• Tidak ada hasil yang ditemukan

marlionllc.com Tradisi Lebaran Ketupat d

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "marlionllc.com Tradisi Lebaran Ketupat d"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

March 17, 2016

Tradisi Lebaran Ketupat di Pulau Lombok

marlionllc.com/tradisi-lebaran-ketupat-di-pulau-lombok/

By abdurrachim

Negara Indonesia memang sangat kaya akan budaya, tradisi dan ada istiadat, tidak terkecuali tradisi dalam rangka melaksanakan rangkaian ibadah selama bulan Ramadhan sampai dengan perayaan Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri. Masing-masing daerah (etnis) memiliki tradisi yang berbeda-beda, dikemas secara khusus dalam suatu tradisi perayaan hari kemenangan setelah berpuasa menahan diri selama sebulan penuh di bulan Ramadhan. Ada

sebagian wilayah yang merayakannya di hari H setelah melakukan sholat Hari Raya, dan ada pula yang merayakannya secara biasa-biasa saja, namun mempunya tradisi yang dikemas lebih meriah di hari lain.

Jika di Madura Perayaan Lebaran / Hari Raya Idul Adha Lebih meriah dibandingkan dengan perayaan Lebaran Idul Fitri, maka di Lombok memiliki tradisi unik yang dilakukan oleh hampir 90% masyarakat Lombok. Tradisi unik yang dilaksanakan 6 hari setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri itu disebut sebagai Perayaan Lebaran Ketupat atau Lebaran Topat.

Agama Islam mengajarkan bahwa ada keutamaan bagi orang orang yang melanjutkan puasa seminggu setelah puasa Ramadan yang biasa disebut sebagai puasa Syawal. Untuk mensyukuri berakhirnya puasa sunah tersebut, warga masyarakat di Lombok melaksanakan lebaran kedua setelah Idul Fitri yang disebut dengan nama Lebaran Ketupat atau Lebaran Topat. Kata “topat” diambil dari kata ketupat, yakni penganan masyarakat Lombok

dihidangkan khusus pada perayaan Lebaran Ketupat.

Tradisi Lebaran Ketupat di Lombok berlangsung turun-temurun semenjak ratusan tahun lalu. Selain dianggap sebagai rangkaian kegiatan untuk merayakan Idul Fitri, acara tersebut juga memiliki misi mempertahankan tradisi leluhur dan nenek moyang. Jika dikaji lebih mendalam, akan dijumpai banyak nilai-nilai yang terkandung dalam Lebaran Nine (wanita). Mulai dari nilai budaya, agama, hingga pesta kerakyatan, mereka datang dengan membawa perbekalan berupa makanan berupa ketupat, pelalah ayam, daging, opor telur, pakis, paku, urap-urap, dan pelecing kangkung yang kemudian dimakan beramai-ramai di area pantai. Menyusuri tepi pantai sambil membawa hidangan ketupat yang diramu dan dibumbui dengan bahan-bahan segar ala Pulau Lombok menjadikan tradisi Lebaran Ketupat ini menjadi terlihat unik, ditambah lagi dengan berbagai pertunjukan musik tradisional yang

diselenggarakan oleh Pemerintah dalam rangka upaya pelestarian budaya dan Tradisi.

NILAI BUDAYA DARI TRADISI LEBARAN KETUPAT DI LOMBOK

Dalam perayaan Lebaran Topat di Lombok, Nusa Tenggara Barat, kita dapat mengetahui bahwa penggunaan ungkapan Lebaran Nine atau lebaran wanita terhadap Lebaran Topat menunjukkan bahwa Lebaran ini mempunyai posisi penting dalam ekspresi keislaman masyarakat Lombok.

Sebagaimana disebutkan dalam pepatah Sasak :

Manis-manis buak ara, Pedis-pedis rasen nasi. Manis rasanya si buah ara, Kecut-kecut rasanya nasi

Pepatah di atas mengandung pesan bahwa menyantap makanan hasil keringat sendiri terasa lebih nikmat, ketimbang disuguhkan makanan yang lezat namun didapat dengan cara yang tidak halal.

Selain itu, Lebaran Topat juga dapat menjadi otokritik dan introspeksi bagi manusia untuk mengenal kembali jati dirinya setelah menempuh perjalanan hidup selama satu tahun, yang banyak diwarnai dengan dosa individual dan dosa sosial.

Pepatah Sasak mengatakan “dendek ipuh pantok gong” (tak usah segan memukul/membunyikan gong). Pepatah

(2)

tersebut mengingatkan manusia agar mengoreksi diri, di antaranya terbuka terhadap saran dan kritik orang lain. Selain itu, acara makan ketupat bersama-sama menunjukkan masih terpeliharanya nilai-nilai kebersamaan di antara mereka.

Related

Referensi

Dokumen terkait

Tanggal 21 September Perayaan hari Raya Tahun Baru Hijriyah 1439 TEST SAMAPTA LIBUR IDUL FITRI SELEKSI ADMINISTRASI PENGUMUMAN SIPENCATAR6. Tanggal 1 Mei Libur Perayaan Hari

UNTUK HARI RAYA IDUL FITRI 1427 HIJRIAH / POLRI MENGGELAR OPERASI KEPOLISIAN YANG DIBERI NAMA “OPERASI KETUPAT PROGO 2006” // DAN. OPERASI INI DIGELAR SELAMA 15 HARI / YANG

Menurutnya, hari raya Idul Fitri yang dilaksanakan di Houston tidak jauh berbeda dengan di Indonesia.. Bahkan, tradisi seperti silaturahmi usai salat Idul Fitri juga terdapat

Parcel atau bingkisan lebaran seolah-olah menjadi tradisi yang hadir setiap menjelang hari raya idul Fitri// Ungkapan simpati dalam bentuk barang ini seringkali

Beberapa tradisi kerajaan Maghrib yang merupakan tanah air orang Berber, seperti peringatan Ashura, Mawlid, Perayaan idul Fitri dan Idul Adha yang diselenggarakan oleh pihak

Tingginya persepsi optimisme konsumen di triwulan III-2016 didukung oleh berbagai faktor. Secara umum, pengaruh kegiatan pada perayaan Hari Raya Idul Fitri dan Idul

merayakan hari raya idul fitri bersama keluarga besar merupakan sebuah tradisi yang turun temurun di Indonesia dan setelah hari raya tradisi halalbihalal merupakan moment yang tepat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Ambengan di Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha bagi Masyarakat Tulungagung adalah tradisi Jawa yang merupakan bentuk turun temurun dari