• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Aktif Manusia Dalam Pengelolaan Su

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peran Aktif Manusia Dalam Pengelolaan Su"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Peran Aktif Manusia Dalam Pengelolaan Sumber Daya

Alam dan Konservasinya

Oleh :

HAFID BAHTIAR

160803101036

(2)

I. PENDAHULUAN

1. Latar belakang permasalahan

Sumber Daya Alam adalah semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kesejahteraan manusia, misalnya: tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan tambang, angin, cahaya matahari, dan mikroba (jasad renik). Menurut sifatnya sumber daya alam digolongkan menjadi dua, yaitu sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah kekayaan alam yang akan terus ada selama penggunaannya tidak dieksploitasi berlebihan. Contoh sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan air. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah kekayaan alam yang jumlahnya terbatas karena penggunaanya lebih cepat daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan habis. Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah minyak bumi, emas, besi, dan berbagai bahan tambang lainnya.

Manusia dan alam adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Sebagai mahluk yang paling sempurna manusia dianugerahi kemampuan untuk mengelola hal-hal disekitarnya menjadi sesuatu yang lebih berguna. Bumi dan segala isinya ini konon diciptakan untuk menjadi tempat tinggal manusia dan manusia memiliki kewenangan untuk menggali segala potensi yang ada didalamnya dalam rangka mencukupi kebutuhannya. Akan tetapi, ibarat pedang bermata dua tindakan-tindakan manusia dalam memanfaatkan kekayaan alam ini secara tidak langsung juga menjadi salah satu penyebab kerusakan alam itu sendiri.

Sebagai manusia yang bertanggung jawab terhadap kelestarian bumi, wajib adanya untuk memperhatikan dampak dan manfaat penggunaan sumber daya alam yang ada serta cara

pengelolaan dan pelestariannya. Mengetahui dampak positif dan negatif serta manfaat

penggunaan sumber daya alam dengan baik akan menentukan tindakan yang sesuai untuk dilakukan dalam pengelolaan dan pelestariannya. Dengan mengelola dan melestarikan sumber

daya alam secara benar akan menyelamatkan bumi ini dari bahaya terutama global warming.

(3)

2. Pemecahan masalah

1. Bagaimana peran aktif manusia dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup?

2. Upaya-upaya apa yang dilakukan manusia dalam kegiatan konservasi sumber daya alam?

(4)

3. Tujuan

1. Untuk lebih mengetahui bagaimana seharusnya pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan

yang baik dan benar

2. Untuk lebih mengetahui upaya-upaya apa yang telah dilakukan manusia dalam kegiatan

konservasi sumber daya alam dan lingkungan.

(5)

II. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian dan klasifikasi Sumber daya alam

Sumber daya alam (SDA) adalah semua kekayaan berupa benda mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Kualitas sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi berhasil tidaknya suatu negara dalam memanfaatkan sumber daya alam. SDM yang berkualitas dalam memanfaatkan SDA akan memungkinkan terciptanya tenaga kerja yang berkualitas,

bekembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kemajuan di bidang ekonomi.

Menurut Suryanegara (1977) sumber daya alam adalah unsur - unsur lingkungan alam, baik fisik maupun hayati yang diperlukan manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna meningkatkan kesejahteraan hidup.

berdasarkan pembentukannya, sumber daya alam dapat diklasifikasikan menjadi:

1. Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui (Renewable Resource) Adalah jenis sumber daya

alam yang tidak bisa habis kerena terus mengalami proses pembaharuan dalam kurun waktu yang cukup singkat. Proses pembaharuan ini bisa terjadi melalui dua jalan, yaitu secara

reproduksi atau dengan adanya siklus. Pembaharuan secara reproduksi terjadi pada sumber daya alam hayati, yaitu tumbuhan dan hewan. Tumbuhan dan hewan dapat mengalami

perkembangbiakan melalui proses reproduksi sehingga jumlahnya bisa terus bertambah. Sedangkan pembaharuan secara siklus terjadi pada sumber daya alam non-organik yang terus mengalami pembaharuan melalui mekanisme alam dan melingkar membentuk suatu siklus.

2. Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbaharui Sumber daya alam jenis ini jumlahnya

relatif statis karena proses pembentukan kembali sumber daya alam yang tidak dapat

diperbaharui biasanya akan memakan waktu sampai ribuan bahkan jutaan tahun. Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui antara lain bahan-bahan logam, minyak bumi, batubara, gas alam, dan sumber daya alam fosil lainnya.

(6)

 Bahan tambang magmatik, yaitu bahan tambang yang terbentuk dari magma.

 Bahan tambang pematit, yaitu bahan tambang yang terbentuk di dalam diatrema dan

dalam bentukan instrusi.

 Bahan tambang endapan, adalah bahan galian yang terbentuk akibat adanya proses

pengendapan.

 Bahan tambang hasil pengayaan sekunder, yaitu bahan tambang yang terbentuk karena

terkonsentrasinya mineral dari batuanyang melapuk.

 Bahan tambang hasil metamorfosis kontak, yaitu bahan tambang yang terbentuk karena

tercampurnya magma dengan batuan lain sehingga terbentuk mineral baru.

 Bahan tambang hidrtermal, yaitu resapan magma cair yang membeku di celah-celah

struktur lapisan bumi atau pada lapisan yang bersuhu relatif rendah (dibawah 500oC).

Sedangkan menurut Undang-Undang No. 11 Tahun 1967 tentang pertambangan, bahan galian dibedakan menjadi:

 Golongan A, atau bahan tambang strategis. Adalah bahan tambang yang hanya boleh

dimiliki oleh pemerintah. Contohnya antara lain: batubara, minyak bumi, alumunium, timah putih, besi, dll.

 Golongan B, atau bahan tambang vital. Adalah bahan tambang yang dapat menjamin

hajat hidup orang banyak. Contohnya antara lain: emas, perak, magnesium, seng, wolfram, batu permata, seng, dll.

 Golongan C, yaitu bahan tambang yang tidak termasuk ke dalam golongan A maupun B.

(7)

2. Pengertian, manfaat dan tujuan kegiatan konservasi sumber daya alam

Konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap memperhatikan, manfaat yang dapat di peroleh pada saat itu dengan tetap mempertahankan keberadaan setiap komponen

lingkungan untuk pemanfaatan masa depan.

Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya (KSDHA & E) (Pasal 1: 2) menyebutkan bahwa konservasi sumberdaya alam hayati adalah pengelolaan sumberdaya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya.

Kegiatan konservasi dan sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya berasaskan pelestarian dan kemampuan, serta pemanfaatan sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya secara serasi dan seimbang. Asas tersebut merupakan landasan untuk mencapai tujuan, yaitu mengusahakan terwujudnya kelestarian sumberdaya alam hayati serta ekosistemnya dan selanjutnya dapat mendukung peningkatan kesejahteraan serta mutu kehidupan manusia.

Pemanfaatan sumberdaya alam hayati perlu dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan secara bijaksana, hal ini untuk menjamin agar persediaan sumberdaya alam tidak habis dalam waktu singkat. Pemanfaatan dengan penuh tanggung jawab dan bijaksana itulah yang kita sebut dengan konservasi. Sumberdaya alam dan ekosistemnya merupakan bagian dari kehidupan manusia, baik masyarakat tradisional maupun modern. Disamping itu, faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah faktor ekonomis dimana manusia memanfaatkan sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Semua segi kehidupan manusia tergantung dari adanya sumberdaya alam, baik langsung maupun tidak langsung, baik yang tinggal di kota maupun desa.

Tujuan dari kegiatan konservasi, antara lain :

a. Memelihara dan melindungi tempat-tempat yang indah dan berharga, agar tidak hancur atau berubah sampai batas-batas yang wajar.

b. Menekankan pada penggunaan kembali bangunan lama, agar tidak terlantar. Apakah dengan menghidupkan kembali fungsi lama, ataukah dengan mengubah fungsi bangunan lama dengan fungsi baru yang dibutuhkan.

c. Melindungi benda-benda cagar budaya yang dilakukan secara langsung dengan cara

membersihkan, memelihara, memperbaiki, baik secara fisik maupun khemis secara langsung dari pengaruh berbagai faktor lingkungan yang merusak.

(8)

III. PEMBAHASAN

1. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup

Beberapa upaya yang dilakukan manusia dalam pengelolaan sumber daya alam antara lain: 1) Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan

Pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan adalah usaha sadar untuk mengelola sumber daya alam sesuai dengan kemampuan dan kesesuaian suatu lokasi dengan potensi produktivitas lingkungannya. Bertujuan untuk melestarikan sumber daya alam agar lingkungan tidak cepat rusak. Selain itu, bertujuan untuk menghindarkan manusia dari bencana lingkungan, seperti banjir, longsor, pencemaran lingkungan dan berkurangnya keragaman flora dan fauna. 2) Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan

Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan adalah upaya sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumber daya alam secara bijaksana untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia di masa sekarang dan di masa depan. didasarkan pada dua prinsip yaitu pertama, sumber daya alam terutama sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui memiliki persediaan yang terbatas sehingga harus dijaga ketersediaannya dan digunakan secara bertanggung jawab. Kedua, pertambahan penduduk setiap tahun meningkat, maka kebutuhan hidup akan meningkat pula. 3) Pengelolaan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip Ekofisiensi

(9)

2. Upaya pelestarian dan konservasi sumber daya alam

Tiga kegiatan pokok konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya adalah sebagai berikut :

1. Perlindungan sistem penyangga kehidupan

Perlindungan sistem penyangga kehidupan meliputi usaha-usaha dan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan perlindungan mata air, tebing, tepian sungai, danau, dan jurang, pemeliharaan fungsi hidrologi hutan, perlindungan pantai, pengelolaan daerah aliran sungai, perlindungan terhadap gejala keunikan dan keindahan alam, dan lain-lain. Perlindungan sistem penyangga kehidupan dilaksanakan dengan cara menetapkan wilayah yang dilindungi. Pada dasarnya area yang dilindungi dapat dilakukan upaya pemanfaatan, tetapi harus mematuhi ketentuan yang ditetapkan pemerintah.

2. Pengawetan keanekaragaman jenis flora dan fauna beserta ekosistemnya

Pengawetan merupakan usaha dan tindakan konservasi untuk menjamin keanekaragaman jenis meliputi penjagaan agar unsur-unsur tersebut tidak punah dengan tujuan agar masing-masing unsur tersebut dapat berfungsi dalam alam dan senantiasa siap untuk sewaktu-waktu dimanfaatkan bagi kesejahteraan manusia.

Punahnya salah satu unsur tidak dapat digantikan dengan unsur lain. Pengawetan jenis tumbuhan dan satwa dapat dilaksanakan di dalam kawasan (konservasi in-situ) ataupun di luar kawasan (konservasi ex-situ). TN Komodo, salah satu bentuk Budidaya jenis-jenis anggrek liar konservasi insitu komodo (konservasi ex situ).

3. Pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya

Pemanfataan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya pada hakikatnya merupakan usaha pengendalian/pembatasan dalam pemanfaatan sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya sehingga pemanfaatan tersebut dapat dilakukan secara terus menerus pada masa mendatang. Kegiatan yang dilakukan adalah pemanfaatan kondisi lingkugan kawasan pelestarian alam dengan tetap menjaga kelestarian fungsi kawasan dan pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar dengan tetap memperhatikan kelangsungan potensi, daya dukung dan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa liar.

3. Kendala dalam usaha konservasi lingkungan

Kendala / permasalahan dan upaya penanggulangannya dalam konservasi lingkungan. Dalam melaksanakan pembangunan konservasi sumber daya alam, dan ekosistemnya masih ditemui kendala pada umumnya diakibatkan oleh :

1. Tekanan penduduk

2. Jumlah penduduk Indonesia yang padat sehingga kebutuhan akan sumber daya alam meningkat.

3. Tingkat kesadaran ekologis dari masyarakat masih rendah.

4. Kemajuan teknologi :Kemajuan teknologi yang cukup pesat akan menyerap kekayaan

(10)

5. Peraturan perundang-undangan yang ada saat ini belum cukup mendukung pembentukan

kawasan konservasi khususnya laut (perairan).

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Sumber daya alam (SDA) adalah semua kekayaan berupa benda mati maupun benda hidup yang

berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap memperhatikan, manfaat yang dapat

di peroleh pada saat itu dengan tetap mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan masa depan

Agar bumi dan alam tetap terjaga, maka upaya pelestarian dan konservasi sumber daya alam perlu dilakukan. Hal itu, bukan hanya sekedar untuk melestarikan sumber daya alam semata melainkan juga demi kepentingan manusia sendiri. Karena seperti yang kita ketahui bersama, manusia tidak dapat hidup tanpa memanfaatkan segala hal yang telah dihasilkan alam ini.

Saran

Hendaknya manusia lebih menyadari bahwa alam dan seisi nya ini memiliki keterbatasan

sehingga diharapkan untuk mengelola alam dengan baik dan bijaksana.

Diperlukan upaya yang lebih serius dari pemerintah agar menetapkan dan menegakkan peraturan

(11)

V. DAFTAR PUSTAKA

Wijaya, Algo. 2013. Pengertian sumber daya alam dan klasifikasinya.

http://iwak-pithik.blogspot.com/2013/01/pengertian-sumber-daya-alam-dan.html (Diakses 07 April 2014)

Andriya N, Luky. 2013. Peran manusia dalam pengelolaan dan pelestarian Sumber daya alam.

http://andrietha.blogspot.com/2013/04/pengelolaan-sumber-daya-alam.html (Diakses 07 April 2014)

Ovy. 2014. PLH BAB VI (Konservasi Sumber Daya Alam).

http://ovyovy.blogspot.com/2014/01/plh-bab-vi-konservasi-sumber-daya-alam.html. (Diakses 07 April 2014)

UKM Kegiatan Pecinta Alam AKAMPA Universitas Majalengka. 2012. Konsevasi Sumber

Referensi

Dokumen terkait

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan menerapkan teori yang diperoleh dari

Dalam jurnal tersebut dibahas mengenai sifat-sifat rangkuman subkelas fungsi univalen dan analitik dengan melibatkan operator integral yang telah diperkenalkan

Penurunan dan keretakan serta kemiringan dinding, bukan karena daya dukung tanah yang rendah melainkan akibat kesalahan pada teknis pelaksanaan dimana tanah urug yang di hampar

Menurut Tave (1986), dan Rusfidra (2006), nilai heritabilitas termasuk dalam kategori tinggi serta menunjukan bahwa seleksi individu yang dilakukan cukup efektif. Data

Panitera/Sekretaris Pengadilan Negeri Kisaran, yang menerangkan bahwa Penggugat/Pembanding /Terbanding melalui Kuasa Hukumnya telah mengajukan permohonan banding terhadap

Penelitian ini dilakukan untuk menentukan komposisi terbaik dari kombinasi polimer hidroksipropil metilselulosa (HPMC) dan Carbopol terhadap % moisture content (MC)

Tabel 5 Dis tribus i frekue nsi alasan masyarakat yang menjadi kendala perawat dalam pelaksanaan sistem rujukan di RSUD Banyudono.. No Kendala Frekuensi Persentase

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nielsen pada tahun 2012 yang menemukan bahwa Twitter sebagai media sosial secara efektif digunakan pemasar untuk memantau