• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SABANG HERITAGE SOCIETY TERHADAP EKSISTENSI SITUS BUDAYA DI KOTA SABANG, 2008-2017 Kamelia Hannani1 , Mawardi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH SABANG HERITAGE SOCIETY TERHADAP EKSISTENSI SITUS BUDAYA DI KOTA SABANG, 2008-2017 Kamelia Hannani1 , Mawardi"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH SABANG HERITAGE SOCIETY TERHADAP EKSISTENSI SITUS BUDAYA DI KOTA SABANG, 2008-2017

Kamelia Hannani1, Mawardi2, Zainal Abidin3

Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

Email:Kameliahananykz@gmail.com mawardiumar@gmail.com Zainalabidin195524@unsiyah.ac.id

ABSTRACT

The research entitled "The Influence of Sabang Heritage Society to the Existence of Cultural Site in Sabang City, 2008-2017", aims to (1) explain the background of Sabang Heritage Society, (2) explain what activities conducted by Sabang Heritage Society since 2008 (3) analyzed the influence of Sabang Heritage Society towards the existence of cultural sites in Sabang City, 2008-2017 and (4) explained the support of the government and community of Sabang City towards Sabang Heritage Society, 2008-2017. This research uses qualitative approach and historical method, which has the step of theme selection, heuristic, verification, interpretation and historiography. Technique of collecting data is done by interview, documentation, observation and literature study. Based on the results of the research, it is known that (1) Sabang Heritage Society was established in 2007 and was notarized in 2008 based on the awareness of the intellectuals, it will be important to preserve the historical heritage that has been abandoned and has not been maximized by the empowerment and the need for excavation of cultural heritage sites in Sabang City, (2) Since 2008-2017 the Sabang Heritage Society has held various activities such as: Dutch Colonial asset investment, Sabang City history training and seminar, documentation video creation cooperation, construction of Sabang airline complex 1909, construction of object / location inscription historic, held Sabang Expo and Sabang Regatta Expo, making video documentation "Acrhipelogo program, Metro TV", making video documentation Metro File Program, Metro TV, construction of Kherkof European grave gates, excavation bunker Japan hill overpass, Revitalization of Anoi Castle, Sabang Regatta Expo, ( 3) Government and community support in the form of funding, facilities, facilities and infrastructure and welfare to Sabang Heritage Society employees. In addition to government support the existence of the Sabang Heritage Society also received support from the community by engaging in various activities undertaken by the Sabang Heritage Society.

Keywords:Influence, Sabang Heritage Society, Existence of Cultural Site, Sabang City.

1Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah.

2Dosen Pembimbing I.

(2)

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “PengaruhSabang Heritage SocietyTerhadap Eksistensi Situs Budaya di Kota Sabang, 2008-2017”, bertujuan untuk (1) menjelaskan latar belakang dibentuknyaSabang Heritage Society, (2) menjelaskan apa saja kegiatan yang dilakukan oleh Sabang Heritage Societysejak tahun 2008-2017, (3) menganalisis pengaruh Sabang Heritage Society terhadap eksistensi situs budaya di Kota Sabang, 2008-2017 dan (4) menjelaskan dukungan pemerintah dan masyarakat Kota Sabang terhadap Sabang Heritage Society, 2008-2017.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode sejarah, yang memiliki langkah pemilihan tema, heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, dokumentasi, observasi dan studi pustaka. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa (1) SabangHeritage Society berdiri tahun 2007 dan dinotariskan tahun 2008 yangdilatarbelakangi oleh kesadaran para cendikiawan akan pentingkanya melestarikan warisan sejarah yang telah banyak terbengkalai dan belum maksimal dilakukan pemberdayaan serta perlu diadakannya penggalian terhadap situs-situs cagar budaya yang terdapat di Kota Sabang, (2) Sejak 2008-2017Sabang Heritage Societytelah mengadakan berbagai kegiatan seperti: investasi aset Kolonial Belanda, pelatihan dan seminar sejarah Kota Sabang, kerja sama pembuatan video dokumentasi, pembangunan gerbang komplek Sabang Maskapai 1909, pembangunan prasasti objek/lokasi bersejarah, mengadakan Sabang Expo dan Sabang Regatta Expo, pembuatan video dokumentasi “program Acrhipelogo, Metro TV”, pembuatan video dokumentasi Program Metro File, Metro TV, pembangunan gerbang Kherkof makam Eropa, penggalian bunker Jepang bukit layang, Revalisasi Benteng Anoi, kegiatan Sabang Regatta Expo, (3) Dukungan pemerintah dan masyarakat berupa pendanaan, fasilitas, sarana dan prasarana dan pemberian kesejahteraan kepada karyawan Sabang Heritage Society. Selain dukungan pemerintah keberadaan Sabang Heritage Society juga mendapat dukungan dari masyarakat dengan mengikutsertakan dalam berbagai aktifitas yang dilakukan olehSabang Heritage Society.

Kata Kunci:Pengaruh, Sabang Heritage Society,Eksistensi Situs Budaya, Kota Sabang

PENDAHULUAN

Keberadaan bangsa penjajah di Sabang ini tentu meninggalkan banyak jejak sejarah yang patut kita lestarikan sebagai suatu identitas kebangsaan yang hebat. Observasi yang penulis lakukan di lapangan ditemukan banyak peninggalan berupa situs sejarah baik peninggalan masa kolonial Belanda maupun masa pendudukan Jepang. Peninggalan sejarah itu berupa benteng-benteng pertahanan, bunker, gedung hotel, bangunan rumah, pemakaman, terowongan dan lain-lain, yang semuanya ini tersebar di beberapa daerah di Kota Sabang seperti Ujung Kareung, Aneuk Laot, Bukit Sabang dan sepanjang Pantai Kasih (Observasi, 10 Juni 2017).

(3)

dan budaya (www.disbudpar.acehprov.go.id, diakses, 18 Juli 2017).

Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut terutama dalam menjaga kelestarian situs sejarah pihak pemerintah melakukan kerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat, salah satu usaha itu terlihat dengan memberikan kewenangan kepada salah satu lembaga bernama SabangHeritage Society. Sabang Heritage Society (SHS) sebuah lembaga swadaya masyarakat tempat bernaung para pemerhati warisan sejarah Kota Sabang yang bertujuan untuk menjaga dan melestarikan sisa-sisa peninggalan sejarah yang ada di Kota Sabang. SHS terbentuk pada 13 Maret 2008, hingga saat ini telah melakukan berbagai hal dalam melindungi peninggalan bersejarah yang ada di Kota Sabang. Dalam rangka menjalankan visi dan misinya Sabang Heritage Society banyak melakukan kerja sama dengan masyarakat dan pemerintah setempat (www.http://aceh. tribun-news. Com, diakses: 12 Juni 2017).

Melihat perkembanganSabang Heritage Society sekarang ini, ternyata juga masih memiliki faktor-faktor yang menghambat kegiatannya. Setelah penulis mewawancarai Sekretaris dari Sabang Heritage Society “Trisani Murnilawati” salah satu faktornya adalah pendanaan. Menurutnya faktor ini merupakan faktor utama yang menjadi penghambat Sabang Heritage Society dalam menjalankan kegiatan sosialnya. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik ingin melakukan suatu penelitian sejarah dengan mengangkat tema “Pengaruh Sabang Heritage Society Terhadap Eksistensi Situs Budaya Di Kota Sabang, 2008-2017”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah; (1) Apa yang melatarbelakangi dibentuknya Sabang Heritage Society ?; (2) Apa saja kegiatan yang dilakukan oleh Sabang Heritage Society yang berkaitan dengan eksistensi situs budaya di Kota Sabang sejak tahun 2008-2017 ?; (3) Bagaimana pengaruhSabangHeritage Society terhadap eksistensi situs budaya di Kota

Sabang, 2008-2017 ?; dan (4) Bagaimana dukungan pemerintah dan masyarakat Kota Sabang terhadap SabangHeritage Society, 2008-2017 ?.

KAJIAN PUSTAKA

(4)

dan (3) BPCB Aceh mengalami beberapa kendala dalam pelestarian situs-situs bersejarah di Kota Banda Aceh, seperti kendala internal dan eksternal. Adapun kendala internal adalah kurangnya tenaga ahli bidang arkeologi, kurang sarana pendukung, rendah kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang bekerja di BPCB Aceh, serta masalah pendanaan. Sementara kendala eksternalnya yaitu kinerja BPCB Aceh sempat terganggu karena mengalami teror pada masa konflik dan tsunami. Serta juga di beberapa tempat mengalami perbedaan pendapat dengan masyarakat dalam hal pelestarian situs-situs bersejarah di Kota Banda Aceh.

Karya berikutnya ini juga ditulis oleh salah satu Sarjana Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah yang bernama Dariel Septian dengan mengangkat judul “Perkembangan Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh (PDIA) 1977-2014”. Berdasarkan hasil karyanya ini dijelaskan bahwa: (1) Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh merupakan lembaga kerjasama antara Pemerintah Aceh dan Universitas Syiah Kuala. Pembangunan PDIA pertama kali dicetuskan oleh Drs. Teuku Ibrahim Alfian, M.A dalam seminar Pekan Kebudayaan Aceh kedua tahun 1972. Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh di resmikan pada tanggal 26 Maret 1977 dan diresmikan pemakaian untuk umum pada 3 September 1978, (2) dalam hal perkembangan, dari segi koleksi PDIA tidak mengalami perkembangan, justru cenderung berkurang. Hal ini dapat dilihat seperti koleksi buku/monograf yang kini hanya tersisa 6.292 judul saja. Begitu pun koleksi yang lain yang semakin berkurang. Hal ini tentu imbas dari bencana gempa dan tsunami Aceh yang terjadi pada 2004 silam. Hanya koleksi dokumen dan manuskrip digital saja yang menunjukkan adanya perkembangan yang signifikan. Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh mempunyai fasilitas yang sangat terbatas, hal ini berbanding terbalik dengan fasilitas yang mereka miliki pada saat sebelum terjadinya tsunami. Saat ini mereka

bahkan tidak memiliki gedung sendiri, luas ruangan yang hanya 11 x 11 m2bahkan tidak cukup untuk menyimpan semua koleksi mereka.

METODE PENELITIAN

Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini ialah pendekatan kualitatif. Menurut Moleong Lexy (2008;8-12) dalam buku arikunto (2013:21) ada sebelas karakteristik penelitian kualitatif yang harus di penuhi, yaitu: (1) latar ilmiah (2) manusia sebagai alat (3) metode kualitatif (4) analisis data secara induktif (5) teori dari dasar (grounded theory) (6) deskriptif (7)lebih mementingkan proses daripada hasil (8)adanyabatas yang di tentukan oleh fokus (9)adanya criteria khusus untuk keabsahan data (10)desain yang bersifat sementara (11)hasil penelitian dirunding-kan dan disepakati bersama.

Metode yang dipakai ialah metode Sejarah. Menurut (Louis Gottschalk 2006:39) metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisis secara kritis terhadap rekaman atau peninggalan masa lampau. Adapun Langkah-Langkah Penelitian Sejarah (Metode Sejarah, Historical Methode) Menurut Kuntowijoyo : 1996 dalam bukunya Pengantar Ilmu Sejarah, membagi langkah-langkah penelitian sejarah ke dalam lima tahapan, yaitu: (1) pemilihan topik, (2) pengumpulan sumber, (3) verifikasi (kritik sejarah, keabsahan sumber), (4) interpretasi: analisis dan sintesis, dan (5) penulisan.

Teknik Pengumpulan Data

Wawancara

(5)

anggota lembaga Sabang Heritage Society, tokoh masyarakat dan pihak Dishubkominfo Kota Sabang. Adapun alat yang digunakan dalam wawancara ini berupa instrument pertanyaan wawancara yang besifat pertanyaan terbuka, alat tulis dan alat perekam berupa recorder untuk mendapatkan informasi yang akurat dan menyeluruh terkait pengaruh Sabang Heritage Society terhadap eksistensi situs budaya di Kota Sabang 2008-2017.

Dokumentasi

Metode dokumentasi ialah suatu cara pengumpulan data yang menghasil-kan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan perkiraan. Dari pengertian di atas, maka dokumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa data tertulis seperti laporan kegiatan yang dilakukan dan dokumen atau arsip-arsip yang ada di kantor arsip di Kota Sabang.

Observasi

Observasi atau pengamatan ialah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut dan kulit (Bugin, 2011:143). Hasil observasi ini untuk menutupi data yang kurang dari hasil wawancara dan dokumentasi. Untuk mengamatinya penulis akan langsung turun kelapangan melihat aktifitas yang dilakukan lembaga Sabang Heritage Society, dan keadaan kantor dari lembaga Sabang Heritage Society.

Teknik Analisa Data

Menurut Ardhana (dalam Lexy J. Moleong 2008: 103) menjelaskan bahwa analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Penelitian ini pun menggunakan analisa data yang bersifat kualitatif historis, dengan cara

(1) setelah data semuanya dikumpulkan, maka akan dilakukan kritikan terhadap data tersebut baik secara internal dan eksternal guna mendapatkan data yang otentik (2) setelah data yang asli dan dapat dipercaya diperoleh, maka penulis akan mengadakan penafsiran terhadap data tersebut, hal ini dilakukan untuk mendapatkan fakta-fakta terkait Pengaruh Sabang Heritage Society Terhadap Eksistensi Situs Budaya di Kota Sabang, 2008-2017 (3) setelah fakta diperoleh langkah selanjutkan penulis menuangkan fakta-fakta tersebut ke dalam cerita sejarah dengan analsis kualitatif dan kronologis sesuai dengan urutan waktu. Penulisan kembali cerita sejarah ini berpedoman pada teknik pedoman penulisan karya ilmiah yang diterbitkan oleh FKIP Unsyiah 2016.

HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah Berdirinya SHS

(6)

dan kawan-kawan membentuk lembaga SabangHeritage Society sebagai sebuah organisasi tempat bernaungnya orang-orang yang memiliki kepedulian terhadap pelestarian cagar budaya Kota Sabang (Wawancara: Albina. A. Rahman, 1 Oktober 2017).

Proses awal berdirinya lembaga SabangHeritage Society ini diawali dengan diadakannya rapat-rapat kecil yang langsung dipimpin oleh Albina. A. Rahman, ST. Perkumpulan para pemerhati cagar budaya Kota Sabang ini bertujuan untuk bertukar pikiran terkait lembaga yang akan didirikan. Setelah beberapa kali diadakan rapat-rapat kecil tersebut, maka pada tahun 2008 tercapailah kata sepakat untuk mendirikan organisasi yang diberi namaSabangHeritage Society. Pemberian nama SabangHeritage Societydikarenakan lembaga ini dikhususkan untuk bergerak dalam bidang cagar budaya. Pendirian lembaga SabangHeritage Society dilakukan sesuai prosedur yang telah disepakati dalam rapat sebelumnya. Pada awal berdirinya SabangHeritage Society pendanaan masih diperoleh dari pribadi para tokoh dan donator yang memberikan dukungan (Wawancara: Albina,1 Oktober 2017).

Berdirinya lembaga Sabang Heritage Societyini diharapkan dapat menjadi tempat berkumpulnya para pemerhati cagar budaya dan dapat menarik minat masyarakat untuk tetap menjaga dan melestarikan berbagai potensi warisan sejarah yang ada di Kota Sabang. Selain itu dengan adanya lembaga SabangHeritage Society diharapkan dapat memaksimalkan potensi nilai-nilai cagar budaya dan sejarah di Kota Sabang serta dapat membantu pemerintah dalam mengoptimalkan pelestarian nilai cagar budaya (Wawancara: Imron Malay, 3 Oktober 2017).

Pengaruh SHS Terhadap Eksistensi Situs Sejarah di Sabang, 2008-2017

Berdasarkan paparan hasil penelitian di atas, maka sangatlah jelas bahwa SabangHeritage Society (SHS) yang merupakan lembaga yangberperan besar dalam melestarikan warisan sejarah di Kota Sabang. Dilihat dari segi historisnya berdirinya lembaga ini karena munculnya kesadaran para cendikiawan akan pentingkanya melestarikan warisan sejarah yang telah banyak terbengkalai dan belum maksimal dilakukan pemberdayaan serta perlu diadakannya pengalian terhadap situs-situs cagar budaya yang terdapat di Kota Sabang.

Dalam mewujudkan visi dan misinya iniSabang Heritage Societytelah melakukan beberapa kegiatan baik secara individu maupun bekerja sama dengan berbagai intansi lainnya. Sejak berdirinya 2008-2017 telah melakukan kegiatan berupa pembuatan video dokumentasi, pembangunan gerbang komplek Sabang Maskapai dan prasasti objek/lokasi bersejarah di Kota Sabang, mengadakan Sabang Expo dan Sabang Regatta Expo, dokumentasi dan publikasi berupa kerjasama pembuatan video dokumentasi “program Acrhipelogo, Metro TV” dan kerjasama pembuatan video dokumentasi “Program Metro File, Metro TV”, pembangunan gerbang Kherkof, penggalian bunker Jepang bukit layang, Revalisasi Benteng Anoi, kegiatan Sabang Regatta Expo, kerjasama pembuatan video dokumentasi “program Wajah Indonesia, TV-One” dan kerjasama pembuatan video dokumentasi “program Titian Ombak”.

(7)

dilakukan oleh Sabang Heritage Society dalam melestarikan situs sejarah.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat ditarik dua kesimpulan, yaitu: Sabang Heritage Society (SHS) atau Wahana Lestari Pusaka Sabang ialah lembaga yang bergerak dalam melestarikan warisan sejarah di Kota Sabang, yang berdiri tahun 2007 dan dinotariskan pada tahun 2008 dengan tokoh penggagasnya Albina. A. Rahman, ST. Berdirinya SabangHeritage Society dilatarbelakangi oleh kesadaran para cendikiawan akan pentingkanya melestarikan warisan sejarah yang telah banyak terbengkalai dan belum maksimal dilakukan pemberdayaan serta perlu diadakannya pengalian terhadap situs-situs cagar budaya yang terdapat di Kota Sabang untuk dijadikan khazanah pengatahuan bagi masyarakat Sabang khususnya dan masayarakat Indonesia pada umumnya.

Sejak berdirinya tahun 2008-2017 Sabang Heritage Society telah mengadakan berbagai kegiatan dalam pelestarian situs cagar budaya di Kota Sabang, seperti: kegiatan investasi aset Kolonial Belanda, pelatihan dan seminar sejarah Kota Sabang tahun 2009, kegiatan berupa kerjasama pembuatan video dokumentasi “program Riwayatmoe doeleo, TV-One”, pembangunan gerbang komplek Sabang Maskapai 1909, pembangunan prasasti objek/lokasi bersejarah di Kota Sabang, mengadakan Sabang Expo dan Sabang Regatta Expo, dokumentasi dan publikasi berupa kerjasama pembuatan video dokumentasi “program Acrhipelogo, Metro TV” dan kerjasama pembuatan video dokumentasi “Program Metro File, Metro TV”. Selain itu kegiatan yang dilakukan oleh Sabang Heritage Society berupa: pembangunan gerbang Kherkof makam Eropa, penggalian bunker Jepang bukit layang, Revalisasi

Benteng Anoi, kegiatan Sabang Regatta Expo, kerjasama pembuatan video dokumentasi “program Wajah Indonesia, TV-One” dan kerjasama pembuatan video dokumentasi “program Titian Ombak”.

Keberadaan Sabang Heritage Society tidak tidak dapat dipisahkan dari dukungan pemerintah. Dukungan itu berupa pendanaan, fasilitas, sarana dan prasarana dan pemberian kesejahteraan kepada karyawan Sabang Heritage Society. Selain dukungan pemerintah keberadaan Sabang Heritage Society juga mendapat dukungan dari masyarakat dengan mengikutsertakan dalam berbagai aktifitas yang dilakukan olehSabang Heritage Society.

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, Abu dan Narbuko Cholid (2010), Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Ahmad, Jamaluddi (1993). Sabang Pintu Gerbang Terdepan Indonesia Bagian Barat. BandaAceh: Badan Arsip dan Perpustakaan Banda Aceh.

Arikunto, (2010).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Bugin, Burhan. (2011). Metodologi Penelitian Kuantitatif (Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media.

(8)

Fajariyatno, Dwi (2011). Wonderful Sabang. Banda Aceh: Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala.

Gottschalk, Louis (2006). Mengerti Sejarah. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-PRESS).

Koentjaraningrat (1997). Metode-Metode Penelitian Masyarakat.(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kuntowijoyo (1996). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta : Benteng Budaya.

Maleong, Laxy (2008).Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung: Remaja RosdaKarya.

Rahman, Albina A, (2015). Sabang dalam lintasan sejarah.Cv. Gata Beujaya, Banda Aceh.

Septian, Deriel (2017). Perkembangan pusat Dokumentasi Dan Informasi Aceh (PDIA) 1977-2014. [Skripsi: Tidak di Publikasikan]. Darussalam: Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pemaparan hasil wawancara dengan para da’i terkait kompetensi materi di Dusun Cilodang dapat ditemukan bahwa kompetensi da’i terkait materi dakwah pada

2003, National Kidney Foundation’s Kidney Disease Outcomes Quality Initiative Clinical Practice Guidelines for Chronic Kidney Disease in Children and Adolescents:

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelasan pelaksanaan pembeian kredit berbasis tehnologi informasi oleh fintech kepada pelaku UKM, untuk menjelaskan fungsi

Menurut Damayanti perempuan lebih berisiko menderita diabetes dikarenakan secara fisik wanita memiliki peluang peningkatan indeks masa tubuh yang lebih besar,

Pembuatan & pemasangan pintu plywood rangka ekspose kayu kelas I atau

Hasil penelitian sejalan dengan Dyan Ayu Marisa, (2013) dengan judul hubungan antara pola makan, genetik dan kebiasaan olahraga terhadap kejadian diabetes melitus

AIDS disebabkan oleh infeksi HIV atau Human Immuno-deficiency Virus (Depkes, 2005). HIV dapat menimbulkan AIDS dengan langkah melawan sel darah putih yang disebut sel

Kesehatan dan Keselamatn Kerja ( K3 ) gizi merupakan bagian dari pengelolaan gizi secara keseluruhan. Gizi melakukan berbagai tindakan dan kegiatan