NOTULENSI SCHOTALK #4 SAHABAT BEASISWA CHAPTER PALEMBANG HOW TO WRITE A SUCCESSFUL MOTIVATION LETTER
Hari / Tanggal : Sabtu, 30 Desember 2017 Waktu : 20.00 – 22.00 WIB
Tempat : Grup WA
Narasumber : Radyum Ikono
Founder Komunitas Sahabat Beasiswa Vice CEO Nanotech Inovasi Indonesia
Ketua Forum Wacana IPB Periode 2017-2018 Master Degree of University of Tsukuba, Japan
Bachelor Degree of Nanyang Technological University, Singapore Jumlah Peserta : 243
Pembahasan Materi Materi dari kak Ikono
Pada malam ini kita akan membahas tentang beasiswa S2 di luar negeri.Tim kami pernah membuat atlas beasiswa dan berhasil mengumpulkan informasi 1000 beasiswa di 50 negara dengan memiliki prosedur yang berbeda-beda. Ada yang bisa daftar bahkan ketika kita belum resmi lulus S1. Ada yang daftarnya via kampus, baru setelah diterima (mendapatkan Letter Of Acceptance atau LoA) kita mencari beasiswa. Ada juga yang kita dapat beasiswanya dulu, setelah itu kita mencari kampusnya.
Saya kasih overview ya beberapa beasiswa dengan pola yang berbeda seperti penjelasan di atas:
Ada beasiswa Fulbright yang baru saja pembukaan. Itu tipe no 3 dimana kita daftar dulu beasiswanya. Dengan syarat-syarat ada di websitenya. Jangan malas untuk membaca.
Sepengetahuan saya syarat-syaratnya: 1. Possess leadership quality
2. Ipk min 3.0 3. Toefl 550, dst
Untuk kuliah di Amerika menyertakan CV, essay (motivation letter). Begitu diterima, Fulbright akan membantu untuk mendaftar kampus di Amerika.
Cara yang sama juga berlaku untuk beasiswa MEXT. Daftarnya via MEXT kedutaan di Jakarta. Setelah dinyatakan sebagai MEXT scholar, baru setelah itu mendaftar di kampusnya. Sedikit berbeda beasiswa MEXT, nama programnya MEM International Graduate Program yang merupakan beasiswa MEXT juga, tapi mendaftarnya via kampus langsung. Ada beasiswa ke Belanda itu ada namanya Stuned atau Nfp. Polanya mirip dengan Fulbright atau Jepang. Cuma seingat saya, mereka meminta kita punya LoA dulu dari salah satu kampus di Belanda.
Apa saja yang perlu dipersiapkan? 1. Bahasa inggris TOEFL/IELTS 2. CV
3. Essay atau motivation letter
4. Ijazah/transkrip dalam bahasa inggris 5. Surat rekomendasi
6. Beberapa ada yang minta proposal riset
7. Pernyataan sudah diterima di lab salah satu profesor Sesi Tanya Jawab
1. Zahrotuts Tsaniyah - kelas 12 SMA
Q : cara membuat motivation letter yang baik namun tidak terlihat sombong gimana ya? Struktur yang baik buat motivation letter gimana? Kaidah kebahasaan yang baik gimana ya kak?
A : Langsung saja saya kasih contoh motivation letter yang paling baik menurut saya: http://infeksius.com/?p=125
2. Fitria Ramadhani - UIN Raden Fatah Palembang
Q: Di dalam motivation letter tertuang deskripsi tentang diri kita secara spesifik dan berbobot. Adakah tips-tips atau kronologis cara menulis deskripsi tersebut agar menarik bagi si pemberi beasiswa untuk accept kita kak?
A : Contohnya bisa dicek di link yang saya kirim sebelumnya. Memang perlu lebih banyak latihan ya.
3. Isa Lutfi - Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Q: Salam kenal mas Radyum Ikono. Bagaimana struktur surat motivasi yg baik itu? Hal-hal apa saja yang perlu ditampilkan selain pencapaian akademik dan organisasi?
A : http://infeksius.com/?p=125 sudah cukup untuk membuat motivation letter yang baik. Selebihnya saya tidak keberatan kalau nanti kawan-kawan meminta saya untuk mengecek Motivation Letter nya. Perbanyak berlatih., tidak usah kebanyakan baca teori hehe. Baca saja contoh-contoh yang bagus.
https://madeandi.com/2010/06/08/tips-beasiswa-menulis-personal-statement/ Ini juga lumayan bagus. Walaupun belum sekeran yg infeksius tadi
Dan kalau teman-teman mencari yang versi bahasa indonesia untuk LPDP misalkan, ada dua esai yang diminta kalau daftar LPDP. Peranku untuk Indonesia dan Sukses Terbesar Dalam Hidupku. Itu banyak sekali blog yang share tulisan-tulisan yang sudah lulus.
4. Sekar Ayu Ningrum - Politeknik Negeri Sriwijaya
Q : 1.Bagaimana cara mendapatkan LoA? 2.Kak bisa jelaskan lebih detail mengenai pernyataan sudah diterima di lab salah satu professor? 3.Kak universitas apa aja yg syarat toefl/ielts nya tidak terlalu tinggi?
A : 1. Begini prinsipnya. LoA = Letter Of Acceptance diperoleh ketika kita mendaftar ke kampus tujuan. Sebenarnya kalian pernah loh dapet LoA. Kapan? Ya saat diterima di kampus S1 hehe. Atau D3. Lulus snmptn kan dapat tuh LoA "selamat anda diterima di kampus xxxxxx". Jadi jawabannya adalah: dapet LoA bergantung kampusnya masing-masing. Daftar ke Leiden ya silakan googling jurusan yg dituju di kampus Leiden. Daftar Kyoto ya silakan cek jurusan yg dituju di kampus tersebut. Dan lainnya pun sama. Persyaratannya bakal sangat beragam. Bahkan satu kampus, beda jurusan bisa beda persyaratan
2. Syarat diterima oleh profesor itu biasanya S2 di negara Asia Timur seperti Jepang, Korea. Untuk daftar ke negara tsb, umumnya kampus akan minta kita untuk kontak salah satu profesor dulu. Kirim email, dan kalau profesor bersedia menerima kita di labnya, maka pendaftaran ke kampusnya baru bisa diproses
3. Ini pertanyaan menarik. Biasanya negara Asia lebih rendah syarat bahasa inggris nya. Jepang Korea Taiwan Cina enak tuh. Ada kampus di Korea yg minta TOEFL 475. NTUST taiwan beberapa tahun lalu masih mau terima toefl 500. Di Jepang masih bisa pakai TOEIC, yang biasanya tesnya lebih mudah, dan syarat skornya tidak terlalu tinggi
5. Mirna – Cirebon
Q : Siapakah tokoh yang menginspirasi Om Iko dalam melanjutkan studi? Apa mimpi Om Iko untuk pendidikan Indonesia kedepannya?
A : Hmmm saya ga segitu sentimentilnya ya haha. Kalau lanjut studi sih terlalu banyak yang menginspirasi. Ya maksudnya, buat saya studi lanjut ke LN itu jadi kayak menu wajib dalam perjalanan hidup saja. Profesor-profesor hebat di UI, ITB, dll, Pak Habibie, Sri Mulyani dll kan jadi produk lulusan luar. Mereka semua inspirasi lah. Rasanya kalau tidak lanjut dan keluar, ilmu dan pengalaman kita agak terbatas.
Untuk pendidikan banyak sih mimpi saya. Tapi dari kelompol terkecil dan terdekat di diri saya ya komunitas sahabat beasiswa ini. Semoga bisa semakin besar, dan membantu sebanyak mgkn anak indonesia mendapatkan pendidikan terbaik di kampus-kampus terbaik di dunia. Kemudian pulang dan memberikan impact besar bagi society aamiin.
6. Marti – UI
Q : Saat bikin motivation letter itu kita harus nulis motivasi kita kuliah disana kan? Menurut mas ikono, seberapa penting mempertimbangkan ranking kampus dari versi THE maupun QS? Kalo misalnya dptnya kampus yg secara peringkat di THE/QS lebih rendah dari kampus dalam negeri, tapi riset di bidang yg diinginkan bagus, di negara maju, dan ada kesempatan beasiswanya juga gimana?
A : Gini Rule of Thumb nya adalah jangan kasih jawaban yang "cheezy" alias terlalu umum, kurang spesifik. Maksudnya apa yang dituliskan di esai jangan terlalu cheezy. Misalnya gini :
“I am excited to study in MIT bcs MIT is number 1 university in USA”
Menarik gak? Buat saya tidak menarik, cheezy sekali, semua orang juga tahu.
Jadi jangan tuliskan hal-hal misalnya: - rankingnya bagus
- fasilitas risetnya bagus (yaiyalah)
- kualitas pendidikannya lbh bagus (yaiyalah)
Saya kasih contoh-contoh bagus tadi di potongan buku hal 178. Ada beberapa contoh unik, tapi kita bisa ambil sudut pandang lain, misalkan:
"saya tertarik dengan kampus x university jurusan y karena ada profesor xyz yg pakar di bidang abc yg merupakan bidang yg saya tekuni dan minati. Saya sudah baca beberapa artikel ilmiah dari profesor xyz tentang blabla, yang membuat saya yakin bahwa jurusan x di kampus y adalah pilihan yang paling tepat untuk karir masa depan saya"
Terkait ranking, kalau saya pribadi masih merujuk kesana. Tapi sebaiknya jangan dijadikan rujukan mati. Misal di Jepang, di bidang biomaterial, profesor paling berpengaruh justru dari kampus namanya Tokyo Womens Medical University. Kampus apaan tuh? Haha. Antah berantah. Tapi ya profesor nya terbaik no 1 di bidang tersebut. Jadi hati-hati dengan ranking. Itu dijadikan sebagai guideline umum boleh, tapi yang terbaik tetap analisa mendalam dari semua aspek seperti kurikulum, dosen, riset dll. 7. Miftahul Jannah - STAI Asy-Syukriyyah Tangerang
Q : bahasa untuk motivation letter wajib bahasa inggris? Atau bahasanya sesuai dengan negara tujuan?
A : Bahasa inggris. Hampir semua negara di dunia ini mengizinkan untuk pakai bahasa inggris, tidak harus dengan bahasa lokal negara tersebut. Nah kalau Indonesia khususnya LPDP Dalam Negeri pakai bahasa Indonesia.
8. Ferima Melati – Universitas Sriwijaya
Q : Berdasarkan pengalaman kakak nih, menurut kakak apa sih yang pling penting untuk nguatin CV kita? Riwayat organisasi, kegiatan sosial, atau malah struktur dari motivation letter?
A : Sebenarnya beasiswa itu beda-beda. Ada yang menekankan ke organisasi dan ada yang ke akademik. Kalau masih ada waktu sih tentu saja lebih bagus kalau semua profil kita bagus hehe. Akademik oke, organisasi oke. Balik ke diri sendiri aaja. Tapi sebaiknya memang ada 1-2 hal yang menjadi trademark unggulan dari diri kita.
Misal dulu saya menekankan banget di pengalaman riset. Selama S1 saya pernah punya pengalaman riset di 3 tema riset yg lumayan besar. Atau kawan-kawan bisa tonjolkan di pengalaman organisasi yang besar. Ketua BEM, BEM fakultas atau founder komunitas apa misalnya. Itu layak untuk ditonjolkan.
Closing Statement
Sebaiknya 1st screen hingga 5th screen untuk motivation letter ke kawan-kawan terdekatnya saja dulu atau senior yang dirasa punya english yang lumayan atau pandai nulis. Fyi saya kalau membuat esai begitu bisa sampai 1-2 bulan sebelum deadline. Minta cek at least ke 3 orang. Dan mereka memang proofreader setia saya hehe. Jangan males kalau membuat esai. Waktu mepet-mepet deadline dijamin tidak bakal lolos. Jadi tetap semangat. Daftar beasiswa ini lari marathon, harus punya stamina yang tinggi. Tapi insyaallah nikmat di akhir.
Terima kasih SBC Palembang untuk undangannya. Waktunya singkat sekali semoga bisa menjadi brief overview tentang beasiswa dan motivation letter. Selebihnya baiknya diperdalam lagi dengan membaca banyak buku, diskusi dengan senior yang sudah brhasil. Insya allah manjur.
