• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMRS) DI RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMRS) DI RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2016"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMRS)

DI RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2016

Martina Eka Fitriyani¹, Rohmadi², Sri Mulyono³ STIKes Mitra Husada Karanganyar

Martina.ekkaf@gmail.com¹, Rohma_di@yahoo.co.id², Srimulyonostikes@gmail.com³

ABSTRACT

Based on the preliminary survey conducted by researchers at the Hospital Management Information System in Sukoharjo District Hospital in medical records in terms of data security is still going according to theory, among others, medical records officers do not yet have their own username and password - alone. The system is not equipped with automatic logging off and the system is also not equipped with a search feature trail. This type of research is descriptive. His re- search is SIMRS data security systems. The object of the research is admin and user SIMRS of SIMRS in medical records. The research instrument used is the observation guidelines. The data collected by observation and interviews were unstructured. Data processing techniques of data collection, editing and presentation of data. Data processing descrip- tively. The results based on observations and interviews in Sukoharjo District Hospital, the hospital has not had a policy on hospital management information system. The clerk at the medical records do not have a username and password. Admin disallow access rights to users. Computers have been installed antivirus. There are no traces of search features. Backing up data is done automatically. One server computer storage space with IT space as well as data transmission using the LAN. Advice from researchers is Sukoharjo district hospitals to publish a policy on hospital management information system so that officers have guidelines in work, each user is expected to have a username and password alone - alone, the system is expected to have a search feature and a computer trail is expected to have an auto log off.

Keywords : Security Features, Hospital Management Information System Bibliography : 15 (2003-2015)

ABSTRAK

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan peneliti Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit di RSUD Kabupaten Sukoharjo di unit rekam medis dalam segi keamanan data masih belum berjalan sesuai dengan teori, antara lain petu- gas rekam medis belum memiliki username dan password sendiri – sendiri. Sistem belum dilengkapi dengan auto- matic log off dan sistem juga belum dilengkapi dengan fitur penelusuran jejak. Jenis penelitian yang digunakan adalah

Deskriptif. Subjek penelitiannya adalah sistem keamanan data SIMRS. Objek penelitian adalah admin dari SIMRS serta

(2)

petugas mempunyai pedoman dalam bekerja, setiap user diharapkan memiliki username dan password sendiri – sendiri, sistem diharapkan mempunyai fitur penelusuran jejak dan komputer diharapkan memiliki auto log off .

Kata Kunci : Fitur Keamanan, SIMRS

Kepustakaan : 15 (2003-2015) PENDAHULUAN

Fitur keamanan data komputer didefinisikan sebagai sebuah perlindungan dari sumber daya terhadap upaya perumahan dan perusakan oleh seseorang yang tanpa ijin. Fitur keamanan meliputi 6 aspek yaitu Otentikasi (keabsahan), Otorisasi (hak akses), integritas, penelusuran jejak (audit trails), pemulihan pasca bencana (disaster recovery), penyimpanan & transmisi data yang aman (secure data storage & transmission).

Berdasarkan survei pendahuluan di RSUD Kabupaten Sukoharjo, bahwa di unit rekam medis dalam segi keamanan data masih belum berjalan sesuai dengan teori, antara lain petugas rekam medis belum memiliki username dan password sendiri – sendiri. Sistem belum dilengkapi dengan automatic log off dan sistem juga belum dilengkapi dengan fitur penelusuran jejak.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik

untuk mengambil judul “Tinjauan Fitur Keamanan Data

Pada Pilar Rekam Medis Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit di RSUD Kabupaten Sukoharjo Tahun

2016”.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif, yang menggambarkan fitur keamanan data pada pilar unit rekam medis. Subyek penelitian ini adalah petugas yang bertanggung jawab menggunakan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit di unit Rekam Medis. Obyek penelitian adalah Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit di unit Rekam Medis. Instrumen penelitian menggunakan pedoman pedoman observasi, cara pengumpulan data menggunakan wawancara tidak

terstruktur dengan petugas rekam medis RSUD Kabupaten Sukoharjo dan petugas IT serta observasi terhadap pelaksanaan fitur keamanan data pada pilar unit rekam medis.

Teknik pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :

1. Pengumpulan Data (Collecting)

Yaitu cara pengumpulan data dari hasil wawancara dan hasil observasi terhadap petugas rekam medis dan petugas IT.

2. Editing

Yaitu cara pengolahan data yang dilakukan dengan cara mengoreksi data – data yang diperoleh dari hasilwawancara dan observasi pada fitur keamanan data pada pilar unit rekam medis.

3. Penyajian Data

Kegiatan memaparkan atau menyajikan hasil penelitian dalam bentuk narasi.

(Notoatmodjo, 2010)

Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan cara menggambarkan hasil penelitian mengenai fitur keamanan data pada pilar unit rekam medis Sistem Informasi Menejemen Rumah Sakit.

HASIL PENELITIAN

(3)

Di RSUD Kabupaten Sukoharjo Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) yang digunakan di unit rekam medis adalah Pilar Hospital. Jenis Software ini adalah Modular. Server database yang digunakan pada Pilar Hospital adalah Ms.SQL server. Pilar Hospital di RSUD Kabupaten Sukoharjo terdiri dari beberapa aplikasi yang berbeda tetapi tersimpan dalam satu database yang saling berkorelasi atau terintegritas. Aplikasi tersebut yaitu Pilar Pendaftaran untuk mendaftar pasien, Pilar Assembling untuk mengetahui kunjungan pasien. Selain itu Pilar Assembling juga dimanfatkan untuk pengambilan data dalam pembuatan laporan rekam medis, misal tentang laporan diagnosis penyakit terbesar. Pilaf Filing untuk mengatur distribusi dokumen rekam medis. Di RSUD Kabupaten Sukoharjo belum ada SOP yang mengatur tentang pelaksanaan dari Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS).

2. Fitur Keamanan Data Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit di Unit Rekam Medis yang ada di RSUD Kabupaten Sukoharjo berdasarkan fitur Otentikasi, Otorisasi, Integritas, Penelusuran Jejak, Pemulihan Pasca Bencana dan Penyimpanan & Transmisi Data yang Aman.

a. Otentikasi

Otentikasi yang digunakan berupa username dan password untuk mengakses sistem. Username dan password telah ditentukan oleh pihak admin dan user tidak dapat merubah username dan password tersebut. Username dan password dimiliki oleh masing – masing unit rekam medis. Sistem juga memiliki menu peringatan apabila user salah memasukkan username dan password. Sistem informasi ini belum bisa menonaktifkan username dan password secara otomatis apabila user tidak mempergunakannya dalam waktu tertentu, sehingga kemungkinan sistem dapat digunakan oleh pihak yang tidak berkepentingan. b. Otorisasi

Otorisasi berkaitan dengan hak akses yang dimiliki oleh masing – masing user. Batasan hak akses antara staff rekam medis dan kepala rekam medis berbeda. Misalnya di bagian pendaftaran, hanya di instal Pilar Pendaftran saja dan hanya

bisa mengakses Pilar Pendaftaran saja. Sedangkan untuk kepala rekam medis, komputer di ruang kepala rekam medis di instal aplikasi Pilar Pendaftaran dan Pilas Assembling, karena kepala rekam medis berwenang untuk mengetahui dan mengecek aktifitas yang di lakukan oleh semua petugas rekam medis. Pilar Filing hanya menjadi hak akses untuk petugas filing saja. Untuk fungsi menghapus dan mengedit, petugas hanya dapat mengedit data karena dalam sistem tersedia menu edit data. Sedangkan yang berhak menghapus data adalah admin root. Karena menghapus data hanya bisa dilakukan melalui database saja. Otorisasi dibagi menjadi 2 tingkatan, yaitu : 1) Level administrator : bagian IT yang terdisi

dari 5 petugas IT

2) Level operator : Pengguna aplikasi di masing

– masing unit rekam. c. Integritas

Untuk kelengkapan dan keakuratan informasi pada Pilar Pendaftaran terdapat pengisian identitas pasien. Identitas pasien di bagi menjadi dua yaitu yang wajib diisi dan tidak wajib diisi. Yang wajib diisi yaitu nomor RM pasien, nama pasien, alamat, jika tidak terisi maka data tersebut tidak dapat di simpan. Untuk yang tidak wajib diisi seperti nomer telepon

d. Penelusuran Jejak

Sistem di RSUD Kabupaten Sukoharjo system fitur penelusuran jejak hanya dapat diketahui dengan aplikasi yang terisntal di masing – masing unit rekam medis. Sistem belum dapat mencatat setiap aktifitas yang dilakukan ketika sistem tersebut sedang dipergunakan.

e. Pemulihan Pasca Bencana

Sistem di bagian server di lengkapi dengan uinerruptible power supply (UPS). UPS berfungsi sebagai cadangan listrik ketika aliran listrik terputus. UPS juga disebar dibeberapa lokasi di switch hub dan di titik terdekat dengan komputer client. Sistem memiliki 1 server, 1 server ready dan back up data dalam flashdisk yang berada dalam 1 tempat di ruang IT. Ketika terjadi suatu bencana, sistem belum memiliki fitur atau menu untuk merecovery kembali data tersebut.

(4)

juga mengantisipasi dengan melakukan back up data secara otomatis. Data yang di back up di komputer server tersendiri dan juga didalam flashdisk yang berada dalam satu ruang di ruang IT. Media transmisi data menggunakan Local Area Network (LAN) dan topologi yang digunakan adalah topologi star. Dengan kondisi jarak dan topologi yang digunakan, media transmisi menggunakan Local Area Network (LAN) bisa berjalan dengan baik kerena belum pernah ada hambatan saat pengiriman data.

PEMBAHASAN

1. Fitur Keamanan Data Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit di Unit Rekam Medis yang ada di RSUD Kabupaten Sukoharjo berdasarkan fitur Otentikasi, Otorisasi, Integritas, Penelusuran Jejak, Pemulihan Pasca Bencana dan Penyimpanan & Transmisi Data yang Aman.

a. Otentikasi

Otentikasi menggunakan username dan password, hal ini telah sesuai dengan metode otentikasi Something that we know (sesuatu

yang kita tahu) yang ditulis dalam buku “Rekam

Medis” (Sudra, 2013). Akan tetapi di RSUD

Kabupaten Sukoharjo username dan password hanya dimiliki oleh masing – masing unit. Seharusnya username dan password dimiliki oleh masing – masing user agar memudahkan penelusuran jejak jika terjadi penyalahgunaan atau perubahan data. Sistem di RSUD Kabupaten Sukoharjo belum dilengkapi dengan Automatic Log Off (ALO), sehingga kemungkinan dimana pengguna yang tidak sah memanfaatkan sistem yang masih aktif saah ditinggal oleh pengguna yang sah masih dapat terjadi. Sehingga Automatic Log Off (ALO) dan screensaver lock perlu di pasang di setiap sistem sesuai yang disampaikan oleh (Ariyus, 2006). data adalah admin root. Petugas pendaftaran seharusnya membuat memo atau berita acara agar petugas admin root mengetahui data mana saja yang harus dihapus. Hal ini telah sesuai dengan teori yang disampaikan oleh (Sudra, 2006) dalam

buku “RekamMedis” bahwa otorisasi diperkuat

dengan kemampuan kendali akses (access controls), pelayanan kerahasiaan (confidentiality services), dan pelayanan non repudiasi (non- repudiation serveces).

c. Integritas

Pada sistem Pilar Pendaftaran identitas dibedakan benjadi 2 yaitu identitas yang harus diisi dan tidak harus diisi, jika identitas yang harus diisi ternyata belum terisi maka data tersebut tidak dapat di simpan. Hal tersebut seperti yang dinyatakan oleh Sudra (2013) Integritas data berkaitan dengan

akurasi (accuracy), konsistensi (consistency),

dan kelengakapan (completeness) dari data. Dan

juga ada peringatan boot force untuk mendeteksi pencurian atau penyalahgunaan data.

d. Penelusuran Jejak

Sistem belum memiliki menu untuk penelusuran jejak (Audit Trails) sehingga jika ada penyalahgunaan atau perubahan data oleh pihak yang tidak berwenang akan mengalami kesulitan untuk mengetahui siapa yang melakukan penyalahgunaan atau merubah data tersebut. Dengan tidak adanya menu penelusuran jejak (Audit Trails), integritas dari sebuah data rentan untuk disalahgunakan. Seperti yang disampaikan Sudra (2013) sistem harus dilengkapi dengan menu penelusuran jejak (Audit Trails) agar dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi dan melacak penyalahgunaan dan pelanggaran keamanan, menentukan dilaksanakan tidaknya kebijakan dan prosedur operasional yang berlaku, serta untuk merekonstruksi rangkaian aktifitas yang dilakukan terhadap sistem. Sehingga sebuah sistem sebaiknya dilengkapi dengan fitur penelusuran jejak (audit trails).

e. Pemulihan Pasca Bencana

(5)

memulihan sistem tersebut. Sehingga ketika data tidak dapat dipulihkan maka pelayanan akan terganggu. Seperti yang disampaikan oleh (Ashari dan Setiawan, 2011) untuk mengantisipasi dari bencana tersebut data dapat disimpan dengan metode claud computing. Penyedia layanan cloud computing antara lain Google, Microsoft dan Amazon

.

f. Penyimpanan & Transmisi Data yang Aman Jika sistem mengalami kegagalan, sistem telah dilengkapi back up otomatis. Akan tetapi hasil dari back up data tersebut tersimpan dalam komputer server yang berada dalam satu ruangan di ruangan IT. Akan tetapi hasil dari back up data tersebut tersimpan dalam komputer server yang berada dalam satu ruangan di ruangan IT. seharusnya komputer server penyimpan back up tersebut diletakkan di ruang yang berbeda, misalnya ruang IT berada di gedung 1 dan komputer server pengimpan back up tersebut berada di gedung 2, sehingga jika suatu saat terjadi bencana di gedung 1 komputer server penyimpan back up data tersebut tetap aman dan dapat digunakan dikemudian hari setelah bencana. Media transmisi data yang digunakan adalah Local Area Network (LAN) karena selama menggunakan Local Area Network (LAN) belum pernah mengalami hambatan saat pengiriman data. seperti yang ditulis (Kristanto, 2003) LAN beroperasi dengan kecepatan mulai 10-100 Mbpr (megabit / detik) dengan delay rendah (puluhan mikro second) dan mempunyai faktor kesalahan yang kecil.

SIMPULAN

1. SIMRS di RSUD Kabupaten Sukoharjo menggunakan Pilar Hospital dan database servernya menggunakan Ms.SQL. Pilar Hospital di unit rekam medis memiliki beberapa aplikasi yaitu Pilar Pendaftaran Pilar Filing dan Pilas Assembling. SOP untuk SIMRS di RSUD Kabupaten Sukoharjo masih dalam proses penyusunan.

2. Fitur otentikasi sistem di RSUD Kabupaten Sukoharjo menggunakan username dan password

yang dibagi menurut masing- masing unit rekam medis. Masing – masing petugas di unit rekam medis belum memiliki username dan password. Petugas tidak dapat merubah username dan password tersebut. Namun sistem belum dilengkapi dengan Auto log off ketika tidak dipergunakan dalam waktu tertentu

3. Fitur otorisasi, sistem di RSUD Kabupaten Sukoharjo setiap user mempunyai hak akses serta berdasarkan aplikasi yang terinstal di masing – masing unit rekam medis. Terdapat perbedaan otorisasi staff rekam medis dan kepala rekam medis. Otorisasi memiliki 2 tingkatan yaitu level administrator dan level operator

4. Fitur integritas, sistem di RSUD Kabupaten Sukoharjo database disimpan dalam server tersendiri dan server tidak bisa diakses secara langsung tetapi menggunakan remote yang harus memasukkan username dan password sehingga integritas data dapat terjaga dan terhindar dari penyalahgunaan. Keakuratan, kekonsistenan dan kelengkapan data terjaga, karena apabila ada item yang wajib diisi tidak terisi maka data tersebut tidak dapat di simpan.

5. Fitur penelusuran jejak (audit trails), sistem di RSUD Kabupaten Sukoharjo belum memiliki menu untuk merekam jejak aktifitas sistem.

6. Fitur pemulihan pasca bencana (Disaster Recovery), sistem di RSUD Kabupaten Sukoharjo belum memiliki antisipasi jika terjadi bencana, sebaiknya antisipasi data dilakukan dengan metode cloud computing agar data aman dan dapat digunakan kembari untuk pemulihan data jika terjadi bencana.

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : RINEKA CIPTA

Ariyus, D. 2006. Computer Security. Yogyakarta : Andi Offset

Ashari A dan Setiawan H. 2011. Claud Computing : Solusi ICT?. Jurnal Sistem Informasi (JSI). Vol.3. No.5. Oktober 2011 : 343

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Peraturan Menteri Kesehatan No. 269 tahun 2008. Pengertian Rekam Medis. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

. 2014. Peraturan Pemerintah No. 46 tahun 2014. Sistem Informasi Kesehatan. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. 2008. Undang-undang Republik Indonesia No. 11 tahun 2008. Informasi dan Transaksi Elektronik. Jakarta : Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.

Kristanto, A. 2003. Jaringan Komputer. Yogyakarta : Graha Ilmu

Kristyanto, A. 2003. Keamanan Data Pada Jaringan Komputer. Jakarta : Buana Bakti.

Kurniawan, E. 2015. Penerapan Teknologi Claud Computing di Universitas. Jurnal EKSIS. Vol.08. N0.01. Mei 2015 : 30

Kusumadewi Sri, dkk. 2009. Informatika Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT RINEKA CIPTA

Rustiyanto. 2014. Buku Ajar Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Yogyakarta : PI Press.

Sudra, Rano Indradi. 2013. Rekam Medis. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Simpulan yang dapat diambil dari hasil praktikum medan magnet disekitar arus listrik yaitu disekitar kawat yang dialiri arus listrik terdapat medan magnet,

Ketentuan sebagaimana dimaksud Pasal 6 huruf d dan Pasal 15 huruf d tidak berlaku bagi pegawai kontrak yang telah diangkat dengan Keputusan Bupati dan telah berkerja

Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa Sabdtama, Sabdaraja dan Dhawuhraja yang mengatur tentang pemerintahan ini tidak dapat dikategorikan sebagai sumber

Sepanjang tahun 1950-an sampai dengan dekade pertama abad ke- 21, ketika usaha batik nasional berada dalam kondisi fluktuatif dan di daerah lain mengalami

Magic Minority melatih kita untuk bersabar dan berhati hati terhadap market dengan bantuan visualisasi indicator MA33, sehingga ketika kita sudah mencapai level Harmony,

Dengan begitu semangat dan upaya mendidik murid hidup dan bergelora; (6) Berkemampuan memahami bakat, tabiat dan watak peserta didik, dalam arti seorang pendidik

Sifat Mekanik Sifat Mekanik G G Sifat magnetik  Sifat magnetik  Resistivitas listrik  Resistivitas listrik  Konduktivitas termal Konduktivitas termal Ekspansi termal Ekspansi