• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KEGIATAN KKN PPM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KEGIATAN KKN PPM"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KEGIATAN KKN PPM

3.1 Program Pokok Tema

Program pokok tema yang dilaksanakan di Desa Songan B adalah sebagai berikut.

3.1.1 Pembuatan Saringan Air A. Deskripsi Program Kerja

Kegiatan pembuatan saringan air akan disosialisasikan kepada masyarakat secara keseluruhan dan sebagai contoh akan ditempatkan di Balai Serbaguna Desa Songan B dan juga Kantor Desa Songan B, dimana di kedua tempat tersebut masyarakat sering melakukan kegiatan. Saringan air ini diharapkan bisa diberdayakan oleh masyarakat Desa Songan B di rumah masing-masing. Hasil dari air yang sudah disaring juga akan diperlihatkan kepada masyarakat sebagai perbandingan yang mampu menjadi alas an kuat dalam penggunaan saringan air secara berkelanjutan.

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu dan tempat pelaksanaan untuk pembuatan saringan air dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Waktu dan Tempat Kegiatan Pelaksaan Pembuatan Saringan Air

No Kegiatan Lokasi Jumlah

Mahasiswa Waktu Total 1 Permohonan Izin

Kepala Desa

Kantor

Kepala Desa 17 1 Jam 17 Jam 2 Mempersiapkan Bahan

yang Diperlukan

Posko KKN

17 6 Jam 102 Jam 3 Pelaksanaan Kegiatan Posko KKN 17 15 Jam 255 Jam

(2)
(3)

C. Kelompok Sasaran

Masyarakat Desa Songan B yang masih mengkonsumsi air langsung dari danau batur, maupun dari penampungan air hujan.

D. Pihak Terlibat

Mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat Desa Songan B.

E. Rancangan Anggaran Biaya

Rancangan anggaran biaya yang digunakan untuk pembuatan saringan air dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Rancangan Anggaran Biaya Pembuatan Saringan Air

No Nama Barang Satuan Harga Total

1 Botol Air 1,5 L 1 6.000 6000 2 Kain Kasa 1 10.000 10.000 3 Kapas 1 10.000 10.000 4 Ijuk 1 10.000 10.000 5 Arang 1 15.000 15.000 6 Pasir Kasar 1 10.000 10.000 Total 61.000 F. Hasil Pelaksanaan

Hasil yang didapatkan dari adanya program kerja Pembuatan saringan air yaitu untuk memberitahukan kepada masyarakat mana air yang bener bener layak untuk dikonsumsi. Berdasarkan hasil uji coba Laboratorium yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN Desa Songan pada air danau dan air hujan yang terbukti kadar zat kimia pada air danau berkurang sebanyak kurang lebih 45% setelah

(4)

dilakukannya proses penyaringan. Sehingga air nya lebih layak untuk dikonsumsi sebelum dilakukannya proses penyaringan.

(5)

G. Kendala

Adapun kendala yang dihadapi ketika pengerjaan program kerja pembuatan saringan air sedehana ini ialah rumitnya dalam proses pembuatan saringan air tersebut.

H. Solusi

Adapun solusi yang diberikan terkait kendala yang terjadi yaitu memberikan tutorial secara lisan kepada setiap warga yang terlibat dalam sosialisasi saringan air tersebut.

.

3.2 Bidang Bantuan Tema

Bidang bantuan tema yang dilaksanakan pada KKN-PPM di Desa Songan B diantaranya adalah sebagai berikut.

3.2.1 Bidang Prasarana Fisik

Program kerja yang dilaksanakan pada bidang prasarana fisik diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Pengadaan Tempat Sampah A. Deskripsi Program Kerja

Program Kerja Pengadaan Tempat Sampah ini diletakkan di titik-titik rawan akan pembuangan sampah sembarangan atau produksi sampah yang cukup banyak pada areal Pura Hulundanu Batur dan Pura Segara

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Adapun waktu dan tempat pelaksanaan program pengadaan tempat sampah adalah sebagai berikut.

(6)

Tabel 3.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Pengadaan Tempat Sampah

No Kegiatan Lokasi Jumlah

Mahasiswa Waktu

Total

1

Permohonan ijin ke Kepala Desa Songan B Kantor Kepala Desa Songan B 2 1 Jam 2 Jam 2 Pengecatan Tempat

Sampah Posko KKN 2 2 Jam

4 Jam 3 Penyerahan Tempat Sampah di Pura Hulundanu Batur Pura Hulundanu Batur 5 2 Jam 10 Jam 4 Penyerahan Tempat Sampah di Pura Segara

Pura Segara 5 2 Jam 10 Jam

Total 26 Jam

C. Anggaran Biaya

Anggaran biaya yang diperlukan dalam pengerjaan program kerja pengadaan tempat sampah ini adalah sebagai berikut.

Tabel 3.4 Rancangan Anggaran Biaya Pengadaan Tempat Sampah

No Nama Barang Satuan Harga Total

1 Tempat Sampah 4 125.000 500.000

2 Cat Pylox 1 30.000 30.000

Total 530.000

D. Kelompok Sasaran

Kelompok sasaran merupakan masyarakat Desa Songan B, terkhusus masyarakat yang masih berumur muda untuk membudayakan lingkungan yang bersih.

E. Pihak Terlibat

Pihak yang terlibat pada program kerja pengadaan tempat sampah ini adalah Mahasiswa dan Masyarakat yang berada di sekitar Pura Hulundanu Batur dan Pura Segara.

(7)

F. Hasil Pelaksanaan

Hasil yang didapatkan dari adanya program kerja pengadaan tempat sampah ini yaitu berkurangnya tumpukan sampah yang terdapat di titik-titik rawan terjadinya penumpukan sampah pada areal Pura Hulundanu Batur dan Pura Segara, karena sudah tersedianya tempat sampah di titik-titik rawan penumpukan sampah tersebut.

G. Kendala

Adapun kendala yang dihadapi ketika pengerjaan program kerja pengadaan tempat sampah ini yaitu permasalahan tempat yang akan diberikan tempat sampah.

H. Solusi

Adapun solusi yang diberikan terkait kendala yang terjadi yaitu memberikan tempat sampah di Pura Hulundanu Batur dan Pura Segara, dimana areal tersebut merupakan tempat yang rawan terjadinya penumpukan sampah yang bersumber dari sampah sisa seperti canang dan lain sebagainya.

2. Pembuatan Lubang Biopori A. Deskripsi Program Kerja

Program Kerja Pembuatan Lubang Biopori ini bertujuan sebagai lubang serapan air yang terjadi di titik rawan terjadinya genangan air sekaligus sebagai tempat untuk membuat kompos organik.

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Adapun waktu dan tempat pelaksanaan program pembuatan lubang biopori adalah sebagai berikut.

(8)

Tabel 3.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Pembuatan Lubang Biopori

No Kegiatan Lokasi Jumlah

Mahasiswa Waktu

Total

1 Permohonan ijin ke

Kepala Desa Songan B

Kantor Kepala

Desa Songan B 2 1 Jam

2 Jam

2

Persiapan bahan-bahan

untuk pembuatan

lubang biopori

Posko KKN 10 2 jam 20 jam

3 Survey lokasi pembuatan lubang biopori Pura Hulundanu Batur 10 2 jam 20 jam 4 Pembuatan lubang biopori Pura Hulundanu Batur 10 2 Jam 20 Jam Total 2.1.2.1. a m C. Anggaran Biaya

Anggaran biaya yang diperlukan dalam pengerjaan program kerja pembuatan lubang biopori ini adalah sebagai berikut.

Tabel 3.6 Rancangan Anggaran Biaya Pembuatan Lubang Biopori

No Nama Barang Satuan Harga Total

1 Penutup Pipa Paralon 10 15.000 150.000

2 Paku Beton 5 2.000 10.000

Total 160.000

D. Kelompok Sasaran

Kelompok sasaran merupakan masyarakat Desa Songan B.

E. Pihak Terlibat

Pihak yang terlibat pada program kerja pembuatan lubang bipori ini adalah Mahasiswa dan Sekaa Truna Hulundanu Batur.

(9)

Hasil yang didapatkan dari adanya program kerja pembuatan lubang biopori ini yaitu berkurangnya volume genangan air yang terdapat di titik rawan terjadinya genangan air dengan bantuan adanya lubang serapan biopori yang dibuat di titik rawan tersebut. Selain itu sampah yang dimasukkan secara berkala di lubang tersebut dapat digunakan sebagai kompos organic untuk pertanian yang ada di sekitar areal Pura Hulundanu Batur.

G. Kendala

Adapun kendala yang dihadapi ketika pengerjaan program kerja pembuatan lubang biopori ini adalah cuaca yang buruk ketika pengerjaan lubang biopori sehingga pinggiran lubang biopori menjadi rusak.

H. Solusi

Adapun solusi yang diberikan terkait kendala yang terjadi yaitu memberikan campuran semen dan pasir di pinggiran lubang biopori yang telah dibuat agar menjadi lebih kokoh dari sebelumnya.

3.2.2 Bidang Kesehatan Masyarakat

Program kerja yang dilaksanakan pada bidang kesehatan masyarakat diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di SDN 3 Songan dan SDN 8 Songan, Kintamani, Bangli

Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk membekali siswa/i SDN 3 Songan dan SDN 8 Songan agar terbiasa melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya melalui perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS). Maka dari itu, diharapkan siswa/i SDN 3 Songan dan SDN 8 Songan dapat mengingat dan mempratekkan langkah-langkah mencuci tangan dengan sabun yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari.

(10)

Penyuluhan PHBS dilaksanakan di SDN 3 Songan dan SDN 8 Songan pada Senin, 8 Agustus 2016.

B. Kelompok Sasaran dan Pihak yang Terlibat

Kelompok sasaran dalam kegiatan ini yaitu siswa/i SDN 3 Songan kelas 3a dan 3b sedangkan untuk SDN 8 Songan kelas 1 dan 2. Pemilihan kelompok sasaran ini didasarkan pada prioritas untuk memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) secara dini pada siswa/i SD mengenai perilaku cuci tangan pakai sabun. Siswa/i SD kelas 1, 2, dan 3 penting untuk mendapatkan pendidikan kesehatan sejak dini yang dapat bermanfaat bagi diri mereka sendiri maupun orang disekitarnya, serta meningkatkan pengetahuan akan pentingnya PHBS melalui cuci tangan pakai sabun. Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu mahasiswa KKN-PPM Universitas Udayana yang berjumlah 17 orang. Kepala sekolah dan staf pengajar juga membantu memperlancar kegiatan dan koordinasi dalam menyiapkan siswa/i ketika penyuluhan dimulai sampai dengan selesai.

C. Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan diawali dengan koordinasi kepada kepala sekolah mengenai materi yang akan dibawakan dan waktu pelaksanaan penyuluhan. Pelaksanaan penyuluhan PHBS berupa cuci tangan pakai sabun secara garis besar dibedakan menjadi dua, yaitu pemberian materi yang dilaksanakan di kelas dan praktik cuci tangan yang dilaksanakan di luar kelas. Pemberian materi diawali mengajari siswa/i cara mencuci tangan menggunakan lagu “cara mencuci tangan”, dan selanjutnya pemaparan materi dengan menggunakan media poster. Untuk mempermudah mengingat langkah-langkah dalam cuci tangan, maka siswa/i SD bernyanyi bersama mengenai lagu 6 langkah cuci tangan yang dipandu oleh mahasiswa KKN-PPM. Kegiatan selanjutnya yaitu praktik cuci tangan yang dilaksanakan di luar kelas. Siswa/i dibagi menjadi 3 kelompok sesuai dengan tingkatan kelas dan tiap kelompok dipandu 3-4 orang mahasiswa KKN-PPM. Kegiatan cuci tangan dilaksanakan dengan menggunakan air yang tersedia di depan kelas masing-masing dan menggunakan sabun yang telah disediakan. Kegiatan cuci

(11)

tangan pakai sabun disambut antusias oleh siswa/i SD yang disertai dengan iringan lagu 6 langkah cuci tangan.

Tabel 3.7 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penyuluhan PHBS di SDN 8 Songan

No. Acara Pukul

(WITA) Peserta

Jumlah Jam

1.

Perkenalan dan menjelaskan maksud dan tujuan mahasiswa datang ke SDN 8 Songan 09.30-10.00 WITA Kelas 1 = 20 orang Kelas 2 = 29 orang 3 jam 2.

Pemberian materi mengenai pentingnya cuci tangan pakai sabun dan mendemonstrasikan 6 langkah cuci tangan dengan menggunakan media poster, serta diskusi tanya jawab

10.00-11.00 WITA

3. Menyanyi bersama siswa/i SDN 8 Songan lagu 6 langkah cuci tangan

11.00-11.30 WITA 4. Praktik cuci tangan pakai sabun

10.15-12.00 WITA

Tabel 3.8 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penyuluhan PHBS di SDN 3 Songan

No. Acara Pukul

(WITA) Peserta

Jumlah Jam

1.

Perkenalan dan menjelaskan maksud dan tujuan mahasiswa datang ke SDN 3 Songan 13.00-13.30 WITA Kelas 3a = 30orang Kelas 3b = 30orang 3 jam 2.

Pemberian materi mengenai pentingnya cuci tangan pakai sabun dan mendemonstrasikan 6 langkah cuci tangan dengan menggunakan media poster, serta diskusi tanya jawab

13.30-14.30 WITA

3. Menyanyi bersama siswa/i SDN 3 Songan lagu 6 langkah cuci tangan

14.30-15.00 WITA 4. Praktik cuci tangan pakai sabun

15.00-16.00 WITA D. Hasil Pelaksanaan

(12)

Adapun hasil pelaksanaan kegiatan yaitu siswa/i SDN 3 Songan kelas 3a dan 3b sedangkan untuk SDN 8 Songan kelas 1 dan 2 dapat mendemonstrasikan atau mempraktikkan 6 langkah cara cuci pakai sabun dengan baik dan benar serta lebih memahami pentingnya menjaga kebersihan tangan.

(13)

E. Kendala

Adapun kendala yang dihadapi ketika pelaksanaan kegiatan yaitu permasalahan teknis dalam persiapan peralatan seperti pengeras suara (mic), dan kendala cuaca seperti hujan sehingga mengganggu proses persiapan.

2. Penyuluhan Kesehatan Diare A. Deskripsi

Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk memberikan informasi mengenai penyakit diare kepada masyarakat khususnya ibu-ibu yang memiliki Balita di Desa Songan B. Berdasarkan data dari Puskesmas 5 Kintamani disebutkan bahwa penyakit diare sering dialami oleh banyak Balita di Desa Songan B sehingga dengan diadakannya penyuluhan ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat khususnya ibu–ibu dalam meningkatkan kesehatan Balita serta mencegah terjadinya diare.

B. Lokasi dan Waktu Kegiatan

Penyuluhan penyakit diare dilaksanakan di lingkungan Dusun Kayu Padi pada Selasa, 9 Agustus 2016.

C. Kelompok Sasaran dan Pihak yang Terlibat

Kelompok sasaran dalam kegiatan ini yaitu masyarakat khususnya ibu – ibu yang memiliki Balita. Pemilihan kelompok sasaran ini didasarkan pada prioritas untuk memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada masyarakat khususnya ibu–ibu yang memiliki Balita. Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu mahasiswa KKN-PPM Universitas Udayana yang berjumlah 17 orang.

D. Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan diawali dengan kumpul bersama di dusun Kayu Padi melakukan briefing dan membagi kelompok untuk melakukan penyuluhan dari

(14)

rumah ke rumah. Pelaksanaan penyuluhan diawali dengan perkenalan dan menjelaskan maksud dan tujuan. Kegiatan selanjutnya yaitu penyuluhan mengenai penyakit Diare yang meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pengobatan, serta penatalaksanan dengan menggunakan media poster. Setelah pelaksanaan penyuluhan, kegiatan selanjutnya yaitu sesi tanya jawab yang memberikan kesempatan kepada masyarakat yang telah disuluh untuk bertanya dan berbagi pengalaman seputar materi yang disampaikan.

E. Hasil Pelaksanaan

Adapun hasil pelaksanaan kegiatan secara kualitatif yaitu masyarakat khususnya ibu-ibu yang memiliki Balita khususnya di dusun Kayu Padi di Desa Songan B antusias dalam menerima informasi penyuluhan mengenai penyakit Diare dengan aktif bertanya dan dapat menjawab pertanyaan yang diberikan.

F. Kendala

Adapun kendala yang dihadapi ketika pelaksanaan kegiatan yaitu beberapa masyarakat menolak karena kesibukan masing-masing.

3. Penyuluhan Kesehatan ISPA A. Deskripsi

Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk memberikan informasi mengenai penyakit diare kepada masyarakat di Desa Songan B. Berdasarkan data dari Puskesmas 5 Kintamani disebutkan bahwa penyakit ISPA sering dialami oleh banyak masyarakat di Desa Songan B sehingga dengan diadakannya penyuluhan ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat khususnya serta mencegah terjadinya ISPA.

(15)

Penyuluhan penyakit diare dilaksanakan di lingkungan dusun Munduk Lantang pada Rabu, 10 Agustus 2016.

(16)

C. Kelompok Sasaran dan Pihak yang Terlibat

Kelompok sasaran dalam kegiatan ini yaitu masyarakat. Pemilihan kelompok sasaran ini didasarkan pada prioritas untuk memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada masyarakat. Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu mahasiswa KKN-PPM Universitas Udayana yang berjumlah 15 orang.

D. Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan diawali dengan kumpul bersama di dusun Munduk Lantang melakukan briefing dan membagi kelompok untuk melakukan penyuluhan dari rumah ke rumah. Pelaksanaan penyuluhan diawali dengan perkenalan dan menjelaskan maksud dan tujuan . Kegiatan selanjutnya yaitu penyuluhan mengenai penyakit ISPA yang meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pengobatan, serta penatalaksanan dengan menggunakan media poster. Setelah pelaksanaan penyuluhan, kegiatan selanjutnya yaitu sesi tanya jawab yang memberikan kesempatan kepada masyarakat yang telah disuluh untuk bertanya dan berbagi pengalaman seputar materi yang disampaikan.

E. Hasil Pelaksanaan

Adapun hasil pelaksanaan kegiatan secara kualitatif yaitu masyarakat khususnya di dusun Munduk Lantang di Desa Songan B antusias dalam menerima informasi penyuluhan mengenai penyakit Diare dengan aktif bertanya dan dapat menjawab pertanyaan yang diberikan.

F. Kendala

Adapun kendala yang dihadapi ketika pelaksanaan kegiatan yaitu beberapa masyarakat menolak karena kesibukan masing-masing.

(17)

Gambar 3.1 Penyuluhan Kesehatan ISPA

4. Penyuluhan Optimalisasi Kesadaran Masyarakat Terkait Air Bersih A. Deskripsi

Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk memberikan informasi mengenai pentingnya mengkonsumsi air bersih kepada masyarakat di Desa Songan B. Selain itu, mahasiswa juga melakukan sosialisasi mengenai saringan air sederhana sekaligus dengan memperlihatkan contoh saringan air tersebut sehingga lebih menarik minat masyarakat agar mau mengkonsumsi air bersih.

B. Lokasi dan Waktu Kegiatan

Penyuluhan penyakit diare dilaksanakan di lingkungan Dusun Kayu Padi pada Selasa, 9 Agustus 2016.

C. Kelompok Sasaran dan Pihak yang Terlibat

Kelompok sasaran dalam kegiatan ini yaitu masyarakat. Pemilihan kelompok sasaran ini didasarkan pada prioritas untuk memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada masyarakat. Pihak yang terlibat dalam

(18)

pelaksanaan kegiatan ini yaitu mahasiswa KKN-PPM Universitas Udayana yang berjumlah 15 orang.

D. Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan diawali dengan kumpul bersama di dusun Kayu Padi melakukan briefing dan membagi kelompok untuk melakukan penyuluhan dari rumah ke rumah. Pelaksanaan penyuluhan diawali dengan perkenalan dan menjelaskan maksud dan tujuan . Kegiatan selanjutnya yaitu penyuluhan mengenai pentingnya mengkonsumsi air bersih yang meliputi pengertian, manfaat, ciri-ciri air bersih serta cara pembuatan saringan air sederhana dengan menggunakan media poster. Setelah pelaksanaan penyuluhan, kegiatan selanjutnya yaitu sesi tanya jawab yang memberikan kesempatan kepada masyarakat yang telah disuluh untuk bertanya dan berbagi pengalaman seputar materi yang disampaikan.

E. Hasil Pelaksanaan

Adapun hasil pelaksanaan kegiatan secara kualitatif yaitu masyarakat khususnya di dusun Kayu Padi di Desa Songan B antusias dalam menerima informasi penyuluhan mengenai pentingnya konsumsi air bersih dengan aktif bertanya dan dapat menjawab pertanyaan yang diberikan.

F. Kendala

Adapun kendala yang dihadapi ketika pelaksanaan kegiatan yaitu beberapa masyarakat menolak karena kesibukan masing-masing.

(19)

Gambar 3.2 Penyuluhan Pentingnya Menkonsumsi Air Bersih

Gambar 3.3 Sosialisasi Tentang Penggunaan Saringan Air Sederhana

3.2.3 Program Pokok Bidang Sosial Budaya

Program kerja yang dilaksanakan pada bidang kesehatan masyarakat diantaranya adalah sebagai berikut.

(20)

1. Penyuluhan Bahaya Pernikahan Dini A. Deskripsi

Maraknya pernikahan dini di pedesaan dapat berdampak signifikan kepada kehidupan remaja yang belum siap dalam mengemban tanggung jawab dalam berkeluarga serta terenggutnya kehidupan masa depan yang kemungkinan dapat lebih baik ketika mendahulukan pendidikan, maka dilakukan penyuluhan terkait bahayanya pernikahan dini yang termasuk ke dalamnya adalah pengetahuan dasar mengenai pernikahan dini dan dampaknya pada individu, keluarga, serta kehidupan bermasyarakat. Penyuluhan akan diberikan oleh instansi terkait yaitu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Kegiatan berupa pencegahan bahaya pernikahan dini di Desa Songan B, merupakan langkah awal untuk memulai kehidupan baru dan memberikan gambaran kepada remaja di Desa Songan B khususnya siswa SMP, SMA/SMK. Remaja merupakan tumpuan masa depan serta generasi penerus bangsa dan harus memiliki masa depan yang baik.

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Tabel 3.9 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penyuluhan Bahaya Pernikahan Dini

No Kegiatan Lokasi Jumlah

Mahasiswa Waktu Total

1. Survey ke BKKBN

Kantor

BKKBN 4 4 Jam 16 Jam

2.

Permohonan Izin ke Kantor Kepala Desa dan pihak SMKN 2 Kintamani Kantor Kepala Desa 4 1 Jam 4 Jam 3. Mempersiapkan Peralatan yang Diperlukan Aula SMKN 2 Kintamanai 8 1 Jam 8 Jam 4. Briefing Posko KKN 6 1 Jam 6 Jam

(21)

5. Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan Aula SMKN 2 Kintamani 6 3 Jam 18 Jam 6. Dokumentasi Aula SMKN 2 Kintamani 3 1 Jam 3 Jam

7. Evaluasi Kegiatan Posko

KKN 6 1 Jam 6 Jam

(22)

C. Kelompok Sasaran dan Pihak yang Terlibat

Kelompok sasaran dari kegiatan ini adalah generasi muda terkhusus siswa SMP dan SMK. Sedangkan, pihak yang terlibat dari kegiatan ini adalah mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat Desa Songan B.

D. Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan diawali dengan survey ke pihak BKKBN Bangli untuk menanyakan mengenai narasumber. Setelah itu, membuat surat permohonan izin pembicara, permohonan permakluman ke Kepala Desa, peminjaman gedung, dan mencari siswa sebagai peserta dari kegiatan ini. Pada hari pelaksanaan, di pagi hari tim melakukan persiapan teknis seperti brefing, mempersiapkan alat, gedung dan konsumsi. Peserta berjumlah 50 orang terdiri dari 44 siswa SMK dan 6 siswa SMP. Narasumber terdiri dari pihak BKKBN Bangli dan Polresta Bangli. Kegiatan penyuluhan dimulai pada pukul 09:00 Wita dan berakhir pukul 12:00 Wita. Kegiatan ini diakhiri dengan foto bersama serta makan siang.

E. Hasil Pelaksanaan

Hasil dari penyuluhan BKKBN mengenai pencegahan bahaya pernikahan usia dini adalah remaja siswa-siswi SMK dan SMP aktif untuk bertanya mengenai bahaya pernikahan usia dini di saat penyuluhan sedang berlangsung. Pihak sekolah sangat mengapresiasi kegiatan penyuluhan ini. Diharapkan melalui penyuluhan ini, remaja yang ada di Desa Songan dapat sadar tentang bahaya serta dampak dari pernikahan usia dini dan mereka mampu mengurangi angka pernikahan dini.

F. Kendala

Adapun kendala yang dihadapi ketika pelaksanaan kegiatan yaitu terkendala dalam biaya yang lumayan banyak. Selain itu, pada awal sebelum pelaksanaan kegiatan, terkendala pula dalam mencari narasumber.

(23)

G. Solusi

Solusi yang dapat dilaksanakan akibat kendala yang terjadi adalah bantuan kerjasama dari pihak BKKBN Bangli yang sangat meringankan beban anggaran, sehingga anggaran yang sebelumnya telah dikeluarkan dapat ditekan dan menghemat kas kelompok KKN. Sedangkan, untuk solusi dalam masalah menentukan narasumber, pihak BKKBN sudah bersedia menyediakannya.

Gambar 3.4 Penyuluhan Bahaya Pernikahan Dini

2. Mengajar Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang A. Deskripsi

Mengajar Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang secara inovatif dan kreatif bertujuan untuk menambah pengetahuan siswa SD Songan B, serta memperkenalkan bahasa asing sejak usia dini. Desa Songan B adalah salah satu obyek wisata di Bali yang dikenal sebagai Geopark, maka dari itu sangat wajar bila anak-anak SD Songan B mempelajari bahasa asing agar suatu saat nanti dapat memperkenalkan budaya desa Songan B pada orang asing atau para wisatawan.

(24)

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Tabel 3.10 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Mengajar Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang

No Kegiatan Lokasi Jumlah

Mahasiswa Waktu Total 1. Permohonan Ijin ke

pihak sekolah SD 3 Songan B 3 1 Jam 3 Jam 2.

Melakukan survey ke SD yang menjadi lokasi pengajaran

SD 3 Songan B 5 1 Jam 5 Jam 3. Persiapan Bahan Ajar Posko KKN 5 1 Jam 5 Jam

4. Briefing Posko KKN 2 1 Jam 2 Jam

5. Pelaksanaan Pengajaran SD 3 Songan B 2 2 Jam 4 Jam 6. Dokumentasi SD 3 Songan B 3 2 Jam 6 Jam 7. Evaluasi Kegiatan Posko KKN 6 1 Jam 6 Jam

Total 31 Jam

C. Kelompok Sasaran dan Pihak yang Terlibat

Kelompok sasaran dari kegiatan ini adalah anak kelas IV-A dan anak-anak kelas IV-B SDN 3 Songan B, sedangkan pihak yang terlibat dari kegiatan ini adalah guru, serta mahasiswa.

D. Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan pada hari pertama yaitu meminta izin kepada kepala sekolah untuk mengajar di SDN 3 Songan B dengan membawa surat permohonan izin, kemudian melakukan survey ke sekolah, guna untuk menyesuaikan jadwal kelas mengajar, selanjutnya mempersiapkan bahan ajar dan melakukan brefing untuk persiapan mengajar. Hari kamis dan jumat adalah hari yang telah diizinkan oleh Kepala Sekolah SDN 3 Songan B untuk mengajar. Kelas yang dapat diberikan pengajaran adalah anak-anak dari kelas IV-A dan IV-B.

(25)

Mengajar bahasa Jepang pada hari kamis dan mengajar bahasa Inggris pada hari jumat. Dalam mengajar, terdapat pula sesi dokumentasi untuk bukti pelaksanaan bahwa program kerja telah dilaksanakan sesuai proposal. Anak-anak sangat antusias dalam mengikuti pelajaran yang diberikan, mereka aktif bertanya dan menjawab setiap pertanyaan yang diberikan. Guru-guru juga sangat antusias menerima kerjasama ini sehingga mahasiswa dengan semangat memberi tambahan pelajaran bahasa asing. Pada akhir program mengajar siswa-siswi diberikan kuis oleh tim pengajar dari mahasiswa dan para siswa sangat antusias mengikuti kuis.

E. Hasil Pelaksanaan

Hasil yang didapat dari program mengajar bahasa Jepang dan bahasa Inggris adalah anak-anak SD sangat antusias mengikuti pelajaran yang telah diajarkan oleh mahasiswa dan sangat memahami dengan seksama pelajaran yang telah diberikan, serta patuh saat proses pembelajaran terlaksana. Sehingga, pada saat dilaksanakan kuis anak-anak sangat cepat menanggapi semua persoalan yang ada.

F. Kendala

Adapun kendala yang dihadapai saat mengajar anak-anak SD ialah beberapa anak SD ada yang tidak disiplin, sehingga mereka lama menyalin catatan pelajaran yang telah diberikan, tetapi setetelah diberikan pengertian atau diberi bimbingan, mereka akhirnya dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.

G. Solusi

Solusi yang dapat dipecahkan dari kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran ialah dengan memberikan perhatian penuh terhadap anak-anak, agar mereka mau mengikuti dan mempelajari pelajaran yang telah diberikan, serta melatih anak-anak untuk mengerti memahami materi yang telah diberikan dengan bantuan dari mahasiswa lainnya.

(26)

Gambar 3.4 Mengajar Bahasa Inggris dan Jepang

3.2.4 Program Pokok Bidang Peningkatan Produksi

Program kerja yang dilaksanakan pada bidang peningkatan produksi diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Pembuatan Bawang Goreng A. Deskripsi

Dalam meningkatkan produksi dan pemanfaatan potensi desa dapat dilakukan produksi bawang goreng dengan memanfaatkan sumber daya alam Desa Songan B berupa bawang merah. Dilakukan dengan memanfaatkan bawang merah yang telah di tuai dari lading masyarakat dan diproses sehingga menjadi bawang goreng dan siap untuk dipasarkan.

(27)

B. Lokasi dan Waktu Kegiatan

Tabel 3.11 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Pembuatan Bawang Goreng

No. Nama Kegiatan Lokasi Jumlah

Mahasiswa Waktu

Total 1 Menelaah

permasalahan Songan B 4 1 Jam

4 Jam 2 Penyusunan program kerja Posko KKN 4 2 Jam 8 Jam 3 Sosialisasi Perencanaan kerja Posko KKN 4 2 Jam 8 Jam 4 Implementasi

Perencanaan kerja Songan B 4 1 Jam

4 Jam 5 Pembuatan bawang goreng di Desa Songan B Posko KKN 4 4 Jam 16 Jam Total 41 J a m C. Kelompok Sasaran dan Pihak yang Terlibat

Kelompok sasaran dalam kegiatan ini yaitu masyarakat desa songan B salah satunya di Wantilan Desa Pura Hulundanu, Desa Songan B. Adapun pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu mahasiswa KKN Desa Songan B, Pemerintah Desa dan Masyarakat Desa Songan B.

D. Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan diawali dengan membicarakan permasalahan program, penyusunan program kerja, sosialisasi perencanaan kerja, implementasi perencanaan kerja dan pembuatan bawang goreng. Kegiatan selain pembuatan bawang goreng dilaksanakaan di posko KKN Songan B dan jangka waktunya 1 hingga 2 jam setiap kegiatannya serta dilaksanakan oleh seluruh anggota bidang peningkatan produksi. Kegiatan selanjutnya yaitu pembuatan bawang goreng di Desa Songan B yang dilakukan oleh seluruh mahasiwa KKN Songan B yang berjumlah 17 orang dalam jangka waktu 4 jam dimulai dari jam 13.30–17.30 WITA. Proses pembuatan bawang goreng dimulai dengan mengupas bawang merah lalu dicuci terlebih dahulu kemudian di iris tipis – tipis agar mendapatkan tekstur

(28)

bawang goreng yang pas lalu di goreng di minyak yang telah panas hingga kering. Setelah itu bawang goreng di kemas di plastik khusus. Plastiknya bebas bisa digunakan plastik kg atau jenis lainnya. Bawang goreng telah dikemas kemudian diberikan kepada masyarakat Desa Songan B. Pembuatan bawang goreng ini juga sebagai contoh agar bisa diterapkan oleh masyarakat dalam membuka usaha kecil.

E. Hasil Pelaksanaan

Pembuatan bawang goreng setelah dikemas kemudian diberikan ke masyarakat Desa Songan B terutama yang mengikuti acara piodalan di Wantilan Pura Hulundanu. Pembuatan bawang goreng ini juga sebagai contoh agar bisa diterapkan oleh masyarakat dalam membuka usaha kecil.

Selain itu pentingnya sanitasi dalam pembuatan bawang goreng sangat diperlukan agar bawang goreng yang dibuat terjaga kebersihannya. Hal lainnya yaitu memudahkan masyarakat dalam meningkatkan perekonomian.

F. Kendala

Adapun kendala yang dihadap i ketika pelaksanaan kegiatan yaitu masyarakat belum menerapkan usaha kecil pembuatan bawang goreng ini selain itu masyarakat masih memilih bertani dibandingkan membuka usaha kecil.

G. Solusi

Perlu pihak dari pemuda dan pemudi Desa Songan B dalam mensosialisasikan pembuatan bawang goreng ini sebagai usaha karena Desa Songan B merupakan komoditas utama petani bawang merah sehingga sangat besar peluang masyarakat dalam membuka usaha bawang goreng ini.

(29)

Gambar 3.5 Persiapan Permbuatan Bawang Goreng

Gambar 3.6 Pembuatan Bawang Goreng

2. Pembuatan Kompos Dari Sampah Panen A. Deskripsi

Sampah pada umumnya terlihat tak bisa dimanfaatkan lagi, namun pada dasarnya pemilahan sampah organik dan anorganik dapat dimanfaatkan secara

(30)

berkelanjuta. Sampah organik dapat dimanfaatkan menjadi kompos yang berfungsi kembali dalam pertanian. Sampah organik ini dapat diproses dengan memanfaatkan bakteri yang akan tumbuh di dalamnya sehingga dapat dipergunakan sebagai pupuk pertanian. Pemanfaatan sampah yang digunakan oleh mahasiswa KKN akan menjadi langkah awal dalam kegiatan ini. Metode yang dapat dipakai adalah lubang yang dilakukan penimbunan lagi dengan tanah dengan pencampuran menggunakan kapur untuk mengurangi bau ataupun penancapan bambu untuk sebagai sirkulasi udara.

B. Lokasi dan Waktu Kegiatan

Tabel 3.12 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Pembuatan Kompos Dari Sampah Panen

No. Nama Kegiatan Lokasi Jumlah

Mahasiswa Waktu

Total

1 Menelaah

permasalahan Songan B 4 1 Jam

4 Jam 2 Penyusunan program kerja Posko KKN 4 2 Jam 8 Jam 3 Sosialisasi Perencanaan kerja Posko KKN 4 3 Jam 12 Jam 4 Implementasi

Perencanaan kerja Songan B 4 3 Jam

12 Jam 5 Pembuatan Kompos

dari Sampah Panen

Posko

KKN 4 84 Jam

336 Jam

Total 93 jam 372 Jam

C. Kelompok Sasaran dan Pihak yang Terlibat

Kelompok sasaran dalam kegiatan ini yaitu Masyarakat Desa Songan B dan petani bawang di Desa Songan B.

D. Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan diawali dengan membicarakan permasalahan program, penyusunan program kerja, sosialisasi perencanaan kerja, implementasi perencanaan kerja dan pembuatan kompos dari sampah panen. Kegiatan selain

(31)

pembuatan kompos dari sampah panen dilaksanakaan di posko KKN Songan B dan jangka waktunya 1 hingga 3 jam setiap kegiatannya serta dilaksanakan oleh seluruh anggota bidang peningkatan produksi. Kegiatan pembuatan kompos dari bahan sampah panen dilakukan selama 84 jam dalam waktu 5 minggu. Proses pengomposan membutuhkan waktu cukup lama karena ada peran bakteria yang membantu dalam proses pembusukan kompos tersebut. Selain itu peran sampah organik seperti dedaunan, sampah makanan bekas dan kulit buah harus ada di dalam kompos tersebut karena sampah tersebut sangat membantu dalam proses pengomposan. Semakin cepat busuk komposnya maka semakin baik hasilnya.

E. Hasil Pelaksanaan

Adapun hasil pelaksanaan kegiatan pembuatan kompos, kompos telah dibuat sebanyak 2 bagian. Bagian pertama telah selesai dan siap untuk diedarkan ke masyarakat. Bagian kedua masih proses penguraian. Kompos akan dibagikan ke masyarakat yang benar–benar membutuhkan dan disebar setelah perpisahan KKN. Tekstur kompos yang telah jadi hampir menyerupai tanah biasa tetapi lebih bagus dan lebih lembut.

F. Kendala

Adapun kendala yang dihadapi ketika pelaksanaan kegiatan yaitu lama proses penguraian kompos, Tempat untuk mengurai kompos dan bahan pembuatan kompos.

G. Solusi

Adapun solusi yang dapat dilakukan dari kendala diatas yaitu Tiap hari komposnya harus dibuka dan diurai, Menggunakan terpal agar meminimalkan tempat dalam pembuatan kompos dan Bahannya lebih banyak menggunakan sisa makanan.

(32)

Gambar 3.7 Pemilahan Sampah Untuk Dijadikan Pupuk Kompos

Gambar 3.8 Pembuatan Pupuk Kompos

3. Pemberian Vitamin pada Ikan dan Babi A. Deskripsi

(33)

Pemberian vitamin dilakukan untuk meningkatkan kualitas produksi dari hewan yang memiliki potensi di Desa Songan B untuk menghasilkan hewan produksi yang unggul. Gunanya juga agar masyarakat dapat meningkat dalam taraf ekonomi dengan memproduksi hewan unggul yang ada di Desa Songan B.

B. Lokasi dan Waktu Kegiatan

Tabel 3.13 Waktu Pelaksanaan Pemberian Vitamin pada Ikan dan Babi

No. Hari/Tanggal Jam Tempat

1. Selasa/9 Agustus 2016 10.00-12.00 WITA

Banjar Kayu Padi 2. Rabu/10 Agustus 2016 10.00-12.00 WITA Banjar Munduklantang 3. Kamis/15 Agustus 2016 11.00-14.00 WITA Banjar Dalem 4. Jumat/19 Agustus 2016 11.00-13.00 WITA

Banjar Yeh Panes 5. Sabtu/20 Agustus 2016 10.00-15.00

WITA

Banjar Alengkong

Tabel 3.13 Tempat Pelaksanaan Pemberian Vitamin pada Ikan dan Babi

No. Nama Kegiatan Lokasi Jumlah

Mahasiswa Waktu

Total 1 Menelaah

permasalahan Songan B 4 1 Jam

4 Jam 2 Penyusunan program kerja Posko KKN 4 2 Jam 8 Jam 3 Sosialisasi Perencanaan kerja Posko KKN 4 2 Jam 8 Jam 4 Implementasi

Perencanaan kerja Songan B 4 2 Jam

8 Jam 5 Pemberian Vitamin

Pada Ikan dan Babi

Posko

KKN 4 5 Jam

20 Jam

Total 48 48 Jam

C. Kelompok Sasaran dan Pihak yang Terlibat

Kelompok sasaran dalam kegiatan ini yaitu Masyarakat Desa Songan B yang beternak ikan dan juga babi.

(34)

D. Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan diawali dengan membicarakan permasalahan program, penyusunan program kerja, sosialisasi perencanaan kerja, implementasi perencanaan kerja dan pemberian vitamin pada sapi dan babi. Kegiatan selain pemberian vitamin pada sapi dan babi dilaksanakaan di posko KKN Songan B dan jangka waktunya 1 hingga 2 jam setiap kegiatannya serta dilaksanakan oleh seluruh anggota bidang peningkatan produksi. Kegiatan pemberian vitamin pada sapi dan babi dilakukan selama 5 jam dari jangka waktu 5 minggu. Kegiatan ini dilakukan secara acak di beberapa banjar di Desa Songan B maupun KK dampingan yang memiliki ternak babi dan sapi. Pemberian vitamin sebanyak 5 ml per ekor sapi dan babi. Terdapat aturan tersendiri dalam pemberian vitamin tersebut.

E. Hasil Pelaksanaan

Adapun hasil pelaksanaan kegiatan pemberian vitamin pada sapi dan babi yaitu terdapat 5 banjar yakni Banjar Alengkong, Banjar Dalem, Banjar Kayu Padi, Banjar Munduklantang dan Banjar Yeh Panes. Pemberian vitamin ini di beri secara acak, ada yang diberikan kepada KK dampingan milik mahasiswa sendiri maupun sekitar posko KKN Desa Songan B. Pemberian vitamin ini juga sangat bermanfaat karena setiap hewan ternak memiliki imunitas yang berbeda – beda sehingga perlu diberi vitamin agar kesehatannya terjaga dan terhindar dari penyakit.

F. Kendala

Adapun kendala yang dihadapi ketika pelaksanaan kegiatan yaitu antara lain sebagai berikut:

1. Akses jalan dan lokasi menuju rumah warga banyak yang rusak dan berlubang.

2. Banyak rumah yang kosong sehingga menyulitkan untuk ijin vaksinasi hewan piaraan.

G. Solusi

(35)

1. Akses jalan diperbaiki untuk mempermudah dalam melakukan kegiatan pelayanan kesehatan ternak.

2. Hewan piaraan yang akan divaksin sebaiknya diikat sehingga mempermudah pelaksanaan vaksinasi.

3. Informasi terkait dengan vaksinasi harus jelas disampaikan oleh lembaga desa kepada masyarakat.

(36)

Gambar 3.10 Pemberian Vitamin pada Hewan Ternak Babi

3.3 Bidang Pokok NonTema

Beberapa bidang pokok non-tema yang dilaksanakan di Desa Songan B diantaranya adalah sebagai berikut.

3.3.1 Pendampingan Keluarga Kurang Mampu A. Deskripsi Program Kerja

Program pendampingan keluarga kurang mampu adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN PPM di Universitas Udayana. Program ini termasuk dalam program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu. Jam kerja efektif mahasiswa untuk kegiatan PPK adalah 90 jam. Kegiatan ini bermaksud untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB (Keluarga Berencana), kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera.

(37)

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Dilaksanakan mulai dari minggu ke I hingga minggu ke V di setiap rumah keluarga dampingan.

C. Kelompok Sasaran

Masyarakat Desa Songan B yang kurang mampu.

D. Pihak yang Terlibat

Mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat Desa Songan B

E. Rancangan Anggaran Biaya

Rancangan biaya yang dipergunakan fleksibel tergantung pada setiap mahasiswa yang mendampingi keluarga tersebut.

(38)

3.3.2 Gotong Royong A. Deskripsi

Gotong Royong merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menjaga kebersihan dan keasrian suatu wilayah. Kegiatan ini biasanya melibatkan seluruh warga yang mendiami tempat atau kawasan tersebut. Begitu pula program kegiatan gotong royong di Desa Songan B ditujukan untuk memupuk kebersamaan dan rasa persaudaraan antara masyarakat desa serta meningkatkan kesadaran akan kebersihan wilayah desa itu sendiri. Gotong royong merupakan salah satu bentuk kegiatan yang berkaitan dengan menjaga kebersihan serta keasrian sarana dan prasarana pemukiman.

Kegiatan gotong royong dilakukan di beberapa lingkungan Desa Songan B antara lain: Kantor Desa Songan B, Pura Hulundanu Batur, dan lingkungan Desa Songan B yang melibatkan seluruh perangkat desa dan masyarakat Desa Songan B untuk ikut berpartisipasi. Mulai dari memotong rumput, membersihkan tempat parkir, membersihkan got, hingga membersihkan balai desa yang dilakukan bersama-sama. Kegiatan ini sangat membantu masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakatnya serta mempererat hubungan kekeluargaan antar warga. Sayangnya, tidak semua warga dapat turut berpertisipasi pada saat kegiatan gotong royong tersebut berlangsung, karena memang sulit untuk mengajak semua elemen yang ada dalam masyarakat untuk ikut terjun dalam kegiatan. Setiap orang pastilah memiliki kesibukan dan kepentingan masing-masing, seperti berkebun dan berternak. Dengan lingkungan yang bersih diharapkan kehidupan masyarakat lebih berkualitas karena mereka lebih nyaman tinggal di lingkungan tersebut. Keindahan lingkungan juga tertata dengan baik, sehingga menimbulkan kebanggaan setiap warga tentunya menjadi bagian dari lingkungan yang indah, bersih, dan sehat.

(39)

B. Jadwal Pelaksanaan Gotong Royong

Tabel 3.14 Tempat Pelaksanaan dan Waktu Gotong Royong

No Tanggal Lokasi Pukul Jumlah Jam Juml ah Maha siswa JOK (Jumlah Mahasiswa x Waktu) 1. Jumat, 22 Juli 2016 Balai Banjar Songan B 18.00- 21.00 3 jam 17 orang 51 2. Senin, 1 Agustus 2016 Batas Songan – Banjar Yeh Panes 16.00- 18.00 2 jam 17 orang 34 3. Rabu, 17 Agustus 2016 Lapangan Parkir Depan SMP N 4 14.00- 16.00 2 Jam 17 orang 48

(40)

Gambar 3.12 Pembersihan Balai Banjar Desa Songan B

3.3.3 Membantu Pelaksanaan HUT Ke-71 RI di Desa Songan B

Dalam kegiatan ini Mahasiswa KKN PPM Uiversitas Udayanan membantu pelaksanaan Acara Peringatan HUT RI Ke-71 yang diselenggarakan oleh KKN PPM Songan B, bekerjasama dengan KKN PPM Songan A dan SDT Desa Songan B di Lapangan Parkir depan SMP N 4 Kintamani. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 18 Agustus 2016 yang dimana terdapat acara hiburan seperti Lomba Sepeda Hias, Lomba Estafet Sedotan Karet, Memasukkan Paku kedalam botol, Menggiring balon. Dimana Dalam memperingati HUR RI Ke-71 peran peserta KKN PMM UNUD diberi kepercayaan untuk mengadakan beberapa perlombaan guna membantu memeriahkan peringatan tersebut.

(41)

Tabel 3.14 Tempat Pelaksanaan dan Waktu Gotong Royong

No Kegiatan Lokasi Tanggal Pelaksanaan Waktu Pelaks anaan Tim Wakt u (jam) Jumlah Jam Kumulatif 1 Lomba Sepeda Hias Lapangan Parkir depan SMP N 4 Kintamani Kamis, 18 Agustus 2016 08.00 – 09.30 17 org 1,5 25,5 2 Memasu kkan paku kedalam botol Lapangan Parkir depan SMP N 4 Kintamani Kamis, 18 Agustus 2016 09.30-11.00 17 org 1.5 25,5 3 Estafet sedotan karet Lapangan Parkir depan SMP N 4 Kintamani Kamis, 18 Agustus 2016 11.00-12.30 17 org 1,5 25,5 4. Menggiri ng Balon Lapangan Parkir depan SMP N 4 Kintamani Kamis, 18 Agustus 2016 12.30 – 14.00 17 org 1,5 25,5 Total 6 102

(42)

Gambar 3.13 Pelaksanaan HUT RI Ke-71

3.2 Memberikan Pembelajaran Tambahan Siswa/i SD N 3 Songan

Kegiatan membantu membuat Pekerjaan Rumah ini bersifat tentatif, yang dimana kami seluruh peserta KKN PPM UNUD menerima apabila ada kesulitan bagi siswa/i SD khusunya SD N 3 Songan. Terkait dengan informasi ini di sampaikan secara langsung kepada siswa/i SD tersebut. Untuk mekanisme kerja kegiatan ini siswa/i yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan PR (seluruh mata pelajaran) tersebut langsung mendatangi posko kami dan berlangsung selama diadakannya les tambahan setiap hari selasa, rabu dan jumat dari jam 1 sampai jam 2, dengan lokasi Posko KKN PPM UNUD Desa Songan B.

Tabel 3.15 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Pembelajaran Tambahan

No Kegiatan Lokasi Tanggal Pelaksa naan Waktu Pelaks anaan Tim Wakt u (jam) Jumlah Jam Kumulatif

(43)

1 Mengajar anak SD N 3 Songan Posko KKN Songan B Rabu, 27 Juli 2016 15.00-16.30 6 org 1,5 9 2 Mengajar anak SD N 3 Songan ajaran Posko KKN Songan B Kamis, 28 Juli 2016 16.00-18.00 8 org 2 16 3 Mengajar anak SD N 3 Songan Posko KKN Songan B Jumat, 29 Juli 2016 13.00-16.00 16 org 3 48 4 Mengajar anak SD N 3 Songan Posko KKN Songan B Sabtu, 30 Juli 2016 13.00-14.00 11 org 1 11 5 Mengajar anak SD N 3 Songan Posko KKN Songan B Selasa, 2 Agustus 2016 14.00-16.00 9 org 2 18 6 Mengajar anak SD N 3 Songan Posko KKN Songan B Rabu, 3 Agustus 2016 14.00-16.00 6 org 2 12 7 Mengajar anak SD N 3 Songan Posko KKN Songan B Kamis, 4 Agustus 2016 15.00-18.00 7 org 3 21 8 Mengajar anak SD N 3 Songan Posko KKN Songan B Jumat, 5 Agustus 2016 14.00-17.00 10 org 3 30 9 Mengajar anak SD N 3 Songan Posko KKN Songan B Sabtu, 6 Agustus 2016 16.00-17.00 6 org 3 18 10 Mengajar anak SD N 3 Songan Posko KKN Songan B Senin, 8 Agustus 2016 14.00-17.00 24 org 1,5 36

(44)

11 Mengajar anak SD N 3 Songan Posko KKN Songan B Sabtu, 13 Agustus 2016 14.00-16.00 5 org 2 10 12 Mengajar anak SD N 3 Songan Posko KKN Songan B Jumat, 19 Agustus 2016 11.00 – 13.00 8 org 2 16 Total 26 245

(45)

3.3 Memberi Bantuan Tas Kepada SD Negeri 3 Songan

Membantu anak –anak SDN 3 Songan B, Cening Bali bekerja sama dengan KKN PPM Songan B untuk membagikan 110 tas dan alat tulis kepada anak – anak yang kurang mampu di SD N 3 Songan yang dilaksanakan pada hari sabtu, 6 agustus 2016.

3.4 Kunjungan ke Teman Safari and Marine Park

Cening Bali juga membantu menambah wawasan buat anak yang berprestasi yang berada di SD N 8 Songan, dalam hal ini Cening Bali bekerja sama dengan KKN PPM Songan B memberikan hadiah bagi siswa dalam bentuk 12 tiket ke Bali Safari yang dilaksanakan pada hari jumat, 26 agustus 2016.

3.5 Ngayah di Pura Hulundanu Batur

Desa Songan terdapat 2 pura besar yakni pura Hulundanu Batur dan Pura Segara. Pada aktober mendatang akan berlangsung sebuah ajara besar yang diperingati sekali 10 tahun yaitu ‘Karya’. Hal itu menyebabkan banyak sekali acara keagamaan yang berlangsung hampir setiap harinya. Untuk itu mahasiswa KKN PPM Udayana diminta untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan di Pura tersebut bersama dengan pemuda pemudi di Desa Songan yang dikenal dengan Ngayah.

Gambar

Tabel 3.1 Waktu dan Tempat Kegiatan Pelaksaan Pembuatan Saringan Air
Tabel 3.2 Rancangan Anggaran Biaya Pembuatan Saringan Air
Tabel 3.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Pengadaan Tempat Sampah
Tabel 3.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Pembuatan Lubang Biopori
+7

Referensi

Dokumen terkait

Fenomena ini memperlihatkan laju perpindahan panas konveksi (q konv ) sangat didominasi oleh kenaikan temperatur pelat rata-rata, karena dengan semakin bertambahnya

Tujuan penelitian ini adalah desain dan instalasi sistem kendali inverter dan sistem mekanik conveyor dengan kecepatan yang divariasikan untuk memperoleh objek gambar yang

Tahun 1962, Sub Depot ini ditingkatkan menjadi Lembaga Persiapan Industri Penerbangan (LAPIP) yang kemudian berubah menjadi Komando Pelaksanaan Industri Pesawat Terbang

Hal ini menunjukkan bahwa konsenrasi Sn, Cr dan Ni yang diperoleh dari kedua metode tersebut tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan sehingga kedua metode tersebut

Sertifikat Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara di Tempat Pemungutan Suara dalam Pemilihan Umum Anggota DPR dan DPD (Model C1 DPR-DPD) dan Rincian Perolehan Suara Sah DPD

5 Tahun 2010 menyebutkan bahwa infrastruktur merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkeadilan dengan mendorong

Selain itu kendala yang menjadi hambatan bagi para kelompok usaha ini adalah status pendidikan yang dimiliki oleh para pelaku kelompok UKM masih tergolong rendah sehingga

PADA HARI ISNIN BERTARIKH 25 OGOS 2014 JAM 9.00 PAGI DALAM KAMAR TIMBALAN PENDAFTAR.. MAHKAMAH TINGGI