• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MORAL ANAK DI KELURAHAN DUWET KOTA PEKALONGAN. A. Analisis tentang Pola Asuh Orang di kelurahan Duwet

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MORAL ANAK DI KELURAHAN DUWET KOTA PEKALONGAN. A. Analisis tentang Pola Asuh Orang di kelurahan Duwet"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

65

A. Analisis tentang Pola Asuh Orang di kelurahan Duwet

Dari hasil penelitian yang telah dikumpulkan, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data mengenai hasil angket tentang pola asuh orang tua di Kelurahan Duwet. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa pola asuh orang tua di Kelurahan duwet bermacam-macam. Sebagian orang tua ada yang mengasuh dengan menggunakan tipe demokratis, ada pula orang tua yang terlalu intensif dalam mengasuh anaknya, selain itu juga ada pula orang tuayang mengasuh anaknya dengan tipe permisif yaitu membebaskan atas setiap kehendak dan keinginan anak yang penting anak merasa senang dan tidak merugikan orang lain.

Dapat diketahui sesungguhnya pola asuh yang diterapkan oleh setiap orang tua berdasarkan latar belakang pengasuhan orang tua itu sendiri. perbedaan karakter, pribadi, pola pikir dan kesibukan orang tua juga mempengaruhi pola asuh yang diberikan orang tua terhadap anaknya sehingga setiap orang tua mempunyai cara-cara tersendiri dalam kaitanya mengasuh anaknya supaya menjadi anak yang sesuai dengan harapan masing-masing orang tua.

(2)

Dalam menganalisis pola asuh orang tua terhadap moral anak dari skor terkecil hingga skor terbesar adalah sebagai berikut:

26 27 29 30 30 31 32 32 32 32 32 33 33 34 34 34 35 36 37 39 39 41 42 41 44 44 44 45

Dari data diatas dapat diketahui ∑ X= 977 Nilai tertinggi= 45, nilai terendah= 26 MX =∑𝑋 N Keterangan Mx = Rata-rata populasi ∑x = Seluruh jumlah x N = Banyaknya sampel MX =∑𝑋N MX =97728 = 35

Dari data tersebut diketahui bahwa jumlah skor data x (∑x)=977 dan rata-rata skor jawaban responden terhadap instrumen variabel x (Mx)= 35. Setelah diketahui data pola asuh orang tua dengam moral anak , maka selanjutnya adalah analisis dari data tersebut.

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Menentukan banyaknya kelas interval (K), yaitu dengan menggunakan rumus:

(3)

K=1+3,3 log n K= 1+ 3,3 log 28 = 6,3 =6

2. Menentukan rentang data (R) , dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

R= Xmax-Xmin = 45-26 = 19

3. Menghitung panjang kelas, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

𝐼 =

R

K

=

19

6

= 3,166

Kemudian dari data tersebut dimasukkan kedalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

TABEL XIV

Tabel Distribusi Frekuensi Pola Asuh

Interval nilai Kategori

44-46 Sangat baik sekali

41-43 Sangat baik

38-40 Baik

35-37 Sedang

32-34 Rendah

29-31 Sangat rendah

26-28 Sangat rendah sekali

Dengan melihat tabel tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pola asuh orang tua terhadap moral anak di Kelurahan Duwet yang memiliki rata-rata 35, dapat dilihat pada tabel terletak pada

(4)

interval 35-37. Ini berarti rata-rata pola asuh yang diterapkan untuk moral anak termasuk dalam kategori sedang.

B. Analisis tentang Moral Anak di Kelurahan Duwet Kota Pekalongan Dari hasil penelitian yang telah dikumpulkan, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data mengenai hasil angket tentang Moral Anak di Kelurahan Duwet. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa moral anak di Kelurahan duwet termasuk dalam kategori cukup. Perkembangan Moral anak di Kelurahan Duwet sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau bimbingan orang tua terhadap anak dalam mengenalkan berbagai norma-norma serta mendorong dan memberikan contoh kepada anaknya bagaimana menerapkan norma-norma tersebut dalam kehidupan sehari-hari. sebagian besar anak di Kelurahan Duwet pada umumnya menunjukkan perkembangan moral yang cukup baik. Hal ini ditandai dengan kemampuannya dalam membedakan perilaku baik dan buruk, melaksanakan ibadah sesuai aturan, mampu bergaul dengan teman tanpa harus bertengkar menghormati orang yang lebih tua dan mampu mentaati peraturan yang berlaku disekolah. Namun demikian, terdapat beberapa anak yang cenderung berbicara kurang ramah, tidak peduli terhadap kebersihan lingkungan serta tidak mentaati peraturan. Selain itu ada beberapa anak yang cenderung kurang bisa bergaul dengan teman, bersikap kaku dan egois serta kurang percaya diri. Dalam menganalisis tentang moral anak di Kelurahan Duwet Kota Pekalongan, akan dideskripsikan hasil angket dari skor terkecil hingga terbesar adalah sebagai berikut:

(5)

19 20 22 22 23 24 24 25 26 26 26 26 27 27 27 27 28 28 28 28 29 29 31 32 32 34 36 41

Dari data diatas dapat diketahui ∑ X= 761 Nilai tertinggi= 41, nilai terendah= 19 MX = ∑𝑋N Keterangan Mx = Rata-rata populasi ∑x = Seluruh jumlah x N = Banyaknya sampel MX =∑𝑋 N MX =761 28 = 27.18

Dari data tersebut diketahui bahwa jumlah skor data x(∑x)761dan rata-rata skor jawaban responden terhadap instrumen variabel x (Mx)= 27,18. Setelah diketahui data tentang moral anak , maka selanjutnya adalah analisis dari data tersebut.

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Menentukan banyaknya kelas interval (K), yaitu dengan menggunakan rumus:

K=1+3,3 log n K= 1+ 3,3 log 28 = 6,3=6

(6)

2. Menentukan rentang data (R) , dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

R= Xmax-Xmin = 41-19 = 22

3. Menghitung panjang kelas, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

I =

𝑅 𝑘

=

22 6

=

4

Kemudian dari data tersebut dimasukkan kedalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

TABEL XV

Tabel Distribusi Frekuensi Moral Anak

Interval Nilai Kategori

39-41 Sangat baik sekali

35-38 Sangat baik

31-34 Baik

27-30 Sedang

23-26 Rendah

19-22 Sangat rendah

Dengan melihat tabel tersebut, maka dapat dikatakan bahwa moral anak di Kelurahan Duwet kota Pekalongan, memiliki rata-rata 27,18. Apabila dilihat pada tabel terletak pada interval 27-30. Ini berarti rata-rata moral anak termasuk dalam kategori sedang.

(7)

C. Analisis Hubungan Pola Asuh Orang tua dengan Moral Anak di Kelurahan Duwet Kota Pekalongan

Dari analisis tentang pola asuh orang tua dan moral anak , selanjutnya dapat disusun data untuk mengetahui angka hubungan pola asuh orang tua dengan moral anak di Kelurahan Duwet Kota pekalongan dengan menggunakan rumus korelasi koefisien kontingensi.1

1. Mencari Korelasi dengan Menggunakan Rumus korelasi koefisien kontingensi.

Dengan menggunakan teknik korelasi koefisien kontingensi, data pola asuh orang tua dan moral anak terlebih dahulu diklasifikasikan sebagai berikut:

TABEL XVI Tabel Analisis

No Nama responden Tipe Pola asuh Moral Sel

1 Zahrul anam Permisif Baik b

2 M. mizan kurniawan Demokratis Baik a

3 Riskiyah Permisif Cukup e

4 Romdhona Permisif Cukup e

5 Rikza alif syauqi Demokratis Baik a

6 Nur aini Demokratis Baik a

7 Dumiroh Otoriter Baik c

8 Ujik tri setiawan Demokratis Baik a

9 Uswatun khasanah Otoriter Cukup f

10 Tri nafahiroh Demokratis Baik a

11 Tsania yaumasifa Permisif Cukup e

12 Zianita khalimatul afal Demokratis Cukup d

13 Farid maulana Demokratis Cukup d

14 Nadhifah khusna Demokratis Cukup d

15 Ainu adi pamitra Demokratis Cukup d

16 M. maimun anwar Demokratis Cukup d

17 Zainul ibad Demokratis Cukup d

18 M.ainun nafi Demokratis Cukup d

19 Ani fitriyani Demokratis Cukup d

1

Salafudin, Statistika Terapan untuk Penelitian Sosial, (Pekalongan: STAIN Press, 2012), hlm. 115.

(8)

20 Lilis yuliana Permisif Cukup e

21 Ainun ni’matus zahro Demokratis Cukup d

22 Feby anti Demokratis Cukup d

23 Risa ulviani Permisif Kurang h

24 Zarah ikrimah dani Permisif Kurang h

25 Aprilia kuni mazia Permisif Kurang h

26 Nilda yuliana putri Permisif Kurang h

27 M. afriyanto Permisif Kurang h

28 Nur melisa Otoriter Kurang i

Dari data diatas maka dapat diklasifikasikan menjadi 9 kelompok/sel dengan tabel sebagai berikut:

TABEL XVII Analisis pengelompokan Pola asuh

Moral anak

Demokratis Permisif Otoriter Jumlah Baik (a 5 (b 1 (c 1 7 Cukup (d 10 (e 4 (f 1 15 Kurang (g 0 (h 5 (i 1 6 Jumlah 15 10 3 28

2. Menghitung nilai indeks korelasi

Menghitung nilai C yaitu nilai indeks korelasi kontingensi dibuat tabel sebagai berikut:

TABEL XVIII Nilai korelasi kontingensi

Sel fo ft (fo-ft) (fo-ft)2 (fo-ft)2 ft 1 5 15x7÷28=3,75 1,25 1,5625 0,417 2 1 10x ÷ 28= 2,5 1,5 2,25 0,9 3 1 3x7÷ 28= 0,75 - −0, 25 0,0625 0,08 4 10 15x15÷28=8,03 1,97 3,88 0,48 5 4 10x15÷28=5,35 −1,35 1,82 0,34 6 1 3x15 ÷ 28=1,60 −0,6 0,36 0,22 7 0 15x6 ÷ 28=3,21 −3,21 10,30 3,21

(9)

8 5 10x6 ÷ 28=2,14 2,59 6,71 3,13 9 1 15x7 ÷ 28=3,75 −2,75 7,56 2,02 Jumlah 28 −3,37 ∑(𝑓ₒ − 𝑓𝑡)2 𝑓𝑡 = 10,85 ∑(fo-ft)2 = X 2= 10,85 N= 28 ft C= 𝑁+𝑋𝑋22 = 28+10,8510,85 = 0.528

Pemberian terhadap Angka Indeks Korelasi Kontingensi C atau KK itu adalah dengan jalan terlebih dahulu mengubah harga C menjadi Phi, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

∅ = 𝑐 1 − 𝑐2 = 0.528 1−0,278 = 0,528 0,849

=

0,622

3. Interprestasi terhadap Nilai indeks korelasi Hipotesis penelitian ini adalah:

Ho : Ob = 0: tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara pola

(10)

Ho : O b ≠0 : terdapat korelasi positif yang signifikan antara pola asuh

orang tua dengan moral anak. menetukan r dengan tabel rumus: db= N-nr

keterangan: db= derajat bebas N= Jumlah responden

nr = banyaknya variabel yang dikorelasikan db= N-nr

= 28-2 = 26

- Melihat rt pada tabel product moment

Db Nilai r pada t

5% 1%

26 0,388 0,496

Dengan melihat tabel nilai “r” product moment diketahui bahwa dengan db sebesar 26, pada Ts 5% diperoleh rt = 0,388. Sedangkan

pada Ts 1% diperoleh rt= 0,496.

- Membandingkan nilai Ob dengan rt = Ot

Ob= 0,622 pada taraf kesalahan 5% niali rt= 0,388, berarti Ob > Ot

pada taraf kesalahan 1% nilai rt= 0,496, berati Ob > Ot

- Mengambil kesimpulan

1. Pada taraf kesalahan 5% Ob > Ot , maka menerima Ha atau

menolak Ho jadi pada taraf kesalahan 5% disimpulkan terdapat korelasi yang signifikan antara pola asuh dengan moral anak.

(11)

2. Pada taraf kesalahan 1% Ob > Ot ,maka menerima Ha atau

menolak Ho jadi pada taraf kesalahan 1% disimpulkan juga terdapat korelasi yang signifikan antara pola asuh dengan moral anak.

Jadi baik pada taraf kesalahan 5% maupun 1% disimpulkan terdapat korelasi positif yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan moral anak.

Gambar

TABEL XIV
TABEL XV
TABEL XVI  Tabel Analisis
TABEL XVII  Analisis pengelompokan

Referensi

Dokumen terkait

Banyak segitiga yang dapat dibentuk dengan menghubungkan sebarang tiga titik pada bidang tersebut adalah.. Suatu survey dilakukan terhadap 100 siswa peserta OSN tingkat

1) Harus tetap zatnya clan dapat dimanfaatkan untuk jangka waktu yang lama, tidak habis sekali pakai. Hal ini karena watak wakaf yang lebih mementingkan

ini mengkaji pengertian, arti penting, inovasi, proses dan strategi inovasi, serta implementasi inovasi tersebut dalam pembelajaran di SD1. Pengalaman Belajar : Mahasiswa mengkaji

Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1998 tentang Pemanfaatan Tanah Kosong untuk Tanaman Pangan;... Kepala Kantor Wilayah

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui respon produksi lateks pada waktu aplikasi yang berbeda pada klon tanaman karet metabolisme tinggi terhadap pemberian hormon etilen

Tujuan dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data pelaksanaan program bina keluarga balita dalam peningkatan peran pengasuhan ibu untuk anak usia dini

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui respon produksi lateks pada waktu aplikasi yang berbeda pada klon tanaman karet metabolisme tinggi terhadap pemberian hormon etilen

Hasil temuan penelitian ini menunjukan bahwa: (1) SOIna adalah satu-satunya organisasi di Indonesia yang menyelenggarakan pelatihan dan kompetisi olahraga bagi