• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PENDIDIKAN MATEMATIKA I DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PENDIDIKAN MATEMATIKA I DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Pengembangan Bahan Ajar……… ………| 57 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PENDIDIKAN MATEMATIKA I

DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL Sofnidar dan Husni Sabil

Dosen Universitas Jambi

E-mail : sofnidar21@yahoo.com dan sabilmath@gmail.com Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangan bahan ajar pendidikan matematika I dengan pendekatan kontekstual, mengetahui penilaian ahli terhadap kelayakan penggunaan bahan ajar untuk digunakan dalam perkuliahan, serta mengetahui penilaian dosen dan mahasiswa terhadap hasil pengembangan.

Bahan ajar pendidikan matematika I dikembangkan dengan pendekatan kontekstual. Hasil penilaian tenaga ahli pada proses validasi isi dan desain bahan ajar yang dihasilkan adalah sangat baik. Semua deskriptor yang diberikan pada angket tertutup dinilai sangat baik dengan rata-rata persentase 91,2%.

Penilaian dua orang dosen pengampu mata kuliah terhadap hasil pengembangan bahan ajar adalah sangat baik dengan rata-rata persentase 95,3%, Sedangkan penilaian dari delapan orang mahasiswa PGSD, tujuh orang menilai dengan kategori sangat baik, persentase 89%-81%. Hanya satu orang yang memberikan penilaian kategori baik persentase 75%. Hasil validasi ahli isi dan desain pembelajaran serta hasil uji coba perorangan dan kelompok kecil terhadap pengembangan draft bahan ajar ini dapat disimpulkan bahwa bahan ajar hasil pengembangan sudah sangat baik dan layak untuk digunakan dalam perkuliahan.

Kata Kunci: Bahan Ajar, Kontekstual. A. PENDAHULUAN

Berdasarkan refleksi penulis terhadap proses pembelajaran yang penulis laksanakan dan melalui hasil belajar serta demonstrasi mahasiswa terlihat bahwa kemampuan dan pemahaman mahasiswa terhadap konsep-konsep matematika SD masih kurang, sehingga dalam demonstrasinya terkesan ragu-ragu, teks book, mengalami banyak kesalahan, serta penggunaan bahasa dan penjelasan yang kurang tepat untuk anak SD dengan tingkatan kelasnya. Dengan demikian, kemampuan mahasiswa untuk dapat memahami konsep matematika SD serta mengajarkannya dengan baik, mudah dan tepat belum tercapai.

Kekurangmampuan mahasiswa terhadap konsep matematika SD itu tidak bisa dibiarkan begitu saja, karena konsep matematika SD ini merupakan konsep matematika

(2)

Pengembangan Bahan Ajar……… ………| 58 dasar yang selalu digunakannya dalam mempelajari konsep matematika lainnya pada tingkatan yang lebih tinggi.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut salah satunya dapat dilakukan dengan mengembangkan bahan ajar untuk pembelajaran pendidikan matematika I yang dapat memberikan bahan, contoh serta alternatif-alternatif cara pembelajaran materi bilangan dan lambang bilangan, bilangan cacah dan bilangan bulat yang merupakan materi pendidikan matematika I tersebut. Karena selama ini mahasiswa menggunakan buku paket matematika SD yang materinya tersebar pada buku kelas I sampai kelas VI dengan buku paket yang berbagai macam cara penyajiannya. Belum ada bahan ajar khusus untuk pembelajaran pendidikan matematika I yang mengguraikan materinya secara sistematis mencakup konsep-konsep dasarnya serta cara pembelajarannya sesuai KTSP dengan pendekatan kontekstual.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis yakin bahwa kekurangmampuan mahasiswa memahami konsep matematika SD serta menciptakan cara pembelajarannya yang interaktif, inspiratif, menantang, dan menyenangkan tersebut karena kekurangan literatur yang dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada mahasiswa untuk dapat dipedomaninya dalam pembelajaran.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian pengembangan ini adalah:

1. Bagaimana hasil pengembangan bahan ajar pendidikan matematika I dengan pendekatan kontekstual?

2. Bagaimana penilaian ahli terhadap kelayakan bahan ajar pendidikan matematika I dengan pendekatan kontekstual untuk digunakan dalam perkuliahan pendidikan matematika I?

3. Bagaimana penilaian dosen dan mahasiswa terhadap hasil pengembangan bahan ajar pendidikan matematika I dengan pendekatan kontekstual?

Pendekatan pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni: konstruktivisme (Constructivism), menemukan (Inquiri), bertanya (Questioning), masyarakat belajar (Learning Community), pemodelan (Modeling), refleksi (Reflection), penilaian sebenarnya (Authentic Assessment).

Komponen-komponen kontekstual yang diuraikan di atas dapat dilaksanakan dengan cara-cara sebagai berikut:

a. Membuat hubungan yang bermakna (making meaningful connections) antara sekolah dan konteks kehidupan nyata, sehingga siswa merasakan bahwa belajar penting untuk masa depannya.

b. Pembelajaran mandiri (self-regulated learning) yang membangun minat individual siswa untuk bekerja sendiri ataupun kelompok dalam rangka mencapai tujuan yang bermakna dengan mengaitkan antara materi ajar dan konteks kehidupan sehari-hari.

c. Bekerjasama (collaborating) untuk membantu siswa bekerja secara efektif dalam kelompok, membantu mereka untuk mengerti bagaimana

(3)

Pengembangan Bahan Ajar……… ………| 59 berkomunikasi/berinteraksi dengan yang lain dan dampak apa yang ditimbulkannya

d. Berpikir kritis dan kreatif (critical and creative thingking); siswa diwajibkan untuk memanfaatkan berpikir kritis dan kreatifnya dalam pengumpulan, analisis dan sintesa data, memahami suatu isu/fakta dan pemecahan masalah.

e. Pendewasaan individu (nurturing individual) dengan mengenalnya, memberikan perhatian, mempunyai harapan tinggi terhadap siswa dan memotivasinya.

f. Pencapaian standar yang tinggi (reaching high standards) melalui pengidentifikasian tujuan dan memotivasi siswa untuk mencapainya.

1. Menggunakan penilaian autentik (using authentic assessment) yang menantang siswa agar dapat menggunakan informasi akademis baru dan keterampilannya kedalam situasi nyata untuk tujuan yang signifikan.

Pengembangan bahan ajar merupakan wujud pengembangan strategi pembelajaran yang sesuai dengan prinsip-prinsip tertentu yang diadaptasi dari teori-teori pembelajaran (Syahid, 2003). Lebih lanjut, Syahid menjelaskan bahwa pengembangan bahan ajar ini bukan hanya didasarkan atas kepentingan pengembang, melainkan merupakan altematif pemecahan masalah pembelajaran. Mahasiswa bukan hanya berinteraksi dengan dosen, melainkan juga dapat berinteraksi dengan sumber belajar yang digunakan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pengembangan bahan ajar harus didasarkan pada prinsip-prinsip tertentu agar tujuan dapat diwujudkan.

Kemendiknas (2008) menyatakan bahwa pengembangan bahan ajar dimulai dari (1) standar kompetensi, (2) kompetensi dasar, (3) indikator, (4) materi pembelajaran, (5) kegiatan pembelajaran, dan (6) bahan ajar. Berdasarkan kedua rujukan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pengembangan bahan ajar dimulai dari (1) identifikasi standar kompetensi, (2) identifikasi kompetensi dasar, (3) identifikasi indikator, (4) identifikasi materi bahan ajar dan memilih bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum, (5) merancang kegiatan pembelajaran, dan (6) memilih jenis dan menyusun bahan ajar. B. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Menurut Sugiyono (2009: 297) penelitian pengembangan (Research and Development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Menurut Santyasa (2009) langkah-langkah dalam penelitian pengembangan ini meliputi: (1) menentukan materi pembelajaran yang menjadi objek pengembangan, (2) menganalisis kebutuhan, (3) proses pengembangan draft, (4) menyusun draft pengembangan, (5) tinjauan ahli dan uji coba dilakukan beberapa tahapan yaitu (a) tinjauan ahli materi pembelajaran, (b) analisis dan revisi I, (c) tinjauan ahli desain pembelajaran, (d) analisis dan revisi II, (e) uji coba perorangan dan uji coba kelompok kecil, (f) analisis dan revisi III, serta (g) uji coba lapangan: kelas dan mahasiswa, (h) analisis dan revisi IV, dan (i) produk akhir hasil pengembangan.

Pengembangan bahan ajar yang dimaksud pada penelitian ini baru sampai analisis dan revisi III setelah uji coba perorangan dan uji coba kelompok kecil. Uji coba lapangan akan dilaksanakan pada penelitian lanjutan, karena harus dilaksanakan dalam satu semester perkuliahan.

Setelah proses pengembangan draft dilakukan, maka pada penelitian ini dapat disusun draft pengembangan yang meliputi:

(4)

Pengembangan Bahan Ajar……… ………| 60 a. Kompetensi yang akan dicapai, berisikan tentang deskripsi mata kuliah, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, dan materi pokok.

b. Uraian materi, berisi konsep-konsep dasar beserta contoh-contoh soalnya. c. Kegiatan pembelajaran, merupakan uraian cara-cara pembelajaran dari setiap

materi yang meliputi:

1) Kegiatan pendahuluan (Apersepsi, motivasi dan penyampaian tujuan pembelajaran)

2) Kegiatan inti (Ekplorasi, elaborasi dan konfirmasi), dimana untuk proses ekplorasi uraian kegiatan dilengkapi dengan contoh LKS yang dapat digunakan yang disajikan secara bersamaan dan untuk kegiatan konfirmasi atau umpan balik juga dilengkapi dengan contoh soal latihan atau kuis yang ditulis secara bersamaan.

3) Kegiatan Penutup (Umpan balik, penghargaan kelompok, menyimpulkan dan tindak lanjut)

d. Rangkuman e. Latihan Soal f. Daftar bacaan

Desain validasi pada penelitian pengembangan bahan ajar pendidikan matematika I dengan pendekatan kontekstual ini terdiri dari validasi isi dan desain pembelajaran, yaitu validasi terhadap kesesuian isi materi yang diuraikan dalam bahan ajar dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator mata kuliah dalam kurikulum PGSD, kesesuaian konstruksi dalam cara pemaparan materinya dengan karakteristik mahasiswa PGSD, serta ketepatan dalam penggunaan bahasa sesuai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).

Subjek validasi untuk isi dan rancangan produk adalah tenaga ahli yang meliputi ahli isi dan desain pembelajaran yaitu Dr. Drs. Syaiful, M.Pd. dan Rohati, S.Pd., M.Pd., Bapak Dr. Drs. Syaiful, M.Pd. merupakan doktor dan master pendidikan matematika dari Universitas Pendidikan Matematika Bandung, sedangan Ibu Rohati, S.Pd., M.Pd. merupakan master pendidikan matematika dari Universitas Sriwijaya Palembang, yang tesisnya juga berupa penelitian pengembangan.

Bahan ajar yang sudah direvisi sesuai dengan saran ahli isi pembelajaran, dan ahli desain pembelajaran selanjutnya dalam penelitian ini di uji coba pada dosen pengampu mata kuliah dan mahasiswa untuk mengetahui pendapat mereka tentang bahan ajar yang telah disusun.

Subjek uji coba perorangan dan kelompok kecil pada penelitian ini adalah dua orang dosen pengampu mata kuliah pendidikan matematika I adalah Ibu Sri Winarni, S.Pd., M.Pd. dan Bapak Dr. Drs. Syaiful, M.Pd. yang merupakan staf pengajar PGSD FKIP Universitas Jambi, serta delapan orang mahasiswa yang sedang mengikuti perkuliahan mata kuliah pendidikan matematika I dengan Ibu Sri Winarni, S.Pd., M.Pd.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yaitu data validasi dari ahli isi dan desain pembelajaran serta data angket hasil uji coba perorangan dan kelompok kecil. Data tersebut berupa data hasil angket tertutup menggunakan skor 1 – 5, yang dilengkapi dengan angket terbuka berupa saran-saran untuk perbaikan. Keterangan pilihan jawaban adalah sebagai berikut:

(5)

Pengembangan Bahan Ajar……… ………| 61 1 jika 0% -- 20% deskriptor terpenuhi

2 jika 21% -- 40% deskriptor terpenuhi 3 jika 41% -- 60% deskriptor terpenuhi 4 jika 61% -- 80% deskriptor terpenuhi 5 jika 81% -- 100% deskriptor terpenuhi

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan instrumen berupa lembar validasi ahli isi dan desain pembelajaran dan angket uji coba produk untuk uji coba perorangan dan kelompok kecil, yaitu sebagai berikut:

Analisis data hasil validasi ahli isi dan desain pembelajaran serta data hasil uji coba produk yang diperoleh dari angket tertutup dianalisis dengan menjumlahkan skor yang diberikan untuk setiap deskriptor validasi serta mempersentasekannya menggunakan rumus berikut.

Rumus persentase yang digunakan adalah: % 100 maximum x skor diperoleh yang skor jumlah persentase

Kriteria persentase sebagai berikut: 80 % -- 100 % : sangat baik 60 % -- 79 % : baik

40 % -- 59 % : cukup 20 % -- 39 % : buruk 0 % -- 19 % : buruk sekali

Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa bahan ajar pendidikan matematika I dengan pendekatan kontekstual yang sesuai dengan standar proses pelaksanaan pembelajaran dalam KTSP dengan indikator keberhasilan sebagai berikut: a. Validasi dari para ahli terhadap isi dan rancangan bahan ajar minimal berada

pada kategori baik.

b. Persepsi dosen pengampu mata kuliah dan mahasiswa yang mengikuti perkuliahan mata kuliah pendidikan matematika I tentang bahan ajar yang sudah dikembangkan minimal berada pada kategori baik.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bahan ajar yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa bahan ajar tertulis yang terdiri dari dua bab. Bab I berisikan tentang bilangan cacah dan cara pembelajarannya di sekolah dasar serta bab II berisikan tentang bilangan bulat dan cara pembelajarannya di sekolah dasar. Pada awal bab ditampilkan kompetensi yang akan dicapai yang berisikan tentang nama mata kuliah, deskripsi mata kuliah, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan materi pokok. Selanjutnya bahan ajar berisikan tentang uraian materi beserta contoh-contoh soalnya, langkah-langkah pembelajarannya di sekolah dasar, rangkuman, latihan soal, dan daftar bacaan.

Proses pengembangan draft bahan ajar tersebut melalui tahapan-tahapan yaitu: proses pengembangan draft, menyusun draft pengembangan, tinjauan ahli isi dan desain pembelajaran, analisis dan revisi I berdasarkan hasil validasi para ahli, uji coba produk (uji coba perorangan dan kelompok kecil) oleh dosen dua orang pengampu mata kuliah dan 8 (delapan) orang mahasiswa yang mengikuti perkuliahan pendidikan matematika I, serta analisis dan revisi II berdasarkan hasil uji coba perorangan dan kelompok kecil oleh dosen pengampu mata kuliah dan mahasiswa.

(6)

Pengembangan Bahan Ajar……… ………| 62 Validasi isi dan desain pengembangan draf bahan ajar dilakukan secara menyatu, karena kedua pengkajian tersebut saling keterkaitan dan sulit dipisahkan. Validasi isi dan desain pengembangan bahan ajar ini memfokuskan pada uraian materi tentang konsep, operasi dan sifat-sifat operasi pada bilangan cacah yang dilanjutkan dengan pengkajian cara pembelajaran materi-materi tersebut di sekolah dasar. Begitu juga terhadap bilangan bulat.

Hasil validasi yang diberikan oleh ahli pertama terhadap draf pengembangan bahan ajar melalui angket tertutup diperoleh skor 124 dari skor maksimalnya 125, persentasenya 99,2% dengan kategori sangat baik. Sehingga komentar yang disampaikan pada kolom komentar dan saran terbuka terhadap keseluruhan bahan ajar adalah sangat bagus dan menyaran untuk tindak lanjut terhadap penggunaan oleh guru-guru di sekolah dasar. Komentarnya seperti berikut.

Hasil validasi yang diberikan oleh ahli kedua terhadap draf pengembangan bahan ajar melalui angket tertutup diperoleh skor 104 dari skar maksimal 125, persentasenya 83,2% dengan kategori sangat baik, tetapi masih ada saran perbaikan pada angket terbukanya. Sedangkan komentar pada angket terbukanya menyatakan secara keseluruhan bahan ajar sudah baik, walaupun dari skornya sudah terkategori sangat baik. Sarannya hanya terhadap penggunaan bahasa dan soal latihan yang berjenjang, seperti berikut.

Berdasarkan hasil validasi dari ahli pertama dan kedua di atas terhadap draf pengembangan bahan ajar, maka tidak ada yang perlu diperbaiki, karena:

1. Komentar dari ahli pertama hanya saran untuk tindak lanjut terhadap penggunaan bahan ajar ini oleh guru-guru di sekolah dasar.

2. Komentar ahli kedua, untuk istilah LKS tetap harus digunakan, karena istilah LKS tersebut digunakan dalam langkah-langkah cara pembelajaran di sekolah dasar.

3. Latihan soal pada halaman 2.51 juga sudah dimulai dari yang mudah terlebih dahulu, karena materinya adalah operasi campuran pada bilangan bulat (bilangan positif dan bilangan negatif).

Dengan demikian, draft bahan ajar yang telah dihasilkan dilanjutkan prosedurnya untuk melakukan uji coba perorangan dan kelompok kecil.

(7)

Pengembangan Bahan Ajar……… ………| 63 Uji coba perorangan dan kelompok kecil dilakukan terhadap dua orang dosen pengampu mata kuliah pendidikan matematika I, yaitu Bapak Dr. Drs. Syaipul, M.Pd. dan Ibu Sri Winarni, S.Pd., M.Pd. dan 8 (delapan) orang mahasiswa PGSD yang mengikuti perkuliahan pendidikan matematika I. Hasil uji coba melalui angket tertutup yang diberikan terhadap dosen pengampu mata kuliah bahwa setiap deskriptor dari angket yang diberikan dinilai dengan sangat baik dan begitu juga dengan penilaian masing-masing dosen yang secara keseluruhan juga menilai sangat baik dengan rata-rata persentase 95,3%. Karena dosen yang pertama memberi nilai maksimal, yaitu 100% sangat baik, maka tidak ada komentar dan saran yang diberikan angket terbuka. Sedangkan dari dosen yang kedua memberikan nilai sangat baik dengan persentase 90,6%, sehingga ada komentar atau saran yang diberikan pada angket terbuka, yaitu sebagai berikut.

Selanjutnya, hasil yang diperoleh melalui angket tertutup yang diberikan terhadap delapan orang mahasiswa, hanya satu orang mahasiswa yang memberikan penilaian dengan kategori baik persentase 75%, tujuh orang yang lainnya memberikan penilaian sangat baik persentase dari 81%-89%. Sedangkan penilaian terhadap setiap deskriptor yang diberikan, 12 deskriptor dari 15 deskriptor sudah dinilai sangat baik, hanya 3 deskriptor yang penilaiannya baik, yaitu deskriptor “Materi dan contoh soal pada bahan ajar telah menekankan pada keterampilan mahasiswa dalam memahami materi berdasarkan kehidupan sehari-hari (riil), informasi pada bahan ajar sudah lengkap, dan latihan-latihan yang disajikan dalam bahan ajar meningkatkan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari”. Hal ini berarti deskriptor tersebut sudah baik hanya saja belum maksimal dan masih dapat ditingkatkan lagi.

Komentar-komentar yang diberikan oleh kedelapan mahasiswa tersebut dalam angket terbuka adalah sebagai berikut:

1.

2.

(8)

Pengembangan Bahan Ajar……… ………| 64 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Berdasarkan uraian hasil uji coba yang telah diuraikan di atas, terlihat bahwa baik dosen maupun mahasiswa memberikan penilaian melalui angket tertutup dengan kategori sangat baik dengan rata-rata persentase 95,3% oleh dosen dan 84,2% oleh

(9)

Pengembangan Bahan Ajar……… ………| 65 mahasiswa. Berdasarkan hasil angket terbuka, terlihat bahwa hal-hal yang perlu diperbaiki adalah:

1. Penampilan gambar halaman 1.4 diperjelas dan akan di print dengan printer yang lebih baik.

2. Penampilan gambar halaman 1.10 akan disejajarkan untuk menyatakan perbandingan antar dua kumpulan benda.

3. Untuk penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah yang lebih dari dua angka akan disajikan proses penanaman konsepnya menggunakan alat peraga, begitu juga untuk beberapa sifat operasi.

4. Memperbaiki penggunaan bahasa dan kesalahan dalam pengetikan dengan membaca ulang bahan ajar secara keseluruhan.

5. Agar warna terlihat lebih bagus dan menarik maka bahan ajar akan diprint dengan printer yang lebih bagus.

Sedangkan hal-hal yang tidak perlu diperbaiki adalah:

1. Pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, sebelum kesimpulan tidak perlu ditampilkan aturan dalam bentuk umum (secara simbolik) untuk proses penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, karena sebelum contoh soal sudah ada aturannya diberikan dengan kata-kata yang lengkap.

2. Latihan soal yang diberikan juga tidak perlu diberi kunci jawaban, karena bahan ajar ini untuk digunakan oleh mahasiswa dalam belajar supaya kreatifitas dan usaha mahasiswa dapat lebih maksimal.

D. KESIMPULAN DAN SARAN

Penelitian pengembangan ini telah mengahasilkan bahan ajar untuk pembelajaran mata kuliah pendidikan matematika I pada program S-1 PGSD yang dikembangkan dengan pendekatan kontekstual. Pengembangan bahan ajar ini telah melalui tahap pengembangan draft bahan ajar, proses validasi dari para ahli, revisi I berdasarkan hasil validasi, uji coba perorangan dan kelompok kecil terhadap dosen pengampu mata kuliah serta mahasiswa yang mengikuti perkuliahan pendidikan matematika I, serta revisi II berdasarkan hasil uji coba perorangan dan kelompok kecil.

Penilaian dua orang ahli isi dan desain pembelajaran terhadap hasil pengembangan bahan ajar ini melalui angket tertutup adalah sangat baik dengan persentase rata-rata 91,2%, penilaian ahli pertama sangat baik dengan persentase 99, 2% dan penilaian ahli kedua sangat baik dengan persentase 83,2%. Saran atau komentar melalui angket terbuka juga tidak ada yang perlu diperbaiki.

Penilaian dua orang dosen pengampu mata kuliah terhadap hasil pengembangan bahan ajar pendidikan matematika I pada penelitian ini adalah sangat baik dengan rata-rata persentase 95,3%, penilaian dosen yang pertama sangat baik dengan persentase 100% dan penilaian dosen yang kedua sangat baik dengan persentase 90,6%. Sedangkan penilaian dari delapan orang mahasiswa PGSD yang mengikuti perkuliahan pendidikan matematika I, tujuh orang menilai dengan kategori sangat baik, persentase 89% satu orang, 87% tiga orang, 85% dua orang, dan 81% satu orang. Hanya satu orang yang memberikan penilaian kategori baik persentase 75%. Komentar yang dikemukan mahasiswa pada angket terbuka juga sudah bagus, hanya kesalahan pengetikan dan penggunaan bahasa yang harus dicek kembali, sedangkan komentar dari dosen pertama tidak ada yang perlu diperbaiki,

(10)

Pengembangan Bahan Ajar……… ………| 66 tetapi dari dosen kedua ada penampilan gambar dan penggunaan alat peraga untuk proses penanaman konsep.

Berdasarkan hasil validasi ahli isi dan desain pembelajaran serta hasil uji coba perorangan dan kelompok kecil terhadap pengembangan draft bahan ajar pendidikan matematika I dengan pendekatan kontekstual ini dapat disimpulkan bahwa bahan ajar hasil pengembangan sudah sangat baik dan layak untuk digunakan dalam perkuliahan.

Berdasarkan hasil penelitian pengembangan ini, maka penulis menyarankan: 1. Kepada dosen pengampu mata kuliah pendidikan matematika I agar dapat

menggunakan bahan ajar tersebut sebagai buku sumber dalam perkuliahan.

2. Kepada guru SD agar dapat menggunakan bahan ajar sebagai pedoman untuk melaksanakan pembelajaran bilangan cacah dan bilangan bulat di sekolah dasar. 3. Kepada peneliti lanjutan agar dapat melakukan uji coba pemakaian pada program

PGSD untuk melihat keefektifan penggunaan bahan ajar pendidikan matematika I ini dalam perkuliahan dan pengaruhnya terhadap hasil belajar mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2003. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning). Jakarta Pusat: Depdiknas

Bobis, J.etc. 1999. Mathematics for Children (Challenging Children to Think Mathematically). Australia. Prentice Hall.

Depdiknas. 2006. Standar Isi 2006. Jakarta: Depdiknas

Eggen, P.D & Kauchak, P.P. 2000. Strategies for Teacher: Teaching Content and Thinking Skill. Boston: Allyn and Bacon

Fuys, D.J dan Tischler. R.W. 1997. Teaching Mathematics in the Elementary School. Boston: Little, Brown and Company.

Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: Rosdakarya

http://endang965.wordpress.com/peraturan-diknas/standar-proses/ (Online)

diakses 5 Februari 2010

Dick, Walter, etc. 2005. The Systematic Design of Instruction. America: Pearson

Kennedy and Tipps. 1994. Guiding Chilidren’s learning of Mathematics. America: ITP (International Thomson Publishing)

Morrison, G.R, etc. 2007. Designing Effective Instruction. America: Wiley

Muhsetyo, Gatot, dkk. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka Richey, R.C dan Klein, J.D. 2007. Design and Development Research. London:

Lawrence Erlbaum Associates, Publishers.

Santyasa, Wayan. 2009. Metode Penelitian Pengembangan dan Teori Pengembangan Bahan ajar. Makalah Disajikan dalam Pelatihan Bagi Para Guru TK, SD, SMP, SMA, dan SMKTanggal 12-14 Januari 2009, Di Kecamatan Nusa Penida Klunkung.(Online),(http://freewebs.com/santyasa/pdf2/METODE_PENELITIA N.pdf diakses 20 Maret 2010)

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Pengembangan. Bandung: Alfabeta

(11)

Pengembangan Bahan Ajar……… ………| 67 Troutman, A.P dan Litchtenberg. B. K. 1991. Mathematics A Good Begining (Strategies for Teaching Children). California: Brooks/Cole Publishing Company

Referensi

Dokumen terkait

Zakat adalah salah satu perintah Allah kepada setiap muslim yang telah memenuhi persyaratan tertentu dan kedudukan hukumnya diposisikan sebagai rukun Islam yang

Penggunaan katalis basa limbah tandan kosong sawit dan batang pisang dapat digunakan sebagai katalis pada transesterifikasi minyak goreng bekas menjadi biodiesel

Data pemboran ini menunjukkan pergeseran lingkungan pengendapan dari kanal cabang tidak aktif (endapan lumpur dan lempung di bagian bawah) menjadi kanal aktif pada sedimentasi

Hasil biodiesel yang didapat Setiowati (2014) lebih tinggi dari penelitian ini karena faktor asam lemak bebas minyak goreng bekas yang lebih rendah daripada minyak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa sifat-sifat tanah yang terbentuk dari bahan induk tufa masam dan menilai kesesuaian lahannya untuk beberapa komoditas

Memang di dalam teks tersebut sangat jelas bahwa kata θεὸς tidak memakai kata sandang, namun hal itu justru menekankan tentang kualitas predikat yang melekat

Sebuah pembelajaran memerlukan model pembelajaran untuk membantu siswa mempermudah dalam menyerap pembelajaran. Model yang tepat sesuai materi yang akan diajarkan

Hasil analisis Metode Perbandingan Eskponensial (MPE) dan analisis korespondensi dinyatakan bahwa bentuk pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah berbasis potensi daerah dan