• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PROFIL PERUSAHAAN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

Bertempat di Batavia, tanggal 20 Agustus 1746 adalah momentum tonggak awal berdirinya lembaga pegadaian di Indonesia. Saat itu pemerintahan Kolonial Belanda melalui Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC mendirikan Bank Van Leening, lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai. Saat Inggris mengambil alih pemerintahan, Bank Van Leening sempat dibubarkan, dan masyarakat diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian sepanjang mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah setempat (liecentie stelsel). Namun, dalam perkembangannya metode tersebut berdampak buruk, pemegang lisensi menjalankan praktek rentenir atau lintah darat yang dirasakan kurang menguntungkan pemerintah berkuasa (Inggris). Sebagai solusinya saat itu, metode liecentie stelsel diganti menjadi pacth stelsel yaitu pendirian pegadaian diberikan kepada umum yang mampu membayarkan pajak yang tinggi kepada pemerintah. Metode pacth stelsel masih tetap dipertahankan saat Belanda berkuasa kembali, namun kembali lagi, metode ini membuka peluang penyelewengan dari pemegang hak dalam menjalankan bisnisnya. Mencari jalan keluar, pemerintahan Hindia Belanda menerapkan cultuur stelsel yang dalam kajiannya tentang pegadaian disarankan agar sebaiknya kegiatan pegadaian ditangani sendiri oleh pemerintah sehingga dapat memberikan perlindungan dan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Penerapan atas kajian tersebut adalah dikeluarkannya Staatsblad

(2)

merupakan monopoli Pemerintah dan sebagai tindak lanjutnya, pada tanggal 1 April 1901 didirikan lembaga Pegadaian Negara pertama di Sukabumi, Jawa Barat. Momentum itulah yang menjadikan setiap tanggal 1 April diperingati sebagai hari ulangtahun PT. Pegadaian (Persero). Ketika kekuasaan beralih dari Belanda ke Jepang, gedung Kantor Pusat Jawatan Pegadaian yang terletak di Jalan Kramat Raya 162 sempat dijadikan sebagai tempat tawanan perang dan Kantor Pusat Jawatan Pegadaian dipindahkan ke Jalan Kramat Raya 132. Selama kekuasaan Jepang, tidak banyak perubahan yang terjadi, baik dari sisi kebijakan maupun struktur organisasi Jawatan Pegadaian atau yang dalam bahasa Jepang disebut Sitji Eigeikyuku. Kala itu, pimpinan jawatan dipegang oleh Ohno-San yang berkebangsaan Jepang dengan wakilnya, M. Saubari, seorang warga pribumi. Kantor Jawatan Pegadaian kemudian sempat berpindah keluar Jakarta, yakni ke Karang Anyar, Kebumen, Jawa Tengah. Perpindahan tersebut dilakukan pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia karena situasi perang yang kian memanas. Setelah itu, pada era Agresi Militer Belanda kedua, Kantor Jawatan Pegadaian kembali mengalami perpindahan, yakni ke Magelang, Jawa Tengah. Kembalinya Kantor Jawatan Pegadaian ke Jakarta dilakukan pasca perang dan saat itu Pegadaian kembali dikelola oleh Pemerintah Republik Indonesia. Sejak dikelola Pemerintah, Pegadaian telah mengalami sejumlah pergantian status, mulai dari Perusahaan Negara PN pada 1 Januari 1961. Perubahan status kedua adalah berdasarkan PP nomor 7 tahun 1969 yang menjadi Pegadaian sebagai Perusahaan Jawatan (PERJAN). Kemudian dikeluarkan kembali PP Nomor 10 Tahun 1990 yang diperbaharui dengan PP nomor 103 tahun 2000 sebagai dasar hukum status Perusahaan Umum (PERUM) untuk Pegadaian. status PERUM

(3)

bertahan hingga tahun 2011. Pada 13 Desember 2011 Pemerintah mengeluarkan PP nomor 51 tahun 2011 yang menandakan perubahan status badan hukum Pegadaian menjadi Perusahaan Persero (Persero). Berdasarkan Akta Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian atau disingkat PT Pegadaian (Persero) nomor 1 tanggal 1 April 2012 yang dibuat di hadapan Notaris Nanda Fauziwan, SH, M.Kn yang berkedudukan di Jakarta, dan kemudian disahkan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU- 17525.AH.01.01 tahun 2012 tanggal 4 April 2012 tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan, telah disahkan Badan Hukum Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian (Persero). Terjadi perubahan Anggaran Dasar dengan Akta No. 05 tanggal 15 agustus 2012, yang dibuat dihadapan Notaris Nanda Fauziwan, SH,M.Kn yang berkedudukan di Jakarta selatan dan diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat AHU-AH.01.10 32516 tahun 2012 tanggal 06 September 2012.

1. Visi Perusahaan

Sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai yang selalu menjadi market leader dan mikro berbasis fidusia selalu menjadi yang terbaik untuk masyarakat menengah kebawah.

2. Misi Perusahaan

1. Memberikan pembiayaan yang tercepat, termudah, aman dan selalu memberikan pembinaan terhadap usaha golongan menengah kebawah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

(4)

2. Memastikan pemerataan pelayanan dan infrastruktur yang memberikan kemudahan dan kenyamanan di seluruh Pegadaian dalam mempersiapkan diri menjadi pemain regional dan tetap menjadi pilihan utama masyarakat.

3. Membantu Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat golongan menengah kebawah dan melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya perusahaan.

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi dapat dikatakan sebagai kerangka suatu hubungan satuan-satuan organisasi yang didalamnya terdapat pejabat, tugas dan wewenang yang masing-masing mempunyai peranan tertentu dalam kesatuan yang utuh.

Organisasi di Indonesia tumbuh cepat dengan berbagai bentuk menifestasi, oleh karena itu setiap pemimpin perusahaan dituntut untuk dapat mengelola organisasi dengan baik karena perkembangan zaman yang begitu cepat, pemikiran tentang kegiatan manusia yang semakin berkembang dan meningkatkan persaingan yang semakin tajam. Dalam keadaan seperti ini suatu organisasi memerlukan pemimpin yang berkualitas.

(5)
(6)

C. Uraian Pekerjaan 1. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris merupakan organ Perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perusahaan maupun usaha Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan RJPP, RKAP serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan.

Tugas dan Tanggung Jawab

Sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Praktik Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) di lingkungan BUMN, tugas Dewan Komisaris PT Pegadaian (Persero), sebagai berikut:

1. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Dewan Komisaris yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari RKAP Perusahaan.

2. Menyampaikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS/Menteri.

3. Melakukan pengawasan terhadap penerapan GCG secara efektif dan berkelanjutan dalam kegiatan operasional dan usaha Perusahaan.

4. Memastikan bahwa Laporan Tahunan Perusahaan telah memuat informasi mengenai identitas, pekerjaan-pekerjaan utama, jabatan Dewan Komisaris di perusahaan lain termasuk rapat-rapat yang dilakukan dalam satu tahun buku

(7)

(rapat internal maupun rapat gabungan dengan Direksi) serta honorarium, fasilitas dan/atau tunjangan lain yang diterima dari Perusahaan.

5. Menjalankan fungsi sebagai sebuah majelis dan setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri melainkan berdasarkan keputusan kolektif.

6. Mengusulkan indikator pencapaian kinerja (key performance indicators) Dewan Komisaris dan KPI tersebut wajib ditetapkan dalam RUPS.

7. Membuat risalah rapat setiap rapat Dewan Komisaris yang memuat pendapat pendapat yang berkembang dalam rapat, baik pendapat yang mendukung atau pendapat berbeda (dissenting opinion), keputusan/kesimpulan rapat serta alasan ketidakhadiran anggota.

8. Menyampaikan laporan triwulanan

9. perkembangan realisasi indikator pencapaian kinerja kepada para Pemegang Saham/Menteri.

10. Mengkaji dan memberikan pendapat mengenai Rencana Jangka Panjang (RJP) yang disiapkan Direksi sebelum ditandatangani bersama.

11. Mengkaji dan memberikan pendapat mengenai Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang disiapkan Direksi sebelum ditandatangani bersama.

12. Memberikan persetujuan pengangkatan kepala SPI dan Sekretaris Perusahaan yang diajukan Direksi.

13. Mengajukan calon-calon Auditor Eksternal yang akan mengaudit Laporan Keuangan Tahunan BUMN untuk ditunjuk oleh RUPS/Menteri serta

(8)

menyampaikan mengenai alasan pencalonan tersebut dan besarnya honorarium/imbal jasa yang diusulkan untuk Auditor Eksternal tersebut. 2. Direksi

Direksi bertanggung jawab secara kolektif terhadap pengelolaan Perusahaan termasuk pengelolaan bisnis dan kegiatan operasional Perusahaan dengan memperhatikan keseimbangan antara kepentingan seluruh pihak terkait.

Dalam melaksanakan fungsi pengelolaan Perusahaan, Direksi PT Pegadaian (Persero) selalu merujuk pada Akte Pendirian Perusahaan, Board Manual Direksi PT Pegadaian (Persero), prinsip GCG dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Tugas dan Tanggung Jawab

Sesuai dengan Anggaran Dasar PT PEGADAIAN (Persero) dan Peraturan Direksi Nomor 979/PSDMBK. 200322/2012 tanggal 3 Juli 2012 tentang tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan, Direksi Perusahaan bertugas untuk menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan. Selain itu, Direksi juga memiliki fungsi merencanakan, memonitor, mengevaluasi dan melakukan adjustment/koreksi dalam menjalankan operasional Perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan. Cakupan tugas dan tanggung jawab Direksi PT Pegadaian (Persero), antara lain sebagai berikut: 1. Memimpin, mengurus dan mengelola Perusahaan secara optimal termasuk

memelihara aset Perusahaan dan mewakili Perusahaan baik secara internal maupun eksternal.

(9)

2. Melaksanakan kebijakan pengembangan usaha dalam mengelola Perusahaan.

3. Mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan.

4. Menetapkan kebijakan kepengurusan Perusahaan sesuai dengan Anggaran Dasar dan/atau keputusan RUPS.

5. Menyiapkan Rencana Jangka Panjang (RJP) Perusahaan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) serta menyampaikannya kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham untuk mendapatkan pengesahan/persetujuan.

6. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan berdasarkan prinsip-prinsip pengendalian internal terutama fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan dan pengawasan.

7. Mengadakan dan memelihara pembukuan dan administrasi Perusahaan sesuai dengan kelaziman yang berlaku bagi suatu perusahaan Perseroan Terbatas.

8. Menyiapkan susunan organisasi Perusahaan lengkap dengan perincian dan tugasnya.

3. Komite Audit

Pembentukan dan pelaksanaan tugas Komite Audit PT Pegadaian (Persero) mengacu pada keputusan Menteri BUMN No.103/MBU/2002, tentang pembentukan Komite Audit bagi BUMN. Berdasarkan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Komite audit adalah organ Dewan Komisaris PT Pegadaian (Persero) yang bertugas membantu Dewan Komisaris dalam mengkaji efektivitas sistem pengendalian internal, pelaksanaan tugas Satuan

(10)

Pengawas Internal dan Kantor Akuntan Publik (Auditor Eksternal) serta menilai kecukupan pengungkapan informasi Perusahaan khususnya Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan.

Tugas dan Tanggung Jawab

Berdasarkan Piagam Komite Audit PT Pegadaian (Persero), rincian tugas dan tanggung jawab Komite Audit, sebagai berikut:

1. Komite Audit bekerja secara kolektif dalam melaksanakan tugasnya membantu Dewan Komisaris;

2. Komite Audit bersifat mandiri baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun dalam pelaporan, dan bertanggungjawab langsung kepada Dewan Komisaris;

3. Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan efektivitas sistem pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor;

4. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Intern maupun auditor eksternal;

5. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya;

6. Memastikan telah terdapat prosedur evaluasi yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan Perusahaan;

7. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris serta tugas-tugas Dewan Komisaris lainnya;

8. Komite Audit wajib melaporkan secara tertulis hasil penugasan kepada Dewan Komisaris;

(11)

9. Komite Audit wajib menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perusahaan, baik dari pihak internal maupun pihak eksternal dan hanya digunakan untuk kepentingan pelaksanaan tugasnya;

10. Selain tugas-tugas di atas, Dewan Komisaris dapat memberikan penugasan lain kepada Komite Audit.

4. Komite Nominasi Jabatan

Sesuai dengan keputusan Direksi No. 26/SDM.200322/2004 tanggal 7 Januari 2004 tentang Pengangkatan Anggota Komite Nominasi Jabatan Perum Pegadaian.

Tugas dan Tanggung Jawab

1. Meneliti dan mengkaji setiap usulan promosi pegawai dan pejabat setingkat Asisten Manajer dan Manajer baik di tingkat pusat maupun daerah.

2. Melakukan klarifikasi data pegawai dan pejabat yang diusulkan promosi tentang catatan kepegawaiannya (track record-nya) positif maupun negatif kepada pejabat yang dianggap kompeten.

3. Memberikan rekomendasi usulan promosi para pegawai/pejabat kepada direksi dilengkapi data referensi dalam bentuk notulen rapat.

5. Komite Manajemen Risiko

Komite Manajemen Risiko bertugas membantu Dewan Komisaris dalam menyusun kebijakan yang menyangkut pengkajian risiko dan pengelolaan perusahaan.

Tugas dan Tanggung Jawab

1. Menyusun Rencana Kerja yang diperlukan dalam melakukan aktivitas pengelolaan manejemen risiko.

(12)

2. Melakukan kajian dan memberikan masukan kepada Dewan Komisaris terkait dengan identifikasi dan penilaian risiko yang dihadapi Perusahaan sehubungan dengan lingkungan bisnis Perusahaan.

3. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris terkait dengan kebijakan internal Perusahaan yang sesuai dengan ketentuan Perundangundangan dan/atau Anggaran Dasar, harus memperoleh pendapat dan/atau persetujuan Dewan Komisaris.

4. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris terkait dengan kebijakan internal Perusahaan yang secara signifikan dan material akan berpengaruh pada kinerja Perusahaan seperti namun tidak terbatas pada factor risiko yang timbul akibat :

a. Penetapan strategi pengembangan usaha Perusahaan. b. Perubahan pola dan skema usaha gadai dan kredit fidusia. c. Kebijakan perubahan tarif sewa modal.

d. Perubahan sistem Teknologi Informasi yang digunakan.

e. Kebijakan pemberian kredit, perubahan persyaratan jaminan dan penciptaan produk baru.

f. Kebijakan di bidang Sumber Daya Manusia seperti rekruitmen, pensiun dini, pemberian bonus dan sebagainya.

g. Kebijakan di bidang hukum seperti adanya tuntutan hukum dari pihak ketiga.

h. Dampak yang timbul akibat berlakunya suatu kebijakan/regulasi internal baru di PT Pegadaian (Persero).

(13)

5. Melakukan kajian terhadap sistem dan prosedur yang berkaitan dengan pengelolaan risiko dan memberikan rekomendasi penyempurnaan secara berkelanjutan yang diperlukan kepada Direksi melalui Dewan Komisaris. 6. Melakukan koordinasi dengan Divisi Manajemen Risiko yang bertugas

mengelola risiko di PT Pegadaian (Persero) dalam melakukan identifikasi, penilaian, monitoring dan penanganan risiko yang dihadapi Perusahaan. 7. Melakukan review terhadap kecukupan Piagam Komite Manajemen Risiko

dan memberikan rekomendasi perbaikan.

8. Melaksanakan penugasan lain dari Dewan Komisaris terkait dengan aspek manajemen risiko.

9. Melakukan kerjasama usaha dan melakukan penyertaan modal dalam badan usaha lain dengan persetujuan Dewan Komisaris.

10. Mengangkat dan memberhentikan karyawan Perusahaan berdasarkan Peraturan Ketenagakerjaan Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

11. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang ketenagakerjaan termasuk penetapan gaji pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi karyawan Perusahaan serta mengatur semua hal kepegawaian lainnya, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

12. Menyiapkan Laporan Tahunan dan laporan berkala.

6. Direktur Utama Tugas dan Tanggung Jawab

1. Memastikan bahwa seluruh organ Perusahaan baik kepengurusan, infrastruktur maupun suprastruktur yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar

(14)

Perusahaan beserta perubahannya (jika ada) telah ada dan diimplementasikan dengan baik.

2. Memastikan bahwa Perusahaan telah menyusun/memiliki Rencana Jangka Panjang (RJP) Perusahaan, termasuk visi dan misi yang dijabarkan dalam rencana pencapaian jangka menengah dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tiap tahun berjalan.

3. Mempertanggungjawabkan kinerja Perusahaan setiap tahun atau periode berjalan kepada Pemegang Saham, baik melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) maupun melalui monitoring atau pengawasan Dewan Komisaris.

4. Mengkoordinasikan seluruh anggota Direksi dalam menjalankan operasional Perusahaan dan memastikan/meyakini bahwa operasional seluruh Direktorat dan atau bidang telah menjalankan fungsi-fungsi manajemen dengan baik.

5. Mewakili Perusahaan dalam melakukan perikatan dengan pihak ketiga setelah ada persetujuan kuorum anggota Direksi yang lain.

6. Melakukan pembinaan terhadap divisi/unit kerja yang menjadi binaannya sesuai dengan keputusan Direksi.

7. Direktur Bisnis I Tugas dan Tanggung Jawab

1. Memastikan bahwa bidang usaha yang menjadi tanggung jawabnya: bisnis/penyaluran pinjaman yang berbasis fidusia dan bisnis jasa lain serta bisnis syariah, telah sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan beserta perubahannya (jika ada) dan kebijakan/ketentuan Perusahaan.

(15)

2. Memastikan bahwa bidang usaha yang menjadi tanggung jawabnya telah memiliki visi dan misi yang sesuai dengan visi dan misi Perusahaan untuk merealisir pencapaian Rencana Jangka Panjang (RJP) Perusahaan yang dijabarkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun berjalan.

3. Mempertanggungjawabkan kinerja Perusahaan di bidang bisnis yang menjadi tanggung jawabnya, baik dalam RUPS, Pemegang Saham atau Dewan Komisaris.

4. Menjalankan pembinaan dan pengawasan terhadap seluruh pejabat atau pegawai di bidang bisnis yang menjadi tanggung jawabnya dan memastikan bahwa kualitas bisnis yang menjadi tanggung jawabnya selalu terjaga dengan baik (tidak menjadi Non Performing Loan).

5. Melakukan pembinaan terhadap divisi/unit kerja yang menjadi binaannya sesuai dengan keputusan Direksi.

8. Direktur Bisnis II Tugas dan Tanggung Jawab

1. Memastikan bahwa bidang usaha yang menjadi tanggung jawabnya: bisnis/penyaluran pinjaman yang berbasis gadai dan bisnis emas telah sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan beserta perubahannya (jika ada) dan kebijakan/ketentuan Perusahaan.

2. Memastikan bahwa bidang usaha yang menjadi tanggung jawabnya telah memiliki visi dan misi yang sesuai dengan visi dan misi Perusahaan untuk merealisir pencapaian Rencana Jangka Panjang (RJP) Perusahaan yang

(16)

dijabarkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun berjalan.

3. Mempertanggungjawabkan kinerja Perusahaan di bidang bisnis yang menjadi tanggung jawabnya, baik dalam RUPS, Pemegang Saham atau Dewan Komisaris.

4. Menjalankan pembinaan dan pengawasan terhadap seluruh pejabat atau pegawai di bidang bisnis yang menjadi tanggung jawabnya dan memastikan bahwa kualitas bisnis yang menjadi tanggung jawabnya selalu terjaga dengan baik (tidak menjadi Non Performing Loan).

5. Melakukan pembinaan terhadap divisi/unit kerja yang menjadi binaannya sesuai dengan keputusan Direksi.

9. Direktur Bisnis III Tugas dan Tanggung Jawab

1. Memastikan bahwa bidang usaha yang menjadi tanggung jawabnya: bisnis properti & afiliasi serta pengembangan produk dan pemasaran telah sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan beserta perubahannya (jika ada) dan kebijakan/ketentuan Perusahaan.

2. Memastikan bahwa bidang usaha yang menjadi tanggung jawabnya telah memiliki visi dan misi yang sesuai dengan visi dan misi Perusahaan untuk merealisir pencapaian Rencana Jangka Panjang (RJP) Perusahaan yang dijabarkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun berjalan.

(17)

3. Mempertanggung jawabkan kinerja Perusahaan di bidang bisnis yang menjadi tanggung jawabnya, baik dalam RUPS, Monitoring Pemegang Saham atau Dewan Komisaris.

4. Menjalankan pembinaan dan pengawasan terhadap seluruh pejabat atau pegawai di bidang bisnis yang menjadi tanggung jawabnya dan memastikan bahwa kualitas bisnis yang menjadi tanggung-jawabnya selalu terjaga dengan baik.

5. Melakukan pembinaan terhadap divisi/unit kerja yang menjadi binaannya sesuai dengan keputusan Direksi.

10. Direktur Keuangan Tugas dan Tanggung Jawab

1. Memastikan bahwa bidang keuangan dan manajemen risiko yang menjadi tanggung jawabnya telah dijalankan sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan beserta perubahannya (jika ada) dan kebijakan/ketentuan Perusahaan.

2. Mengkoordinasikan seluruh Direktorat dalam penyusunan Rencana Jangka Panjang (RJP) Perusahaan dan penjabarannya dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun berjalan dan meyakini/memastikan bahwa RJPP dan RKAP termaksud telah tersusun dengan kualitas yang baik dan kuantitas pencapaian bisnis yang SMART (Specify, Measurable, Achievable, Realistic, Time Bound).

3. Mencari dan mengelola sumber-sumber dana untuk mendukung bisnis Perusahaan secara efisien dan optimum dalam pencapaian bisnis.

(18)

4. Meyakini/memastikan bahwa seluruh transaksi Perusahaan telah dibukukan dengan baik sesuai dengan ketentuan dan kaedah serta prinsipprinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia.

5. Melakukan analisa kinerja Perusahaan dan membandingkan dengan potensi bisnis yang ada untuk mengukur pencapaian bisnis dan mendorong kemajuan bisnis Perusahaan secara optimal.

6. Mengendalikan seluruh risiko dan melakukan inisiasi baru untuk pengembangan Perusahaan yang akan datang.

7. Melakukan pembinaan terhadap divisi/unit kerja yang menjadi binaannya sesuai dengan keputusan Direksi.

11. Direktur Umum & SDM Tugas dan Tanggung Jawab

1. Memastikan bahwa bidang umum dan SDM yang menjadi tanggung jawabnya telah dijalankan sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan beserta perubahannya (jika ada) dan kebijakan/ketentuan Perusahaan.

2. Mengkoordinasikan seluruh aktivitas Divisi dalam bidang umum dan SDM dan meyakini/memastikan bahwa seluruh aktivitas termaksud telah tersusun dengan kualitas dan kuantitas yang baik.

3. Memastikan akurasi analisis organisasi Perusahaan, pengelolaan SDM dan budaya kerja, kesejahteraan karyawan, permasalahan hubungan industrial, dan pengelolaan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan dalam membentuk SDM Perusahaan yang kompeten dan professional.

(19)

4. Memastikan bahwa seluruh pengelolaan logistik dan rumah tangga Perusahaan telah dilakukan dengan baik sesuai dengan ketentuan dan kaedahserta prinsip prinsip tata kelola yang berlaku di Indonesia.

5. Melakukan analisa pemenuhan SDM dan logistic dalam mendukung operasional bisnis yang ada untuk mengukur pencapaian bisnis dan mendorong kemajuan bisnis Perusahaan secara optimal.

6. Mengendalikan seluruh aktivitas dan melakukan inisiasi baru untuk pengembangan SDM dan logistik Perusahaan yang akan datang.Melakukan pembinaan terhadap divisi/unit kerja yang menjadi binaannya sesuai dengan keputusan Direksi.

D. Kegiatan Terkini PT Pegadaian (Persero) Cabang Parluasan Pematang Siantar

Kegiatan terkini PT Pegadaian (Persero) Cabang Parluasan Pematangsiantar yaitu

dengan menyediakan beberapa produk layanan yang bisa dinikmati para nasabah

perusahaan. Berikut adalah berupa beberapa layanan PT Pegadaian :

1. KCA (Kredit Cepat Aman)

Kredit dengan sistem gadai yang di berikan kepada semua golongan nasabah. baik untuk kebutuhan komsumtif maupun kebutuhan produktif.

2. Kreasi (Kredit Angsuran Fidusia)

Kredit dengan angsuran bulanan yang diberikan kepada usaha mikro kecil dan menegah (UMKM) unktuk pengembangan usaha dengan sistem fidusia.

3. Krasida (Kredit Angsuran Sistem Gadai)

Kredit (pinjaman) angsuran bulanan yang diberikan kepada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk pengembangan usaha dengan sistem

(20)

4. Krista (Kredit Usaha Rumah Tangga)

Merupakan pemberian pinjaman kepada ibu-ibu kelompok usaha rumah tangga sangat mikro yang membutuhkan dana dalam bentuk pinjaman modal kerja yang pengembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran. adapun kredit ini hanya dikenakan bunga 0,9 % per bulan tanpa menggunakan agunan hal ini semata-mata dilakukan PEGADAIAN untuk membantu kegiatan UKM di INDONESIA

5. Kremada (Kredit Perumahan Swadaya)

Merupakan pemberian pinjaman kepada masyarakat berpenghasilan rendah untuk membangun atau memperbaiki rumah dengan pengembalian secara angsuran. Pendanaan ini merupakan kerja sama dengan Menteri Perumahan Rakyat.

6. KTJG (Kredit Tunda Jual Gabah)

Diberikan kepada para petani dengan jaminan gabah kering giling. Layanan kredit ini ditujukan untuk membantu para petani pasca panen agar terhindar dari tekanan akibat fluktuasi harga pada saat panen dan permainan harga para tengkulak.

7. Amanah

Pembiayaan berprinsip syariah dari pegadaianmelayani anda karyawan swasta atau pegawai negri untuk memiliki motor atau mobil idaman.

8. Arrum

Memudahkan para pengusaha kecil untuk mendapatkan modal usaha dengan jaminan BPKB dan emas.

(21)

9. Kremada

Pinjaman (kredit) lunak yang diberikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah untuk kebutuhan renovasi atau pembangunan rumah.

10. Kredit multi guna

Kredit (pinjaman) dengan sistem fidusia yang di peruntukkan bagi pegawai atau karyawan suatu instanti yang telah memiliki penghasilan tetap.

11. Investa

Pinjaman dengan sistem gadai yang ang diberikan kepada nasabah dengan sistem perseorangan maupun institusi dalam waktu tertentu dengan jaminan berbentuk saham dan obligasi yang tercatat dan diperdagangkan di bursa efek indonesia.

12. Kredit tunda jual gabah

Pinjaman atau talangan dana cepat kepada petani saat panen raya dengan jaminan gabah kering giling (GKC) unktuk digunakan menutup biaya hidup dan modal budidaya.

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT Pegadaian (Persero)

Referensi

Dokumen terkait

Bogor: Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Insttut Pertanian Bogor.. Patogenesis

Hasil analisa laboratorium baik megaskopis maupun mineralogi menunjukan bahwa mineral penyusun fosil kayu adalah Quartz (SiO 2 ) dengan kualitas bagus sebagai batu

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai upaya untuk mengungkap dan mendokumentasikan khasanah budaya di masyarakat Kampung Naga terkait matematika yang dapat digunakan sebagai

Lingkungan fisik stasiun 7 dan 8 perlu dijaga karena lokasinya berdekatan dengan lokasi kegiatan PLTD/G yang memungkinkan tercecernya limbah minyak/oli dan sampah organik,

Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah penulis tertarik mengambil judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif Kehamilan Trimester II, Persalinan,

Perusahaan- perusahaan perlu berpatisipasi aktif dalam penanganan masalah K3 dengan menyediakan rencana yang baik, yang dikenal sebagai Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan

Kedua, dengan merujuk cerita/ isi, maka dapat diketahui bahwa nilai-nilai pendidikan Islam yang terdapat dalam novel Sang Hafidz dari timur karya munawir borut baik nilai

bisa ditarik adalah bahwa jika benar pesantren telah dirintis oleh Syaikh Maulana Malik Ibrahim sebagai penyebar Islam pertama di Jawa, maka bisa dipahami apabila para