• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan PT. Agri First Indonesia

PT. Agri First Indonesia merupakan perusahaan manufaktur asal Singapura yang bergerak dibidang produksi bahan makanan tepung terigu. Pendirian pabrik PT. Agri First Indonesia dimulai pada tahun 2010 dan selesai pada tahun 2012. Semenjak itu pabrik mulai beroperasi secara komersial. Secara umum tepung terigu yang dihasilkan terbagi dua jenis yaitu tepung terigu Agri First dan Armada.

PT. Agri First Indonesia berkomitmen untuk memberikan kualitas yang terbaik dan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat PT. Agri First Indonesia menggunakan teknologi terbaru dengan tenaga-tenaga ahli yang berpengalaman untuk memproduksi tepung terigu yang berkualitas dan dapat diterima oleh masyarakat. Mesin-mesin dan peralatan yang dipergunakan semuanya dipasok oleh manufaktur mesin tepung terigu terkemuka, dari Swiss yaitu Buhler. Demikian juga untuk pengadaan gandum-gandum, hanya gandum dengan kualitas terjamin yang diimpor terutama gandum dari Amerika, Kanada, dan Australia. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memastikan dan menjaga kualitas bahan baku yang akan dijadikan tepung terigu.

Visi PT. Agri First Indonesia yaitu menjadi produsen tepung terigu dengan kualitas terbaik dan mitra terbaik bagi pengguna tepung terigu, dan bersama sama turut berperan dalam peningkatan dan pembangunan gizi bangsa Indonesia. Untuk

(2)

melaksanakan visi tersebut, PT. Agri First Indonesia memiliki beberapa misi yaitu:

1. Menjadi produsen tepung terigu dengan kualitas terbaik, halal dan turut membantu keamanan pangan yang terjamin.

2. Inovasi terus menerus untuk menciptakan produk yang sesuai dengan perkembangan pasar dan kebutuhan konsumen.

3. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia untuk mengikuti perkembangan, perubahan dan inovasi tepung terigu di masa sekarang dan akan datang.

4. Membangun gizi bangsa Indonesia dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan produk pangan yang berkualitas.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

Ruang lingkup bidang usaha PT. Agri First Indonesia yaitu memproduksi berbagai jenis tepung terigu, dengan kapasitas pengolahan gandum sebesar 370 ton setiap harinya. PT. Agri First Indonesia memproduksi berbagai jenis tepung terigu dengan ukuran 25 Kg yang dipacking menggunakan karung, Setiap jenis tepung memilki karakteristik yang berbeda dan tujuan penggunaan yang berbeda. Perbedaaan terletak pada persentase protein, moisture, ash, dan wet gluten. Produk tepung PT. Agri First Indonesia umumnya terbagi menjadi dua yaitu tepung Agri First dan Armada. Tepung Agri First mempunyai kualitas yang lebih baik dibandingkan tepung jenis armada. Pembagian jenis tepung terigu di PT. Agri First Indonesia yaitu:

(3)

1. Tepung Agri First : AFI Emas, AFI Hitam, AFI Biru, AFI Kuning, AFI Orange, AFI Merah, AFI Coklat,

2. Armada :Armada Merah, Armada Orange dan Armada Biru.

Spesifikasi dan aplikasi produk tepung terigu PT. Agri First Indonesia dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Aplikasi dan Spesifikasi Produk PT. Agri First Indonesia

Nama Produk Aplikasi

Spesifikasi Moisture (%) Protein (db) % Ash (14 mb) % Wet gluten (db) %

AFI Emas Pembuatan roti max 13,8 min 14,50 max 0,40 min 35% AFI Hitam Pembuatan roti dan mie max 14,0 min 14,0 max 0,57 min 34 AFI Cokelat Pembuatan roti max 14,0 min 13,50 max 0,57 min 32

AFI Biru

Pembuatan roti manis, kue tar, kue kukus dan bolu,

mie, dan donat

max 14,0 min 11,5 max 0,60 min 28 AFI Kuning Pembuatan mie max 14,0 min 13,0 max 0,55 min 31

AFI Merah

Pembuatan roti manis, biskuit, mie, pelapis gorengan, dan bahan

makanan ringan

max 14,0 min 11,0 max 0,60 min 26

AFI Orange Aneka kue dan mie max 14,0 min 14,0 max 0,55 min 34 Armada Merah Gorengan max 14,0 min 10,5 max 0,63 min 24 Armada Orange Gorengan max 14,0 min 10,5 max 0,63 min 24 Armada Biru Gorengan max 14,0 min 10,5 max 0,63 min 24

Sumber : PT. Agri First Indonesia

Selain tepung terigu diatas PT. Agri First Indonesia juga menerima pesanan khusus bagi konsumen yang menginginkan spesifikasi tepung terigu yang berbeda dari yang telah ditetapkan perusahaan. PT. Agri First Indonesia juga memproduksi produk Bran dan Pollard yang merupakan produk sampingan dari pengolahan tepung terigu. Bran dan Pollard digunakan sebagai bahan baku untuk makanan ternak.

(4)

2.3. Lokasi Perusahaan

Lokasi PT. Agri First Indonesia terletak di Jl. Pulau Pinang V No. 9 Kawasan Industri Medan (KIM) II, Saentis Percut, Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia.

2.4. Daerah Pemasaran

PT. Agri First Indonesia memasarkan produk ke seluruh Indonesia dan luar negeri dengan daerah distribusi di dalam negeri meliputi Medan, Binjai, Tebing Tinggi, Padang Sidempuan, Siantar, Batam, Pekanbaru, Baganbatu, Padang, Aceh, dan Jakarta. Daerah pemasaran di luar negeri meliputi negara Singapura, Brunei Darusalam, Malaysia, Filipina, Maladewa dan negara lainnya. Selain melalui distributor, konsumen PT. Agri First Indonesia dapat juga mengambil secara langsung ke pabrik PT. Agri First Indonesia di daerah Kawasan Industri Medan II.

2.5. Organisasi dan Manajemen 2.5.1. Struktur Organisasi Perusahaan

Stuktur organisasi PT. Agri First Indonesia adalah berbentuk fungsional staff. Dikatakan fungsional karena suatu bagian dapat berhubungan dengan anggota maupun kepala bagian secara langsung. Hal ini dapat dilihat melalui hubungan departemen Finance and Accounting dengan seluruh komponen pekerja dalam hal pemberian upah walaupun masing-masing departemen terdiri atas

(5)

seksi-seksi yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda sesuai dengan fungsi masing-masing unit dalam organisasi tersebut.

(6)

TOP MANAGEMENT President Commisioner TOP MANAGEMENT Commisioner TOP MANAGEMENT President Director TOP MANAGEMENT Director WHEAT PROCUREMENT Comitte RISK MANAGEMENT Comitte TOP MANAGEMENT General Management ISO M. Representative TOP MANAGEMENT Secretary PRODUCTION DEPT. Manager QC & RND DEPT. Manager HR DEPT. Manager WAREHOUSE DEPT. Supervisor INTERNAL AUDITOR Head F & A DEPT. Manager IT DEPT. Supervisor MAINTENANCE DEPT. Manager MARKETING DEPT. Manager PROCUREMENT Supervisor LOGISTIC Head

Sumber: PT. Agri First Indonesia

(7)

2.5.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

Pembagian tugas dan tanggung jawab dari setiap pekerjaan pada PT. Agri First Indonesia dapat dilihat pada Lampiran 1.

2.5.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja 2.5.3.1.Jumlah Tenaga Kerja

Jumlah tenaga kerja PT. Agri First Indonesia sebanyak 219 orang pegawai tetap dengan perincian dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Jumlah Tenaga Kerja PT. Agri First Indonesia

Divisi Jumlah Pekerja

General Manager 1

Finance Accounting 8

Human Resourcing 13

Information and Technology 5

Marketing 35 Procurement 3 Logistik 6 Personal Asisstant 5 ISO 2 Intern Audit 4

Quality Control and Research

Development 23

Maintainance 21

Produksi 64

Warehouse 29

Jumlah 219

Sumber: PT. Agri First Indonesia

2.5.3.2.Jam Kerja

Jam kerja pada PT. Agri First Indonesia dibagi atas pekerja yang bekerja secara general dan pekerja yang bekerja secara shift. Pengaturan jam kerja normal untuk karyawan dapat dilihat pada Tabel 2.3 dan Tabel 2.4.

(8)

1. Bagian Administrasi

Tabel 2.3 Jam Kerja Karyawan Bagian Administrasi

Hari Jam

Senin-Jum’at Pukul 08.30-12-00 : Waktu Kerja

Pukul 12.00-13.00 : Waktu Istirahat Pukul 13.00-17.00 : Waktu Kerja

Sabtu Pukul 08.30-12-00 : Waktu Kerja

Sumber : PT. Agri First Indonesia

2. Karyawan Bagian Produksi (Per shift)

Tabel 2.4 Jam Kerja Karyawan Bagian Produksi

Hari Jam

Senin-Jumat Shift I : 07.00-15.00 WIB

Shift II : 15.00-23.00 WIB Shift III : 23.00-07.00 WIB

Sabtu Shift I : 07.00-12.00 WIB

Shift II : 12.00-17.00 WIB Shift III : 17.00-22.00 WIB

Sumber : PT. Agri First Indonesia

2.5.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya Pengupahan pada perusahaan ini terdiri dari: 1. Upah pokok

2. Tunjangan jabatan

3. Tunjangan transpor, makan dan lain-lain

Penetapan upah pada dasarnya ditetapkan berdasarkan jabatan, keahlian, kecakapan, prestasi kerja dari karyawan yang bersangkutan, pajak atas upah menjadi tanggungan karyawan..

Fasilitas yang diberikan perusahaan berupa:

1. Jaminan kesehatan, kecelakaan, hari tua dan kematian dengan memberikan BPJS kesehatan, BPJS ketenagakerjaan dan asuransi kesehatan.

(9)

2. Perusahaan menyadiakan prasarana yaitu kantin dan rumah ibadah.

3. Perusahaan juga memberikan cuti tahunan sebanyak 12 hari kerja per tahun kepada karyawannya.

2.6. Proses Produksi

2.6.1. Bahan yang Digunakan 2.6.1.1. Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan yang digunakan sebagai bahan utama dalam proses produksi, dimana sifat dan bentuknya akan mengalami perubahan fisik maupun kimiawi dalam proses produksi sampai dihasilkannya barang jadi. Bahan baku yang digunakan oleh PT. Agri First Indonesia yaitu gandum (Triticum

aestivum L.). Gandum yang digunakan diimpor dari berbagai negara penghasil

gandum. Jenis gandum yang digunakan PT. Agri First Indonesia dan negara asalnya dapat dilihat Tabel 2.5.

Tabel 2.5 Jenis Gandum yang Digunakan di PT. Agri First Indonesia

Negara Jenis Gandum Nama Gandum

Australia Keras (Hard

Wheat)

Australian Prime Hard (APH) Australian Hard (AH) Medium Wheat Australian Premium White (APW)

Soft Wheat Australian Soft Wheat(ASW)

Amerika Hard Wheat New South Dakota Spring Wheat

(NS2)

Canada Hard wheat Canada Western Red Spring (CWRS)

Ukraina Medium Wheat Ukraina Medium Wheat (UMW)

Maldova Medium Wheat Maldova Medium Wheat (MMW)

Rusia Medium Wheat Russian Medium Wheat (RMW)

(10)

2.6.1.2. Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan pasa proses/produk untuk meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan. Bahan tambahan yang digunakan adalah:

1. Vitamin/ Mineral ditambahkan sebagai sumber vitamin/ mineral tambahan pada tepung terigu yang dihasilkan. Vitamin/ mineral yang ditambahkan pada produk tepung terigu PT. Agri First Indonesia adalah fortitech dan premix. Fortitech yang ditambahkan pada tepung sekitar 150 – 160 ppm. Vitamin/ mineral mempunyai komposisi antara lain asam folat, vitamin B1, zat besi, dan seng.

2. Karung (Woven bag)

Karung digunakan sebagai tempat untuk mengemas produk tepung terigu sehingga siap untuk dipasarkan. Karung yang digunakan adalah karung plastik dengan kapasitas 25 kg dan 50 kg.

3. Benang

Benang digunakan untuk menjahit karung yang telah diisi tepung pada proses

packing.

2.6.1.3. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang digunakan untuk membantu/ mempermudah proses produksi, tetapi tidak nampak di bagian akhir produk. Bahan penolong yang digunakan berupa air yang digunakan pada proses cleaning dan berasal dari sumur bor dan telah dimurnikan sehingga bersih dari logam.

(11)

2.6.2. Uraian Proses Produksi

Proses produksi pengolahan gandum hingga menjadi tepung terigu secara umum terdiri atas beberapa tahap yaitu pre cleaning, intake, cleaning, milling, dan

mixing and packing. Uraian proses pembuatan tepung terigu pada PT. Agri First

Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Penerimaan Bahan Baku/ Pre Cleaning

Bahan baku di container masuk melalui pos penerimaan pabrik. Bahan baku ditimbang untuk mengetahui kuantitas dan menyesuaikan data dengan bill of

leading. Setelah itu dilakukan pengecakan kualitas oleh bagian QC & RD. jika

sesuai dengan standar kualitas gandum yang telah ditatapkan maka gandum akan masuk ke proses intake.

2. Intake

Proses intake adalah proses untuk memindahkan gandum dari container ke

silo gandum. Gandum yang diterima bervariasi tergantung negara penghasil

gandum tersebut. Jenis gandum di PT. Agri First Indonesia adalah AHW AH12, RMW 11.5, UMW 11.5, CWRS, APH, MMW, ASW, APW 10.5, dan NS2,. Satu hal yang perlu diketahui adalah antara gandum yang satu dengan gandum yang lain tidak boleh dicampur Karena gandum memiliki perbedaan protein, harga, dan produk yang akan dihasilkan. Urutan intake adalah sebagai berikut.

a. Kontainer berisi gandum akan bergerak ke atas hidrolik dan kemudian isi kontainer dibuka dan kontainer diangkat menggunakan hidrolik hingga isi kontainer kosong dan jatuh pada pit spreading

(12)

b. Gandum dibawa dengan menggunakan chain conveyor menuju hooper dan naik menggunakan bucket elevator untuk transmisi gandum ke silo.

c. Gandum masuk ke drum sieve untuk membersihkan impurities berupa batang gandum yang lebih besar, kulit gandum dan sampah-sampah yang ada.

d. Gandum turun menggunakan bucket elevator dan masuk ke magnet

separator untuk memisahkan gandum dari benda-benda logam.

e. Gandum dibawa naik menggunakan bucket elevator untuk masuk ke silo. Proses masuknya gandum dibagi dua yaitu gandum masuk ke silo besar atau ke silo kecil (raw wheat bin), pemilihan tempat penyimpanan gandum tergantung pada kapasitas silo dan kebutuhan produksi.

i. Gandum yang akan disimpan ke silo besar, akan dibawa menggunakan chain conveyor bertipe double sleeve dan apabila gandum ingin digunakan, maka gandum akan di bawa ke vibro

separator menggunakan chain conveyor dan bucket elevator untuk

memisahkan benda-benda yang memiliki diameter lebih besar (10-12 mm) dan lebih kecil (3mm) dari gandum, kemudian setelah itu dibawa dengan chain conveyor dan gandum dimasukkan ke silo kecil (raw wheat bin).

ii. Gandum yang akan disimpan ke silo kecil, akan dibawa naik menggunakan bucket elevator untuk melalui black box untuk memisahkan gandum yang akan masuk ke silo kecil. Setelah itu gandum dibawa ke vibro separator untuk memisahkan benda-benda

(13)

yang memiliki diameter lebih besar (10-12 mm) dan lebih kecil (3mm) dari gandum dan gandum akan masuk ke silo kecil (raw

wheat bin).

3. Cleaning

Proses cleaning yaitu proses pemberihan gandum dan proses penambahan air pada gandum. Penambahan air dilakukan agar gandum mudah saat digiling. Proses cleaning dibagi atas 3 yaitu first cleaning, second dampening, dan

second cleaning. Lamanya proses cleaning tergantung dari jenis gandum.

Secara umum ada 3 jenis gandum yaitu soft, medium, dan hard. Setiap jenis gandum tersebut memiliki lama waktu pelembapan gandum (moisturizing

times) yang berbeda-beda. Waktu pelembapan untuk masing-masing gandum

yaitu:

a. Soft (SWW, ASW) : 8-16 jam

b. Medium (APW, RMW, MMW, UMW) : 16-24 jam c. Hard (CWRS 13.5, NS2, AH13, AH2) : 24-26 jam

Proses cleaning adalah sebagai berikut.

a. Gandum yang berada di silo kecil (raw wheat bin) dibawa naik ke atas dengan menggunakan bucket elevator lalu ditimbang menggunakan scale. b. Gandum dibawa ke mesin combine cleaner untuk membersihkan gandum

dari impurities berupa sampah dan batu-batu berukuran kecil.

c. Setelah itu gandum dibawa masuk ke mesin sortex untuk memisahkan gandum dengan impurities yang mempunyai ukuran sama dengan gandum namun berbeda warna.

(14)

d. Setelah gandum dibawa ke mesin scourer untuk memisahkan gandum dari kulit gandum yang kotor.

e. Gandum dibawa ke mesin MYFC dan dilakukan proses penambahan air berdasarkan jenis gandum dan kemudian gandum akan masuk ke

tempering bin T301-T304 dan dilembabkan selama 70% dari waktu total

pelembaban gandum. Proses ini disebut juaga dengan proses first cleaning. f. Setelah dari tempering bin T301-T304, gandum akan dimasukkan kedalam

tempering bin T305-T306 setelah dilakukan penambahan air sesuai kadar

air yang telah ditentukan dan dilembabkan selama 30% dari waktu total pelembaban gandum. Proses ini disebut juga dengan proses second

dampening.

g. Setelah proses first cleaning dan proses secong dampening selesai maka apabila kadar kelembaban gandum yang didapat masih belum sesuai standar maka dilakukan penambahan air sesuai dengan kadar air yang kurang (second cleaning)

h. Setelah kadar air yang didapat sesuai maka gandum siap untuk digiling dan dibawa ke second bin (B1/T401)

4. Milling

Proses milling adalah proses penggilingan gandum. Secara umum struktur gandum ditunjukkan pada Gambar 2.2. berikut.

(15)

Gambar 2.2 Struktur Gandum

Bran merupakan kulit luar gandum dan terdapat sebanyak 14,5% dari total

keseluruhan gandum. Bran memiliki granulasi lebih besar dibanding pollard, serta memiliki kandungan protein dan kadar serat tinggi sehingga baik dikonsumsi ternak besar. Endosperma merupakan bagian yang terbesar dari biji gandum (80-83%) yang banyak mengandung protein, pati, dan air. Pada proses penggilingan, bagian inilah yang akan diambil sebanyak-banyaknya untuk diubah menjadi tepung terigu dengan tingkat kehalusan tertentu. Lembaga (germ) terdapat pada biji gandum sebesar 2,5-3%. Dengan kapasitas penggilingan gandum 370 ton/hari, proses ekstraksi rata-rata dari penggilingan yang didapat yaitu sebesar 76%. Proses milling di PT. Agri First Indonesia adalah sebagai berikut.

a. Gandum yang berada di T401 diukur dengan scale, setelah itu akan masuk ke dalam mesin running of roller mill.

b. Setelah itu gandum yang telah digiling, dibawa ke mesin plan sifter untuk diayak sesuai dengan ukuran mikron, gandum yang telah menjadi tepung masuk ke bin tepung,

(16)

c. Gandum yang masih belum menjadi tepung akan dimasukkan ke dalam mesin running of roller mill untuk dihaluskan kembali atau ke purifier untuk memisahkan gandum dari karakter semolina. Serbuk gandum yang masuk ke running of roller mill atau purifier tergantung ukuran serbuk gandum yang telah diayak. Proses ini terus berlanjut hingga didapat ektraksi gandum yang sesuai dan jika tidak didapat lagi maka serbuk tersebut merupakan bran dan pollard dan bukan tepung terigu.

d. Tepung yang didapat dari proses di atas akan dimasukkan ke dalam bin tepung yang berjumlah 14 bin, 9 bin besar dengan kapasitas 100 ton, 1 bin sedang dengan kapasitas 75 ton, dan bin kecil sebanyak 4 dengan kapasitas 25 ton.

5. Mixing

Proses mixing adalah proses pencampuran tepung-tepung yang telah digiling sehingga menghasilkan kadar tertentu dan kandungan protein tertentu. Sebagai contoh, untuk menghasilkan AFI Hitam maka formulasi yang diperlukan yaitu tepung CWRS 50%, NS2 30%, dan APW 20%. Proses mixing dilakukan sesuai dengan produk apa yang akan diproduksi dan berdasarkan data dari bagian QC dan RD, maka tepung akan dicampur sesuai dengan persentasi yang telah ditetapkan. Komposisi produk tepung terigu PT. Agri First Indonesia dapat dilihat pada Tabel 2.6.

(17)

Tabel 2.6 Komposisi Produk Tepung Terigu PT. Agri First Indonesia

Produk Jenis Gandum Komposisi

(%)

AFI Emas CWRS 13.5 50

NS2 50

AFI hitam APW 20

CWRS 13.5 50

NS2 30

AFI Orange APH14 65

APW 25

CWRS 10

AFI Cokelat CWRS 45

RMW 11.5 55

AFI Biru AH12 20

APW 65

ASW 15

AFI Kuning AH12 65

APW 35

AFI merah APW 35

ASW 15

RMW 11.5 50

Armada Orange APW 25

ASW 30

UMW 45

Armada Biru ASW 30

UMW 70

Armada Merah MMW 100

Sumber : Departemen Produksi PT. Agri First Indonesia

Proses mixing di PT. Agri First Indonesia adalah sebagai berikut.

a. Tepung yang berada di bin tepung ditimbang dengan menggunakan scale sesuai dengan persentase untuk produk yang diinginkan lalu di masukkan ketempat penampung sementara

b. Fortitech dan premix tepung yang berada di bin penyimpanan ditimbang menggunakan scale sesuai dengan kebutuhan setelah itu dimasukkan ketempat penampung sementara yang telah berisisi tepung.

(18)

c. Campuran tepung dimasukkan kedalam mesin mixer dumperer dan dicampur selam 90-150 detik tergantung jenis produk.

d. Setelah itu tepung ditiup dengan menggunakan compressor dan dibawa naik ke power in of filter untuk diaspirasi

e. Setelah itu tepung diayak menggunakan sifter tepung f. Setelah itu tepung dimasukkan ke packing bin. 6. Packing

Proses packing produk tepung terigu di PT. Agri First Indonesia terbagi dua, yaitu packing single spot dan packing carrousel. Perbedaan jenis packing ini disebabkan karena mesin pengisi karung yang yang jumlahnya berbeda, untuk

single spot mesin pengisi dengan jumlah spot pengisian satu unit dan untuk carrousel spot pengisian berjumlah enam dengan masing-masing jenis mesin packing memiliki satu mesin jahit karung benang. Proses packing tepung

terigu di PT. Agri First Indonesia yaitu:

a. Karung dan benang diambil dari gudang penyimpanan. Karung yang diambil berdasarkan jenis produk yang akan dipacking, kemudian benang dipasang pada mesin jahit karung.

b. Kemudian karung diletakkan pada mesin pengisi tepung, lalu karung akan diisi tepung secara otomatis sesuai takaran yang telah ditetapkan.

c. Kemudian, karung yang telah berisi tepung dijahit menggunakan mesin jahit karung.

(19)

d. Setelah itu produk tepung akan diberi tanggal produksi dan tanggal kadaluarsa pada sisi samping karung dengan menggunakan mesin cetak tanggal pada karung.

e. Produk tepung terigu disusun pada pallet dan ditempatkan ke gudang penyimpanan produk jadi dengan menggunakan forklift.

2.7. Mesin dan Peralatan

Mesin produksi adalah mesin yang digunakan dan secara langsung terlibat dalam proses produksi dari bahan baku menjadi barang jadi atau setengah jadi. PT. Agri First Indonesia menggunakan mesin dari perusahaan manufaktur mesin tepung terigu terkemuka, Buhler. Mesin yang digunakan PT. Agri First Indonesia untuk proses produksi dikendalikan oleh Programmable Logic Control (PLC) dan operator melakukan proses monitoring melalui PC (personal computer). Mesin-mesin produksi yang digunakan oleh PT. Agri First Indonesia dapat dilihat pada Tabel 2.7.

(20)

Tabel 2.7 Mesin dan Peralatan Produksi di PT. Agri First Indonesia

Nama

Proses Nama Mesin/ Peralatan

Nomor Mesin/

Peralatan Fungsi

Pre Cleaning

Weighting bridge MUGI E1205 Penimbangan gandum di kontainer truck

Intake pit Penerimaan gandum dari kontainer

Intake

Hidrolic Tippler Pembongkaran gandum dari kontainer

Kontainer Tempat penyimpanan gandum

Big Screening Memisahkan impurities awal yang besar

Chain conveyor Alat pemindahan gandum secara horizontal

Bucket elevator

Alat pemindahan gandum secara vertikal dengan menggunakan mangkok sebagai alat

pemindah gandum

Cleaning

Hopper Tempat penampungan gandum sementara

sebelum proses selanjutnya

Drum Sieve A1004 Membersihkan gandum dari sampah dan

batang gandum yang berukuran besar

Magnet separator A1006-KCL 01 Menangkap logam yang terdapat pada gandum

Wheat Silo

Silo 101, 102, 104, 105, 106,108, 109,

110

Tempat penyimpanan gandum yang berukuran besar

Vibro Separator A1112 Memisahkan material berdasarkan ukuran

Raw wheat bin (steel silo)

R201, R202, R203, R204, R207, R208, R209, R210

Tempat penyimpanan gandum

Automatic Flow

Balancer MZAH-15

Mengatur kapasitas aliran gandum berdasarkan volume

Screw Conveyor, Bucket Elevator

AHKA-50 (SC),

AHGL-250

Alat transfer gandum

Scale Scale Tubex

MWBL-120 (A-2022)

Menimbang berat gandum

Magnet separator

Magnet Apparatus

MMUA-30 (A-2023)

Menangkap logam yang terdapat pada gandum

Combi Cleaner MTKB-120/120

(2024)

Membersihkan gandum dari partikel berupa batu, jagung, plastik, dan batang gandum

Monocromatic Optical

Sorting Machine Sortex SORTEX-Z+2M

Memisahkan gandum dari partikel lain berdasarkan warna

Horizontal Scourer SCOURER

MHXS 45/80 (A2037)

Membersihkan gandum dari kotoran yang masih melekat pada gandum dengan cara menggosok gandum pada permukaan ayakan

Aspiration Channel MVSG-100

(A-2038) Menghisap debu yang terdapat pada gandum

(21)

Tabel 2.7 Mesin dan Peralatan Produksi di PT. Agri First Indonesia (Lanjutan)

Nama

Proses Nama Mesin/ Peralatan

Nomor Mesin/ Peralatan Fungsi Cleaning Mouisture Measuring Device MYFC

(A-2039) Mengukur tingkat moisture gandum

Dampener Turbonizer

DAMPENER

MOZF-1000 (A2042)

Mencampurkan sejumlah air ke dalam gandum untuk proses first cleaning

Tempering Bin

BIN 301, 302, 303-

T-304

Bin pengkondisian gandum yang telah diberi air selama waktu tertentu (first dampening)

Dampener MOZF-315

(A2070)

Mencampurkan sejumlah air ke dalam gandum untuk proses second dampening

Tempering Bin BIN T-305, BIN

T-306

Bin pengkondisian gandum II (second

dampening) Scourer

SCOURER

MHXS 45/80 (A2086)

Mematikan kutu dan menghaluskan gandum agar tidak ada serat

Aspiration Channel MVSG-100

(A-2087)

Menghisap kotoran ringan seperti debu, batang, dan kulit gandum yang masih tertinggal

Bin B1 KIE-3015

(4041)

Tempat penyimpanan gandum yang akan digiling

Milling

Automatic Hopper Scale SCALE

MWBL-120 (A-4002) Penimbangan gandum yang akan digiling

Magnet Apparatus

Magnet

MMUA-30 (A-4003)

Penangkapan logam yang terdapat di gandum

Eight Break Roll Mill Roll MDDQ

1250/250

Memecahkan gandum dan memisahkan dari

bran untuk melepaskan endosperm dalam

bentuk semolina dan middling

Plan sifter MPAP-826

NOVA Mengayak tepung berdasarkan ukuran mikron

Purifier MQRF-46/200 Memurnikan hasil dan memisahkan semolina

dari tepung

Impact Bran Finisher MKLA-45/110 Mengambil sisa endosperm yang masih ada

pada lapisan permukaan bran

Reduction Roll Roll MDDP

1250/250 Mereduksi middling menjadi tepung

Impact Detacher MJZF

51-11-3000

Membunuh telur kutu yang terdapat pada tepung

Plan Sifter MPAP-826 Pengayakan tepung dan membagi menjadi Flour

1 dan Flour 2

Screw Conveyor F1 SC AHAS 250 Memindahkan Flour 1 dengan menggunakan

screw

Screw Conveyor F2 SC AHAS 200 Memindahkan Flour 2 dengan menggunakan

screw Sumber : Departemen Produksi PT. Agri First Indonesia

(22)

Tabel 2.7 Mesin dan Peralatan Produksi di PT. Agri First Indonesia (Lanjutan)

Nama

Proses Nama Mesin/ Peralatan

Nomor Mesin/ Peralatan Fungsi Cleaning Scourer SCOURER MHXS 45/80 (A2086)

Mematikan kutu dan menghaluskan gandum agar tidak ada serat

Aspiration Channel MVSG-100

(A-2087)

Menghisap kotoran ringan seperti debu, batang, dan kulit gandum yang masih

tertinggal

Bin B1 KIE-3015 (4041) Tempat penyimpanan gandum yang akan

digiling

Milling

Automatic Hopper Scale SCALE

MWBL-120 (A-4002) Penimbangan gandum yang akan digiling

Magnet Apparatus Magnet

MMUA-30 (A-4003) Penangkapan logam yang terdapat di gandum

Eight Break Roll Mill Roll MDDQ

1250/250

Memecahkan gandum dan memisahkan dari

bran untuk melepaskan endosperm dalam

bentuk semolina dan middling

Plan sifter MPAP-826

NOVA Mengayak tepung berdasarkan ukuran mikron

Purifier MQRF-46/200 Memurnikan hasil dan memisahkan semolina

dari tepung

Impact Bran Finisher MKLA-45/110 Mengambil sisa endosperm yang masih ada

pada lapisan permukaan bran

Reduction Roll Roll MDDP

1250/250 Mereduksi middling menjadi tepung

Impact Detacher MJZF

51-11-3000

Membunuh telur kutu yang terdapat pada tepung

Plan Sifter MPAP-826 Pengayakan tepung dan membagi menjadi

Flour 1 dan Flour 2

Screw Conveyor F1 SC AHAS 250 Memindahkan Flour 1 dengan menggunakan

screw

Screw Conveyor F2 SC AHAS 200 Memindahkan Flour 2 dengan menggunakan

screw

Control Sifter Double Sifter

MPAQ-209 Mengayak tepung F1

Control Sifter Single Sifter

MPAR-10 Mengayak tepung F2

Scale F1 MWBL 120 Menimbang tepung F1

Scale F2 MWBL 60 Menimbang tepung F2

Magnet F1 MMUD-20 Menangkap logam yang terdapat pada tepung

F1

Magnet F2 MMUD-12 Menangkap logam yang terdapat pada tepung

F2

Hopper F1 KIE3015 Penampungan sementara F1

(23)

Tabel 2.7 Mesin dan Peralatan Produksi di PT. Agri First Indonesia (Lanjutan)

Nama

Proses Nama Mesin/ Peralatan

Nomor Mesin/

Peralatan Fungsi

Mixing

Hopper F2 KIE3015 Penampungan sementara F2

Impact Detacher F1 MJZG-51D Membunuh telur kutu pada tepung F1

Impact Detacher F2 MJZG-43D Membunuh telur kutu pada tepung F1

Flour Silo F1 Flour Silo 501

s/d 511 Penyimpanan tepung F1

Flour Silo F2 Flour Silo 511

s/d 514 Penyimpanan tepung F2

Start up Bin FTC-262 Penampungan tepung yang belum masuk

spesifikasi

Scale MEAF-DMS/T

(A5048) Penimbangan tepung

Micro Feeder dosing MWBU 20

(A5046) Penimbangan bahan tambahan/ vitamin

Mixer AHML-2000

(A5049) Pencampuran tepung sesuai dengan grist

Hopper Below Mixer AFML (A5050) Penampungan sementara tepung yang telah

dicampur

Spout Magnet MMUD-20

MMUJ 75/32 (A5053)

Penangkapan serbuk besi/ logam yang terdapat pada tepung

Hopper Mixing Line KIE-3015

(A-5054) Penampungan sementara tepung

Impact Detacher

MJZG-62D-75KW Membunuh telur kutu pada tepung

Rotary Distributor MAYV-4

(A5083)

Mengarahkan produk untuk masuk ke packing

bin single spot atau carousel

Plan sifter MPAP-424

(A5084)

Mengayak tepung dan memisahkan karakter yang tidak sesuai

Magnet MMUD-20

(A-5085)

Penangkapan serbuk besi/ logam yang terdapat pada tepung

Flour bin packing single

spot Flour silo 515

Bin penampungan tepung yang akan di-packing di single spot

Flour bin packing

Carousel Flour silo 516

Bin penampungan tepung yang akan

di-packing di Carousel

Scale single spot

MWBL-120(5092) Penimbangan produk di single spot

Packing

Scale carousel MSDB-80 D

(5102) Penimbangan produk di Carousel

Baging single spot MWPE Pengisian tepung ke karung di single spot

dengan 1 titik karung

Baging Carousel MWPM Pengisian tepung ke karung di carousel

dengan 6 titik karung

Bag Closing Machine Bafang SZ-4 Penjahitan karung yang telah diisi tepung

(24)

Tabel 2.7 Mesin dan Peralatan Produksi di PT. Agri First Indonesia (Lanjutan)

Nama

Proses Nama Mesin/ Peralatan

Nomor Mesin/

Peralatan Fungsi

Packing

Ink Zet Coding Machine

Video Zet 1510

Pemberian kode produksi pada kemasan tepung

Pallet Tempat untuk menyusun produk sesuai

jumlah yang ditetapkan

Forklift Forklift 1,2,3 Alat material handling produk

Sumber : Departemen Produksi PT. Agri First Indonesia

Proses pengolahan tepung terigu di PT. Agri First Indonesia ini memerlukan beberapa bin/ tempat penyimpanan yang digunakan untuk penyimpanan gandum dan tepung. Jenis-jenis bin yang terdapat di PT. Agri First Indonesia dan kapasitas penyimpanannya ditunjukkan pada Tabel 2.8.

Tabel 2.8 Jenis-jenis Silo/ Bin di PT. Agri First Indonesia

No Nama Silo/ Bin Nomor Silo/ Bin

Kapasitas Penyimpanan tiap Silo (ton)

Fungsi

1 Big Silo/ Silo besar Silo 101, 102, 104, 105,

106, 108, 109, 110 4.000 Tempat penyimpanan gandum

2 Raw wheat bin/

silo kecil

R201, R202, R203, R204,

R207, R208, R209, R210 370

Tempat penyimpanan gandum yang akan diproses

3 Tempering bin I T301, T302, T303, T304 100 Tempat untuk conditioning I

4 Tempering bin II T305, T306 100 Tempat untuk conditioning II

5 Bin B1 T401 5 Tempat penyimpanan sementara

gandum yang akan digiling

6 Start up bin F403 10 Tempat menampung produk

yang belum masuk spesifikasi

7 Flour Bin

F501, F502, F503, F504, F505, F506, F507, F508,

F509

100

Tempat penyimpanan tepung yang telah digiling

F510 75

F511, F512, F513, F514 25

8 Packing Bin P515, P516 40 Tempat penyimpanan tepung

yang siap untuk dikemas

9 Impurities Bin S402 25 Tempat penampungan sampah

gandum

10 Tempat vitamin D030, D031, D032 20 Tempat premix, fortitech, dan KP

11 Bran bin B517 Tempat penampungan bran

sebelum dikemas

(25)

2.8. Utilitas

Utilitas merupakan unit pembantu produksi yang tidak terlibat secara langsung terhadap bahan baku, tetapi penunjang proses agar produksi dapat berjalan lancar. Utilitas yang terdapat pada PT Agri First Indonesia yaitu :

1. Energi listrik kapasitas terpasang sebesar 1040 KVA yang diperoleh dari PLN.

2. Tangki air sebayak 8 unit yang diapat dari sumur bor dan telah lebih dahulu melalui proses pemurnian untuk menunjang kegiatan proses produksi dan kebutuhan karyawan.

3. Genset sebanyak 2 unit dengan daya sebesar masing-masing sebesar 1500 kVa yang menggunakan solar sebagai bahan bakarnya.

2.9. Safety and Fire Protection

Safety and Fire Protection pada PT. Agri First Indonesia telah didukung

dengan kegiatan keselamatan kerja yang dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) seperti seragam, topi/helm, sepatu pengaman, ear phone, ear plug, dan masker dan untuk mengatasi bahaya kebakaran perusahaan juga dilengkapi dengan menggunakan alat pemadam api (protector).

2.10. Limbah

Limbah yang dihasilkan oleh PT. Agri First Indonesia dalam proses produksinya relatif kecil karena residu dari proses masih dapat dijual menjadi makanan ternak yaitu bran dan pollard.

(26)

Limbah lainnya adalah berupa limbah asap yang dihasilkan dari proses pembakaran solar di mesin genset ketika arus listrik yang digunakan dari PLN terputus.

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Agri First Indonesia
Gambar 2.2 Struktur Gandum
Tabel 2.7 Mesin dan Peralatan Produksi di PT. Agri First Indonesia
Tabel 2.7 Mesin dan Peralatan Produksi di PT. Agri First Indonesia  (Lanjutan)
+4

Referensi

Dokumen terkait

G Telur Cacing Spesies Tikus Rasamala Tahun Pada pen persentase keca tikus sebesar 91 telur cacing p ditemukan berju nematoda yaitu C dan Trichuris Tambang juga

Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi menopause di Dusun Karangploso Sitimulyo Piyungan Bantul,

Batu ini mungkin terbentuk di di ginjal kemudian turun ke saluran kemih bagian bawah atau memang terbentuk di saluran kemih bagian bawah karena adanya stasis urine seperti pada

Selain itu tingkat persaingan yang besar pada usaha rumah makan kelas menengah mendorong pengelola rumah makan meningkatkan kemampuan kreatif, seperti membuat interior desain

Keadaan berbeda terjadi pada lokasi 2 dengan nilai suhu udara yaitu : titik 4 ( Carex morowii : 26,8 C); titik 5 ( Fagraera sp : 28,3 C); & titik 6 (semak liar : 27,3

Berdasarkan pemodelan menggunakan metode backward diperoleh variabel prediktor yang signifikan adalah usia suami (X 1 ) dengan kategori 41-60 tahun dan jumlah anggota keluarga (X

Pendidikan matematika realistis (RME) (dalam Syahfitri A., dkk, 2017) merupakan sebuah pendekatan yang berasal dari masalah kontekstual, dalam hal ini mahasiswa

Selanjutnya ia menjelaskan, jika terdapat dua redaksi tentang persoalan yang sama, salah satu ada nash menunjukkan sebab turunnya ayat, sedangkan yang lain tidak