• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINDAK TUTUR PRINSIP KESANTUNAN DAN EMOSI PEMBACA DALAM JEJARING SOSIAL FACEBOOK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TINDAK TUTUR PRINSIP KESANTUNAN DAN EMOSI PEMBACA DALAM JEJARING SOSIAL FACEBOOK"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

TINDAK TUTUR PRINSIP KESANTUNAN DAN EMOSI PEMBACA

DALAM JEJARING SOSIAL FACEBOOK

Arisa Yunia Fatwa1). Yetty Morelent (2. Hasnul Fikri (3. 1) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

2) Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta E_mail : arisayunia4@gmail.com.

Abstract: This study aims to describe the description of speech acts, language politeness, and emotions used facebook users on facebook status and / or facebook status comment other facebook users. Theories used are: speech act theory proposed by Leech (1993), theoretical language theory proposed by Chaer (2010), and the theory of emotion expressed by Ekman (2008). The type of this research is qualitative research by using descriptive method, while the object of this research is the groups on facebook that exist on facebook social network while the focus in this research is the groups on facebook that is PAS-JBO (Pasaman Jual Beli Online), Voice Pasaman people, and Yusuf Lubis Pasaman Regent. The results of this study show the following: First, found 315 acts of speech, among others, assertiveness, 78 directive, 45 expressive, 28 komisif, and 8 declarative, so it can be interpreted that facebook users use facebook as a medium to deliver news or news about the circumstances around the speakers. Second, 318 languages were found, including 71 maxims of acceptance, 70 maxims of mercy, 61 match maxims, 51 maxims of wisdom, 44 maximization of conclusions, and 21 maxims of humility, thus interpreted communication on facebook social networking prioritizes profit. This is seen based on one of the benefits of facebook on wordpress.com is to establish a relationship. Thus, facebook users benefit themselves and / or others in terms of both science and material. Third, 260 emotions are found, 163 fun, 79 sadness and deep suffering, 8 shock and fear, 7 disgust and disgust, and 3 anger, that is, with pleasant emotions will cause many audience readers who respond to the statement. This is in accordance with one of the benefits of facebook is a place of discussion. One feature on this social networking site is group, which functions like a forum that can discuss anything. Based on the description of data analysis can be concluded: (a) the most dominant act of speech is assertive and the least declarative speech act; (b) the most dominant principle of politeness is adhered to is the maxim of wisdom while the most dominant is violated the principle of maximized politeness of acceptance; and (c) the most dominant emotion is pleasant while the least describes anger.

Keywords: Speech, Modesty Speech, Emotions, Social media, Facebook.

(2)

pembeli dan/atau barang. Kedua, pada grup facebook Yusuf Lubis Bupati Pasaman lebih mengutamakan kalimat menyatakan dan memuji sehingga pengguna facebook menggunakan kalimat yang bermaksud memuji dengan kesantunan berbahasa maksim kemurahan dan/atau maksim kesimpatian serta menggunakan emosi menyenangkan karena kegiatan pemerintahan atau emosi kesedihan dan penderitaan yang mendalam karena ada kegiatan yang tidak transparan. Ketiga, pada grup facebook Suara Rakyat Pasaman juga mengutamakan kalimat menyatakan dan memuji namun di sisi lain pada grup facebook Suara Rakyat Pasaman menggunakan kalimat yang bermaksud mengecam dengan kesantunan berbahasa maksim kemurahan dan mengutamakan emosi kesedihan dan penderitaan yang mendalam dari pada emosi yang lainnya. Dengan demikian, dapat dimaknai bahwa grup facebook Suara Rakyat Pasaman menggunakan respon yang paling natural dan bervariasi. Berdasarkan uraian analisis data dapat disimpulkan: (a) facebook sebagai media komunikasi digunakan untuk menyampaikan berita atau kabar tentang keadaan di sekeliling penutur; (b) komunikasi pada jejaring sosial facebook mengutamakan keuntungan. Hal ini dilihat berdasarkan salah satu keuntungan facebook pada wordpress.com yaitu menjalin silaturahmi. Dengan demikian, pengguna facebook menguntungkan diri sendiri dan/atau orang lain baik dari segi ilmu maupun materi; dan (c) emosi menyenangkan akan menimbulkan banyak respon dari khalayak pembaca. Hal ini sesuai dengan salah satu manfaat facebook yaitu tempat diskusi. Salah satu fitur di situs jejaring sosial ini adalah group, yang berfungsi seperti forum yang bisa berdiskusi tentang apapun.

Kata Kunci: Tindak Tutur, Kesantunan Berbahasa, Emosi, Media Sosial, Facebook.

PENDAHULUAN

Penggunaan facebook di satu sisi dapat menimbulkan dampak positif, namun di sisi lain juga menimbulkan dampak negatif. Dampak positif facebook dapat memudahkan manusia dalam berkomunikasi. Namun, dampak negatif facebook dapat membuat pengguna facebook menyebarkan atau mendapatkan informasi yang tidak benar.

Kehadiran media jejaring sosial facebook di tengah masyarakat banyak memberikan pengaruh pada pemikiran dan pandangan masyarakat penggunanya. Facebook dapat memberikan informasi yang berhubungan dengan iklan jual beli; berhubungan dengan suatu ikatan seperti ikatan masyarakat, alumni sekolah atau

kampus; serta berhubungan dengan politik. Iklan jual beli dapat membantu pengguna facebook untuk mendapatkan sesuatu. Informasi yang berhubungan dengan suatu daerah tertentu dan ikatan seperti ikatan masyarakat, alumni sekolah atau kampus dapat membantu pengguna facebook dalam menjalin komunikasi. Kelompok politik dapat memberikan informasi tentang program dan kegiatan tokoh politik yang bersangkutan.

(3)

pembacanya?; bagaimana respon (emosional) pembaca atau pengguna facebook lainnya setelah membaca status dan/atau komentar itu?; apakah status dan/atau komentar yang mereka tulis membuat pembaca penasaran dengan maksud dari status dan/atau komentar yang ditulis mereka?; apakah status dan/atau komentar yang mereka tulis tidak menyinggung perasaan orang lain?. Pengguna facebook menulis sesuatu sesuai dengan apa yang dipikirkan dan yang dirasakannya tanpa menghiraukan kesantunan dalam berbahasa, baik pada status facebook maupun pada komentar mereka sehingga apa yang mereka tulis itu dapat memicu emosi khalayak pembaca. Tuturan seharusnya memperhatikan kesantunan dalam berbahasa seperti norma-norma yang berlaku dan harus diketahui oleh masyarakat, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis sehingga diperlukan kesantunan dalam berbahasa yang beridentitas sebagai bangsa yang sopan dan menjunjung tinggi norma-norma yang baik.

Leech (1993:164—165) mengatakan bahwa tindak tutur ilokusi dibagi menjadi lima jenis. Pertama, asertif, yaitu tindak tutur yang mengikat penuturnya kepada kebenaran apa yang dikatakan, misalnya menyatakan, mengusulkan, membual, mengeluh, mengemukakan pendapat, dan melaporkan. Kedua, direktif, yaitu tindak tutur yang bertujuan menghasilkan suatu efek yang dilakukan penutur, misalnya memesan, memerintah, memohon, menuntut, memberi nasehat. Ketiga, komisif, yaitu tindak ujar yang mengikat penutur untuk melaksanakan apa yang disebutkan dalam ujarannya, misalnya

berjanji, menawarkan, dan berkaul. Keempat, ekspresif, yaitu mengungkapkan atau mengutarakan sikap psikologis penutur terhadap keadaan yang tersirat dalam ilokusi, misalnya mengucapkan terimakasih, mengucapkan selamat, memberi maaf, mengecam, memuji, mengungkapkan belasungkawa, dan sebagainya. Kelima, deklaratif, yaitu berhasilnya pelaksanaan ilokusi ini akan mengakibatkan adanya kesesuaian antara isi preposisi dengan realita, misalnya memberi nama, menjatuhkan hukuman, mengucilkan, membuang, atau mengangkat.

(4)

Keenam, maksim kesimpatian mengharuskan semua peserta pertuturan untuk memaksimalkan rasa simpati dan meminimalkan rasa antipati kepada lawan tuturnya.

Ekman (2008:18) mengatakan bahwa emosi terbagi kepada kesedihan dan penderitaan yang mendalam, kemarahan, rasa terkejut dan takut, rasa jijik dan muak, serta emosi-emosi yang menyenangkan.

Bahasa yang santun menunjukkan jati diri sebagai bangsa yang beretika tinggi. Bahasa yang digunakan oleh sebuah masyarakat dalam suatu bangsa menjadi cermin budayanya. Karenanya, pembudayaan kesantunan berbahasa memegang peranan penting di dalam membina masyarakat yang berbudaya dan berkarakter sehingga terlahir generasi yang tidak hanya maju, mandiri, dan modern, tetapi juga insan-insan yang berbudaya santun. Berdasarkan uraian tersebut peneliti ingin mengetahui gambaran tentang: (1) tindak tutur dalam jejaring sosial facebook; (2) kesantunan berbahasa dalam jejaring sosial facebook; dan (3) emosi dalam jejaring sosial facebook.

METODE

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, sedangkan metode penelitian ini adalah metode deskriptif. Deskriptif berarti memaparkan atau menggambarkan sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan, dan lain-lain. Dengan demikian yang dimaksud dengan penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah

disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang paling sederhana, dibandingkan dengan penelitian-penelitian yang lain, karena dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan apa-apa terhadap objek atau wilayah yang diteliti. Istilah dalam penelitian, peneliti tidak mengubah, menambah atau mengadakan manipulasi terhadap objek atau wilayah penelitian. Dalam kegiatan penelitian ini peneliti hanya memotret apa yang terjadi pada diri objek atau wilayah yang diteliti, kemudian memaparkan apa yang terjadi dalam bentuk laporan penelitian secara lugas, seperti apa adanya (Arikunto, 2013:3).

Objek dalam penelitian ini adalah kelompok-kelompok pada facebook (facebook group) yang ada pada jejaring sosial facebook sedangkan fokus dalam penelitian ini adalah kelompok-kelompok pada facebook (facebook group) yang berhubungan dengan jual beli adalah

“PAS-JBO (Pasaman Jual Beli Online)”, berhubungan dengan suatu ikatan masyarakat/sekolah/kampus adalah “Suara Rakyat Pasaman”, serta berhubungan dengan politik adalah “Yusuf Lubis Bupati Pasaman”.

Data dalam penelitian ini bersifat verbal, yaitu kata-kata; dalam penelitian ini adalah tuturan pada status facebook yang memiliki komentar pada kelompok-kelompok facebook (facebook group) seperti PAS-JBO (Pasaman Jual Beli Online), Suara Rakyat Pasaman, dan Yusuf Lubis Bupati Pasaman.

(5)

perekaman video atau audio tapes, pengambilan foto, atau film (Moleong, 2010:157). Sumber data pada penelitian ini adalah kata-kata yang ada pada status kelompok-kelompok facebook (facebook group).

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dapat dilakukan dalam berbagai sumber dan cara. Apabila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan data primer. Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2016:308). Teknik yang peneliti gunakan untuk mengumpulkan data yaitu sebagai berikut: (1) mengamati status facebook yang ada pada beranda kelompok-kelompok facebook (facebook grup); (2) memilih status facebook yang memiliki komentar; dan (3) mentranskripsikan.

Teknik pengujian keabsahan data dalam penelitian ini adalah pertama, meningkatkan ketekunan. Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis (Sugiyono, 2016:370).

Kedua, teknik pengujian keabsahan data dengan triangulasi. Triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu (Sugiyono, 2016:372). Dalam penelitian ini peneliti: (a) meminta kesediaan bapak Dr. Marsis, M.Pd. sebagai penguji keabsahan data, dari hasil diskusi diperoleh bahwa data sudah sesuai dengan tulisan pada status facebook, komentar, dan balasan komentar serta

pengelompokan data sudah sesuai dengan teori; (b) mewawancarai salah satu pengguna facebook yang menulis status facebook, dari wawancara tersebut dapat dimaknai bahwa analisis data telah sesuai dengan maksud dan perasaan pengguna facebook pada saat menulis status facebook namun ada yang tersirat dan ada yang tergambar secara langsung.

Langkah-langkah yang peneliti gunakan dalam teknik analisis data adalah Pertama, mengidentifikasi data dengan cara menentukan atau menetapkan status facebook pada kelompok-kelompok facebook. Kedua, pemaknaan data dengan cara mengubah kata-kata pada status, komentar, dan balasan komentar facebook sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia. Ketiga, menganalisis atau menentukan tindak tutur, kesantunan berbahasa dan emosi pada data yang sudah diubah sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia. Keempat, mendeskripsikan bentuk tindak tutur berdasarkan teori Leech, jenis kesantunan berbahasa berdasarkan teori Chaer, serta gambaran emosi berdasarkan teori Ekman. Kelima, memanfaatkan kaitan antara bentuk tuturan, jenis kesantunan, dan emosi pembaca. Keenam, menyimpukan hasil analisis.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

(6)

puluh delapan) balasan komentar. Kedua, Tuturan yang ditemukan pada Suara Rakyat Pasaman (SRP) sebanyak 75 (tujuh puluh lima) data. Berdasarkan data SRP ditemukan sebanyak 12 (dua belas) status facebook, 54 (lima puluh empat) komentar, dan 9 (sembilan) balasan komentar. Ketiga, Tuturan yang ditemukan pada Yusuf Lubis Bupati Pasaman (YLBP) sebanyak 95 (sembilan puluh lima) data. Berdasarkan data YLBP ditemukan sebanyak 5 (lima) status facebook, 67 (enam puluh tujuh) komentar, dan 23 (dua puluh tiga) balasan komentar.

Berdasarkan hasil analisis data ditemukan gambaran tindak tutur, kesantunan berbahasa dan emosi pada grup facebook Pasaman Jual Beli Online (PAS-JBO), Suara Rakyat Pasaman, Yusuf Lubis Bupati Pasaman.

Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis secara keseluruhan pada grup facebook Pasaman Jual Beli Online, Suara Rakyat Pasaman, dan Yusuf Lubis Bupati Pasaman ditemukan kecenderungan saat berkomunikasi namun ada juga tindak tutur yang tidak sesuai dengan kesantunan berbahasa maupun emosi yang tergambar bahkan juga terjadi kegagalan komunikasi.

Kecenderungan yang Ditemui

Kecenderungan yang ada pada saat berkomunikasi pengguna facebook antara lain.

Pertama, tindak tutur yang paling dominan adalah tindak tutur asertif sebanyak 156 data terutama asertif menyatakan sebanyak 96 data. Hal ini dikarenakan fungsi menyatakan di dalam kajian gramatika dilakukan dalam bentuk

(7)

terimakasih, mengucapkan selamat, memberi maaf, mengecam, memuji, dan mengungkapkan belasungkawa. tindak tutur deklaratif meliputi memberi nama, menjatuhkan hukuman, mengucilkan atau membuang, dan mengangkat. Dengan demikian, hasil penelitian yang peneliti temukan berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan Saputro (2013) dikarenakan teori yang peneliti gunakan berbeda dengan teori peneliti sebelumnya. Namun, ada beberapa tindak tutur yang sama-sama peneliti temukan antara lain tindak tutur menyatakan, mengeluh, melaporkan, memohon, menawarkan, mengucapkan terimakasih, dan memuji.

Kedua, kesantunan berbahasa yang mematuhi prinsip kesantunan yang paling dominan adalah kesantunan berbahasa mematuhi maksim kebijaksanaan sebanyak 49 data dan kesantunan berbahasa yang melanggar prinsip kesantunan paling dominan adalah kesantunan berbahasa melanggar maksim penerimaan sebanyak 58 data, hal ini berdasarkan bahwa maksim kebijaksanaan dan maksim penerimaan adalah maksim yang berhubungan dengan keuntungan atau kerugian diri sendiri dan orang lain yaitu maksim kebijaksanaan berpusat pada orang lain dan maksimpenerimaan berpusat pada diri sendiri (Chaer, 2010:61—62). Apabila dilihat berdasarkan salah satu keuntungan facebook pada wordpress.com yaitu menjalin silaturahmi, Islam menganjurkan kita untuk saling manjaga tali silaturahmi antar sesama umat Islam. Dengan demikian, pengguna facebook akan menguntungkan diri sendiri dan/atau menguntungkan orang lain baik dari segi ilmu maupun materi.

Ketiga, emosi yang paling dominan adalah emosi menyenangkan sebanyak 163 data dan emosi yang paling sedikit adalah menggambarkan emosi kemarahan sebanyak 3 data karena apabila pengguna facebook menggambarkan emosi menyenangkan pada saat menulis status facebook dan komentar maka banyak khalayak pembaca yang akan menanggapi pernyataan tersebut dan apabila menggambarkan emosi kemarahan hanya sedikit yang menanggapi sedangkan pernyataan yangada pada grup untuk informasi dan diskusi. Hal ini sesuai dengan salah satu manfaat facebook pada wordpress.com yaitu tempat diskusi, salah satu fitur di situs jejaring sosial ini adalah group, yang berfungsi seperti forum yang bisa berdiskusi tentang apapun.

Respon yang Tidak Sesuai

Respon tidak tutur yang tidak sesuai dengan kesantunan berbahasa maupun emosi yang tergambar pada saat pengguna facebook berkomunikasi yaitu:

Pertama, pada saat pengguna facebook seolah menggambarkan emosi menyenangkan namun emosi yang sebenarnya adalah kesedihan dan penderitaan yang mendalam dapat dilihat pada grup facebook Suara Rakyat Pasaman status facebook 12 yang terdapat pada data 2.12.1.3. yang menyatakan

“hahaha”. Cara penulisan yang biasa

digunakan pengguna facebook untuk menandakan atau menunjukkan ekspresi

senang seperti “hahaha, hihihiii, hehehee,

wkwkwkk, hikhiik” namun maksud yang

(8)

tertinggal dan butuh perhatian dan pembinaan khusus dari pemerintah.

Kedua, pada saat pengguna facebook melanggar prinsip kesantunan namun menggambarkan emosi menyenangkan pada saat menanggapi status facebook dan/atau komentar khalayak pengguna facebook yang dapat dilihat pada grup facebook Yusuf Lubis Bupati Pasaman status facebook 1 yang terdapat pada data 3.1.4.18; 3.1.4.19; dan 3.1.4.20 yang membuat penulis status facebook 1 menjadi seperti sebuah lelucon bahkan menjadi bahan tawaan mereka.

Kegagalan Komunikasi

Kegagalan komunikasi terlihat pada saat pengguna facebook menulis suatu pernyataan yang memicu pendapat dari pembaca tetapi pengguna facebook yang menulis suatu pernyataan tadi tidak lagi merespon pendapat dari pembaca yang ikut berkomentar. Kegagalan komunikasi tersebut antara lain.

Pertama, grup facebook Suara Rakyat Pasaman status facebook 3

mengatakan “Ternyata maling Dugaan

Korupsi Pembangunan Masjid Seret Nama Syviana Murni? Syviana tidak menampik bahwa dirinya turut teribat dalam pmbangunan masjid dua lantai tersebut. Newws.liputan6.com” yang dikomentari oleh dua orang namun tidak ada yang dibalas karena kedua komentar tersebut menunjukkan bahwa penulis status facebook 3 tidak perlu membagikan atau membahas berita yang demikian.

Kedua,grup facebook Suara Rakyat Pasaman status facebook 4 mengatakan

“Selalu difitnah, tapi tidak mempan”

yang dikomentari oleh enam orang namun tidak ada satu komentarpun yang dibalas oleh penulis status facebook 4 karena

semua komentar menunjukkan tidak menyukai pernyataan 2.4.1.1 yang membela Ahok.

Ketiga, grup facebook Suara Rakyat Pasaman data 2.7.5.8 mengatakan bahwa ibu penutur adalah cucu dari bupati Pasaman dan penutur adalah kemenakan Afridel kantor PDAM Petok sedangkan yang dibahas pada status facebook 7 tentang ucapan terimakasih kepada beberapa pihak atas peresmian kantor sekretariat lembaga bantuan hukum. Kelima, grup facebook Suara Rakyat Pasaman status facebook 11 mengatakan

“Saya sangat sependapat dengan Buya Syafii Maarif: Hanya Otak Sakit Sajalah yang Berkesimpulan Ahok Menghina Al-Quran Rakyat.win~sekiranya saya telah membaca secara utuh pernyataan Ahok di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, yang menghebohkan itu, substansi...rakyat.win” yang dikomentari oleh empat orang namun tidak ada satu komentarpun yang dibalas oleh penulis status facebook 11 karena semua komentar menunjukkan ketidaktertarikannya pada status facebook tersebut.

(9)

yang mendalam karena kehilangan sasaran pembeli dan/atau barang. Kedua, pada grup facebook Yusuf Lubis Bupati Pasaman lebih mengutamakan kalimat menyatakan dan memuji sehingga pengguna facebook menggunakan kalimat yang bermaksud memuji dengan kesantunan berbahasa maksim kemurahan dan/atau maksim kesimpatian dan menggunakan emosi menyenangkan karena kegiatan pemerintahan atau emosi kesedihan dan penderitaan yang mendaam karena ada kegiatan yang tidak transparan. Kemudian, pada grup facebook Suara Rakyat Pasaman juga mengutamakan kalimat menyatakan dan memuji namun di sisi lain pada grup facebook Suara Rakyat Pasaman menggunakan kalimat yang bermaksud mengecam dengan kesantunan berbahasa maksim kemurahan dan mengutamakan emosi kesedihan dan penderitaan yang mendaam dari pada emosi yang lainnya. Dengan demikian, dapat dimaknai bahwa grup facebook Suara Rakyat Pasaman menggunakan respon yang paling alami dan bervariasi.

Penelitian yang sejenis dengan penelitian ini adalah: pertama, Eviurisma (2008) Program Studi Pendidikan Bahasa, Konsentrasi Pendidikan Bahasa Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Padang menulis penelitian berjudul

“Tindak Tutur dalam Interaksi Siswa dan Guru Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Solok”. Dalam penelitian ini ditemukan 8 ragam tindak tutur siswa dan 13 ragam tindak tutur guru pada kegiatan pembelajaran Biologi Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Solok.

Kedua, Saputro (2013) Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Universitas Muhammadiyah Surakarta

menuis penelitian yang berjudul “Tindak

Tutur Ilokusi dalam Komunikasi pada Status dan Comment Facebook”. Dalam penelitian ini ditemukan antara ain. Pertama, Jenis tindak tutur ilokusi yang ditemukan terdiri atas lima jenis tindak tutur yaitu tindak tutur representatif meliputi menyatakan, mengakui, melaporkan, menyebutkan, dan menunjukkan. Tindak tutur direktif meliputi mengajak, meminta, menyuruh, memohon, menyarankan, menantang, memaksa, dan memberikan aba-aba. Tindak tutur komisif meliputi menawarkan, menyatakan kesanggupan, dan berjanji. Tindak tutur ekspresif meliputi mengucapkan terimakasih, mengkritik, menyalahkan, mengeluh, dan memuji, serta tindak tutur deklarasi meliputi tindak tutur deklarasi melarang. Kedua, Fungsi tindak tutur ilokusi yang ditemukan terdiri atas empat jenis yaitu: fungsi kompetitif meliputi meminta dan mengemis, menyenangkan meliputi mengucapkan terima kasih, bekerja sama meliputi mengumumkan dan melaporkan, serta bertentangan meliputi memarahi.

Ketiga, Hutagalung (2014) Program Pascasarjana, Universitas Bung Hatta menulis penelitian berjudul

“Kesantunan Berbahasa dalam Tindak

Tutur Deklaratif Perawat di Bangsal Bedah Rumah Sakit dr. M. Djamil

Padang”. Dalam penelitian ini ditemukan:

(1) tindak tutur deklaratif permintaan, pertanyaan, pelarangan, persyaratan, persetujuan, dan nasehat; (2) fungsi tindak

tutur kompetitif ‘bersaing’ dengan

subfungsinya memerintah dan meminta;

dan fungsi konvivial ‘menyenangkan’

(10)

ditemukan juga strategi bertutur terus terang tanpa basa-basi, strategi bertutur dengan basa-basi kesantunan positif, strategi bertutur dengan basa-basi kesantunan negatif, dan strategi bertutur samar-samar.

Keempat, Mandasari (2014) Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Institut Agama Islam Negeri menulis

penelitian berjudul “Emosi Perempuan

Dewasa yang Terlambat Menikah Di

Kelurahan Kuranji Kota Padang”. Dalam

penelitian ini ditemukan faktor yang menyebabkan perempuan dewasa terlambat menikah adalah faktor trauma, faktor karir dan kemapanan ekonomi. Kondisi emosi tetap merasa gembira dan senang, walaupun mereka belum memiliki pasangan hidup. Banyak cara yang dilakukan untuk membuat mereka merasa senang. Selain itu, mereka juga memiliki emosi malu apabila mereka menikah cepat dan pada akhirnya mereka bercerai nantinya.

Kelima, Hariyati (2015) Program Studi Pendidikan Bahasa, Konsentrasi Pendidikan Bahasa Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Padang menulis penelitian berjudul “Tindak Tutur Direktif Guru dalam Proses Pembelajaran di SMP Negeri 5 Kecamatan Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota”. Dalam penelitian ini ditemukan jenis tindak tutur direktif yang digunakan guru dalam proses pembelajaran adalah permintaan, pertanyaan, persyaratan, larangan dan nasihat.

Keenam, Siermiati (2015) Program Pascasarjana, Universitas Bung Hatta menulis penelitian berjudul “Tindak Tutur Direktif dalam Bahasa Indonesia oleh Guru dalam Pembelajaran di Kelas (Studi

Kasus di SMA Negeri 1 Padang)”. Dalam penelitian ini ditemukan bentuk tindak tutur direktif menggunakan modus deklaratif introgatif, dan imperatif. Jenis tindak tutur meminta, bertanya, memerintah, melarang, menyetujui, dan menasihati. Strategi yang digunakan adalah strategi bertutur terus terang tanpa basi, strategi bertutur dengan basa-basi kesantunan positif, strategi bertutur dengan basa-basi kesantunan negatif, dan strategi samar-samar.

Ketujuh, Maulidi (2015) Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Tadulako menulis penelitian

berjudul “Kesantunan Berbahasa pada

Media Jejaring Sosial Facebook”. Dalam penelitian ini ditemukan penggunaan bahasa di jaringan sosial facebook itu terdiri dari bahasa kesopanan. Bentuk kesantunan bahasa yang ditemukan dalam pertanyaan facebook, mengucapkan terima kasih, bersyukur, harapan, permintaan, apresiasi, undangan, korban, dan informasi.

Penelitian yang peneliti lakukan berbeda dengan penelitian tersebut. Peneliti meneliti tentang tindak tutur dan prinsip kesantunan dalam jejaring sosial facebook serta gambaran emosional pembaca. Penulis ingin mengetahui gambaran tentang: (1) tindak tutur dalam jejaring sosial facebook; (2) kesantunan berbahasa dalam jejaring sosial facebook; dan (3) gambaran emosional dalam jejaring sosial facebook.

(11)

aspek itu secara bersamaan dan objek penelitiannya juga berbeda. Hasil penelitian yang peneliti lakukan berbeda dengan yang dilakukan peneliti tersebut karena aspek yang diteliti, objek penelitian dan teori yang digunakan berbeda.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil pengumpulan data ditemukan 276 data yang terdiri dari 30 status facebook, 166 komentar, dan 80 balasan komentar. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan 276 (dua ratus tujuh puluh enam) data antara lain: 106 (seratus enam) data pada grup facebook Pasaman Jual Beli Online; 75 (tujuh puluh lima) data pada grup facebook Suara Rakyat Pasaman; dan 95 (sembilan puluh lima) data pada grup facebook Yusuf Lubis Bupati Pasaman.

Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa: (a) berdasarkan tindak tutur yang paling dominan adalah tindak tutur asertif dan tindak tutur yang paling sedikit adalah tindak tutur deklaratif. Apabila dilihat berdasarkan pembagian tindak tutur yang rinci maka ada beberapa tindak tutur yang tidak ditemukan yaitu asertif membual, komisif berjanji dan berkaul, ekspresif memberi maaf, dan deklaratif memberi nama, menjatuhkan hukuman, mengucilkan atau membuang; (b) berdasarkan kesantunan berbahasa yang mematuhi prinsip kesantunan paling dominan adalah kesantunan berbahasa mematuhi maksim kebijaksanaan dan kesantunan berbahasa yang melanggar prinsip kesantunan paling dominan adalah kesantunan berbahasa melanggar maksim penerimaan; dan (c) berdasarkan emosi yang paling dominan

adalah emosi menyenangkan dan emosi yang paling sedikit adalah menggambarkan emosi kemarahan.

Saran

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: Pertama, bagi peneliti disarankan agar: (a) objek kajian yang sama namun dengan teori penelitian yang berbeda seperti meneliti media sosial namun aspek yang ingin diteliti adalah berdasarkan kaidah-kaidah penggunaan bahasa, diksi, dan/atau struktur kebahasaan. (b) objek kajian yang berbeda namun dengan teori penelitian yang sama seperti; meneliti tindak tutur, prinsip kesantunan, dan/atau emosi pada novel, kumpulan cerita pendek, kumpulan dongeng, iklan, dan/atau film. Kedua, bagi lembaga pendidikan/sekolah disarankan agar memberikan pemahaman pentingnya menjaga perkataan baik secara lisan maupun tulis kepada guru bahkan calon guru. Ketiga, bagi guru disarankan supaya dalam proses belajar mengajar sebaiknya guru tidak hanya menjelaskan teori namun juga menyampaikan pengaruh tindak tutur dan kesantunan berbahasa terhadap proses komunikasi selanjutnya serta menyampaikan pemahaman kepada siswa agar siswa dapat menjaga perkataannya baik lisan maupun tulisan. Keempat, bagi pembaca, disarankan agar lebih bijak dalam menyampaikan sesuatu baik lisan maupun tulis. Kelima, bagi masyarakat dihapakan dapat menyadari bahwa bahasa adalah cerminan (identitas) pribadi dan bangsa. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan dapat menggunakan media sosial dengan bijak.

(12)

Bung Hatta dengan tim pembimbing Dr. Yetty Morelent, M. Hum. Dan Dr. Hasnul Fikri, M. Pd.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul. 2010. Kesantunan

Berbahasa. Jakarta: Rineka Cipta. Ekman, Paul. 2008. Membaca Emosi

Orang. Alih Bahasa oleh Abdul Qodir S. Jogyakarta: Diva Press Group.

Eviurisma. 2008. “Tindak Tutur dalam

Interaksi Siswa dan Guru Sekolah

Menengah Atas Negeri 2 Solok”.

Tesis Tidak diterbitkan. Padang: Universitas Negeri Padang.

Hariyati, Yulia. 2015. “Tindak Tutur

Direktif Guru dalam Proses Pembelajaran di SMP Negeri 5 Kecamatan Guguak Kabupaten

Lima Puluh Kota”. Tesis Tidak

diterbitkan. Padang. Universitas Negeri Padang.

Hutagalung, Destiyarini. 2014.

“Kesantunan Berbahasa dalam

Tindak Tutur Direktif Perawat di Bangsa Bedah Rumah Sakit dr. M.

Djamil Padang”. Tesis Tidak

diterbitkan. Padang. Universitas Bung Hatta.

Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Mandasari, Nilsa. 2014. “Emosi

Perempuan Dewasa yang Terlambat Menikah Di Kelurahan

Kuranji Kota Padang”. Skripsi

Tidak diterbitkan. Padang: Institut Agama Islam Negeri.

Maulidi, Ahmad. 2015. “Kesantunan

Berbahasa pada Media Jejaring

Sosial Facebook”.

Jurnal.untad.ac.id. Volume 3

nomor 4. Hal. 42.

http://Jurnal.untad.ac.id. Oktober 2015.

Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Saputro, Hendra Bayu.(2013). Tindak Tutur Ilokusi dalam Komunikasi pada Status dan Comment Facebook. [Offline]. Hal. 1. Tersedia:

http://eprints.ums.ac.id/23295/14/ Naskah_Publikasi.pdf.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Wikipedia ensiklopedia bebas. Wikipedia bahasa Indonesia, (online), (https://id.wikipedia.org/wiki/Medi a_sosial, 1 November 2017 pukul 11.23).

Wordpress.com. Pengertian, Fungsi, Keuntungan dan Kerugian Facebook

Referensi

Dokumen terkait

Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju 1 Aplikasi pemesanan barang pada perangkat bergerak dapat menyelesaikan permasalahan dengan cepat daripada alur pemesanan

Berdasarkan paparan tersebut, terdapat dua sisi output dan predictive outcomepembelajaran siswa yang harus diamati dan karenanya dimungkinkan untuk diukur

Masalah yang ditujukan dalam penelitian ini adalah bagaimana faktor kerusakan bahan pustaka tercetak oleh manusia dan usaha preservasi bahan pustaka pada

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi kurangnya minat masyarakat muslim menabung di bank syariah di Kabupaten Deli Serdang

Data dibawah ini diambil dari Laboratorium Konversi Energi Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

R yang sudah tinggal selama enam tahun di panti dan lansia lainnya yaitu M ikut memberikan pendapatnya mengenai peran orang terdekat dalam memberikan kebutuhan kasih

Hal tersebut dibuktikan dengan hasil analisis uji-t pada masing- masing kelompok dengan hasil analisis data yaitu t h = 7,45 > t t = 2,000 pada taraf signifikansi 0,05 yang

It is also shows that training and central government have significant influence toward local government accounting practices but local government size, local government