• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI TENTANG PEMAHAMAN GURU-GURU PENJAS ORKES DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI SESUAI KURIKULUM KTSP DI SMA NEGERI KOTA PARIAMAN JURNAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI TENTANG PEMAHAMAN GURU-GURU PENJAS ORKES DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI SESUAI KURIKULUM KTSP DI SMA NEGERI KOTA PARIAMAN JURNAL"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI TENTANG PEMAHAMAN GURU-GURU PENJAS ORKES

DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI SESUAI KURIKULUM

KTSP DI SMA NEGERI KOTA PARIAMAN

JURNAL

OLEH :

ALFIQROAM KUMAR

NPM: 121001341126

KONSENTRASI PENDIDIKAN JASMANI KESAHATAN DAN REKREASI

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN JURNAL

STUDI TENTANG PEMAHAMAN GURU-GURU PENJAS ORKES

DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI SESUAI KURIKULUM

KTSP DI SMA NEGERI KOTA PARIAMAN

Nama

: ALFIQROAM KUMAR

NPM

: 1210013411268

Program Studi

: Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi

Jurusan

: Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas

: Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas

: Bung Hatta

Padang , Januari 2017

Disetujui Oleh:

Pembimbing I pembimbing II

Drs. Madri M, M.Kes, AIFO Ali Mardius, S.Pd, M.Pd

Mengetahui :

(3)

Drs. Madri M, M.Kes, Aifo

Alfiqroam Kumar 1), Drs. Madri M. M.Kes, AIFO 2), Ali Mardius, S.Pd, M.Pd 2)

1. Student of the concentration of health physical education and recreation

2. Lecture of the concentration of health physical education and recreation

The primary school teacher education and major

the faculty of teacher training and education

bung hatta university

ABSTRACT

Alfiqroam Kumar : Study of the orchestra physical education teachers in teaching physical education appropriate curriculum KTSP in SMA N Pariaman.

This study was begin based on field observasion about physical education teachers’s comprehension on learning based on curriculum KTSP. This study was aimid to see how far the teachers have been referred on the implementation of learning based on curriculum KTSPat SMA N pariaman. This study was descriptive research.the population of the stady were all orchestra teachers of phycial education in SMA N 2-6 Pariaman, the total of population ware 15. All population used as sample of this study (total sampling). This study used questionnaire teachnique . the question of this research were:1). How far the orchestra teachers of physical education have planed learning of phycial education according to the curriculum KTSP in SMA N pariaman, 2). How far the orchestra teachers of physical education have done learning of phycial education according to the curriculum KTSP in SMA N pariaman, 3).How far the orchestra teachers of physical education have evaluated learning of phycial education according to the curriculum KTSP in SMA N pariaman, the data was analized by used descriptive statistics with frequency tabulation. Based on analysis result : 1. Variabel of learning pland obtained achievement score of 86.13%, it was in good category. 2. Variabel of learning process obtained achievement score of 85.18%, it was in good category. 3. Variabel of learning evaluation obtained achievement score of 85.18%, it was in good category.

(4)

Alfiqroam Kumar 1), Drs. Madri M. M.Kes, AIFO2), Ali Mardius, S.Pd, M.Pd2)

1)

Mahasiswa Program Studi Konsentrasi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan

Rekreasi

2)

Dosen Program Studi Konsentrasi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan

Rekreasi

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Bung Hatta

ABSTRAK

Alfiqroam Kumar : Studi Tentang Pemahaman Guru-Guru Penjas Orkes Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Sesuai Kurikulum KTSP Di SMA Negeri Kota Pariaman

Penelitian ini diawali berdasarkan obsevasi lapangan tentang pehaman guru-guru pendidikan jasmani atas pembelajaran berdasarkan kurikulum KTSP. Tujuan penelitian adalah melihat seberapa jauh guru telah mengacu pelaksanaan pemeblajarna berdasarkan kurukulum KTSP di SMA Negeri Kota Pariaman. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dengan Populasi guru-guru penjas orkes Sekolah Menengah Atas Negeri 2-6 Kota Pariaman berjumlah sebanyak 15 orang. Semua populasi digunakan sebagai sampel penelitian(total sampling), Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data yaitu dengan penyebaran angket. Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah : (1). sejauh manakah guru penjas orkes telah merencanakan pembelajaran pendidikan jasamani sesuai kurikulum KTSP di SMA Negeri Kota Pariaman. (2). sejauh manakah guru penjas orkes telah melakukan pembelajaran pendidikan jasamani sesuai kurikulum KTSP di SMA Negeri Kota Pariaman. (3). sejauh manakah guru penjas orkes telah melakukan evaluasi pembelajaran sesuai kurikulum KTSP di SMA Negeri Kota Pariaman. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dengan tabulasi frekuensi.Ber dasarkan hasil analisis diperoleh : (1). variabel perencanaan pembelajaran diperoleh ketercapaian skor sebesar 85.13% berada pada kategori baik. (2). variabel proses pembelajaran diperoleh ketercapaian skor sebesar 86.18% berada pada kategori baik. (3). variabel evaluasi pembelajaran diperoleh ketercapaian skor sebesar 80.89% berada pada kategori baik. Kesimpulan bahwa ketiga variabel yang diteliti berada dalam kategori baik.

PENDAHULUAN

kurikulum merupakan program pendidikan yang berisi berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar serta terprogramkan, direncanakan dan dirancan sistemik atas dasar norma-norma yang berlaku, serta dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. UU no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan pasal 1 ayat 19, menyatakan bahwa “Kurikulum adalah seperangkat rancangan dan pengatur mengenai, isi, tambahan pelajaran serta cara

yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu”.

Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di setiap sekolah membuat guru menjadi semakin pandai, karena guru dituntut untuk merencanakan sendiri materi pelajaran berdasarkan Silabus dan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memberikan keleluasaan sekolah untuk mengembangkan kurikulum sendiri. Untuk dapat

(5)

melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sesuai dengan tujuan yang diharapkan tentu memerlukan komponen sekolah yang paham dan mempunyai sikap serta komitmen yang baik terhadap KTSP ini. Guru sebagai komponen sekolah mempunyai arti penting dalam melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum ibarat senjata, sedangkan guru adalah orang yang menggunakannya. Sebaik apapun kurikulum yang dibuat bila tidak diimbangi dengan kesiapan dan dedikasi yang baik dari guru maka kurikulum yang telah dibuat tidak akan tepat sasaran.

Diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dituntut adanya suatu perubahan pembelajaran yang interaktif antara guru dengan siswa. Dalam hal ini, gurulah yang mempunyai beban berat, karena guru harus bisa menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk tiap mata pelajaran, khsususnya mata pelajaran pendidikan jasmani. Guru harus bisa menyesuaikan diri terhadap perubahan kurikulum yang dimaksud disisi lain, Guru juga dituntut untuk mengembangkan kemampuannya mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan selalu berupaya untuk menguasai materi sebaik mungkin, berkreasi, berinovasi, serta menerapkan metode pembelajaran yang tepat sesuai yang dijelaskan.

Dari kutipan di atas, jelas guru harus memahami serta mampu melaksanakan proses pendidikan jasmani di sekolah. Dapat dikemukakan bahwa pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki peranan penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat. Persoalan yang muncul khususnya di dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga kesehatan adalah bagaimana membuat agar seorang guru harus mampu mengelola interaksi pembelajaran, mampu memahami hakekat belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi

aktivitas belajar, bagaimana proses belajar berlangsung dan ciri-ciri belajar dalam berbagai bidang, yakni pengetahuan, pemahaman, perasaan, minat, sikap, nilai dan keterampilan.

Dengan demikian guru akan mampu menentukan jenis gaya memimpin kelas yang akan dipakai. Hal ini akan mempengaruhi corak interaksi guru dan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran. Guru dituntut memiliki kinerja yang mampu memberikan dan merealisasikan harapan serta keinginan semua pihak, terutama masyarakat umum yang telah mempercayai sekolah dan guru dalam membina anak didik. Dalam meraih mutu pendidikan yang baik sangat dipengaruhi oleh kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya sehingga kinerja guru menjadi tuntutan penting untuk mencapai keberhasilan pendidikan.

Berdasarkan uraian di atas, sangat diperlukan kompetensi seorang guru terhadap pembelajaran pendidikan jasmani olahraga kesehatan sesuai kurikulum yang berlaku di sekolah, hal ini dapat dilihat dari beberapa faktor meliputi tingkat pendidikan guru, waktu, alat dan fasilitas, penggunaan metoda, pemanfaatan media, pemahaman guru, aplikasi kurikulum dan evaluasi hasil belajar, khususnya mata pelajaran penjas orkes.

METODE PENELITIAN

penelitian ini adalah bersifat deskriptif, yang bertujuan untuk mengungkapkan sesuatu apa adanya sebagaimana yang dikemukakan oleh Arikunto (1990:310) bahwa: “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tidak bermaksud untuk menguji hipotesis tertentu tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang sesuatu variabel, gejala atau keadaan tertentu”. Rencana ini mencakup persiapan untuk menentukan populasi, sampel, pembuatan angket dan pengumpulan data serta menyebarkan angket

Data yang dikumpulkan oleh peneliti dalam penelitian ini bersumber dari guru-guru penjas orkes yang terdiri dari guru-guru SMAN 2, SMAN 3, SMAN 4, SMAN 5, SMAN 6 tahun 2016 Sebagai sampel.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dengan Populasi guru-guru penjas orkes Sekolah

(6)

Menengah Atas Negeri 2-6 Kota Pariaman berjumlah sebanyak 15 orang. Semua populasi digunakan sebagai sampel penelitian(total sampling), Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data yaitu dengan penyebaran angket. Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah : (1). sejauh manakah guru penjas orkes telah merencanakan pembelajaran pendidikan jasamani sesuai kurikulum KTSP di SMA Negeri Kota Pariaman. (2). sejauh manakah guru penjas orkes telah melakukan pembelajaran pendidikan jasamani sesuai kurikulum KTSP di SMA Negeri Kota Pariaman. (3). sejauh manakah guru penjas orkes telah melakukan evaluasi pembelajaran sesuai kurikulum KTSP di SMA Negeri Kota Pariaman. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dengan tabulasi frekuensi.

Penelitian ini dilakukan pada di Sekolah Menengah Atas Negeri 2-6 Kota Pariaman pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017, tepatnya pada bulan Oktober-November 2016.

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian.

Uji instrumen penelitian dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabelitas data penelitian.Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel (Arikunto, 1989:160). Suatu angket dikatakan valid apabila item pernyataan pada angket tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh angket tersebut sedangkan suatu angket dikatakan reliabel bila jawaban terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Santoso, 2004 : 270).

Instrumen penelitian ini menggunakan uji coba terpakai, yaitu langsung diberikan pada sampel yang telah ditetapkan, dengan mengikuti ketentuan, bahwa setiap indikator variabel yang dituangkan dalam bentuk pernyataan diwajibkan lolos 80% memenuhi persyaratan uji validitas (Arikunto, 1989). Berdasarkan analisis yang dilakukan dari 92( sembilan puluh dua) item pernyataan mewakili setiap indikator, telah terbukti sebanyak 83butir (90.2%) memenuhi persyaratan

uji validitas. Artinya item pernyataan dimaksud dapat digunakan langsung sebagai instrumentasi pada responden yang telah ditetapkan.

1. Uji Validitas Butir Instrumen.

Validitas instrumen dihitung menggunakan analisis statistik korelasi product moment, dengan cara mengkorelasikan antara skor setiap butir instrumen dengan skor total setiap subjek (Arikunto, 1989:135). Hasil perhitungan uji validitas 92 item pernyataan, diperoleh korelasi butir-butir pernyataan yang memenuhi persyaratan untuk dianalisis sebagai data penelitian, adalah pernyataan yang mempunyai korelasi (r) >0.514 pada taraf signifikansi α 0.05, sedangkan pernyataan yang mempunyai korelasi < 0.514, tidak digunakan dalam analisis data penelitian (Hadi, 1986:360). Berdasarkan analisis diperoleh butir pernyataan yang dapat digunakan sebanyak 83 butir, sedangkan butir pernyataan yang dibuang sebanyak 9 butir(r<0.514), karena butir dimaksud dianggap tidak memenuhi persyaratan. Hasil perhitungan masing-masing butir pernyataan dapat dilihat pada lampiran.

2. Reliabilitas Instrumen Penelitian.

Untuk memperoleh reliabelitas instrumen penelitian, digunakan metoda belah dua (split-half method), dengan asumsi bahwa butir pernyataan yang genap maupun ganjil adalah homogen dan mengukur hal yang sama (Arikunto, 1989). Untuk menghitung tingkat reliabilitas digunakan formulasi korelasi Product Moment. Butir-butir pernyataan dibagi menjadi dua belahan. Belahan pertama bernomor ganjil dan belahan ke dua bernomor genap.Kemudian skor masing-masing pernyataan dijumlahkan.Selanjutnya dikorelasikan antara ke dua belahan tersebut. Hasil ini baru mengetahui reliabilitas setengah test, dilanjutkan dengan rumus Spearman Brown, maka diperoleh angka korelasi yang menyatakan tingkat reliabelitas suatu test. Hasil perhitungan reliabelitas instrumen penelitian adalah sebesar 0.993> rtab0.514.Hasil lengkap perhitungan dapat dilihat pada lampiran.

(7)

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum distribusi frekuensivariabel penelitian. Dalam deskripsi ini disajikan distribusi variabel perencanaan, proses dan evaluasi pembelajaran dalam studi tentang pemahaman guru-guru penjasorkes dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani sesuai kurikulum KTSP di SMA Negeri Kota Pariaman. Selanjutnya penyebaran jawaban responden berdasarkan klasifikasi dan distribusi data penelitian dapat dilihat sebagai berikut :

1. Perencanaan Pembelajaran

Penyajian data atas jawaban responden terhadap variabel perencanaaan pembelajaran guru penjasorkes dalam bentuk distribusi frekuensi dapat dilihat pada tabel 1 di atas, dimana masing-masing responden memberikan penilaian jawaban terhadap pernyataan sesuai dengan pendapatnya.Jumlah item pernyataan pada variabel perencanaan pembelajaransebanyak 27 butir pernyataan valid. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa frekuensi Sangat Tidak Setuju = 0 atau 0.0%, Tidak Setuju = 6atau 1.5%, Ragu-Ragu = 32 atau 7.9%,Setuju = 219 atau54.1% dan Sangat Setuju = 148 atau 36.5%. Rerata hitung (mean) = 4.26, median = 4, standar deviasi = 0.662, variance = 0.439, nilai minimum = 2 dan nilai maksimum = 5.

2. Proses Pembelajaran

Penyajian data atas jawaban responden terhadap variabelproses pembelajaran guru penjasorkes dalam bentuk distribusi frekuensi dapat dilihat pada tabel 1 di atas, dimana masing-masing responden memberikan penilaian jawaban terhadap pernyataan sesuai dengan pendapatnya. Jumlah item pernyataan pada variabel proses pembelajaran sebanyak 44 butir pernyataan valid. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa frekuensi Sangat Tidak Setuju = 3 atau 0.5%, Tidak Setuju = 17 atau 2.6%, Ragu-Ragu = 37 atau 5.6%, Setuju = 319 atau 48.3% dan Sangat Setuju = 284 atau 43.0%. Rerata hitung (mean) =4.31, median = 4, standar deviasi = 0.732,variance =0.536, nilai minimum = 1 dan nilai maksimum =5.

3. Evaluasi Pembelajaran

Penyajian data atas jawaban responden terhadap variabelevaluasi pembelajaran guru penjasorkes dalam bentuk distribusi frekuensi dapat dilihat

pada tabel 1 di atas, dimana masing-masing responden memberikan penilaian jawaban terhadap pernyataan sesuai dengan pendapatnya.Jumlah item pernyataan pada variabel evaluasi pembelajaran sebanyak 12 butir pernyataan valid. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa frekuensi Sangat Tidak Setuju = 2 atau 1.1%, Tidak Setuju = 3 atau 1.7%, Ragu-Ragu = 33 atau 18.3%, Setuju = 89 atau 49.4% dan Sangat Setuju = 53 atau 29.4%. Rerata hitung (mean) =4.04, median = 4, standar deviasi = 0.804,variance =0.646, nilai minimum = 1 dan nilai maksimum = 5.

C. Jawaban Pertanyaan Penelitian

1. Sejauh manakah guru penjas orkes telah merencanakan pembelajaran pendidikan jasamani sesuai Kurikulum KTSP di SMA Negeri Kota Pariaman.

Dengan perencanaan pembelajaran maka akan tersusun proses pembelajaran sesuai kurikulum satuan tingkat pendidikan, maka hasil yang diperoleh pun sesuai dengan semestinya murid akan mudah memahami pembelajaran yang akan diberikan. Bila dilihat dari pernyataan yang di jawab oleh guru-guru SMA Negeri di Kota Pariaman perencanaaan pembelajaran guru penjasorkes memberikan penilaian jawaban terhadap pernyataan sesuai dengan pendapatnya.Jumlah item pernyataan pada variabel perencanaan pembelajaransebanyak 27 butir pernyataan valid. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa frekuensi Sangat Tidak Setuju = 0 atau 0.0%, Tidak Setuju = 6atau 1.5%, Ragu-Ragu = 32 atau 7.9%,Setuju = 219 atau54.1% dan Sangat Setuju = 148 atau 36.5%. Rerata hitung (mean) = 4.26, median = 4, standar deviasi = 0.662, variance = 0.439, nilai minimum = 2 dan nilai maksimum = 5.

Berdasarkan temuan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran SMA Negeri 2-6 Kota Pariaman dengan hasil 85,13% dapat dikategorikan baik.

2. Sejauh manakah guru penjas orkes telah melakukan pembelajaran pendidikan jasamani sesuai kurikulum KTSP di SMA Negeri Kota Pariaman.

Penyajian pernyataan atas jawaban responden terhadap variabel proses pembelajaran guru penjasorkes dimana

(8)

masing-masing responden memberikan penilaian jawaban terhadap pernyataan sesuai dengan pendapatnya. Jumlah item pernyataan pada variabel proses pembelajaran sebanyak 44 butir pernyataan valid. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa frekuensi Sangat Tidak Setuju = 3 atau 0.5%, Tidak Setuju = 17 atau 2.6%, Ragu-Ragu = 37 atau 5.6%, Setuju = 319 atau 48.3% dan Sangat Setuju = 284 atau 43.0%. Rerata hitung (mean) =4.31, median = 4, standar deviasi = 0.732,variance =0.536, nilai minimum = 1 dan nilai maksimum =5. Maka dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran guru-guru penjasorkes SMA Negeri 2-6 Kota Pariaman dengan hasil 86,18% dapat dikategorikan Baik.

3. Sejauh manakah guru penjas orkes telah melakukan evaluasi pembelajaran sesuai kurikulum KTSP di SMA Negeri Kota Pariaman.

penjasorkes dalam bentuk distribusi frekuensi dapat dilihat pada tabel 1 di atas, dimana masing-masing responden memberikan penilaian jawaban terhadap pernyataan sesuai dengan pendapatnya. Jumlah item pernyataan pada variabel evaluasi pembelajaran sebanyak 12 butir pernyataan valid. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa frekuensi Sangat Tidak Setuju = 2 atau 1.1%, Tidak Setuju = 3 atau 1.7%, Ragu-Ragu = 33 atau 18.3%, Setuju = 89 atau 49.4% dan Sangat Setuju = 53 atau 29.4%. Rerata hitung (mean) =4.04, median = 4, standar deviasi = 0.804,variance =0.646, nilai minimum = 1 dan nilai maksimum = 5.

Berdasarkan hasil temuan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa evaluasi pembelajaran guru-guru penjasorkes SMA Negeri 2-6 Kota Pariaman 80,89% dikategorikan Baik.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang guru-guru penjas orkes dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani sesuai kurikulum KTSP di SMA Negeri Kota Pariaman dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel perencanaan pembelajaran diperoleh ketercapaian skor sebesar 85.13% berada pada kategori baik. 2. Variabel proses pembelajaran diperoleh

ketercapaian skor sebesar 86.18% berada pada kategori baik.

3. Variabel evaluasi pembelajaran diperoleh ketercapaian skor sebesar 80.89% berada pada kategoribaik. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai berikut kepada:

1. Disarankan kepada guru-guru penjasorkes SMA Negeri kota Pariaman untuk mempertahankan hasil yang telah dicapai dan lebih ditingkatkan lagi perencanaan, proses, evaluasi pembelajarannya.

2. Guru sebaiknya lebih meningkatkan kualitas diri dengan selalu mengikuti perkembangan pengetahuan terbaru misalnya dalam menggunakan strategi dan metode mengajar yang bervariasi, mempelajari karakter dan potensi siswa yang bervariasi, serta dalam memanfaatkan multimedia sebagai penunjang proses pembelajaran.

3. Guru semakin kreatif dalam memanfaatkan segala potensi yang dimiliki oleh sekolahnya dan juga selalu berusaha menggali potensi baru yang selama ini masih terpendam. DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi (1990). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi (2002). Prosedur

Penelitian,: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta. Bahri , Syaiful. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2005. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di sekolah. Jakarta : Sinar Baru Algensido.

Depdiknas. UU. No. 20 (2005) Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Presiden Republik Indonesia.

(9)

Prawoto (1987). Derajat Kebenaran Media Pembelajaran. Yogyakarta : FPMIPA IKIP Yogyakarta. Sukmadinata,Nama Syaodih. 2005.

Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Subandijah, 1993. Pengembangan Dan Inovasi Kurikulum. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sudjana, Nana (1989). Metode Statistik. Bandung : Transito Sumber: http://www.google.co.id/search?cli ent=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen US%3Aofficial&channel=s&hl=id &source=hp&q=pengertian+Kurik ulum&meta=&btnG=Google+pen elusuran. 25 Maret 2016 Sumber: http://akhmadsudrajat.wordpress.c om/2008/07/08/pengertian-kurikulum. 9 April 2016

Referensi

Dokumen terkait

Diharapkan kepada Penyedia untuk membawa Dokumen Prakualifikasi, Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis dan Dokumen Penawaran Biaya Asli dan Copy 2 ( Dua ) rangkap

Berdasarkan pada Berita Acara Pembuktian kualifikasi Nomor 92/ ULP-Pokja-II-JK- APBDP /2015 tanggal 28 September 2015, pekerjaan Pembangunan

Berdasarkan Surat Penetapan Penyedia Barang / Jasa Pengadaan Langsung Nomor : 35 /BA/PPBJ- II/APBD/BKP/VII/2014, tanggal 17 Juli 2014, tentang Penetapan Penyedia Barang / Jasa

Salah satu keunikan dalam candi jago tidak memiliki atap, serta terdapat relief – relief yang berisi ceritera fabel yaitu ceritera binatang seperti kura-kura, kera,

Penulis dengan menyebarkan angket dan wawancara, demi mendapatkan hasil yang lebih akurat, berharap hasil penelitian dapat mmebantu pembelajar bahasa Mandarin terutama mahasiswa

Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus III (Tahap Perencanaan) ... Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus III (

“ Meningkatkan Kemampuan Gerak Dasar Passing Bawah Bola Voli Melalui Permainan Kucing Bola Pada Siswa Kelas V SDN Citraresmi Kecamatan. Sumedang Selatan Kabupaten

kalimat bahasa Mandarin: 往 往 w ǎngwǎng adalah menunjukkan keadaan frekuensi yang terjadi secara teratur dalam kondisi atau persyaratan tertentu, maka di dalam kalimat