• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

 Menjelaskan anatomi dan fungsi struktur jantung : Lapisan jantung, atrium, ventrikel, katup semilunar, dan katup atrioventrikular

 Menjelaskan sirkulasi koroner dan otot jantung yang mensuplai pada setiap pembuluh darah

 Menjelaskan urutan normal peristiwa yang terkait dengan sistem konduksi jantung.

 Mendeskripsikan struktur dan fungsi arteri, kapiler dan vena

 Menjelaskan tekanan darah dan mekanisme pengaturan

(3)

 Mengidentifikasi data objektif dan subjektif yang diperlukan berhubungan dengan dengan sistem kardiovaskular yang diperoleh dari pasien.

 Mendeskripsikan tehnik yang tepat digunakan dalam pengkajian fisik pada sistem kardiovaskular

 Membedakan kondisi normal dengan abnormal hasil pengkajian fisik dari sistem kardiovaskular

 Menjelaskan tujuan, hasil yang diharapkan, dan tanggung jawab keperawatan pada tindakan invasif dan noninvasif dari diagnostik test pada sistem kardiovaskular

(4)

Pendahuluan :

 Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama terjadi kesakitan dan kematian di AS

 National Centre for Health Statistics (NCHS) jika semua bentuk penyakit jantung dapat dieliminasi maka harapan hidup akan meningkat lebih dari 10 tahun

 Lebih dari 1/6 orang meninggal akibat penyakit jantung dgn usia dibawah 65 tahun.

 Penyakit jantung terjadi pada wanita

menopause  kehilangan pengaruh

(5)

Pendahuluan

 Jantung terletak dalam thoraks antara paru-paru dalam ruang mediastinum. Denyutnya dapat di raba pada interkostal 5. Pulsasi meningkat pada daerah apex yang disebut Point of Maximum Impulse (PMI)

 Selaput yang mengitari jantung disebut perikardium, yg terdiri atas 2 lapisan :

Perikardium parietalis, yaitu lapisan luar yang melekat pada tulang dada dan selaput paru

(6)

STRUKTUR JANTUNG

Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan :

 Endokardium merupakan lapisan bagian dalam

 Miokardium merupakan lapisan berotot di bagian tengah

(7)

Ruang-ruang jantung

 Jantung memiliki 4 ruang yang dipisahkan oleh septum dengan 2 ruang pada sebelah kanan dan 2 ruangan pada sebelah kiri.

 Ruang bagian atas adalah atrium dan ruang bagian bawah disebut ventrikel.

 Otot atrium lebih tipis dari pada ventrikel. Ventrikel kiri dindingnya lebih tebal dari ventrikel kanan Hal ini disebabkan karena kekuatan kontraksi ventrikel kiri mempompa darah ke dalam sirkulasi sistemik.

(8)

Aliran darah melalui jantung

 Katup jantung : Atrium kanan menerima darah vena dari vena cava inferior dan superior serta sinus koroner.

 Darah melalui katup trikuspid masuk kedalam ventrikel kanan. Setiap kontraksi,  darah ke dalam arteri pulmonal melalui katup pulmonal.

 Darah yang berasal dari paru-paru  atrium kiri melalui vena pulmonal.

 Atrium kiri katup mitral  ventrikel kiri katup aorta 

sirkulasi sistemik.

 Katup Atrioventrikular mencegah aliran balik ke dalam atrium selama ventrikel berkontraksi..

 Chordae tendineae adalah jaringan ikat tempat melekatnya katup jantung yang berfungsi mencegah darah ker atrium selama kontraksi ventrikel.

(9)
(10)

SISTIM PEREDARAN DARAH

1.SIRKULASI

SISTEMIK/PEREDARAN DARAH

BESAR/PEREDARAN DARAH

BERSIH

2. SIRKULASI

PULMONAL/PEREDARAN DARAH

KECIL/PEREDARAN DARAH

(11)

SISTIM PEREDARAN DARAH…..

SIRKULASI SISTEMIK :

JANTUNGTUBUH JANTUNG Paru

vena Pulmonal Atrium kiri

katup mitral Ventrikel kiri

(12)

SIRKULASI PULMONAL :

JANTUNGPARU-PARU JANTUNG Tubuh

Vena Cava Superior dan inferior Atrium kanan

katup Trikuspidalis Ventrikel kanan

Katup PulmonalArteri Pulmonal Paru-Paru

(13)

Suplai darah pada otot jantung

 Miokard mendapat darah dari sirkulasi koroner.

 Aliran darah masuk ke dalam arteri koroner selama fase diastol.

Cabang arteri koroner membawa darah pada area yang

berbeda dari miokard

 Arteri koroner kanan dan cabang-cabangnya membawa darah ke atrium kanan, ventrikel kanan dan bagian dinding belakang dari ventrikel kiri.

 Arteri koroner kiri dan cabang2nya (arteri anterior desending kiri dan arteri circumplex kiri) mensuplai ke atrium kiri dan ventrikel kiri.

(14)

Jika aliran darah dari arteri koroner

menurun maka terjadi ketidakseimbangan

antara suplai oksigen dengan

kebutuhannya.

Bila terjadi iskemik dimana akan terjadi

injury sel yang bersifat reversible yang

mengakibatkan jaringan menjadi hipoksia,

penurunan suplai energi, dan akan

berkembang sisa metabolisme yang

toksik.

Hal ini akan menurunkan aktifitas mekanik

dan listrik dari jantung.

(15)

Terjadinya iskemik atau infark tergantung

dari jumlah dan area kekurangan oksigen.

Jika dalam beberapa bulan atau tahun

darah mengalir maka otot jantung akan

kehilangan nutrisi dan bahaya bagi otot

jantung.

Kemungkinan alternatif yang dapat

memberikan oksigen ke area tersebut

disebut

sirkulasi kolateral

.

Banyak darah dari sistem koroner mengalir

kedalam sinus koroner, dimana

(16)

SISTIM KONDUKSI JANTUNG

 Pada dinding jantung terdapat jaringan saraf

khusus yang bertanggung jawab menimbulkan dan transportasi impuls listrik akhirnya menimbulkan kontraksi jantung.

 Jaringan konduksi sebagai kegiatan elektritas dari jantung.

 Sifat sistim konduksi jantung :

1. Otomatisasi : Kemampuan menghasilkan

impuls secara spontan

2. Ritmisasi : Pembangkitan impuls secara teratur 3. Konduktifitas : Kemampuan menyalurkan

impuls

4. Daya rangsang : Kemampuan menanggapi

(17)

Continue….

Sistim Konduksi Jantung meliputi:

1. Sa Node (Nodus SA)

dinding posterior

atrium kanan

2. AV Node (Nodus AV)

Septuminterventrikel dalam atrium kanan

3. His Bundle (berkas His)sebelah kanan

septuminterventrikel menuju ke bawah

Terbagi : kiri dan kanan

(18)
(19)

Continue…..

SA Node dan AV Node menjadi sumber

konduksi impuls bagi seluruh otot

jantung terutama atrium.

SA Node sebagai gardu utama (source)

(20)

Continue……

Berkas His dan Serabut purkinje berperan

terutama sebagai sumber konduksi pada

ventrikel. Perjalanan gelombang impuls

pada bagian ini (ser.Purkinje) berjalan

dengan sangat cepat. Meski demikian,

kondisi sel otot jantung ikut berperan

terhadap kelancaran penghantaran impuls.

Ikatan sel otot pada jantung

Neksus

(21)

ELEKTROKARDIOGRAM (EKG)

 Aktifitas listrik jantung dapat dideteksi pada permukaan tubuh dan dicatat sebagai ElektroKardioGram (EKG).

 Tulisan P, QRS, T, dan U digunakan mengidentifikasi bentuk gelombang.

 Gelombang pertama yaitu P dimulai dari pada SA node dan terjadi depolarisasi pada serabut atrium.

 Gelombang QRS menggambarkan depolarisasi dari AV node melalui ventrikel.

 Gelombang T menggambarkan repolarisasi ventrikel.

(22)

SISTEM MEKANIK JANTUNG

Kontraksi otot jantung menyebabkan ejeksi

darah

dari

ruang

jantung

sistol.

Relaksasi otot jantung disebut diastol.

Cardiac Output (CO) adalah pengukuran

dari efisiensi mekanik jantung. CO adalah

jumlah darah yang dipompakan jantung

dalam 1 menit.

Jumlah

darah

yang

dipompakan

dari

ventrikel yaitu CO = Stroke Volume (SV) x

Heart Rate (HR).

(23)

Faktor Yang Mempengaruhi

Cardiac Output

 HR atau SV dan selanjutnya Cardiac Output.

 HR diatur oleh terutama sistem saraf otonom.

 Faktor yang mempangaruhi SV adalah preload, kontraktilitas dan after load.

 Starling Law : Otot jantung akan meregang bergantung dari tingginya tekanan kontraksi.

 Volume darah didalam ventrikel pada akhir diastol sebelum kontraksi berikutnya disebut

(24)

After

load

dipengaruhi

oleh

ukuran

ventrikel, regangan dinding ventrikel,

dan tekanan darah arteri.

Jika tekanan darah arteri meningkat,

ventrikel

membutuhkan

peningkatan

resisten guna mengalirkan darah, akan

meningkatkan kebutuhan kerja .

(25)

SISTEM PEMBULUH DARAH

 Terdapat 3 jenis pembuluh darah utama dalam sistem vaskularisasi yaitu arteri, vena dan kapiler.

 Arteri berjalan keluar dari jantung, kecuali vena pulmonal membawa darah yang tidak teroksigenasi.

 Vena berjalan menuju jantung, kecuali vena pulmonal membawa darah yang teroksigenasi.

(26)

Pengaturan sistem

kardiovaskular

 SSO  saraf simpatis dan saraf parasimpatis.

 Stimulasi saraf simpatis meningkatkan HR, dan mempercepat rangsang konduksi melalui AV node, dan atrium dan ventrikel berkontraksi. Stimulasi saraf para simpatis melalui saraf vagus menyebabkan penurunan HR melalui aktifitas SA node dan konduksi berjalan lambat menuju AV node.

 Pengaruhnya terhadap pembuluh darah : Sumber kontrol saraf pada pembuluh darah adalah saraf simpatis. α-adrenergic receptor yang berlokasi pada otot polos pembuluh darah.

(27)

 Pengaruhnya terhadap pembuluh darah : Sumber kontrol saraf pada pembuluh darah adalah saraf simpatis. α-adrenergic receptor yang berlokasi pada otot polos pembuluh darah.

 Stimulasi α-adrenergic receptor menyebabkan vasokontriksi. Penurunan stimulasi α-adrenergic receptor menyebabkan vasodilatasi.

 Baroreceptor : Terdapat pada arkus aorta dan sinus karotis (yang terdapat pada arteri karotis interna) sangat sensitif terhadap regangan atau tekanan dalam sistem arteri.

Stimulasi thd reseptorinfo ke vasomotor centre pada

batang otak.

(28)

 Chemoreceptor : yang berlokasi dalam arkus aorta dan carotid body.

 Mempunyai kemampuan mempengaruhi perubahan HR dan tekanan arteri sebagai respon stimulasi kimiawi.

 Terstimulasi oleh penurunan tekanan O 2 (PO2), peningkatan tekanan CO2 (PCO2), dan

penurunan pH plasma.

(29)

Referensi

Dokumen terkait

#  'kses terhadap Rekam Medis selain untuk keperluan pelayanan, baik oleh tenaga kesehatan maupun pihak lain yang berkepentingan terhadap data atau memiliki

3fek penghambat sulfonamida dapat dinetralkan dengan memasok sel dengan metabolit yang normalnya membutuhkan asam folat untuk sintesisnya 9misalnya purin, asam amino tertentu;?

Penulis skenario merupakan orang yang menuliskan sebuah ide cerita ke dalam tulisan, dimana tulisan ini akan menjadi acuan bagi sutradara untuk proses membuat sebuah

Keluaran penyebarluasan informasi SKPD Provinsi Riau melalui media penyiaran Diskominfo TV streaming. 10 SKPD penyebarluasan informasi SKPD Provinsi Riau melalui media

1. Kampung Douwbo dan Syurdori adalah bagian dari Distrik Supiori Timur Kabupaten Supiori berdasrkan aspirasi murni dari masyarakat dan telah disahkan oleh Komisi Pemilihan Umum

Batam (Lembaran Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Tahun 1 Tahun 1999 999 Nomor Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Judul : Efektivitas Penerapan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) Terhadap Kemampuan Representasi Matematis Materi Segiempat Kelas VII MTs Tuan

Pada Tabel 5.6 dan Gambar 5.12, pada pengujian kuat tekan bebas langsung, terlihat bahwa nilai kuat tekan bebas paling besar terdapat pada kombinasi campuran tanah dengan 2,5% clean