33
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian, Setting Dan Karakteristik Subjek Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berarti perbaikan yang dilakukan di kelas tertentu yang akan diteliti dan diberi tindakan secara langsung. Penelitian ini dilakukan di SDN Plumbon 01 kabupaten Semarang. Penelitian dilaksanakan pada Semester II Tahun Ajaran 2016/2017. Subjek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Plumbon 01 kabupaten Semarang Semester II 2016/2017, yang berjumlah 19 siswa. Terdiri dari 10 siswa perempuan dan 9 orang siswa laki-laki. Kondisi sosial ekonomi orang tua/wali siswa sangat beragam, ada yang sangat mampu, ada yang cukup tetapi tidak sedikit yang ekonomi orang tua/wali siswa sangat lemah. Pekerjaan orang tua/wali siswa ada yang pegawai negeri, pengusaha, wiraswasta, sampai buruh pabrik. Tidak semua wali siswa peduli terhadap pendidikan. Proses belajar mengajar berlangsung mulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 12.10 siang. Disini yang menjadi sampel adalah seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 19 siswa.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).
3.2.1 Variabel Bebas (X)
Variabel bebas atau independen adalah variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain. Variabel bebas atau independen merupakan
34
Project Based Learning yang akan diterapkan pada siswa kelas 4 SD Negeri Plumbon 01 semester II tahun ajaran 2016/2017 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
Metode pembelajaran Project Based Learning yaitu siswa lebih fokus pada pembuatan suatu proyek yang sebelumnya merupakan hasil pemecahan masalah baik individu dan kelompok. Project Based Learning berpusat pada siswa, kekreatifan siswa lebih diutamakan sehingga siswa diajarkan pada keadaan nyata atau realistik sesuai dengan lingkungan sekitar siswa.
Sintak metode pembelajaran Project Based Learning pada mata pelajaran IPA: 1) Pendahuluan
1. Guru memberikan salam dan mengkondisikan siswa didalam proses pembelajaran.
2. Guru melakukan presensi.
3. Melakukan apersepsi dengan cara mengajukan pertanyaan.
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai siswa setelah melakukan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi:
1. Guru menjelaskan materi pembelajaran menggunakan benda konkret atau nyata yang ada disekitarnya. (Project Based Learning)
2. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 4-5 orang untuk tiap kelompok.
3. Guru membagikan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang materi pembelajaran.
4. Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari.
5. Guru menyampaikan langkah-langkah kegiatan penyelesaian projek dalam membentuk kelompok. (PjBL)
35 b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi:
Dengan bimbingan guru, setiap anggota kelompok menyusun proyek. (Project Based Learning)
Kelompok yang telah selesai menyiapkan proyek, kemudian maju untuk
mempresentasikan proyeknya. (Project Based Learning)
Guru bersama siswa membahas hasil diskusi kelompok tentang tugas proyek yang mereka buat.
c. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi:
Guru bersama siswa bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami oleh
siswa.
Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap siswa. 3) Penutup
1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2. Guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil tugas projek.
3. Guru memberikan soal kepada siswa sebagai bahan evaluasi.
4. Guru menutup pelajaran dengan diakhiri salam.
3.2.2 Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat (Y) adalah hasil belajar IPA. Variable penelitian adalah bagian dari indikator yang akan dicapai dalam kualitas pembelajaran meliputi:
1) Keterampilan yang dimiliki guru dalam mengelolah pembelajaran IPA ketika mengunakan metode Project Based Learning.
2) Keaktifan belajar siswa pada pembelajaran IPA ketika menggunakan metode pembelajaran Project Based Learning.
3) Hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA ketika menggunakan metode pembelajaran Project Based Learning.
36
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Aspek kognitif yaitu kemampuan intelektual siswa dalam berfikir, mengetahui dan memecagkan masalah. Aspek Afektif yaitu ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Aspek Psikomotor yaitu ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar bisa diukur setelah melakukan tes lisan maupun dengan menggunakan tes tertulis. Hal tersebut dilakukan didalam
kegiatan belajar yang berlangsung. Siswa yang telah belajar akan mendapatkan penegtahuan yang lebih banyak yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajarnya. Hasil belajar dengan menggunakan penerapan Project Based Learning tersebut menunjukan perubahan yang signifikan terhadap hasil belajar dan prestasi siswa.
3.3 Rencana Tindakan
Jenis penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan karena ada kesenjangan atau perbedaan antara harapan dan kenyataan, sehingga setelah PTK ini dilaksanakan diharapkan terjadi keadaan yang ideal. Penelitian Tindakan Kelas ini yaitu tipe kolaborasi, penelitian dilakukan berkolaborasi dengan guru kelas 4 SD Negeri Plumbon 01. Pada PTK tipe kolaborasi, yang melakukan penelitianlah yang merancang rencana pelaksanaan pembelajaran, sedangkan guru yang mengajarkan pada saat pelaksanaan penelitian.
Rencana tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode spiral, yang dikemukakan oleh Stephen Kemmis dan Robbin Mc Taggart melalui dua siklus yang masing-masing terdiri dari 4 tahap yaitu rencana tindakan, pelaksanaan tidakan, dan observasi serta refleksi. Adapun gambar spiralnya ditunjukkan melalui
37
Gambar 3.1
Penelitian Tindakan Kelas
Model Spiral dari Kemmis & Mc. Taggart (Depdiknas, 1992:21) 3.5.1 Rencana Tindakan Siklus I
Rencana tindakan pada siklus 1 terdiri dari empat tahapan, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Rencana tndakan penelitian siklus I yang dilakukan di SD Negeri Plumbon 01 dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu penyusunan perangkat pembelajaran yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA dengan Kompetensi Dasar (KD) menyimpulkan gaya dapat merubah gerak dan atau bentuk suatu benda.dan disesuaikan dengan metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode pembelajaran Project Based Learning, menyiapkan media pembelajaran yang mendukung materi ajar dan metode pembelajaran Project Based Learning. Peneliti menyiapkan alat dan bahan dalam membuat proyek tentang materi gaya. Adapun perangkat untuk melakukan pengukuran hasil belajar digunakan lembar soal kelompok, tes setiap akhir siklus dan lembar observasi guru
38
2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pada tahap ini dilakukan dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah direncanakan dengan menggunakan metode pembelajaran Project Based Learning, pelaksanaan tindakan pada siklus I ini dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan. Pelaksanaan tindakan pada siklus I terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi), dan kegiatan akhir. Kegiatan Ekplorasi adalah kegiatan untuk memperoleh pengalaman-pengalaman baru dari situasi baru. Elaborasi yaitu
penggarapan secara tekun dan cermat. Kegiatan Konfirmasi adalah pembenaran, penegasan, dan pengesahan. Pada tahap ini juga akan dilaksanakan observasi untuk mengetahui apakah yang terdapat dalam pelaksanaan penelitian sesuai dengan skenario yang telah dibuat. Observasi dilakukan pada setiap pertemuan siklus 1,yaitu pada pertemuan ke satu, dua, dan tiga. Observasi akan dilakukan oleh seorang observer atau pengamat. Dalam tahap ini observer akan melakukan pengamatan baik kepada guru (peneliti) dan kepada siswa melalui lembar observasi yang terlampir. Setiap berakhirnya pertemuan 1,2, dan 3 akan ada refleksi yang nantinya akan digunakan sebagai perbaikan pada pertemuan selanjutnya.
Pertemuan pertama
1)Pendahuluan
1. Guru memberikan salam dan mengkondisikan siswa didalam proses pembelajaran.
2. Guru melakukan presensi.
3. Melakukan apersepsi dengan cara mengajukan pertanyaan.
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai siswa setelah melakukan pembelajaran.
2)Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi:
Guru menjelaskan materi pembelajaran menggunakan benda konkret atau nyata
39
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 4-5
orang untuk tiap kelompok.
Guru membagikan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang materi
pembelajaran.
Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari tentang energi dan penggunaanya.
Guru menyampaikan langkah-langkah langkah-langkah kegiatan penyelesaian
projek dalam membentuk kelompok. (PjBL)
Guru menyiapakan alat dan bahan untuk untuk merancang proyek. (PjBL) Peserta didik melakukan diskusi dalam informasi proyek mereka.
b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi:
Guru memberikan contoh konkret tentang pesawat kertas dan baling-baling
kertas.*
Guru memberikan petunjuk cara membuat pesawat kertas dan baling-baling
kertas.*
Guru memberikan lembar kerja siswa yang harus di kerjakan bersama anggota kelompoknya.*
Siswa berdiskusi bersama kelompoknya mengenai LKS yang diberikan oleh
guru.
Guru membimbing siswa dalam mengerjakan lembar kerja siswa pada masing-masing kelompok.*
Meminta siswa membuat laporan hasil diskusi pada lembar yang telah
disediakan.*
Meminta perwakilan tiap kelompok untuk maju kedepan kelas
mempresentasikan hasil diskusinya.*
Memberikan kesempatan kelompok lain untuk memberikan tanggapan dari
40 c. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi:
Memberikan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun reward terhadap keberhasilan siswa.*
Guru memberikan penguatan terhadap hasil kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan siswa.
Penutup
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Guru bersama siswa melakukan refleksi.
Guru menutup pelajaran dengan diakhiri salam.
Pertemuan kedua
1)Pendahuluan
Guru memberikan salam dan mengkondisikan siswa didalam proses
pembelajaran.
Guru melakukan presensi.
Melakukan apersepsi dengan cara mengajukan pertanyaan.
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai siswa setelah
melakukan pembelajaran 2)Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi:
Guru menjelaskan materi pembelajaran menggunakan benda konkret yang ada
disekitarnya. (Project Based Learning)
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 4-5
orang untuk tiap kelompok.
Guru membagikan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang materi
pembelajaran.
Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari tentang gaya dorongan dan tarikan
41
Guru menyampaikan langkah-langkah kegiatan penyelesaian projek dalam
membentuk kelompok. (PjBL).
Guru menyiapakan alat dan bahan untuk merancang proyek. (PjBL) Peserta didik melakukan diskusi dalam informasi proyek mereka.
b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi:
Guru memberikan contoh konkret tentang pesawat kertas dan baling-baling
kertas.*
Guru memberikan petunjuk cara membuat pesawat kertas dan baling-baling
kertas.*
Guru memberikan lembar kerja siswa yang harus di kerjakan bersama anggota kelompoknya.*
Siswa berdiskusi bersama kelompoknya mengenai LKS yang diberikan oleh
guru.
Guru membimbing siswa dalam mengerjakan lembar kerja siswa pada
masing-masing kelompok.*
Meminta siswa membuat laporan hasil diskusi pada lembar yang telah
disediakan.*
Meminta perwakilan tiap kelompok untuk maju kedepan kelas
mempresentasikan hasil diskusinya.*
Memberikan kesempatan kelompok lain untuk memberikan tanggapan dari hasil diskusi yang telah dipresentasikan di depan kelas.*
c. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi:
Memberikan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun reward terhadap keberhasilan siswa.*
Guru memberikan penguatan terhadap hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan siswa.
3) Penutup
42 2. Guru bersama siswa melakukan refleksi. 3. Guru menutup pelajaran dengan diakhiri salam. Pertemuan ketiga
Pendahuluan
1. Guru memberikan salam dan mengkondisikan siswa di dalam proses pembelajaran.
2. Guru melakukan presensi dan menanyakan kondisi siswa.
3. Guru bersama siswa membahas materi yang telah diberikan pada pertemuan satu dan dua dengan cara melakukan tanya jawab.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi:
Guru menjelaskan materi pembelajaran tentang energi dan penggunaanya.
Guru bertanya jawab dengan siswa tentang energi dan penggunaanya
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi:
Guru memberikan contoh konkret tentang pesawat kertas dan baling-baling kertas.*
Guru memberikan petunjuk cara membuat pesawat kertas dan baling-baling kertas.*
Guru memberikan lembar kerja siswa yang harus di kerjakan bersama anggota kelompoknya.*
Siswa berdiskusi bersama kelompoknya mengenai LKS yang diberikan oleh guru.
Guru membimbing siswa dalam mengerjakan lembar kerja siswa pada masing-masing kelompok.*
Meminta siswa membuat laporan hasil diskusi pada lembar yang telah disediakan.*
Meminta perwakilan tiap kelompok untuk maju kedepan kelas mempresentasikan hasil diskusinya.*
43
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi:
Memberikan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun reward terhadap keberhasilan siswa.*
Guru memberikan penguatan terhadap hasil kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan siswa.
Kegiatan Penutup
1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari selama pertemuan satu dan dua.
2. Guru bersama siswa melakukan refleksi.
3. Guru memberikan soal kepada siswa sebagai bahan evaluasi. 4. Guru menutup pelajaran dengan salam.
3. Refleksi
Tahap refleksi dilaksanakan setelah berakhirnya pertemuan pertama, kedua, dan ketiga. Tahap ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apa saja kekurangan dan kelebihan pada setiap pertemaunnya sehingga pada pertemuan selanjutnya dapat lebih baik dari sebelumnya. Untuk pertemuan ketiga nantinya akan menjadi refleksi pada pertemuan pertama siklus II.
3.3.2 Rencana Tindakan Siklus II
Langkah-langkah yang dilakukan pada siklus II relatif sama dengan langkah yang dilakukan pada siklus I. Hanya saja ditambah dengan memperhatikan kenyataan yang ditemukan di lapangan pada siklus I. berikut langkah-langkah tindakan pada siklus II:
1. Tahap Perencanaan
44
mendukung materi ajar dan metode pembelajaran Project Based Learning. Adapun perangkat untuk melakukan pengukuran hasil belajar digunakan lembar soal kelompok, tes setiap akhir siklus dan lembar observasi guru yang berisi pelaksanaan implementasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam siklus ini dibuat tiga kali pertemuan @ 2 jam.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini dilakukan dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah direncanakan dengan menggunakan metode
pembelajaran Project Based Learning, pelaksanaan tindakan pada siklus I ini dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan. Pelaksanaan tindakan pada siklus I terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi), dan kegiatan akhir.
Pertemuan pertama
3)Pendahuluan
5. Guru memberikan salam dan mengkondisikan siswa didalam proses pembelajaran.
6. Guru melakukan presensi.
7. Melakukan apersepsi dengan cara mengajukan pertanyaan.
8. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai siswa setelah melakukan pembelajaran.
4)Kegiatan Inti a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi:
Guru menjelaskan materi pembelajaran menggunakan benda konkret atau nyata
yang ada disekitarnya. (Project Based Learning)
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 4-5
orang untuk tiap kelompok.
Guru membagikan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang materi pembelajaran.
45
Guru menyampaikan langkah-langkah langkah-langkah kegiatan penyelesaian
projek dalam membentuk kelompok. (PjBL)
Guru menyiapakan alat dan bahan untuk untuk merancang proyek. (PjBL) Peserta didik melakukan diskusi dalam informasi proyek mereka.
b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi:
Guru memberikan contoh konkret tentang pesawat kertas dan baling-baling
kertas.*
Guru memberikan petunjuk cara membuat pesawat kertas dan baling-baling
kertas.*
Guru memberikan lembar kerja siswa yang harus di kerjakan bersama anggota kelompoknya.*
Siswa berdiskusi bersama kelompoknya mengenai LKS yang diberikan oleh
guru.
Guru membimbing siswa dalam mengerjakan lembar kerja siswa pada
masing-masing kelompok.*
Meminta siswa membuat laporan hasil diskusi pada lembar yang telah
disediakan.*
Meminta perwakilan tiap kelompok untuk maju kedepan kelas
mempresentasikan hasil diskusinya.*
Memberikan kesempatan kelompok lain untuk memberikan tanggapan dari hasil diskusi yang telah dipresentasikan di depan kelas.*
c.Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi:
Memberikan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun reward terhadap keberhasilan siswa.*
Guru memberikan penguatan terhadap hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan siswa.
Penutup
46
Guru bersama siswa melakukan refleksi.
Guru menutup pelajaran dengan diakhiri salam.
Pertemuan kedua
1)Pendahuluan
Guru memberikan salam dan mengkondisikan siswa didalam proses
pembelajaran.
Guru melakukan presensi.
Melakukan apersepsi dengan cara mengajukan pertanyaan.
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai siswa setelah melakukan pembelajaran
2)Kegiatan Inti a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi:
Guru menjelaskan materi pembelajaran menggunakan benda konkret yang ada
disekitarnya. (Project Based Learning)
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 4-5 orang untuk tiap kelompok.
Guru membagikan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang materi
pembelajaran.
Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari tentang gaya dorongan dan tarikan
dapat mengubah gerak benda.
Guru menyampaikan langkah-langkah kegiatan penyelesaian projek dalam
membentuk kelompok. (PjBL).
Guru menyiapakan alat dan bahan untuk merancang proyek. (PjBL) Peserta didik melakukan diskusi dalam informasi proyek mereka.
b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi:
Guru memberikan contoh konkret tentang pesawat kertas dan baling-baling
47
Guru memberikan petunjuk cara membuat pesawat kertas dan baling-baling
kertas.*
Guru memberikan lembar kerja siswa yang harus di kerjakan bersama anggota
kelompoknya.*
Siswa berdiskusi bersama kelompoknya mengenai LKS yang diberikan oleh
guru.
Guru membimbing siswa dalam mengerjakan lembar kerja siswa pada
masing-masing kelompok.*
Meminta siswa membuat laporan hasil diskusi pada lembar yang telah
disediakan.*
Meminta perwakilan tiap kelompok untuk maju kedepan kelas mempresentasikan hasil diskusinya.*
Memberikan kesempatan kelompok lain untuk memberikan tanggapan dari
hasil diskusi yang telah dipresentasikan di depan kelas.* c. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi:
Memberikan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun reward terhadap keberhasilan siswa.*
Guru memberikan penguatan terhadap hasil kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan siswa. 3) Penutup
1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 2. Guru bersama siswa melakukan refleksi.
3. Guru menutup pelajaran dengan diakhiri salam. Pertemuan ketiga
Pendahuluan
Guru memberikan salam dan mengkondisikan siswa di dalam proses
pembelajaran.
48
Guru bersama siswa membahas materi yang telah diberikan pada pertemuan
satu dan dua dengan cara melakukan tanya jawab.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi:
Guru menjelaskan materi pembelajaran tentang energi alternatif
penggunaanya.
Guru bertanya jawab dengan siswa tentang energi alternatif dan
penggunaanya
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi:
Guru memberikan contoh konkret tentang pesawat kertas dan baling-baling
kertas.*
Guru memberikan petunjuk cara membuat pesawat kertas dan baling-baling
kertas.*
Guru memberikan lembar kerja siswa yang harus di kerjakan bersama anggota kelompoknya.*
Siswa berdiskusi bersama kelompoknya mengenai LKS yang diberikan oleh
guru.
Guru membimbing siswa dalam mengerjakan lembar kerja siswa pada masing-masing kelompok.*
Meminta siswa membuat laporan hasil diskusi pada lembar yang telah
disediakan.*
Meminta perwakilan tiap kelompok untuk maju kedepan kelas
mempresentasikan hasil diskusinya.*
Memberikan kesempatan kelompok lain untuk memberikan tanggapan dari
hasil diskusi yang telah dipresentasikan di depan kelas.*
Konfirmasi
49
Memberikan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun reward terhadap keberhasilan siswa.*
Guru memberikan penguatan terhadap hasil kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan siswa.
Kegiatan Penutup
5. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari selama pertemuan satu dan dua.
6. Guru bersama siswa melakukan refleksi.
7. Guru memberikan soal kepada siswa sebagai bahan evaluasi. 8. Guru menutup pelajaran dengan salam.
3. Observasi
Kegiatan pelaksanaan tindakan dan observasi yang dilakukan pada tahap ini sama dengan pelaksanaan tindakan dan observasi siklus I. Selama proses tindakan siklus 2 dilakukan pengamatan yang seksama dan berfokus pada masalah penelitian. Pada proses pengamatan. Observer melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Observer mengamati tindakan guru dalam pembelajaran metode Project Based Learning.
2. Observer mengamati kegiatan siswa dalam proses pembelajaran. 3. Observer mencatat hasil pada lembar pengamatan.
4. Refleksi
50
3.4 Teknik Dan Instrument Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Plumbon 01 dalam mata pelajaran IPA setelah memperoleh tindakan adalah:
1. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis. Pengamatan dapat dilkukan secara terlibat (partisipatif)
ataupun non-partisipatif. Observasi dilakukan di SD Negeri Plumbon 01. Observasi dilakukan untuk mengetahui metode pembelajaran Project Based Learning dalam pembelajaran. Observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan menilai melalui pengisian lembar aktivitas guru mengajar dan respon siswa dalam pembelajaran pada setiap pertemuan. Observasi dilakukan di SD Negeri Plumbon 01 semester II tahun ajaran 2016/2017.
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang hasil tes pra siklus. Dokumentasi dilaksanakan di SD Negeri Plumbon 01 semester II tahun pelajaran 2016/2017.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data dilakukan dengan penilaian. Penilaian dilaksanakan pada akhir program belajar mengajar untuk mengukur berhasil tidaknya proses belajar mengajar. Penilaian digunakan untuk memperbaiki program mengajar di kelas dan metode pembelajaran di kelas agar hasil belajar siswa meningkat. Menurut Slameto (2015:233) terdapat dua macam alat pengukuran yaitu tes dan non tes.
1. Tes
51
siswa, terutama hasil belajar kognitif yang berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran.
2. Non-tes
Penilaian dalam non-tes yang digunakan penulis adalah Lembar pengamatan (penskoran dilakukan berdasarkan dari rubrik pengamatan). Observer langsung mengamati kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir. Teknik non-tes ini berupa lembar pengamatan yang digunakan untuk mengamati siswa saat proses
52
Tabel 3.1
Kisi-kisi Instrumen Observasi Keterampilan Guru dalam Pembelajaran IPA
Project Based Learning.
No Indikator Aspek yang diamati
1. Melaksanakan Kegiatan Awal 1. Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran. 2. Mengucapkan salam.
3. Mengecek kehadiran siswa.
4. Apersepsi berupa pertanyaan yang jelas. 5. Menarik perhatian siswa.
6. Menyampaikan tujuan pelajaran dengan jelas.
7. Menyampaikan langkah metode pembelajaran Project Based Learning
2. Menggali pengetahuan siswa 8. Menarik perhatian siswa dengan menampilkan media pembelajaran. 9. Mengajukan pertanyaan kepada siswa dengan tujuan menggali
pengetahuan siswa.
10. Memberikan waktu kepada siswa untuk berfikir mengenai pertanyaan yang diberikan guru.
3. Menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan media pembelajaran (sintak pembelajaran)
11. Menyampaikan materi sesuai dengan indikator pembelajaran. 12. Disajikan menarik dengan media pembelajaran.
4. Membimbing pembentukan kelompok
13. Membentuk kelompok dengan jumlah anggota 4-5 orang secara heterogen.
14. Memberikan tugas pada tiap anggota kelompok. 5 Membimbing siswa melakukan
diskusi kelompok tentang energi alternatif dan cara penggunaannya sesuai metode pembelajaran Project Based Learning.
15. Mengarahkan siswa untuk mengerjakan tugas bersama kelompoknya.
16. Membimbing tiap kelompok melakukan diskusi.
17. Mengarahkan siswa untuk membantu semua anggotanya memahami materi.
18. Membimbing siswa menjelaskan kepada semua anggota kelompok tentang hasil diskusi.
6. Mengelola kelas 19. Bersikap peduli terhadap siswa. 20. Membagi perhatian kepada siswa. 21. Menegur siswa yang gaduh.
22. Sebagai pembimbing dan fasilitator bukan sebagai pusat sumber ilmu satu-satunya.
23. Mengupayakan suasana kelas yang aktif dan menyenangkan. 7. Membimbing siswa
mempresentasikan hasil diskusi
24. Membimbing siswa dalam menyampaikan hasil diskusi. 25. Mengkondisikan siswa memperhatikan presentasi. 26. Menanggapi hasil kerja kelompok.
8. Memberikan penguatan kepada siswa
27. Memberikan penguatan terhadap kelompok yang menyajikan hasil diskusi.
9. Membimbing siswa menyimpulkan materi
28. Melibatkan siswa untuk menyimpulkan materi bersama-sama. 29. Menyimpulkan materi secara runtut.
30. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami.
31. Memantapkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. 10. Melakukan kegiatan penutup 32. Melakukan refleksi.
53
Kisi-kisi Instrumen Observasi Respon Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Pembelajaran Project Based Learning
Indikator Aspek yang diamati
1. Kesiapan mengikuti pembelajaran 1. Tidak terlambat masuk kelas. 2. Tertib ditempat duduk masing-masing. 3. Memperhatikan guru saat melakukan absensi. 4. Duduk tenang memperhatikan apersepsi. 5. Aktif menjawab pertanyaan.
6. Tidak berbicara sendiri.
7. Aktif menanggapi jawaban siswa lain. 2. Memperhatikan dan menanggapi
pembagian kelompok
8. Memperhatikan pembagian kelompok.
9. Menyimak penjelasan guru saat membagikan tugas. 10. Tidak gaduh saat dikelas.
3. Menggali pengetahuan siswa 11. Menanggapi informasi dari guru.
4. Memperhatikan penjelasan materi. 12. Memperhatikan guru dalam penyampaian materi. 13. Antusias terhadap kegiatan pembelajaran
5. Melakukan diskusi kelompok sesuai metode pembelajaran Project Based Learning
14. Melaksanakan kegiatan diskusi bersama kelompok untuk merancang proyek.
15. Saling bekerjasama hingga semua anggota dalam kelompok mengerti.
6. Keaktifan siswa dalam pembelajaran di kelas.
16. Berpartisipasi aktif dalam mengikuti pembelajaran. 17. Siswa komunikatif saat berdiskusi.
18. Siswa bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan guru. 19. Berani mengemukakan pendapat dari perwakilan kelompok. 20. Berani mengajukan pertanyaan.
7. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan metode Project Based Learning.
21. Maju mempresentasikan hasil diskusinya. 22. Memperhatikan presentasi kelompok lain. 23. Mananggapi hasil presentasi kelompok lain. 8. Memiliki sikap positif terhadap
pembelajaran
24. Tampak senang dan bersemangat terhadap pembelajaran.
9. Menyimpulkan materi pelajaran. 25. Berpartisipasi menyimpulkan hasil pembelajaran. 26. Menanggapi pertanyaan guru.
27. Bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum dipahami.
10. Mengerjakan soal evaluasi 28. Mengerjakan soal evaluasi tanpa mencontek jawaban teman. 29. Mengerjakan soal sesuai petunjuk guru.
30. Tertib dan tenang saat mengerjakan soal
54
Tabel 3.2
Kisi-kisi Soal Energi Alternatif dan Cara Penggunaannya
55
3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dalam penelitian tindakan kelas Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Pembelajaran Project Based Learning. Dalam penelitian ini, uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk instrumen tes. Instrumen tes yang disusun peneliti akan diujicobakan di kelas diatasnya yaitu kelas V. Hal ini bertujuan untuk mengetahui soal yang valid dan tidak valid, sehingga soal tersebut dapat dikerjakan oleh siswa kelas IV B dengan hasil yang maksimal. Instrumen ini dikatakan berkualitas dan dapat dipertanggung
jawabkan pemakaiannya.
3.5.1 Uji validitas
Validitas adalah mengukur apa yang hendak diukur. Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu mengukur yang hendak diukur dan dengan instrument yang valid akan menenghasilkan data yang valid pula. Untuk mengetahui tingkat kevalitan suatu soal yang akan di ujikan kepada siswa, maka sebelum di berikan soal tersebut sebaiknya diuji cobakan ke dalam kelas lain untuk mengetahui butir soal yang valid. Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan pada kelas V yang berjumlah 20 siswa.
Pedoman untuk menentukan rentang indeks validitas dapat ukur dengan rentang sebagai berikut (Wardani, dkk, 2012:344):
Tabel 3.3
Rentang Indeks Validitas
No. Indeks Interpretasi
1. 0,81 – 1,00 Sangat Tinggi
2. 0,61 – 0,80 Tinggi
3. 0,41 – 0,60 Cukup
4. 0,21 – 0,40 Rendah
56
Berdasarkan pengujian validitas kemudian data berupa nilai yang diperoleh dan diolah menggunakan aplikasi spss 16.0. sehingga dapat terlihat soal valid dan soal tidak valid. Soal yang valid kemudian digunakan untuk evaluasi pada akhir pertemuan siklus I dan siklus II. Pada siklus I dengan soal pilihan ganda 20 butir soal diperoleh hasil soal yang valid pada soal pilihan ganda sebanyak 10 soal sedangkan 15 soal essay diperoleh 5 soal diantaranya valid.
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Soal Tes Siklus 1
3.5.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah mengukur instrument terhadap ketepatan (konsisten). Reliabilitas disebut juga tetap, ajeg, konsisten. Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat keajegan dan ketepatan skor tes.
Indikator No soal
Valid Tidak Valid
1. Mengemukakan pengertian energy
alternative
2. Menyebutkan macam-macam energy
alternative
3. Menjelaskan macam-macam dari energy
alternative
4. Menjelaskan sifat-sifat energy alternatif
13,14
5. Mengemukakan pengertian energy
alternative
6. Menyebutkan macam-macam energy
alternative
7. Menjelaskan macam-macam dari energy
alternative
8. menjelaskan sifat-sifat energy alternatif
57
Dalam penelitian ini uji reliabilitas dilakukan pada siswa kelas IV yang berjumlah 19 siswa. Rentang koefisien reliabilitas selalu berada pada 0 sampai 1. Semakin tinggi koefisien reliabilitas suatu tes semakin tinggi pula keajegan/ketepatannya. Koefisien reliabilitas berdasarkan nilai alfa dapat diintepretasikan sebagai berikut (Wardani, dkk, 2012: 346).
Tabel 3.5 Rentang Indeks Reliabilitas
No. Indeks Interpretasi
1. 0,80 – 1,00 Tinggi reliabel
2. < 0,80 – 0,60 Reliabel
3. < 0,60 – 0,40 Cukup reliabel
4. < 0,40 – 0,20 Agak reliabel
5. < 0,20 Kurang reliabel
Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukaan oleh peneliti pada siklus 1 dilakukan dengan spss versi 16.0. Koefisien reliabel dapat dilihat melalui besarnya nilai Cronbach’s Alpha yang disesuaikan dengan klasifikasi koefisien yang sudah diungkapkan. Pada siklus I soal pilihan ganda nilai Cronbach’s Alpha mencapai 0,759 dan siklus ke II mencapai 0,745
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabelitas Soal Siklus 1
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
58
Berdasarkan tabel tersebut angka yang ditunjukkan Cronbach’a Alpha sebesar 0.759 dengan menghapus soal yang tidak valid dan mengujikan kembali soal yang valid. Jika dilihat indeks pembagian angka reliabilitas maka instrument ini dikatakan baik. Artinya instrumen soal memiliki tingkat keajegan yang baik dan dapat digunakan untuk soal evaluasi pada siklus I.
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabelitas Soal siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.745 30
Berdasarkan tabel tersebut angka yang ditunjukkan Cronbach’a Alpha
sebesar 0.745 dengan menghapus soal yang tidak valid dan mengujikan kembali soal yang valid. Jika dilihat indeks pembagian angka reliabilitas maka instrument ini dikatakan baik.Artinya instrumen soal memiliki tingkat keajegan yang baik dan dapat digunakan untuk soal evaluasi pada siklus II.
3.6 Indikator Kinerja
Penelitian tindakan kelas ini berhasil apabila hasil belajar siswa meningkat dengan pencapaian ketuntasan secara klasikal sebanyak 100% dan nilai rata-rata kelas lebih besar dari KKM. Untuk KKM yang telah ditentukan pada mata pelajaran IPA adalah 70.
Untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal, diperoleh dengan rumus:
Ketuntasan Klasikal = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100%
3.7 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis data instrumen tes dengan menggunakan teknik analisis deskriptif untuk membandingkan nilai tes kondisi
59