• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Agama Tata Cara Wudhu dan Shalat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Agama Tata Cara Wudhu dan Shalat"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Shalat merupakan tiang agama. Artinya ibadah shalat merupakan ibadah yang sangat penting untuk menjaga pondasi atau kokohnya agama Islam yang kita peluk. Hukum melaksanakan shalat lima waktu adalah wajib. Artinya berdosa bagi mereka yang meninggalkan shalat dan pahala bagi mereka yang melaksanakannya. Shalat adalah ibadah yang istimewa dalam agama Islam. Menurut Ash Shiddieqy , seluruh kewajiban dan ibadah selain shalat diperintahkan oleh Allah swt. kepada Jibril untuk disampaikan kepada Nabi Muhammad saw. Hanya perintah shalat Allah menyampaikannya secara langsung pada Nabi Muhammad dalam peristiwa Isra’ Mi’raj.

Sebelum melaksanakan shalat, ada sebuah kegiatan pembersihan diri yang harus dilakukan, yaitu berwudhu. Kebersihan dan kesucian jasmani dan rohani merupakan dambaan setiap umat, khususnya umat Islam di seluruh dunia. Wudhu merupakan salah satu ibadah yang menghantarkan sucinya jasmani dan rohani seseorangyang melaksanakannya. Wudhu juga menjadi salah satu syarat sahnya shalat serta wajib bagi mukallaf yang hendak melaksanakan shalat ketika ia sedang dalam keadaan berhadas kecil.

(2)

hanya melaksanakannya dengan asal-asalan. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas bagaimana tata cara wudhu dan shalat yang baik dan benar sesuai dengan ajaran agama islam.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Bagaimanakah tata cara wudhu yang benar ? 1.2.2. Bagaimanakah tata cara shalat yang benar? 1.3. Tujuan Makalah

1.3.1. Untuk mengetahui bagaimana tata cara wudhu yang benar 1.3.2. Untuk mengetahui bagaimana tata cara shalat yang benar 1.3.3. Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam 1.4. Manfaat Makalah

1.4.1. Sebagai bahan acuan untuk pembelajaran mata pelajaran PAI

1.4.2. Sebagai bahan bacaan untuk menambah pengetahuan tentang tata cara berwudhu dan shalat yang benar

1.4.3. Sebagai bahan pemenuhan tugas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)

BAB II PEMBAHASAN

(3)

Menurut bahasa, wudhu artinya bersih dan indah. Sedangkan menurut istilah (syariat Islam), wudhu berarti menggunakan air pada anggota badan tertentu yaitu membasuh muka, membasuh kedua-dua belah tangan, menyapu kepala dan akhirnya membasuh kedua belah kaki dengan syarat-syarat dan rukun-rukun tertentu yang dimulai dengan niat, guna untuk membersihkan diri dari hadast kecil. Wudhu merupakan syarat sahnya shalat. Orang yang akan melaksanakan ibadah shalat, diwajibkan untuk berwudhu terlebih dahulu. Tanpa wudhu, shalat orang itu tidak sah.

Hukum wudhu’ adalah seperti berikut:

1. Wajib atau fardhu, yaitu ketika hendak menunaikan ibadah seperti sembahyang, ketika hendak melakukan tawaf Ka‘bah, ketika hendak menyentuh Al-Qur’an dan sebagainya.

2. Sunat. Banyak perkara yang disunatkan berwudhu’, antaranya ialah untuk membaca atau mendengar bacaan Al-Qur’an, membaca atau mendengar bacaan hadist, membawa kitab tafsir,kitab hadist atau kitab fiqh, melakukan azan, duduk di dalam masjid, melakukan tawaf di ‘Arafah, melakukan sa‘i, menziarahi makam Rasulullah, ketika hendak tidur, mengusung jenazah, malahdisunatkan sentiasa berada dalam keadaan berwudhu’ dan memperbaharui wudhu’.

Niat Wudhu

“NAWAITUL WUDHUU’A LIRAF’IL HADATSIL ASHGHARI FARDHAN LILLAHI TA’AALAA”

Artinya:

(4)

Beberapa hal yang disunahkan dalam wudhu, antara lain: 1. Disunahkan bagi setiap muslim untuk menggosok gigi sebelum

memulai wudhunya karena Rasulullah bersabda, “Sekiranya aku tidak memberatkan umatku, niscaya aku perintahkan mereka bersiwak tiap kali akan berwudhu.” (H.R Ahmad)

2. Disunahkan untuk mencuci tangan 3 kali sebelum berwudhu, kecuali jika setelah bangun tidur, maka hukumnya menjadi wajib. Rasulullah bersabda, “Apabila seseorang di antara kamu bangun tidur, maka hendaknya tidak mencelupkan kedua tangannya di dalam bejana air sebelum mencucinya terlebih dahulu 3 kali karena sesungguhnya ia tidak mengetahui dimana tangannya berada.” 3. Disunahkan bagi orng muslim untuk mencelah-celahi jari tangan

dan kaki disaat mencucinya.

4. Mencuci anggota wudhu yang kanan terlebih dahulu sebelum mencuci anggota wudhu bagian kiri.

5. Mencuci anggota-anggota wudhu 2 atau 3 kali namun kepala cukup diusap satu kali usapan saja.

6. Tidak melebih-lebihkan dalam pemakaian air, karena Rasulullah berwudhu dengan mencuci 3 kali lalu bbersabda, “Barangsiapa mencuci lebih, maka ia telah berbuat kesalahan dan kezaliman.”

Hal-hal yang dapat membatalkan wudhu adalah sebagai berikut:

1. Mengeluarkan suatu zat dari qubul(kemaluan) dan dubur (anus). Misalnnya buang air kecil, air besar, buang angin/kentut dan lain sebagainya.

2. Kehilangan kesadaran baik karena pingsan, ayan, kesurupan, gila, mabuk, dan lain-lain.

3. Bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya tanpa tutup.

(5)

5. Istihadhah kecil dan sedang (bagi wanita)

Tata Cara berwudhu: 1. Membaca Basmalah.

BISMILLAHIR RAHMAANIR RAHIIM Artinya:

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”.

2. Mencuci kedua telapak tangan hingga pergelangan sampai bersih, dengan mempertemukan telapak tangan kanan dengan tangan kiri.

(6)

4. Membersihkan lubang hidung dengan cara menghisap air kedalam hidung, lalu mengeluarkannya kembali sebanyak 3 kali. Point 3 dan 4 dapat pula dilakukan berbarengan , berkumur-kumur sambil menghirup air ke dalam hidung. cara inilah yang paling baik. 5. Membasuh Muka 3 kali, caranya:

 Mengumpulkan air dengan kedua telapak tangan sambil membaca lafal niat Wudhu, yaitu

NAWAITUL WUDHUU’A LIRAF’IL HADATSIL ASHGORI FARDHAN LILLAAHI TA’AALAA.

 Mengangkat kedua telapak tangan (yang berisi air) tersebut ke muka. Pada saat air telah sampai dimuka, sambil membasuh hatinya mengatakan:

“Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil, fardhu karena Allah Ta’ala”

(7)

dan dari telinga kanan sampai telinga kiri. Agar lebih yakin, basuhan harus dilebihkan dari batas-batas tersebut.

6. Membasuh kedua tangan:

 Membasuh tangan kanan, mulai dari ujung jari sampai siku (siku harus dibasuh, dan dilebihkan sedikit) sampai rata, dengan menyilang-nyilangi jari-jari tangan. basuhan 3 kali.

 Membasuh tangan kiri (sama dengan tangan kanan)

7. Mengusap sebagian kepala, baik yang diusap itu kulit kepala maupun bagian rambut yang ada dalam kepala. 3 kali walau hanya selebar ubun-ubun.

(8)

8. Mengusap kedua telinga seluruhnya baik bagian luar maupun bagian dalamnya.

Caranya:

 Memasukan telunjuk ke lubang telinga.

 Menggerak-gerakannya pada lipatan-lipatan telinga.  Menggerakan ibu jari pada telinga bagian luar. 9. Membasuh kedua kaki:

 Membasuh kaki kanan serta kaki (mata kaki wajib di basuh dan dilebihi sedikit, 3 kali) sambil menyisipkan jari-jari tangan diantara jari-jari kaki(menyilang nyilangi).

 Membasuh kaki kiri (sama dengan kaki kanan)

(9)

10. Wudhu ini harus dilakukan sesuai urutan diatas (1-9) tidak boleh diacak.

Doa selesai berwudhu (disunatkan membacanya):

 Menghadap kiblat

 Mengangkat kedua belah telapak tangan, yang terbuka, menghadap keatas.

 Menengadahkan pandangan ke atas (langit). sambil membaca doa:

ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH WAHDAHUU LAA

SYARIAKA LAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN ABDUHU

WARASUULUH ALLAAHUMMAJ ‘ALNII MINAT TAWWABIINA. WAJ

‘ALNII MINAL MUTATHAHHIRIIN. WAJ’ ALNII MIN

(10)

2.2. Shalat dan Tata Cara Shalat

Dalam bahasa Arab, perkataan shalat digunakan untuk beberapa arti, di antaranya digunakan untuk arti do’a seperti dalam firman Allah surat At-Taubah(9):103; digunakan untuk arti ‘rahmat’ dan ‘mohon ampunan’, seperti dalam firman Allah surat Al-Ahzab(33) : 43 dan 56.

Dalam istilah ilmu Fikih, shalat adalah salah satu macam atau bentuk ibadah yang diwujudkan dengan melakukan perbuatan-perbuatan tertentu disertai dengan ucapan-ucapan tertentu dan dengan syarat-syarat tertentu pula.

Menurut bahasa shalat artinya adalah berdoa, sedangkan menurut istilah shalat adalah suatu perbuatan serta perkataan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam sesuai dengan persyaratan yang ada.

Hukum sholat fardhu lima kali sehari adalah wajib bagi semua orang yang telah dewasa atau akil baligh serta normal tidak gila. Tujuan shalat adalah untuk mencegah perbuatan keji dan munkar.Untuk melakukan shalat ada syarat-syarat yang harus dipenuhi dulu, yaitu:

Artinya:

“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah

sendiri, tak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku

bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu adalah

hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku

termasuk orang – orang yang suka bertobat. Dan

(11)

Syarat sah pelaksanaan sholat adalah sebagai berikut ini :

8. Duduk di antara dua

sujud yang

tuma'ninah

9. Sujud kedua yang tuma'ninah

10. Tasyahud

11. Membaca salawat Nabi Muhammad SAW

12. Salam ke kanan lalu ke kiri

1. Beragama Islam

2. Memiliki akal yang waras alias tidak gila atau autis 3. Berusia cukup dewasa

4. Telah sampai dakwah islam kepadanya

5. Bersih dan suci dari najis, haid, nifas, dan lain sebagainya

6. Sadar atau tidak sedang tidur

1. Masuk waktu sholat 2. Menghadap ke kiblat

(12)

Dalam melaksanakan ibadah salat, sebaiknya kita memperhatikan hal-hal yang mampu membatalkan shalat kita, contohnya seperti :

1. Menjadi hadast / najis baik pada tubuh, pakaian maupun lokasi 2. Berkata-kata kotor

3. Melakukan banyak gerakan di luar sholat bukan darurat

4. Gerakan sholat tidak sesuai rukun shalat dan gerakan yang tidak tuma'ninah.

Berikut adalah tata cara shalat yang benar : 1. Gerakan Berdiri Tegak untuk Salat

 Berdiri tegak pada salat fardu hukumnya wajib. Berdiri tegak merupakan salah satu rukun salat. Sikap ini dilakukan sejak sebelum takbiratul ihram. Cara melakukannya adalah sebagai berikut:

 Posisi badan harus tegak lurus dan tidak membungkuk, kecuali jika sakit.

 Tangan rapat di samping badan. Kaki direnggangkan, paling lebar selebar bahu.Semua ujung jari kaki menghadap kiblat.Pandangan lurus ke tempat sujud.

 Posisi badan menghadap kiblat. Akan tetapi, jika tidak mengetahui arah kiblat, boleh menghadap ke arah mana saja. Asal dalam hati tetap berniat menghadap kiblat.

(13)

Misalnya kita akan melaksanakan shalat Isya, maka bacaan niatnya :

USHALLI FARDHAL ISYAA-I ARBA’A RAKA’ATIM MUSTAQBILAL QIBLATI ADA-AN LILLAHITA’ALA

Artinya : “Aku berniat melakukan shalat fardu Isyaa 4 rakaat , sambil menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala”

2. Gerakan Mengangkat Kedua Tangan

Ada banyak keterangan tentang cara mengangkat tangan. Menurut kebanyakan ulama caranya adalah sebagai berikut.

1. Telapak tangan sejajar dengan bahu.

2. Ujung jari-jari sejajar dengan puncak telinga. 3. Ujung ibu jari sejajar dengan ujung bawah telinga. 4. Jari-jari direnggangkan.

5. Telapak tangan menghadap ke arah kiblat, bukan menghadap ke atas atau ke samping.

6. Lengan direnggangkan dari ketiak (sunah bagi laki-laki). Untuk perempuan ada yang menyunahkan merapatkannya pada ketiak. Namun, boleh juga merenggangkannya.

7. Bersamaan dengan mengucapkan kalimat takbir.

(14)

(bangun dari rukuk), dan saat bangun dari rakaat kedua (selesai tasyahud awal) untuk berdiri meneruskan rakaat ketiga.

3. Gerakan Sedekap dalam Salat

Sedekap dilakukan sesudah mengangkat tangan takbiratulihram.

Adapun caranya adalah sebagai berikut.

a. Telapak tangan kanan diletakkan di atas pergelangan tangan kiri, tidak digenggamkan.

b. Meletakkan tangan boleh di dada. Boleh juga meletakkannya di atas pusar. Boleh juga meletakkannya di bawah pusar. Ketika bersedekap, doa yang pertama dibaca adalah doa iftitah. Setelah selesai iftitah, kemudian membaca surat Al Fatihah. Sesudah membaca surat Al Fatihah, kemudian membaca surat pendek seperti Al Ikhlas, Al ‘Asr, dan An Nasr.

Adapun Bacaan ada di bawah ini : DOA IFTITAH

ALLAAHU AKBARU KABIIRAA WAL HAMDU LILLAAHI KATSIIRAA WASUBHAANALLAAHI BUKRATAW WAASHIILAA.

(15)

INNII WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZII FATHARAS SAMAAWAATI WAL ARDHA HANIIFAM MUSLIMAW WAMAA ANA MINAL MUSYRIKIIN.

Kuhadapkan Wajahku Kepada Zat Yang Telah Menciptakan Langit Dan Bumi Dengan Penuh Ketulusan Dan Kepasrahan Dan Aku Bukanlah Termasuk Orang-Orang Yang Musyrik.

INNA SHALAATII WANUSUKII WAMAHYAAYA WAMAMAATII LILLAAHIRABBIL ‘AALAMIIN.

Sesungguhnya Sahalatku, Ibadahku, Hidupku Dan Matiku Semuanya Untuk Allah, Penguasa Alam Semesta.

LAA SYARIIKA LAHUU WA BIDZAALIKA UMIRTU WA ANA MINAL MUSLIMIIN.

Tidak Ada Sekutu Bagi-Nya Dan Dengan Demikianlah Aku Diperintahkan Dan Aku Termasuk Orang-Orang Islam.

AL-FATIHAH

BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM.

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. AL HAMDU LILLAAHI RABBIL ‘AALAMIIN.

Segala Puji Bagi Allah, Tuhan Semesta Alam. ARRAHMAANIR RAHIIM.

Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. MAALIKIYAUMIDDIIN.

Penguasa Hari Pembalasan.

IYYAAKA NA’BUDU WAIYYAAKA NASTA’IINU.

(16)

IHDINASH SHIRAATHAL MUSTAQIIM. Tunjukilah Kami Jalan Yang Lurus.

SHIRAATHAL LADZIINA AN’AMTA ‘ALAIHIM GHAIRIL MAGHDHUUBI ‘ALAIHIM WALADHDHAALLIIN. AAMIIN.

Yaitu Jalannya Orang-Orang Yang Telah Kau Berikan Nikmat, Bukan Jalannya Orang-Orang Yang Kau Murkai Dan Bukan Pula Jalannya Orang-Orang Yang Sesat.

Membaca Surah Pendek dalam Al Quran 4. Gerakan Rukuk Dalam Sholat

Rukuk artinya membungkukkan badan. Tapi harus dengan gerakan membungkuk yang benar dan tidak sembarangan.

. Adapun cara melakukannya adalah sebagai berikut.

1. Angkat tangan sambil mengucapkan takbir. Caranya sama seperti takbiratulihram.

2. Turunkan badan ke posisi membungkuk.

3. Kedua tangan menggenggam lutut. Bukan menggenggam betis atau paha. Jari-jari tangan direnggangkan. Posisi tangan lurus, siku tidak ditekuk.

4. Punggung dan kepala sejajar. Punggung dan kepala dalam posisi mendatar. Tidak terlalu condong ke bawah. Tidak pula mendongah ke atas.

(17)

6. Pinggang direnggangkan dari paha.

7. Pandangan lurus ke tempat sujud.Sesudah posisi ini mantap, kemudian membaca salah satu doa rukuk.

Adapun bacaan Rukuk Sebagai Berikut :

SUBHAANA RABBIYAL ‘ADZIIMI WA BIHAMDIH. – 3 x

Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung Dan Dengan Memuji-Nya.

5. Gerakan Iktidal dalam Sholat

Iktidal adalah bangkit dari rukuk. Posisi badan kembali tegak. Ketika bangkit disunahkan mengangkat tangan seperti ketika takbiratulihram. Bersamaan dengan itu membaca kalimat

“sami’allahu liman hamidah”. Badan kembali tegak berdiri. Tangan rapat di samping badan. Ada juga yang kembali ke posisi bersedekap seperti halnya ketika membaca surat Al Fatihah. Perbedaan ini terjadi karena beda pemaknaan terhadap hadis dalilnya. Padahal dalil yang digunakan sama. Namun, jumhur ulama sepakat bahwa saat iktidal itu menyimpan tangan rapat di samping badan. Sesudah badan mantap tegak berdiri, barulah membaca salah satu doa iktidal.

SAMI’ALLAAHU LIMAN HAMIDAH.

Semoga Allah Mendengar ( Menerima ) Pujian Orang Yang Memuji-Nya ( Dan Membalasnya ).

(18)

Wahai Tuhan Kami ! Hanya Untuk-Mu lah Segala Puji, Sepenuh Langit Dan Bumi Dan Sepenuh Barang Yang Kau Kehendaki Sesudahnya.

6. Gerakan Sujud dalam Sholat

Sujud artinya menempelkan kening pada lantai. Menurut hadis riwayat Jamaah, ada tujuh anggota badan yang menyentuh lantai ketika sujud, yaitu:

1. wajah (kening dan hidung), 2. dua telapak tangan,

3. dua lutut, dan

4. dua ujung telapak kaki.

Cara melakukan sujud adalah sebagai berikut.

1. Turunkan badan dari posisi iktidal, dimulai dengan menekuk lutut sambil mengucapkan takbir.

2. Letakkan kedua lutut ke lantai.

3. Letakkan kedua telapak tangan ke lantai. 4. Letakkan kening dan hidung ke lantai.

5. Telapak tangan dibuka, tidak dikepalkan. Akan tetapi, jari-jarinya dirapatkan, dan ini satu-satunya gerakan di mana jari-jari tangan dirapatkan, sementara dalam gerakan lainnya jari-jari ini selalu direnggangkan.

(19)

7. Lengan direnggangkan dari ketiak (sunah bagi laki-laki). Untuk perempuan ada yang menyunahkan merapatkannya pada ketiak. Namun, boleh juga merenggangkannya.

8. Renggangkan pinggang dari paha. 9. Posisi pantat lebih tinggi daripada wajah.

10.Sujud hendaknya dilakukan dengan tenang. Ketika sudah mantap sujudnya, bacalah salah satu doa sujud. Ketika bangkit dari sujud untuk berdiri ke rakaat berikutnya, disunahkan wajah lebih dulu dianggkat dari lantai, kemudian tangan, dan disusul dengan mengangkat lutut hingga berdiri tegak.

Bacaa pada waktu sujud :

SUBHAANA RABBIYAL A‘LAA WA BIHAMDIH. – 3 x

Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi Dan Dengan Memuji-Nya.

7. Gerakan Duduk antara Dua Sujud

Duduk antara sujud adalah duduk iftirasy, yaitu:

1) Bangkit dari sujud pertama sambil mengucapkan takbir. 2) Telapak kaki kiri dibuka dan diduduki.

3) Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah kiblat.

4) Badan tegak lurus.

(20)

6) Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan menghadap ke arah kiblat.

7) Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan sejajar dengan lutut.

8) Pandangan lurus ke tempat sujud.

9) Setelah posisi tumakninah, baru kemudian membaca salah satu doa antara dua sujud.

Bacaannya Sebagai Berikut :

RABBIGHFIRLII WARHAMNII WAJBURNII WARFA’NII WARZUQNII WAHDINII WA’AAFINII WA’FU ‘ANNII.

Ya Tuhanku ! Ampunilah Aku, Kasihanilah Aku, Cukupkanlah ( Kekurangan )-Ku, Angkatlah ( Derajat )-Ku, Berilah Aku Rezki,

Berilah Aku Petunjuk, Berilah Aku Kesehatan Dan Maafkanlah ( Kesalahan )-Ku.

7. Gerakan Tasyahud (Tahiyat) Awal

Duduk tasyahud awal adalah duduk iftirasy, sama seperti duduk antara dua sujud. Ini pada salat yang lebih dari dua rakaat, yaitu pada salat zuhur, asar, magrib, dan isya. Caranya adalah sebagai berikut:

1) Bangkit dari sujud kedua rakaat kedua sambil membaca takbir. 2) Telapak kaki kiri dibuka dan diduduki.

(21)

4) Badan tegak lurus.

5) Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha.

6) Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan posisi ini sambil membaca doa tasyahud.

ATTAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWATUTH THAYYIBAATU LILLAAH.

Segala Kehormatan, Keberkahan, Rahmat Dan Kebaikan Adalah Milik Allah.

ASSALAAMU ‘ALAIKA AYYUHAN NABIYYU

WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH.

Semoga Keselamatan, Rahmat Allah Dan Berkah-Nya ( Tetap Tercurahkan ) Atas Mu, Wahai Nabi.

ASSALAAMU ‘ALAINAA WA ‘ALAA ‘IBADADILLAAHISH SHAALIHIIN.

Semoga Keselamatan ( Tetap Terlimpahkan ) Atas Kami Dan Atas Hamba-Hamba Allah Yang Saleh.

ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH.

Aku Bersaksi Bahwa Tidak Ada Tuhan Selain Allah. Dan Aku Bersaksi Bahwa Muhammad Adalah Utusan Allah.

(22)

9. Gerakan Tasyahud Akhir

Tasyahud akhir adalah duduk tawaruk. Caranya adalah sebagai berikut:

1) Bangkit dari sujud kedua, yaitu pada rakaat terakhir salat, sambil membaca takbir.

2) Telapak kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan. Jadi, panggul duduk menyentuh lantai.

3) Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah kiblat.

4) Badan tegak lurus.

5) Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha.

6) Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan menghadap ke arah kiblat.

7) Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan sejajar dengan lutut.

8) Disunahkan memberi isyarat dengan telunjuk, yaitu telapak tangan kanan digenggamkan. Kemudian telunjuk diangkat (menunjuk). Dalam posisi ini kemudian membaca doa tasyahud, selawat, dan doa setelah tasyahud akhir.

Bacaannya sebagai berikut :

(23)

Segala Kehormatan, Keberkahan, Rahmat Dan Kebaikan Adalah Milik Allah.

ASSALAAMU ‘ALAIKA AYYUHAN NABIYYU

WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH.

Semoga Keselamatan, Rahmat Allah Dan Berkah-Nya ( Tetap Tercurahkan ) Atas Mu, Wahai Nabi.

ASSALAAMU ‘ALAINAA WA ‘ALAA ‘IBADADILLAAHISH SHAALIHIIN.

Semoga Keselamatan ( Tetap Terlimpahkan ) Atas Kami Dan Atas Hamba-Hamba Allah Yang Saleh.

ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH.

Aku Bersaksi Bahwa Tidak Ada Tuhan Selain Allah. Dan Aku Bersaksi Bahwa Muhammad Adalah Utusan Allah.

ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD ( tasyahud awal ) WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD.

Wahai Allah ! Limpahkanlah Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad Dan Kepada Keluarga Penghulu Kami Nabi Muhammad.

KAMAA SHALLAITAA ‘ALAA SAYYIDINAA IBRAAHIIM WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM.

Sebagaimana Telah Engkau Limpahkan Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi Ibrahim Dan Kepada Keluarganya.

WA BAARIK ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD.

Dan Limpahkanlah Berkah Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad Dan Kepada Keluarganya.

(24)

Sebagaimana Telah Engkau Limpahkan Berkah Kepada Penghulu Kami, Nabi Ibrahim Dan Kepada Keluarganya.

FIL ‘AALAMIINA INNAKA HAMIIDUMMAJIID.

Sungguh Di Alam Semesta Ini, Engkau Maha Terpuji Lagi Maha Mulia. Wahai Zat Yang Menggerakkan Hati. Tetapkanlah Hatiku Pada Agama-Mu.

10. Gerakan salam

Gerakan salam adalah menengok ke arah kanan dan kiri. Menengok dilakukan sampai kira-kira searah dengan bahu. Jika jadi imam dalam salat berjamaah, salam dilakukan sampai terlihat hidung oleh makmum. Menengok dilakukan sambil membaca salam. salam ke arah kanan dan kiri seraya mengucapkan: “ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH, ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH (Semoga keselamatan dan rahmat Allah limpahkan kepadamu)

(25)

PENUTUP 3.1. Kesimpulan

Menurut bahasa shalat artinya adalah berdoa, sedangkan menurut istilah shalat adalah suatu perbuatan serta perkataan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam sesuai dengan persyaratkan yang ada. Hukum sholat fardhu lima kali sehari adalah wajib bagi semua orang yang telah dewasa atau akil baligh serta normal tidak gila. Tujuan shalat adalah untuk mencegah perbuatan keji dan munkar.

Dari segi bahasa, wudhu’ ialah nama bagi sesuatu perbuatan menggunakan air pada anggota-anggota tertentu.Dari segi syara‘, wudhu’ bermaksud membersihkan sesuatu yang tertentu dengan beberapaperbuatan yang tertentu yang dimulakan dengan niat, iaitu membasuh muka, membasuh kedua-dua belah tangan, menyapu kepala dan akhirnya membasuh kedua belah kaki dengan syarat-syarat dan rukun-rukun yang tertentu. Hikmah berwudhu’ ialah kerana anggota-anggota tersebut terdedah kepada kekotoran yang zahir seperti habuk, debu dan lain-lain serta banyak terdedah dengan dosa dan maksiat sama adazahir atau batin.

3.2. Saran

Dalam menulis makalah sebaiknya dilakukan dengan teliti dan sesuai dengan fakta yang didapat dari berbgai sumber yang terpercaya. Melaksanakan ibadah sudah seharusnya dilakukan dengan cara yang benar,tepat, dan sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah saw. Begitu pula dengan melakukan wudhu dan ibadah shalat. Jika dilakukan dengan cara yang salah, maka ibadah yang kita lakukan belum sempurna.

(26)

http://tuntunanshalatsunat.blogspot.com/2011/09/pengertiaan-wudhu-dan-tata-caranya.html

http://abdulasep-belajarberkarya.blogspot.com/2010/06/wudhu-dan-shalat-menurut-sunnah-nabi.html

http://ziemensislam.blogspot.com/p/cara-sholat-sesuai-rasulullas-saw.html http://aslibumiayu.wordpress.com>beranda>belajar Fikih

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH DAYA TARIK IKLAN POND’S MEN POLLUTION OUT TERHADAP CITRA MEREK

Oleh sebab itu peta-peta bidang tanah pada masa itu banyak ditemui hanya memiliki koordinat lokal atau bahkan melayang (tidak terikat oleh satupun titik ikat

[r]

Hal ini diperkuat oleh pendapat O’Connell (Mohd dan Mahmood, 2011) yang menekankan bahwa siswa harus memiliki sikap yang positif dalam pemecahan masalah jika ingin

Hal lain yang penting diperhatikan adalah mengoperasikan unit ESP (Electric Submersible Pump) dan VSD pada batas aman dengan pertimbangan hasil kerja pada sumur Mudi

Merupakan struktur yang kaku dan terkontrol ketat yang dicirikan dengan spesialisasi yang tinggi, departementalisasi yang kaku, rentang pengendalian yang sempit,

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran

Upaya Mengatasi Kesulitan Belajar .... Materi