• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT BAGIAN REKAM MEDIS DENGAN Persepsi pengguna terhadap sistem informasi manajemen rumah sakit bagian rekam medis dengan metode pieces di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT BAGIAN REKAM MEDIS DENGAN Persepsi pengguna terhadap sistem informasi manajemen rumah sakit bagian rekam medis dengan metode pieces di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP SISTEM INFORMASI

MANAJEMEN RUMAH SAKIT BAGIAN REKAM MEDIS DENGAN

METODE PIECES DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH

YOGYAKARTA UNIT II

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Ijazah S1 KesehatanMasyarakat

Disusun Oleh :

Diah Tisa Anjumi

J 410 121 023

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHAATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Jl. A. Yani Pabelan Tromol I Pos Kartasura Telp (0271) 717417 Surakarta 57102

SURAT PERSETUJUAN PUBLIKASI ARTIKEL ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Pembimbing I

: Dwi Astuti, SKM, M.Kes

Pembimbing II

: Arief Kurniawan NP, SKM

Telah membaca dan mencermati Naskah Artikel Publikasi Ilmiah, yang

merupakan ringkasan skripsi dari mahasiswa:

Nama

: Diah Tisa Anjumi

NIM

: J 410 121 023

Program Studi

: Kesehatan Masyarakat

Judul Skripsi

: Persepsi Pengguna terhadap Sistem Informasi

Manajemen Rumah Sakit Bagian Rekam Medis

dengan Metode PIECES di Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Yogyakarta Unit II

Naskah Artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan,

Demikian persetujuan ini dibuat semoga dapat digunakan seperlunya.

Surakarta, April 2014

Pembimbing I

Pembimbing II

Dwi Astuti, SKM, M.Kes

(3)

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya

Nama

: Diah Tisa Anjumi

NIM

: J 410 121 023

Fakultas/Jurusan : Ilmu Kesehatan / Kesehatan Masyarakat

Jenis

: Skripsi

Judul

: Persepsi Pengguna terhadap Sistem Informasi Manajemen

Rumah Sakit Bagian Rekam Medis dengan Metode

PIECES di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Yogyakarta Unit II

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :

1.

Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan UMS atas penulisan

karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.

2.

Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan,

mengelola dalam bentuk pangkalan data

(database)

, mendistribusikan, serta

menampilkannnya dalam bentuk

softcopy

untuk kepentingan akademis

kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.

3.

Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan

pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul

atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat

digunakan sebagaimana semestinya.

Surakarta, April 2014

Yang Menyatakan,

(4)

1 PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP SISTEM INFORMASI

MANAJEMEN RUMAH SAKIT BAGIAN REKAM MEDIS DENGAN METODE PIECES DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH

YOGYAKARTA UNIT II

Diah Tisa Anjumi

Program Studi Kesehatan Masyarakat

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (diahtisa@yahoo.com)

ABSTRAK

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II mulai mengimplementasikan sistem informasi manajemen sejak tahun 2009 yang berbasis sistem operasi windows. Adanya perubahan data jenis kelamin pasien ketika input dan output menjadikan informasi yang dihasilkan sistem informasi manajemen rumah sakit di bagian rekam medis tidak akurat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi pengguna terhadap kinerja sistem informasi manajemen rumah sakit bagian reka m medis di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan rancangan cross sectional. Objek dalam penelitian ini adalah aplikasi sistem informasi manajemen rumah sakit di bagian rekam medis sedangkan subjeknya adalah petugas rekam medis dan petugas EDP (Electronic Data Processing). Hasil penelitian menunjukkan terdapat kekurangan dan kelemahan sistem dari aspek Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, Service.

Kata kunci : Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit, PIECES

ABSTRACT

PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II began implementing management information systems since 2009 are based on windows operating system. The problem has been found that the output data of “sex” is different from the input. It makes information that created isn’t accurate. The purpose of this research is to know abaut user perseption of Management information system. This research method is qualitative research with cross sectional. The object of this research is application of Management Information System at medical record unit. While the subject are medical record and EDP practitioner. The result shows that Management Information System has weakness in Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, an Service aspect.

(5)

2 PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran pada saat ini

pihak rumah sakit juga harus mengembangkan pelayanan yang akan diberikan

kepada pihak internal maupun pihak eksternal. Salah satu terobosan yang

digunakan oleh rumah sakit saat ini untuk meningkatkan efisiensi rumah sakit

yaitu dengan menggunakan komputer di manajemen rumah sakit (Rustiyanto,

2011).

Sistem informasi rekam medis elektronik merupakan bagian dari sistem

informasi manajemen rumah sakit yang digunakan untuk mengelola informasi

rekam medis, sehingga memudahkan dalam melakukan penelusuran informasi,

termasuk riwayat penyakit dan tindakan medis yang pernah diterima pasien

(Rustiyanto, 2011).

Barki dan Hartwick (1989) dalam jogiyanto (2007) mendefinisikan

keterlibatan pengguna (user involvement) sebagai pentingnya dan relevannya

suatu sistem untuk seorang pengguna . Sikap seseorang terhadap sistem informasi

menunjukkan seberapa jauh orang tersebut merasakan bahwa sistem informasinya

baik atau buruk. Individual yang merasa bahwa suatu sistem penting dan relevan

akan bersikap positif terhadap sistem tersebut. Ini berarti bahwa semakin

terlibatnya pengguna sistem, maka akan semakin bersikap positif terhadap sistem.

Penelitian mengenai penerimaan sistem informasi manajemen rumah sakit

dengan metode PIECES pernah dilakukan sebelumnya, salah satunya adalah Saud,

dkk (2013) yang melakukan penelitian di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo.

(6)

3 Performance sistem manual dalam pengolahan data memerlukan banyak waktu

dan tenaga, dari aspek Information informasi yang dihasilkan oleh sistem kurang

dapat dipercaya, dari aspek Economics banyaknya penggunaan kertas

membutuhkan biaya operasional yang besar, dari aspek Control kesulitan

mengetahui eror pemrosesan data kinerja rawat jalan, dari aspek Efficiency

adanya penduplikasian data, dari aspek Service sistem yang tersedia belum

mampu memperlihatkan berkas rekam medis atau data pasien secara detail.

Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas rekam medis diperoleh data

bahwa terdapat perbedaan input dan output yang dihasilkan oleh sistem, yaitu

ketika petugas meng-input data jenis kelamin pasien perempuan tetapi output-nya

menjadi laki-laki sehingga menyebabkan data yang tersimpan dan informasi yang

dihasilkan oleh sistem tidak akurat.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan persepsi pengguna

terhadap kinerja sistem informasi manajemen rumah sakit bagian rekam medis di

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan

kualitatif. Penelit ian dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Unit II pada Bulan Februari 2014. Objek dalam penelitian ini adalah aplikasi

sistem informasi manajemen rumah sakit di bagian rekam medis sedangkan

subjeknya adalah 6 orang petugas rekam medis dan 1 petugas EDP (Electronic

Data Processing). Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara,

(7)

4 data, penyajian dataa, dan penarikan kesimpulan dari hasil wawancara, observasi,

dan studi dokumentasi untuk mengetahui persepsi pengguna terhadap sistem

informasi manajemen rumah sakit bagian rekam medis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1 . Persepsi Pengguna terhadap SIMRS Bagian Rekam Medis berdasarkan

Aspek Performance

Pengguna menyatakan bahwa penggunaan sistem di bagian rekam medis

memudahkan pekerjaan di bagian pendaftaran maupun dibagian pelaporan,

namun pengguna juga merasa bahwa terdapat hambatan dalam penggunaan

sistem. Pengguna di bagian pendaftaran menyatakan bahwa terdapat

ketidakakuratan data yang tersimpan di dalam sistem. Salah satu

ketidakakuratan data yang tersimpan yaitu adanya perubahan pada jenis

kelamin pasien. Hal ini didukung oleh teori Hatta (2008) bahwa unsur

informasi kesehatan haruslah berkualitas, yang mana ciri data yang berkualitas

salah satunya akurat artinya data menggunakan nilai yang benar dan valid.

Permasalahan yang terjadi adalah ketika input data pada item nama tertulis

“NY” dan pada jenis kelamin tertulis “perempuan” sedangkan ketika data

disimpan terjadi perubahan data yaitu pada nama tertulis “NY” sedangkan pada

jenis kelamin tertulis “laki-laki”. Data yang tidak akurat menjadikan data yang

ada menjadi tidak berkualitas artinya data tersebut menjadi tidak bermanfaat.

Kusumadewi (2009) menyebutkan bahwa sistem informasi kesehatan

(8)

5 Sistem informasi manajemen rumah sakit di bagian rekam medis juga

mengalami kendala ketika pengguna melakukan perubahan data alamat pasien

karena secara otomatis terjadi perubahan nomor rekam medis sehingga terjadi

duplikasi nomor rekam medis pasie n. Rustiyanto (2011) menyatakan bahwa

sistem informasi manajemen rumah sakit dapat mencegah terjadinya duplikasi

data untuk transaksi-tansaksi tertentu, misalnya pasien yang sama diregistrasi 2

kali pada hari yang sama, maka SIMRS akan menolaknya, SIMRS juga akan

memberikan peringatan jika tindakan yang sama untuk pasien yang sama

dicatat 2 kali hal ini menjaga agar user lebih teliti.

2 . Persepsi Pengguna terhadap SIMRS Bagian Rekam Medis berdasarkan

Aspek Information

Pengguna sistem menyatakan bahwa untuk menghasilkan laporan per

bulan, pertiga bulan atau pertahun, pengguna hanya tinggal memilih pada

pilihan item yang telah tersedia pada sistem. Informasi yang dihasilkan di

bagian pelaporan mengalami beberapa kendala diantaranya yaitu pengguna di

bagian pelaporan tidak langsung mendapatkan laporan kunjungan pasien dari

sistem karena ketidakakuratan data yang tersimpan. Tampilan jumlah total

pasien pada kunjungan per layanan adalah 168 sedangkan pada laporan

microsoft excel jumlah pasien sebanyak 166, terdapat selisih jumlah sebanyak

2 pasien. Hal ini sesuai dengan teori Davis (1984), dalam kebanyakan sistem

informasi penerima informasi tidak memiliki pengetahuan tentang bias atau

(9)

6 menghasilkan laporan dan ketepatan data didalam laporan secara tak langsung

menyatakan bahwa ketepatannya tidak terjamin.

Data yang digunakan untuk menghasilkan informasi untuk pihak

asuransi dirasa kurang karena belum terdapat formulir ringkasan masuk-keluar

pasien rawat inap. Selama ini formulir tersebut digantikan dengan lembar rawat

inap, namun terdapat item yang belum tercantum Item-item ini berguna untuk

kelengkapan informasi pasien yang selanjutnya akan di-input-kan ke dalam

sistem. Hal ini menyebabkan jangka waktu pelayanan surat keterangan medis

menjadi lama karena informasi yang tidak lengkap atau tidak sempurna seperti

diungkapkan oleh Sutanta (2003) bahwa nilai informasi dikatakan sempurna

apabila nilai informasi memiliki cakupan yang luas dan lengkap artin ya

informasi yang masih sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai,

karena tidak dapat digunakan secara baik.

3 . Persepsi Pengguna terhadap SIMRS Bagian Rekam Medis berdasarkan

Aspek Economics

Pengguna mempersepsikan bahwa jenis dan ukuran layar komput er tidak

mempengaruhi tampilan sistem. Penggunaan barcode dipersepsikan petugas tidak

terlalu penting karena menambah beban petugas yang harus menempelkan barcode

pada map rekam medis dan kartu kendali. Hal ini dinilai tidak efisien waktu dan

material kertas sesuai dengan pernyataan Jogiyanto (2005) yaitu sistem dikatakan

menguntungkan apabila manfaat yang diberikan oleh sistem lebih besar dari biaya

(10)

7 4 . Persepsi Pengguna terhadap SIMRS Bagian Rekam Medis berdasarkan

Aspek Control

Pengguna mempersepsikan bahwa sistem memiliki backup data 4 jam sekali

dan terdapat batasan akses terhadap komputer masing-masing sehingga

keamanan data terjamin karena masing-masing petugas mempunyai password

dan username sendiri untuk mengakses data. Menurut Purwono (2006), data

dan informasi merupakan bagian yang harus diamankan dan dirahasiakan dari

seseorang yang tidak memiliki otoritas, karena data dan informasi itulah yang

menjadi “darah” bagi kehidupan perusahaan (rumah sakit). Kelangsungan

perjalanan suatu rumah sakit sangat tergantung dari pengamanan terhadap

hal-hal yang menyangkut fasilitas pendukung sistem informasi. Data-data yang

akan dikirim ke pusat komputer harus diyakini berasal dari pihak-pihak yang

memiliki otoritas terhadap data tersebut.

5 . Persepsi Pengguna terhadap SIMRS Bagian Rekam Medis berdasarkan

Aspek Efficiency

Pengguna menyatakan bahwa penggunaan SIMRS pada bagian rekam

medis belum memberikan efisiensi waktu, tenaga, dan material kertas. Menurut

Sochib (2012), sumber daya yang ada mempunyai hubungan dengan efisiensi,

dengan kata lain bila sumber daya yang digunakan tidak boros, maka akan

lebih efisien. Informasi yang dihasilkan oleh sistem tidak akurat karena terjadi

perubahan data pada jenis kelamin pasien dan jumlah kunjungan pasien

sehingga dalam pembuatan laporan kunjungan pasien harus dilakukan cek

(11)

8 keputusan. Davis (1984) menyatakan bahwa salah satu kendala yang dihadapi

dalam proses pengambilan keputusan adalah adanya ketidakpastian data.

Ketidakpastian ini muncul lebih banyak disebabkan oleh kurangnya informasi,

ketidaktepatan, kontradiksi antar beberapa fakta dan sebagainya. Selain itu,

penggunaan sistem dibagian pendaftaran tidak efisien waktu dan penggunaan

material kertas yang berlebihan yaitu salah satunya adalah tempelan barcode

yang justru menambah beban kerja petugas karena harus menempelkan

barcode pada map rekam medis dan kartu kendali. Waktu pelayanan yang

diberikan petugas pendaftaran menjadi lebih lama. Menurut Purwono (2006),

data-data harus dikirim dan diproses secara tepat waktu atas dasar periode

pengolahan data.

6 . Persepsi Pengguna terhadap SIMRS Bagian Rekam Medis berdasarkan

Aspek Service

Pengguna sistem di bagian rekam medis menyatakan bahwa seluruh pengguna

mendapatkan pelatihan tentang SIMRS yang diimplementasikan sehingga pengguna

merasakan bahwa sistem mudah untuk dipelajari dan dipahami misalnya melakukan

input data pasien. Menurut Taufiq (2013) pengguna cenderung lebih memperhatikan

fungsionalitas sistem yang disediakan untuk pekerjaannya dan kemudahan

penggunaan sistem.Hal ini didukung dengan teori Purwono (2006) yang menyatakan

bahwa sistem informasi yang dibangun oleh berbagai kelompok analis dan

pemrogram banyak yang pada akhirnya ditinggalkan oleh para pengguna karena

sistem yang dibangun lebih berorientasi pada pembuat, hal itu menimbulkan berbagai

(12)

9 SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1. Persepsi Pengguna terhadap SIMRS bagian Rekam Medis berdasarkan

Aspek Performance

a. Sistem informasi manajemen rumah sakit bagian rekam medis

memudahkan pekerjaan pengguna.

b. Item pada sistem lengkap untuk menunjang pekerjaan di bagian

pendaftaran dan pelaporan

c. Sistem informasi manajemen rumah sakit di bagian rekam medis tidak

memenuhi keakuratan data yaitu didapatkan adanya perubahan data

jenis kelamin pasien pada saat input dan output yang dihasilkan.

d. Terdapat perubahan otomatis pada nomor rekam medis ketika

dilakukan perubahan alamat pasien sehingga menyebabkan duplikasi

nomor rekam medis.

2. Persepsi Pengguna terhadap SIMRS bagian Rekam Medis Berdasarkan

Aspek Information

a. Terdapat item pilihan untuk mengetahui output laporan perbulan

maupun pertahun.

b. Input data rawat inap ke dalam sistem kurang karena belum terdapat

ringkasan masuk keluar pasien rawat inap.

c. Terdapat ketidaksesuaian penyimpanan data yaitu perbedaan hasil

jumlah kunjungan pasien pada sistem dan pada laporan manual dengan

(13)

10 d. Untuk menghasilkan informasi indikator rumah sakit membutuhkan

waktu lama yaitu kurang lebih 15 menit.

3. Persepsi Pengguna terhadap SIMRS bagian Rekam Medis Berdasarkan

Aspek Economics

a. Pengguna merasa belum ada efisiensi dalam penggunaan kertas, printer

dan mesin pembaca barcode.

b. Jenis dan ukuran layar komputer tidak berpengaruh pada tampilan

sistem.

4. Persepsi Pengguna terhadap SIMRS bagian Rekam Medis Berdasarkan

Aspek Control

a. Terdapat batasan akses terhadap sistem di masing-masing bagian yaitu

petugas mempunyai password dan username masing-masing untuk

dapat mengakses data.

b. Terdapat backup data setiap 4 jam sekali.

5. Persepsi Pengguna terhadap SIMRS bagian Rekam Medis Berdasarkan

Aspek Efficiency

a. Kesalahan input dapat ditelusuri

b. Pengguna tidak merasa kesulitan dalam mempelajari sistem.

c. Penggunaan sistem meringankan pekerjaan di bagian pendaftaran dan

pelaporan.

d. Penggunaan barcode dirasa pengguna tidak efisien tenaga dan dalam

(14)

11 e. Pengguna merasa belum ada efisiensi waktu yaitu dengan adanya

penggunaan barcode dan pemrosesan informasi indikator rumah sakit.

6. Persepsi Pengguna terhadap SIMRS bagian Rekam Medis Berdasarkan

Aspek Service

a. Pelayanan yang diberikan sistem menghasilkan informasi yang tidak

akurat sehingga petugas harus melakukan cek manual pada buku

register.

b. Pengguna merasa sistem mudah dipelajari dan dipahami.

Saran

1. Pengguna sebaiknya dilibatkan dalam perancangan dan implementasi sistem

karena penggunalah yang menentukan sukses dan gagalnya sebuah sistem.

Hal ini dapat dilakukan pada taha p awal yaiu perencanaan dengan mencari

tahu kebutuhan pengguna sampai tahap uji coba dan implementasi.

2. Sebaiknya kepada tim EDP (Electronic Data Processing) RS PKU

Muhammadiyah Yogyakarta Unit II harus melakukan penyempurnaan

sistem dengan memperhatikan unsur keakuratan data dan respon times.

3. Sebaiknya dikaji ulang manfaat penggunaan barcode dari segi efisiensi

waktu, material dan sumber daya.

DAFTAR PUSTAKA

(15)

12 Hatta, Gemala. 2008. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan. Jakarta: UI

press.

Jogiyanto HM. 2005. Analisis dan Desain Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori & Praktik Aplikasi Bisnis.Yogyakarta: ANDI.

Kusumadewi S. 2009. Informatika Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Purwono E. 2006. Kebijakan & Prosedur Penyelenggaraan Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: ANDI.

Rustiyanto E. 2011. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Yang Terintegrasi. Yogyakarta: Gosyen Publishing

Saud dkk. 2013. Analisis Kebutuhan Pengembangan Sistem Informasi Rawat Jalan Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo. (Jurnal). Makasar: Fakultas Kesehatan Masyarakat UNHAS. Tersedia dalam http://repository.unhas.ac.id/ [Diakses tanggal 5 Desember 2013] .

Shochib Z. 2012. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Pasien Rawat Jalan Pada Klinik Nova Medika. (Skripsi). Yogyakarta: STIMIK Amikom. Tersedia dalam http://repository.amikom.ac.id/ [Diakses tanggal 5 Desember 2013] .

Sutanta, E. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Referensi

Dokumen terkait

Karena pencatatan pernikahan tersebut dapat dilakukan setelah akad nikah selesai yang kemudian didaftarkan ke KCS bagi yang beragama non-muslim dengan membawa

Simpulan yang dapat diambil dari hasil praktikum medan magnet disekitar arus listrik yaitu disekitar kawat yang dialiri arus listrik terdapat medan magnet,

Data yang diperoleh dari penelitian dianalisis statistik dengan menggunakan Aplikasi SPSS 17, untuk melihat uji Anova dua jalan untuk melihat pengaruh antara 2 faktor yaitu

Dengan begitu semangat dan upaya mendidik murid hidup dan bergelora; (6) Berkemampuan memahami bakat, tabiat dan watak peserta didik, dalam arti seorang pendidik

Tidak diragukan lagibudaya asing yang masuk ke Indonesia secara bebas dan kurang adanya filterisasi menjadi titik awal penyebab mulai lunturnya rasa Nasionalisme bangsa Indonesia.. ·

Nilai kebudayaan yang menjadi karakteristik bangsa Indonesia, sperti gotong royong, silahturahmi, ramah tamah dalam masyarakat menjadi keistimewaan dasar yang dapat

Penulis melaksanakan (PEH) di Kawasan Danau Lau Kawar Kabupaten Karo, Sumatera Utara dan Praktik Kerja Lapang (PKL) di Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Pekanbaru, di akhir