• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Geografis Penentuan Lokasi Pembangunan Lembaga Bimbingan Belajar Berbasi Web dengan Metode Brown Gibson (Study Kasus Kota Malang).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sistem Informasi Geografis Penentuan Lokasi Pembangunan Lembaga Bimbingan Belajar Berbasi Web dengan Metode Brown Gibson (Study Kasus Kota Malang)."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

1

Sistem Informasi Geografis Penentuan Lokasi Pembangunan Lembaga Bimbingan Belajar Berbasi Web dengan Metode Brown Gibson (Study Kasus Kota Malang).

Yudharma Wibawa 1), Anjik Sukmaaji, S.Kom.,M.Eng 2), Vicky M Taufik, SE.Ak.,S.Kom 3)

1)

Mahasiswa S1 Sistem Informasi STIKOM Surabaya, 2) Dosen Jurusan Sistem Informasi STIKOM Surabaya, 3) Dosen Jurusan Sistem Informasi STIKOM Surabaya

e-mail: 1) lostyudha@gmail.com, 2) anjik@stikom.edu, 3) vicky.mtaufik@yahoo.co.id

Abstract

In building a tutoring agency needed a surveyor to survey the location that meets the criteria. By sending a surveyor, will cost between 100,000 rupiah’s to surveys per day to 150,000 rupiah’s depending on the policy of each agency administrator guidance. And in doing a survey a surveyor may take a week because a manager requires a minimum of 4 locations that meet the selection criteria of these managers. This makes the process of finding the location of the Institute of tutoring is becoming less effective and efficient. One solution to solve these constraints is using Geographic Information System application Siting Agency Web-based Tutoring Method with Brown Gibson. Through the application, a manager can reduce the cost and time of the survey due to a Geographic Information System manager will get the information anywhere existing alternative location in the city of Malang..

Keywords: Determination of the location of tutoring agency, LBB, Infomrasi Geographical

Systems, Brown Gibson. Pendahuluan

Seiring dengan berkembangnya dunia pendidikan,

standarisasi pendidikan terus ditingkatkan oleh pemerintah, hal ini dilakukan agar pendidikan di Indonesia dapat mengejar ketertinggalan dengan negara – negara lainnya. Dewasa ini dengan semakin meningkatnya standarisasi pendidikan terutama di kota Malang, maka semakin banyak pula

lembaga-lembaga yang berkonsentrasi untuk membantu

meningkatkan mutu SDM (siswa-siswi) dengan cara membangun Lembaga bimbingan belajar di kota Malang. Akan tetapi pengelola Lembaga merasa kesulitan untuk mencari lokasi pembangunan Lembaga bimbingan belajar karena tidak adanya informasi yang menyediakan lokasi-lokasi baru di

(2)

2 kota Malang, yaitu informasi tentang lokasi yang tepat untuk pembangunan Lembaga bimbingan belajar, sehingga pengelola Lembaga tersebut menugaskan seorang surveyor untuk survey langsung ke lapangan mencari lokasi kosong yang sesuai dengan harapan pengelola. Sedangkan biaya yang dibutuhkan untuk survey lokasi pembangunan Lembaga bimbingan belajar ini terinci satu harinya mencapai 135.000 rupiah (Primagama), 150.000 rupiah (SSC), 100.000 rupiah (Ganesha) dan untuk survey lokasi tersebut dibutuhkan minimal satu minggu karena seorang pengelola membutuhkan minimal 4 pilihan lokasi yang memenuhi kriteria agar lokasi ajuan tersebut di ACC.

Untuk memilih sebuah lokasi pembangunan Lembaga bimbingan belajar, dibutuhkan faktor-faktor

dan kriteria pada lokasi yang akan dibangun tersebut. Penentuan faktor dan kriteria dalam pemilihan pembangunan Lembaga bimbingan belajar ini sudah dilakukan wawancara dengan beberapa pengelola Lembaga bimbingan belajar di beberapa daerah di Malang dan Surabaya. Dengan dilakukan wawancara tersebut maka didapatkanlah faktor pertimbangan untuk membangun sebuah Lembaga bimbingan belajar adalah letak dan jarak yang dekat dengan sekolahan khususnya Sekolah Negeri, jumlah angkot yang lewat, letak kompetitor, lokasi yang dekat dengan perumahan penduduk. Data yang didapatkan berupa peta kota Malang, data lokasi Lembaga Bimbingan Belajar di kota Malang, data sekolah negeri SD-SMA negeri di kota Malang, data jumlah angkutan umum yang lewat per

(3)

3 jamnya, dan data perumahan yang ada di kota Malang.

Pemilihan faktor dan kriteria untuk membangun sebuah Lembaga bimbingan belajar ini dapat diterapkan dalam metode Brown Gibson. Dengan metode Brown Gibson ini pengelola lembaga dapat dibantu untuk mencari lokasi pembangunan yang berpotensi dengan adanya Decision Support System yaitu penentuan faktor, kriteria serta ranking prioritas. Faktor-faktor yang telah disebutkan diataslah yang nantinya akan dimasukkan kedalam sistem ini menjadi faktor pemilihan dalam pembangunan Lembaga Bimbingan Belajar. Penentuan faktor, kriteria serta ranking prioritas ini dapat mempengaruhi hasil rekomendasi lokasi yang baru untuk user nantinya. Selain itu aplikasi ini juga disajikan dalam bentuk web sehingga lembaga dapat mengakses halaman ini kapan dan dimana saja dengan mudah untuk mendapatkan informasi mengenai tempat yang berpotensi untuk pembangunan lokasi baru dengan mudah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dibuatlah tugas akhir ini yang berjudul SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENENTUAN LOKASI

PEMBANGUNAN LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BERBASIS

WEB DENGAN METODE BROWN GIBSON.

METODE

Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem komputer yang mempunyai kemampuan pemasukan, pengambilan, analisis data dan tampilan data geografis yang sangat berguna bagi pengambilan keputusan. Sistem Informasi Geografis dirancang untuk secara efisien memasukkan, menyimpan, memperbaharui, memanipulasi, menganalisa dan

menyajikan semua jenis informasi yang berorientasi geografis (ESRI, 1990).

Brown Gibson

Metode Brown Gibson dikembangkan oleh P. Brown dan D. Gibson pada tahun 1972. Metode ini digunakan untuk menganalisa alternatif lokasi yang dikembangkan berdasarkan konsep “Preference Of Measurement” yang mengkombinasikan faktor subjektif dan objektif. Metode Brown Gibson biasa digunakan untuk pengambilan keputusan yang memiliki multi atribut (Ammarapala dan Luxhoj, 2000).

(4)

4 PHP

PHP merupakan bahasa berbentuk script yang disertakan dalam dokumen HTML, bekerja di sisi server sehingga script-nya tak tampak di sisi client. PHP dirancang untuk dapat bekerja sama dengan database server dan dibuat sedemikian rupa sehingga pembuatan

dokumen HTML yang dapat mengakses database menjadi begitu mudah atau secara umum dokumen yang dihasilkan adalah dokumen WEB Dinamis.

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Sistem

Gambar 1. Gambaran Umum Sistem Informasi Geografis Penentuan Lokasi

Pembangunan Lembaga Bimbingan Belajar Berbasi Web dengan Metode Brown Gibson

Seorang pengelola nantinya harus mengakses web penentuan lokasi LBB dengan metode Brown Gibson ini untuk mendapatkan saran lokasi dari Sistem, tentunya dengan perhitungan Metode Brown Gibson. Setelah Pengelola tersebut menginputkan kebutuhan

prioritas kriteria pada sistem yang penulis bangun ini, nantinya sistem akan menampilkan saran lokasi Alternatif mulai dari yang sangat disarankan dan tidak disarankan.

Setelah sistem menampilkan saran lokasi Alternatif yang sesuai dengan

(5)

5 inputan kriteria pengelola, maka pengelola tersebut hanya perlu langsung menugaskan seorang surveyor untuk melakukan survey ke lokasi yang menjadi saran utama dari sistem agar biaya dan waktu survey dapat diminimalkan.

Setelah seorang surveyor ini melakukan survey dan capture lokasi maka selanjutnya adalah kebijakan dari pengelola itu sendiri untuk menerima

atau tidaknya saran lokasi dari sistem yang penulis bangun ini. Jika saran lokasi pertama tidak disetujui oleh pengelola, maka pengelola tersebut masih bisa dapat memilih saran lokasi kedua, ketiga dan seterusnya sesuai dengan saran dari sistem.

System Flow Penentuan Lokasi LBB dengan metode Brown Gibson

Document Flow Penentuan Lokasi LBB baru

Surveyor Manager Mulai Akses Web Penentuan lokasi LBB dengan Metode Brown Gibson Web Penentuan lokasi LBB dengan metode Brown gibson Lokasi alternatif Printing Map Print Map Print Map Survey lokasi Capture Lokasi Selesai Foto lokasi Foto lokasi Setuju? ya tdk Input Prioritas kriteria (faktor objektif dan subjektif) Temp

(6)

6 Penjelasan Gambar 3 :

Gambar 3 menjelaskan bagaimana alur proses dari sistem yang penulis rancang. Pada sistem yang penulis rancang ini terdapat 2 entitas yang sama dengan sistem lama yaitu manajer dan surveyor. Proses yang pertama dilakukan adalah seorang manajer mengakses web penentuan lokasi LBB dengan metode Brown Gibson yang penulis bangun, yang kemudian manajer tersebut melakukan input prioritas kriteria pilihannya agar sistem ini dapat melakukan perhitungan dari prioritas kriteria yang diinputkan manajer. Sistem akan menampilkan data lokasi yang disarankan dari yang terbaik nomor satu sampai lokasi yang berada diurutan paling bawah untuk pembangunan LBB nantinya. Data lokasi alternatif yang ditampilkan diambil sistem dari database alternatif dan temp. Setelah lokasi ditampilkan manajer hanya tinggal melakukan printing map dari lokasi yang disarankan oleh sistem yang nantinya akan diberikan pada surveyor. Hasil dari print map tadi akan diserahkan pada seorang surveyor yang nantinya melakukan survey ke lokasi yang manajer inginkan tersebut. Setelah sampai pada lokasi yang sesuai dengan

print map dari manajer seorang surveyor tinggal melakukan foto lokasi dan menyerahkan foto tersebut pada manajer lagi untuk disetujui atau tidaknya. Jika manajer tersebut tidak setuju dengan lokasi yang sistem sarankan maka proses kembali pada display lokasi alternatif lain yang disarankan sistem dan menuju proses surveyor melakukan survey lagi. Tetapi jika manajer setuju pada lokasi pertama yang sistem sarankan maka proses selesai.

(7)

7 Data Flow Diagram (Context Diagram)

Data lokasi alternatif Data Kriteria

Informasi data lokasi pembangunan

Informasi Kriteria permintaan

Informasi kriteria pembangunan Informasi kriteria permintaan User

Data update Data input

1

Sistem Informasi Geografis Penentuan Lokasi LBB

+

Admin

User

Gambar 4. Data Flow Diagram (Context Diagram)

Penjelasan Gambar 4 :

Gambar 4 menunjukkan sistem ini memiliki 2 entitas yaitu User dan Admin. Peran admin disini adalah memberikan data input dan update yang dibutuhkan sistem ini seperti halnya data lokasi LBB yang sudah ada di kota Malang, data lokasi alternatif yang disarankan untuk pembangunan beserta jumlah investasinya, data lokasi SD, SMP dan SMA Negeri yang ada dikota Malang, data trayek dan data

perumahan. Tugas Admin yang kedua adalah input kriteria yang dibutuhkan sistem menentukan lokasi pembangunan LBB.

Sedangkan User disini hanya dapat melakukan input data lokasi alternatif saja tanpa bisa melakukan update data. User akan mendapatkan informasi kriteria agar user dapat menginputkan kriteria apa saja yang dibutuhkan untuk membangun LBB. User akan memberikan umpan balik

(8)

8 pada sistem berupa inputan kriteria yang diinginkan kemudian sistem akan memberikan umpan balik lokasi alternatif yang memenuhi kriteria inputan User. Proses terakhir admin mendapat umpan balik dari sistem berupa informasi kriteria permintaan User.

Data Flow Diagram (Level 1)

Data lokasi alternatif

Flow_75 Flow_74 Flow_73 Flow_72 Data Kriteria Data Kriteria Flow_41 Flow_39 Flow_23

Informasi Kriteria permintaan

Informasi data lokasi pembangunan

Informasi kriteria pembangunan Informasi kriteria permintaan User

Data Peta Data update

Data input Admin

AdminAdminAdmin

User UserUser 1

Input dan update Data

2

Proses Penentuan Lokasi

1 Lokasi Alternatif 4 Lokasi LBB 5 Login 6 SD 7 SMP 8 SMA User

(9)

9 Penjelasan Gambar 5 :

Gambar 5 menunjukkan Data Flow Diagram (Level 1) Sistem penentuan lokasi LBB. Pada Data Flow Diagram (Level 1) ini terdapat 2 proses yaitu proses input dan update data serta Proses Penentuan lokasi. Yang berhak melakukan proses input dan update data disini hanya Admin saja sedangkan user hanya dapat melakukan input data lokasi alternatif saja. Proses input data disini tersedia 6 database yaitu database User, SD, SMP, SMA, LBB dan database alternatif. Sedangkan untuk proses update hanya bisa dilakukan pada database LBB, database alternatif dan database User. Proses yang kedua adalah proses penentuan lokasi yang hanya terhubung dengan database Alternatif karena dalam proses penentuan lokasi disini user hanya membutuhkan informasi dari lokasi alternatif yang diberikan sistem saja.

Flowchart admin (input dan update data) Mulai Input/ update? Update Data Peta Selesai Input Logout Menu web admin Input Update data

Gambar 6. Flowchart untuk seorang admin (input update data)

Penjelasan Gambar 6 :

Gambar 6 menjelaskan proses yang terjadi ketika seorang admin akan melakukan proses input atau update data. Proses yang pertama kali seorang admin lakukan adalah masuk dalam menu web dan melakukan decision input atau update data. Jika admin melakukan input maka sistem akan mengeluarkan output data peta yang telah di input sedangkan jika admin melakukan proses update maka sistem juga akan memberikan output berupa data peta yang telah diupdate.

(10)

10 Setelah proses input atau proses update selesai maka admin akan melakukan logout untuk keluar dari sistem. Setelah proses logout maka jalannya proses input dan update ini berakhir.

Flowchart Sistem Penentuan lokasi LBB dengan Metode Brown Gibson

Mulai

Prioritas kriteria = range 1- 6 Faktor uang (objektif) = range 1- 10 Faktor kriteria (subjektif) = 10 - faktor uang

Read data input

Hitung OFi = [Ci . ∑(1/Ci)]ˉ¹ Ci = jumlah investasi

j = ranking prioritas Wj = forced – choice pairwise

comparison

Rij = pairwise comparison SFi = 0 LPMi = 0 K = faktor uang/10

Hitung j = sum ranking/jumlah ranking

Wj = bandingkan ranking

Rij = Bandingkan

faktor kriteria Sfi = ∑(Wj.Rij) LPMi = k (OFi) + 1 (1-k)(SFi) Read

LPMi DESC Selesai

Gambar 7. Flowchart Sistem Penentuan lokasi LBB dengan Metode Brown Gibson

Penjelasan Gambar 7 :

Gambar 7 diatas menjelaskan bagaimana jalannya sistem penentuan

lokasi LBB dengan Metode Brown Gibson yang ditampilkan dalam bentuk

(11)

11 Flowchart. Berikut ini adalah penjelasan daripada Flowchart system : 1. Pertama adalah input kriteria-kriteria

apa saja yang dibutuhkan untuk menentukan suatu lokasi LBB.

2. Setelah inputan kriteria selesai maka sistem akan mengambil nilai C1 yaitu nilai perhitungan biaya tiap-tiap lokasi untuk dibangun sebuah LBB. 3. Setelah C1 tiap lokasi didapat maka

dilakukan perhitungan OFI (performance measurement). OFI disini adalah nilai faktor objektif yang nantinya akan digunakan untuk pembanding faktor subjektif.

Langkah selanjutnya ada melakukan matrik perbandingan atau dalam metode Brown Gibson ini disebutkan dengan forced choice pairwise comparison. “forced choice pairwise comparison” prinsipnya adalah membandingkan dan menilai suatu faktor subjektif terhadap faktor

subjektif secara berpasangan (pairwise) yang penilaiannya didasarkan pada : - Lebih baik diberi point = 1

- Sama baik diberi point masing-masing = 1

- Sama jelek diberi point masing-masing = 0

- Lebih jelek diberi point = 0

4. Proses selanjutnya adalah menentukan Rij yaitu ranking faktor subjektif. Jika Rij sudah didapat maka tinggal menentukan nilai dari SFI yaitu Estimasi dari ukuran faktor performance faktor subjektif.

Setelah SFi terhitung maka sistem akan meminta pembobotan antara faktor subjektif dan objektif agar nantinya inputan pembototan dari user diteruskan dengan perhitungan LPMi. LPMi ini adalah nilai akhir yang nilainya akan diurutkan jika nilainya paling besar maka lokasi yang mempunyai nilai LPMi terbesar inilah yang menjadi prioritas pertama untuk pembangunan LBB. Berikut selanjutnya LPMi terbesar kedua dan sampai lokasi yang mempunyai nilai LPMi paling kecil.

(12)

12 HASIL DAN PEMBAHASAN

Halaman utama web Penentuan lokasi LBB dengan metode Brown Gibson

Gambar 8. Halaman utama web (admin) \

Gambar 9. Halaman utama web (user)

Penjelasan Gambar 8 :

Gambar 8 diatas menunjukkan tampilan web penentuan lokasi LBB dengan metode Brown Gibson untuk

admin yang penulis bangun. Menu-menu dan fungsi-fungsi yang digunanakan untuk mengakses aplikasi ini antara lain adalah :

(13)

13 1. Input lokasi alternatif , gunanya

untuk masuk ke halaman web input data lokasi alternatif baru.

2. Input lokasi LBB, gunanya untuk masuk ke halaman web input data lokasi LBB baru.

3. Penentuan lokasi, gunanya untuk masuk kehalaman web perhitungan Brown gibson.

4. Update lokasi alternatif, gunanya untuk masuk ke halaman web manipulasi data lokasi alternatif yang sudah ada(edit dan delete). 5. Update user, gunanya untuk masuk

ke halaman web manipulasi data user yang sudah ada (edit dan delete).

6. Logout, untuk masuk ke halaman web utama sebelum login.

Penjelasan Gambar 9 :

Gambar 9 diatas menunjukkan tampilan web penentuan lokasi LBB dengan metode Brown Gibson untuk user yang penulis bangun. Menu-menu

dan fungsi-fungsi yang digunanakan untuk mengakses aplikasi ini antara lain adalah :

1. Input lokasi alternatif , gunanya untuk masuk ke halaman web input data lokasi alternatif baru.

2. Input lokasi LBB, gunanya untuk masuk ke halaman web Input data lokasi LBB.

3. Penentuan lokasi, gunanya untuk masuk kehalaman web perhitungan Brown gibson.

4. Logout, untuk masuk ke halaman web utama sebelum login.

5. Contact admin, gunanya untuk masuk ke halaman contact admin untuk mengirimkan email berita atau saran terhadap sistem.

(14)

14 Halaman web perhitungan dengan metode Brown gibson

Gambar 10. Halaman web perhitungan dengan metode Brown Gibson

Penjelasan Gambar 10 :

Gambar 10 diatas menunjukkan tampilan web perhitungan dengan metode Brown Gibson yang penulis bangun. Menu-menu dan fungsi-fungsi yang digunanakan untuk mengakses aplikasi ini antara lain adalah :

1. Jumlah SD, SMP, SMA, Perumahan, Trayek dan Kompetitor adalah inputan prioritas dari masing-masing

kriteria tersebut bernilai range angka 1 - 6.

2. Faktor uang dan faktor kriteria adalah input pembanding antara faktor subjektif dan objektif bernilai range angka 1 - 10.

3. Button hitung, fungsinya untuk memulai perhitungan inputan dari user dengan menggunakan metode Brown gibson.

(15)

15 4. Link “Back to map”, fungsinya untuk

merujuk kembali pada halaman web utama.

5. Button “show” adalah spoiler untuk menyembunyikan dan memunculkan perhitungan LPMi dengan metode Brown Gibson dari inputan user untuk mendapatkan lokasi alternatif yang sesuai dengan kriteria.

6. Button “show” adalah spoiler untuk menyembunyikan dan memunculkan grafik nilai LPMi dari perhitungan dengan menggunakan metode Brown gibson.

KESIMPULAN

Berdasarkan implementasi dan evaluasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Aplikasi Sistem Informasi Geografis berbasis web yang dibangun ini dapat menentukan lokasi untuk pembangunan Lembaga bimbingan belajar sesuai

dengan kriteria kebutuhan pengelola.

2. Dengan digunakannya metode Brown Gibson pada aplikasi ini, maka sistem dapat menentukan lokasi Lembaga bimbingan belajar sesuai dengan faktor dan kriteria dari inputan pengelola.

3. Peta Kota Malang dapat dipetakan dan ditampilkan pada Web-SIG yang dibangun ini dengan koordinat yang akurat sesuai dengan koordinat sebenarnya.

SARAN

Adapun saran yang dapat diberikan kepada peneliti berikutnya apabila ingin mengembangkan sistem yang telah dibuat ini agar menjadi lebih baik adalah:

1. Sistem Informasi Geografis penentuan lokasi Lembaga bimbingan belajar yang dibangun ini dapat diperluas cakupannya atau dikembangkan untuk kota-kota lain selain Kota Malang yang sudah

(16)

16 menjadi study kasus penulis saat ini.

2. Tampilan Peta pada aplikasi yang dibangun ini dapat disempurnakan sehingga dapat terlihat lebih jelas tiap-tiap bagian dari legendnya. 3. Kriteria lain yang belum tercantum

pada aplikasi ini dan dirasa dibutuhkan oleh pengelola Lembaga bimbingan belajar untuk menentukan lokasi pembangunan Lembaga bimbingan belajar harap ditambahkan, sehingga nantinya hasil yang didapatkan kedepannya diharapkan bisa menjadi suatu keputusan yang terbaik.

RUJUKAN

Ammarapala, Veeris and James T. Luxhoj. 2000. A Review Of The Brown Gibson Model For Multi Attribute Decision Making. London : Duke of York Inn.

Depdikbud, 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka

Edy Winarno, Ali Zaki. 2010. Easy Web Programming With PHP plus

HTML 5. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Eko Maryono. 2008. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Lokasi Pendirian Perumahan dengan Menggunakan Metode Brown Gibson. Surabaya : STIKOM Surabaya.

Endy Muhardin. 2003. PHP Programming Fundamental dan MySQL Fundamental. Surabaya : ArtiVisi Intermedia.

Feridun M, Korhan O, and Ozacka A. 2005. Multi-Attribute Decision Making: An Application Of the Brown Gibson Model Of Weighted Evaluation. London : Sage.

Herlambang, Soendoro, dan Haryanto Tanuwijaya. 2005. Sistem Informasi: konsep, teknologi, dan manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Jogiyanto. 2005. Analisis Dan Disain. Yogyakarta : Andi Offset.

Kadir, Abdul, 2008. Dasar Pemrograman Web Dinamis Dengan PHP – Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi.

(17)

17 Rizky. Soetam. 2006. Interaksi Manusia dan Komputer. Surabaya : STIKOM.

Romeo. 2003. Testing dan Implementasi Sistem. Surabaya : STIKOM.

Vidya, Yohana. 2009. Aplikasi Sistem Informasi Geografis pada Perusahaan Federal Express sebagai Decision Support System. Lampung : Universitas Lampung

Gambar

Gambar 1.  Gambaran Umum  Sistem Informasi Geografis Penentuan Lokasi  Pembangunan Lembaga Bimbingan Belajar Berbasi Web dengan Metode Brown
Gambar 3. System Flow Penentuan Lokasi LBB dengan metode Brown Gibson
Gambar 4. Data Flow Diagram (Context Diagram)
Gambar 5. Data Flow Diagram (Level 1)
+5

Referensi

Dokumen terkait

• Romantic love is typically strong in early adulthood • Affectionate love increases during middle adulthood • Most married individuals are satisfied with their. marriages

[r]

Tugas dikumpulkan dan dipresentasi pada tanggal 28 November 2012 di kelas Psikologi

Menurut Jumlah Lembaga Pelatihan Kerja dan Instruktur/PSM Tahun 2012. NO JENIS LEMBAGA

Dasar: Mahasiswa memahami proses pengaruh sosial serta pengaruh hubungan interpersonal, intergroup dan intragroup terhadap individu dan kelompok.. Mampu membedakan

JUMLAH INSTRUKTUR TEKMEK BANGUNAN LISTRIK OTOMOTIF

[r]

Membuat mie dengan tepung terigu jenis protein sedang, proses pengadukan dan rolling-nya tidak selama dan sebanyak yang diperlukan jika menggunakan tepung terigu