• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENGOLAHAN ISYARAT. Kuliah 5 Transformasi Fourier

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM PENGOLAHAN ISYARAT. Kuliah 5 Transformasi Fourier"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

TKE 2403

SISTEM PENGOLAHAN ISYARAT

Kuliah 5 – Transformasi Fourier

(Bagian II)

Indah Susilawati, S.T., M.Eng.

Program Studi Teknik Elektro

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Mercu Buana Yogyakarta

(2)

KULIAH 5

SISTEM PENGOLAHAN ISYARAT

TRANSFORMASI FOURIER

(Bagian II)

Teori Konvolusi

Misalkan ada suatu hasil kali dari 2 sinyal, kira-kira seperti apakah transformasi Fourier-nya?

∞ ∞ − −

=

y

t

y

t

e

dt

t

y

t

y

F

[

1

(

)

2

(

)]

1

(

)

2

(

)

jωt (86)

Pertama, yi(t) dituliskan sebagai inverse transformasi Fourier dari Yi(ω) sebagai

berikut.

∞ ∞ −

=

ω

ω

π

ω

d

e

Y

t

y

i i

(

)

j t

2

1

)

(

(87)

Maka substitusi persamaan (87) ke persamaan (86) menjadi,

dt

e

d

e

Y

d

e

Y

t

y

t

y

F

jαt j t jωt

π

α

α

π

− ∞ ∞ − Ω ∞ ∞ − ∞ ∞ −

Ω

Ω

=

(

)

2

1

)

(

2

1

)]

(

)

(

[

1 2 1 2

Dengan cara mengubah urutan pengintegralan, maka pernyataan di atas dapat dinyatakan kembali sebagai,

Ω

Ω

∫ ∫

∞ ∞ − ∞ ∞ − ∞ ∞ − − + Ω

d

d

Y

Y

dt

e

j t

α

α

π

π

ω α

)

(

)

(

2

1

2

1

2 1 ) (

Dan suku yang berada di dalam kurung adalah merupakan fungsi delta, sehingga,

(3)

Ω

Ω

+

Ω

=

∫ ∫

∞ ∞ − ∞ ∞ −

d

d

Y

Y

t

y

t

y

F

δ

α

ω

α

α

π

(

)

(

)

(

)

2

1

)]

(

)

(

[

1 2 1 2 (88) atau

Ω

Ω

+

Ω

=

∫ ∫

∞ ∞ − ∞ ∞ −

d

Y

d

Y

t

y

t

y

F

(

)

(

)

(

)

2

1

)]

(

)

(

[

1 2

δ

α

ω

1

α

α

2

π

Dan dengan menggunakan sifat proyeksi fungsi delta, persamaan tersebut dapat ditulis kembali menjadi,

Ω

Ω

Ω

=

∞ −

d

Y

Y

t

y

t

y

F

(

)

(

)

2

1

)]

(

)

(

[

1 2 1

ω

2

π

(89)

Pernyataan di sebelah kanan tanda sama dengan disebut konvolusi

(convolution) dari dua fungsi Y1(ω) dan Y2(ω) dan sering dituliskan dengan

notasi sebagai berikut.

Ω

Ω

Ω

=

∞ −

d

Y

Y

Y

Y

(

)

(

)

2

1

)

(

)

(

2 1 2 1

ω

ω

π

ω

(90)

Hasil yang sama juga diperoleh jika digunakan

α

α

ω

α

π

ω

ω

Y

Y

Y

d

Y

(

)

(

)

2

1

)

(

)

(

2 1 2 1

=

∞ ∞ − (91)

Persamaan (89) seringkali disebut dengan teori konvolusi.

Dengan cara analisis yang sejenis, dapat diperlihatkan bahwa

τ

τ

τ

τ

τ

τ

ω

ω

d

t

y

y

d

y

t

y

Y

Y

F

)

(

)

(

)

(

)

(

)]

(

)

(

[

2 1 2 1 2 1 1

=

=

∞ ∞ − ∞ ∞ − − (92)

(4)

Teori Parseval

Misalkan konvolusi dari fungsi Y(ω) dengan dirinya sendiri sebagai berikut.

∞ ∞ − − ∞ ∞ −

=

=

Ω

Ω

Ω

=

dt

e

t

y

t

y

t

y

F

d

Y

Y

Y

Y

t jω

ω

π

ω

ω

2

)]

(

[

)]

(

)

(

[

)

(

)

(

2

1

)

(

)

(

Jika ω = 0 maka

∞ ∞ − ∞ ∞ −

=

Ω

Ω

Ω

Y

d

y

t

dt

Y

(

)

(

)

[

(

)]

2

2

1

π

(93) Dan jika *

)

(

)]

(

[

)]

(

[

)

(

⎟⎟

=

Ω

⎜⎜

=

=

Ω

∗ ∞ ∞ − Ω − ∞ ∞ − Ω −

y

t

e

dt

y

t

e

dt

Y

Y

j t j t Maka

∞ ∞ − ∞ ∞ − ∗

Ω

Ω

=

Ω

Y

d

y

t

dt

Y

(

)

(

)

[

(

)]

2

2

1

π

Atau dinyatakan

∞ ∞ − ∞ ∞ −

=

Ω

Ω

d

y

t

dt

Y

(

)

2

[

(

)]

2

2

1

π

(94)

Persamaan ini disebut teori Parseval yang menyatakan bahwa jika didefinisikan daya dari sebuah fungsi z(.) sebagai

∞ ∞ −

=

(.)

.

(.)]

[

z

z

2

d

P

(5)

Pengaruh Ukuran Sampel Berhingga

Dalan kenyataan yang sebenarnya, sinyal tidak pernah diukur dari t = −∞ sampai t = ∞. Apa pengaruhnya pada transformasi Fourier jika hanya mengambil suatu bagian waktu tertentu saja dari sebuah sinyal?

Dengan menggeser titik asal pada koordinat waktu, dapat diasumsikan bahwa sinyal diukur dari t = −τ / 2 hingga t = τ / 2. Dengan demikian integral Fourier-nya menjadi,

− −

=

2 2

)

(

)

(

τ τ ω

ω

x

t

e

dt

X

j t (95)

Atau dapat dinyatakan dengan cara berikut.

∞ ∞ − −

=

w

t

x

t

e

dt

X

(

ω

)

(

)

(

)

jωt (96)

Dengan w(t) adalah fungsi jendela (window function), yang dalam hal ini berbentuk kotak (rectangular). Perhatikan Gambar 34.

(6)

Persamaan (96) merupakan transformasi sebuah hasil kali, sehingga menurut teori konvolusi maka

Ω

Ω

Ω

=

∞ −

d

X

W

t

x

t

w

F

(

)

(

)

2

1

)]

(

)

(

[

ω

π

(97)

Pada pembahasan terdahulu telah ditemukan transformasi Fourier untuk fungsi yang berbentuk seperti pada Gambar 34 yaitu,

2 2 sin ) ( Ω ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ Ω = Ω τ W (98) Sehingga

( )

Ω

Ω

=

∞ ∞ − Ω Ω

d

X

t

x

t

w

F

sin

(

)

2

1

)]

(

)

(

[

2 2

ω

π

τ (99)

Ini merupakan rumus umum, untuk melihat bagaimana pengaruhnya maka misalkan x(t) adalah gelombang sinus

x(t) = sin (αt) dengan spektrum

[

( ) ( )

]

) (ω =π δ ω −α −δ ω+α j X

atau secara grafis digambarkan pada Gambar 35. Persamaan (99) memberikan

( )

[

]

Ω

+

Ω

Ω

=

∞ ∞ − Ω Ω

d

j

t

x

t

w

F

sin

(

)

(

)

2

1

)]

(

)

(

[

2 2

π

δ

ω

α

δ

ω

α

π

τ (100)

(7)

( )

[

]

( )

2 ) ( 2 ) ( 2 2

sin

2

1

)

(

sin

2

1

α ω τ α ω τ

α

ω

δ

π

− − ∞ ∞ − Ω Ω

=

Ω

Ω

d

j

j

j

Integral suku yang kedua menghasilkan

( )

[

]

( )

2 ) ( 2 ) ( 2 2

sin

2

1

)

(

sin

2

1

α ω τ α ω τ

α

ω

δ

π

+ + ∞ ∞ − Ω Ω

=

Ω

+

Ω

d

j

j

j

Sehingga hasil akhirnya dapat dinyatakan

( )

( )

⎪⎭

⎪⎩

=

+ + − − 2 ) ( 2 ) ( 2 ) ( 2 ) (

sin

sin

2

1

)]

sin(

)

(

[

ω α τ α ω α ω τ α ω

α

j

t

t

w

F

(101)

Secara grafis persamaan (101) diperlihatkan pada Gambar 36.

(8)

ma

gni

tu

d

e

Gambar 36. Spektrum gelombang sinus dikonvolusikan dengan jendela kotak

Puncak-puncak pada spektrum mempunyai lebar 4π / τ , dan akan semakin lebar saat τ semakin kecil. Sehingga pengaruh jendela kotak terletak pada lebar puncak-puncak pada spektrum yang dihasilkan. Saat τ Æ ∞ maka akan diperoleh karakterisasi frekuensi yang tajam.

Diferensiasi dan Integrasi

Misalkan transformasi Fourier sebuah turunan

dt dx sebagai berikut,

∞ ∞ − − •

=

e

dt

dt

dx

t

x

F

[

(

)]

jωt (102)

Untuk menyelesaikan persamaan (102) dibutuhkan rumus integrasi bagian per bagian yaitu:

{

} {

∫ ∫

}

=

dt

dt

dv

dt

t

u

dt

t

u

t

v

dt

t

v

t

u

(

)

(

)

(

)

(

)

(

)

Dengan menggunakan integral bagian per bagian ini pada persamaan (102) dan memisalkan

dt dx t

(9)

[

]

[

(

)

]

(

)

(

)

)

)(

(

)

(

)]

(

[

ω

ω

ω

ω ω ω ω

X

j

t

x

e

dt

e

j

t

x

t

x

e

dt

e

dt

dx

t

x

F

t j t j t j t j

+

=

=

=

∞ ∞ − − ∞ ∞ − − ∞ ∞ − − ∞ ∞ − − •

(103)

Catatan : Sebuah sinyal x(t) akan mempunyai transformasi Fourier jika sinyal tersebut mempunyai daya yang besarnya berhingga, yaitu

∞ ∞ − ∞ < = C dt t x( )2 (104)

Jika x(t) adalah fungsi sinus maka sinyal sinus merupakan sinyal yang dayanya tak berhingga, namun di pembahasan yang lalu diketahui bahwa transformasi Fourier-nya adalah fungsi delta (yang merupakan fungsi yang sebenarnya bukan fungsi). Dengan demikian maka suku pertama pada persamaan (103) akan menjadi nol sehingga,

)

(

)

(

)]

(

[

e

ω

dt

j

ω

X

ω

dt

dx

t

x

F

=

j t

=

∞ ∞ − − • (105)

Dari persamaan (105) diketahui bahwa diferensiasi atau penurunan pada domain waktu ekivalen atau sama dengan perkalian dengan faktor jω dalam domain frekuensi. Dalam hal ini juga berlaku bahwa,

) ( ) ( ] ( [ ( ) jω X ω dt x d F t x F n n n n = ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ = (106) Misalkan,

∞ − = t x d t z( ) (τ) τ

sedemikian sehingga z(t)=x(t), maka ini berarti bahwa dari persamaan (105),

(10)

=

=

=

∞ − • t

d

x

F

j

t

z

F

j

X

z

F

(

)

(

ω

)

(

ω

)

[

(

)]

(

ω

)

(

τ

)

τ

Atau

ω

ω

τ

τ

j

X

d

x

F

t

)

(

)

(

=

∞ − (107)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa integrasi dalam domain waktu ekivalen dengan pembagian oleh jω dalam domain frekuensi.

Tanggapan Frekuensi dan Tanggapan Impuls

Tinjau sistem berikut,

) (t x y k y c y m + + = • • • (108)

Persamaan di atas dicirikan dalam domain waktu oleh fungsi diferensial orde dua yang bergantung pada x(t) – menjadikannya cukup sulit untuk diselesaikan. Bagaimana jika diselesaikan dalam domain frekuensi?

Dengan mengambil transformasi Fourier pada kedua sisi pada persamaan (108) maka diperoleh,

[

x(t) F y k y c y m F = ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ ••++

]

(109)

Transformasi Fourier merupakan operator linier yaitu memiliki sifat yang dinyatakan pada persamaan berikut.

) ( ) ( )] ( [ )] ( [ )] ( ) ( [ 2 1 2 1 2 1 ω ω bX aX t x bF t x aF t bx t ax F + = + = + (110)

Aplikasi persamaan (110) pada persamaan (109) menghasilkan

[ ] [ ]

y F x(t) F k y F c y mF + = ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ + ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡•• • (111)

(11)

Dan dengan menggunakan persamaan (106) diperoleh m (jω)2 Y(ω) + c (jω) Y(ω) + k Y(ω) = X(ω) atau (m ω2 + j c ω + k) Y(ω) = X(ω) (112) Jika didefinisikan k jc m H + + − = ω ω ω) 2 1 ( (113) maka diperoleh Y(ω) = H(ω) X(ω) (114)

Fungsi H(ω) sering disebut dengan istilah tanggapan frekuensi atau frequency

response.

Misalkan dicari inverse transformasi Fourier dari persamaan (114), maka diperoleh (115)

∞ ∞ − − = h x t dt t y( ) (τ) ( τ)

dalam hal ini

[

( )

]

)

(t F 1 H ω

h = − (116)

Apakah h(t) mempunyai arti yang penting?

Misalkan x(t) = δ(t) maka dari persamaan (115), ) ( ) ( ) ( ) (t h t dt h t y =

− = ∞ ∞ − τ δ τ

Maka dengan demikian h(t) adalah penyelesaian dari

) (t h k h c h m + + =δ • • • (117)

Fungsi h(t) sering disebut dengan istilah tanggapan impuls atau impulse

(12)

Misalkan bahwa x(t) = ejωt, maka substitusi pada persamaan (115) menghasilkan (118) t j j t j t j

e

H

dt

e

h

e

dt

e

h

dt

t

x

h

t

y

ω ωτ ω τ ω

ω

τ

τ

τ

τ

)

(

)

(

)

(

)

(

)

(

)

(

) (

=

=

=

=

∞ ∞ − ∞ ∞ − − ∞ ∞ −

Dengan demikian jika x(t) merupakan suatu fungsi harmonik ejωt, maka keluarannya adalah ejωt dikalikan dengan tanggapan frekuensinya.

Gambar

Gambar 34. Fungsi jendela kotak
Gambar 35. Spektrum fungsi sinus
Gambar 36. Spektrum gelombang sinus dikonvolusikan dengan jendela kotak

Referensi

Dokumen terkait

menyebutkan bahwa bullying adalah tindakan menyerang yang dilakukan secara sadar dan sengaja atau dimanipulasi oleh satu atau lebih banyak orang terhadap orang lain atau

Hipotesis 1 yang berbunyi “bawahan yang mempunyai norma internal rendah cenderung lebih tinggi dalam membuat distorsi anggaran, dibawah kondisi asimetri informasi tinggi”,

Problem-problem ini juga berdasarkan pada asumsi bahwa gerakan pembaharuan pemikiran Islam di Indonesia disadari sedang mengalami stagansi atau lebih tepat time out, setelah

Berdasarkan hasil penelitian terkait Penerapan Pendidikan Akhlak Syaikh Utsaimin di SDIT Al-Hidayah Bogor dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: (1)

Konsep negara hukum (rechtsstaat) lebih dekat pada prinsip &#34;Supremacy of General Law&#34; dalam system kontinental, yang pada dasarnya tidak memungkinkan hakim

Membuat desain Sistem Informasi E-Procurement yang bisa menangani kegiatan operasional pengadaan barang dan jasa yang dapat digunakan pihak Biro Umum sebagai dasar

PDRB merupakan salah satu indikator ekonomi untuk mengukur kinerja pertumbuhan ekonomi di suatu daerah yang jika dikembangkan dengan tepat bisa menjadi sektor yang

pengaruh kualitas pelaksanaan pembelajaran dan ketersediaan sarana belajar secara bersama-sama terhadap prestasi hasil siswa kelas XI IPS SMA N 8 Bandar Lampung tahun