• Tidak ada hasil yang ditemukan

Issue Keamanan Moral Dan Etika Pada Pene

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Issue Keamanan Moral Dan Etika Pada Pene"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Issue Keamanan, Moral Dan Etika Pada Penerapan IT

Berdasarkan Perspektif Manajemen Keperawatan

Hilda Royarind

Mahasiswa Pasca Sarjana FIK UI

ABSTRAK

Pelayanan kesehatan masyarakat pada masa ini sangat tergantung pada dukungan tekhnologi dengan system berbasis informasi manajemen, dimana pelayanan kesehatan dengan berbasis tehnologi informasi sangat membantu masyarakat untuk mendapatkan akses yang lebih mudah dalam mengakses pelayanan kesehatan. Tehnologi informasi yang mudah diakses tersebut juga membawa perubahan dalam memandang masalah keamanan, moral dan etika baru bagi pelayanan masyarakat yang selayaknya mendorong pihak manajemen organisasi untuk mempertimbangkannya. Artikel ini bertujuan memberikan gambaran tentang bagaimana keamanan data dan issue ethics sangat penting dalam suatu system manajemen informatika. Hasil temuan utamanya adalah suatu proses dan tahapan yang harus dilakukan pihak manajemen dalam upaya untuk melindungi data dan informasi terhadap risiko kebocoran data dan informasi.

LATAR BELAKANG

(2)

Sisi lain yang tidak kalah penting dari sekedar keuntungan dalam menerapkan IT dalam pelayanan keperawatan adalah masalah keamanan data dalam kategori yang luas sebagai bagian dari kegiatan yang mencakup seluruh aspek melindungi integritas jaringan komputer atau komputer. Interpretasi yang paling sederhananya adalah data keamanan melibatkan melindungi komputer dari ancaman eksternal anggota organisasi, ancaman internal anggota organisasi dan dari ancaman perangkat keras maupun perangkat lunak yang terlalu mudah mengalami kebocoran akses. Dalam interpretasi ini, masalah dapat dianggap sebagai bagian dari keamanan data dan sebagai manajer informasi organisasi harus berusaha untuk melindungi data dari masalah tersebut.

Keamanan informasi sangat penting jika melihat proporsi ketergantungan organisasi pada teknologi informasi. Sebuah sistem informasi manajemen menghadapi risiko bermasalah tidak selalu hanya berkaitan dengan penggunaan teknologi keamanan informasi namun, berkaitan dengan Etika yang mengacu pada prinsip-prinsip benar dan salah yang bersifat sangat individu dalam pengaruhnya membuat pilihan untuk membimbing perilaku individu. Sistem informasi menimbulkan pertanyaan tentang etika baru baik untuk individu dan masyarakat karena selama ini telah tercipta peluang bagi perubahan sosial, mengancam distribusi kekuasaan yang ada, uang, hak, dan kewajiban orang lain. Seperti teknologi lainnya ternyata informasi dapat juga digunakan untuk mencapai kemajuan sosial, tetapi juga bisa digunakan untuk melakukan kejahatan dan mengancam nilai-nilai sosial manusia.

Kajian Literatur

(3)

organisasi profesi dalam melihat permasalahan ini, bergantung pada kemampuan organisasi dalam melihat permasalahan yang akan datang. Pernyataan tersebut diatas sangat jelas mengangkat kemampuan seorang manajer suatu organisasi untuk melihat masalah keamanan, moral dan etik pada penyimpanan data adalah hal yang sangat penting.

Maddox (2002) memperhatikan satu hal penting dalam penelitiannya yaitu tentang akses dan keabsahan dari data elektronik dan layanan internet pada lingkup pelayanan keperawatan komunitas yang dikelola oleh situs layanan kesehatan. Kesalahan interprestasi dan ketepatan dalam pengiriman data menjadi salah satu hal yang ia tekankan. Holmström dan Theol (2007) menyampaikan bahwa dalam penelitiannya telah mengidentifikasi lima tema yang berbeda. Telenurses Swedia mengalami dilema etika dalam pekerjaan mereka. Hal ini menunjukkan betapa dilema etika dalam berbagai bentuk telah hadir dalam telenursing. Pertanyaan otonomi, integritas dan prioritas secara khusus disorot oleh perawat yang berpartisipasi. Telenurses di Swedia juga mengalami tuntutan etika baru karena masyarakat multikultural. Meskipun beberapa dari dilema diidentifikasi juga terjadi di daerah lain keperawatan, Holmström dan Theol berpendapat bahwa situasi ini sangat menantang dalam telenursing. Penelitian tersebut mengindikasikan bahwa pada tahun 2007, di swedia masalah etik sudah mulai dirasakan oleh para telenurses. Pada tahun 2002 kekhawatiran akan kebenaran data dan ketepatan pengiriman data bahkan sudah sudah lebih dahulu dirasakan.

Kopala (2011) mencatat bahwa catatan kesehatan digital dipandang sebagai salah satu mekanisme untuk meningkatkan keselamatan pasien dengan mengurangi kesehatan. Namun demikian, muncul kekhawatiran tentang kualitas atau akurasi dan keandalan data yang dimasukkan ke dalam catatan elektronik. Akurat entri data oleh penyedia atau oleh pasien dapat terjadi pada penggunaan yang tidak benar seperti "cut and paste" yang dapat meningkatkan kemudahan penggunaan dan efisiensi bagi penyedia tetapi dapat mengakibatkan representasi akurat dari kondisi saat pasien dan pengobatan, dan kehilangan atau kerusakan data selama transfer data meningkatkan kekhawatiran tentang akurasi database berpengaruh terhadap pengambilan keputusan.

(4)

mengacu pada peraturan dan perundang-undangan. Belum ditemukan data statistik yang dapat diandalkan pada jumlah kejahatan komputer dan kerugian ekonomi bagi para korban, sebagian karena banyak kejahatan ini ternyata tidak terdeteksi oleh korban, banyak kejahatan ini tidak pernah dilaporkan kepada pihak berwenang, dan sebagian karena kerugian seringkali sulit untuk menghitung. Namun demikian, ada konsensus di antara aparat penegak hukum dan ilmuwan komputer yang berspesialisasi dalam keamanan bahwa baik jumlah insiden kejahatan komputer dan kecanggihan penjahat komputer meningkat dengan cepat. Ahli dalam keamanan komputer, yang tidak pengacara, berbicara tentang "perang informasi". Sementara seperti "perang informasi" hanyalah nama untuk kejahatan komputer, kata "perang" tidak cukup menunjukkan jumlah kerusakan diderita masyarakat seperti yang disampaikan oleh Suhartono (2005) pada konferensi hukum nasional. Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan bahwa Penanggulangan terhadap cybercrime dalam bentuk hacking perlu diimbangi dengan pembenahan dan pembangunan sistem hukum pidana secara menyeluruh, yakni meliputi pembangunan kultur, struktur dan subtansi hukum pidana. Dalam hal ini kebijakan hukum pidana menduduki posisi yang strategis dalam pengembangan hukum pidana modern.

Kesimpulan dan rekomendasi

Perkembangan pelayanan keperawatan yang rumit dan dinamis menuntut terhadap keberadaan Sistem informasi manajemen sebagai sebuah kebutuhan. Mengingat konsep SIM adalah aplikasi komputer yang harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen maka konsep ini segera dapat diterima oleh pusat layanan kesehatan dan berkembang menjadi sebuah bagian penting dari manajemen pelayanan kesehatan yang mutlak harus ada.

(5)

Dalam sudut pandang manajemen, menggunakan alat-alat dan teknologi IT dalam organisasi adalah murni tergantung pada kebutuhan organisasi. Bila kebutuhan keamanan data menjadi pertimbangan yang penting maka penggunaan software berlisensi dan otentik akan mengurangi risiko keamanan. Standar dan penyimpanan data yang andal media, backup dan pemulihan teknologi memberikan landasan strategi perlindungan data yang membantu organisasi memenuhi mereka persyaratan untuk ketersediaan data dan aksesibilitas. Saran akan pentingnya sentralisasi penyimpanan data dan pengelompokan data serta pengketatan akses data dapat mengurangi masalah kehilangan informasi atau pencurian data jika sumberdaya manusia yang bekerja sudah memiliki moral dan etik yang baik

Kebijakan yang mendasari tentang penerapan sistem informasi manajemen yang aman telah disiapkan oleh pemerintah walaupun masih memerlukan penyempurnaan seharusnya dapat menjadi alasan mengapa manajemen perlu untuk mengupayakan penerapan keamanan sistem informasi manajemen tersebut didalam jajaran rumah sakit yang dikelola. Melihat bahwa penerapan sistem ini memerlukan kesiapan alat dan juga sumberdaya manusia yang sadar akan arti moral dan etik harus menjadi suatu tantangan walaupun tidaklah semudah membalik telapak tangan. Namun memberikan kesempatan kepada seluruh orang yang terlibat didalam organisasi untuk menunjukkan kemampuannya lebih baik setiap saat adalah tugas besar manajemen untuk memperkuat sumberdaya manusia dalam menerapkan sistem informasi manajemen yang aman dan dijalankan oleh sumberdaya yang bermoral dan beretika.

Daftar Pustaka

Holmström,I, (2008) “A very short history of computer ethics”, Southern Connecticut State University.

Inger.,Theol,A,T,H,(2007),” The faceless encounter: ethical dilemmas in telephone nursing”, Article first published online: 18 SEP 2007DOI: 10.1111/j.1365-2702.2007.01839.x Issue, Journal of Clinical Nursing, Volume 16, Issue 10, pages 1865–1871, October 2007.

(6)

Kopala,B,.Mitchel,M,E,.(2011), “Use of Digital Health Records Raises Ethics Concerns”, JONA's Healthcare Law, Ethics, and Regulation, September 2011, Volume 13 Number 3, Pages 84 – 89.

Maddox, P., (November 21, 2002). Ethics Column: "Ethics and the Brave New World of E-Health". Online Journal of Issues in Nursing. Vol. 8 No. 1. Available:

www.nursingworld.org/MainMenuCategories/ANAMarketplace/ANAPeriodicals

Aathi,K,M. (2014 . Nursing Informatics: The Emerging Field Asian J. Nursing Edu and Research, 4(1).

Aditama, T. Y. (2002). Manajemen administrasi rumah sakit. (Edisi Kedua). Jakarta. Universitas Indonesia.

Cope, G.P, Nelson, A.L, Patterson, E.S. 2008. Patient care technology and safety. Patient safety and quality: an evidence base handbook for nurses. Diunduh dari

http://www.ahrq.gov/professionals/clinicians-providers/resources/nursing/resources/ nurseshdbk/FrontMatter_NursesHandbook.pdf pada 10 September 2014.

Setiawan,E,B,.(2012), “Optimalisasi Keamanan Website Menggunakan Captcha – Ad Video”, , Program Studi Teknik Informatika , Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia, Jl. Dipati Ukur No. 112-116 Bandung , Jurnal Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 19 Edisi. I Volume. 1, Maret 2012

Tentua, M,N,.(2010),” Sistem Pakar Untuk Identifikasi Kejahatan Dunia Maya” , Program Studi Teknik Informatika, Universitas PGRI Yogyakarta , Jurnal Dinamika Informatika

Ginting, P,.(2008),” Kebijakan Penanggulangan Tindak Pidana Teknologi Informasi Melalui Hukum Pidana”, Thesis, Program Magister Ilmu Hukum, Universitas Diponegoro, Semarang.

Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 1 Tahun 208. Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Diakses dari www.lipi.go.id/intra/informasi/125035982.pdf

Referensi

Dokumen terkait

Daftar elemen pengungkapan sukarela diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh Asih (2010). Dalam penelitian ini, voluntary disclosure dinyatakan dengan variabel

Berdasarkan Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka Dinas Kebersihan dan Pertamanan selaku Satuan Perangkat Kerja Daerah

Penulisan tesis tentang Penerapan Pembelajaran Kooperatif Paired Story Telling dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Peserta Didik

Oleh itu, sebelum pertimbangan lanjut kelulusan yang akan diberikan oleh PBN, peranan pihak Pejabat Tanah dan Galian (PTG) adalah penting untuk penerimaan

Dasar Penerapan Nilai-Nilai Islam yang dilaksanakan pada 1982, merupakan dasar yang menekankan kepada reformasi mental dan spiritual masyarakat Melayu dengan mengambil

Konsep Uang dalam Islam memiliki Sejarah yang mana Islam telah menggunakkan Emas dan Perak yang dimanfaatkan sebagai alat tukar yang sah pada saat itu, uang memiliki

1. Minat adalah minat dalam melaksanakan uji kompetensi keahlian yang terdiri dari tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor.. Prestasi siswa adalah nilai

Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk, ikut dalam proses produksi dan memiliki persentase terbesar dibandingkan dengan bahan-bahan lain..