambar 2.6 Persentase Penduduk Melek Huruf Berdasarkan Jenis Kelamin

Perkecamatan Di Kabupaten Bangka Tahun 2012.. 11 Gambar 2.7 Persentase Keluarga yang memiliki Akses Terhadap Air Bersih di

Kabupaten Bangka Tahun 2012 ... 12 Gambar 3.1 Kematian Neonatus (0 – 28 hr) Menurut Penyebab Kematiannya di

Kabupaten Bangka Tahun 2012 ... 14 Gambar 3.2 Angka Kematian Bayi dan Balita di Kabupaten Bangka Tahun 2012 ..

15 Gambar 3.3 Jumlah Kematian Ibu Menurut Faktor Penyebab Kematian di

Kabupaten Bangka Tahun 2012 ... 16 Gambar 3.4 Trend Angka Kematian Ibu di Kabupaten Bangka Tahun 2012 ... 17 Gambar 3.5 Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Bangka Tahun

2012... 17 Gambar 3.6 Distribusi Angka Kesakitan Malaria (API) per 1000 penduduk di

Kabupaten Bangka Tahun 2012... 18 Gambar 3.7 Prevalensi HIV (Persentase Kasus terhadap Penduduk Beresiko) di

Kabupaten Bangka Tahun 2012 ... 18 Gambar 3.8 Distribusi KLB Campak Klinis di Kabupaten Bangka Tahun 2012 ... 19 Gambar 3.9 Grafik Trend Penemuan Kasus AFP di Kabupaten Bangka Tahun 2012

... 20 Gambar 3.10 Jumlah KLB Penyakit di Kabupaten Bangka Tahun 2012 ... 21 Gambar 3.11 Distribusi Angka Kesakitan DBD per 100.000 Penduduk di Kabupaten

Bangka Tahun 2012 ... 24 Gambar 3.12 Distribusi Angka Insidens Penyakit Hipertensi di Kabupaten Bangka

Tahun 2012 ... 25 Gambar 3.13 Persentase Balita Dengan Gizi Buruk di Kabupaten Bangka Tahun

2012 ... 25 Gambar 3.14 Persentase Bayi dengan Berat Badan Rendah (BBLR) di Kabupaten

Bangka Tahun 2012 ... 26 Gambar 4.1 Persentase Cakupan Kunjungan BUMIL, Persalinan ditolong Nakes

(8)

Gambar 4.2 Persentase Cakupan TT Pada Bumil Perpuskesmas

di Kabupaten Bangka Tahun 2012... ... 29 Gambar 4.3 Jumlah BUMIL yang mendapat Tablet Fe Perpuskesmas

di Kabupaten Bangka Tahun 2012... 29 Gambar 4.4 Jumlah BUMIL RISTI dan Neonatal Perpuskesmas di Kabupaten

Bangka Tahun 2012... 30 Gambar 4.5 Presentase Pemberian Vit A Pada Bayi, Anak Balita PerPuskesmas di

Kabupaten Bangka Tahun 2012... 31

Gambar 4.6 Presentase Pemakaian Alat Kontrasepsi Perpuskesmas

di Kabupaten Bangka Tahun 2012... ... 32 Gambar 4.7 Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Alat Kontrasepsi Perpuskesmas di

Kabupaten Bangka Tahun 2012... 33

Gambar 4.8 Presentase Peserta KB Aktif dan KB Baru Perpuskesmas

di Kabupaten Bangka Tahun 2012 ... 34 Gambar 4.9 Presentase Cakupan KN 1 dan KN 3 Perpuskesmas

di Kabupaten Bangka Tahun 2012... 35 Gambar 4.10 Jumlah Kunjungan Bayi Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun

2012 ... 36 Gambar 4.11 Presentase Cakupan Imunisasi pada Bayi Perpuskesmas di Kabupaten

Bangka Tahun 2012... 38 Gambar 4.11 Presentase Cakupan Imunisasi BCG, Polio Perpuskesmas

di Kabupaten Bangka Tahun 2012... 38 Gambar 4.12 Presentase Bayi di beri ASI Eklusif Perpuskesmas di Kabupaten

Bangka Tahun 2012 ...………. 39

Gambar 4.13 Presentase Pemberian MP-anak Gakin Usia 6-23 Bln Perpuskesmas

di Kabupaten Bangka Tahun 2012... 40 Gambar 4.14 Presentase Balita yang Ditimbang Perpuskesmas di Kabupaten Bangka

Tahun 2012... 40 Gambar 4.15 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Perpuskesmas

di Kabupaten Bangka Tahun 2012... 41

Gambar 4.16 Presentase Balita mendapat Yankes minimal 8 kali Perpuskesmas

di Kabupaten Bangka Tahun 2012... 42 Gambar 4.17 Presentase Murid SD Kelas I yang mendapatkan Yankes Perpuskesmas

di Kabupaten Bangka Tahun 2012... 43 Gambar 4.18 Presentase Cakupan Pelayanan Pasien Usila Perpuskesmas

di Kabupaten Bangka Tahun 2012 ... 44 Gambar 4.19 Jumlah Pasien Pencabutan Gigi Perpuskesmas di Kabupaten Bangka

Tahun 2012 ... 46 Gambar 4.20 Presentase Pelayanan Kesgimul murid SD Perpuskesmas

di Kabupaten Bangka Tahun 2012... 47 Gambar 4.21 Jumlah Posyandu Berdasrkan Strata Perpuskesmas di Kabupaten

Bangka Tahun 2012... 48 Gambar 4.22 Presentase Cakupan Pemeliharaan Kesmas Prabayar Perpuskesmas di

Kabupaten Bangka Tahun 2012... 49 Gambar 4.23 Jumlah Cakupan Yankes Maskin Rawat Inap Perpuskesmas

di Kabupaten Bangka Tahun 2012... 50 Gambat 4.24 Jumlah Cakupan Yankes Maskin Rawat Inap Perpuskesmas

di Kabupaten Bangka Tahun 2012... 50 Gambar 4.25 Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan di Sarkes di Kabupaten Bangka

Tahun 2012... 51 Gambar 4.26 Jumlah Kunjungan Pasien Jiwa di Sarkes di Kabupaten Bangka Tahun

2012.………... 52 Gambar 4.27 Jumlah Pasien yang Meninggal dari Rumah Sakit

(9)

Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012

Tim Penyusun i

Gambar 4.28 Presentase Rumah Tangga ber PHBS Perpuskesmas

di Kabupaten Bangka Tahun 2012 ... 55 Gambar 4.29 Presentase Rumah Sehat Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun

2012... 56 Gambar 4.30 Jumlah Rumah Bebas Jentik Aedes agepyy Perpuskesmas

di Kabupaten Bangka Tahun 2012... 57 Gambar 4.31 Presentase Rumah Tangga memiliki sarana Air Bersih Perpuskesmas

di Kabupaten Bangka Tahun 2012... 58 Gambar 4.32

Persentase TUPM Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun 2012 ... 59 Gambar 4.32 Presentase Keluarga dengan Kepemilikan sarana Sanitasi Dasar

Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun 2012... 60 Gambar 4.33 Persentase Institusi yang Dibina Kesehatan Lingkungan Perpuskesmas

di Kabupaten Bangka Tahun 2012 ... 61 Gambar 5.1 Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Bangka Tahun 2012 ... 66 Gambar 5.2 Jumlah Posyandu berdasrkan Strata PerPuskesmas

Di Kabupaten Bangka Tahun 2012... 67 Gambar 5.3 Jumlah Tenaga Medis yang bekerja di fasilitas Kesehatan yang ada di

Kabupaten Bangka Tahun 2012 ... 70 Gambar 5.4 Jumlah Rasio Tenaga Kesehatan yang tersedia Di Kabupaten Bangka

Tahun 2012 ... 72 Gambar 5.5 Jumlah Tenaga Farmasi dan Gizi Di Kabupaten Bangka Tahun 2012... 73 Gambar 5.6 Jumlah Tenaga Kesmas dan Sanitarian Di Kabupaten Bangka Tahun

2012... 75 Gambar 5.7. Jumlah Tenaga Fisiotrafi dan Analis Laboratorium

Di Kabupaten Bangka Tahun 2012... 75 Gambar 5.8 Presentase Anggaran Pada Dinas Kesehatan

(10)
(11)

Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012

Tim Penyusun i

BAB I

PENDAHULUAN

Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan sesuai dengan Visi Kementerian Kesehatan “Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan” dan dengan Misinya “1) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani; 2) Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan; 3) Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan; 4) Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik” diperlukan suatu indikator. Indikator yang tercantum dalam petunjuk teknis ini menyajikan data indikator kesehatan dan Indikator yang terkait kesehatan yang meliputi: (1) Indikator Derajat Kesehatan yang terdiri atas indikator-indikator untuk mortalitas, morbiditas, dan status Gizi; (2) Indikator Upaya Kesehatan yang terdiri atas pelayanan kesehatan, perilaku hidup sehat, dan keadaan lingkungan; serta (3) Indikator Sumber Daya Kesehatan terdiri atas sarana kesehatan, tenaga kesehatan, dan pembiayaan kesehatan; dan (4) Indikator lain yang terkait dengan kesehatan.

Profil Dinas Kesehatan Tahun 2012 ini dibuat dalam format baru yang dimodifikasi dari Petunjuk Teknis Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2007 dalam bentuk data terpilah menurut jenis kelamin. Data terpilah bermanfaat untuk memberi gambaran kondisi, kebutuhan, dan persoalan yang dihadapi laki-laki dan perempuan terkait dengan akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat dalam pembangunan bidang kesehatan melalui analisis gender. Bentuk data terpilah dapat berbentuk kuantitatif maupun kualitatif.

1. TUJUAN DAN RUANG LINGKUP

A. TUJUAN

Tujuan umum Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Bangka tahun 2012 ini adalah sebagai gambaran tentang jumlah target, sasaran dan pencapaian kinerja di bidang kesehatan dan juga hal-hal apa saja yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah umumnya dan jajaran kesehatan khususnya selama tahun 2012.

(12)

1. Memberikan gambaran tentang kondisi kesehatan masyarakat Kabupaten Bangka tahun 2012.

2. Memberikan gambaran tentang kondisi demografi dan fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Bangka tahun 2012.

3. Memberikan gambaran tentang pencapaian target kinerja dinas kesehatan selama tahun 2012

4. Memberikan gambaran tentang SDM yang ada di Dinas Kesehatan Kab. Bangka dan jajarannya

B. RUANG LINGKUP

1. Jenis Data/Informasi

Data yang dikumpulkan untuk penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Bangka tahun 2012 ini adalah:

a. Data Umum meliputi data geografi, kependudukan dan sosial ekonomi.

b. Data Derajat Kesehatan yang meliputi data kematian, data kesakitan, dan data status gizi.

c. Data Upaya Kesehatan yang terdiri atas pelayanan kesehatan, perilaku hidup sehat, dan keadaan lingkungan.

d. Data Sumber Daya Kesehatan, antara lain data obat dan perbekalan kesehatan, data Rumah Sakit, Puskesmas, UKBM, dan pembiayaan kesehatan.

e. Data lainnya.

Data dimaksud diupayakan untuk dapat tersedia secara terpilah menurut jenis kelamin, laki-laki dan perempuan.

2. Sumber Data

Data untuk penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Bangka tahun 2012 diperoleh dari:

a. Catatan kegiatan Puskesmas baik untuk kegiatan dalam gedung maupun luar gedung.

b. Catatan kegiatan Rumah Sakit yang berada di wilayah Kabupaten Bangka. c. Catatan kegiatan yang dilaksanakan langsung oleh Dinas Kesehatan termasuk

Unit Pelaksana Teknis Kesehatan di wilayah Kabupaten Bangka.

d. Dokumen Kantor Statistik Kabupaten Bangka, Kantor BKKBN Kabupaten Bangka, Bappeda Kabupaten Bangka, Dinas Pendidikan Kab. Bangka, dan

(13)

Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012

Tim Penyusun i Kantor Pengolahan Data Elektronik Kabupaten Bangka, dan institusi terkait lainnya.

e. Dokumen Hasil Survei Kabupaten Bangka, Survei Provinsi atau Survei Nasional.

3. Periode Data

Periode data yang disajikan dalam Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 adalah periode Januari sampai dengan Desember tahun 2012. Dengan demikian Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 berisi data/informasi tahun 2012.

4. Pengumpulan Data

Data untuk penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Bangka ini dapat dikumpulkan dengan dua macam cara, yaitu secara pasif dan secara aktif. Secara pasif artinya petugas pengelola data di Dinas Kesehatan Kabupaten menunggu laporan yang berasal dari Puskesmas, dari seksi-seksi di Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka yang merupakan laporan hasil kegiatan Program/Proyek dan dari Rumah Sakit serta UPT di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka. Sedangkan pengumpulan data secara aktif berarti petugas pengelola data di Dinas Kesehatan Kabupaten berupaya aktif mengumpulkan data ke Puskesmas, ke Rumah Sakit, ke Instansi Dinas Kabupaten yang terkait.

Sedangkan ditinjau dari metode pengumpulan data, terdapat dua metode yang digunakan yaitu: (a) metode rutin, dan (b) metode non-rutin. Pengumpulan data metode rutin dilakukan secara terus menerus yang merupakan kegiatan pengelolaan data harian. Data ini dikumpulkan dari catatan kegiatan harian atau rekam medik pasien baik yang berkunjung ke Puskesmas maupun Rumah Sakit serta catatan kegiatan pelayanan kesehatan di luar gedung Puskesmas. Pengumpulan data metode rutin umumnya dilakukan oleh petugas unit kesehatan, namun demikian juga dapat dilakukan oleh kader kesehatan yang melakukan pencatatan kegiatan di Posyandu atau lainnya. Dengan demikian pengumpulan data secara rutin dapat dilakukan dengan periode waktu mingguan, bulanan, triwulan, semester atau tahunan. Pengumpulan data metode non rutin adalah pengumpulan data sewaktu, yang dilakukan melalui survei, dengan lingkup kabupaten, provinsi atau nasional yang periodenya bisa tahunan, tiga tahunan atau lima tahunan.

(14)

5. Pengolahan dan Analisis Data

Terdapat empat jenis analisis data pada Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012, yaitu:

1. Analisis Deskriptif yaitu upaya menggambarkan/menjelaskan data yang terdapat dalam tabel sesuai karakteristik data yang ditampilkan, termasuk angka rata-rata, angka minimum dan maksimum. Misalnya nilai rata-rata cakupan imunisasi bayi, kisaran cakupan imunisasi bayi.

2. Analisis Komparatif yaitu upaya menjelaskan data dengan membandingkan karakteristik data wilayah yang satu dengan wilayah lainnya atau perbandingan data antar waktu, antar jenis kelamin, antar kelompok umur. Secara khusus, dengan tersedianya data kesakitan yang terpilah menurut jenis kelamin, dapat dikomparasikan derajat kesehatan, upaya kesehatan, dan sumber daya kesehatan antara laki-laki dan perempuan. Misalnya perbandingan prevalensi gizi buruk pada balita laki-laki dan perempuan.

3. Analisis Kecenderungan yaitu upaya untuk menjelaskan data dengan membandingkan data antar waktu dalam periode yang relatif panjang. Misalnya kecenderungan jumlah penderita DBD selama lima tahun terakhir.

4. Analisis Hubungan yaitu upaya untuk menjelaskan hubungan/keterkaitan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya, misalnya cakupan K4 pada ibu hamil dengan cakupan pertolongan K4 oleh tenaga kesehatan dan kunjungan neonatal serta ibu nifas.

2. SISTEMATIKA DAN DISTRIBUSI

A. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Dalam Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 ini akan disajikan dalam 6 (enam) Bab, yaitu :

Bab I - Pendahuluan.

Bab II – Gambaran Umum. Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Selain uraian tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor lainnya misal kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan.

Bab III - Situasi Derajat Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang indikator pembangunan kesehatan tahun 2012 yang mencakup tentang angka kematian, angka kesakitan dan status gizi masyarakat.

(15)

Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012

Tim Penyusun i

Bab IV - Situasi Upaya Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang pelayanan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang telah dilaksanakan sampai dengan tahun 2012.

Bab V - Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya yang dilaksanakan sampai dengan tahun 2012.

Bab VI - Kesimpulan

Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mendukung informasi dan sistem manajemen kesehatan yang lebih baik dalam rangka mendukung keputusan (evidence based policy making) dalam menjawab tantangan global yang dihadapi dalam upaya pencapaian sasaran Millenium Development Goals (MDGs). Tantangan global lainnya antara lain perdagangan bebas, sumber daya kesehatan yang perlu diantisipasi karena dapat mempengaruhi berbagai aspek penyelenggaraan pembangunan kesehatan.

B. DISTRIBUSI PROFIL KESEHATAN

Distribusi Profil Kesehatan Kabupaten Bangka tahun 2012 adalah sebagai berikut:

1. Bupati Bangka

2. DPRD Kabupaten Bangka

3. Instansi tingkat Kabupaten Bangka termasuk Bappeda

4. Puskesmas di seluruh Kab. Bangka, dan UPT Kesehatan lainnya 5. Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta

6. Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung

7. Kementerian Kesehatan c.q Pusat Data dan Informasi 8. LSM Kesehatan di Kabupaten Bangka.

BAB II

(16)

A. Luas Wilayah.

Wilayah Kabupaten Bangka terletak di Pulau Bangka dengan luas lebih kurang 2.950,68 Km2 atau 295.068 Ha. Secara administratif wilayah Kabupaten Bangka berbatasan langsung dengan daratan wilayah kabupaten/kota lainnya di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, yaitu dengan wilayah Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka Tengah dan Kabupaten Bangka Barat.

Bangka secara geografis terletak antara 10 20 LU 30 70 LS dan 1050 - 1070 BT.

Memiliki luas daratan 11.534,14 Km2. berada pada jalur international yang

menghubungkan dua samudera dan dua benua, merupakan suatu peluang yang dapat dimanfaatkan untuk berdirinya kawasan industri maritim. Bangka dibatasi oleh laut dan selat sebagai berikut :

Batas Wilayah Kabupaten Bangka

Batas Laut dan Selat

Disebelah Utara Laut Natuna Disebelah Selatan Laut Jawa Disebelah Barat Selat Bangka Disebelah Timur Selat Gaspar

Jarak yang paling jauh dari Ibukota Kabupaten Bangka ke Ibukota Kabupaten lain adalah Toboali (Kabupaten Bangka Selatan) kemudian Muntok (Kabupaten Bangka Barat).

Jarak Ibukota Kabupaten Bangka (Sungailiat) Ke Ibukota Kabupaten Lain dan Ibukota Propinsi (Pangkalpinang)

No. Dari Sungailiat Ke Ibukota Kabupaten/Kota di Pulau Bangka Jarak (Km) 1. Toboali 158 2. Muntok 140 3. Koba 90 4. Pangkalpinang 33

Sumber : Bappeda Kab.Bangka B. Jumlah Kecamatan.

Ada 8 (delapan) kecamatan di Kabupaten Bangka, yang terdiri dari : 1. Kecamatan Sungailiat dengan Kota Kecamatan Sungailiat. 2. Kecamatan Pemali dengan Kota Kecamatan Pemali.

(17)

Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012

Tim Penyusun i 3. Kecamatan Merawang dengan Kota Kecamatan Baturusa.

4. Kecamatan Mendo Barat dengan Kota Kecamatan Petaling. 5. Kecamatan Puding Besar dengan Kota Kecamatan Puding Besar. 6. Kecamatan Bakam dengan Kota Kecamatan Bakam.

7. Kecamatan Riau Silip dengan Kota Kecamatan Riau Silip. 8. Kecamatan Belinyu dengan Kota Kecamatan Belinyu.

C. Jumlah Desa/Kelurahan.

Pada tahun 2012 jumlah desa/kelurahan di Kabupaten Bangka bertambah dimana sudah ada 71 buah yang terdiri dari 63 desa dan 8 kelurahan. Dimana pada tahun 2011 jumlah desa dan kelurahan di Kabupaten Bangka masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya yaitu ada 60 desa dan 9 kelurahan yang tersebar dalam 8 kecamatan.

Gambar 2.1

Jumlah Desa dan Kelurahan berdasarkan Kecamatan

Di Kabupaten Bangka Tahun 2012

D. Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur.

Komposisi menurut umur dan jenis kelamin merupakan variabel terpenting didalam pembangunan, Penduduk Kabupaten Bangka Tahun 2012 berjumlah 297.091 jiwa dari 71 Desa dan Kelurahan dalam 8 wilayah kecamatan Jumlah Penduduknya terpadat pada Kecamatan yang paling banyak penduduknya adalah Kecamatan Sungailiat dan yang paling sedikit pada Kecamatan Bakam.

(18)

Penduduk pada golongan umur 15 – 44 tahun adalah penduduk yang paling mendominasi. Kecamatan yang paling banyak penduduknya masih Kecamatan Sungailiat dengan jumlah penduduk 83.286 jiwa dan yang paling sedikit penduduknya adalah Kecamatan Bakam dengan 16.097 jiwa.

Gambar 2.2

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur

Di Kabupaten Bangka Tahun 2012

E. Jumlah Rumah Tangga/Kepala Keluarga.

Pada Tahun 2012 jumlah Rumah Tangga ada 76.278 KK dengan rata-rata jiwa per KK ada 3,75 jiwa. Jumlah rata rata Jiwa/Rumah Tangga sebanyak 4.09 jiwa dengan jumlah Rumah Tangga sebanyak 72.687 KK Sesuai dengan jumlah penduduknya Kecamatan yang paling banyak KK nya adalah Kecamatan Sungailiat dengan 22.998 KK dengan rata-rata 3,62 jiwa/KK, disusul Kecamatan Belinyu dengan 12.742 KK dengan rata-rata 3,6 jiwa/KK. Sementara kecamatan yang paling sedikit KK nya adalah Kecamatan Bakam dengan 4.130 KK dengan rata-rata jumlah jiwa per KK adalah 3,9 jiwa.

(19)

Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012

Tim Penyusun i

Gambar 2.3

Jumlah Penduduk Berdasarkan Rumah Tangga / Kepala Keluarga

Di Kabupaten Bangka Tahun 2012

F. Kepadatan Penduduk.

Kepadatan Penduduk di Tahun 2012 mengalami Peningkatan dari tahun sebelumnya dimana kepadatan penduduk Kabupaten Bangka adalah 96,88 jiwa/ Km2.

Kecamatan yang paling padat penduduknya per km2 adalah Kecamatan Sungailiat

dengan kepadatan penduduk 569 jiwa/km2 dan yang paling jarang adalah Kecamatan Bakam dengan 33 jiwa/km2.

Kepadatan penduduk di Kabupaten Bangka tahun 2010 adalah 11.35 jiwa/ Km2 menurun bila dibanding tahun 2009 yaitu 12,287 /Km2 dan tahun 2008 yaitu 15,75jiwa / Km2 dan masih lebih rendah bila dibanding dengan kepadatan penduduk di wilayah Indonesia Bagian Barat.

(20)

Gambar 2.4

Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Perkecamatan

Di Kabupaten Bangka Tahun 2012

G. Rasio Beban Tanggungan.

Setiap kecamatan mempunyai rasio beban tanggungan berbeda-beda walaupun perbedaannya tidak jauh. Kecamatan yang rasio tanggungannya paling besar adalah Kecamatan Mendo Barat sebesar 47,56 disusul oleh Kecamatan Bakam 44,12 sementara yang paling rendah adalah Kecamatan Sungailiat 38,44.

Gambar 2.5

Rasio Beban Tanggungan Perkecamatan

Di Kabupaten Bangka Tahun 2012

(21)

Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012

Tim Penyusun i H. Rasio Jenis Kelamin.

Pada Tahun 2012 rasio jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan di Kab. Bangka adalah 106,39 lebih tinggi dari tahun sebelumnya, pada tahun 2011 proporsi penduduk laki-laki berjumlah 51,6% dan dan lebih tinggi dibanding proporsi penduduk perempuan yang berjumlah 48,4%. Rasio jenis kelamin di Kabupaten Bangka adalah 106,6. Pada tahun 2010 proporsi penduduk laki-laki berjumlah 46% lebih rendah dibanding proporsi penduduk perempuan yang berjumlah 54%. Rasio jenis kelamin di Kabupaten Bangka adalah 783.

Gambar 2.6

Rasio Jenis Kelamin Penduduk Perkecamatan

Di Kabupaten Bangka Tahun 2012

I. Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang Melek Huruf dan Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan berusia 10 Tahun ke Atas menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan.

(22)

Gambar 2.7

Persentase Penduduk Melek Huruf Berdasarkan Jenis Kelamin Perkecamatan Di Kabupaten Bangka Tahun 2012

Tahun 2012 penduduk yang tidak sekolah di Kab. Bangka mengalami penurunan dari tahun sebelumnya dimana pada tahun 2011 sebesar 13.883 orang, sedangkan di tahun 2012 ini turun menjadi 12.532 orang

Tingkat pendidikan berbanding terbalik dengan jumlah penduduk yang menamatkannya. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin kecil persentase penduduk yang menamatkan pendidikan tersebut. Persentase penduduk yang tidak sekolah di Kab. Bangka tahun 2008 adalah 3,64 %, tidak/belum tamat SD 27,08 %, Tamat SD 36,02 %, tamat SLTP 17,96 %, tamat SLTA 13,76 %, tamat Akademi 0,99 %, sedangkan yang tamat universitas hanya 0,55 %. Pada tahun 2009 persentase ini mengalami perubahan menjadi 16% tidak/belum pernah sekolah, tidak/belum tamat SD 15,3 %, Tamat SD 32,5 %, tamat SLTP 14,2 %, tamat SLTA 18,3 %, tamat Akademi 1,9 %, sedangkan yang tamat universitas hanya 1,7 %. Tahun 2010 persentase penduduk yang tidak sekolah di Kab. Bangka adalah 3,64 %, tidak/belum tamat SD 27,08 %, Tamat SD 36,02 %, tamat SLTP 17,96 %, tamat SLTA 13,76 %, tamat Akademi 0,99 %, sedangkan yang tamat universitas hanya 0,55 %.

Tingkat pendidikan berbanding terbalik dengan jumlah penduduk yang menamatkannya. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin kecil persentase penduduk yang menamatkan pendidikan tersebut.

(23)

Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012

Tim Penyusun i Persentase penduduk yang tidak sekolah di Kab. Bangka tahun 2008 adalah 3,64 %, tidak/belum tamat SD 27,08 %, Tamat SD 36,02 %, tamat SLTP 17,96 %, tamat SLTA 13,76 %, tamat Akademi 0,99 %, sedangkan yang tamat universitas hanya 0,55 %. Pada tahun 2009 persentase ini mengalami perubahan menjadi 16% tidak/belum pernah sekolah, tidak/belum tamat SD 15,3 %, Tamat SD 32,5 %, tamat SLTP 14,2 %, tamat SLTA 18,3 %, tamat Akademi 1,9 %, sedangkan yang tamat universitas hanya 1,7 %.

Tahun 2010 persentase penduduk yang tidak sekolah di Kab. Bangka adalah 3,64 %, tidak/belum tamat SD 27,08 %, Tamat SD 36,02 %, tamat SLTP 17,96 %, tamat SLTA 13,76 %, tamat Akademi 0,99 %, sedangkan yang tamat universitas hanya 0,55 % Sementara proporsi laki-laki dan perempuan yang menamatkan pendidikan pada setiap strata pendidikan tidak berbeda, walaupun ada perbedaan hanya disebabkan karena pada dasarnya jumlah penduduk laki-laki dan perempuan tidak sama. Seperti terlihat pada gambar dibawa ini :

Gambar 2.7

Rasio Tingkat Pendidikan Perkecamatan

Di Kabupaten Bangka Tahun 2012

(24)

BAB III

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Gambaran dari derajat kesehatan disuatu wilayah biasanya dilihat dari beberapa indikator kesehatan, antara lain : Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita dan Angka Kematian Ibu (AKI). Walaupun ketiga indikator kesehatan diatas bukanlah satu-satunya indikator dibidang kesehatan, tetapi untuk mendongkrak peningkatan kesehatan masyarakat ketiga indikator tersebut memiliki peranan yang sangat signifikan.

Dewasa ini Kementerian Kesehatan RI telah menerapkan indikator yang lain yang lebih lengkap untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan di suatu wilayah. Indikator tersebut yaitu : Indikator Indonesia Sehat 2010, Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Indikator Grand Strategy Kesehatan yang di adopsi oleh Kabupaten Bangka ditambah dengan indikator SPM menjadi Indikator Grand Strategy Kesehatan Kabupaten Bangka. Pada tahun-tahun mendatang data profil kesehatan juga mengalami perubahan dengan dibedakannya data menurut jenis kelamin penderitanya, sehingga dapat terpantau apakah ada perbedaan yang signifikan terhadap akses pelayanan kesehatan dan situasi derajad kesehatan antara laki-laki dan perempuan di suatu wilayah.

10 PENYAKIT TERBANYAK

Tidak banyak perubahan dalam urutan penyakit terbanyak antara tahun 2010, 2011 dan Tahun 2012. Pada Tahun 2012, tiga besar penyakit terbesar masih ditempati oleh penyakit ISPA, disusul penyakit tekanan darah tinggi dan penyakit pada sistim otot dan jaringan pengikat sama dengan urutan penyakit pada tahun 2010 dan 2011 .

Adapun urutan lengkap sepuluh penyakit terbanyak Tahun 2012 adalah :

NO. NAMA PENYAKIT ∑ PENDERITA

1. ISPA 26.183

2. Gingivitis & Penyakit periodental 8.391

3. Hipertensi 7.375

4. Diare 5.162

5. Penyakit pd sistem otot & jaringan pengikat 5.051

6. Penyakit Kulit Alergi 2.359

7. Asma 1.572

8. Penyakit Pulpa & Jar Periapikal 1.476 9. Infeksi Penyakit Usus Yang Lain 1.276 10 Kecelakaan & Ruda Paksa 740

(25)

Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012

Tim Penyusun i A. ANGKA KEMATIAN

1. Angka Kematian Bayi per-1.000 Kelahiran Hidup.

Jumlah seluruh kelahiran di Kabupaten Bangka Tahun 2012 ada 6.465 orang dengan perincian lahir hidup 6.460 orang dan lahir mati 15 orang.

Angka kematian Bayi di Kabupaten Bangka tahun 2010 adalah 14 orang, sementara persentase kematian bayi dibanding bayi lahir hidup adalah 0,15 %. Angka kematian Bayi di Kabupaten Bangka tahun 2008 adalah 14 orang, sementara persentase kematian bayi dibanding bayi lahir hidup adalah 0,15 %. Dibanding tahun 2007 angka ini mengalami penurunan sebesar 0,08 %. Pada tahun 2009 bayi lahir mati ada 13 orang, sementara persentase kematian bayi dibanding bayi lahir hidup adalah 0,21 %.

Gambar 3.1

Jumlah Bayi Lahir Hidup dan Lahir Mati Perpuskesmas

Di Kabupaten Bangka Tahun 2012

2. Angka Kematian Balita per-1.000 Kelahiran Hidup.

Pada Tahun 2012 hanya ada 2 (dua) orang balita yang meninggal, 1 orang di wilayah Puskesmas Sinar Baru dan 1 orang lagi diwilayah kerja Puskesmas Pemali.

Kematian balita tahun 2011 yang tercatat hanya ada 1 (satu) orang yang terjadi di wilayah puskesmas bakam dengan persentase 0,17 %. Jika dibanding dari tahun 2007 angka ini juga mengalami penurunan sebesar 0,12 %. Pada tahun 2009 jumlah balita yang mati ada 2 orang atau sekitar 0,3 % dari seluruh jumlah

(26)

balita, dan tahun 2008 balita yang meninggal ada 38 balita (6,8 00/0) . Kematian

balita terjadi di seluruh wilayah puskesmas, dengan angka kematian tertinggi terjadi di Puskesmas Riau silip dan terendah di Puskesmas Gunung Muda, Petaling dan Baturusa.

Gambar 3.2

Jumlah Kematian Bayi, Anak Balita Perpuskesmas

Di Kabupaten Bangka Tahun 2012

3. Jumlah Kematian Ibu.

Tahun 2012 ada 7 (tujuh) orang ibu yang meninggal, yang terdiri dari 2(dua) orang ibu bersalin usia 20 – 34 tahun yang berada di wilayah kerja Puskesmas Pemali dan 1 (satu) orang ibu nifas usia 20 – 34 tahun yang berada diwilayah kerja Puskesmas Riau Silip.Penyebab langsung kematian ibu adalah pendarahan, eklampsia, infeksi dan lain-lain. Kematian itu disebabkan oleh 3T yaitu terlambat merujuk,terlambat tiba di fasilitas kesehatan,terlambat pertolongan adekuat.

Pada tahun 2010 Ada 1 (satu) orang ibu hamil yang meninggal yang terjadi di wilayah Puskesmas Bakam, 3 (tiga) kejadian kematian ibu bersalin yaitu di wilayah Puskesmas Sungailiat, Belinyu dan Gunung muda dan 4 (empat) kejadian kematian ibu Nifas yang terjadi di wilayah Puskesmas Sungailiat, Pemali, Bakam dan Riau Silip. Tahun 2009 ada 1 (satu) kasus kematian ibu hamil yang terjadi di Puskesmas Petaling Kecamatan Mendo Barat dan kematian ibu nifas ada 2 (dua) kasus yang terjadi di puskesmas Pemali dan Puskesmas Bakam, menurun dibanding tahun 2008 sebanyak 5 (lima) orang, yang terjadi diwilayah Puskesmas

(27)

Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012

Tim Penyusun i Sungailiat, Kenanga, Pemali, Riau Silip dan Puding Besar. Angka ini meningkat dibanding tahun 2007 yang hanya 4 (empat) kasus.

Gambar 3.3

Jumlah Kematian Ibu Melahirkan Perpuskesmas

Di Kabupaten Bangka Tahun 2012

B. ANGKA KESAKITAN

1. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit “Acute Flaccid Paralysis” (AFP) per-100.000 Penduduk<15 tahun (MDG)

Pada Tahun 2012 target penemuan kasus AFP untuk Kabupaten Bangka adalah 2 (dua) kasus dan telah ditemukan 1 (satu) kasus AFP diwilayah kerja puskesmas Riau Silip sehingga dianggap pencapaian target sudah 100%

Penemuan kasus AFP tahun 2009 ada 2 (dua) kasus dan keduanya di temukan diwilayah Puskesmas Petaling Kecamatan Mendo Barat, meningkat bila dibanding dengan tahun 2008 yang hanya 1 (satu) kasus juga di wilayah Puskesmas Petaling. Bila dibandingkan dengan jumlah penemuan kasus AFP tahun 2007 yaitu 4 kasus, terjadi penurunan jumlah kasus, tetapi kalau dilihat pencapaian target program maka pada tahun 2008 dan 2009 target program untuk menemukan 4 kasus AFP tidak tercapai. Tahun 2010 ditemukan 2 (dua) kasus AFP yaitu 1 (satu) di wilayah Puskesmas Kenanga dan 1 (satu) diwilayah Puskesmas Pemali, bila dibandingkan dengan target penemuan kasus AFP yang berjumlah 4 (empat) kasus, maka kasus yang ditemukan hanya setengah dari target yang ditentukan.

(28)

Gambar 3.4

Jumlah Kasus AFP Per fasilitas Kesehatan yang ada

Di Kabupaten Bangka Tahun 2012

2. Prevalensi Tuberkulosis (MDG).

Prevalensi penderita tuberkulosis pada Tahun 2012 di Kabupaten Bangka adalah 162 per 100.000 penduduk. Bila dibedakan berdasarkan jenis kelamin maka prevalensi penderita TB paru pada penduduk laki-laki adalah 95 per 100.000 penduduk lebih tinggi bila dibandingkan dengan prevalensi pada penduduk perempuan yaitu 56 per 100.000 penduduk.

Gambar 3.5

Jumlah Kasus TB Paru Baru dan lama Perpuskesmas Di Kabupaten Bangka Tahun 2012

(29)

Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012

Tim Penyusun i 3. Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA+.

Tahun 2012 ada 217 kasus baru dan 246 kasus lama TB paru BTA+ yang ditemukan di Kabupaten Bangka. Total seluruhnya adalah 463 kasus baru dan lama TB paru BTA+ yang ditemukan, yang terdiri dari 140 kasus terjadi pada laki-laki dan 77 kasus terjadi pada perempuan.

Gambar 3.6

Jumlah Kasus Penemuan Kasus TB Paru BTA (+) Perpuskesmas Di Kabupaten Bangka Tahun 2012

4. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA+.

Pada Tahun 2012 dari 225 orang penderita TB Paru BTA(+) yang terdeteksi dan diobati angka kesembuhannya sudah mencapai 91,46 % naik dari tahun 2010.

Angka kesembuhan penderita TB-Paru yang dihitung pada tahun 2010 ada 173 kasus (89,18%), turun dari tahun 2009 walaupun persentasenya naik. Tahun 2009 ada 188 orang (85,07 %) persentasenya turun dibanding tahun 2008 yaitu 86,07 % walaupun jumlahnya naik dari tahun sebelumnya yaitu 173 orang. Jika tahun 2008 dibandingkan dengan tahun 2007 masih meningkat yaitu 144 orang (91,72) tetapi persentasenya menurun.

(30)

Gambar 3.7

Presentase Kesembuhan TB Paru BTA(+) menurut Jenis Kelamin Perpuskesmas Di Kabupaten Bangka Tahun 2012

5. Persentase Balita dengan Pneumonia Ditangani.

Jumlah Penderita pnemonia balita setiap tahunnya berfluktuasi, Tahun 2012 dari 2.859 orang balita yang diperkirakan menderita pnemonia, ditemukan 1.614 balita (56,5%) dan seluruhnya sudah ditangani dan diobati.

Tahun 2010 ada 1.946 penderita pnemonia dan 1.458 diantaranya diderita oleh balita. Semua penderita pnemonia balita sudah ditangani dengan baik oleh petugas kesehatan. Tahun 2009 ada 1.700 orang meningkat dari tahun 2008 yang 913 orang. Tahun 2007 penderita pneumonia ada 1.710 orang dan semua penderita dapat ditangani dengan baik.

Gambar 3.8

Penemuan Pneumonia pada Balita Perpuskesmas Di Kabupaten Bangka Tahun 2012

(31)

Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012

Tim Penyusun i 6. Persentase HIV/AIDS Ditangani dan Persentase Infeksi Menular Seksual

Diobati

Penemuan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Bangka setiap tahunnya berfluktuasi.Dengan adanya penomena gunung es dalam masalah HIV/AIDS menggambarkan bahwa peningkatan penemuan kasus tidak berarti suatu kegagalan, melainkan disebabkan semakin banyaknya kasus yang terlaporkan. Tahun 2011 ditemukan 32 kasus HIV di Kab. Bangka yang terdiri dari 20 kasus laki-laki dan 12 kasus perempuan, dari sejumlah kasus tersebut yang telah menjadi AIDS ada 2 orang. Penderita AIDS yang meninggal sebanyak 1 orang. Selain HIV/AIDS ditemukan juga 144 penderita infeksi menular seksual lainnya, yang terdiri dari 15 orang penderita laki-laki dan 129 orang penderita perempuan.

Tahun 2010 ditemukan 11 (sebelas) orang penderita HIV/AIDS di 4 (empat) kecamatan, dan seluruh penderita telah ditangani dengan baik. Pada tahun 2009 ditemukan 10 (sepuluh) kasus di dua kecamatan yaitu Kecamatan Sungailiat 4 (empat) kasus dan Kecamatan Pemali 6 (enam) kasus. Pada tahun 2008 ditemukan 5 (lima) kasus dan tahun 2007 ditemukan 12 (dua belas) kasus. Semua kasus yang ditemukan ini telah ditangani di unit pelayanan kesehatan. Kasus IMS (Infeksi Menular Seksual) yang ditemukan angkanya juga berfluktuatif. Pada tahun 2010, 2009 dan 2008 tidak ada kasus yang ditemukan.

Gambar 3.9

Jumlah Kasus Baru HIV,AIDS, dan IIMS Lainnya Perpuskesmas Di Kabupaten Bangka Tahun 2012

(32)

7. Darah Donor Diskrining terhadap HIV.

Ada 2.239 jumlah pendonor di RSUD Sungailiat Kabupaten Bangka Tahun 2012 dan semua sampel darah sudah dilakukan pemeriksaan.

8. Kasus Diare Ditangani.

Tahun 2012 pencatatan yang dilakukan untuk kasus diare tidak lagi terbatas hanya yang terjadi pada balita, tetapi sudah untuk semua umur. Menurut perkiraan ada 11.749 kasus diare yang terjadi di Kabupaten Bangka, dan dari jumlah tersebut ditemukan 5.295 kasus (45,1%). Semua kasus yang ditemukan telah ditangani dengan baik.

Kasus Diare yang ditemukan tahun 2010 ada 5.014 kasus dan 2.708 kasus diantaranya terjadi pada balita dan semua kasus pada balita sudah ditangani dengan baik. Dari 5.782 kasus diare yang tercatat tahun 2009 sejumlah 3.208 (55,5 %) diantaranya terjadi pada anak balita. Walaupun kasus diare masih tergolong tinggi dan terjadi peningkatan kasus tetapi jumlahnya masih dapat ditolerir sehingga belum dapat digolongkan dalam KLB Diare. Yang perlu mendapat perhatian adalah ternyata setengah dari seluruh penderita diare yang datang berobat ke unit pelayanan kesehatan adalah anak balita sehingga perlu penanganan yang cepat dan perhatian yang lebih terhadap hygiene sanitasi lingkungan.

Gambar 3.10

Jumlah Kasus Diare yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin Perpuskesmas Di Kabupaten Bangka Tahun 2012

(33)

Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012

Tim Penyusun i 9. Prevalensi Kusta.

Tahun 2012 ada 3 kasus kusta baru yang ditemukan, yaitu 1 kasus kusta PB dan 2 kasus kusta MB. Kasus kusta PB ditemukan pada perempuan berusia > 15 tahun diwilayah Puskesmas Sungailiat. Kasus kusta MB ditemukan pada seorang laki – laki berusia < 15 tahun diwilayah kerja Puskesmas Petaling dan satu kasus kedua ditemukan pada laki-laki berusia > 15 tahun diwilayah Puskesmas Sungailiat.

Penderita Kusta PB tahun 2010 ada 1 (satu) orang di wilayah Puskesmas Kenanga, sementara penderita kusta MB ada 1 (satu) orang di wilayah Puskesmas Riau Silip dan 1 (satu) orang diwilayah Puskesmas Petaling. Tidak ditemukan penderita Kusta PB di Kabupaten Bangka tahun 2009, sementara penderita kusta MB ada 2 (dua) orang yaitu 1 (satu) orang bertempat tinggal di wilayah Puskesmas Pemali Kecamatan Pemali dan 1 (satu) orang di wilayah Puskesmas Petaling Kecamatan Mendo Barat. Penderita Kusta PB tahun 2008 hanya 1 (satu) orang menurun drastis dari 5 (lima) orang tahun 2007, dan penderita MB naik menjadi ada 3 (tiga) orang dari 2 (orang) tahun 2007.

10. Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat.

Semua penderita kusta selesai diobati (RFT PB = 100 % dan RFT MB = 100%) .

11. Jumlah Kasus Penyakit Menular yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I).

Pada Tahun 2012 terdapat 6 kasus campak yaitu 2 berjenis kelamin laki-laki pada kecamatan sungailiat dan Mendo barat dan polio 2 kasus yang terjadi di wilayah sungailiat dan puding besar. Terjadi penurunan dari Tahun 2011 dimana tercatat 14 kasus campak yang terjadi di seluruh Kabupaten Bangka, menurun bila dibanding tahun sebelumnya.

Tercatat 17 kasus campak yang terjadi tahun 2010 menurun bila dibanding tahun 2009. Sembilan kasus diantaranya terjadi di wilayah Puskesmas Sungailiat dan 5 (lima) lagi diwilayah Puskesmas Kenanga, Puskesmas Sinar Baru, Belinyu dan Pusing Besar masing-masing menyumbang 1 (satu) kasus. Ada 47 Kasus campak yang ditemukan tahun 2009, meningkat bila dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2008 ditemukan 23 kasus, menurun dibanding tahun 2007 yang sebesar 31 kasus. Tahun 2009 Kasus Tetanus Neonatorum (TN) yang

(34)

ditemukan ada 1 (satu) kasus berdasarkan laporan dari RSU Medika Stania Sungailiat dan kasus tersangka polio ada 2 (dua) kasus dimana kasusnya ditemukan diwilayah kerja Puskesmas Petaling, sedangkan tahun 2008 ada 2 (dua) kasus Tetanus Neonatorum dan 1 (satu) kasus tersangka Polio, dimana kedua kasus ini tidak tercatat pada tahun 2007. Ada peningkatan kejadian penyakit Hepatitis B tahun 2009 dari tidak ada menjadi 30 kasus, laporan kejadian ini sendiri didapat dari RSUD Sungailiat, kasusnya sendiri dipastikan berasal dari seluruh daerah di Kabupaten Bangka. Bila dibandingkan dengan tahun 2008 terjadi peningkatan kasus yang sangat besar tahun 2009, tetapi perlu juga dipertanyakan data tahun 2008 apakah valid atau kasusnya yang tidak tercatat. Kecuali penyakit Pertusis, ditemukan kasus penyakit Difteri dan Tetanus pada tahun 2009, walaupun jumlahnya hanya 1 (satu) orang.

12. Angka Kesakitan & Kematian Demam Berdarah Dengue (DBD) per-100.000 Penduduk.

Dalam upaya penanggulangan kasus DBD adalah peningkatan pencatatan dan pelaporan kasus,penguatan surveilens,penatalaksanaan kasus sesuai standar dengan menerapkan 3 M ( Menuras,menutup dan mengubur). Tercatat ada 77 kasus DBD yang terjadi pada Tahun 2012, yaitu 35 kasus terjadi pada laki-laki dan 42 kasus terjadi pada perempuan kemudian meninggal 4 orang, terjadi peningkatan secara signifikan bila dibandingkan dari tahun 2011 yang hanya tercatat 16 kasus.

Angka kesakitan DBD pada tahun 2010 hanya ada 21 kasus, menurun bila dibanding tahun 2009, sedang tahun 2009 meningkat tajam bila dibanding tahun sebelumnya. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) tahun 2009 sebesar 22,07.

13. Angka Kesakitan & Kematian Malaria per-1.000 Penduduk.

Tahun 2012 jumlah orang yang didiagnosa menderita malaria dengan pemeriksaan laboratorium ada 488 527 orang, dengan perincian 334 395 laki-laki dan 154 132 perempuan. Angka kesakitan malaria di Kabupaten Bangka Tahun 2012 adalah 1,64 1,8 per 1.000 penduduk. Terjadi Penurunan dimana pada Tahun 2011 jumlah orang yang didiagnosa menderita malaria dengan pemeriksaan laboratorium ada 527 orang, dengan perincian 395 laki-laki dan 132 perempuan.

(35)

Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012

Tim Penyusun i Angka kesakitan malaria di Kabupaten Bangka Tahun 2011 adalah 1,8 per 1.000 penduduk Tidak ada kematian akibat malaria yang tercatat untuk Tahun 2012.

Tahun 2010 Kasus klinis malaria masih tinggi, ada 11.687 (AMI 44,96 00/0

yang terlaporkan di seluruh puskesmas di Kab. Bangka tetapi kasus positif malaria hanya 445 kasus (3,8%) saja. Hal ini menunjukkan bahwa dimasyarakat kasus malaria sudah sangat menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. walaupun semua orang yang diduga menderita malaria sudah diperiksa dilaboratorium. Seluruh penderita malaria positif sudah diobati disarana kesehatan yang tersedia. Annual Malaria Inciden (AMI) yaitu 81,35 00/

0 dan Annual Paracite Inciden (API)

sebesar 4,0 00/

0 . Semua kasus positif malaria sudah diberikan pengobatan yang

sesuai dengan prosedur pengobatan malaria, tetapi ada beberapa kasus klinis yang walaupun pemeriksaan laboratoriumnya negatif tetap diberikan pengobatan karena dikawatirkan sebelum berobat, pasien tersebut telah mengkonsumsi obat anti malaria sehingga pemeriksaan laboratoriumnya negatif. Usaha yang dilakukan untuk mengeliminasi penyakit malaria adalah dengan memutus mata rantai penularan dengan mengobati seluruh penderita malaria di Kabupaten Bangka, sehingga diharapkan kedepan dengan makin sedikitnya penderita malaria maka penularan penyakit ini juga semakin kecil.

Gambar 3.11

Jumlah Penderita Malaria menurut Jenis Kelamin

Perpuskesmas Di Kabupaten Bangka Tahun 2012

(36)

14. Kasus Penyakit Filariasis Ditangani.

Penderita Penyakit Filariasis di Kabupaten Bangka tiga tahun ini tidak ada, hal ini bisa saja karena memang tidak ada penderita filaria di Kab. Bangka atau kasusnya tidak tercatat. Kasus lama yang masih tercatat ada 19 kasus, bila dilihat berdasarkan jenis kelamin perinciannya 8 kasus pada laki-laki dan 11 kasus pada perempuan.

Pada tahun 2012 ada 12 (dua belas) orang kasus Filariasis terdapat pada wilayah Puskesmas Puding Besar, yaitu 5 (lima) orang laki-laki dan 7 orang perempuan, sedangkan sisanya 1 (satu) orang di wilayah Puskesmas sungailiat dan Puskesmas Sinar baru Kecamatan Sungailiat dan 2 (dua) orang lagi diwilayah Puskesmas Batu rusa Kecamatan Merawang. Prevalensi penderita filariasis dari tahun 2012 sebesar 6 angka kesakitan per 100.000 penduduk tidak berubah, hal ini mungkin karena pencatatan dan pelaporan kejadian filariasis di lapangan masih perlu di perbaiki serta ditingkatkan.

Gambar 3.12

Jumlah Filariasis Menurut Jenis Kelamin Perpuskesmas Di Kabupaten Bangka Tahun 2012

C. STATUS GIZI

1. Persentase Berat Bayi Lahir Rendah.

Tahun 2012 dari 6.532 bayi yang ditimbang dari jumlah kelahiran hidup didapatkan bahwa ada 100 bayi (1,9%) yang menderita BBLR meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 1,6 %. Jumlah Bayi yang paling banyak menderita BBLR secara absolut ada diwilayah kerja Puskesmas Penagan (14 bayi, 5,2%) tetapi secara persentase terdapat di wilyah kerja Puskesmas Belinyu (27 bayi, 3,3%).

Menurut catatan selama 4 (empat) tahun terakhir seluruh bayi yang lahir hidup di unit pelayanan kesehatan ditimbang. Dari hasil penimbangan tersebut didapatkan jumlah bayi yang BBLR ada 39 orang (0,64 %) naik dari tahun 2008

(37)

Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012

Tim Penyusun i yang hanya sebesar 0,52 %, jauh berkurang dibanding persentase tahun 2007 yang sebesar 7,29 % dan semua kasus BBLR tersebut telah ditangani.

Gambar 3.13

Jumlah Bayi Lahir ditimbang dan BBLR Perpuskesmas

Di Kabupaten Bangka Tahun 2012

2. Persentase Balita dengan Gizi Kurang dan Gizi Buruk.

Dalam rencana aksi program pembinaan Gizi masyarakaaat tahun 2010-2014 ditetapkan 100% balita gizi buruk mendapatkan perawatan sesuai standar tatlaksana gizi buruk.

Tahun 2012 tercatat ada 134 balita (5,38%) yang menderita gizi kurang dan yang menderita gizi buruk ada 18 balita(0,72%).Mengalami penurunan dari tahun sebalumnya dimana Tahun 2011 tercatat ada 2.490 balita yang berdomisili di Kab. Bangka. Sebanyak 58 balita (2,33%) naik berat badannya, Tahun 2009 dari sejumlah 30.017 balita yang ada di Kabupaten Bangka, yang ditimbang sejumlah 14.576 balita (49 %) turun dari tahun sebelumnya dan dari jumlah tersebut, balita yang naik berat badannya sejumlah 10.534 balita (72 %) dan balita yang bawah garis merah (BGM) sejumlah 197 balita (1,35 %). Balita dengan gizi buruk tidak ditemukan lagi pada tahun 2009 sehingga sudah dua tahun berturut-turut tidak dijumpai lagi kasus gizi buruk. Kecamatan bebas rawan gizi tahun 2009 ada 4 (empat) yaitu Kecamatan Sungailiat, Bakam, Belinyu dan Kecamatan Merawang. Pada tahun 2008 tercatat 5 (lima) kecamatan yang menjadi kecamatan bebas rawan gizi, yaitu Kecamatan Pemali, Merawang, Riau Silip, Bakam dan Puding Besar.

(38)

Persentase balita yang ditimbang tahun 2008 hanya 53,25 % menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 69,58 %.

Gambar 3.14

Presentase Balita Gizi Lebih, Baik, Buruk Perpuskesmas Di Kabupaten Bangka Tahun 2012

(39)

Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012

Tim Penyusun i BAB IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN

Standar pelayanan minimal kesehatan merupakan alat ukur mutu layanan kesehatan yang dapat mendukung pencapaian indikator kinerja dan pencapaian situasi upaya kesehatan yang optimal. Bidang kesehatan ikut memberikan kontribusi yang cukup besar dalam memberi dukungan pembangunan nasional. Dengan diberlakukannya Otonomi Daerah, bidang kesehatan merupakan salah satu bidang pemerintahan yang wajib dilaksanakan oleh daerah Kabupaten/Kota dan bertanggung jawab sepenuhnya dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat diwilayahnya dalam rangka mewujudkan kesejahteraan yang diharapkan. Berikut ini diuraikan gambaran situasi upaya kesehatan di Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012.

A. PELAYANAN KESEHATAN

1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-1, K-4, Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dan Cakupan Pelayanan Nifas.

Tahun 2012 dari 7.297 ibu hamil yang ada di Kabupaten Bangka sebanyak 7.142 ibu hamil (97,9%) telah memeriksakan kehamilannya pada trimester pertama (K1) dan sebanyak 6.727 ibu hamil (92%) yang telah memeriksakan kehamilannya sampai pada trimester ketiga (K4). Jumlah ibu bersalin yang tercatat Tahun 2012 ada 6.966 bulin dan ibu yang persalinannya ditolong oleh tenaga kesehatan ada 6.502 bumil (93,3%). Jumlah ibu nifas ada 6.966 ibu dan yang mendapat pelayanan nifas ada 6.360 ibu (91,3%).

Bila dilihat persentase ibu bersalin yang ditolong nakes sudah tiga tahun ini menurun, tetapi bila dilihat jumlah total ibu bersalin tiga tahun ini angkanya terus meningkat yaitu dari 5.833 bulin tahun 2007, 5.960 bulin tahun 2008 dan 6.093 bulin tahun 2009. Ibu Nifas yang mendapatkan pelayanan nifas sejumlah 6.091 bufas (95,23 %) dari seluruh ibu nifas yang berjumlah 6.396 orang, menurun dari persentase tahun sebelumnya yang berjumlah 100% ibu nifas dari 6.001 bufas. Tahun 2007 ibu nifas yang mendapat pelayanan berkisar 83,91 % dari jumlah total ibu nifas yang tercatat yaitu 6.465 bufas.

(40)

Gambar 4.1

Persentase Cakupan Kunjungan BUMIL, Persalinan ditolong Nakes Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun 2012

2. Persentase Cakupan Imunisasi TT Ibu Hamil.

Cakupan imunisasi TT pada ibu hamil Tahun 2012 tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, hanya pencatatannya agak berbeda. Bila tahun sebelumnya cakupan dilihat pada WUS, mulai Tahun 2012 cakupan imunisasi TT dilihat pada ibu hamil. Tahun 2012 ada 7.297 ibu hamil yang tercatat di Kabupaten Bangka dan yang mendapat TT1 ada 415 Bumil (5,7%), yang mendapat TT2 ada 795 bumil (10,9%), yang mendapat TT3 ada 1.060 bumil (14,5%), yang mendapat TT4 ada 2.157 bumil (29,6%), yang mendapat TT5 ada 2.715 bumil (37,2%) dan yang mendapat TT2+ ada 6.727 bumil (92,2%).

Jumlah dan persentase wus yang mendapat imunisasi TT-1 sampai TT-5 menunjukkan frekuensi yang menaik, hal ini sedikit menimbulkan pertanyaan apakah datanya valid mengingat biasanya WUS yang diimunisasi 1 sampai TT-5 jumlahnya berbanding terbalik. hal ini menimbulkan sedikit pertanyaan apakah datanya valid atau ada kesalahan entri data. Ada puskesmas yang penurunannya sedikit tetapi ada juga puskesmas yang penurunannya sangat besar. Cakupan persentase pemberian imunisai TT pada WUS juga sangat bervariasi bila dilihat per-puskesmas. Secara umum puskesmas yang cakupan imunisasi TT nya paling rendah adalah puskesmas Kenanga. cakupan persentase pemberian imunisasi TT mengalami sedikit penurunan, walaupun penurunannya tidaklah terjadi khusus pada satu puskesmas saja tetapi terjadi pada hampir semua puskesmas.

(41)

Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012

Tim Penyusun i Gambar 4.2

Persentase Cakupan TT Pada Bumil Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun 2012

3. Persentase Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe.

Dari 7.297 jumlah ibu hamil yang tercatat Tahun 2012 yang telah diberi Fe 1 (30 tablet) ada 7.117 bumil (97,53%) sementara ibu hamil yang mendapat Fe 3 (90 tablet) ada 6.727 bumil (92,19%) tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya.Persentase ini sudah melebihi dari yang disyaratkan dalam IS 2010 yang hanya 80 %. Tahun 2008 persentase ibu hamil yang mendapat tablet Fe1 dan Fe3 sudah cukup besar, namun bila dibandingkan dengan tahun 2007 terjadi penurunan persentase ibu hamil yang mendapat tablet Fe1 walaupun jumlah ibu hamil yang diberi tablet Fe meningkat.

(42)

Gambar 4.3

Jumlah BUMIL yang mendapat Tablet Fe Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun 2012

4. Cakupan Komplikasi Kebidanan dan Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani.

Tahun 2012 dari 1.459 ibu hamil yang diprediksi beresiko tinggi/komplikasi telah ditangani sebanyak 679 bumil (46,5%), jumlah ini memang masih dianggap kurang banyak dan persentasenya turun dibanding tahun 2011. Jumlah perkiraan neonatal risti/komplikasi ada 995 kasus dan yang telah ditangani baru ada 202 kasus(20,3%).

Dari 7.297 bumil yang tercatat di Kabupaten Bangka tahun 2012 ada 679 bumil (46,5%) yang mengalami resiko tinggi/komplikasi dan semuanya dapat ditangani (100%). secara keseluruhan mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan tahun 2007 dan 2008. Hal ini menunjukkan bahwa kasus-kasus neonatal risti / komplikasi kejadiannya menurun dimasyarakat. Dari sekitar 6.384 bayi yang ada di Kab. Bangka tahun 2010, dapat diestimasikan bahwa sekitar 958 bayi adalah bayi baru lahir. Dari jumlah tersebut ada 86 kasus neonatal risti/komplikasi (1,35%) yang terjadi dan semua kasus tersebut telah ditangani dengan baik. Pada tahun 2008 dan 2009 seluruh kasus neonatal risti / komplikasi yang ditangani juga sudah mencapai 100 %, yang berarti seluruh kasus neonatal risti sudah ditangani. Persentase ini sudah melebihi persentase target yang ada dalam grand strategi yang hanya mensyaratkan minimal 75 %.

(43)

Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012

Tim Penyusun i Gambar 4.4.

Jumlah BUMIL RISTI dan Neonatal Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun 2012

5. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi, Anak Balita dan Ibu Nifas.

Jumlah bayi (6-11 bulan) yang tercatat pada Tahun 2012 ada 3.316 bayi dan yang mendapat vit.A ada 3.198 bayi (96,4%). Sementara jumlah anak balita (1-4 tahun) tercatat ada 26.941 balita dan yang mendapat vit.A 2X ada 21.887 balita (81,24%).

Seluruh ibu nifas yang tercatat di Kab. Bangka Tahun 2012 ada 6.966 bufas dan yang mendapat vit.A ada 6.681 bufas (95,909%).

(44)

Gambar 4.5

Presentase Pemberian Vit A Pada Bayi, Anak Balita Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun 2012

6. Persentase Peserta KB Aktif menurut Jenis Kontrasepsi.

Pada Tahun 2012 seluruh peserta KB aktif yang terdata di Kab. Bangka ada 42.884 orang dan seluruhnya memakai alkon MKJP (metode kontrasepsi jangka panjang) dan Non MKJP. Peserta KB aktif yang memakai MKJP ada 3.410 orang (8,0 %) dan yang memakai alkon Non MKJP ada 38.974 orang (92,03 %). Peserta yang memakai alkon MKJP didominasi oleh alkon Impalan (4,9%) dan yang memakai alkon Non MKJP didominasi oleh alkon suntik (52,5%)

Tahun 2010 peserta KB Aktif menggunakan berbagai alat kontrasepsi yaitu 1.509 orang (3,55%) menggunakan IUD, 1.014 orang (2,42%) menggunakan MOP/MOW, 3.008 orang (9,56%) menggunakan implan, 15.285 orang (45,43%) menggunakan suntik, 12.515 orang (37,03%) menggunakan pil dan 728 orang (2%) menggunakan kondom. Tahun 2009 Jenis kontrasepsi yang paling banyak dipergunakan oleh pasangan usia subur (PUS) yang ber-KB adalah alat kontrasepsi Suntik (52,92 %). Urutan kedua diduduki oleh alat kontrasepsi Pil (31,44 %), kemudian alat kontrasepsi kondom (16,1 %), alkon Implan (2,47 %), alkon IUD (1,12 %), dan terakhir alkon MOP/MOW (0,076 %). Angka ini tidak berbeda jauh dari tahun-tahun sebelumnya. Bila dibandingkan dengan jenis kontrasepsi yang dipakai oleh peserta KB baru, tidak terdapat perbedaan yang berarti hanya pada pemakaian alat kontrasepsi Suntik dimana persentase peserta KB Baru lebih banyak menggunakannya.

(45)

Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012

Tim Penyusun i

Gambar 4.6

Presentase Pemakaian Alat Kontrasepsi Perpuskesmas

di Kabupaten Bangka Tahun 2012

7. Persentase Peserta KB Baru menurut Jenis Kontrasepsi.

Pada Tahun 2012 seluruh peserta KB baru yang terdata di Kab. Bangka ada 6.745 orang dan seluruhnya memakai alkon MKJP (metode kontrasepsi jangka panjang) dan Non MKJP. Peserta KB baru yang memakai MKJP ada 501 orang (7,4%) dan yang memakai alkon Non MKJP ada 6.244 orang (92,6%). Peserta yang memakai alkon MKJP didominasi oleh alkon Impalan (5,08%) dan yang memakai alkon Non MKJP didominasi oleh alkon suntik (50,8%) terjadi penurunan dari tahun sebelumnya dimana Pada Tahun 2011 seluruh peserta KB baru yang terdata di Kab. Bangka ada 8.154 orang dan seluruhnya memakai alkon MKJP (metode kontrasepsi jangka panjang) dan Non MKJP. Peserta KB baru yang memakai MKJP ada 447 orang (5,5%) dan yang memakai alkon Non MKJP ada 7.707 orang (94,5%). Peserta yang memakai alkon MKJP didominasi oleh alkon Impalan (3,8%) dan yang memakai alkon Non MKJP didominasi oleh alkon suntik (59,2%)

Sudah sejak 5 (lima) tahun terakhir alat kontrasepsi (alkon) yang paling banyak dipakai oleh peserta KB Baru adalah alat KB Suntik. Hampir diseluruh puskesmas di Kabupaten Bangka, persentase PUS yang memakai alat KB Suntik selalu lebih besar jika dibandingkan dengan persentase PUS pemakai alat kontrasepsi lainnya. Pada tahun 2010 ada 12.887 orang peserta KB Baru yang

(46)

menggunakan berbagai alat kontrasepsi yaitu 118 orang (0,92%) menggunakan IUD, 3 orang (0,023%) menggunakan MOP/MOW, 426 orang (3,306%) menggunakan implan, 6.523 orang (50,62%) menggunakan suntik, dan 3.764 orang ( 29,21 %) menggunakan pil. Pada tahun 2009 ada sekitar 44,74 % peserta KB menggunakan alkon suntik. Urutan kedua persentase pemakaian alat kontrasepsi ditempati oleh alat KB PIL (37,76 %), urutan ketiga alat KB Implant (9,02 %), keempat alat KB IUD (4,53 %) dan terakhir alat KB Kondom (1,87 %). Kalau dihitung secara lebih cermat, pemakaian alkon kondom kemungkinan persentasenya akan meningkat, tetapi tidak tercatat karena kesulitan dalam memperoleh data yang akurat dilapangan.Data ini tidak berbeda jauh bila dibandingkan dengan data tahun 2007 dan 2008, dimana pemakaian alat KB Suntik tetap menduduki urutan teratas dalam persentase pemakaian alat KB, kemudian alat KB PIL, implant, kondom dan terakhir alat KB IUD.

Gambar 4.7

Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Alat Kontrasepsi

Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun 2012

8. Persentase Peserta KB Baru dan KB Aktif

Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) yang terdata di Kab. Bangka Tahun 2012 adalah 54.116 orang, dari jumlah tersebut 6.745 orang (12,5%) diantaranya menjadi akseptor KB baru dan 42.384 orang lagi (78,3%) menjadi akseptor KB Aktif. Ada peningkatan Jumlah Pasangan Usia Subur dari tahun sebelumnya,

(47)

Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012

Tim Penyusun i dimana pada Tahun 2011 adalah 47.217 orang, dari jumlah tersebut 8.154 orang (17,3%) diantaranya menjadi akseptor KB baru dan 33.928 orang lagi (71,9%) menjadi akseptor KB Aktif.

Gambar 4.8

Presentase Peserta KB Aktif dan KB Baru Perpuskesmas

di Kabupaten Bangka Tahun 2012

9. Cakupan Kunjungan Neonatus.

Jumlah bayi lahir hidup di Kab. Bangka Tahun 2012 ada 6.632 bayi. Selama masa kehamilan ibu yang datang berkunjung untuk memeriksakan kehamilannya sebanyak 1 kali (KN1) ada 6.459 bumil (97,4%) dan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya sebanyak 3 kali (KN Lengkap) ada 6.287 bumil (94,8%). Tidak jauh beda dari tahun sebelumnya dimana Jumlah bayi lahir hidup di Kab. Bangka Tahun 2011 ada 6.450 bayi. Selama masa kehamilan ibu yang datang berkunjung untuk memeriksakan kehamilannya sebanyak 1 kali (KN1) ada 6.361 bumil (98,6%) dan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya sebanyak 3 kali (KN Lengkap) ada 6.111 bumil (94,7%).

Tahun 2010 jumlah neonatus yang tercatat di Dinkes Kab. Bangka ada 6.071 bumil dan yang melakukan kunjungan kehamilan sampai 3 (tiga) kali sebanyak 5.726 bumil (94,32%). Jumlah bayi yang tercatat ada 6.384 bayi dan yang melakukan kunjungan ada 2.979 bayi (47%). Bayi lahir hidup yang tercatat ada 6.071 bayi, yang ditimbang 6.040 bayi (99%) dan yang mengalami BBLR ada 46 bayi (0,76%). Seluruh bayi yang BBLR telah ditangani dengan baik.

(48)

Gambar 4.9

Presentase Cakupan KN 1 dan KN 3 Perpuskesmas

di Kabupaten Bangka Tahun 2012

10. Cakupan Kunjungan Bayi.

Jumlah bayi yang tercatat di seluruh Kabupaten Bangka Tahun 2012 ada 6.632 bayi, dan bayi yang melakukan kunjungan minimal 4 kali ke posyandu ada 5.942 bayi (89,6%). Persentase kunjungan bayi paling rendah terdapat di wilayah Puskesmas Pemali yaitu 76,5% dan yang paling tinggi ada diwilayah kerja Puskesmas Kenanga 109,3%. Tidak beda jauh dari tahun sebelumnya , hanya Presentase kunjungan mengalami perbedaan yang signifikan, dimana Jumlah bayi yang tercatat Tahun 2011 ada 6.469 bayi, dan bayi yang melakukan kunjungan minimal 4 kali ke posyandu ada 5.617 bayi (86,8%). Persentase kunjungan bayi paling rendah terdapat di wilayah Puskesmas Sungailiat yaitu 33% dan yang paling tinggi ada diwilayah kerja Puskesmas Pemali 167%

Tahun 2010 jumlah keseluruhan bayi ada 6.091 orang sementara yang dikunjungi ada 905 orang (14,9 %), kecilnya persentase kunjungan ini karena data yang masuk hanya dari 3 (tiga) puskesmas, yaitu Puskesmas Sungailiat, Puskesmas Pemali dan Puskesmas Riau Silip. Pada tahun 2008 seluruh bayi dapat dikunjungi (100 %) sementara pada tahun 2007 hanya 2,5 % saja dari jumlah seluruh bayi.

Gambar

Gambar  2.3  Jumlah Rumah Tangga / Kepala Keluarga Di Kabupaten Bangka
Gambar  4.2  Persentase Cakupan TT Pada Bumil  Perpuskesmas
Tabel 56 100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
TABEL 6 KABUPATEN BANGKA TAHUN  2012 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 SUNGAILIAT SUNGAILIAT 0 0 806 2 808 SINAR BARU 0 0 246 4 250 KENANGA 0 0 626 4 630 2 PEMALI PEMALI 0 0 616 2 618 3 BAKAM BAKAM 0 0 384 4 388 4 BELINYU BELINYU 0 0 811 4 815 GUNUNG MUDA 0 0 2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Setiap negara maju wajib menyediakan sumber keuangan baru dan tambahan untuk memungkinkan para Pihak negara berkembang untuk memenuhi kewajibannya dalam Konvensi (Pasal 13).

Pada diagnosa nyeri akut, setelah dilakukan tindakan keperawatan, hasil evaluasi dilakukan pada hari Kamis, 25 April 2013 masalah keperawatan belum teratasi karena

Pada halaman utama, geolocation digunakan untuk fitur pencarian pengguna lain yang berada dekat dengan lokasi pengguna saat ini.. Implementasi

Pendidikan untuk anak usia 0-5 tahun atau biasa disebut dengan pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar

Sebelum dilakukan penelitian pendahuluan mengenai rancang bangun alat pencetak briket tipe screw untuk proses produksi biobriket pelet dari arang Cangkang Kakao Sebagai

elektronegatif akan menaikkan kekuatan asam dan dapat menjadi lebih besar bila gugus penarik elektron yang kuat terikat pada atom karbon α lebih dari satu. • Misalnya, dalam

Unit keuangan di Rumah Sakit Bedah Surabaya membuat laporan cashflow setiap minggunya dimana didalamnya berisi data, informasi dan petunjuk untuk membantu pimpinan rumah sakit

Begitupula dengan bandwidth limiter dengan menggunakan mikrotik os, dimana yang melayani jasa jaringan (internet) mengetahui bahwa sebuah bandwidth adalah bagian