• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi hubungan pengetahuan dan pemerik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "skripsi hubungan pengetahuan dan pemerik"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

SKRIPSI

HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMERIKSAAN HAEMOGLOBIN SEWAKTU HAMIL DI

PUSKESMAS DARUSSALAM KECAMATAN MEDAN PETISAH TAHUN 2008

OLEH:

RUTH EVA LINDA DAMANIK NIM: 061000226

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi Dengan Judu l:

HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN SEWAKTU

HAMIL DI PUSKESMAS DARUSSALAM KECAMATAN MEDAN PETISAH

TAHUN 2008

Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh:

RUTH EVA LINDA DAMANIK NIM 061000226

Telah Diuji dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Skripsi Pada Tanggal 14 Januari 2009 dan Dinyatakan

Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima

Tim Penguji

Ketua Penguji Penguji I

dr. Yusniwarti Yusad, MSi Drs. Abdul Jalil Amri Arma, MKes

NIP: 131698717 NIP: 131964121

Penguji II Penguji III

Asfriyati, SKM, M.Kes dr. Ria Masniari Lubis, MSi

(3)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN SEWAKTU

HAMIL DI PUSKESMAS DARUSSALAM KECAMATAN MEDAN PETISAH

TAHUN 2008

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh

RUTH EVA LINDA DAMANIK NIM 061000226

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(4)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

ABSTRAK

Pemeliharaan kesehatan ibu hamil dapat dilakukan dengan pemeriksaan haemoglobin (Hb). Sekitar lima milyard penduduk dunia menderita anemia diperkirakan prevalensinya 30%. Anak-anak dan wanita hamil paling banyak mengalami anemia dengan perkiraan prevalensi global sekitar 43% dan 51% Permasalahan dalam penelitian ini yaitu masih rendahnya ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Darussalam untuk melakukan pemeriksaan Hb. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat deskriptif analitik. Populasi adalah Seluruh ibu hamil yang datang berkunjung ke Puskesmas Darussalam tahun 2008. Pengambilan sampel dengan Accidental Sampling yang berjumlah 52 orang. Uji yang digunakan adalah uji Exact Fisher dan Kolmogorov-smirnov.

Dari hasil analisa bivariat berdasarkan uji kolmogorov-smirnov bahwa umur 20 – 30 tahun yang pernah dan tidak pernah melakukan pemeriksaan Hb benar-benar tidak berbeda dengan umur 20 – 30 tahun yang tidak pernah melakukan pemeriksaan Hb (p=0,636), semua agama dan suku yang melakukan pemeriksaan Hb benar-benar tidak berbeda dengan semua agama dan suku yang tidak pernah melakukan pemeriksaan Hb (p=1,000), Berdasarkan uji Exact Fisher menunjukkan ada hubungan antara tingkat pendidikan dan pekerjaan dengan pemeriksaan Hb.(p=0,001), pendapatan menengah yang pernah melakukan pemeriksaan Hb benar-benar tidak berbeda dengan pendapatan menengah yang tidak pernah melakukan pemeriksaan Hb (p=0,125), pengetahuan baik yang pernah melakukan pemeriksaan Hb benar-benar berbeda dengan pengetahuan baik yang tidak pernah melakukan pemeriksaan Hb (p=0,029) dan sikap setuju yang pernah melakukan pemeriksaan Hb tidak berbeda dengan sikap setuju yang tidak pernah melakukan pemeriksaan Hb (p=0,872)

Dari hasil penelitian diharapkan lebih meningkatkan KIE Ibu hamil tentang pemeriksaan Hb melalui penyuluhan oleh petugas kesehatan dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan Ibu hamil dalam pemeriksaan Hb.

(5)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

ABSTRACT

The heath car of pregnant’s mother can be done by haemoglobin (Hb) test. It is about of world population are suffering anemia and the prevalency prediction is 30%. The childrens and the woman are the most being anemia suffer with global prevalency prediction is about 43% and 51%. The problems of this researes is still less of pregnant’s mothers who are visiting to Darusslam public health centre to do Hb test. This research is survey which is using asaracteristic of analityc descriptive. The population are all of centre in 2008. The sample was taken by accidental sampling which is 52 pregnant’s mothers. It was using Exact fisher and kolmogorov-smirnov test.

Based on bivariate analyze which was using kolmogorov-smirnov that the age between 20-30 years old who are ever or never to do Hb test is really different with the age between 20-30 year old who are never to do Hb test (p=0,636), all of religions and tribes which are doing Hb test is really different with all of religions and tribes who are never to do Hb test (p=1,000). Based on exact fisher test was shown that there is correlation between relcation level and occupation with Hb test (p=0,001), the middle incame who are ever to do Hb test is not really different with the middle income who are never to do Hb test (p=0,125), the good knowledge who are ever to do Hb test is really different with the good knowledge who are never to do Hb test (p=0,029) and the supporting action who are ever to do Hb test is not really different with the supporting action who are never to do Hb test (p=0,872).

As the suggestions in those researes are increasing KIE of pregnant’s mother about provider and it needs more research about some factors which are influencing of unsupporting pregnant’s mother in Hb test.

(6)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : RUTH EVA LINDA DAMANIK

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 14 Juni 1984

Agama : Kristen Protestan

Status Perkawinan : Belum Menikah

Jumlah bersaudara : 3 orang

Alamat : Jl. Karya Baru No.17 Medan

Riwayat Pendidikan :

1. SD Methodist I Medan : Tahun 1990 – 1996

2. SMP Putri Cahaya Medan : Tahun 1996 – 1999

3. SMU Negeri 17 Medan : Tahun 1999 – 2002

4. Akademi Kebidanan Prima Husada Medan : Tahun 2002 – 2005

(7)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan

pemurah yang menjadi tumpuan hidup dan harapan penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini dengan judul “Hubungan Karakteristik Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008. Penulisan ini salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan di Fakultas kesehatan Masyarakat Universitas

Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis secara khusus mengucapkan terimakasih kepada

Ibu dr. Yusniwarti Yusad, MSi selaku dosen pembimbing I dan Bapak Drs. Abdul Jalil Amri Arman, M.Kes selaku dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. Ibu dr. Ria

Masniari Lubis, MSi selaku dosen penguji I serta Ibu Asfriyati, SKM, M.Kes selaku

dosen penguji II yang telah bersedia menguji dan memberi masukan dan saran kepada

penulis.

Selanjutnya penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu dr. Ria Masniari Lubis, MSi selaku Dekan Fakultas kesehatan Masyarakat

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak DR. R. Kintoko Rochadi selaku Dosen Penasehat Akademik (PA) yang

telah membimbing penulis selama proses perkuliahan di FKM USU.

3. Seluruh dosen dan staf serta seluruh Civitas Akademika FKM USU yang telah

(8)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

4. Ibu dr. Hj. Rima Yanti selaku Kepala Puskesmas Darussalam yang telah

memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian ini.

5. Ibu Mida Simangunsong selaku Kepala Puskesmas Pembantu Desa Siborna dan

staff Puskesmas (K’Rista, K’Ros dan K’Gloria) yang telah memberi semangat

dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Ayahanda O. Damanik dan Ibunda H. N. Saragih yang telah banyak memberi

dukungan secara moril dan material selama penulis melakukan perkuliahan di

FKM USU dan abangda Antoni Damanik serta Adinda Dolihar Damanik.

7. Sahabat-sahabat terbaikku (K’Melda, K’Sugi, Resmi, K’Saurma, Siska,

Marwik) dan anak kost melati II untuk doa, semangat dan segalanya yang

diberikan dalam penyelesaian skripsi ini dan teman-teman peminatan

Kependudukan dan Kesehatan Reproduksi ekstension stambuk 2006.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih belum sempurna. Untuk

ini penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua

pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita

semua.

Medan, Januari 2009

Penulis

(9)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ... i

ABSTRAK ... ii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Haemoglobin ... 6

2.1.1. Defenisi Haemoglobin ... 6

2.1.2. Manfaat Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil ... 7

2.1.3. Akibat Kurangnya Kadar Haemoglobin Pada Ibu Hamil ... 7

2.1.4. Jenis Haemoglobin... 7

2.1.5. Waktu Pemeriksaan Haemoglobin Pada Ibu Hamil ... 8

2.1.6. Bahan dan Cara Pemeriksaan Haemoglobin ... 8

2.2. Anemia ... 9

2.2.1. Defenisi Anemia ... 9

2.2.2. Kriteria Anemia ... 10

2.2.3. Klasifikasi Anemia ... 10

2.2.4. Mekanisme Terjadinya Anemia ... 10

2.2.5. Tanda-Tanda Anemia ... 11

2.2.6. Faktor-faktor yang mempengaruhi anemia pada Ibu Hamil .. 12

2.2.6. Pencegahan dan Pengobatan ... 14

2.2.6.1. Pencegahan ... 14

2.2.6.2. Pengobatan ... 15

2.3. Protap Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Puskesmas Darussalam ... 16

2.4. Pengetahuan, Sikap dan Tindakan ... 16

(10)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian ... 22

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 22

3.2.1. Lokasi Penelitian ... 22

BAB IV. HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Puskesmas Darussalam ... 26

4.3.1. Hubungan Karakteristik Ibu Hamil dengan Pemeriksaan Haemoglobin di Puskesmas Darussalam ... 32

4.3.2. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil dengan Pemeriksaan Haemoglobin di Puskesmas Darussalam ... 37

4.3.3. Hubungan Sikap Ibu Hamil dengan Pemeriksaan Haemoglobin di Puskesmas Darussalam ... 38

BAB 5. PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Ibu Hamil dengan Pemeriksaan Haemoglobin ... 40

5.2. Pengetahuan Ibu Hamil dengan Pemeriksaan Haemoglobin ... 42

5.3. Sikap Ibu Hamil dengan Pemeriksaan Haemoglobin ... 43

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ... 45

(11)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Penduduk Menurut Kelompok Umur di Wilayah Kerja

Puskesmas Darussalam Tahun 2007... 25

Tabel 4.2. Penduduk Menurut Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas

Darussalam Tahun 2007 ... 26

Tabel 4.3. Penduduk Menurut Kelompok Agama di Wilayah Kerja

Puskesmas Darussalam Tahun 2007... 26

Tabel 4.4. Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Karakteristik

di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008 ... 27

Tabel 4.5. Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Pengetahuan

di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008 ... 28 28

Tabel 4.6. Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Sikap di Puskesmas

Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008 ... 29

Tabel 4.7. Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Tindakan di Puskesmas

Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008 ... 29

Tabel 4.8. Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Pemeriksaan

Haemoglobin di Puskesmas Darussalam Tahun 2008 ... 30

Tabel 4.9. Hubungan Agama yang Dianut Ibu Hamil dengan

Pemeriksaan Haemoglobin di Puskesmas Darussalam Tahun 2008 ... 31

Tabel 4.10. Hubungan Suku dengan Pemeriksaan Haemoglobin

di Puskesmas Darussalam Tahun 2008 ... 32

Tabel 4.11. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Pemeriksaan

Haemoglobin di Puskesmas Darussalam Tahun 2008 ... 33

Tabel 4.12. Hubungan Pekerjaan dengan Pemeriksaan Haemoglobin

di Puskesmas Darussalam Tahun 2008 ... 33

Tabel 4.13. Hubungan Pendapatan dengan Pemeriksaan Haemoglobin

(12)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Tabel 4.14. Hubungan Pengetahuan dengan Pemeriksaan Haemoglobin

di Puskesmas Darussalam Tahun 2008 ... 35

Tabel 4.15. Hubungan Sikap dengan Pemeriksaan Haemoglobin

(13)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Kesehatan dan kesejahteraan ibu merupakan unsur utama dalam menentukan

kualitas sumber daya manusia yang akan datang. Peningkatan derajat kesehatan dan

kesejahteraan ibu menjadi salah satu prioritas utama dalam pembangunan kesehatan

(Depkes, 1999).

Salah satu strategi Pembangunan Kesehatan Nasional untuk mewujudkan

”Indonesia sehat 2010” adalah menerapkan pembangunan nasional berwawasan

kesehatan yang berarti bangsa Indonesia hidup dalam lingkungan yang sehat,

berprilaku hidup bersih dan sehat serta mampu menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu secara adil dan merata sehingga memiliki derajat kesehatan yang

setinggi-tingginya. Derajat kesehatan yang optimal dicapai dengan pemeliharaan

kesehatan sedini mungkin mulai dari janin (ibu hamil) hingga melahirkan (Wasnidar,

2007).

Pemeliharaan kesehatan ibu hamil dapat dilakukan dengan pemeriksaan

haemoglobin (Hb). Nilai hemoglobin yang rendah berhubungan dengan masalah

klinis seperti anemia. Anemia adalah kondisi dengan kadar hemoglobin dalam darah

kurang dari 12gr%. Sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan

kadar hemoglobin dibawah 11gr% pada trimester I dan trimester III atau kadar

<10,5gr% pada trimester II (Prawiroharjo dan Winkjoastro, 1999).

Anemia pada saat kehamilan dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada

(14)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

kematian pada ibu. Kematian ibu berhubungaan dengan kehamilan, persalinan dan

masa nifas. Resiko komplikasi kehamilan pada ibu hamil diperkirakan 15-20%,

belum semuanya terdeteksi secara dini sedangkan yang terdeteksi belum semuanya

ditangani secara tepat waktu dan memadai (Wulandari, 1998).

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih jauh lebih tinggi dibandingkan

dengan negara-negara tetangga ASEAN yaitu pada tahun 1994 AKI di Vietnam 120,

Brunei 60, Malaysia 59, Thailand 50 dan Singapura hanya 10 per 100.000 kelahiran

hidup (Depkes, 1994). Menurut SKRT tahun 2001 AKI di Indonesia adalah sebesar

343 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan menirut Survei Demografi dan

Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002/2003 AKI turun menjadi 307, tahun 2005

AKI turun menjadi 262 dan tahun 2006 AKI turun menjadi 253 per 100.000 kelahiran

hidup (Depkes, 2007).

Berdasarkan Profil Kesehatan Propinsi Sumatera Utara tahun 2006 angka

kematian ibu di Sumatera Utara 4 (empat) tahun terakhir secara berturut-turut adalah

tahun 2002 terdapat 360 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 2003 terdapat 345 per

100.000 kelahiran hidup, tahun 2004 terdapat 330 per 100.000 kelahiran hidup dan

tahun 2005 terdapat 335 per 100.000 kelahiran hidup (Dinkes Propinsi Sumut, 2006).

Data WHO menyebutkan dari sekitar lima milyard penduduk dunia menderita

anemia diperkirakan prevalensinya 30%. Anak-anak dan wanita hamil paling banyak

mengalami anemia dengan perkiraan prevalensi global sekitar 43% dan 51%

(Arisman, 1995). Wanita hamil mengalami peningkatan plasma darah sampai 30%,

(15)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

dimulai sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan

antara 32 dan 36 minggu (Prawiroharjo dan Winkjoastro, 1999).

Menurut Ikatan Bidan Indonesia (2000) untuk mendeteksi anemia pada

kehamilan dilakukan pemeriksaan kadar Hb ibu hamil. Pemeriksaan dilakukan

pertama sebelum minggu ke 12 dalam kehamilan dan minggu ke 28. Bila kadar Hb

<11gr% pada kehamilan dinyatakan anemia dan harus diberi suplemen tablet zat besi

secara teratur 1 tablet/hari selama 90 hari.

Pemeriksaan kadar hemoglobin yang dianjurkan dilakukan pada trimester

pertama dan ketiga kehamilan, sering hanya dapat dilaksanakan pada trimester ketiga

karena kebanyakan ibu hamil baru memeriksakan kehamilannya pada trimester kedua

kehamilan. Sehingga pemeriksaan Hb pada kehamilan tidak berjalan dengan

seharusnya (Ikatan Bidan Indonesia, 2000).

Profil Kesehatan Kota Medan tahun 2004-2006 ditunjukan oleh Angka

Kematian Ibu menurun yaitu tahun 2004 sebanyak 162, tahun 2005 sebanyak 120 dan

tahun 2006 sebanyak 110 per 100.000 kelahiran hidup (Dinkes Kota Medan, 2007).

Sementara di Puskesmas Darusalam tahun 2007 berdasarkan survey awal

kunjungan ibu hamil didapat sebanyak 456 orang. Ibu hamil yang melakukan

pemeriksaan hemoglobin sewaktu hamil pada tahun 2007 sebanyak 235 orang

(51,5%) dengan tiga kriteria yaitu Hb < 8gr% sebanyak 6 orang (1,32%), Hb

8-10gr% sebanyak 101 orang (22,14%), Hb 10-12gr% sebanyak 128 orang (28,07%).

Berdasarkan rendahnya ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Darussalam

(16)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Hubungan karakteristik, pengetahuan, dan sikap ibu hamil dengan pemeriksaan

hemoglobin sewaktu hamil di Puskesmas Darusalam tahun 2008.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan rendahnya ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Darussalam

untuk melakukan pemeriksaan hemoglobin, maka dilakukan penelitian tentang

Hubungan karakteristik, pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan pemeriksaan

hemoglobin sewaktu hamil di Puskesmas Darusalam tahun 2008.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan karakteristik, pengetahuan dan sikap ibu hamil

dengan pemeriksaan hemoglobin sewaktu hamil di Puskesmas Darusalam tahun

2008.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui karakteristik ibu hamil (umur, pendidikan, pekerjaan,

agama, suku dan penghasilan) di Puskesmas Darusalam tahun 2008.

2. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil dengan pemeriksaan

haemoglobin sewaktu hamil di Puskesmas Darusalam tahun 2008.

3. Untuk mengetahui hubungan Sikap ibu hamil dengan pemeriksaan

(17)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

1.4. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan bagi pihak Puskesmas Darussalam untuk melakukan

penyuluhan terhadap ibu hamil tentang manfaat pemeriksaan hemoglobin.

2. Diketahuinya pola pikir ibu hamil tentang pemeriksaan hemoglobin sebagai

(18)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Haemoglobin

2.1.1. Defenisi Haemoglobin

Pusat molekul terdapat cincin heterosiklik yang dikenal dengan porfirin yang

menahan satu atom besi, atom besi ini merupakan situs ikatan oksigen. Porfirin yang

mengandung besi disebut haem. Nama haemoglobin merupakan gabungan dari haem

dan globin, globin sebagai istilah generik untuk protein globular. Haemoglobin

adalah suatu bahan dalam sitoplasma sel darah merah merupakan senyawa protein

yang terdiri dari hema dan globin. Hema terdiri dari 4 struktur pyrole dengan atom fe

ditengahnya. Sedangkan globin terdiri dari 2 pasang polypeptide (Muraya, dkk.,

2003).

Menurut Manuaba (2001), Haemoglobin adalah molekul protein pada sel

darah merah yang berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru-paru ke

seluruh tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru.

Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna

merah. Fungsi dari haemoglobin adalah pengangkutan O2 dari organ respirasi

kejaringan perifer dan pengangkutan CO2, berbagai proton dari jaringan perifer ke

organ respirasi untuk selanjutnya diekresikan keluar. Haemoglobin dibentuk didalam

(19)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Kegagalan pembentukan hemoglobin dapat disebabkan kekurangan protein dalam

makanan.

2.1.2. Manfaat Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil

Menurut Wasnidar (2007), manfaat dilakukan pemeriksaan haemoglobin

pada ibu hamil yaitu:

1. Mencegah terjadinya anemia dalam kehamilan.

2. Mencegah terjadinya berat badan lahir rendah (BBLR).

3. Memenuhi cadangan zat besi yang kurang.

2.1.3. Akibat Kurangnya Kadar Haemoglobin Pada Ibu Hamil

Menurut Prawirohardjo dan Winkjosastro (1999), kurangnya kadar

haemoglobin dalam kehamilan dapat menyebabkan terjadinya:

1. Abortus.

2. Partus imatur/ prematur.

3. Kelainan kongenital.

4. Pendarahan antepartum.

5. Gangguan pertumbuhan janin dalam rahim.

6. Menurunnya kecerdasan setelah bayi dilahirkan.

7. Kematian perinatal

2.1.4. Jenis Haemoglobin

Ada tiga jenis haemoglobin yaitu:

a. Hb A merupakan kebanyakan dari haemoglobin orang dewasa mempunyai rantai

(20)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

b. Hb A2 merupakan minoritas haemoglobin pada orang dewasa, mempunyai rantai

globin 2α dan 2γ

c. Hb F merupakan hemoglobin fetal yang mempunyai rantai globin 2ά dan 2γ saat

bayi lahir 2/3nya adalah jenis haemoglobinnya adalah Hb F dan 1/3nya adalah

HbA. Menjelang usia 5 tahun menjadi Hb A >95%, Hb A2 <3,5% dan Hb F

<1,5% (Wasnidar, 2007).

2.1.5. Waktu Pemeriksaan Haemoglobin Pada Ibu Hamil

Pemeriksaan haemoglobin dapat dilakukan dengan menggunakan cara sahli

dan sianmethemoglobin, dilakukan 2 kali selama kehamilan yaitu trimester I (umur

kehamilan sebelum 12 minggu) dan trimester III (umur kehamilan 28 sampai 36

minggu). Hasil pemeriksaan hemoglobin dapat digolongkan sebagai berikut: (1) Hb

11gr%: Tidak anemia; (2) Hb 9-10gr%: Anemia ringan; (3) Hb 7-8gr%: Anemia

sedang; (4) Hb < 7 gr%: Anemia berat (Manuaba, 2001).

2.1.6. Bahan dan Cara pemeriksaan Haemoglobin

Di laboratorium kadar haemoglobin dapat ditentukan dalam berbagai cara

diantaranya dengan cara kalorimetrik seperti cara sianmethemoglobin dan sahli.

Prosedur pemeriksaan dengan sahli sebagai berikut :

1. Bahan yang dibutuhkan adalah HCl (0,1 N), Aquades,pipet hemoglobin, alat

sahli, pipet pastur, pengaduk. Dengan prosedur kerja pertama masukkan HCL

0,1 N kedalam tabung sahli sampai angka 2.

2. Bersihkan ujung jari yang akan diambil darahnya dengan larutan disinfektan

(21)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

alat lain, isap dengan pipet Hb sampai melewati batas, bersihkan ujung pipet

kemudian teteskan darah sampai ketanda batas dengan cara menggeserkan

ujung pipet kekertas saring/ kertas tisu.

3. Masukkan pipet yang berisi darah kedalam tabung hemoglobin sampai ujung

pipet menempel pada dasar tabung, kemudian tiup pelan-pelan. Selanjutnya

campurkan sampai rata dan diamkan selama kurang lebih 10 menit. Dan

terakhir masukkan kedalam alat pembanding, encerkan dengan cairan aquades

tetes demi tetes sampai warna larutan ( setelah diaduk sampai homogen) sama

dengan warna gelas dari alat pembanding. Bila sudah sama, baca kadar Hb

pada skala tabung (Gandasoebrata, R., 2003).

2.2. Anemia

2.2.1. Defenisi Anemia

Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin menurun sehingga

akan mengalami hipoksia sebagai akibat kemampuan kapasitas pengangkutan oksigen

dari dalam darah berkurang ( Dorlan, 1996).

Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah (eritrosit)

dalam sirkulasi darah atau massa hemoglobin tidak mampu memenuhi fungsinya

sebagai pembawa oksigen keseluruh jaringan (Wasnidar, 2007).

Anemia adalah istilah yang digunakan pada keadaan menurunnya kadar

hemoglobin kurang dari 12 gr% darah pada wanita tidak hamil dan hemoglobin

(22)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

yang terdapat dalam bentuk larutan dalam sel darah merah yang fungsi utamanya

adalah mengangkut oksigen ke semua bagian tubuh. (Nuritjojo, H.K., 1999).

2.2.2. Kriteria Anemia

Menurut WHO (1972), Anemia wanita hamil ditetapkan dalam 3 kategori

yaitu: Normal lebih dari 11 gr% , anemia ringan 8-11 gr%, anemia berat kurang dari

8 gr%.

2.2.3. Klasifiikasi anemia

Secara morfologis anemia dapat diklisifikasikan menurut ukuran sel dalam

hemoglobin sebagai berikut:

a. Anemia Mikrositik

Anemia karena mengecilnya bentuk atau ukuran sel darah merah, termasuk:

1) anemia defisiensi zat besi; 2) penyakit talasemia dan penyakit sickle cell

desease; 3) metabolisme zat besi tidak normal; 4) akibat keracunan; 5) penyakit

menahun.

b. Anemia Normositik

Bentuk dari sel darah merah tiadak berubah, termasuk 1) perdarahan akut; 2)

penyakit pembekuan darah; 3) anemia aplastik; 4) penyakit kronik.

(23)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Anemia karena bertambahnya bentuk atau ukuran sel darah merah dan jumlah

hemoglobin juga bertambah, termasuk 1) defisiensi asam folat; 2) defisiensi

vitamin B12 (Mansjoer, S., 1998). 2.2.4. Mekanisme Terjadinya Anemia

Pada kehamilan volume darah bertambah banyak pada waktu kehamilan yang

lazim disebut hydremia atau hipervolemia. Volume darah ibu bertambah lebih kurang

50% yang menyebabkan konsentrasi sel darah merah mengalami penurunan. Keadaan

ini tidak normal bila konsentrasi turun terlalu rendah yang menyebabkan hemoglobin

sampai < 11 gr%. Meningkatnya volume darah berarti meningkat pula jumlah zat

besi yang dibutuhkan untuk memproduksi sel-sel darah merah sehingga tubuh dapat

menormalkan konsentrasi hemoglobin (Prawiroharjo dan Winkjoastro, 1999).

Pada kehamilan fetus menggunakan sel darah ibu untuk pertumbuhan dan

perkembangan terutama pada tiga bulan terakhir kehamilan. Bila ibu telah

mempunyai cadangan zat besi dalam sumsum tulang belakang sebelum hamil maka

pada waktu kehamilan dapat dipergunakan untuk kebutuhan bayinya. Akan tetapi bila

pembentukan sel-sel darah kurang dibandingkan dengan bertumbuhnya plasma

sehingga terjadi pengenceran darah yang menyebabkan konsentrasi atau kadar

hemoglobin tidak mencapai normal dan akan terjadi anemia (Arisman, M. B., 1998).

2.2.5. Tanda-Tanda Anemia

Tanda dan gejala anemia pada umumnya seperti:

a. Nafsu makan turun atau anoreksia.

(24)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

c. Pusing, lelah.

d. Sakit kepala.

e. Mual dan muntah.

f. Konsentrasi hilang.

g. Nafas pendek.

h. Mata berkunang kunang ( Varney, 2002).

2.2.6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Anemia Pada Ibu Hamil

a. Umur

Umur reproduksi yang optimal bagi ibu hamil adalah antara umur 20 – 35

tahun. Apabila di bawah 20 tahun, maka meningkatkan resiko kehamilan dan

persalinan karena pada usia muda organ-organ reproduksi wanita belum sempurna

secara keseluruhan dan perkembangan kejiwaannya pun belum siap dalam menerima

kehamilan.

Ibu yang berumur kurang dari 20 tahun rahim dan bagian lainnya belum siap

untuk terjadi kehamilan dan adanya kecendrungan kurang perhatian terhadap

kehamilannya. Ibu berumur > 35 tahun rahim dan bagian tubuh lainnya sudah siap

menerima kehamilan dan diharapkan lebih memperhatikan kehamilannya karena

lebih banyak pengetahuan dan pengalaman yang telah diperoleh tentang kehamilan

(25)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Menurut Hall dan Dornan (1990) mengatakan bahwa ada hubungan antara

umur dengan pemilihan pelayanan kesehatan. Semakin dewasa maka lebih mengerti

akan pilihan pemanfaatan pelayanan kesehatan karena berhubungan dengan pola

pikir.

b. Pendidikan

Wanita yang berpendidikan lebih rendah atau tidak berpendidikan biasanya

mempunyai anak lebih banyak dibandingkan yang berpendidikan lebih tinggi.

Mereka yang berpendidikan rendah umumnya tidak dapat atau sulit diajak memahami

dampak negatif dari mempunyai banyak anak.

Menurut Aman (1997) mengatakan bahwa tingkat pendidikan merupakan

faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam kesehatan yang selanjutnya

akan berdampak pada derajat kesehatan. Demikian juga pendapat Muzaham (1995)

mengemukakan bahwa orang yang tidak berpendidikan atau golongan rendah kurang

memanfaatkan pelayanan kesehatan yang tersedia.

c. Pendapatan

Menurut Lapau (1997) mengatakan bahwa status ekonomi masyarakat seperti

pendapatan mempengaruhi pola pemanfaatan pelayanan kesehatan. Demikian juga

dengan pendapat Alkatiri (1997) mengemukakan bahwa golongan menengah dengan

pendapatan yang lebih memadai akan cenderung berprilaku sebagai pengguna yang

lebih selektif sedangkan golongan ekonomi lemah dengan kondisi kehidupan yang

(26)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Adersen yang dikutip oleh Notoatmojo (2003) mengatakan bahwa komponen

pendapatan masuk dalam komponen predisposing. Komponen ini digunakan untuk

menggambarkan fakta, bahwa individu mempunyai kecenderungan yang

berbeda-beda untuk menggunakan pelayanan kesehatan.

Menurut Ulina (2004) dalam penelitiannya di Kelurahan Tanjung Jati

Kecamatan Binjai hasil cakupan kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan

antenatal yaitu K1 (81%) dan K4 (66,7%) Dari hasil cakupan tersebut terlihat relatif

tinggi drop out antara K1 dan K4 yaitu sebesar 14,3%. Rendahnya pencapaian

cakupan K4 ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti ibu hamil merasa kurang

membutuhkan pelayanan antenatal karena beranggapan dirinya sehat, pendidikan ibu

yang rendah, kurangnya pengetahuan ibu hamil akan pentingnya perawatan dan

pemerikasaan Hb pada masa kehamilan secara berkala.

Pendapatan keluarga adalah seluruh penghasilan keluarga termasuk

penghasilan pokok dan sampingan dibagi jumlah tanggungan keluarga

(pendapatan/perkapita). Pendapatan sesuai dengan Upah Minimum Rata-Rata di

Medan tahun 2008 adalah Rp.918.000,- (www.regionalinvesment.com).

d. Pekerjaan

Wanita hamil yang bekerja kurang memiliki waktu untuk memeriksakan

kehamilannya seperti melakukan pemeriksaan Haemoglobin. Berdasarkan penelitian

Ihram (2007) mengatakan bahwa ibu hamil yang bekerja tidak memanfaatkan

Antenatal Care sebesar 97,2% (69 orang).

(27)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009 2.2.7.1 Pencegahan

Empat pendekatan dasar untuk mencegah anemia adalah:

1. Pemberian suplemen tablet zat besi.

2. Pendidikan dan langkah-langkah yang berhubungan dengan peningkatan

masukan zat besi melalui makanan.

3. Pencegahan infeksi.

4. Memperkaya makanan pokok dengan zat besi.

Pada ibu hamil dengan frekwensi kehamilan yang tinggi sebaiknya setiap

wanita hamil diberi Sulfas Ferosus 1 tablet sehari selain itu wanita hamil perlu diberi

nasehat untuk:

1. Mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi yang berasal dari

nabati: kacang-kacangan, sayuran hijau, buah-buahan segar dan nasi.

Sedangkan zat besi yang bersumber dari hewani yaitu hati, daging sapi, ikan,

susu sapi.

2. Mengkonsumsi makanan yang mengandung asam folat seperti arcis, brokoli,

daging dan susu. Karena pada wanita hamil anemia sering disebabkan oleh

defisiensi kedua zat gizi tersebut.

3. Mengkonsumsi makanan yang tinggi kadar vitamin C nya seperti buah-bahan

yang segar dapat mempermudah penyerapan zat besi.

4. Menghindari minum teh atau kopi sebelum dan selesai makan terutama makan

maknan utama zat besi karena teh dan kopi mengandung senyawa Tania yang

(28)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

5. Menghindari senyawa Edta (yang biasanya digunakan sebagai pengawet

makanan) dengan memeriksa label makanan.

6. Mengkonsumsi beragam makanan untuk meningkatkan ketersediaan zat besi

(Wasnidar, 2007).

2.2.7.2. Pengobatan

Oleh karena pada trimester II dan trimester III wanita hamil memerlukan zat

besi dalam jumlah banyak yang tidak didapat dari makanan saja untuk itu perlu

mendapat suplemen besi mencapai 1000 mg selama kehamilan (Prawiroharjo dan

Winkjoastro, 1999) .

Apabila wanita hamil menderita anemia defisiensi besi dengan kadar

hemoglobin kurang 10 gr% dapat ditambah 600-1000 mg/hari zat besi seperti Sulfas

Ferosus atau Glukonas Ferosus. Terapi oral diberikan terus-menerus selama 3 bulan

(Prawiroharjo dan Winkjoastro, 1999).

Tranfusi darah sebagai pengobatan anemia dalam kehamilan jarang diberikan

walaupun Hbnya kurang dari 6 gr%. Pada wanita hamil pemberian asam folat (500ug)

dan zat besi (120mg) akan bermanfaat karena anemia pada kehamilan biasanya

diakibatkan oleh defisiensi zat besi tersebut. Tablet kombinasi yang cocok

mengandung 250 folat dan 60 mg zat besi dimakan 2 kali sehari (Prawiroharjo dan

Winkjoastro, 1999).

2.3. Protap Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Puskesmas Darussalam

1. Pasien datang ambil karcis diloket

(29)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

a. Anamnesa

b. Pemeriksaan Fisik/ pencatatan seperti timbang berat badan, ukur berat

badan, palpasi dan penyuluhan yang meliputi pemeriksaan laboratorium

c. Pemeriksaan bidan

d. Ambil obat

e. Pasien pulang

2.4. Pengetahuan, Sikap dan Tidakan 2.4.1. Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan adalah hasil penginderaan

manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya

(mata, hidung, telinga dan sebagainya). Pengetahuan seseorang terhadap objek

mempunyai insentitas atau tingkat yang berbeda-beda. Secara garis besarnya dibagi

dalam 6 tingkat pengetahuan yaitu:

1. Tahu (know)

Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada

sebelumnya setelah mengamati sesuatu.

2. Memahami (comprehension)

Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekedar

dapat menyebutkan tetapi orang tersebut harus dapat menginterprestasikan secara

benar tentang objek yang diketahuinya tersebut.

(30)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud

dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada

situasi yang lain.

4. Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan atau memisahkan,

kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang terdapat dalam

suatu masalah atau objek yang diketahui.

5. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau

meletakkan dalam satu hubungan yang logis dati komponen-komponen

pengetahuan yang dimiliki.

6. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu objek tertentu.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan secara langsung (wawancara) atau melalui pertanyaan-pertanyaan-pertanyaan-pertanyaan tertulis

atau angket (Notoatmodjo, 2003).

(31)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Menurut Thurstone, sikap adalah suatu tingkat, baik yang bersifat positif

maupun negative dalam hubungannya dengan objek-objek psikologis (Hudaniah,

2003)

Azwar (2000) menyatakan bahwa sikap merupakan suatu pola prilaku,

tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi

sosial. Sedangkan Secord dan Backman (1964) yang dikutip Azwar (2000)

menyatakan bahwa sikap adalah keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi),

pemikiran (kognisi) dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu

aspek di lingkungan sekitarnya.

Dari pendapat beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan baha sikap merupakan

reaksi atau respon tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap

bukan hanya terbatas pada segi afek saja, melainkan juga mencakup kognisi dan

konasi meskipun tertutup (predisposisi).

Notoatmodjo (2003), menjelaskan bahwa sikap terdiri dari 3 komponen pokok

yaitu:

1. Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek.

2. kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek.

(32)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total

attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini pengetahuan berfikir, keyakinan dan

emosi memegang peranan penting (Notoatmodjo, 2003).

Adapun fungsi sikap, yaitu:

a. Sebagai alat untuk menyesuaikan diri. Sikap merupakan sesuatu yang dapat

diadopsi oleh semua orang.

b. Alat ukur mengukur tingkah laku. Pada orang dewasa hingga lanjut usia, terdapat

adanya pertimbangan antara adanya stimulus dan reaksi. Secara sadar akan ada

proses untuk menilai stimulus-stimulus tersebut. Hal ini erat kaitanya dengan

cita-cita seseorang, tujuan hidup, peraturan-peraturan kesusilaan yang ada dalam

masyarakat, keinginan-keinginan yang ada pada diri orang tersebut.

c. Sebagai alat pengatur pengalaman. Pengalaman yang berasal dari luar diri

seseorang akan diterima secara aktif oleh orang tersebut artinya, seseorang akan

memilih mana yang perlu atau yang tidak perlu untuk dilayani. Jadi semua

pengalaman akan diberi penilaian, lalu dipilih.

d. Alat ukur untuk menyatakan kepribadian. Sikap dan pribadi merupakan satu

kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, dengan melihat

sikap-sikap pada seseorang, sedikit banyaknya orang bias mengetahui pribadi orang

tersebut.

(33)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

1. Faktor internal, yaitu faktor yang terdapat dalam pribadi manusiaitu sendiri.

Faktor ini berupa daya pilih seseorang untuk menerima atau menolak

pengaruh-pengaruh yang datang dari luar.

2. Faktor eksternal, yaitu factor yang terdapat dari luar pribadi manusia. Faktor ini

berupa interaksi sosial di luar kelompok. Misalnya: interaksi antara manusia

dalam bentuk kebudayaan yang sampai kepada individu melalui surat kabar,

radio, televisi, majalah, dan lain sebagainya.

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menanyakan bagaimana pendapat

atau pertanyaan responden terhadap suatu objek (Notoatmodjo, 2003).

2.4.3. Tindakan

Tindakan adalah aturan yang dilakukan, melakukan atau mengadakan

aturan-aturan untuk mengatasi sesuatu atau perbuatan. (Notoatmodjo, 2003).

Tingkat-tingkat tindakan atau praktek ada empat yaitu:

a. Persepsi (perception)

Mengenal dan memiliki berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan

diambil adalah praktek tingkat pertama.

b. Respon terpimpin (guided response)

Dapat melakukan sesuatu dengan urutan yang benar sesuai dengan contoh adalah

indikator praktek tingkat kedua.

(34)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis

atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia telah mencapai praktek

tingkat tiga.

d. Adaptasi (adaptation)

Suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik artinya tindakan

itu telah dimodifikasinya tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut.

(Notoatmodjo,2003)

2.5. Kerangka Konsep

2.6. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka konsep penelitian, maka dapat dirumuskan hipotesis

penelitian sebagai berikut:

a. Ada hubungan karakteristik ibu hamil (umur, pendidikan, pekerjaan, agama,

suku dan penghasilan) dengan pemeriksaan Hb sewaktu hamil

b. Ada hubungan pengetahuan ibu hamil dengan pemeriksaan Hb sewaktu hamil

c. Ada hubungan sikap ibu hamil dengan pemeriksaan Hb sewaktu hamil. KARAKTERISTIK

PENGETAHUAN Pemeriksaan Hemoglobin

(35)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian survey yang bersifat deskriptif analitik.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan

Petisah.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2008 sampai Januari 2009.

3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh ibu hamil yang datang

berkunjung ke Puskesmas Darussalam tahun 2008.

3.3.2. Sampel

Pengambilan sampel dilakukan secara Accidental Sampling. Dimana sampel

adalah ibu hamil yang datang berkunjung ke Puskesmas Darussalam pada saat

penelitian dilakukan yang berjumlah 52 orang.

3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer

Data primer yang digunakan merupakan hasil wawancara dari responden yang

(36)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009 3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari Puskesmas Darussalam

berupa data demografi dan data jumlah ibu hamil yang memeriksakan haemoglobin

serta data-data yang mendukung pelaksanaan penelitian.

3.5. Defenisi Operasional

1. Karakteristik ibu adalah ciri- ciri ibu hamil seperti:

a. Umur adalah usia ibu yang dihiting menurut ulang tahun yang terakhir

b. Pendidikan adalah tingkat pendidikan formal terakhir yang pernah diikuti

ibu

c. Pekerjaan adalah jenis pekerjaan yang dilakukan ibu baik di dalam rumah

maupun di luar rumah

d. Agama adalah kepercayaan yang dianut ibu

e. Suku adalah adat istiadat budaya yang di miliki ibu

f. Penghasilan adalah besarnya penghasilan ibu dan keluarga baik dihitung

perhari maupun perbulan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

2. Pengetahuan ibu adalah apa yang diketahui ibu berdasarkan informasi dan

pengalaman yang berkaitan dengan pemeriksaan hemoglobin.

3. Sikap adalah prilaku ibu yang masih tersembunyi/ tertutup dan belum

merupakan tindakan nyata, menggunakan setuju dan tidak setuju terhadap

(37)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

4. Pemeriksaan haemoglobin dengan menggunakan alat sahli, dilakukan pada ibu

hamil yang datang memeriksakan kehamilan.

3.6. Aspek Pengukuran 3.6.1. Pengetahuan

Tingkat pengetahuan responden diukur dengan metode pemberian nilai

terhadap pertanyaan kuesioner tentang pengetahuan dari nomor 1-10. Pertanyaan

nomor 1-10 jika responden menjawab a maka di beri nilai 2, menjawab b diberi nilai

1 dan menjawab c di beri nilai 0. Nilai tertinggi dari 10 pertanyaan adalah 20, maka

tingkat pengetahuan responden tentang pemeriksaan hemoglobin (Hb) dikategorikan

dalam tiga kategori yaitu: (Pratomo dan Sudarti, 1986)

a. Baik, apabila responden mendapat nilai > 75% dari nilai tertinggi dari total

pertanyaan tentang pengetahuan yaitu nilai 15.

b. Cukup, apabila responden mendapat nilai 40-75% dari nilai tertinggi dari total

pertanyaan pengetahuan yaitu nilai 8-14.

c. Kurang, apabila responden mendapat nilai < 40% dari nilai tertinggi dari total

pertanyaan tentang pengetahuan yaitu nilai <8 .

3.6.2. Sikap

Sikap responden diukur dengan memberikan nilai pertanyaan kuesioner

tentang sikap yang diukur melalui 8 pertanyaan. Pemberian nilai dilakukan

berdasarkan pertanyaan nomor 1-4 dan 7-8 jika responden menjawab setuju diberi

(38)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

0. Pertanyaan nomor 5 dan 6 jika responden menjawab setuju diberi nilai 0, kurang

setuju diberi nilai 1 dan tidak setuju diberi nilai 2.

Skor tertinggi adalah 16 dan skor terendah adalah 0. Berdasarkan jumlah nilai

yang diperoleh responden, maka sikap responden tentang pemeriksaan hemoglobin

dikategorikan dalam 3 kategori yaitu:

a. Setuju, apabila responden mendapat nilai > 75% dari nilai tertinggi dari total

pertanyaan tentang sikap yaitu nilai 12.

b. Kurang setuju, apabila responden mendapat nilai 40-75% dari nilai tertinggi

dari total pertanyaan sikap yaitu nilai 6-12.

c. Tidak setuju, apabila responden mendapat nilai < 40% dari nilai tertinggi dari

total pertanyaan tentang sikap yaitu nilai <6.

3.6.3. Tindakan

Pengkategorian tindakan tentang pemeriksaan haemoglobin yaitu:

a. Pernah melakukan pemeriksaan haemoglobin sewaktu hamil.

b. Tidak pernah melakukan pemeriksaan haemoglobin sewaktu hamil.

3.7. Pengolahan dan Analisa Data

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputerisasi. Analisa data

dilakukan terhadap data primer dengan menggunakan perhitungan statistik (Exact

(39)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

BAB IV

HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Puskesmas Darussalam 4.1.1. Geografis

Puskesmas Darussalam merupakan salah satu puskesmas yang menjadi pusat

pembangunan, pembinaan dan pelayanan kesehatan. Puskesmas ini melayani

kesehatan masyarakat di 2 (dua) kelurahan yaitu Kelurahan Sei Putih Barat dan Sei

Sikambing. Puskesmas ini mulai dibangun sejak tahun 1965 dan diresmikan oleh

KDH Sumatera utara yaitu Bapak Marah Malim.

Puskesmas Darussalam terletak di Jalan Darussalam No. 40 Kelurahan Sei

Sikambing D Kecamatan Petisah Kotamadya Medan dengan batas-batas wilayah

sebagai berikut :

a. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Petisah Hulu

b. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Babura Sunggal

c. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kelurahan Sei Sikambing D

d. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Sei Agul

Luas wilayah kerja Puskesmas Darussalam 176,98 Ha terdiri dari 2 (dua)

kelurahan, 23 lingkungan dengan jumlah penduduk 24.046 jiwa dan kepadatan

penduduk 6,84%. Luas bangunan Puskesmas Darussalam 831,5 m2 dengan luas

(40)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009 4.1.2. Demografis

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Darussalam sekitar 24.046 jiwa

dan terdiri dari 4.283 KK dengan 23 lingkungan.

Tabel 4.1. Penduduk Menurut Kelompok Umur di Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam Tahun 2007

Sumber : Profil Puskesmas Darussalam, 2007

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa penduduk di Kelurahan Sei Putih Barat

yang paling banyak terdapat pada kelompok umur 17 – 55 tahun yaitu sebanyak

5.608 orang (46,9%) dan yang paling sedikit pada kelompok umur 0 – 6 tahun yaitu

sebanyak 1.244 orang (10,4%). Sedangkan penduduk di Kelurahan Sei Sikambing D

yang paling banyak terdapat pada kelompok umur 11 – 16 tahun yaitu sebanyak

5.399 orang (44,6%) dan yang paling sedikit pada kelompok umur ≥ 56 tahun yaitu

sebanyak 300 orang (2,5%).

No Kelompok Umur

Kelurahan

Sei Putih Barat Sei Sikambing D

f % f %

1 0 – 6 tahun 1244 10,4 2398 19,8

2 7 – 10 tahun 1592 13,3 3592 29,7

3 11 – 16 tahun 1224 10,3 5399 44,6

4 17 - 55 tahun 5608 46,9 411 3,4

5 ≥ 56 tahun 2278 19,1 300 2,5

(41)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Tabel 4.2. Penduduk Menurut Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam Tahun 2007

Sumber : Profil Puskesmas Darussalam, 2007

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa penduduk di Kelurahan Sei Putih Barat

yang paling banyak berpendidikan SD yaitu sebanyak 5.831 orang (48,8%) dan yang

paling sedikit berpendidikan Akademik/PT yaitu sebanyak 910 orang (7,6%).

Sedangkan penduduk di Kelurahan Sei Sikambing D yang paling banyak

berpendidikan SMA yaitu sebanyak 5844orang (48,3%) dan yang paling sedikit

Akademik/PT yaitu sebanyak 745 orang (6,2%).

Tabel 4.3. Penduduk Menurut Kelompok Agama di Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam Tahun 2007

No Pendidikan

Kelurahan

Sei Putih Barat Sei Sikambing D

f % f %

Sei Putih Barat Sei Sikambing D

(42)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Sumber : Profil Puskesmas Darussalam, 2007

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa penduduk di Kelurahan Sei Putih Barat

yang paling banyak adalah beragama Islam yaitu sebanyak 6.371 orang (53,3%) dan

yang paling sedikit beragama Hindu yaitu sebanyak 61 orang (0,5%). Sedangkan

penduduk di Kelurahan Sei Sikambing D yang paling banyak adalah beragama Islam

yaitu sebanyak 6.106 orang (50,5%) dan yang paling sedikit beragama Hindu yaitu

sebanyak 26 orang (0,2%).

4.2. Analisis Univariat

4.2.1. Karakteristik Ibu Hamil

Tabel 4.4. Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Karakteristik di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008

No Karakteristik Ibu Hamil f %

b. Kristen Protestan c. Kristen Khatolik

36

4. Tingkat Pendidikan :

(43)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009 5. Pekerjaan :

a. Bekerja b. Tidak Bekerja

24

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar ibu hamil terdapat pada

kelompok umur 20 – 30 tahun yaitu 36 orang (69,2%), beragama Islam yaitu 36

orang (69,2%) dan bersuku Batak yaitu 17 orang (30,8%).

Pada umumnya ibu sudah memiliki tingkat pendidikan tinggi (SMA dan

Akademik/PT) yaitu sebanyak 41 orang (78,8%). Sebagian ibu hamil tidak bekerja

yaitu sebanyak 28 orang (53,8%) dan memiliki pendapatan menengah yaitu sebanyak

33 orang (63,5%).

4.2.2. Pengetahuan Ibu Hamil

Tabel 4.5. Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Pengetahuan di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008

No Pengetahuan f %

1. Baik 35 67,3

2. Cukup 11 21,2

3. Kurang 6 11,5

(44)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 52 ibu hamil terdapat yang paling

banyak berpengetahuan baik yaitu sebanyak 35 orang (67,3%) dan yang paling

sedikit adalah berpengetahuan kurang yaitu 6 orang (11,5%).

4.2.3. Sikap Ibu Hamil

Tabel 4.6. Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Sikap di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008

No Sikap f %

1. Setuju 34 65,4

2. Kurang Setuju 13 25,0

3. Tidak Setuju 5 9,6

Total 52 100,0

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 52 ibu hamil terdapat yang paling

banyak memiliki sikap setuju yaitu sebanyak 34 orang (65,4%) dan yang paling

sedikit memiliki sikap tidak setuju yaitu 5 orang (9,6%).

4.2.4. Tindakan Ibu Hamil

Tabel 4.7. Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Tindakan di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008

No Tindakan f %

1. Pernah 22 59,6

2. Tidak Pernah 30 40,4

Total 52 100,0

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 52 ibu hamil terdapat yang paling

(45)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

sebanyak 30 orang (40,4%) dan yang pernah melakukan pemeriksaan Hb yaitu

sebanyak 22 orang (59,6%).

4.3. Analisis Bivariat

4.3.1. Hubungan Karakteristik Ibu Hamil dengan Pemeriksaan Haemoglobin di Puskesmas Darussalam Tahun 2008

Tabel 4.8. Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Pemeriksaan Haemoglobin di Puskesmas Darussalam Tahun 2008

No Umur

Pemeriksaan Haemoglobin

Total Pernah Tidak Pernah

f % f % f %

1 < 20 tahun 0 0 5 100,0 5 100,0

2 20 – 30 tahun 20 55,6 16 44,4 36 100,0

3 > 30 tahun 2 18,2 9 81,8 11 100,0

p = 0,636

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 5 orang ibu hamil yang berumur

<20 tahun terdapat 5 orang (100,0%) yang tidak pernah melakukan pemeriksaan

Haemoglobin dan tidak terdapat yang melakukan pemeriksaan Haemoglobin. Dan

dari 36 orang ibu hamil yang berumur 20 – 30 tahun terdapat 20 orang (55,6%) yang

pernah melakukan pemeriksaan Haemoglobin dan 16 orang (44,4%) yang tidak

pernah melakukan pemeriksaan Haemoglobin. Sedangkan dari 11 orang ibu hamil

(46)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

pemeriksaan Haemoglobin dan 9 orang (81,8%) yang tidak pernah melakukan

pemeriksaan Haemoglobin.

Dari hasil uji statistik dengan kolmogorov-smirnov menunjukkan bahwa

probabilitas lebih besar dari α (0,636 > 0,05) berarti Ho diterima. Hal ini

menunjukkan bahwa umur 20 – 30 tahun yang pernah melakukan pemeriksaan

haemoglobin benar-benar tidak berbeda dengan umur 20 – 30 tahun yang tidak

pernah melakukan pemeriksaan haemoglobin atau kedua distribusi identik.

Tabel 4.9. Hubungan Agama yang Dianut Ibu Hamil dengan Pemeriksaan Haemoglobin di Puskesmas Darussalam Tahun 2008

No Agama

Pemeriksaan Haemoglobin

Total Pernah Tidak Pernah

f % f % f %

1 Islam 15 41,7 21 58,3 36 100,0

2 Kristen Protestan 5 38,5 8 61,5 13 100,0

3 Kristen Khatolik 2 66,7 1 33,3 3 100,0

p = 1,000

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 36 orang ibu hamil beragama Islam

terdapat 15 orang (41,7%) yang pernah melakukan pemeriksaan Haemoglobin dan 21

orang (58,3%) yang tidak pernah melakukan pemeriksaan Haemoglobin. Dan dari 13

orang ibu hamil beragama Kristen Protestan terdapat 5 orang (38,5%) yang pernah

melakukan pemeriksaan Haemoglobin dan 8 orang (61,5%) yang tidak pernah

melakukan pemeriksaan Haemoglobin. Sedangkan dari 3 orang ibu hamil yang

beragama Kristen Khatolik terdapat 2 orang (66,7%) yang pernah melakukan

pemeriksaan Haemoglobin dan 1 orang (33,3%) yang tidak pernah melakukan

(47)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Dari hasil uji statistik dengan kolmogorov-smirnov menunjukkan bahwa

probabilitas lebih besar dari α (1,000 > 0,05) berarti Ho diterima. Hal ini

menunjukkan bahwa semua agama yang melakukan pemeriksaan haemoglobin

benar-benar tidak berbeda dengan semua agama yang tidak pernah melakukan pemeriksaan

haemoglobin atau kedua distribusi identik.

Tabel 4.10. Hubungan Suku dengan Pemeriksaan Haemoglobin di Puskesmas Darussalam Tahun 2008

No Suku

Pemeriksaan Haemoglobin

Total Pernah Tidak Pernah

f % f % f %

1 Jawa 8 50,0 8 50,0 16 100,0

2 Melayu 1 20,0 4 80,0 5 100,0

3 Mandailing 4 40,0 6 60,0 10 100,0

4 Minang 1 25,0 3 75,0 4 100,0

5 Batak 8 47,1 9 52,9 17 100,0

p = 1,000

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 16 orang ibu hamil bersuku Jawa

terdapat 8 orang (50,0%) yang pernah melakukan pemeriksaan Haemoglobin dan 8

orang (50,0%) yang tidak pernah melakukan pemeriksaan Haemoglobin. Dan dari 5

orang ibu hamil bersuku Melayu terdapat 1 orang (20,0%) yang pernah melakukan

pemeriksaan Haemoglobin dan 4 orang (80,0%) yang tidak pernah melakukan

pemeriksaan Haemoglobin. Dari 10 orang ibu hamil yang bersuku Mandailing

terdapat 4 orang (40,0%) yang pernah melakukan pemeriksaan Haemoglobin dan 6

(48)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

ibu hamil bersuku Minang terdapat 1 orang (25,0%) yang pernah melakukan

pemeriksaan Haemoglobin dan 3 orang (75,0%) yang tidak pernah melakukan

pemeriksaan Haemoglobin. Sedangkan dari 17 orang ibu hamil yang bersuku Batak

terdapat 8 orang (47,1%) yang pernah melakukan pemeriksaan Haemoglobin dan 9

orang (52,9%) yang tidak pernah melakukan pemeriksaan Haemoglobin.

Dari hasil uji statistik dengan kolmogorov-smirnov menunjukkan bahwa

probabilitas lebih besar dari α (1,000 > 0,05) berarti Ho diterima. Hal ini

menunjukkan bahwa semua suku yang melakukan pemeriksaan haemoglobin

benar-benar tidak berbeda dengan semua suku yang tidak pernah melakukan pemeriksaan

haemoglobin atau kedua distribusi identik.

Tabel 4.11. Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Hamil dengan Pemeriksaan Haemoglobin di Puskesmas Darussalam Tahun 2008

No Tingkat Pendidikan

Pemeriksaan Haemoglobin

Total Pernah Tidak Pernah

f % f % f %

1 Rendah 0 0 11 100,0 11 100,0

2 Tinggi 22 53,7 19 46,3 41 100,0

p = 0,001

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 11 orang ibu hamil yang

berpendidikan rendah terdapat 11 orang (100,0%) yang tidak pernah melakukan

pemeriksaan Haemoglobin dan tidak terdapat yang melakukan pemeriksaan

Haemoglobin. Dan dari 41 orang ibu hamil berpendidikan tinggi terdapat 22 orang

(53,7%) yang pernah melakukan pemeriksaan Haemoglobin dan 19 orang (46,3%)

(49)

Ruth Eva Linda Damanik : Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Dari hasil uji statistik dengan Exact Fisher menunjukkan bahwa probabilitas

lebih kecil dari α (0,001 < 0,05) berarti Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada

hubungan antara tingkat pendidikan dengan pemeriksaan haemoglobin.

Tabel 4.12. Hubungan Pekerjaan Ibu Hamil dengan Pemeriksaan Haemoglobin di Puskesmas Darussalam Tahun 2008

No Pekerjaan

Pemeriksaan Haemoglobin

Total Pernah Tidak Pernah

f % f % f %

1 Bekerja 16 66,7 8 33,3 24 100,0

2 Tidak Bekerja 6 21,4 22 78,6 28 100,0

p = 0,001

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 24 orang ibu hamil yang bekerja

terdapat 16 orang (66,7%) yang pernah melakukan pemeriksaan Haemoglobin dan 8

orang (33,3%) yang tidak pernah melakukan pemeriksaan Haemoglobin. Dan dari 28

orang ibu hamil yang tidak bekerja terdapat 6 orang (21,4%) yang pernah melakukan

pemeriksaan Haemoglobin dan 22 orang (78,6%) yang tidak pernah melakukan

pemeriksaan Haemoglobin.

Dari hasil uji statistik dengan Exact Fisher menunjukkan bahwa probabilitas lebih kecil dari α (0,001 < 0,05) berarti Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada

hubungan antara pekerjaan dengan pemeriksaan haemoglobin.

Tabel 4.13. Hubungan Pendapatan dengan Pemeriksaan Haemoglobin di Puskesmas Darussalam Tahun 2008

No Pendapatan

Pemeriksaan Haemoglobin

Total Pernah Tidak Pernah

f % f % f %

1 Rendah 1 10,0 9 90,0 10 100,0

2 Menengah 13 39,4 20 60,6 33 100,0

3 Tinggi 8 88,9 1 11,1 9 100,0

Gambar

Tabel 4.15. Hubungan Sikap dengan Pemeriksaan Haemoglobin    di Puskesmas Darussalam Tahun 2008 ...............................................
Tabel 4.1. Penduduk Menurut Kelompok Umur di Wilayah Kerja Puskesmas
Tabel 4.3.  Penduduk Menurut Kelompok Agama di Wilayah Kerja Puskesmas
Tabel 4.4.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan : Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara konsumsi protein dan zat besi dengan kadar hemoglobin pada Wanita Usia Subur (WUS) di

menyelesaikan penyusunan usulan penelitian ini yang berjudul “ HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN DENGAN KUNJUNGAN PEMERIKSAAN

Artinnya semakin tinggi asupan zat besi maka akan semakin tinggi kadar hemoglobin ibu hamil yang ditunjukkan dengan status anemia yang semakin rendah.Hasil

Dari hasil penelitian mengenai pemeriksaan kadar hemoglobin pada 30 pasien penderita tuberkulosis didapatkan rata-rata kadar hemoglobin 11,5 gr/dl, yang normal

Ekstrak daun kelor dapat meningkatkan kadar hemoglobin dan memiliki kemampuan yang sama dengan suplemen zat besi asam folat dalam mencegah anemia pada wanita

Tingkat pengetahuan wanita usia produktif yang rendah akan mempengaruhi akibat jangka panjang anemia defisiensi zat besi apabila wanita tersebut nantinya hamil, maka

Tujuan penataan gizi pada wanita hamil adalah Cukup kalori, protein, vitamin, mineral dan cairan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi ibu, janin, serta plasenta, pada makanan

JURNAL KESEHATAN TAMBUSAI 7099 15 Nugraheni et al., 2021 Indonesia Profil zat gizi mikro zat besi, zink, vitamin A dan kadar hemoglobin pada ibu hamil Meneliti profil zat