• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesadaran beragama pada remaja revisi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kesadaran beragama pada remaja revisi"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

KESADARAN

(2)

CONSCIOUSNESS/KESADARAN

Kesadaran seseorang untuk

melakukan sensasi, berpikir dan

merasakan apa yang dia alami pada suatu waktu tertentu

Pemahaman subjektif lingkungan

luar dan dunia internal pribadi yang tidak teramati oleh orang lain

Kesadaran subjektif kemampuan

untuk menyadari dan membuat

(3)

Hipotesis tentang Kesadaran

1. Kesadaran adalah satu ciri otak yang muncul tanpa terduga, dan

melibatkan kerja sama daerah

ekstensif di korteks serebral secara bersama

2. Sementara neuron serebral dan kelompok fungsional neuron

membangkitkan pemikiran

(4)

Contoh Hipotesis kedua

Beberapa neuron bisa mengindera stimulus eksternal atau internal , dan lainnya bisa memformulasikan sinyak perintah ke sekelompok

otot rangka, sementara kedua

kelompok tersebut bekerja sama untuk memformulasikan suatu kesadaran akan sensasi dan

(5)

Pendapat lain…

Studi yang lain menunjukkan

(6)

DIMENSI KESADARAN

TERJAGA (awake)

MENGANTUK (drawsyness)

TIDUR (sleep)

(7)
(8)

Tahap-tahap tidur dapat dilihat

berdasarkan

kajian

EEG

(electroencephalogram)

pengukuran aktivitas listrik

otak berupa gelombang:

- amplitudo

- frekuensi

(9)

Empat (4) tahap

Siklus tidur: 90-100 menit

Tahap tidur: berkaitan

dengan gelombang EEG

Ada indikator biologis (untuk

mimpi)

Tidur: proses sarafi yang aktif

dan ritmik

(10)

TAHAP 1

TRANSISI TERJAGA-TIDUR

KARAKTERISTIK: GELOMBANG OTAK (FREKUENSI)

RELATIF CEPAT + VOLTASE RENDAH

RELAKS

 MATA TERTUTUP

Heriod: “SLEEP IS THE BROTHER OF DEATH” Dianggap: semua aktivitas mental terhenti

(11)

TAHAP 2

TIDUR DALAM

KARAKTERISTIK: POLA GELOMB. OTAK LEBIH LAMBAT

(frekuensi rendah) DAN LEBIH TERATUR

INTERUPSI: SLEEP SPINDLES (KUMPARAN)

LEBIH SULIT DIBANGUNKAN

(12)

TAHAP 3

TIDUR LEBIH DALAM LAGI

KARAKTERISTIK: POLA GELOMB. OTAK LAMBAT

DENGAN PUNCAK LEBIH TINGGI DAN LEMBAH LEBIH DALAM

TAHAP 4

KARAKTERISTIK: POLA GELOMB. MAKIN LAMBAT

DAN MAKIN TERATUR

MAKIN KURANG RESPONSIF TERHADAP

(13)
(14)
(15)

TAHAP 4: TERJADI PADA BAGIAN AWAL TIDUR MALAM

SEPAROH MALAM BAGIAN PERTAMA DIDOMINASI

OLEH TAHAP 3 DAN 4

SEPAROH TERAKHIR MALAM:

DICIRIKAN OLEH TAHAP2 YANG LEBIH RINGAN, TERMASUK FASE TIDUR DENGAN MIMPI

REM SLEEP: - THE PARADOX OF SLEEP

(16)

REM SLEEP (ACTIVE SLEEP STATE)

TIDUR  BUKAN PROSES PASIF KARAKTERISTIK:

HILANGNYA TONUS OTOT (secara

nyata, kecuali: otot-otot mata)

 MENINGKATKAN AMBANG

STIMULI BANGUN

(17)

 TERJADI PADA TAHAP 1 TIDUR:

Denyut jantung meningkat dan tidak teratur

Tekanan darah meningkat

Kecepatan pernapasan meningkat

Pada laki2 (bahkan bayi laki2): ereksi penis

Paling khas: gerakan bola mata bolak-balik

Merupakan > 20% waktu tidur orang dewasa

Selama aktivitas tsb. berlangsung: secara paradoksal sebagian

besar otot tubuh seakan-akan lumpuh (paralisis)

 SULIT DIBANGUNKAN

BIASANYA DISERTAI MIMPI2 (diingat/tidak), DIALAMI

OLEH SETIAP ORANG PADA BEBERAPA BAGIAN MALAM HARI

(18)

TIDUR PADA UMUMNYA:

DIPERLUKAN UNTUK BERFUNGSINYA

MANUSIA (fakta ini belum mapan)  TUBUH PERLU PERIODE TRANQUIL

‘REST & RELAXATION’

(penjelasan ini masih dibantah: - Kebanyakan orang tidur 7-8

jam/malam; tetapi sangat bervariasi: ada yang tidur hanya 3 jam)

(19)
(20)

PADA ORANG YANG TIDURNYA DITEKAN (DEPRIVED)

DALAM PERCOBAAN SAMPAI 200 JAM TIDAK BEREFEK

LAMA

IA MERASA:

-WEARY/lelah & IRRITABLE -TIDAK BISA KONSENTRASI

-KEHILANGAN KREATIVITAS

-KEMAMPUAN PENALARAN MENURUN

SETELAH DIBIARKAN TIDUR KEMBALI SECARA NORMAL

SEGERA KEMBALI NORMAL

(21)

SEHARI-MANFAAT TIDUR

 TIDUR BERVARIASI DIPENGARUHI

FAKTOR2 LINGKUNGAN

(bukan sekedar respon fisiologis)

Dijumpai pada spesies mamalia dan aves

(22)

2. TIDUR: PROSES RESTORATIF

Merupakan proses pemulihan.

TIDUR DIPERLUKAN UNTUK

(23)
(24)

GANGGUAN TIDUR

APNEA TIDUR

Ketidakmampuan bernafas ketika tidur

NARKOLEPSI

kondisi yang ditandai dengan seringnya muncul rasa kantuk di siang hari. Ada empat gejala:

Serangan rasa kantuk mendadak atau bertahap di

siang hari

Katapleksi: kondisi lemahnya otot pada saat terjagaParalisis tidur: ketidakmampuan bergerak ketika

masuk atau bangun dr tidur

Halusinasi hipnagogik: pengalaman menyerupai

(25)

GANGGUAN PERGERAKAN ANGGOTA

BADAN PERIODIK

Gerakan reflek kaki dan terkadang tangan yang berulang

GANGGUAN PERILAKU REM

Bergerak-gerak dengan penuh

semangat pada periode REM (bergerak sesuai mimpi)

INSOMNIA

(26)

TEROR MALAM

Pengalaman kegelisahan memuncak yang menyebabkan penderitanya

terbangun dan berteriak

MENGIGAU

TIDUR BERJALAN

Biasanya pada tahap ketiga dan

keempat pada permulaan periode tidur malam hari

(27)
(28)

Otak Kanan

Conscious 12%

Sub-Conscious 88%

Otak Kiri

Pikiran TINDAKAN / RESPON

Memory Bank

Pengalaman Empiris

Pengalaman Induktif Belief System

Self Image

PERSEPSI, RESPON, DAN PERILAKU MANUSIA

Analitis

(29)

Belief System Self Image

Conscious

Sub-Conscious RAS

Reticular Activating System

PANCA INDRA

Pengalaman

Proses Induktif

Sugesti Hypnosis

(30)
(31)

RETICULAR ACTIVATION SYSTEM

Suatu set saraf yang terkoneksi di otak.Bertanggung jawab pada regulasi pola

kesadaran dan tidur manusia

Ada dua bagian koneksi ke bagian

otak termasuk korteks; koneksi ke otak kecil dan bertanggung jawab pada

beragam sensasi tubuh

Pada perkembangannya, area ini

(32)

HYPNOSIS ..??

Kondisi seseorang mudah tersugesti

Stimulus / Pengalaman masuk ke dalam

subconscious tanpa atau dgn minimal kritisi dari RAS

Sumber stimulus : Internal – ExternalTehnik Hypnosis cara efektif

berKOMUNIKASI sehingga pesan/ide dapat langsung koneksi dengan subconscous

(33)

PRINSIP KERJA HYPNOSIS

Buat pikiran sadar/conscious istirahat, lengah, jenuh

RAS / Critical Factor terbuka

Memasukkan ide baru / sugesti ke dalam pikiran bawah sadar/ sub conscious sebagai memori baru /

(34)

Hypnosis State & Brainwave

Beta

24 – 14 cps Alpha14 – 7 cps Theta7 – 3.5 cps Delta3.5 – 0.5 cps

Hypnosis State Normal Sleep State

Normal State

Conscious Area

Sub-Conscious Area

9 – 5 Focus 1 Focus 0 Focus

Non Sugestif Sugestif & Sangat Sugestif Non Sugestif

Reticular Activating System Semakin Terbuka

Referensi

Dokumen terkait

Keselamatan saat bekerja dan kesehatan kerja sangat dikenal dengan masyarakat. Banyak yang bekerja tidak memperhatikan pekerjaannya, sehingga resiko yang dialami sangat bervariasi dan tergantung pekerjaannya (Rinaldi et al., 2015). Salah satu contohnya yaitu low back pain myogenic. LBP merupakan salah satu 1 masalah kesehatan yang sering di jumpai masyarakat sehingga menyebabkan nyeri, disabilitas, keterbatasan fungsional (WHO, 2003). Sebagian besar pasien yang terkena dampak low back pain myogenic menunjukan aktivitas fisik berkurang dapat menyebabkan penurunan mobilitas sendi, kehilangan kekuatan, daya tahan dan koordinasi otot (Costantino & Romiti, 2014). LBP myogenic sebagian besar berkontribusi pada otot-otot yang ada di punggung bawah, sehingga nyeri berasal atau bersumber dariotot yang disebabkan oleh spasme otot (Hendrawan & Lestari, 2017). Menurut penelitiannya (Pratrisna, 2013) latihan therapeutic aquatic saat tubuh berada didalam air maka akan mengalami gaya tekan keatas. Ketika kedalaman air setinggi bahu maka akan 2 kali menurunkan gaya gravitasi karena efek buoyancy bisa menurunan penekanan pada sendi sehingga dapat menurunkan nyeri pada saat sendi bergerak pada posisi tubuh yang