• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal HIBUALAMO Seri Ilmu-Ilmu Sosial dan Kependidikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal HIBUALAMO Seri Ilmu-Ilmu Sosial dan Kependidikan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

LP2M Universitas Hein Namotemo

77

PENENTANGAN PEDAGANG PASAR TRADISIONAL TERHADAP PROSES PEMBANGUNAN

PASAR MODEREN DI KOTA MALANG

Randi Roland Kukihi

Program Studi Administrasi Bisnis Universitas Hein Namotemo,

Jln.Kompleks Pemerintahan Halmahera Utara Villa Vak.I, Tobelo-Halmahera Utara 97762 E-mail:randikukihi@gmail.com

ABSTRAK

Keberadaan pasar tradisional dalam beberapa tahun terakhir mulai menghadapi ancaman bahkan dikhawatirkan akan semakin banyak yang “gulung tikar” dalam waktu tidak lama lagi karena tidak mampu bersaing menghadapi pasar modern. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, Adapun Fokus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.bagaimana Tingkat penentangan para pedagang terhadap kebijakan pembangunan pasar di Dinoyo kota Malang?, 2.Upaya apa yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi pandangan pedagang terhadap pembangunan pasar dinoyo kota malang? Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui Tingkat penentangan para pedangang terhadap kebijakan pembangunan pasar di dinoyo kota malang. Dan mengetahui upaya apa saja yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi konflik pedagang di Pasar Dinoyo Kota Malang. Hasil dari penelitian ini adalah Keberadaan pasar tradisional perlu dipertahankan, karena pasar tradisional merupakan salah satu sumber kemajuan perekonomian kerakyatan di Indonesia. Pasar tradisional merupakan sumber penghidupan bagi banyak orang dan merupakan salah satu bentuk kegiatan Unit Usaha Kecil dan Menengah.

Kata kunci : pasar tradisonal, pasar modern, Kota Malang. ABSTRACT

The existence of traditional markets in the last few years began to face the threat even feared more and more that "out of business" in the not too distant future for not being able to compete against the modern market. The method used in this research is qualitative research method, The focus in this research is as follows: 1. how is the level of opposition of traders to market development policy in dinoyo of Malang city? 2. What efforts do the government in overcoming the views of traders against the development of market dinoyo Malang city The purpose of this study To determine the level of opposition of the pedangang against the policy of market development in Dinoyo Malang. And find out what efforts are made by the government in resolving conflict traders in Dinoyo Market Malang City. The result of this research is The existence of traditional market need to be maintained, because traditional market is one of the source of economic progress of people in Indonesia. Traditional market is a source of livelihood for many people and is one of the activities of Small and Medium Enterprises Unit.

Keywords : traditional market, modern market, Malang City. 1. PENDAHULUAN

Pasar atau dalam bahasa Inggrisnya

market ialah suatu tempat bertemunya pembeli

dan penjual untuk melakukan transaksi ekonomi yakni dengan menjual ataupun membeli suatu barang dan jasa atau sumber daya ekonomi dan beragam faktor produksi lainnya. Pada prinsipnya, kegiatan perekonomian yang terjadi di pasar berdasarkan dengan adanya kebebasan dalam bersaing, baik itu untuk pembeli ataupun penjual. Penjual memiliki kebebasan untuk memutuskan barang dan jasa apa yang semestinya untuk diproduksi serta yang akan di distribusikan. Sedangkan bagi pembeli atau konsumen memiliki kebebasan dalam membeli serta memilih barang atau jasa yang sesuai dengan tingkat daya beli

konsumen itu. Dalam berbagai kegiatan dan kehidupan sehari-hari, keberadaan pasar sangat penting bagi kehidupan. Hal tersebut karena jika terdapat kebutuhan yang tidak dapat dihasilkan sendiri, orang dapat memperoleh kebutuhan itu di pasar. Para konsumen datang ke pasar untuk berbelanja dan juga memenuhi kebutuhannya dengan membawa sejumlah uang guna sebagai pembayaran harganya.

Dengan kata lain, sebuah pasar tradisional merupakan fungsi penting dalam rantai perekonomian bagi suatu atau banyak komunitas (baik skala distrik maupun skala kota) dengan segala kelebihan hal murahnya harga maupun kekurangannya dalam hal mutu tempat. Pasar tradisional berperan sebagai modal perdagangan

(2)

LP2M Universitas Hein Namotemo

78

barang-barang primer sekaligus lapangan pekerjaan yang besar untuk masyarakat kalangan menengah ke bawah. Walaupun dapat bertahan, realita kodisi pasar tradisional saat ini adalah kedudukannya sudah mulai tergeser oleh menjamurnya pusat perbelanjaan modern, modernisasi “pasar” atau pusat perbelanjaan modern menjanjikan suasana belanja yang jauh lebih nyaman dan higienis sehingga menarik masyarakat untuk meninggalkan pasar tradisional yang kumuh dan kotor.

Apalagi ditambah dengan kenyataan bahwa pemerintah kurang membatasi perkembangan pusat perbelanjaan modern. Banyak masyarakat yang beralih ke pusat perbelanjaan modern, namun adapula yang masih lebih terbiasa dengan suasana pasar tradisional yang sederhana dan fleksibel dan penawaran harga interaksi tawar-menawar harga di dalam pasar tradisisonal, menjalin kedekatan personal dan emosianal antara penjual dan pembeli yang tidak mungkin didapatkan ketika berbelanja di pasar modern.

Pasar Dinoyo merupakan salah satu pasar tradisional di Malang yang telah berdiri dari tahun 1960-an dan mempunyai keterkaitan sejarah dengan perkembangan sosial ekonomi masyarakat Malang. Masyarakat yang tinggal di sekitar Dinoyo lebih memanfaatkan pasar tradisional untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sehingga bisa dikatakan pasar dinoyo merupakan bagian penting minimal secara ekonomi bagi masyarakat. Kondisi saat ini penggusuran pasar dinoyo akan digantikan sebuah mall. Permasalah disini adalah kalimat “modernisasi pasar yang membentuk pasar modern” dimana pasar dinoyo dianggap sangat kumuh dan perlu untuk dibenahai sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 12 Tahun 2001 tentang Pengaturan Usaha dan Pemungutan Retribusi di Bidang Industri dan Perdagangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 11 Tahun 2007 kemudian Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 53/M-DAG/PER/12/2008 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern.

Dalam penelitian ini perlu diatur Dunia Usaha, Perindustrian, Perdagangan dan dikendalikan Oleh negara atau pemerintah, sebagai stabilitator ekonomi masyarakat. Sehingga Dengan demikian pekerja dan majikan bisa saling menghidupi satu dengan yang lainnya. Begitu juga antara pelaku usaha yang satu dengan lainnya. Untuk itu perlu regulasi yang mengatur hak dan kewajiban, baik itu majikan maupun pekerja sehingga ada pedoman dalam menangani konflik di antara pelaku usaha.

Berdasarkan paparan di atas, maka peneliti merasa perlu dilakukan kajian terkait dengan

pemicu penentangan para pedagang dan bagaimana wujud komunikasi pemerintah daerah dengan organisasi pedagang pasar dinoyo kota malang.

2. HAKIKAT PASAR 2.1. Pengertian Pasar

Menurut Bilas 1971: 4 (Soeranto, 2003) mengemukakan bahwa pasar adalah tempat di mana pembeli dan penjual berkumpul untuk membeli dan menjual sumber daya mereka dan barang dan pelayanan. Sedangkan menurut Permendagri Nomor 70/MDAG/PER/12/2013. Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai Pusat Perbelanjaan, Pasar Tradisional, Pertokoan, Mall, Plasa, Pusat Perdagangan maupun sebutan lainnya.

2.2. Pengertian Pasar Modern

Sinaga (2006) mengatakan bahwa pasar modern adalah pasar yang dikelola dengan manajemen modern, umumnya terdapat di kawasan perkotaan, sebagai penyedia barang dan jasa dengan mutu dan pelayanan yang baik kepada konsumen (umumnya anggota masyarakat kelas menengah ke atas).

2.3. Pengertian Pasar Tradisional

Pasar tradisional menurut Permendagri Nomor 70/M-DAG/PER/12/2013 Tentang Pedoman Penataan Dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan Dan Toko Modern, adalah pasar yang dibangun dan dikelola Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah termasuk kerja sama dengan swasta dengan tempat usaha berupa Toko, Kios, Los, dan Tenda yang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar-menawar.

3. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan penelitian diskriptitf kualitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk kata-kata dan gambar, kata-kata disusun dalam kalimat, misalnya kalimat hasil wawancara antara peneliti dan informan.

Penelitian ini menjadikan pedagang (penjual) yang ada di pasar Dinoyo Kota Malang sebagai narasumber dan subjek dalam penelitian ini. Dalam metode kualitatif, analisis data kualitatif dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Metode analisis kualitatif merupakan kajian yang menggunakan data-data teks, persepsi, dan bahan-bahan tertulis lain untuk mengetahui hal-hal yang tidak terukur dengan pasti (intengible). Analsis data kualitatif bersifat hasil temuan secara mendalam

(3)

LP2M Universitas Hein Namotemo

79

melalui pendekatan bukan angka (Istijanto, 2008). Bogdan dan Tylor dalam Moleong (2007), mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis kerja (ide) yang di sarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis kerja itu. Jika dikaji, pada dasarnya definisi pertama lebih menitik beratkan pada pengorganisasian data sedangkan yang kedua lebih menekankan maksud dan tujuan analisis data.

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto dan sebagainya. Setelah dibaca, dipelajari, dan ditelaah, langkah berikutnya adalah mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan melakukan abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijaga sehingga tetap berada didalamnya. Langkah selanjutnya adalah menyusunnya dalam satuan-satuan. Satuan-satuan itu dikategorisasikan pada langkah berikutnya. Kategori - kategori ini dibuat sambil melakukan koding. Tahap akhir dari analisis data ini adalah mengadakan pemeriksaan keabsahan data. Setelah selesai tahap ini, mulailah kini tahap penafsiran data dalam mengolah hasil sementara menjadi teori substansive dengan menggunakan metode tertentu (Moleong, 2007).

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Pemicu Atau Penyebab Penentangan Para Pedagang

Rencana relokasi pasar di Merjosari dianggap mengganggu ketertiban lalu lintas, juga menemui hambatan dan penolakan, baik dari para pedagang di pasar dinoyo maupun warga kelurahan merjosari. Para pedagang menolak karena mereka diharuskan kembali membayar sewa kios. Selain itu, sempitnya lokasi yang menjadi alasan bagi para pedagang untuk pindah. Pembenahan pasar Dinoyo lebih mengedepankan kepentingan investor ketimbang kepentingan para pedagang itu sendiri. Harga kios yang tinggi tanpa kompromi kerap membuat pedagang “alergi” mendengar kata pembenahan. Keadaan ini tidak jarang akhirnya menimbulkan perselisihan antara pedagang lama dengan investor yang ditunjuk pemerintah untuk merevitalisasi pasar tradisional khususnya pasar Dinoyo.

Hasil wawancara dengan Bapak Khusaini selaku ketua paguyuban pasar dinoyo mengatakan bahwa:

“Kami sudah melakukan mediasi dengan pemkot untuk mencari solusih agar bisa menampung para pedagang sesuai dengan keinginannya untuk menata pasar dan sekarang sudah tidak ada lagi masalah karena investor dan pemkot berjanji akan menempatkan pedagang dilantai dasar mulai dari depan hingga belakang oleh karena itu para pedagang diminta untuk bersabar karena dalam proses pembangunan butuh waktu yang lama”. (Hasil wawancara pada tanggal 9 Agustus 2012 jam 8:35 WIB)

Hasil wawancar menunjukan bahwa pedagang pasar dinoyo, diminta untuk bersabar sementara karena masih dalam tahapan proses pembangunan dan membutuhkan waktu yang sangat lama sementara fasilitasnya yang diberikan masih kurang memadai. Salah seorang pedagang di Pasar Dinoyo Maryani, mengaku, selain beberapa fasilitasnya yang belum terpenuhi, seperti ketersediaan air bersih dan areal parkir kendaraan, pedagang juga belum tau kios (bedak) yang bakal ditempati. Fasilitas diarel pasar relokasi di Morjosari sangat minim, jalan yang dilalui kendaraan umum atau akses kendaraannya juga sulit dan sempit, bahkan pagar pembatas pasar saja belum selesai dibangun. Karena kondisi itulah, dirinya dan pedagang lainnya enggan untuk pindah dan menempati kios baru yang disediakan pemkot Malang tegasnya. Selain itu, di lokasi relokasinya rawan macet, dan pedagang tidak tau apakah kios yang akan ditempati itu nanti berdasarkan pengundian atau penunjukan. Menanggapi kenggaan pedagang Pasar Dinoyo pindah ke pasar relokasi di Merjosari, Wali Kota Malang Peni Suparto mengaku, kekurangan atau ketersediaan air fasilitas secara bertahap akan dipenuhi dan disediakan oleh pemkot setempat.

Menurut Peni Suparto, dana untuk membangun fasilitas umum itu sudah tersedia, bahkan saat ini dalam proses pengerjaan. Oleh karena itu seluruh pedagang direlokasi ke merjosari dan para investor akan segera membangun pasar Dinoyo menjadi lebih modern dan bersih. Pasar dinoyo yang selama ini yang menjadi pasar tradisional akan “disulap” menjadi pasar modern yang dilengkapi dengan mall. Modernisasi pasar Dinoyo diperkirakan menghabiskan dana lebih dari Rp 240 miliar. Sesuai perencanaan, pasar tradisional ditempatkan dilantai dasar bagian belakang karena bagian depan adalah pertokoaan dan lantai dua dan seterusnya dijadikan mall. Karena pedagang tradisional ditempat dilantai dasar bagian belakang, namun ribuan pedagang pasar tersebut sempat menolak, dengan kebijakan yang dilakkan oleh walikota bahkan para pedagang menggelar unjuk rasa besar-besaran di Balai Kota Malang.

(4)

LP2M Universitas Hein Namotemo

80

4.1.2. Komunikasi Antara Pemerintah Daerah

Dengan Organisasi Pedagang Pasar

Pemerintah Kota Malang terus berupaya mencari jalan keluar terkait polemik rencana pembangunan Pasar Dinoyo yang mendapat tentangan dari para pedagang. Kabar yang beredar Jumat malam (25/3/11), Pemkot mengadakan pertemuan dengan perwakilan pedagang di salah satu kafe di dalam Mall Malang Town Square (Matos). Dari beberapa pihak menghadiri pertemuan tersebut. Pihak Pemkot, kabarnya diwakili Jefri dan Made, serta wakil dari Dinas Pasar Kota Malang, Eko. Sedangkan perwakilan dari investor diwakili Heri, Jupri dan Yuli dan lima orang perwakilan dari Persatuan Pedagang Pasar Dinoyo Kota Malang (P3DKM) juga ikut mendatangi pertemuan tersebut. Beberapa agenda yang dibahas pada pertemuan antara lain penawaran kepada investor untuk memenuhi permintaan pedagang dengan menempatkan posisi pasar tradisional dengan pasar modern yang sejajar.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Zulastri pedagang pasar Dinoyo mengatakan bahwa:

“Kami pedagang tradisional selama ini memang ditindas, kami ingin dalam proses pembangunan itu, entah dalam bentuk komunikasi atau yang disebut sosialisasi gitu secara terbuka toh.... soalnya saya juga selama ini tidak tau dalam bentuk komunikasi itu kapan di lakasanakan tapi yang jelas secepat lah kalau memang mau di bangun mol itu., pendapatan kami berkurang loh mas kalu di pasar penampungan sementara. untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja tidak cukup, yooo opo katanya kalau nanti kita di pindah di pasar baru, pasti lebih baik, dari dulu ngomongnya kaya gitu terus kami bosan dengan janji-janji seperti itu. kita ini pedagang yang rata-rata latar belakang pendidikan rendah, kita cuman ikut-ikut aja perturan pemerintah, yah... kami berharap pemerintah pro toh.... sama rakyat kecil, rencana dalam membangun pasar tradisional “yang katanya pasar tradisional yang bergaya modern itu lo mas bisa menambah penghasilan pedagang, karena berbasis tradisional modern”. yah.... kalau itu baik untuk pedaggang saya setuju ajalah” (Hasil wawancara pada tanggal 10 September 2012 jam 10.00 WIB)

Alternatifnya, menempatkan pasar modern di sebelah barat dan pasar tradisional di sebelah timur dengan membebaskan lahan sembilan ruko yang ada. Tujuannya, agar pasar tradisional dan pasar modern, nantinya, dapat dibangun dan sama-sama berhadapan langsung dengan jalan utama.

Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris P3DKM Alimin membenarkan adanya pertemuan itu. Bahkan, kini pembebasan lahan sembilan ruko sudah mulai dijalankan oleh investor. “Kabarnya sudah tujuh ruko bersedia lahannya dibebaskan.

Salah satu hasil mediasi itu, investor setuju merubah site plan sesuai dengan keinginan pedagang. Berikutnya, akhir November 2011 silam pedagang bersedia pindah ke tempat penampungan sementara di Merjosari. Bila sesuai jadwal, pembangunan dimulai pada Januari 2012 dan ditarget selesai pertengahan tahun depan. Pedagang juga menolak sistem ganti rugi karena khawatir investor nantinya menjual kios dengan harga tinggi. Padahal, investor hanya memberikan ganti rugi kepada pedagang antara Rp 5,5 juta hingga Rp 53,5 juta, tergantung luas kios’ kios di Pasar Dinoyo ukuran 1,5 x 2 meter dihargai Rp 14,25 juta, ukuran 1,5 x 2 meter Rp 26,25 juta, ukuran 2 x 2 meter Rp 35 juta, dan kios ukuran 3 x2 meter Rp 52,5 juta. Jumlah kios di Pasar Dinoyo sebanyak 1.398 unit.

4.2. Pembahasan Penelitian

4.2.1. Pemicu Atau Penyebab Penentangan Para Pedagang

Di sinilah manusia dan masyarakat tak terkecuali berada dalam penguasaan dan manipulasi teknologi. Selain instrumentalisasi, manusia juga terdominasi dengan istilah operasionalisasi. Permasalahan dalam bingkai teknologis. Ketika terdapat permasalahan pedagang pasar dinoyo tidak setuju dengan penggusuran pasar, yang dilakukan pemerintah, malah menganggap keluhan ini terlalu kabur. Karenanya perlu dioperasionalisasikan. Artinya, perlu diterjemahkan dalam situasi dan tingkah laku yang konkrit. penggusuran tersebut melekat makna pemaksaan dan kekerasan oleh kolaborasi Dalam penguasa yang secara politik maupun ekonomi kuat. Hampir tidak ada dialog dan penyelesaian masalah secara damai, win-win solution dalam penggusuran. Yang ada hanyalah raungan mesin kekuasaan dan jerit tangis tergusur.

Adanya indikasi perlawanan tersebut makin lama makin redup seiring dengan berjalannya waktu dan kukuhnya pemerintah (dan pengusaha) dengan pendirian awal. Walau demikian, secara personal pedagang tetap berharap pemerintah mendengarkan nasib mereka. Dengan harapan yang tipis, pedagang tetap melakukan perlawanan melalui jalur hukum.

Sementara itu, upaya resolusi konflik dapat dibedakan atas dua, yaitu konsiliasi dan mediasi. Konsiliasi dilakukan oleh pihak pemerintah dan mediasi dilakukan oleh institusi di luar kelompok pedagang dan investor, pihak Pemerintah lebih memilih memihak salah satu pihak, yakni investor sehingga konfllik pun tidak terselesaikan, malahan

(5)

LP2M Universitas Hein Namotemo

81

menjadi luas. Para pedagang menolak karena mereka diharuskan kembali membayar untuk sewa kios, selain itu juga karena sempitnya lokasi juga menjadi alasan bagi para pedagang untuk pindah. Sementara itu, warga merjosari juga menolak, salah satu alasannya karena nantinya dikhawatirkan akan terjadi kemacetan karena jalan di daerah merjosari sempit.

Rencana Pemkot Malang yang menyulap Pasar Dinoyo menjadi mall sejauh ini memang ditentang keras pedagang di sana. Mereka menganggap pembangunan pasar itu tak mengakomodasi kepentingan pedagang kecil. Mereka meminta agar site plan pembangunan pasar itu dirubah untuk mengakomodasi pedagang kecil. Memang dalam perspektif ekonomi modern, pasar modern adalah salah satu piranti ataupun simbol pembangunan ekonomi, dimana tenaga kerja, pajak disemaikan secara intens pada pasar modern. Namun Kalau dianalisis dengan Teori Konflik borok-borok dari pasar modern akan dapat dihidangkan. Ini berpangkal dari pertanyaan, Siapa yang mengkonstruksi untuk apa Mengkonstruksi dan siapa yang Diuntungkan dalam siklus pasar modern. Bertitik tolak dari teori Konflik, Dahrendorf mendeskripsikan hanya ada dua golongan dalam analisis konflik, yaitu orang yang berkuasa dan orang yang dikuasai. Kalau dihubungkan dengan pasar Modern, maka orang yang berkuasa adalah pemilik Modal (pedagang), sedangkan orang yang dikuasai adalah konsumen, pedagang dalam prakteknya adalah orang yang diutungkan dari proses permainan yang dioperasionalkan pada pasar modern.

4.2.2. Komunikasi Antara Pemerintah Daerah Dengan Organisasi Pedagang Pasar

Sebanyak 1.300 pedagang Pasar Dinoyo segera menempati tempat penampungan sementara yang berada di wilayah Kelurahan Merjosari, Kota Malang. Menurut juru bicara Persatuan Pedagang Pasar Dinoyo Kota Malang (P3DKM) M Khusaeni, setelah tahap peresmian tempat penampungan sementara ini, akan dilanjutkan dengan sosialisasi kepada para pedagang, study banding, dan mobilisasi perpindahan pedagang. Sosialisasi akan dilakukan untuk menata penempatan pedagang di tempat penampungan sementara. ”Kami sudah melakukan proses verifikasi dan finalisasi data jumlah pedagang. Kami juga sudah melakukan rasio kecukupan jumlah pedagang dengan tempat penampungan sementara. Hasilnya mencukupi,” tegasnya, kemarin. Hasil finalisasi data, ada 1.300 pedagang yang akan menempati tempat penampungan sementara. Sela in itu, juga ada 350 pedagang kaki lima (PKL) yang akan menempati

lahan di belakang tempat penampungan sementara. Semuanya sudah tergabung di dalam Koperasi Pasar Dinoyo (Kopadin).

Kepala Dinas Pasar Kota Malang Bowo Soeprastyo memastikan, tempat penampungan sementara ini sudah mencukupi kebutuhan yang diperlukan pedagang. Di tempat penampungan sementara ini, akan tersedia beberapa blok, mulai Blok A - K. Blok A akan ditempati pedagang kelontong, Blok B untuk toko emas, pedagang buah, bunga, dan warung, Blok D untuk pedagang pracangan, sembako dan meniman kaleng, dan Blok E untuk pedagang palawija.

Sementara Blok F untuk pedagang ayam potong,ikan,dan daging, Blok G untuk pedagang makanan; dan Blok K untuk aneka dagangan. Tempat penampungan sementara ini juga menyediakan lahan parkir seluas 5.000 meter persegi, sehingga parkir kendaraan tidak akan mengganggu kelancaran lalu lintas karena tidak menggunakan badan jalan. Pimpinan PT Citra Gading Asritama Heri Mursyid selaku investor pembangunan Pasar Dinoyo mengaku, pembangunan Pasar Modern Dinoyo sudah tidak ada masalah lagi.

Pasar modern tersebut akan diberi nama Mall Dinoyo City. ”Pembangunan pasar modern akan dimulai pada awal tahun 2012 mendatang. Dijadwalkan, pada pertengahan 2013 pembangunan pasar modern sudah selesai, ”terangnya. Yuswantoro Untuk pembongkaran pasar lama dijadwalkan akan dimulai pada 19-30 Desember mendatang. Setelah pasar modern terbangun akan dilanjutkan dengan pembangunan Mall Dinoyo City.

5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian tentang Penentangan Pedagang Pasar Tradisional Terhadap Proses Pembangunan Pasar Modern maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

Keberadaan pasar tradisional perlu dipertahankan, karena pasar tradisional merupakan salah satu sumber kemajuan perekonomian kerakyatan di Indonesia. Pasar tradisional merupakan sumber penghidupan bagi banyak orang dan merupakan salah satu bentuk kegiatan Unit Usaha Kecil dan Menengah. Pasar berfungsi sebagai tempat pelayanan untuk masyarakat memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, keberadaannya saat ini sudah mulai terlupakan oleh keberadaan pasar modern. Kondisi ini merupakan fenomena yang memprihatinkan mengingat sebagian besar masyarakat Indonesia tergolong dalam kelas ekonomi menengah ke bawah yang

(6)

LP2M Universitas Hein Namotemo

82

menggantungkan hidupnya kepada pasar tradisional, misalnya sebagai pedagang maupun pekerja.

5.2. Saran

Bertautan dengan simpulan yang telah dipaparkan di atas, maka penulis mengharap penelitian ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam pengelolaan pasar modern dan tradisional di kota Malang. Selanjutnya, dalam pembangunan pasar modern seharusnya juga dapat mempertimbangkan beberapa aspek, antara lain: peraturan perundangan, dampak sosial, ekonomi, dan tata kota. Pendekatan secara kekeluargaan dari pemerintah kota Malang, seyogyanya dapat lebih diintensifkan. Hal ini untuk mereduksi potensi konflik sebagai akibat pembangunan pasar modern.

DAFTAR PUSTAKA

Animous. 2007 Kajian Dampak Ekonomi Keberadaan Hypermarket Terhadapritel/Pasartradisional.BPS.2009. Damsar, Pengantar Sosiologi Ekonomi Jakarta:

Gravindo Persada, 2002

Direktorat Bina Pasar dan Distribuís Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Tahun Anggaran 2004

Dokumen , 2011, Organisasi Dinas Pasar Dinoyo Kabupaten Malang,

http://www.malangtimes.com.Febrari 7 2012 Wikipedia bahasa Indonesia, “Pengertian Pasar”.

(daring) http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar. januari, 2, 2012

Lembaga Penelitian SMERU, April Jun/2007, “Pasar

Tradisional di Era Persaingan Global”

Meleong, Lexy J., Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Off set, 2006.

Permendagri Nomor 70/M-DAG/PER/12/2013

Tentang

Pedoman

Penataan

Dan

Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat

Perbelanjaan Dan Toko Modern

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan PPDB MAN 19 Jakarta dengan program khusus ini dilakukan secara daring agar selektif, berkualitas dan akuntabel perlu disusun suatu Petunjuk Teknis yang dapat

Yaitu untuk menghasilkan sistem informasi penjualan tiket Perusahaan Otomotif Aneka Jaya yang berbasis komputer yang dapat membantu proses pembuatan laporan keuangan yang

Alasan yang bersifat yuridis dari penundaan tersebut adalah kebijakan presiden yang berlandaskan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2006 tentang Bantuan Timbal Balik

Dari hasil bimbingan teknis yang telah dilakukan Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara pada tujuh kabupaten dan kota tersebut, sebanyak 733 desa telah mengimplementasikan

Hamzah Qatha‟ berupa Hamzah yang selalu diucapkan dengan ber-harkah fathah, dhammah atau kasrah.Tidak gugur pengucapannya baik di awal permulaan kalimat atau ditengah-tengah

Dengan demikian untuk para investor di Bursa Efek Indonesia sebelum mengambil keputusan dalam membeli saham disarankan untuk mempertimbangkan frekuensi perdagangan

Sebuah penelitian (disertasi) yang menulis tentang analisa akar sejarah metode susastra dalam tradisi Islam. Tulisan ini mengulas wacana susastra Alqur’an abad ke

Untuk menguji keberhasilan proses registrasi yang telah dilakukan, maka dapat dilakukan pencarian identitas pasien tersebut menggunakan Menu Pencarian Data Pasien Lama,