• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan memberikan perlakuan yang berbeda pada dua kelompok sampel penelitian. Penelitian yang dilakukan untuk mencari perbedaan antara pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dan model Group Investigation (GI) ditinjau dari disiplin belajar dengan prestasi mata pelajaran IPA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan faktorial 2X2. Desain atau rancangan penelitian ini adalah penelitian eksperimen, “metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.” (Sugiyono 2011:72).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Menurut Sukmadinata (2007: 102) pemilihan lokasi penelitian berkenaan dengan penentuan unit, bagian, kelompok, dan tempat dimana orang-orang terlibat di dalam kegiatan atau peristiwa yang ingin diteliti. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Dabin V Kradenan. Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini secara keseluruhan diprogramkan bisa terlaksana selama kurun waktu 5 (lima) bulan, terhitung mulai bulan Februari s/d Juli 2015. Alasan penulis memilih lokasi penelitian ini karena di SDN Dabin V Kec. Kradenan Grobogan banyak sekolah di daerah ini berprestasi baik akademik maupun non akademik

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2009: 115). Populasi dalam penelitian kuantitatif mempunyai karakteristik atau sifat khusus, terukur, bervariasi dan dapat diselidiki. Dengan demikian, pengertian populasi adalah jumlah keseluruhan subyek yang mempunyai ciri/karakteristik yang akan diduga dan sebagai tempat

(2)

commit to user

generalisasi. Sampel adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” (Sugiyono, 2009: 116). Di dalam penelitian ini SD N Dabin V Kec. Kradenan Grobogan terdiri dari 10 SDN namun sampel yang dipakai dalam penelitian ini hanya 2 SD yaitu SDN 3 Kradenan dan SDN 3 Sambongbangi dengan pengambilan sampel dengan teknik Cluster Random sampling. Cluster random sampling digunakan jika populasi tidak terdiri dari induvidu-induvidu, melainkan terdiri dari kelompok – kelompok individu atau cluster. Pengambilan sampel yang dilakukan secara acak, pengambilannya dilakukan dengan cara undian dari sepuluh SDN dipilih dua SDN, satu sekolahan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dan sekolahan satunya model pembelajaran Group investigation (GI).

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Untuk mempertegas konsep variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka istilah-istilah yang ada pada judul ini perlu diberi pembatasan sebagai berikut:

1. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang diselidiki pengaruhnya. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajarn yaitu NHT dan GI. yang diperjelas dengan uraian dibawah ini :

a. Model Pembelajaran

Sebagai variabel bebas (X1) dalam penelitian ini adalah penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dan metode Group investigation

1) Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) atau kepala bernomor adalah suatu tipe dari pengajaran kooperatif pendekatan struktural yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide -ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat

2) Group Investigation strategi belajar kooperatif yeng menempatkan siswa ke dalam kelompok untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa metode GI mempunyai fokus utama untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik atau objek khusus.

(3)

commit to user b. Disiplin Belajar

Disiplin belajar adalah pengendalian diri mahasiswa terhadap bentuk-bentuk aturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah diterapkan oleh mahasiswa yang bersangkutan maupun berasal dari luar serta bentuk kesadaran akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pelajar Indikator-indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat disiplin belajar siswa berdasar ketentuan disiplin waktu dan disiplin perbuatan dikemukakan Moenir (2010: 95), yaitu:

1) Disiplin waktu, meliputi :

a) Tepat waktu dalam belajar, mencakup datang dan pulang sekolah tepat waktu, mulai dan selesai belajar di sekolah tepat waktu dan mulai dan selesai belajar di rumah.

b) Tidak keluar dan membolos saat pelajaran.

c) Menyelesaikan tugas sesuai waktu yang ditetapkan.

2) Disiplin perbuatan, meliputi:

a) Patuh dan tidak menentang peraturan. b) Tidak malas belajar.

c) Tidak menyuruh orang lain bekerja demi dirinya (mandiri).

d) Tingkah laku yang menyenangkan, mencakup tidak mencontek, tidak membuat keributan dan tidak mengganggu orang lain yang sedang belajar.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang diramalkan akan timbul dalam hubungannya yang fungsional dari variabel bebas. Sebagai variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah prestasi belajar IPA. Prestasi belajar merupakan hasil atau taraf kemampuan yang sudah dicapai seorang siswa sesudah mengikuti proses belajar mengajar pada masa tertentu baik berupa perubahan pada tingkah laku, keterampilan serta pengetahuan dan lalu akan diukur serta dinilai yang kemudian dituangkan dalam pernyataan nilai atau angka.

(4)

commit to user

E. Metode Pengumpulan Data 1. Angket

Arikunto (2002:151) angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperolah informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui. Metode angket untuk mengetahui data variabel penelitian yaitu variabel bebas kedisiplinan. Indikatornya berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh dikemukakan Moenir (2010: 95), yaitu:

1) Disiplin waktu, meliputi :

a) Tepat waktu dalam belajar, mencakup datang dan pulang sekolah tepat waktu, mulai dan selesai belajar di sekolah tepat waktu dan mulai dan selesai belajar di rumah.

b) Tidak keluar dan membolos saat pelajaran.

c) Menyelesaikan tugas sesuai waktu yang ditetapkan.

2) Disiplin perbuatan, meliputi:

a) Patuh dan tidak menentang peraturan. b) Tidak malas belajar.

c) Tidak menyuruh orang lain bekerja demi dirinya (mandiri).

d) Tingkah laku yang menyenangkan, mencakup tidak mencontek, tidak membuat keributan dan tidak mengganggu orang lain yang sedang belajar.

Skoring variabel kedisiplinan belajar siswa untuk tiap-tiap alternatif jawaban. Pemberian skor jawaban dari yang paling tinggi yaitu 5, 4, 3, 2, 1.

2. Tes

Test hasil belajar siswa untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menerima bahan ajar atau materi, soal berbentuk pilihan ganda sebanyak 40 untuk mengetahui hasil prestasi belajar IPA setelah dilakukan tindakan. Tindakannya adalah perlakuan dengan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dan Group Investigation (GI)

(5)

commit to user

3. Dokumentasi

Menurut Arikunto (2006:154) “dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, agenda, dan sebagainya”. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data variabel penelitian yaitu prestasi belajar siswa dalam hal ini nilai raport semester gasal untuk uji kesetaraan antar sampel yang diambil.

F. Uji Coba Instrumen a. Uji Validitas Butir

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan telah benar-benar mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas dalam penelitian ini digunakan analisis item yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah dari tiap skor butir. Jika ada item yang tidak memenuhi syarat, maka item tersebut tidak akan diteliti lebih lanjut. Korelasi tersebut harus signifikan berdasarkan statistik uji tertentu ( = 0,05). Uji validitas angket motivasi belajar dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment dengan menggunakan angka kasar sebagai berikut:

 

  } ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n rxy (Suharsimi Arikunto, 2010:213) Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi antara xy n : Jumlah subjek

∑x : Jumlah variabel x ∑y : Jumlah variabel y ∑xy : Jumlah dari variabel xy

Dalam penelitian ini nilai korelasi Pearson butir soal dianggap sahih/valid jika r hitung > r tabel (Suharsimi Arikunto, 2010: 213).

(6)

commit to user Tabel 1

Rangkuman Uji Validitas Disiplin Belajar

No item rhit rtab Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 0,744 0,423 0,584 0,479 0,634 0,565 0,383 0,499 0,564 0,576 0,404 0,531 0,833 0,234 0,244 0,428 0,562 0,159 0,599 0,413 0,833 0,435 0,504 0,461 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Lampiran 6 halaman 98-99.

Hasil uji valiliditas disiplin belajar dengan jumlah item sebanyak 24 buah, diketahui terdapat tiga nomor item yang tidak valid, yaitu item nomor 14, 15 dan 18 karena nilai koefisien validitasnya kurang dari 0,361 sehingga terdapat 21 nomor item yang valid dengan nilai koefisien validitas berkisar antara 0,376 sampai dengan 0,830.

(7)

commit to user Tabel 2

Rangkuman Uji Validitas Hasil Prestasi Belajar

No item rhit rtab Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Lampiran 7 Halaman 101-102

Hasil uji valiliditas tes prestasi belajar IPA dengan soal sebanyak 40 buah, diketahui terdapat lima nomor soal yang tidak valid, yaitu soal nomor 11, 20, 32, 35, dan 39 karena nilai koefisien validitasnya kurang dari 0,361 sehingga terdapat 35 soal yang valid dengan nilai koefisien validitas berkisar antara 0,393 sampai dengan 0,720.

Item-Total Statisti cs 23,27 95,926 ,516 ,932 22,80 96,097 ,496 ,933 22,77 96,392 ,485 ,933 23,17 95,247 ,542 ,932 23,20 94,028 ,690 ,931 23,00 95,586 ,487 ,933 22,87 96,326 ,437 ,933 22,87 94,120 ,680 ,931 22,73 95,789 ,592 ,932 22,97 96,585 ,387 ,934 22,93 97,926 ,253 ,935 23,23 94,668 ,638 ,931 23,20 93,890 ,705 ,931 22,87 96,395 ,430 ,933 22,90 95,128 ,555 ,932 22,87 94,878 ,596 ,932 22,87 95,361 ,543 ,932 22,87 94,740 ,611 ,932 23,23 95,220 ,575 ,932 23,00 100,345 ,007 ,937 22,87 93,982 ,695 ,931 22,77 96,185 ,510 ,932 22,90 95,817 ,481 ,933 22,87 95,154 ,565 ,932 22,87 96,464 ,422 ,933 22,87 94,878 ,596 ,932 22,87 95,154 ,565 ,932 23,07 94,754 ,573 ,932 22,97 96,516 ,394 ,934 22,87 95,775 ,497 ,933 22,90 95,059 ,562 ,932 22,80 98,648 ,204 ,935 22,93 94,409 ,621 ,931 22,93 95,168 ,541 ,932 23,10 99,541 ,087 ,936 22,90 95,541 ,510 ,932 22,87 96,671 ,400 ,933 23,30 96,217 ,506 ,932 22,57 100,461 ,048 ,935 23,00 93,448 ,710 ,931 Y 1 Y 2 Y 3 Y 4 Y 5 Y 6 Y 7 Y 8 Y 9 Y 10 Y11 Y 12 Y 13 Y 14 Y 15 Y 16 Y 17 Y 18 Y 19 Y20 Y 21 Y 22 Y 23 Y 24 Y 25 Y 26 Y 27 Y 28 Y 29 Y 30 Y 31 Y32 Y 33 Y 34 Y35 Y 36 Y 37 Y 38 Y39 Y 40 Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Delet ed

(8)

commit to user

b. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan siswa yang memiliki kemampuan tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan rendah (Arikunto, 2009: 213). Untuk mengetahui daya pembeda soal digunakan rumus sebagai berikut: B A B B A A P P J B J B DP    Keterangan:

J = Jumlah peserta tes

JA =Banyaknya peserta kelompok atas (pandai)

JB = Banyaknya peserta kelompok bawah(kurang pandai)

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan

benar A A A J B

P  = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

B B B

J B

P  = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.

Tabel 3

Interprestasi atau Penafsiran Daya Pembeda (DP)

Daya Pembeda (DP) Interprestasi atau penafsiran DP DP ≥ 0,70 Baik sekali (digunakan)

0,40 ≤ DP < 0,70 Baik (digunakan) 0,20 ≤ DP < 0,40 Cukup

DP < 0,20 Jelek

Lampiran Halaman 105

Uji Pembeda yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji pembeda dengan kriteria baik (D >0,20). Uji Pembeda yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji pembeda dengan kriteria cukup hingga baik sekali (DP > 0,20). Berdasarkan perhitungan daya pembeda soal pada tes prestasi belajar IPA ternyata dari 40 soal yang disajikan terdapat empat buah soal yang mempunyai nilai DP < 0,20 atau jelek yaitu soal nomor 20, 32, 35 dan 39 sehingga terdapat 36 soal dengan kriteria cukup dan baik yang layak digunakan.

(9)

commit to user

c. Derajat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang mempunyai derajat kesukaran memadai artinya tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Untuk mengukur derajat kesukaran soal digunakan rumus sebagai berikut, (lampiran halaman 106):

DK = Keterangan :

DK = Derajat Kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab benar JS = Jumlah seluruh peserta test

Menurut ketentuan indeks kesukaran soal: 0,00 < DK < 0,30 = Sukar

0,30 ≤ DK < 0,70 = Sedang 0,70 ≤ DK < 1,00 = Mudah

Hasil analisis Ujicoba instrument pada Indeks tingkat kesukaran soal diperoleh nilai kesukaran soalnya berada pada 0,30 – 0,69 ada di lampiran halaman 104. Sehingga dikatakan soal tersebut baik. Sedangkan dilihat dari tingkat kesukaran tes prestasi belajar IPA yang dipakai dalam penelitian ini terdapat enam soal dengan tingkat kesukaran mudah dengan koefisien tingkat kesukaran < 0,30 yaitu soal nomor 2, 3, 9, 22, 32, dan 39; diketahui juga terdapat dua soal dengan tingkat kesukaran tergolong sukar yaitu soal nomor 1 dan 38, sedangkan 32 nomor soal lainnya tergolong mempunyai tingkat kesukaran sedang.

Berdasarkan hasil uji validitas, uji pembeda dan tingkat kesukaran tersebut maka soal hasil belajar IPA yang tidak digunakan adalah sebanyak 5 buah soal yaitu soal nomor nomor 11, 20, 32, 35, dan 39. Sehingga banyaknya soal prestasi belajar IPA yang digunakan untuk penelitian sebanyak 35 buah soal dengan pertimbangan dari 35 soal tersebut terdapat soal yang mudah dan sukar dengan proporsi yang sedikit sedangkan sebagian besar tergolong mempunyai tingkat kesukaran sedang.

(10)

commit to user

d. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas instrumen digunakan untuk mengetahui apakah instrument angket dapat dipercaya atau tidak. “Instrumen angket dikatakan mempunyai reliabilitas yang tinggi jika instrumen tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.” (Suharsimi Arikunto, 2006: 86).

Dalam menguji reliabilitas digunkaan uji konsistensi internal dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut.

              

2 2 11 1 1 t b V k k r  , (Arikunto, 2006: 193) Dimana: r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

b2 = jumlah varian butir/item

V = varian total t2

Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,6 (lampiran halaman 103-104).

Uji reliabilitas dilakukan berdasarkan item yang valid pada data uji coba. Hasil uji reliabilitas untuk variabel disiplin belajar menunjukkan nilai alpha cronbach sebesar 0,910 dan nilai alpha cronbach tes prestasi belajar IPA sebesar 0,942 dimana keduanya mempunyai nilai alpha cronbach lebih besar dari 0,600 maka dapat disimpulkan bahwa angket disiplin belajar dan tes prestasi belajar IPA adalah reliabel.

G. Teknis Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk menentukan uji statistik yang digunakan, terlebih dahulu ditentukan uji kesetaraan, normalitas data dan homogenitas variansi.

(11)

commit to user

1. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Kesetaraan

Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji-t untuk menguji hipotesis:

2 1 0:  H 2 1 0 :  H 1

 = nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen

2

 = nilai rata-rata hasil belajar kelas kontrol, Maka untuk menguji hipotesis diatas digunakan rumus:

2 1 2 1 1 1 n n s x x t    dengan

2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2       n n s n s n s dimana 1

x = nilai rata-rata Ilmu Pengetahuan Alam awal kelas eksperimen

2

x = nilai rata-rata Ilmu Pengetahuan Alam awal kelas kontrol

1

n = banyaknya peserta didik di kelas eksperimen

2

n = banyaknya peserta didik di kelas kontrol

1

s = simpangan baku kelas eksperimen

2

s = simpangan baku kelas kontrol s= simpangan baku gabungan

Kriteria pengujian dalam uji-t ini adalah: terima H jika –t0 tabel < t hitung <

(12)

commit to user

b. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distibusi dari subjek penelitian bersifat normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan pada data sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Uji ini menggunakan metode Liliefors (lampiran 14 halaman 123). Adapun prosedur ujinya adalah sebagai berikut :

1) Hipotesis

H0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistriusi normal

2) Tingkat Signifikansi :α = 0,05 3) Statistik Uji

L = maks Ι F (Zi) – S (Zi) l

Dengan F (Zi) = P (Z ≤ zi); Z N(0,1)

S(zi) = proporsi cacah Z ≤ zi terhadap seluruh zi

Uji kenormalan menggunakan metode Lilliefors

S = standar deviasi X = rataan sampel

Zi = skor standar untuk xi

4) Daerah Kritik

DK = {L│L > Lα;n} ;

n = ukuran sampel

Lα;n diperoleh dari tabel Lilliefors pada tingkat signifikansi α dan derajad

kebebasan 5) Keputusan Uji

H0 = ditolak jika L DK atau H0 diterima jika L DK

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa kelompok siswa yang dijadikan sampel berasal dari populasi yang normal. Uji normalitas menggunakan SPSS for Windows Release 17.0 dengan uji Lilliefors

(13)

commit to user

c. Uji Homogenitas

Uji ini ditujukan untuk menentukan t-tes yang akan dipakai dalam uji hipotesis dan untuk mengetahui apakah hasil tes dari kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 dari populasi yang variannya sama atau tidak. Uji varian ini menggunakan rumus sebagai berikut:

F=

Dengan taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan pembilang ne-1 serta

derajat kebebasan nk-1, jika diperoleh Fhitung < Ftabel berarti varians kedua kelompok sama (Arikunto, 2006: 200).

Dengan hipotesis: Ho : σ12 = σ22 H1 : σ12 ≠ σ22

Ho ditolak jika F > F½ α (V1 V2) dengan taraf signifikan 5% dan derajat

kebebasan V1 = n1-1, V2 = n2-1 (Arikunto, 2006: 201). Lampiran halaman 125.

2. Uji Hipotesis

a. Uji Analisis Faktorial 2x2

Tujuan dari anava dua jalan adalah untuk menguji signifikansi efek dua variabel bebas terhadap satu variabel terikat, dan untuk menguji signifikansi interaksi kedua variabel bebas terhadap variabel terikat. Anava digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan efek dua faktor A dan B serta interaksi terhadap variabel terikat. Mengenai rancangan penelitian ini dapat digambarkan secara jelas dalam tabel berikut ini :

Tabel 4. Rancangan Analisis faktorial 2X2. Disiplin Belajar

Metode Pembelajaran

Tinggi (b1) Rendah (b2) Total

Numbered Head Together ( a1) a1b1 ( Kelompok 1) a1b2 ( Kelompok 3) A1 Group Investigation ( a2) a2b1 ( Kelompok 2) a2b2 ( Kelompok 4) A2 Total B1 B2 ( Budiyono, 2003)

(14)

commit to user Keterangan :

a1 = Kelas siswa yang belajar dengan metode Numbered Head Together.

a2 = Kelas siswa yang belajar dengan metode Group Investigation.

a1b1 = Kelas siswa yang mempunyai disiplin belajar tinggi menggunakan metode

Numbered Head Together.

a2b1 = Kelas siswa yang mempunyai keaktifan belajar tinggi menggunakan model

Group Investigation.

a1b2 = Kelas siswa yang mempunyai keaktifan belajar rendah menggunakan

metode Numbered Head Together.

a2b2 = Kelas siswa yang mempunyai keaktifan belajar rendah menggunakan

metode Group Investigation.

Sesuai dengan rancangan di atas, jumlah variabel bebas dikategorikan dua yaitu (1) pembelajaran dengan menggunakan metode dua taraf (a) pembelajaran dengan Group Investigation dan ( b) pembelajaran dengan metode Numbered Head Together dan (2) disiplin belajar, yang terdiri dua taraf, yakni (a) disiplin belajar tinggi dan (b) disiplin belajar rendah .

Uji ini digunakan untuk menguji hipotesis 1, 2, dan 3. a. Model

Xijk =  + i + j + ij + ij

(Budiyono, 2004 : 228) Keterangan

Xijk : observasi pada subyek ke-k dibawah faktor A kategori ke-i faktor B

kategori ke-j  : rerata besar

i : efek faktor A kategori i

j : efek faktor B kategori j

ij : interaksi faktor A dan B

ij

 : kesalahan eksperimental yang berdistribusi normal i = 1,2,3,....,p ; p : cacah kategori A

j = 1,2,3,....,q ; q : cacah kategori B

(15)

commit to user

b. Uji Lanjut Anava

Uji lanjut anava digunakan uji komparasi ganda Scheffe. Uji ini untuk mengetahui perbedaan rerata setiap pasangan baris, setiap pasangan kolom dan setiap pasangan sel, langkah-langkah dalam menggunakan metode scheffe.

a. Mengidentifikasi semua pasangan komparasi rerata

b. Merumuskan hipotesis yang bersesuaian dengan komparasi tersebut. c. Mencari harga statistik uji F

Gambar

Tabel 4.  Rancangan Analisis faktorial 2X2.

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan sumber data tertulis dalam penelitian ini diperoleh dari sumber tertulis yang diperoleh dari sumber buku, arsip, dan dokumen sekolah baik yang berupa

Rancangan kegiatan penelitian menggunakan siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kegiatan diterapkan dalam upaya meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam

Siklus kegiatan dirancang dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kegiatan diterapkan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PAI melalui

Metode dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data-data tertulis mengenai budaya lokal sebagai sumber belajar IPS untuk menguatkan

Siklus kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diterapkan dalam upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Fiqh pokok bahasan Sholat Fardlu

Tes dalam penilaian ini adalah tes tertulis objektif dalam bentuk soal isian yang diberikan untuk mengetahui tingkat daya serap siswa terhadap materi pembelajaran. Dari

Studi kepustakaan (studi literatur), dilakukan dengan meneliti dan mempelajari sumber-sumber tertulis, baik berupa buu-buku, arsip-arsip, laporan peneliti

Dokumentasi merupakan bahan yang tertulis baik berupa karangan,memo, pengumuman, majalah, buletin, pernyataan aturan suatu lembaga masyarakat, dan berita yang disiarkan di media