• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMASI BIOTRANSFORMASI TOTAL STEROL LIMBAH TAHU MENGGUNAKAN MYCOBACTERIUM PHLEI DSM 43286 MENJADI 1,4-ANDROSTADIEN-3,17-DION, DENGAN PENGARUH VARIASI KONSENTRASI INHIBITOR A, A’- DIPIRIDIL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "OPTIMASI BIOTRANSFORMASI TOTAL STEROL LIMBAH TAHU MENGGUNAKAN MYCOBACTERIUM PHLEI DSM 43286 MENJADI 1,4-ANDROSTADIEN-3,17-DION, DENGAN PENGARUH VARIASI KONSENTRASI INHIBITOR A, A’- DIPIRIDIL"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

OPTIM ASI BIOTRAN SFORM ASI TOTAL

STEROL LIM BAH TAHU M EN GGUN AKAN

M YCOBACTERIUM PHLEI DSM 43286

M EN JADI 1,4-AN DROSTADIEN -3,17-DION ,

DEN GAN PEN GARUH VARIASI

KON SEN TRASI IN HIBITOR A, A’- DIPIRIDIL

M ar yati Kur niadi, Usman Sumo Fr iend Tambunan, Har mita Depar temen Far masi, FM IPA Univer sitas Indonesia

PEN D A HULUA N

Masalah peningkatan kesejah-teraan keluarg a tid ak lep as d ari masalah p engend alian kelahiran. Meskipun jumlah penduduk terus bertambah, namun dalam kenyata-annya angka pertumbuhan penduduk mengalami penurunan yang cukup berarti. Di balik keberhasilan ini adalah peran kontrasepsi oral, yang umumnya mengandung hormon ste-roid (Anonim 2000).

Fito stero l merup akan materi aw al yang potensial untuk sintesis

hormon steroid, yang tersedia dalam jumlah yang banyak dengan harga yang murah. Suatu hasil antara yang penting dalam sintesis hormon ste-roid dari senyawa sterol alam adalah 1,4-and ro stad ien-3,17-d io n (A DD) d an 4-and ro sten-3,17-d io n (A D). A DD dan A D dapat disintesis me-lalui biotransformasi dari sitosterol, yang didapat dari minyak kacang kedelai atau limbah tahu (Kim 1986).

β-sitosterol yang mempunyai rantai samping jenuh tidak dapat dihilang-kan secara kimia tanpa fragmentasi

ABSTRACT

Isolation of total sterol from waste product of soy bean cake has been conducted, followed by biotransformation to 1,4-androstadien-3,17-dione (A DD). The waste product consist of; β-sitosterol, stigmasterol, kaemfesterol, which are isolated by column chromatography technique using silica gel as stationary phase and chloro-form as mobile phase. Biotranschloro-formation was conducted by using M ycobacterium phlei DSM 43286 in the present of α, α’ - dipiridil as an inhibitor with concentra-tion of 0,5; 1; 1,5; 2,0 mM . The main product of biotransformaconcentra-tion were A DD and pregnenolon. The optimum yield of A DD 0,48% is achieved by adding 1,5 mM α, α’ - dipiridil are two hours after addition of substrate and 72 hours of incubation time.

Key Words: M ycobacterium phlei D SM 43286; α, α’ - dipiridil concentra-tions.

(2)

dari cincinnya. A kan tetapi dengan cara biotransformasi rantai samping tersebut dapat dihilangkan. Novcha d an kaw an-kaw an (No vcha et al; 1978), melaporkan bahan β-sitosterol dapat dibiotransformasi dengan M y-cobacterium fortuitum A TCC 6842 menghasilkan ADD dan AD. Knight dan Wovcha juga melaporkan bahwa M ycobacterium fortuitum UCC 9778 dapat mendegradasi kolesterol dan sterol lain dari tumbuhan menjadi campuran senyaw a fenol (A nonim 2001).

Faktor yang penting pada bio-transformasi adalah seleksi bakteri, yang dapat mengkatalisis suatu re-aksi d eng an hasil semre-aksimum mungkin. Bakteri yang dapat digu-nakan untuk biotransformasi koles-terol dan β-sitosterol menjadi A DD dan A D adalah M ycobacterium phlei dan A rthrobacter simplex (Hockenhul 1971; Martin 1984).

Agar proses biotransformasi da-pat berlangsung dengan baik, maka molekul substrat harus dapat ber-interaksi sedemikian rupa, sehingga kemampuan katalitik enzim tidak diinaktivasi oleh substrat ataupun produknya. Konsentrasi substrat dan w aktu penambahan substrat yang memberikan hasil bio transfo rmasi o ptimum harus ditentukan secara eksperimen (Leuenberger 1984). Jika substrat sukar larut dalam air, maka dapat diatasi dengan menambahkan suatu surfaktan misalnya tw een 80 (Crueger 1984).

Produk yang diinginkan sering-kali terurai menjadi senyaw a lain.

Untuk mencegah hal tersebut dapat ditambahkan inhibitor enzim yang bekerja dengan mengkhelat ion Fe2+ yang terd apat pad a Sito kro m P450 (Luenberger 1984). Zat penghambat enzim yang sering digunakan adalah

α, α’ -d ipirid il, 8-hid ro ksiquino lin y ang merup akan seny aw a p eng -khelat ion Fe+2 dan senyawa tersebut relatif lipofilik sehingga dapat me-nembus membran sel d an meng-khelat ion Fe+2 (A rima 1980; Martin 1977).

Dalam proses ini diperlukan juga penambahan inhibitor, yaitu untuk menghambat kerja enzim 9α -hidrok-silase, yaitu enzim yang mengkata-lisis reaksi yang dapat mengakibat-kan pemecahan cincin steroid (Torrey 1984).

(3)

d itambahkan d an w aktu inkubasi 72 jam (Kurniadi 2003).

Tujuan p enelitian ini ad alah memp ero leh A DD o p timum d ari hasil biotransformasi sterol total lim-bah tahu menggunakan M ycobacte-rium phlei DSM 43286. Penelitian dititik beratkan pada pengaruh kon-sentrasi inhibitor α, α’-dipiridil ter-hadap produksi ADD.

BA HA N DA N CA RA KERJA BA HA N

BIA KA N

Biakan yang d igunakan yaitu M y cobacterium phlei DSM 43286 diperoleh dari PAU Institute Tekno-logi Bandung.

MEDIA

Bahan yang d igunakan yaitu Nutrient broth (Merck), nutrient agar (o xo id ) serta med ia Lo w enstein-Jensen.

BAHAN KIMIA

Bahan kimia yang d igunakan yaitu Stigmasterol (Merck), β -Sito-stero l (Merck), Metano l (Merck), Etanol (Merck), Etilasetat (Merck), ADD (Sigma), α, α’-dipiridil (Sigma), CHCl3 (Ridel-de Haen), n-Heksana (Merck).

AMPAS TAHU

Stero l to tal d ari amp as tahu diisolasi dengan cara kromatografi kolom (Skema 1). Sampel diperoleh

dari pabrik tahu di daerah Rawasari, Jakarta pada bulan Februari 2002.

A LA T

Neraca analitis (Shimadzu Libror A EG-225), p enggerak p utar (Shi-mad zu), sentrifuse (Kubo ta 5100), spektrofotometer UV-Vis (Shimadzu UV-265), ultrasonik (Branson 3200), KLT-d ensito meter (Shimad zu CS 9301), kolom kromatografi dengan diameter dalam 2,4 cm dan panjang 30 cm serta GC - MS.

CARA KERJA

Skema d an cara kerja iso lasi ekstrak lipid dari ampas tahu dapat dilihat pada Skema 1. Sterol dianalisis secara kuantitatif. meng g unakan spektrofotometer visibel dengan pe-reaksi Lieberman – Burchad seba-nyak 6 mL.

Peremajaan bakteri

Bakteri y ang d ip ero leh d ari PA U Bio tekno lo g i ITB Band ung , diremajakan setiap 2 minggu sekali d alam agar miring d engan med ia Low enstein-Jensen.

Penyiapan bakteri untuk biotrans-formasi

(4)

Ampas tahu kering + 250 g

Diekstraksi dua kali dengan kloroform : metanol (2 : 1, v/v) 600 mL

(ekstrak lipid)

+ 135 mL 0,88% larutan KCl

Ekstrak lipid (lapisan bawah)

+ air : metanol (1 : 1, v/ v), 85 mL didiamkan semalam

labu takar dicukupkan 250,0 ml dengan kloroform

1,0 mL sisa

+ Liebermann Burchard 6,0 mL diuapkan di ataspenangas air

hingga kering

di ukur serapannya dengan spektrofotometri

visibel pada λ= 614,6 nm

kolom kromatografi preparatif diuapkan cairan kental

kadar sterol total dalam ampas tahu Skema 1.

(5)

selama 20 menit dengan pemanasan 121°C.

Ke dalam tiap Erlenmeyer yang berisi med ia p embenihan d iino -kulasikan 1 loop ose bakteri M ycobac-terium phlei DSM 43286 lalu dikocok, diinkubasi di atas rotary shaker (alat penggerak putar dengan kecepatan 100 rpm) pada suhu kamar hingga di-p ero leh di-p ertumbuhan bakteri se-besar 109/ mL. Perkembangan jumlah bakteri d iamati secara sp ektro -fotometri pada panjang gelombang,

λ= 600 nm. Suspensi bakteri dalam med ia bio transfo rmasi yang telah hampir mencapai fase statis dituang ke d alam Erlenmeyer yang berisi substrat yang steril. Inkubasi dilaku-kan di atas penggerak putar pada suhu kamar. Untuk kontrol hanya d igunakan med ia bio transfo rmasi dan substrat.

Pengaruh variasi konsentrasi in-hibitor α, α’ -dipiridil yaitu 0,5; 1,0; 1,5; dan 2,0 mM, 2 jam setelah sub-strat d itambahkan d engan w aktu inkubasi 72 jam. pH diukur sebelum dan sesudah biotransformasi.

Ekstraksi hasil biotransformasi Sebelum analisis dilakukan, hasil biotransformasi diekstraksi dua kali masing-masing dengan 12,5 mL klo-ro fo rm. Lap isan klo klo-ro fo rm y ang membentuk emulsi d ikump ulkan dan disentrifus dengan kecepatan 2500 rp m selama 20 menit. Fase organik diambil dan disaring dengan kertas saring ke d alam labu ukur 25 mL dan ditambahkan kloroform hingga 25 mL.

Analisis hasil biotransformasi Analisis kualitatif

Spektrum serapan uv

Untuk mengetahui, apakah se-lama proses biotransformasi suspensi Stigmasterol dan β-Sitosterol telah diubah menjadi senyawa lain, maka dibuat spektrum serapan dari ekstrak n-heksana yang diperoleh dari hasil biotransformasi dan dibandingkan dengan spektrum serapan Stigmas-terol, β-Sitosterol, dan ADD standar.

Harga Rf pada KLT

Ko nd isi p erco baan KLT yang digunakan yaitu :

Fase diam : lapisan tipis ketika silika gel F254 tebalnya 0,25 mm

Fase gerak : siklo heksana-eti-lasetat-air (60:40:0,1).

A nalisis kuantitatif

A nalisis d engan KLTd ensito -meter

Hasil elusi yang diperoleh dari hasil analis kualitatif d ianalisis dengan KLT-densitometer. Pengu-kuran dilakukan pada panjang ge-lombang maksimum dari baku pem-banding dan hasil biotransformasi. Data yang d ip ero leh berup a luas puncak.

HA SIL D A N PEM BA HA SA N HA SIL

(6)

sebesar 0,14% b/ b terhad ap berat kering sampel.

Kurva kalibrasi

Data hasil kalibrasi susp ensi bakteri dengan spektrofotometer uv-vis dapat dilihat pada Tabel 1 berupa garis lurus dengan persamaan garis y =0,1847+0,4818x d eng an fakto r regresi, r2 = 0,9918. Hasil kalibrasi A DD stand ar d ap at d ilihat p ad a Tabel 2. Kurva berupa garis lurus dengan persamaan garis y = -16,7353 + 0,0478x dengan faktor (koefisien) regresi, r2 = 0,9876

Pengukuran pH

pH med ia bio transfo rmasi se-belum proses dimulai adalah 7,0 – 8,0 dan setelah proses biotransformasi selesai, pH berkisar antara 5,4 – 5,7. Analisis kualitatif hasil biotrans-formasi

Spektrum serapan uv

Spektrum serapan A DD mem-berikan serapan maksimum pad a panjang gelombang, λ = 243,0 nm,

β-sitosterol pada, λ = 201,6 nm, stig-masterol pada λ = 202 nm, sedangkan sp ektrum serap an hasil bio trans-fo rmasi y ang d ilakukan d eng an spektro fo to meter uv dapat dilihat pada Gambar 1. Hasil biotransfor-masi memberikan serapan maksimum pada panjang gelombang 205,6 nm, 233,8 nm, 243,0 nm, 280,2 nm.

Harga Rf pada KLT

Kro mato g ram hasil bio trans-fo rmasi d an A DD stand ar y ang diperoleh secara KLT dapat dilihat pada Gambar 2. ADD standar mem-berikan serapan maksimum pad a p anjang g elo mbang , λ = 251 nm dengan nilai Rf sebesar 0,32 sedang-kan hasil biotransformasi bercak b

Tabel 2. Data hasil kalibrasi ADD standar

No Berat ADD (ng) Area (µv/s)

1 609,6 15,262

2 812,8 18,546

3 1219,2 40,702

4 1422,4 52,729

Keterangan : digunakan untuk perhitungan pengaruh konsentrasi α, α,- dipiridil terhadap ADD hasil biotransformasi.

Tabel 1. Data serapan suspensi bakteri pada panjang gelombang λ=600 nm

No Konsentrasi bakteri 108 sel/mL Serapan

1 0,17 0,295

2 0,48 0,435

3 0,91 0,549

(7)
(8)

dengan nilai Rf sebesar 0,38 mem-p unyai seramem-p an maksimum mem-p ad a panjang gelombang, λ = 246 nm.

Pengaruh variasi konsentrasi in-hibito r terhadap hasil bio transfo r-masi

Ko nsentrasi inhibito r d ico ba dengan 4 variasi konsentrasi yaitu 0.5; 1,0; 1,5; dan 2,0 mM. Hasil biotrans-formasi yang diperoleh dapat diihat pada Tabel 3 Penambahan inhibitor p ad a jam ked ua setelah substrat dimasukkan dengan waktu inkubasi

B

A

C

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Gambar 2 : Kromatogram hasil biotransformasi dengan fase gerak sikloheksan

etilasetat air (60 : 40 : 0,1). Bercak dilihat pada UV dengan λ = 254 nm.

Keterangan: bercak 1-3 hasil biotransformasi, kondisi optimum, konsentrasi

(9)

Tabel 3. Data pengaruh variasi konsentrasi inhibitor α, α,-dipiridil terhadap kadar ADD. Analisis dilakukan dengan TLC Scanner

NO KONSENTRASI AREA KADAR ADD

α, α,-dipiridil (mM) (µv/s) hasil biotransformasi (% b/b)

1. 0,5 0,473 0,72

2. 1,0 6,920 0,99

3. 1,5 27,479 1,85

4. 2,0 8,121 1,04

72 jam menghasilkan ADD yang op-timum dengan rendemen 1,85%.

Kad ar A DD hasil bio transfo r-masi dengan kondisi optimum, yaitu konsentrasi inhibitor enzim 1,5 mM

α, α’-dipiridil, 2 jam setelah substrat ditambahkan dan waktu inkubasi 72 jam dapat dilihat pada Tabel 4.

PEMBAHASAN

Penelitian ini meng g unakan ampas tahu sebagai sampel sumber sterol. Penelitian terdahulu yang di-lakukan oleh Archic masih mengan-d ung stero l 0,1334+ 0,003% (b/ b) dihitung terhadap sampel kering.

Untuk memp ero leh seny aw a A DD d ipilih cara bio transfo rmasi dengan menggunakan M ycobacterium phlei DSM 43286. Dasar pemilihan cara biotransformasi adalah sulitnya memp ero leh A DD secara sintetis karena substrat yang digunakan me-miliki atom C asimetrik 6 buah, se-hingga akan diperoleh isomer dengan jumlah sangat besar dan pemisahan isomer-isomer yang terbentuk juga relatif sulit.

Sterol yang terdapat pada limbah tahu tid ak d ilakukan p emisahan, karena β-sitosterol, kampesterol, dan stigmastero l mempunyai struktur

Tabel 4. Kadar ADD hasil biotransformasi dengan kondisi terbaik. Analisis dilakukan

dengan TLC Scanner

NO KONSENTRASI AREA WAKTU PENAMBAHAN INKUBASI KADAR α, α,-dipiridil (mM) (µv/s) SUBSTRAT (jam) (%b/b)

(jam)

1. 1,5 27,474 2 72 1,85

2. 1,5 27,394 2 72 1,85

3. 1,5 26,994 2 72 1,83

4. 1,5 15,950 2 72 0,48

5. 1,5 14,960 2 72 0,48

(10)

yang hampir sama, hanya beda satu ikatan rangkap. Stigmasterol mempu-nyai ikatan rangkap pada posisi C22, sed angkan β-sito stero l d an kam-pesterol tidak, dan oleh karena itu polaritas dan besar molekul hampir sama.

Pro ses bio transfo rmasi stero l total pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi inhibitor enzim terhadap ADD yang dihasilkan.

Untuk mencari ko nd isi y ang paling optimum dilakukan penelitian menggunakan sterol campur, yaitu

β-sitosterol 12,5 mg dan stigmasterol 12,5 mg. Pada penelitian ini tidak digunakan kampesterol karena ke-sulitan untuk memperoleh kampes-terol standar.Bakteri yang digunakan untuk biotransformasi ditumbuhkan pada media pembenihan yang sesuai, yakni nutrien bro th-glisero l. Pada media ini M ycobacterium phlei dapat tumbuh cepat yaitu mencapai fase statis (+109 sel/ mL) setelah 24 jam. Untuk menghitung konsentrasi bak-teri d iukur d engan menggunakan spektrofotometer uv-vis pada pan-jang gelombang, λ= 600 nm. Metode ini d apat d igunakan, karena d ari hasil p erco baan d iketahui bahw a kekeruhan suatu cairan kultur ber-banding lurus dengan jumlah mikro-ba dalam kultur. Serapan suspensi bakteri p ad a p anjang gelo mbang

λ= 600 nm berkisar antara 0,870 sampai 1,050 yang ekuivalen dengan konsentrasi bakteri 1,4152.109 sampai 1,7849.109 sel/ mL. Ko nsentrasi bakteri ini perlu diketahui sebelum

menambahkan substrat, karena bakteri harus ditambahkan ke dalam substrat sebelum mencapai fase statis. Ko nsentrasi α, α’ -dipiridil de-ngan menggunakan 4 macam variasi konsentrasi yaitu 0,5; 1,0; 1,5; dan 2,0 mM, waktu inkubasi dan waktu penambahan inhibitor enzim dibuat tetap, yaitu 72 jam untuk waktu in-kubasi dengan w aktu penambahan 2 jam setelah penambahan substrat. Dari percobaan ini diperoleh konsen-trasi α, αa’-dipiridil yang memberi-kan hasil ADD yang optimum, yaitu p ad a ko nsentrasi 1,5 mM d ap at menghasilkan A DD sebesar 1,85%. Setelah diperoleh hasil A DD yang o p timum d ico ba p ad a stero l d ari hasil iso lasi amp as tahu d eng an kondisi sebagai berikut, penambahan inhibito r enz im α, α’ -d ip irid il dengan konsentrasi 1,5 mM, 2 jam setelah penambahan substrat d an w aktu inkubasi 72 jam, d ipero leh rendemen 0,48%. Hasil biotransfor-masi yang diperoleh sangat kecil baik dari sterol murni maupun sterol dari ampas tahu. Ini disebabkan mungkin proses biotransformasinya terjadi di d alam bad an sel bakteri. Untuk biotransformasi yang terjadi di dalam sel harus diekstraksi dengan jalan merusak sel bakteri tersebut yaitu d eng an jalan meng g erus, p end i-nginan secara mendadak.

KESIM PULA N

(11)

bakteri M y cobacterium phlei DSM 43286 dengan inhibitor enzim α, α ’-dipiridil.Konsentrasi inhibitor yang menghasilkan A DD optimum dari percobaan yang telah dilakukan ada-lah pada konsentrasi α, α’-dipiridil 1,5 mM dengan rendemen 0,48% dari ampas tahu.

DA FTA R PUSTA KA

A nonim, (2000); Statistik Indonesia tahun, Katalo g BPS, 1401; h 39,43.

Arima, K, (1980). M icrobiological Pro-duction of Steroids Hormones from Cholesterol, Prix Roussel; 27-35.

Crueger, W. & A Crueger. (1984)., Biotechnology; A Text Book of Industrial M icrobiology, English ed ., Science Tech, Mad iso n, p 258.

Http:/ / WWW.ncbi.nlm.nih. gov:80/ e n t r e z / q u e r y . f e g i ? CMD=Text&DB=PubMed, 8/ 2/ 2001, pk.11.51.

Hockenhul, D.J.D., (1971), Progress in Industrial M icrobiology, Vol. 10, Churchill, Livingstone, Edin-burgh, p 72 – 77.

Kim, H.K. (1986); Synthesis of Ste-ro id O ral Co ntracep tiv es Available in The United States of A merica, W orkshop on Bio-technology of Steroid Compound as Contraceptives and Drugs, Ja-karta, p 13 – 15.

Kurniadi Maryati, (2003), “ O ptimasi Biokonversi Total sterol Limbah Tahu menjadi 1,4-A ndrostadien-3, 17-dion M enggunakan M yco-bacterium Phlei DSM 43286” d alam Tesis M ag ister Ilm u Kefarmasian FM IPA -UI Makalah I hal 21 (inpress). Leuenberger, H. G. W, (1984).,

Meth-odology dalam; Rehm, H.J., & G. Reed , (Ed s) Biotechnology, Valvia, Verlag Chemie, Wein-heim, 5 – 29.

Martin, C.K.A, (1984)., Sterol, dalam, Kieslich K (Ed.) Biotechnology, Biotransformations, v o l. 6a, Verlag Chemie, Weinheim, p 80 – 95.

Martin, C.K.A ., (1977)., Micro bial Cleavage of Sterol Side Chains dalam; D. Perlman (Ed.) A d-vances in A pplied M icrobiology, vol.22, A cademic Press, New York, 29 – 54.

N o v cha, M .G., F.J. A nto sz , J.C. Knight, Kominek, (1978); Bio-chim Biophys Acta, Dec 22; 531 (3); p308-21.

Thesiani A rchi, A nalisis Sterol dari Fraksi Hasil Isolasi Skala Preparatif A mpas Tahu, UI, Jurusan Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan A lam, Depok, Skripsi Sarjana 2001. Torrey, S; (1984), Microbial

Gambar

Gambar 1: Spektrum serapan hasil biotransformasi dengan pelarut n-heksana.
Gambar 2 : Kromatogram hasil biotransformasi dengan fase gerak sikloheksanλ

Referensi

Dokumen terkait

DAN SARAN Dari hasil pembahasan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan penerapan metode Everyone Is Teacher Here dalam peningkatan aktivitas belajar siswa

[r]

(3) Mekanisme pengelolaan Ketetapan Pajak, seperti Tata Cara Pemungutan, Surat Tagihan Pajak, Tata Cara Pembayaran dan Penagihan, Keberatan Banding, Pembetulan,

Untuk mendukung perancangan tata kelola manajemen insiden TI tersebut, digunakan kerangka kerja ITIL 2011 (ITIL V3 2011 Edition) sebagai acuan dalam proses

Frekuensi pesanan yang dilakukan perusahaan tergantung dari berapa banyak persediaan bahan yang akan digunakan sehingga perusahaan sudah memberikan kebijakan melakukan

Selanjutnya, terkait periode ijtihad dalam sejarah berdasarkan penjelasan tersebut di atas, menegaskan bahwa kondisi lingkungan Imam Malik adalah kondisi lingkungan yang

Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara antara berat badan dan tinggi badan, terhadap kemampuan menggiring bola dalam

 Proses pembuatan Proses pembuatan obyek obyek Siswa Dapat Siswa Dapat   Memahami Memahami Pengertian tweening Pengertian tweening   Memahami Memahami Penentuan