KONFLIK DAN PENANGANANNYA anak jalanan

(1)

POTENSI KONFLIK

DAN

PENANGANANNYA

KASAT BINMAS POLRES METRO TANGERANG

KOTA

(2)

1. Konflik adalah pertentangan

antara dua

pihak

atau lebih,

yang dapat terjadi antar individu,

antar kelompok kecil, bahkan

antarbangsa dan negara

2. Merupakan bentuk pertentangan,

ketidaksepakatan,

ketidakcocokan antara dua orang

atau lebih, antar kelompok orang,

yang biasanya ditandai oleh

kekerasan fisik

(3)

“Perseteruan Dan/Atau Benturan Fisik Dengan Kekerasan Antara Dua Kelompok Masyarakat Atau Lebih Yang Berlangsung Dalam Waktu Tertentu Dan Berdampak Luas Yang Mengakibatkan Ketidakamanan Dan

Disintegrasi Sosial Sehingga Mengganggu Stabilitas Nasional Dan Menghambat Pembangunan Nasional”

“KONFLIK SOSIAL”

UU NO. 7 TH. 2013 TTG PENANGANAN KONFLIK SOSIAL

SUMBER KONFLIK SOSIAL

PERMASALAHAN YANG BERKAITAN DENGAN POLITIK, EKONOMI, DAN SOSIAL BUDAYA

PERSETERUAN INTERN DAN/ATAU ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, DAN ANTAR ETNIS

SENGKETA BATAS WILAYAH DESA, KABUPATEN/KOTA, DAN/ATAU PROVINSI

SENGKETA SUMBER DAYA ALAM ANTAR MASY DAN/ATAU ANTARA MASY DGN PELAKU USAHA

(4)

“INPRES NO. 2 TH. 2013”

TENTANG PENANGANAN GANGGUAN KEAMANAN DALAM NEGERI

 _{PENANGANAN BERBAGAI AKSI KEKERASAN, DAN KONFLIK}

MEMELIHARA KAMDAGRI, PRESIDEN MENGELUARKAN INPRES 2 TH 2013 TTG PENANGANAN GANGGUAN KEAMANAN KEAMANAN DALAM NEGERI

 _{TUJUAN DARI INPRES ADALAH UNTUK MENINGKATKAN}

EFFEKTIFITAS PENANGANAN GANGGUAN KAMDAGRI SCR TERPADU SESUAI TUGAS, FUNGSI & KEWENANGAN MASING-2 BERDASAR PERATURAN

 _{IMPLEMENTASI DARI INPRES NO 2 TAHUN 2013 TELAH}

(5)

“INPRES NO. 1 TH. 2014”

TENTANG PENANGANAN GANGGUAN KEAMANAN DALAM NEGERI

 _{MERUPAKAN KELANJUTAN DR INPRES NO. 2 TH 2013}

 _{TUGAS :}

1. MELANJUTKAN PROSES PENYELESAIAN BERBAGAI PERMASALAHAN DENGAN MENGURAIKAN DAN MENUNTASKAN AKAR MASALAHNYA

2. MELANJUTKAN PROSES HUKUM DAN MENGAMBIL LANGKAH CEPAT, TEPAT, TEGAS, DAN PROPORSIONAL UNTUK GHENTIKAN SEGALA BENTUK TINDAK KEKERASAN AKIBAT KONFLIK SOSIAL

3. MELAKUKAN UPAYA PEMULIHAN PASCA KONFLIK YANG MELIPUTI PENANGANAN PENGUNGSI, REKONSILIASI, REHABILITASI, DAN REKONSTRUKSI AGAR MASYARAKAT DAPAT KEMBALI MEMPEROLEH RASA AMAN DAN MELAKUKAN AKTIVITAS SEPERTI SEDIA KALA

(6)

PENYEBAB KONFLIK

PERBEDAAN PENDIRIAN DAN PERASAAN ANTARA INDIVIDU DAN ATAU KELOMPOK YANG SEMAKIN TAJAM

PERUBAHAN SOSIAL YANG TERLALU CEPAT, SEHINGGA MENYEBABKAN DISORGANISASI DAN PERBEDAAN PENDIRIAN MENGENAI SISTEM NILAI YANG BARU

PERBEDAAN KEBUDAYAAN YANG PENGARUHI POLA PIKIR DAN TINGKAH LAKU INDIVIDU DALAM KELOMPOK BUDAYA TERTENTU, SEHINGGA MENIMBULKAN PERTENTANGAN

BENTURAN KEPENTINGAN ANTARA INDIVIDU ATAUPUN KELOMPOK

(7)

EVALUASI POTENSI KONFLIK TAHUN 2014

(8)

EVALUASI POTENSI KONFLIK TAHUN 2014

NO POLDA JML

PENYELESAIAN KONFLIK

SISA POLEKS

OSBUD SARA BTS WIL SDA JML

19 KALTENG 63 3 0 0 10 13 50 20 KALTIM 156 6 1 0 0 7 149 21 SULSEL 100 19 2 1 7 29 71 22 SULTRA 32 10 0 3 4 17 15 23 SULTENG 40 32 0 2 2 36 4 24 SULUT 58 8 3 1 1 13 45 25 MALUKU 119 74 10 31 2 117 2 26 PAPUA 179 61 20 3 9 93 86 27 BABEL 32 2 0 2 1 5 27 28 BANTEN 19 1 0 0 0 1 18 29 GORONTALO 11 2 0 0 0 2 9

30 MALUT 9 7 0 0 0 7 2

31 KEP. RIAU 35 10 3 0 3 16 19

JUMLAH 2,531 472 100 95 138 792 1,676

(9)

TREND POTENSI KONFLIK

FLIK SELESAI SISA

JAN – SEP

2013 2.792 32,41 %905 / 1.887 JAN – SEP

(10)

UPAYA PENANGANAN

DITITIKBERATKAN PADA TAHAP

PENGHENTIAN

KONFLIK

NAMUN KRN RESIKONYA SANGAT

BERAT, OLEH KRN ITU JUGA MENGEFEKTIFKAN

UPAYA PENCEGAHAN KONFLIK TERMASUK

MELAKUKAN LANGKAH INDENTIFIKASI POTENSI

KONFLIK

TUGAS & TGG JWB POLRI

PENCEGAHAN

PENGHENTIAN

PEMULIHAN

PASCA KONFLIK

(11)

STRATEGI PENANGANAN KONFLIK

PENCEGAHAN

1. MEMELIHARA KONDISI DAMAI DLM MASY

2. MENGEMBANGKAN SISTEM PENYELESAIAN

PERSELISIHAN SCR DAMAI

3. MEREDAM POTENSI KONFLIK 4. MEMBANGUN SISTEM

PERINGATAN DINI (SPD)

PENGHENTIAN

1. PENGHENTIAN KEKERASAN FISIK

2. PENYELAMATAN DAN PERLINDUNGAN KORBAN

3. MEMBATASI PERLUASAN AREA DAN MENCEGAH TERULANGNYA KONFLIK

PEMULIHAN PASCA KONFLIK

(12)

STRATEGI PENCEGAHAN KONFLIK



_{MEMELIHARA KONDISI DAMAI DLM MASY}

1. BERSAMA PEMDA DAN ELEMEN MASY MELAKUKAN

BIMLUH KPD MASY

2. MENDORONG MASY BERPERAN AKTIF DALAM

MENYELESAIKAN SETIAP PERMASALAHAN YANG

BERPOTENSI KONFLIK MELALUI MUSYAWARAH

UNTUK MUFAKAT

3. BERDAYAKAN PERAN MEDIA MASSA DAN JEJARING

SOSIAL, AGAR SIT DAMAI DALAM MASYARAKAT

TETAP TERPELIIHARA.

4. MENINGKATKAN

SINERGI

DENGAN

INSTANSI

TERKAIT UNTUK MEMBERIKAN IMBAUAN KEPADA

MSYARAKAT AGAR TIDAK MELANGGAR HUKUM DAN

TIDAK MELAKUKAN TINDAK KEKERASAN DALAM

MENYELESEIKAN MASALAH.

(13)

STRATEGI PENCEGAHAN KONFLIK



_{MENGEMBANGKAN}

_SISTEM

_PENYELESAIAN

PERSELISIHAN SCR DAMAI

1. MENDORONG PRANATA ADAT DAN ATAU PRANATA

SOSIAL UNTUK MENYELESEIKAN PERSELISIHAN

DALAM MASYARAKAT MELALUI MUSYAWARAH UNTUK

MUUFAKAT. YANG HASILNYA MENGIKAT PARA PIHAK.

2. MENGEDEPANKAN KEADILAN RESTORATIF DALAM

UPAYA PENYELESAIAN PERSELISIHAN, KHUSUSNYA

TERHADAP PELANGGGARAN HUKUM YANG RINGAN

ATAU KERUGIANNYA KECIL DAN ATAU PELAKUNYA

ANAK-ANAK DAN ORANG LANJUT USIA

3. PENYELESEIAN DENGAN CARA PENEGAKAN HUKUM

MELALUI PROSES PERADILAN MERUPAKAN LANGKAH

TERAKHIIR, APABILA LANGKAH DIATAS TIDAK

TERCAPAI

(14)

STRATEGI PENCEGAHAN KONFLIK



_{MEREDAM POTENSI KONFLIK}

1. MEMBERIKAN

MASUKAN

KEPADA

PEMERINTAH

DAERAH DALAM MENYUSUN PERENCANAAN DAN

PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN

DENGAN

MEMPERHATIKAN

2. MENERAPKAN TUGAS PELAYANAN MASYARAKAT

DENGAN PRINSIP TATA KELOLA PEMERINTAHAN

YANG BAIK.

3. MELAKSANAKAN FGD DALAM SETIAP UPAYA

MENEMUKAN SOLUSI TERHADAP PERMASALAHAN

YANG BERPOTENSI TERJADINYA KONFLIK SOSIAL.

4. PROAKTIF DALAM MEMEDIASI PARA PIHAK YANG

BERKONFLIK AGAR TIDAK BERKEMBANG MENJADI

KONFLIK YANG MELUAS.

5. MEMBANGUN

KEMITRAAN

DENGAN

BERBAGAI

KOMUNITAS

DALAM

MASYARAKAT

MELALUI

KEGIATAN POLMAS GUNA MENGELIMINIR POTENSI

KONFLIK.

(15)

STRATEGI PENCEGAHAN KONFLIK



_{MEMBANGUN SISTEM PERINGATAN DINI (SPD)}

1. OPTIMALKAN PERAN JAJARAN INTELKAM UNTUK MELAKUKAN DETEKSI DINI, DAN BERSINERGI DENGAN UNSUR KOMINDA

2. OPTIMALKAN PERAN BHABINKAMTIBMAS, DIANTARANYA DGN MENEMPATKAN 1 ATAU LEBIH SETIAP KELURAHAN/DESA YANG MEMILIKI BOBOT POTENSI KONFLIK TINGGI

3. OPTIMALKAN PERAN PATROLI SABHARA, DIANTARANYA MELALUI PATROLI DIALOGIS UNTUK MEMPEROLEH INFORMASI TENTANG PERKEMBANGAN SITUASI WILAYAH 4. OPTIMALKAN PERAN POLSEK SEBAGAI BASIS DETEKSI

5. BANGUN KOMUNIKASI YANG INTENSIF DENGAN MEDIA MASSA DAN JEJARING SOSIAL DALAM MEMPERLUAS JARINGAN INFORMASI

6. MEWAJIBKAN ANGGOTA POLRI YANG BERTUGAS DI DAERAH POTENSI KONFLIK UNTUK MEMBUAT LAPORAN INFORMASI TENANG BERBAGAI PERMASALAHAN YANG DITEMUKAN

(16)

STRATEGI PENGHENTIAN KONFLIK

 _{PENGHENTIAN KEKERASAN FISIK}

1. MEDIASI IKUTSERTAKAN PRANATA ADAT DAN ATAU PRANATA SOSIAL, BILA BLM SEPAKAT NEGOSIASI UNTUK MENDAPATKAN HASIL YANG DIKEHENDAKI, BILA BLM BERHASIL POLRI HIMBAU PIHAK YANG BERKONFLIK UTK MENAHAN DIRI DAN TDK MELAK PERBUATAN YANG MELANGGAR HUKUM, HIMBAUAN TIDAK DIPATUHI DAN KEKERASAN MASIH BERLANJUT, DIKELUARKAN MAKLUMAT 2. MENGHENTIKAN KEKERASAN FISIK MELALUI PENGGELARAN

KEKUATAN POLRI

 _MENGERAHKAN _KUAT _YANG _DIMILKI _SATWIL

DISESUAIKAN DENGAN ESKALASI KONFLIK

 _{PENGGELARAN SATWIL KURANG DAPAT MEMINTA BACK}

UP KEKUATAN (BACK UP RAYONISASI DAN BACK UP SATUAN HIRARKIS)

 _{BACK UP BRIMOB NUSANTARA YG SPT DIGERAKKAN KE}

DAERAH KONFLIK DLM WKT 4 JAM

 _{DALAM HAL TERTENTU POLRI DAPAT MEMINTA BANTUAN}

TNI SESUAI MEKANISME

 _{MEMPEDOMANI TAHAPAN PROSEDUR PENGGUNAAN}

KEKUATAN DALAM TINDAKAN KEPOLISIAN

3. MELAKUKAN TINDAKAN TEGAS DAN TERUKUR KEPADA PIHAK-PIHAK YANG MEMAKSAKAN KEHENDAK/MEMPROVOKASI AKSI

4. MEMINIMALISIR TIMBULNYA KORBAN

(17)

STRATEGI PENGHENTIAN KONFLIK



_{PENYELAMATAN DAN PERLINDUNGAN KORBAN}

1. PERTOLONGAN DAN EVAKUASI KORBAN KONFLIK SECARA CEPAT DAN TEPAT

2. IDENTIFIKASI TERHADAP KORBAN KONFLIK

3. MEMBENTUK POSKO PENGADUAN ORANG HILANG AKIBAT KONFLIK

4. MEMBANTU PEMDA/INSTANSI TERKAIT, ANTARA LAIN DALAM HAL PENYIAPAN TEMPAT PENGUNGSIAN, PERAWATAN MEDIS, MENDIRIKAN DAPUR UMUM DAN SEBAGAINYA



_MEMBATASI

_PERLUASAN

_AREA

_DAN

_MENCEGAH

TERULANGNYA KONFLIK

1. ISOLASI UNTUK HAMBAT PENYEBARAN KONFLIK MASSA GUNA BATASI RUANG GERAK MASSA

2. PENYEKATAN JALUR YANG DIMUNGKINKAN UNTUK MASUKNYA MASSA KE LOKASI KONFLIK

(18)

STRATEGI PEMULIHAN KONFLIK



_{KEGIATAN REKONSILIASI}

1. MEDIASI PERUNDINGAN DAMAI SECARA PERMANEN

2. MEMFASILITASI PEMBERIAN RESTITUSI



_{KEGIATAN REHABILITASI}

1. PEMULIHAN SITUASI KEAMANAN DAN KETERTIBAN

MASYARAKAT

2. MELAKUKAN

KEGIATAN

BAKTI

SOSIAL

DAN

KESEHATAN PADA DAERAH PASCA KONFLIK

3. MEMPERBANYAK KEGIATAN SIMPATIK



_{KEGIATAN REKONSTRUKSI}

(19)

TINDAK LANJUT POLRI

1

MELANJUTKAN PROGRAM REN AKSI TAHUN 2014

2

MENGINVENTARISASI DAN MEMETAKAN POTENSI KONFLIK _{DISELURUH WILAYAH HUKUM POLDA SE INDONESIA}

3

MENYUSUN DAN MENJABARKAN RENCANA AKSI KHUSUS _{POLRI SBG LEADING SECTOR}

4

MENDORONG PEMDA UNTUK MEMBENTUK TIM TERPADU TINGKAT DAERAH (PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTAMADYA).

(20)

REN AKSI POLRI SBG LEADING SECTOR

RA 09

PENINGKATAN KESADARAN HUKUM DI MASYARAKAT “DIVKUM POLRI”

RA 13

PENGAMANAN PENYALURAN LOGISTIK PEMILU LEGISLATIF, _{PEMILU PRESIDEN DAN WAPRES 2014}_{“BAHARKAM POLRI”}

RA 14

PENGAMANAN PENYELENGGARAAN PEMILU LEGISLATIF, PEMILU PRESIDEN DAN WAPRES 2014 “SOPS POLRI”

RA 30

PENINGKATAN KEMAMPUAN APARAT UNTUK PENGAMANAN PENYELENGGARAAN PEMILU 2014 ”SOPS POLRI”

RA 32

MENSINERGIKAN SISTEM PERINGATAN DINI “BAINTELKAM POLRI”

RA 35

PENGHENTIAN KONFLIK SOSIAL MENONJOL / BERSKALA NASIONAL DAN TERORISME “DENSUS & BARESKRIM”

RA 64

PERCEPATAN PROSES PENEGAKAN HUKUM ATAS PELAKU _{TERKAIT KONFLIK PERIODE SEBELUM TAHUN 2014 (SECARA} DAMAI/PENYIDIKAN) “BARESKRIM POLRI”