• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH QUICK RATIO, EARNING PER SHARE, DAN RETURN ON INVESTMENT TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH QUICK RATIO, EARNING PER SHARE, DAN RETURN ON INVESTMENT TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 - Volume 3, No. 1, Februari 2014

PENGARUH QUICK RATIO, EARNING PER SHARE, DAN

RETURN ON INVESTMENT TERHADAP DIVIDEN KAS PADA

PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR FOOD AND

BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA

Amyas1, Muhammad Arfan2, Hasan Basri2

1)

Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2)

Fakultas EkonomiUniversitas Syiah Kuala

Abstract: This study is aimed to examine and analyze (1) the effect of the quick ratio, earnings per share, and return on investment as simultaneously onthe cash dividends (2) the effect of the quick ratio onthe cash dividends (3) the effect of earnings per share on the cash dividend (4) the effect of the return on investment on cash dividends. The population in this study are 24 companies manufacturing sector, Food and Beverages in the Indonesia Stock Exchange that has a quick ratio, earnings per share, and return on investment and pay cash dividends. Time horizon used is a combination of the cross-sectional time series. This study uses census. To examine the effect of quick ratio, earnings per share, and return on investment of the cash dividend is used multiple linear regression models. Results of this study indicate that (1) simultaneously quick ratio, earnings per share, and return on investment have influence to the cash dividend. (2) quick ratio has a positive effect on cash dividends, (3) earnings per share has a positive effect on cash dividends, (4) return on investment positive effect on the cash dividend.

Keywords: Quick ratio, earnings per share, return on investment, cash dividends

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis (1)pengaruh quick ratio,earning per share, dan return on invesmentsecara bersama-sama terhadap dividen kas(2) pengaruh quick ratio terhadap dividen kas (3) pengaruh earning per share terhadap dividen kas (4) pengaruh return on invesment terhadap dividen kas.Populasi dalam penelitian ini yaitu 24 perusahaan manufaktur sektor Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia yang memiliki quick ratio, earning per share, dan return on investment serta membayarkan dividen kas. Horizon waktu yang digunakan adalah cross sectional dengan time series. Penelitian ini menggunakan metode sensus. Untuk menguji pengaruh quick ratio, earning per share, dan return on investment terhadap dividen kas digunakan model regresi linierberganda.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) secara bersama-samaquick ratio, earning per share, dan return on investment berpengaruh positif terhadap dividen kas. (2) quick ratio berpengaruh positif terhadap dividen kas, (3) earning per share berpengaruh positif terhadap dividen kas, (4)return on investmentberpengaruh positif terhadap dividen kas.

Kata Kunci: Quick ratio, earning per share, return on investment, dividen kas

PENDAHULUAN

Aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam risiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Untuk mengurangi kemungkinan risiko dan ketidakpastian yang akan terjadi, investor

(2)

Volume 4, No. 1, Februari 2014 - 2 perusahaan yang tercermin dalamlaporan

keuangan.

Investor mempunyai tujuan utama dalam menanamkan dananya ke dalam perusahaan yaitu untuk mencari pendapatan atau tingkat kembalian investasi (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain). Dalam hubungannya dengan pendapatan dividen, para investor umumnya menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil, karena dengan stabilitas dividen dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan sehingga mengurangi ketidakpastian investor dalam menanamkan dananya kedalam perusahaan.

Bagi pihak manajemen, dividen tunai merupakan arus kas keluar yang mengurangi kas perusahaan.Oleh karenanya kesempatan untuk melakukan investasi dengan kas yang dibagikan sebagai dividen tersebut menjadi berkurang. Di sisi lain perusahaan dihadapkan pada berbagai macam kebijakan, antara lain: perlunya menahan sebagian laba untuk reinvestasi yang mungkin lebih menguntungkan, kebutuhan dana perusahaan, likuiditas perusahaan, target tertentu yang berhubungan dengan rasio pembayaran dividen dan faktor lain yang berhubungan dengan kebijakan dividen (Sadalia dan Saragih, 2008).

Dividen kas merupakan bentuk pembayaran dividen yang banyak diinginkan investor dibandingkan dengan diividen dalam bentuk lain, karena pembayaran dividen tunai

membantu mengurangi ketidakpastian investor dalam aktivitas investasinya pada suatu perusahaan. Demikian pula stabilitas dividen yang dibayarkan juga akan mengurangi ketidakpastian dari profitabilitas perusahaan, sehingga stabilitas dividen juga merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan oleh manajemen perusahaan (Hidayati,2006).

Sangat banyak faktor yang menjadi pertimbangan mengenai kebijakan dividen kas pada suatu perusahaan.Diantara faktor tersebut adalah quick ratio, earning per share dan return on investment.Quick ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menghitung besarnya kemampuan aktiva lancar untuk melunasi hutang lancar, namun aktiva lancar yang dihitung sudah dikurangi dengan persediaan. Persediaan pada umumnya merupakan aset lancar perusahaan yang paling tidak likuid sehingga persediaan merupakan aset, dimana kemungkinan besar akan terjadi kerugian jika terjadi likuidasi. Oleh karena itu, rasio yang mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek tanpa mengandalkan penjualan persediaan sangat penting artinya (Brigham dan Houston, 2010:135).

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Dividen

(3)

3 - Volume 4, No. 1, Februari 2014 perusahaan.Dividen ditentukan berdasarkan dalam rapat umum anggota pemegang saham dan jenis pembayarannya tergantung kepada kebijakan pimpinan.

Stice, Stice, dan Skousen (2005:651) menyatakan dividen sebagai berikut: Dividen merupakan pembagian laba kepada para pemegang saham perusahaan sebanding dengan jumlah saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik. Dividen dapat berupa uang tunai maupun saham.Terkait dengan dividen terdapat 3 tanggal penting, yaitu pengumuman,

pencatatan, dan

pembayaran/pembagian.Dividen tunai (cash dividend) umumnya lebih menarik bagi pemegang saham dibandingkan dengan dividen saham (stock dividend).Dividen tunai (cash dividend) merupakan dividen yang dibayar oleh emiten kepada para pemegang saham secara tunai untuk setiap lembarnya (dividend per share).

Baridwan (2000:434) menyatakan dividen adalah proporsi laba atau keuntungan yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimilikinya. Menurut Ang (1997:182), dividen merupakan nilai pendapatan bersih perusahaan setelah pajak dikurangi dengan laba ditahan (retained earning) yang ditahan sebagai cadangan perusahaan.

Menurut Riyanto (2004:265), dividen adalah aliran kas yang dibayarkan kepada para pemegang saham atau equity investor. Persentase dari laba bersih yang akan

dibayarkan kepada pemegang saham sebagai cash dividend disebut dividend payout ratio. Rasio pembayaran dividen menentukan jumlah laba yang dibagi dalam bentuk dividen kas dan laba yang ditahan sebagai sumber pendanaan.

Quick Ratio

Quick ratio menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu melunasi hutang lancar.Semakin besar rasio ini maka semakin baik keuangan perusahaan.Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan tidak memperhitung-kan persediaan, karena persediaan memerlukan waktu yang cukup lama untuk direalisasi menjadi kas.

Persediaan juga akun yang nilai bukunya paling tidak dapat diandalkan sebagai ukuran nilai pasar karena tidak diperhitungkannya kualitas persediaan. Sebagian persediaan bisa ternyata rusak, usang atau hilang (Ross, Westerfield, dan Jordan, 2009:81).

Earning Per Share

(4)

Volume 4, No. 1, Februari 2014 - 4 yang diterima oleh setiap saham.

Return On Investment

ROI (return on investment) adalah ukuran yang baik untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan atau dalam mencapai sasaran profitabilitas secara sederhana.ROI adalah hasil bagi antara laba bersih sebelum pajak dengan total aktiva. Menurut Mulyadi (2001:40) ROI merupakan perbandingan laba dengan investasi yang digunakan untuk menghasilkan laba.

Menurut Syamsuddin (2007:59) ROI yang juga sering disebut dengan “return on total asset” merupakan pengukuran

kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik keadaaan suatu perusahaan.

Atkinson, Kaplan, dan Young (2004:562) menyatakan bahwa return on assets atau yang sering disebut dengan return on investment dapat dijadikan sebuah ukuran dari tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh assets organisasi atau bagaimana kemamapuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat assets tertentu. Makin tinggi rasio yang diperoleh maka semakin efisien manajemen assets perusahaan.

Kerangka Pemikiran

Quick ratio membandingkan antara aktiva lancar setelah dikurangi dengan persediaan dengan hutang lancar. Rasio ini menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid

mampu menutupi hutang lancar.Semakin besar rasio ini semakin baik.Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan tidak memperhitungkan persediaan, karena persediaan memerlukan waktu yang relatif lama untuk direalisasikan menjadi uang kas.Saldo persediaan yang relatif tinggi sering kali merupakan pertanda kesulitan jangka pendek (Ross, Westerfield, dan Jordan, 2009:81).Rasio ini lebih tajam dari pada rasio lancar karena tidak memperhitungkan persediaan.

Dalam hubungannya dengan pembagian dividen, Brigham dan Houston (2010:135) menambahkan bahwa ketersediaan kas dapat menjadi kendala dalam pembagian dividen.Dimana dividen tunai dapat dibagikan hanya dengan tersedianya uang tunai.Dalam hal ini, quick ratio menggambarkan kemampuan kas perusahaan dalam memenuhi hutang jangka pendeknya.

Quick ratio dari suatu perusahaan merupakan faktor yang penting yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan untuk menetapkan besarnya dividen yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham. Oleh karena dividen merupakan arus kas keluar, maka makin kuat posisi quick ratio perusahaan berarti semakin besar kemampuan untuk membayar dividen (Riyanto, 2004:267).

(5)

5 - Volume 4, No. 1, Februari 2014 (earnings after tax) terhadap jumlah lembar saham yang beredar (outstanding share). Laba bersih yang diperhitungkan tersebut setelah dikurangi dengan dividen untuk para pemegang saham prioritas/minoritas (preferred stock).

Semakin besar earning after tax maka dividen kas per lembar saham (cash dividend per share) yang akan diterima oleh para pemegang saham biasa (common stock) juga semakin besar. Hal tersebut dengan asumsi jika dividen bagi para pemegang saham minoritas dan jumlah saham yang beredar (saham biasa) relatif tetap. Teori ini juga di dukung oleh Sunarto dan Kartika (2003) dan Nugrahono (2010) yang menunjukkan bahwa earning per share berpengaruh signifikan positif terhadap dividend per share pada perusahaan manufaktur yang listing di BEJ periode 1999-2000. Dengan demikian berdasarkan teori dan uraian tersebut ada pengaruh earning per share terhadap dividen kas.

ROI (return on investment) merupakan ukuran efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva tetap yang digunakan untuk operasi.Semakin besar ROI menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik, karena tingkat kembalian investasi (return) semakin besar. Seperti diuraikan sebelumnya, bahwa return yang diterima oleh investor dapat berupa pendapatan dividend dan capital gain. Dengan demikian meningkatnya ROI juga akan meningkatkan pendapatan dividen (terutama cash dividend).

Teori ini didukung oleh bukti empiris

Lintner (1956) yang menyimpulkan bahwa kemampuan perusahaan untuk menbayar dividen merupakan fungsi dari keuntungan. Lebih lanjut Lintner mengemukakan bahwa perusahaan hanya akan meningkatkan dividen apabila profit meningkat.Demikian pula dari hasil penelitian Suherli (2006) yang menunjukkan bahwa ROI berpengaruh sangat signifikan terhadap dividen kas. Dengan demikian profitabilitas mutlak diperlukan untuk perusahaan apabila hendak membayar dividen.Dengan demikian berdasarkan teori dan uraian tersebut ada pengaruh ROI terhadap dividen kas.

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dipaparkan sebelumnya, hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Quick ratio, earning per share dan return on

investment secara bersama-sama berpengaruh terhadap dividen kas pada perusahaan Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia.

2. Quick ratio secara parsial berpengaruh terhadap dividen kas pada perusahaan Food

Return On Invesment

Quick Ratio

Dividen Kas Earning

(6)

Volume 4, No. 1, Februari 2014 - 6 and Beverages di Bursa Efek Indonesia.

3. Earning per sharesecara parsial berpengaruh terhadap dividen kas pada perusahaan Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia. 4. Return on investmentsecara parsial

berpengaruh terhadap dividen kas pada perusahaan Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia

METODE PENELITIAN

Desain penelitian melibatkan serangkaian pilihan yang sangat tergantung seberapa hati-hati peneliti memilih berbagai alternatif desain yang dapat memenuhi tujuan tertentu dari penelitian.

Sekaran (2006:155) desain penelitian dijelaskan sebagai berikut :

1. Tujuan Studi. Tujuan studi ini adalah untuk menguji hipotesis (hypothesis testing) yang dikembangkan berdasarkan teori-teori dan penelitian terdahulu. 2. Jenis Investigasi. Penelitian ini bersifat

kausalitas, yaitu tipe penelitian yang menyatakan ada hubungan sebab akibat antara variabel independen yaitu quick ratio, earning per share, return on

instment variabel dependen yaitu dividen kas.

3. Tingkat Intervensi Peneliti. Tingkat intervensi peneliti dalam penelitian ini adalah intervensi minimal dimana peneliti melakukan penelitiannya tanpa mengintervensi aktivitas normal perusahaan manufaktur sektor Food and

Beveragesyang menjadi unit analisis penelitian.

4. Pengaturan Studi. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini diperlukan data dari lingkungan yang sebenarnya yaitu studi pada perusahaan manufaktur sektor Food and Beverages yang ada di Bursa Efek Indonesia.

5. Unit Analisis. Penelitian ini melakukan pengujian terhadap hubungan antara quick ratio, earning per share, return on

investment dengan dividen kas pada perusahaan Food and Beverages. Pengujian akan dilakukan pada perusahaan manufaktur sektor Food and Beverages berdasarkan data yang peroleh di Bursa Efek Indonesia. Oleh karena itu, unit analisis dalam penelitian ini adalah organisasi.

6. Horizon Waktu. Dalam penelitian ini horizon waktu yang dilakukan adalah gabungan antara cross sectional dengan timeseries dimana data dikumpulkan pada beberapa perusahaan dan lebih dari satu batas waktu dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian.

Populasi Penelitian

Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang

ingin peneliti investigasi

(7)

7 - Volume 4, No. 1, Februari 2014 telah memenuhi kriteria.

Peneliti memilih perusahaan Food and Beverages sebagai populasi penelitian karena produk yang dihasilkan digunakan oleh orang banyak dan produk tersebut sangat dibutuhkan oleh konsumen dan hampir pasti tetap dibeli dan diminati oleh konsumen, sehingga perusahaan ini mampu bertahan dalam kondisi kebijakan model apapun yang dibuat. Disamping itu Food and Beverages adalah perusahaan yang telah Go Publik, perusahaan yang telah Go Publik berkewajiban untuk membayar dividen kepada masing-masing pemegang sahamnya minimal sekali dalam tiga tahun. Setelah dilakukan pengamatan awal ternyata tidak semua perusahaan Food and Beverages membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya padahal perusahaan tersebut memperoleh laba.

Metode Analisis

Analisis data dimulai dengan menghitung besarnya masing-masing variabel terikat dan bebas kemudian dilanjutkan dengan menentukan metode penelitian yang akan menjelaskan hubungan antara variabel dependen dengan independen. Model analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda (multiple regression analysis).Data diolah dengan menggunakan program SPSS.

Menurut Santoso (2005) regresi linier berganda digunakan apabila meramalkan keadaan naik turunnya variabel dependen, bila dua atau lebih variabel.Independen

dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y = α + ß1x1 + ß2x 2 + ß3x3 + ε

Keterangan :

Y = Dividen kas α = Konstanta X1 = Quick ratio X2 = Earning per share X3 = Return on investment ß1,ß2,ß3 = Koefisien regresi variabel ε = Errorterm

HASIL PEMBAHASAN

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen digunakan nilai koefisien diterminasi (R²). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai R² = 0,572 atau 57,2%. Hal ini bermakna bahwa variabel independen yang meliputi quick ratio, earning per share, dan return on investment mempengaruhi variabel dependen yaitu dividen kas sebesar 57,2 %. Sisanya sebesar 42,8 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Hasil pengujian hipotesis secara individu (parsial) merupakan jawaban untuk hipotesis pertama, kedua, dan ketiga. Hasil regresi linier berganda terhadap variabel-variabel penelitian menunjukkan hasil sebagai berikut :

Y = 0,013 + 0,198X1 + 0,049X2 + 0,731X3+ ε

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

(8)

Volume 4, No. 1, Februari 2014 - 8 kesimpulan sesuai dengan hipotesis yang telah

dirumuskan sebelumnya.

1. Quick ratio, earning per share dan return on investment secara bersama-sama berpengaruh terhadap dividen kas. Kenaikan quick ratio, earning per share dan return on investment akan meningkatkan dividen kas pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI periode 2007-2010.

2. Quick ratiosecara parsial berpengaruh positif terhadap dividen kas. Kenaikan quick ratio akan meningkatkan dividen kas pada perusahaan Food and Beveragesyang terdaftar di BEI periode 2007-2010.

3. Earning per sharesecara parsial berpengaruh secara positif terhadap Dividen kas. Kenaikan earning per share akan meningkatkan dividen kas pada perusahaan Food and Beveragesyang terdaftar di BEI periode 2007-2010.

4. Return on investment secara parsial berpengaruh positif terhadap Dividen kas. Kenaikan return on investment akan meningkatkan dividen kas pada perusahaan Food and Beveragesyang terdaftar di BEI periode 2007-2010.

Saran

1. Untuk peneliti selanjutnya, walaupun hubungan yang dihasilkan secara simultan dari penelitian ini sudah cukup kuat antar variabel, diharapkan dapat menambah atau mengganti variabel dalam penelitian ini dengan variabel lain yang dianggap

memiliki pengaruh terhadap dividen. 2. Isu-isu yang mengenai pengaruh quick

ratio, earning per share, dan return on

investment terhadap dividen kas, diharapkan bisa dikaji atau di teliti pada perusahaan-perusahaan diluar sektor Food and Beverages.

3. Untuk perusahaan manufaktur sektor Food and Beverages, diharapkan penelitian ini bisa menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan terhadap pembayaran dividen kas kepada pemegang saham (pihak ketiga/investor). Hal tersebut mengingat bahwa tujuan investor menanamkan modalnya adalah untuk mengharapkan dividen kas.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Ang, R., 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Mediasoft Indonesia.

Arifin, Z., 2004. Teori Keuangan dan Pasar Modal. Yogyakarta: Ekonosia.

Atkinson, A. A., Robet S Kaplan., dan S. Mark Young, 2004. Management Accounting. Fourth Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Baridwan, Z., 2000. Intermediate Accounting, Yogyakarta: BPFE.

Brigham, E.F., dan Joel F. Houston. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Buku 1. 11th ed. Jakarta: Salemba Empat.

_________, 2011. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Buku 2, 11th ed. Jakarta: Salemba

Hidayati, N., 2006. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividen Kas di Bursa Efek Jakarta. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.

Husnan, S., 1993. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan. Yogyakarta: BPFE.

(9)

9 - Volume 4, No. 1, Februari 2014

careerpage.html: www. Idx.co.id

Jogiyanto, H.M., 2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Kieso, D. E., dan Jerry J. Weigandt. 2002. Akuntansi Intermediate. Jakarta: Erlangga.

Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Nugrahono, S.R., 2010. Pengaruh Return On Investment, Debt to Equity, Earning per Share dan Cash Rati terhadap dividen tunai. Tesis. Banda Aceh. Universitas Syiah Kuala. Riyanto, B., 2004. Dasar-dasar Pembelanjaan

Perusahaan.Edisi 4.Yogyakarta: Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada.

Ross, S.A., Randolph W. Westerfield.,& Bradford D.Jordan. 2009. Corporate Finance. 8th Edition. New York: Irwin McGraw Hill. Sekaran, 2006.Research Methods For Business.

Edisi 4 buku 1.Terjemahan Yon, Kwan. Jakarta: Salemba Empat.

Santoso, S., 2005.Seri Solusi Bisnis TI: Menggunakan SPSS untuk Statistik Parametik. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sartono, A., 2008.Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Edisi Empat. Yogyakarta: BPFE. Suharli, M., 2006.Studi Empiris Mengenai Pengaruh

Profitabilitas,Leverage, dan Harga Saham Terhadap Jumlah Dividen Tunai (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode 2002–2003). Jurnal MAKSI. Vol. 6 No. 2, Hal: 9-12.

Sunarto dan Andi Kartika.2003. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividen Kas di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Vol.10, No.1. Hal: 67-70.

Syamsyuddin, L., 2007. Manjemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi Dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Warren and Reeve. 2004. Financial Accounting . 3rd ed. Cincinati: South Western Publishing. Wild,John J., K.R. dan Robert F. Hasley. 2005.

Gambar

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

kegiatan untuk menilai apakah staf medis telah memberikan pelayanan sesuai standar – standar tersebut yang dibuktikan dengan adanya dokumen – dokumen audit.. • Management review

Pada kedua jaringan ini, terdapat kloroplas yang mengandung pigmen hijau klorofil.Pigmen ini merupakan salah satu dari pigmen fotosintesis yang berperan

akan disimpan dalam map snelhecter atau ordner. 3) Perforator dengan lima pelubang, digunakan untuk melubangi kertas yang. akan dimasukkan ke dalam ordner. Perforator digerakkan

PEMERINTAH PROVINSI RIAU PENJABARAN PERUBAHAN APBD. TAHUN

[r]

Alat Bantu Peraga 7 Keajaiban Dunia dengan Metode CAI berbasis Augmented Reality.. Dokumen Karya

122 Berdasarkan kriteria dan alternatif yang telah ditentukan dapat disusun model hierarki pemilihan investasi yang ideal bagi masyarakat, Dimana untuk menentukan

[r]